Capaian Pembelajaran
Menguasai konsep hidrolisis garam dan larutan buffer
Sub Capaian Pembelajaran
1. Mampu menjelaskan pengertian hidrolisis garam berdasarkan bahan ajar dengan
benar
2. Mampu menganalisis garam-garam yang tidak mengalami hidrolisis melalui model
yangsajikan dengan benar
3. Mampu menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis parsial melalui model
yang sajikan dengan benar
4. Mampu menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis total dengan benar
5. Mampu menghitung pH dari larutan garam
6. Mampu memilih, merancang,menyiapkan percobaan untuk menentukan jenis garam
yang mengalami hidrolisis dengan benar.
7. Dapat menjelaskan konsep larutan buffer
8. Dapat membuat larutan buffer
9. Dapat menentukan pH larutan buffer
10. Dapat menentukan jumlah komponen larutan buffer pada pH tertentu
Pokok-pokok materi
A. Hidrolisis garam
1. Jenis larutan garam dan Konsep Hidrolisis
2. Sifat Larutan Garam
3. pH Larutan Garam
B. Larutan Buffer
1. Konsep larutan buffer
2. Menghitung perubahan pH buffer
3. Pembuatan larutan buffer pH tertentu
URAIAN MATERI
A. Hidrolisis Garam
1. JENIS LARUTAN GARAM DAN KONSEP HIDROLISIS
Garam adalah senyawa yang dihasilkan dari reaksi asam dan basa, kation dari basa akan
bereaksi dengan anion dari asam.Berdasarkan kekuatan asam dan basa pembentuknya
maka garam dapat dibagi atas 4 bagian yaitu :
a. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat
Contoh : HNO3(aq) + KOH(aq) KNO3(aq) + H2O(l)
b. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah
Contoh : HCl(aq + NH4OH(aq NH4Cl(aq + H2O(l)
(a) (b)
Gambar 1. Garam dapur (a) dan soda kue (b) (Dokumen Pribadi)
Garam dapur merupakan salah satu jenis garam yang digunakan sebagai penambah rasa
asin dan pengawet alami (Gambar 1a). Garam dapur yang kita gunakan untuk memasak
adalah natrium klorida dengan rumus kimia NaCl.Telah kita ketahui bahwa garam
terbentuk dari reaksi antara asam dan basa.Jika kita larutkan NaCl ke dalam air, maka
persamaan reaksinya sebagai berikut ini.
NaCl aq + H2 O l → Na+ aq + Cl− aq + H2 O l …………………………..(1)
Sedangkan soda kue dengan rumus kimia NaHCO3 digunakan sebagai pengembang pada
pembuatan roti (Gambar 1b). NaHCO3 jika kita larutkan dalam air, maka persamaan
reaksinya sebagai berikut ini.
NaHCO3 aq + H2 O l ⟶ H2 CO3 aq + Na+ aq + OH − (aq)…………(2)
H2 CO3 akan mengalami reaksi kesetimbangan seperti berikut ini
H2 CO3 aq ⇄ HCO3 − aq + H + aq ………………………………………(3)
Contoh garam yang lain seperti NH4 Cldan NH4 CN. NH4 Cljika kita larutkan dalam air,
maka persamaan reaksinya sebagai berikut ini.
NH4 Cl aq + H2 O l ⟶ NH4 OH aq + Cl− aq + H + (aq)…………..(4)
NH4 OHakan mengalami reaksi kesetimbangan seperti berikut ini
NH4 OH aq ⇄ NH4 + aq + OH − aq ………………………………………(5)
Sedangkan NH4 CN jika kita larutkan dalam air, maka persamaan reaksinya sebagai
berikut ini.
NH4 CN aq + H2 O l ⟶ NH4 OH aq + HCN aq …………..………(6)
NH4 OHdanHCN akan mengalami reaksi kesetimbangan seperti berikut ini
NH4 OH aq ⇄ NH4 + aq + OH − aq …………………………………….…(7)
HCN aq ⇄ CN − aq + H + aq ……………………………….(8)(Hiskia,2001)
Setelah saudara mengamati persamaan reaksi di atas, coba perhatikan Tabel 1 di bawah
ini
Tabel 1.pH larutan garam
Konsentrasi Sifat
No Larutan Garam pH
(M)
1 NaCl 1 7 Netral
Jika saudara amati persamaan reaksi berbagai macam jenis garam diatas dengan air,
apakah ada perbedaan diantara keempat reaksi tersebut? Kenapa demikian? Ada
berapa jenis larutan garam ? Berdasarkan Tabel 1, apa yang menyebabkan larutan
garam memiliki sifat yang berbeda?
