Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

SISTEM KONSTITUSI

Disusun oleh :

Enggar Prasetyorini (M0314027)

Eric Bestono (M0314029)

Faisal Atif F. (M0314031)

Fitin Agustina (M0314035)

I Made Dewa Rizky (M0314037)

Ikrima Nur Hayati (M0314041)

KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELASMARET

TAHUN AJARAN 2014/2015


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan rahmatnya sehingga
makalah yang berjudul “SISTEM KONSTITUSI” dapat diselesaikan tepat waktu. Kami
mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pendidikan Kewarganegaraan Dr. Dra.Subanti,
MSi. Yang telah memberikan tugas makalah ini sehingga kami mendapat ilmu dan wawasan
baru dalam mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan.

Makalah ini bertujuan agar mahasiswa telah memahami pengertian dan prinsip dasar
mengetahui sistem konstitusi negara baik dalam maupun luar negeri. Serta mahasiswa juga
dapat memahami nilai-nilai dan norma-norma dasar yang direfleksikan dalam berpikir dan
bertindak sehingga dapat menerapkan sistem konstitusi dalam kehidupan sehari-hari.

Demikian makalah ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan tujuan
makalah ini dapat tercapai. Semoga dengan makalah ini akan lebih meningkatkan
keingintahuan mahasiswa dalam mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan.

Surakarta, September 2014

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………….i

KATA PENGANTAR………………………………………………………………...ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….iii

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………....1
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Konstitusi..……………………………………………….......2
B. Fungsi Konstitusi…………………………………………………………….…..3
C. Tujuan Konstitusi…………………………………………………………….…..3
D. Konstitusi yang berlaku di Indonesia……………………………………………4
III. PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………..6

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Keberadaan Undang-Undang Dasar 1945 yang selama ini disakral, dan tidak boleh
diubah kini telah mengalami beberapa perubahan. Tuntutan perubahan terhadap Undang-
Undang Dasar 1945 itu pada hakekatnya merupakan tuntutan bagi adanya penataan ulang
terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Atau dengan kata lain sebagai upaya memulai
“kontrak social” baru antara warga negara dengan negara menuju apa yang dicita-citakan
bersama yang dituangkan dalam sebuah peraturan dasar (konstitusi). Perubahan konstitusi ini
menginnginkan pula adanya perubahan system dan kondisi negara yang otoritarian menuju
kearah system yang demokratis dengan relasi lembaga negara yang seimbang. Dengan
demikian perubahan konstitusi menjadi suatu agenda yang tidak bisa diabaikan. Hal ini
menjadi suatu keharusan dan amat menentukan bagi jalannya demokratisasi suatu bangsa.
Relaitas yang berkembang kemudian memang telah menunjukkan adanya komitmen
bersama dalam setiap elemen masyarakat untuk mengamandemen Undang-Undang Dasar
1945. Bagaimana cara mewujudkan komitmen itu dan siapa yang berwenang melakukannya
serta dalam situasi seperti apa perubahan itu terjadi, menjadikan suatu bagian yang menarik
dan terpenting dari proses perubahan konstitusi itu. Karena dari sini akan dapat terlihat
apakah hasil dicapai telah merepresentasikan kehendak warga masyarakat, dan apakah telah
menentukan bagi pembentukan wajah Indonesia kedepan. Wajah Indonesia yang demokratis
dan pluralistis, sesuai dengan nilai keadilan social, kesejahteraan rakyat, dan kemanusiaan.
Dengan melihat kembalidari hasil-hasil perubahan itu, kita akan dapat dinilai apakah
rumusan-rumusan perubahan yang dihasilkan memang dapat dikatakan lebih baik dan
sempurna. Dalam artian, sampai sejauh mana rumusan perubahan itu telah mencerminkan
kehendak bersama. Perubahan yang menjadi kerangka dasar dan sangat berarti bagi
perubahan-perubahan selanjutnya. Sebab dapat dikatakan konstitusi menjadi momen sukses
atas keberhasilan sebuah perubahan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Konstitusi Negara

Konstitusi dapat diartikan dalam 2 pengertian :


1. Dalam arti luas

Konstitusi diartikan sebagai keseluruhan peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis
yang mengatur secara mengikat cara-cara bagaimana suatu pemerintahan diselenggarakan
dalam suatu negara atau masyarakat.(Sunarso,dkk.2008:128)

