Proposal Pendahuluan Penelitian
Proposal Pendahuluan Penelitian
PENDAHULUAN
1 Universitas Pamulang
2
Universitas Pamulang
3
Universitas Pamulang
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2. Pisang
Pisang termasuk familia Musaceae yang memiliki nama latin
Musa Paradisiaca, Linn. Nama lokal pisang lainnya yaitu : Banana
(Inggris), Tsiu, Cha (Cina), Pisyanga, Kila (India); Pisang (Indonesia),
Universitas Pamulang
3
Klue (Thailand), Pyaw, Nget (Burma); Gedang (Jawa), Cau (Sunda), Biu
(Bali), Puti (Lampung); Wusak lambi, lutu (Gorontalo), Kulo (Ambon),
Uki (Timor);
Tumbuhan ini berasal dari Asia dan tersebar di Spanyol, Italia,
Indonesia, Amerika dan bagian dunia yang lain. Tumbuhan pisang
menyukai daerah alam terbuka yang cukup sinar matahari, cocok tumbuh
di dataran rendah sampai pada ketinggian 1000 meter lebih diatas
permukaan laut. Pada dasarnya tanaman pisang merupakan tumbuhan
yang tidak memiliki batang sejati. Batang pohonnya terbentuk dari
perkembangan dan pertumbuhan pelepah-pelepah yang mengelilingi
poros lunak panjang. Batang pisang yang sebenarnya terdapat pada
bonggol yang tersembunyi di dalam tanah.
Berdasarkan cara konsumsi, pisang dikelompokkan dalam dua
golongan, yaitu banana dan plantain. Banana adalah pisang yang lebih
sering dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah matang, contohnya
pisang ambon, susu, raja, seribu, dan sunripe. Plantain adalah pisang
yang dikonsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak, seperti
pisang kepok, siam, kapas, tanduk, dan uli. Selain buahnya dapat
dikonsumsi sebagai bahan pangan, kulitnya bisa dijadikan sebagai bahan
baku pembuatan obat.
Pisang bersifat mendinginkan. Kulit pisang raja mengandung
senyawa flavonoid (Tanin) yang berfungsi sebagai antiseptic, sedangkan
zat saponin berkhasiat mengencerkan dahak. Pisang raja, mengandung
kalium yang bermanfaat melancarkan air seni. Selain itu menurut
penelitian, pisang mengandung kadar antara lain:
Gambar 1. Flavonoid
Universitas Pamulang
6
Gambar 2. Tanin
2.2 Ekstraksi
Definisi ekstraksi menurut Agoes (2009) merupakan proses
pemisahan bahan dari campurannya dengan menggunakan pelarut. Jadi,
ekstrak merupakan sediaan yang diperoleh dengan cara ekstraksi
tanaman obat dengan ukuran partikel tertentu dan menggunakan medium
pengekstraksi (menstruum) yang tertentu pula. Ekstraksi dapat dilakukan
Universitas Pamulang
3
Universitas Pamulang
8
selama 2 jam pada suhu 400 C sampai sampel kulit pisang raja kering,
kemudian timbang berat keringnya. Setelah itu sampel tanaman tersebut
dibuat serbuk (simplisia).
Ekstraksi Tanaman Pisang Kepok Kuning dengan metode
Maserasi, Simplisia tanaman pisang kapok kuning direndam dengan
pelarut etanol 70% (teknis) di dalam botol maserasi yang tertutup rapat
dan dibiarkan selama 7 hari (5 x 24 jam) dan 9 hari (9 x 24 jam) pada
temperature kamar, terlindung dari sinar matahari langsung sambil
sesekali diaduk, setelah itu disaring sehingga diperoleh filtrate dan
ditampung dalam wadah penampungan (botol maserasi). Ampas
dimaserasi kembali dengan etanol 70 %. Seluruh filtrat yang diperoleh
dipekatkan dengan rotary evaporator pada suhu 500 C hingga diperoleh
ekstrak kental.(Voigt, 1994). Setelah didapatkan ekstrak selanjutnya
dilakukan evaluasi yang meliputi uji Keasaman pH, Uji organoleptis, dan
Uji Kelarutan
Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun
ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering,
pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut). Selain
Universitas Pamulang
3
itu asam sitrat juga dapat mencegah pembentukan karang gigi dan
mencegah bau mulut.
Dalam proses produksi asam sitrat yang sampai saat ini lazim digunakan,
biakan kapang Aspergillus niger diberi sukrosa agar membentuk asam
sitrat. Setelah kapang disaring dari larutan yang dihasilkan, asam sitrat
diisolasi dengan cara mengendapkannya dengan kalsium
hidroksida membentuk garam kalsium sitrat. Asam sitrat di-regenerasi-kan
dari kalsium sitrat dengan penambahan asam sulfat.
Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi
cita rasa dan pengawet makanan dan minuman, terutama minuman ringan.
Kode asam sitrat sebagai zat aditif makanan (E number ) adalah E330.
Asam sitrat dengan berbagai jenis logam digunakan untuk menyediakan
logam (sebagai bentuk biologis) dalam banyak suplemen makanan. Sifat
asam sitrat sebagai larutan penyangga digunakan sebagai pengendali
derajat keasaman / pH dalam larutan dan obat-obatan.
Paparan terhadap asam sitrat kering ataupun larutan asam sitrat pekat
dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata. Pengenaan alat protektif (seperti
sarung tangan atau kaca mata pelindung) perlu dilakukan saat menangani
bahan-bahan tersebut.
