Anda di halaman 1dari 5

DIMENSI PERSPEKTIF GLOBAL

Perspektif global bertolak dari masalah hidup sehari-hari, misalnya masalah pendidikan,
kesejahteraan, kesehatan, pengangguran, kemiskinan, dan sebagainya. Semua permasalahan ini
berdampak pada permasalahan global. Dalam kaitannya dengan budaya dalam era globalisasi,
Makagiansar (Mimbar,1990) mengajukan empat dimensi, yaitu :
1. Afirmasi atau penegasan dari dimensi budaya dalam proses pembangunan bangsa dan
masyarakat. Pembangnan akan terasa hampa jika tidak diilhami oleh kebudayaan
bangsanya. Nilai budaya suatu bangsa menjadi landasan bagi pembangunan suatu
Negara, serta merupakan alat seleksi bagi pengaruh luar yang sudah tidak terkendali.
2. Mereafirmasi dan Mengembangkan identitas budaya dan setiap kelompok manusia
berhak diakui identitas budayanya.
3. Partisipasi, bahwa dalam pengembangan suatu bangsa dan Negara partisipasi dari
masyarakat sangat diperlukan.
4. Memajukan kerjasama antarbudaya. Hal ini dimaksudkan agar ada saling mengisi,
mengilhami sehingga adanya kemajuan dan peningkatan antar budaya bangsa.

MANFAAT PERSPEKTIF GLOBAL


Berikut ini beberapa manfaat mempelajari perspektif global.
1. Meningkatkan wawasan dan kesadaran para pendidik dan peserta didik bahwa kita bukan
hanya penghuni satu daerah, tetapi mempunyai ketergantungan dengan orang lain di belahan
bumi yang lain. Oleh karena itu sikap kita harus mencerminkan “sikap ketergantungan” tersebut.
2. Menambah dan memperluas pengetahuan kita tentang dunia, sehingga dapat megikuti
perkembangan dunia dalam berbagai aspek terutama perkembangan iptek.
3. Mengkondisikan para mahasiswa untuk berpikir integral bukan general, sehingga suatu
gejala atau masalah dapat ditanggulangi dari berbagai aspek.
4. Melatih kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan dunia dengan segala
aspeknya.

TUJUAN PERSPEKTIF GLOBAL


Tujuan diberikannya perspektif global menurut Marryfield, 1977 adalah :
1. Mendorong mahasiswa untuk mempelajari lebih banyak tentang materi dan masalah yang
berkaitan dengan masalah global.
2. Mendorong para guru untuk mempelajari masalah yang berkaitan dengan masalah lintas
budaya.
3. Mengembangkan dan memahami makna perspektif global baik dalam kehidupan sehari-hari
maupun pengembangan profesinya.
Berdasarkan tujuan tersebut maka, peran guru adalah :
1. Memberikan bekal pengetahuan kepada siswa tentang pentingnya pengetahuan global dalam
memahami maslah-masalah tertentu.
2. Meningkatkan kesadaran dan wawasan anak didik sebagai landasan dalam melakukan
tindakan yang berdampak global.
3. Memberikan contoh dan teladan dalam aktivitas sehari-hari, yang mempunyai pengaruh
terhadap masalah global.

