Anda di halaman 1dari 3

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kelebihan volume cairan b.d penurunan volume urine, retensi cairan


dan natrium, peningkatan aldosteron sekunder dari penurunan GFR.
2. Gangguan Activity Daily Living (ADL) b.d edema ekstremitas,
kelemahan fisik secara umum.
3. Risiko tinggi pola napas tidak efektif b.d pengembangan paru
Overhidrasi
tidak optimal, perembaesan cairan, kongesti paru sekunder
perubahan membran kapiler alveoli dan retensi cairan interstisial
dari edema paru dan respons asidosis metabolik.

4. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit b.d ketidakmampuan ginjal


dalam mengatur reabsorpsi dan sekresi elektrolit
5. Risiko tinggi kejang b.d kerusakan hantaran saraf sekunder dari
abnormalitas elektrolit dan uremia.
6. Risiko tinggi menurunnya curah jantung b.d penurunan kontraktilitas
ventrikel kiri, perubahan frekuensi, irama,konduksi elektrikal sekunder
penurunan PH, hiperkalemia dan uremia. Imbalance
7. Risiko defisit neurologik b.d akibat-akibat dehidrasi seluluer pada sel-sel Elektrolit
otak, sekunder dari peningkatan natrium di sirkulasi otak.
8. Risiko tinggi aritmia b.d gangguan konduksi elektrikal sekunder dari
penurunan kalium dalam sel, hiperkalemi.
9. Risiko tinggi kejang b.d kerusakan hantaran saraf sekunder dari
abnormalitas elektrolit dan uremia.
10. Risiko tinggi defisit neurologis b.d gangguan transmisi sel-sel saraf
sekunder dari hiperkalsemi.

11. Nyeri b.d respons inflamasi, kontraksi otot sekunder, adanya inflamasi
glomerulus.
12. Nyeri b.d respons peradangan sendi, peradangan otot rangka, sekunder Nyeri
dari peradangan arteri perifer.
13. Nyeri b.d respons inflamasi akibat infeksi pada pielum dan parenkim
ginjal.
14. Nyeri b.d respons inflamsi kandung kemih.

15. Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d


ketidakadequatan intake nutrisi sekunder dari nyeri, ketidaknyamanan
Malnutrisi
lambung dan intestinal.
16. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake
nutrisi yang tidak adequat efek sekunder dari anoreksia, mual, muntah

17. Kecemasan b.d prognosis penyakit, ancaman, kondisi sakit, dan


perubahan kesehatan.
Cemas
18. Kecemasan b.d prognosis penyakit dan tindakan hemodialisa yang
pertama kali.

19. Perubahan pemenuhan eliminasi urine b.d respons inflamasi saluran


kemih, iritasi saluran kemih.
20. Hipertermi b.d respons sistemik sekunder adanya abses renal

21. Risiko penurunan perfusi jaringan perifer b.d anemia, hipertensi


sekunder nekrosis kapiler, mikroembolik oleh kristal kolesterol pada Anemia
arteri perifer.

22. Risiko tinggi infeksi b.d adanya luka pascabedah


23. Pemenuhan informasi b.d rencana pembedahan, tindakan
diagnostik, perencanaan pulang. Infeksi
24. Resiko tinggi infeksi b.d adanya port de entree ( pintu masuk
kuman )respon sekunder dari tindakan invasif hemodialisis

25. Risiko terjadinya kerusakan integritas kulit b.d gangguan status


metabolik, sirkulasi (anemia, iskemia jaringan) dan sensasi (neuropati Body Image
ferifer), penurunan turgor kulit, penurunan aktifitas, akumulasi ureum
dalam kulit.
26. Gangguan konsep diri (gambaran diri) b.d penurunan fungsi
tubuh, tindakan dialisis

27. Risiko syok hipovolemik b.d pengeluaran darah masif pada arteri renal Perdarahan

Anda mungkin juga menyukai