Universitas Pamulang
10
SLES telah terbukti dapat menyebabkan iritasi pada mata atau kulit
pada eksperimen dengan hewan dan beberapa test pada manusia.[2] Beberapa
produk yang mengandung SLES telah ditemukan terdapat kandungan 1,4-
dioxane dalam kadar rendah, yang merupakan bahan karsinogen dan
direkomendasikan oleh FDA kadar kandungan ini harus dibatasi.
Universitas Pamulang
3
Judul
Penelitian,
Peneliti, Tahun Metode Hasil Persamaan Perbedaan
Penelitian
Judul :
Pembuatan
Mouthwash dari
Daun Sirih 1. Ekstraksi 1. Metode yang 1. Bahan
Maserasi Daun Sirih segar digunakan: Utama:
Peneliti : Yang dimanfaatkan untuk bahan Ekstraksi Maserasi Kulit Pisang
I. Ade Novero baku pembuatan mouthwash
2. Bahan Pelarut 2. Lama
Ekstraksi Daun Sirih di proses Untuk Ekstraksi proses
Tahun : 2014 dengan larutan etanol 70% adalah Etanol 70% Ekstraksi
Selama 7 hari dengan sesekali diaduk
3. Bahan
kemudian didinginkan suhu kamar 3. Alat yang tambahan
30°C. Lalu di kentalkan dengan digunakan rotary pembuatan
rotary evaporator evaporator mouthwash
Sampai pelarut benar-benar terpisah
Universitas Pamulang
12
BAB 3
METODE PENELITIAN
Universitas Pamulang
3
Universitas Pamulang
14
Universitas Pamulang
3
Universitas Pamulang
16
Universitas Pamulang
3
Universitas Pamulang
18
sebanyak 10 mL. Dua buah tabung (Pyrex, USA) disiapkan dan diisi
dengan media brainheart infusion broth (BHIB) sebanyak 5 ml. Kemudian
1 ml ludah yang telah di encerkan 102 dimasukkan pada tabung. Setelah
itu, ekstrak yang telah diencerkan tersebut dimasukkan ke dalam
tabungnya, kemudian tabung di inkubasi (Memmert, Jerman) pada suhu
370C selama 24 jam, selanjutnya dilakukan pemeriksaan ada tidaknya
pertumbuhan bakteri, yang ditandai dengan terjadinya kekeruhan dalam
tabung. Penentuan KHM dilakukan dengan memperhatikan tabung dengan
konsentrasi yang pertama terlihat jernih. Tabung yang terlihat keruh
menunjukkan masih adanya pertumbuhan bakteri.
Berikut urutan tata cara :
1. Sebanyak 5 ml media NB steril dimasukkan ke dalam tabung reaksi,
ditambahkan konsentrasi ekstrak pisang raja dengan variabel
inkubasi 7 hari yang telah diencerkan.
2. ditambahkan 1 ml suspensi bakteri yang sudah diencerkan 102 ke
dalam media NB.
3. tabung di inkubasi dalam suhu 37oC selama 24 jam
4. Amati tingkat kekeruhannya / kejernihan tabung dengan melihat
kontrol positif dan negatif.
Universitas Pamulang
3
Universitas Pamulang
20
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2008.Bogor.http://himdikafkipuntan.blogspot.com/2008/or/pemanfaatan-
limbah-kulit-pisang-sebagai.html.15:00.2 Januari 2018.
Agoes G, 2009 Teknologi Bahan Alam(serial industri-2) edisi revisi, ITB
Bandung.
Andrianto, A. W. (2012). Uji Anti Bakteri Ekstrak Daun Salam (Eugenia
polyantha Wight) dalam Pasta Gigi terhadap Pertumbuhan
Streptpcoccus mutans. Jember: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Jember.
Harmanto, N. (2007). Jus Herbal Segar dan Menyehatkan. Jakarta: PT Alex
Media Komputindo.
Lisal, R. (2014). Efektivitas Sediaan Obat Kumur mengandung Cengkeh
(Syzygium aromaticum ) dalam Menurunkan Kadar Volatile Sulfur
Compounds (Vsc) Komponen Cystein (H2s). Makasar: Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.
Murhadi, AS, S., & Susilawati. (2007). Aktivitas Antibakteri Daun Salam
(Syzygium polyanta) dan Daun Pandan (Pandanus amarylifolius). Jurnal
Teknologi dan Pangan , Vol XVII No 1.
https://id.scribd.com/document/332030175/Ekstraksi-Pektin-Buah-Pisang-Raja-
pdf 14;009 Januari 2018
Universitas Pamulang
3
LAMPIRAN
Lampiran 1. Diagram Alir
Mulai
Persiapan
Ekstraksi Maserasi
Pemisahan Pelarut
Rotary Evaporator
Uji Kualitas
Tidak
Kualitas Ok
Formulasi Produk
Pasteurisasi / Pengemasan
Selesai
Universitas Pamulang
22
Nama Penelis :
Umur/Profesi :
Hari/Tanggal Uji :
MACAM SAMPEL
DESKRIPSI
1 2 3
Warna
Aroma
Rasa
Tampilan
Kelayakan Produksi
A : Suka
B : Agak Suka
C : Netral
D : Agak Tidak Suka
E : Tidak Suka
Universitas Pamulang