Pada umumnya garam mudah larut dalam air. Garam merupakan elektrolit kuat. Jika
garam dilarutkan dalam air, garam tersebut akan terurai menjadi kation dan anionnya.
Ion-ion ini akan bereaksi dengan air maka dikatakan bahwa garam mengalami hidrolisis.
Hidrolisis merupakan istilah yang umum digunakan untuk reaksi zat dengan air, dimana
hidrolisis berasal dari kata hydro yang berarti air dan lysis yang berarti peruraian. Ada
larutan garam yang mengalami hidrolisis dan ada larutan garam yang tidak mengalami
hidrolisis.Apa perbedaan larutan garam yang mengalami hidrolisis dengan larutan
garam yang tidak mengalami hidrolisis?
Perhatikan reaksi di bawah ini
basa
asam garam
kation anion
Berdasarkan reaksi di atas, jawablah pertanyaan berikut ini
Reaksi antara larutan CH3 COOH dan larutan NaOH akan
menghasilkan_________________________. Jika garam dilarutkan di dalam air akan
mengalami________________, menghasilkan_____________ dan ____________.
Na +adalah______________garam yang berasal dari basa______________ dan CH3 COO–
adalah___________garam yang berasal dari asam___________. Menurut Bronsted-Lowry
CH3 COO– merupakan anion dari_________________ yang bersifat
sebagai_________________, sehingga dapat menerima H+ membentuk CH3 COOH
kembali.Pada reaksi 2 terlihat bahwa
kationgaram_________________________denganairsehingga_________________________
_________________sedangkananion garam_______________________dengan air
sehingga________________________.Hidrolisis ini disebut hidrolisis sebagian / parsial dan
ion OH – menandakan bahwa larutan bersifat______________.
mengalami
hidrolisis
𝐂𝐇𝟑 𝐂𝐎𝐎𝐇 dan 𝐍𝐇𝟒 𝐎𝐇 akan mengalami reaksi kesetimbangan
𝐂𝐇𝟑 𝐂𝐎𝐎𝐇 𝐚𝐪 ⇄ 𝐂𝐇𝟑 𝐂𝐎𝐎 − 𝐚𝐪 + 𝐇 + (𝒂𝒒)
𝐍𝐇𝟒 𝐎𝐇 𝐚𝐪 ⇄ 𝐍𝐇𝟒 + 𝐚𝐪 + 𝐎𝐇 − (𝒂𝒒)
Terionisasi jika ion-ion garam
dilarutkan dalam air
𝐂𝐇𝟑 𝐂𝐎𝐎𝐍𝐇𝟒 𝐚𝐪 → 𝐍𝐇𝟒 + 𝐚𝐪 + 𝐂𝐇𝟑 𝐂𝐎𝐎 − 𝐚𝐪
anion
kation
Berdasarkan reaksi di atas, jawablah pertanyaan berikut ini
Reaksi antara larutan CH3 COOH dan larutan NH4 OH akan menghasilkan ____________.Jika
garam tersebut dilarutkan di dalam air akan mengalami________________,
menghasilkan_____________ dan ____________. 𝑁𝐻4 +adalah______________garam yang
Garam
KCN
terhidrolisis
terionisasi
H2O Molekul
Kristal
HCN
KCN
Ion H3O Ion CN-
Ion K+
Ion OH
Untuk lebih memahami tentang hidrolisis garam dan jenis-jenis garam, perhatikan dan
lengkapilah tabel di bawah ini !
Tabel 2 : Jenis garam dan asam basa penyusunnya
Alat:
1.Gelaskimia25mL4buah 3.Pipettetes4buah
2.Gelasukur5mL4buah 4.Batangpengaduk4buah
Bahan:
1.LarutanNaOH0,1M
2.LarutanHCl0,1M
3.LarutanNH3 0,1M
4.LarutanCH3COOH 0,1M
5.KertasIndikatorUniversal
Prosedur Kerja
Tabel HasilPengamatan:
4 CH3COONH4 0.5 7
Netral ( terhidrolisis
Ka CH3COOH = 1,8 x 10-5 total)
1 7
Kb NH4OH = 1,8 x 10-5
Perubahan harga pH air akibat pelarutan garam disebabkan karena reaksi hidrolisis ion
garam oleh air.Oleh karena itu dalam menentukan harga pH suatu larutan garam perlu
meninjau reaksi kesetimbangan hidrolisis yang terjadi. Berdasarkan hasil percobaan maka
di peroleh harga pH dari beberapa larutan garam dengan volume yang sama seperti yang
terdapat pada tabel 4. Pada tabel 4 dapat dilihat harga pH dari berbagai larutan garam
berdasarkan percobaan. Untuk lebih memahami materi ini, perhatikan video pada
..\Video dan Dokumen KB 4 - Hidrolisis Garam\Hydrolysis of Salts and pH of their
Solutions - YouTube.MP4 credit: https://www.youtube.com/watch?v=bNPT6fLC64k.