MASALAH DALAM PENDIDIKAN GLOBAL


Pada pelaksanaan pembelajaran di sekolah, guru mengalami beberapa permasalahan dalam
mengajarkan perspektif global, diantaranya:
1. Menurut kurikulum KTSP, dalam pelajaran IPS materinya belum membahas masalah dunia,
tetapi terbatas sampai tingkat propinsi dan sedikit tingkat Negara. Hal ini akan menyulitkan guru
untuk membicarakan dunia dengan siswa. Untuk mengatasinya, guru dapat memulai hal-hal yang
ada dilingkungan sekitar misalnya masalah lingkungan, penduduk, kesehatan, AIDS, dan
sebagainya.
2. Masalah global adalah masalah integral yaitu suatu permasalahan yang dapat dilihat dari
berbagai bidang ilmu. Sementara pada materi pelajaran IPS di SD masih menitikberatkan pada
materi bidang studi yaitu sejarah dan geografi.
3. Mata kuliah perspektif global tergolong baru, para guru belum memiliki pengalaman cukup
untuk mengajar materi persepktif global di SD.
4. Buku sumber untuk pelajaran perspektif global di SD masih sangat kurang sehingga
diperlukan kreatifitas yang tinggi dari guru (tidak terpaku pada buku paket atau LKS).
Berkaitan dengan masalah global, Merry M. Merryfield (1997 : 8) mengemukakan pokok-
pokok masalah global, yaitu:
1. penduduk dan keluarga berencana (population and family planning)
2. hak rakyat menentukan pemerintahan sendiri (self-determination)
3. pembangunan (development)
4. hak asasi manusia (human right)
5. emigrasi, imigrasi dan pengungsian (emigration, immigration and refugees)
6. kepemilikan bersama secara global (the global commnos)
7. lingkungan hidup dan sumber daya alam (environment and natural resources)
8. persebaran kemakmuran
9. teknologi informasi
10. sumber daya
11. jalan masuk ke pasar
12. kelaparan dan bahan pangan
13. perdamaian dan keamanan
14. prasangka dan diskriminasi.
Isu dan masalah diatas bukan lagi hanya dirasakan secara lokal dan regional di tempat-tempat
serta kawasan-kawasan tertentu, melainkan telah menjadi isu dan masalah global yang dirasakan
serta disadari oleh masyarakat dunia. Badan dan lembaga dunia, baik organisasi yang merupakan
bagian dari PBB maupun diluar PBB seperti LSM (lembaga swadaya masyarakat), telah
menaruh perhatian serta kepedulian terhadap masalah-masalah global tersebut.
Berikut ini contoh beberapa isu dan masalah global seperti penduduk dan keluarga
berencana, pembangunan, hak asasi manusia, migrasi, lingkungan dan sumber daya, dalam
pembahasan yang singkat.
1. Penduduk dan Keluarga Berencana
Masalah penduduk bukan hanya merupakan masalah nasional bagi Indonesia, melainkan juga
merupakan masalah bangsa lain, baik bangsa-bangsa yang terbelakang dan sedang berkembang,
maupun bangsa-bangsa yang telah maju. Persoalan-persoalan ketidakseimbangan antara
pertumbuhan dan jumlah penduduk dengan ketersediaan barang bahan pangan, lapangan kerja
serta pemukiman yang merupakan masalah kesejahteraan, bukan hanya masalah yang menimpa
bangsa Indonesia, melainkan dialami oleh seluruh bangsa di dunia ini. Oleh karena itu, masalah
ini dapat dinyatakan sebagai masalah global.
Salah satu upaya untuk mengatasi masalah penduduk yaitu dengan melakukan program
keluarga berencana dengan mengatur jumlah anggota keluarga demi kesejahteraan masing-
masing keluarga. Upaya ini tidak hanya dilakukan oleh bangsa Indonesia, melainkan juga
dilakukan oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Akan tetapi, pada kenyataannya pelaksanaan
program keluarga berencana tidak selancar seperti apa yang direncanakan dan diharapkan,
melainkan masih menghadapi berbagai masalah. Oleh karena itu, program ini selain merupakan
upaya pemecahan masalah, pada pelaksanaannya juga masih merupakan masalah global.
Berkaitan dengan hal itu, PBB sebagai organisasi dan lembaga dunia sangat memperhatikan
masalah tersebut.
2. Pembangunan
Pembangunan yang oleh Bartelmus (1986 : 3) dinyatakan sebagai proses yang berupaya
memperbaiki kondisi hidup masyarakat, baik kondisi material maupun non material termasuk
kebutuhan-kebutuhan fisik, telah – sedang – dan akan dilakukan oleh semua bangsa di dunia ini.
Namun demikian, karena pada pelaksanaannya melibatkan segala sumber daya, baik alam (SDA)
maupun manusia (SDM) termasuk kemampuan IPTEKnya, maka pembangunan masih banyak
menghadapi masalah. Oleh karena itu, pembangunan sebagai upaya pemecahan masalah
kesejahteraan masyarakat, pada sisi lain masih menjadi masalah. Kenyataan demikian masih
dialami oleh sebagian besar bangsa-bangsa di dunia. Dengan demikian, pembangunan sebagai
suatu masalah, juga menjadi masalah global.
3. Hak Asasi Manusia
Pada hakekatnya, setiap manusia memiliki hak yang sama di segala bidang. Hak
merupakan sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang diberikan kepada umat manusia
yang hidup di muka bumi ini tanpa terkecuali. Akan tetapi, dalam kehidupan masyarakat, hak
asasi manusia ini mendapat perlakuan yang berbeda-beda oleh pihak-pihak tertentu, sehingga
terjadi pelanggaran atas HAM tersebut. Diskriminasi ras, etnis, agama dan lain-lainnya
merupakan pelanggaran terhadap HAM. Hal tersebut dialami oleh kelompok masyarakat atau
perorangan tertentu di negara masing-masing. Masalah ini terjadi di seluruh dunia. Oleh karena
itu, HAM tidak hanya merupakan masalah lokal dan regional di tempat-tempat serta kawasan-
kawasan tertentu, melainkan juga merupakan masalah global.
4. Migrasi
Perpindahan penduduk, baik dalam bentuk emigrasi (ke luar dari negara
sendiri) dan imigrasi (masuk ke dalam negara tertentu) maupun dalam bentuk pengungsian,
terjadi dimana-mana di dunia ini. Faktor penyebabnya bermacam-macam, mulai dari faktor
ekonomi, bencana alam, wabah, politik sampai pada keamanan. Bagi kelompok atau perorangan
yang melakukannya, mungkin migrasi merupakan jalan keluar dari masalah yang dialaminya.
Namun bagi negara atau kawasan yang didatangi mungkin menjadi masalah, karena menyangkut
tempat penampungan, lapangan kerja, bahan kebutuhan, dan lain sebagainya. Kita dapat
menyimak dan mengamati proses perpindahan ini dari berbagai kawasan di dunia sebagai akibat
dari berbagai masalah di negara, seperti banjir, kesulitan ekonomi dan pertentangan politik
menjadi penyebab terjadinya migrasi penduduk di kawasan yang bersangkutan, atau dari
kawasan tersebut ke negara lain. Masalah migrasi ini telah menjadi masalah global.

