Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM 7

ANALISA ALIRAN
DAYA

7.1 Tujuan Praktikum


1. Mempelajari konsep aliran daya dalam sistem tenaga listrik.
2. Menganalisa masalah-masalah airan daya pada sistem tenaga listrik.
7.2 Dasar Teori
Percobaan aliran daya ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik aliran daya yang
berupa pengaruh dari variasi beban dan rugi-rugi transmisi pada aliran daya dan juga
mempelajari adanya tegangan jatuh di sisi beban .
Aliran daya pada suatu sistem tenaga listrik secara garis besar adalah suatu peristiwa
daya yang mengalir berupa daya aktif (P) dan daya reaktif (Q) dari suatu sistem pembangkit
(sisi pengirim) melalui suatu saluran atau jaringan transmisi hingga sampai ke sisi beban
(sisi penerima). Pada kondisi ideal, maka daya yang diberikan oleh sisi pengirim akan
sama dengan daya yang diterima beban. Namun pada kondisi real, daya yang dikirim sisi
pengirim tidak akan sama dengan yang diterima beban. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa
hal:
1. Impedansi di saluran transmisi.
Impedansi di saluran transmisi dapat terjadi karena berbagai hal dan sudah
mencakup resultan antara hambatan resistif, induktif dan kapasitif. Hal ini yang
menyebabkan rugi-rugi daya karena terkonversi atau terbuang menjadi energi lain dalam
transfer energi.
2. Tipe beban yang tersambung jalur.
Ada 3 tipe beban, yaitu resistif, induktif, dan kapasitif. Resultan antara besaran
hambatan kapasitif dan induktif akan mempengaruhi P.F. sehingga mempengaruhi
perbandingan antara besarnya daya yang ditransfer dengan yang diterima.
Sedangkan untuk melakukan kalkulasi aliran daya, terdapat 3 metode yang
biasa digunakan:
1. Accelerated Gauss-Seidel Method
a. Hanya butuh sedikit nilai masukan, tetapi lambat dalam kecepatan
perhitungan.
2. Newton Raphson Method
a. Cepat dalam perhitungan tetapi membutuhkan banyak nilai masukan dan parameter.
b. First Order Derivative digunakan untuk mempercepat perhitungan.

3. Fast Decoupled Method


a. Dua set persamaan iterasi, antara sudut tegangan, daya reaktif dengan magnitude tegangan
b. Cepat dalam perhitungan namun kurang presisi
c. Baik untuk sistem radial dan sistem dengan jalur panjang

7.3 Peralatan Yang Diperlukan


Nama Alat Jumlah
Personal Computer 1 bh
Program Aplikasi ETAP
7.4 Prosedur Percobaan
7.4.1 Prosedur Percobaan #1
a).Buat one line diagram dengan susunan seperti gambar 7.1 di bawah.

Gambar 7.1 one line diagram


b) Isi Rating berdasarkan data yang telah ditentukan asisten:
1. Power Grid
2. MVAsc
3. X/R
b. Kabel
1. Length
2. Size
c. Transformator (T1)
1. Vp dan Vs
2. Nilai MVA
3. Typical X/R
d. Beban (Lump Load)
1. Nilai MVA
2. % PF
3. % Load Type
c) Pasang HV Circuit Breaker pada one line diagram yang telah diberi rating
tersebut!

d) Gunakan metode Newton Rhapson!

e) Jalankan Loadflow analysis melalui button “Run Load Flow”!


f) Catat Aliran daya yang mengalir pada bus, bus angle, Voltage Drop pada
line/cable,

dan branch losses! (ubah pengaturan tampilan hasil melalui “display option”)

7.4.2 Prosedur Percobaan #2

a) Kembangkan one line diagram pada percobaan 1 menjadi seperti gambar 7.2
dibawah ini!
Gambar 7.2 ekspansi one line diagram
b) Isi Composite network dengan one line diagram dibawah ini

Gambar 7.3 composite network dengan one line diagram


c) Berikan Rating pada Transformator, Kabel, Motor induksi, Serta Beban-bean yang telah
ditentukan oleh asisten!
d) Jalankan Load flow analysis seperti pada percobaan 1!
e) Catat aliran daya pada one diagram tersebut dan bandingkan hasilnya dengan percobaan 1!
7.5 Evaluasi
1. Analisa perbandingan aliran daya pada bus 1 dan 3 pada percobaan pertama dengan
kedua
2. Apa yang menyebabkan perbedaan besaran aliran daya pada setiap percabangan?
3. Dari hasil aliran daya yang ditampilkan , apa yang menyebabkan perbedaan bus
voltage dan bus angle?
4. Apa yang menyebabkan voltage drop pada sistem?
5. Melalui tombol “Alert View”, analisa apa yang terjadi pada kondisi critical dan
marginal? Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Dan apa yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut?
7.6 Hasil dan Pembahasan
7.6.1 Hasil Percobaan

Gambar 7.1 one line diagram


Analisa dari gambar rangakian one line diagram adalah di mana ramgakaian one
line diagram memiliki power grid yang mempunyai kapasitas sebesar 1250 MVA dan
memiliki 2 unit bus di mana bus yang pertama memiliki kapasitas tegangan sebesar 20kv
dan bus yang kedua memiliki kapasitas tegangan sebesar 13,8 kv dan memiliki 3 unit kabel
penyambung, memiliki 1 unit trafo dengan kapasitas 20 MVA danyang terakhir memiliki
lumped load dengan kapasitas sebesar 6 MVA.
7.6.2 Hasil Percobaan 2

Gambar 7.2 ekspansi one line diagram


Analisa dari rangkaian ekspansi one line diagram adalah di mana rangkaian ekspansi
one line diagram ini memiliki 1 unit power grid dengan kapasitas sebesar 1250 MVA,
memiliki 3 unit bus di mana satu unit bus berkapasitas sebesar 20 kv dan 2 unit berkapasitas
13,8 kv, memiliki 2 unit kabel penghubung tegangan atau arus. Memiliki 2 unit trafo di mana
kedua trafo ini memiliki kapasilktas sebesar 20 MVA, memiliki 6 unit CB (circuit breaker)
di mana funsi dari circuit breaker ini adalah untuk memutus dan menghubungkan arus atau
tegangan. Dan rangkaian ekspansi one line diagram ini memilki 2 unit lumped load yang
mempunyai kpasitas sebesar 5 MVA.
7.6.3 Hasil Percobaan 3

Gambar 7.3 composite network dengan one line diagram


Analisa dari percobaan 3 yaitu pada rangakaian composite network dengan one line
diagram ini memiliki 4 unit Bus, dan Bus pada rangkaian composite network dengan one
line ini memiliki kapasitas sebesar 4,16 per unitnya, 4 kabel peghantar tegangan atau arus,
dua 2 unit trafo di mana kedua trafo ini memiliki kapasitas sebesar 5 MVA per unit trafonya,
di mana fungsi trafo ini untuk menaikkan dan menurunkan tegangan. Rangakian inimemiliki
3 unit CB (circuit breaker) di mana fungsi circuit breaker ini sebagai pemutusarus atau
tegangan .Dan rangakaian composite network dengan one line diagram memiliki 2 unit
lumped load di mana kapasitas per unitnya sebesar 3MVA

Anda mungkin juga menyukai