B. Larutan Buffer
Sistem kimia dan biologi sangat sensitif terhadap perubahan pH. Cairan badan
manusia mempunyai pH yang bervariasi, misalnya darah manusia mempunyai pH
berkisar 7,35-7,45, sedangkan asam lambung mempunyai pH sekitar 1,5. Nilai pH ini
penting untuk menjaga fungsi enzim dan mempertahankan tekanan osmotik. Jika pH
darah manusia berubah dari 7 sampai 8 dapat mengakibatkan kematian. Sungai
mempunyai pH sekitar 5. Jika pH sungai kurang dari 5 sering tidak dapat mendukung ke
kehidupan ikan di dalamnya dan dapat mengakibatkan kematian ikan. Dengan demikian,
perubahan pH dapat menghasilkan efek yang tidak diinginkan, dan sistem yang sensitif
terhadap pH harus dilindungi dari H+ atau OH- yang mungkin terbentuk atau bereaksi
dengan zat lain. Sistem tersebut adalah larutan buffer. Dengan demikian, larutan buffer
sangat penting pada sistem kimia dan biologi.
Jika asam ditambahkan ke sistem buffer, ion H+ akan bereaksi dengan basa konyugasi
(CH3COO-) di dalam larutan buffer. Persamaan reaksi dapat ditulis sebagai berikut
Tingkat efektivitas larutan buffer tergantung pada jumlah asam dan basa konyugasi dari
buffer yang dibuat. Pada umumnya sistem buffer dapat disimbolkan sebagai garam/asam
atau basa/asam konyugasi. Dengan demikian, sistem buffer sodium asetat-asam asetat
dapat ditulis sebagai CH3COONa/CH3COOH atau CH3COO-/CH3COOH. Untuk lebih
mudah memahami konsep buffer marilah dilihat contoh latihan ke-1.
Konsep
Sistem buffer merupakan larutan yang mengandung suatu asam lemah dengan
garamnya (mengandung basa lemah konyugasinya) atau suatu basa lemah dengan
garamnya (mengandung asam lemah konyugasinya) Mengapa basa konyugasi dari
asam kuat tidak dapat menetralkan dengan penambahan asam?
Strategi Pemecahan
Kriteria sistem buffer harus mempunyai asam lemah dan garamnya (mengandung basa
lemah konyugasi) atau basa lemah dan garamnya (mengandung asam lemah
konyugasi)
(a) Pada sistem KH2PO4/H3PO4
H3PO4 adalah asam lemah, dan basa konyugasinya H2PO4- adalah basa lemah .
Oleh sebab itu, ini adalah sistem buffer.
(b) Pada sistem NaClO4/HClO4
Karena HClO4 adalah asam kuat, basa konyugasinya ClO4-, basa yang sangat
lemah. Ini berarti bahwa ClO4- tidak dapt bereaksi dengan ion H+ dalam larutan
untuk membentuk HClO4. Dengan demikian, sistem ini tidak dapat bertidak sebagai
sistem buffer.
(d) Pada C5H5N/C5H5NHCl
C5H5N adalah basa lemah dan asam konyugasinya C5H5NH+ (kation dari garam
C5H5NHCl adalah basa lemah. Oleh sebab itu ini adalah sistem buffer
Contoh latihan ke -2
(a) Hitunglah pH larutan buffer pada sistem yang mengandung 1 M CH 3COOH dan 1 M
CH3COONa
(b) Bagaimanakah pH larutan buffer ini setelah penambahan 0,1 mol gas HCl ke 1 L
larutan? Asumsikan volume larutan tidak berubah akibat penambahan HCl
Konsep
(a) pH larutan buffer sebelum penambahan HCl dapat dihitung dari ionisasi CH3COOH.
Tentu konsentrasi awal CH3COOH dan CH3COO- (dari CH3COONa) adalah 1 M. Ka
CH3COOH adalah 1,8 x 10-5.