5. Lingkungan dan Sumber Daya


Menurut UU RI no. 4 tahun 1982, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.Masalah lingkungan seperti pencemaran, banjir, kekeringan, tanah longsor, dan
sebangsanya yang mengganggu bahkan mengancam kehidupan manusia, tidak hanya terjadi
secara lokal maupun regional di tempat-tempat atau kawasan tertentu, melainkan secara meluas
terjadi dimana-mana di permukaan bumi ini.
G.T. Miller (1985 : 6) mengemukakan sumber daya alam adalah suatu bentuk materi atau
energi yang diperoleh dari lingkungan fisikal yang dapat memenuhi kehidupan manusia. Dengan
demikian antara sumber daya alam dengan lingkungan itu tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Kandungan, persediaan, penggalian, pengolahan, dan pemanfaatan sumber daya, khususnya
sumber daya alam, tidak hanya menyangkut pemerintah serta negara sebagai pemilik sumber
daya, melainkan juga melibatkan negara-negara lain yang berkepentingan. Kuota produksi dan
kuota perdagangan sampai pada harga sumber daya alam tertentu yang strategis merupakan
kesepakatan bersama di antara negara-negara produsen dengan negara-negara konsumen.
Dengan demikian, mengenai sumber daya alam ini dilandasi oleh kesejahteraan global
negara-negara yang bersangkutan. Produksi, konsumsi, dan perdagangannya memiliki dampak
global terhadap kehidupan ekonomi, politik serta kondisi ekologi dunia. Dalam mekanisme dan
dinamika produksi, pemanfaatan, konsumsi dan perdagangan sumber daya alam ini terjadi
proses ketergantungan dan saling keterkaitan antar berbagai negara di dunia yang
berkepentingan. Kenyataan tersebut merupakan fenomena global yang terus berkembang dari
waktu ke waktu. Pemanfaatan lingkungan dan sumber daya yang menjadi aset dunia seperti
samudra dan ruang angkasa, menuntut saling keterkaitan serta saling ketergantungan global yang
mengoptimalkan pemanfaatan aset-aset tadi. Hal tersebut harus menjadi perhatian dan
kepedulian tiap pribadi umat manusia, khususnya orang-orang yang bertindak mengambil
kebijakan dan keputusan. Disinilah letak dan kedudukan wawasan dan kepedulian global dalam
situasi kehidupan umat manusia yang makin mendunia.

Anda mungkin juga menyukai