2. Dalam arti sempit

Konstitusi hanya diartikan sebagai hokum atau peraturan-peraturan yang tertulis saja.
Di Indonesia lazimnya hanya disebut sebagai UUD saja. Dalam penjelasan UUD 1945
disebutkan bahwa : “undang-undang suatu negara ialah hanya sebagian dari hukum dasar
negara itu. Undang-undang adalah hak tertulis sedang disampingnya UUD hanya berlaku jika
hanya dasar yang tertulis yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktik
penyelenggaraan negara meskipun tidak tertulis”. (Sunarso,dkk.2008:129)

Pengertian konstitusi menurut para ahli:

1) K.C. Whereas, konstitusi adalah keseluruhan system ketatanegaraan suatu negara yang
berupa kumpulan peraturan yang membentuk mengatur / memerintah dalam
pemerintahan suatu negara.
2) Herman Heller, konstitusi mempunyai arti luas daripada UUD. Konstitusi tidak hanya
bersifat yuridis tetapi juga sosiologis dan politis.
3) Lasalle, konstitusi adalah hubungan antara kekuasaan yang terdapat di dalam masyarakat
seperti golongan yang mempunyai kedudukan nyata di dalam masyarakat misalnya
kepala negara angkatan perang, partai politik dsb.
4) L.J Van Apeldoorn, konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun peraturan tidak
tertulis.
5) Koernimanto Soetoparwiro, istilah konstitusi berasal dari Bahasa latin “cisme” yang
berarti bersama dan “statue” yang berarti membuat sesuatu agar berdiri. Jadi konstitusi
berarti menetapkan secara bersama.
B. Fungsi Konstitusi

1. Fungsi penentu dan pembatas kekuasaan organ negara.


2. Fungsi mengatur hubungan kekuasaan antar organ negara.
3. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan anatr organ negara dengan warganegara.
4. Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara ataupun kegiatan
penyelenggaraan kekuasaan negara.
5. Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli (yang dalam
system demokrasi adalah rakyat) kepada organ negara.
6. Fungsi simbolik sebagai pemersatu (symbol of unity).
7. Fungsi simbolik sebagai rujukan identitas dan keagungan bangsa (identity of nation).
8. Fungsi simbolik sebagai pusat upacara (center of ceremony)
9. Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat (social control), baik dalam arti sempit
hanya di bidang politik maupun dalam arti luas mencakup bidang social dan ekonomi.
10. Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat (social engineering atau
social perform), baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas.

C. Tujuan Konstitusi

Tujuan konstitusi adalah juga tata tertib terkait dengan :

a) Berbagai lembaga-lembaga negara denganwewenang dan cara kerjanya.


b) Hubungan antar lembaga negara.
c) Hubungan lembaga negara dengan warga negara (rakyat) dan
d) Adanya jaminan hak-hak asasi manusia serta
e) Hal-hal lain yang sifatnya mendasar sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.

Pada prinsipnya, adanya konstitusi memiliki tujuan untuk membatasi kewenangan


pemerintah dalam menjamin hak-hak yang diperintah dan merumuskan pelaksanaan
kekuasaan yang berdaulat. Secara spesifik C.F. Strong memberikan batasan tentang tujuan
konstitusi sebagaimana dikutip Thaib sebagai berikut :are to limit the arbitratyaction of the
government, to quarantee the right of the governed, and to define the operation of the
sovereignpower (Thaba, 2001: 27). Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh
Loewenstein. Ia mengatakan bahwa kontitusi merupakan sarana dasar untuk mengawasi
proses-proses kekuasaan. Tujuan-tujuan adanya konstitusi tersebut, secara ringkas dapat
diklasifikasikan menjadi tiga tujuan,yaitu:

1. Konstitusi bertujuan untuk memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap


kekuasaan politik.
2. Konstitusi bertujuan untuk melepaskan control kekusaan dari penguasa itu sendiri.
3. Konstitusi bertujuan memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa
dalam menjalankan kekuasaannya.

D. Konstitusi yang Pernah Berlaku di Indonesia


a. UUD 1945 (18 Agustus 1945-27 Desember 1949)
Menurut bentuknya Konstitusi pertama Indonesia (UUD 1945) adalah konstitusi
tertulis, karena UUD 1945 merupakan hokum dasar Negara Indonesia pada waktu itu
yang dituangkan dalam suatu dokumen yang formal. Di pertegas dalam Risalah Sidang
Tahunan MPR Tahun 2002, diterbitkan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Menurut sifatnya UUD 1945 termasuk konstitusi yang Rigid (kaku) karena UUD
1945 hanya dapat diubah dengan cara tertentu secara khusus dan istimewa tidak seperti
mengubah peraturan perundangan biasa.
Menurut kedudukannya UUD 1945 merupakan konstitusi derajat tinggi karena UUD
1945 dijadikan dasar pembuatan suatu peraturan perundang-undangan yang lain.