(b) Sebaiknya dibuat skesa perubahan yang terjadi pada soal ini dalam bentuk gambar
Strategi Pemecahan
(a) Ringkasan spesi yang terdapat pada kesetimbangan
𝑥 (1,0 + 𝑥) 𝑥 (1,0 )
1,8 x 10-5 = (1,0−𝑥)
(1,0)
Akhirnya untuk menghitung pH buffer setelah netralisasi dari asam, kita mengobah mol
ke molaritas dengan membagi mol dengan 1 L
𝑥 (0,9 + 𝑥)
1,8 x 10-5 = 1,1−𝑥
𝑥 (0,9 + 𝑥) 𝑥 (0,9 )
1,8 x 10-5 = 1,1−𝑥
1,1
Dengan demikian ,
pH = -log (2,2 x 1—5) = 4,66
Penguatan Konsep
Ada penurunan pH (larutan menjadi lebih asam sebagai akibat penambahan HCl. Kita
dapat membandingkan perubahan (H+) sebagai berikut
Dengan demikian kenaikan ion [H+] adalah 2,2/1,8 = 1,2 kali. Angka 1,5 kali adalah
angka yang kecil untuk efektivitas dari buffer CH3COONa/ CH3COOH.
Apakah yang terjadi jika 0,1 mol HCl ditambahkan ke 1 L air dan bandingkan
kenaikan ion [H+] ?
Sebagai akibat penambahan HCl, ion [H+] naik menjadi 0,1/1x10-7 = 106
Dengan demikian, pH air naik menjadi sejuta kali !. Angka yang sangat besar. Hal ini
membuktikan peranan larutan buffer mempertahankan pH
Dengan demikian,
[basa konyugasi ]
pH = pKa + log [asam ]
.............................................(1)
tentu,
[asam konyugasi ]
pOH = pKb + log [basa ]
.............................................(2)
Jika konsentrasi molar asam dan basa konyugasinya mendekati sama atau sama,
[asam] [basa konyugasi], tentu
Dengan demikian, untuk menyediakan larutan buffer kita memilih asam lemah dengan
pKa mendekati pH yang diinginkan. Pilihan ini tidak hanya memberikan nilai pH yang
benar dari sistem buffer, tetapi juga memastikan bahwa kita mempunyai jumlah yang
sebanding dari asam dan basa konyugasinya yang hadir, keduanya adalah prasarat
untuk sistem buffer agar berfungsi efektif. Marilah kita perhatikan contoh latihan ke-4 dan
latihan ke-5.
Konsep
Asam asetat adalah asam lemah. Kita dapat menggunakan asam asetat dan garam
asetat untuk membuat larutan buffer pH 5.
Srategi penyelesaian
Pada buffer asetat terdapat kesetimbangan
tentu
Tentu
pH yang diinginkan adalah 5 oleh sebab itu [H+]= 10-5. Karena Ka= 1,8 x 10-5 maka
Ini adalah perbandingan mol dari komponen buffer yang diperlukan. Langkah akhir
adalah menyediakan larutan yang mengandung 1 mol CH3COOH. Oleh sebab itu,
jumlah mol ion asetat dibutuhkan
Karena setiap mol CH3COONa terdapat satu mol CH3COO-, maka diperlukan 1,8 mol
CH3COONa
Contoh latihan 5
[basa konyugasi ]
1
[asam ]
Strategi pemecahan
Karena asam posfat adalah asam tripotik, kita menulis tiga tingkat ionisasi. Nilai pKanya
dapat dilhat pada Tabel Ka asam di kegiatan 1
Yang paling cocok dari tiga sistem baffer adalah HPO42-/H2PO4-, karena pKa dari asam
H2PO4- dekat dengan pH yang diinginkan. Dari persamaan Hendersen-Hasselbach kita
menulis
Dengan demikian cara untuk menyediakan buffer posfat pH 7,45 adalah Na2HPO4 dan
NaH2PO4 dengan perbandingan mol 1,7:1 di dalam air. Dengan demikian, kita
melarutkan 1,7 mol Na2HPO4 dan 1 mol NaH2PO4 ditambahkan air sampai volume
larutan 1 L.
Ringkasan
Larutan buffer adalah larutan asam lemah dan basa konyugasinya atau basa lemah dan
asam konyugasinya. Suatu larutan buffer harus mengandung konsentrasi relatif besar
asam untuk bereaksi dengan ion OH- yang mungkin ditambahkan ke buffer dan harus
mengandung konsentrasi basa untuk bereaksi dengan ion H+ yang ditambahkan. Suatu
larutan yang mengandung dua senyawa ini mempunyai kemampuan menetralisir
penambahan asam atau basa.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond; Overby, Jason (2011). General Chemistry, the essential concept
McGraw-Hill
Jespersen, Neil D; Brady, James E; Hyslop, Alison (2012). Chemistry, the molecular
nature of matter. John Wiley