b. Konstitusi Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949-17 Agustus 1950)


Menurut bentuknya Konstitusi RIS merupakan konstitusitertulis karena dituangkan
dalam suatu dokumen.Konstitusi RIS ini membentuk atas usulan dari PBB.
Menurut sifatnya Konstitusi RIS merupakan konstitusi rigid merupakn konstitusi
rigidkarena mempersyaratkan prosedur khusus untuk perubahan atau amandemennya.
Menurut kedudukannya konstitusi RIS merupakan Konstitusi derajat tinggi karena
persyaratan untuk mengubah lebih berat jika dibandingkan merubah peraturan
perundangan yang lain.
Menurut bentuk negara konstitusi RIS serikat/federal karena negara didalamnya
terdiri dari negara-negara bagian yang masing-masing negara bagian yang memiliki
kedaulatan sendiri untuk mengurus urusan dalam negerinya.
Menurut bentuk pemerintahanya konstitusi RIS, berbentuk parlementer karena kepala
negara dan kepala pemerintahan dijabat oleh orang yang berbeda.

c. UUDS 1950 (17 Agustus 1950-5 Juli 1959)


Menurut bentuknya UUDS 1950 merupakan konstitusi tertulis karena dituangkan
dalam suatu dokumen yang formal.
Menurut sifatnya UUDS 1950 merupakan konstitusi rigid karena dalam perubahanya
mempersyarakatnya prosedur khusus sehingga tidak semudah seperti merubah peraturan-
peraturan yang lain.
Menurut bentuk negara UUDS 1950 merupakan konstitusi derajat tinggi karena
persyaratan merubahnya tidak semudahn peraturan peraturan biasanya.
Menurut bentuk negara UUDS 1950, Indonesia berbentuk Negara Kesatuan karena
dasarnya seluruh kekuasaan dalam negara berada ditangan pemerintah pusat.
Menurut system pemerintahannya UUDS 1950, Indonesia menganut system
pemerintahan parlementer dimana kepala negara dijabat oleh seorang presiden dan kepala
pemerintah di jabat oleh perdana menteri.

d. UUD 1945 amandemen I-IV


Menurut bentuknya UUD 1945 amandemen I-IV termasuk konstitusi tertulis karena
dituangkan dalam satu bentuk dokumen formal.
Menurut sifatnya UUD 1945 amandemen I-IV merupakan kostitusi rigid karena
dalam perbahannya memperhatikan syarat-syarat tertentu seperti tertera dalam pasal 37
ayat 1-5 UUD 1945.
Menurut bentuk negara UUD 1945 amandemen I-IV, Indonesia menganut konstitusi
dalam Negara Kesatuan Republik.
Menurut system pemerintahannya, konstitusi yang dianut adalah konstitusi dalam
pemerintahan presidensial. Dimana kepala negara dan kepala pemerintahan berada
ditangan presiden.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Konstitusi diartikan sebagai keseluruhan peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis
yang mengatur secara mengikat cara-cara bagaimana suatu pemerintahan diselenggarakan
dalam suatu Negara atau masyarakat dan dapat pula hanya diartikan sebagai hokum atau
peraturan-peraturan yang tertulis saja. DiIndonesia lazimnya hanya disebut sebagai UUD
saja.
Tujuan adanya konstitusi untuk membatasi kewenangan pemerintah dalam menjamin
hak yang diperintahkan dan merumuskan pelaksanaan yang berdaulat.
Dalam sejarahnya, Indonesia telah berulang kali mengganti konstitusi. Setelah
melewati proses yang panjang disahkanlah konstitusi UUD 1945 dengan mengamandemen
sebanyak 4 kali.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Chairul,1999,Konstitusi dan Kelembagaan Negara,Jakarta:Novindo Pustaka Mandiri


Kaelani, MS,2002,Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan
Tinggi,Yogyakarta:Paradigma
Thaib, Dahlan,2001,Teori dan Hukum Konstitusi,Jakarta:PT Raja Grafindo Persada
http://id.wikipedia.org/wiki/Konstitusi
http://bagusesupono.blogspot.com/2013/11/konstitusi-yang-pernah-berlaku-di_5201.html
http://jawabcepat.blogspot.com/2013/01/fungsi-fungsi-konstitusi-pkn.html

Anda mungkin juga menyukai