Anda di halaman 1dari 12

PENDAHULUAN

OLEH :

1. NI KADEK LARAS SUKMA DEWI 1602622010700/ 01

2. NI WAYAN JUNI AYU PUSPITAWATI 1602622010716/ 17

FAKULTAS EKONOMI PRODI AKUNTANSI

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

TAHUN AJARAN 2016/2017


PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Studi Kelayakan

Studi kelayakan adalah penelitian yang mendalam terhadap suatu ide bisnis tentang layak
atau tidaknya ide tersebut untuk dilaksanakan.

Kondisi lingkungan yang tidak pasti dan ketatnya pesaingan serta kendala bisnis
lainnya membuat para pelaku bisnis tidak hanya cukup mengandalkan pengetahun,
pengalaman serta intuisinya saja dalam memulai suatu bisnis. Studi kelayakan diperlukan
agara investasi yang akan dilakukan dapat berjalan dan mengahsilkan keuntungan yang
diharapkan. Selain itu studi kelayakan juga dipelukan untuk pihak- pihak yang
berkepentingan dalam bisis serta pelaku bisnis itu sendiri sebelum mengimplimentasikan
sebuah ide bisnis.

Berhentinya operasi bisnis, kegagalan proyek ditengah jalan serta kegagalan investasi
lainnya merupakan bagian dari penerapan yang tidak konsisten dalam studi kelayakan. Secara
teoritis, jika studi kelayakn dilakukan dengan benar saat memulai suatu investasi maka resiko
kegagalan dan kerugiannya dapat diminimalisir.

Pengertiann studi kelayakan menurut para ahli diantara:

 Menurut Kasmir dan Jakfar (2012:7) “studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan
yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan
dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan”.
 Menutut Umar H (2007:5) studi kelayakan bisnis merupakan penelitian sebuah
rencana bisnis yang bukan hanya menganalisis layak atau tidaknya suatu bisnis
dijalankan, tetapi juga pengontrolan kegiatan operasionalnya secara rutin dalam
rangka untuk pencapaian tujuan serta keuntungan yang maksimal untuk jangka waktu
yang tidak ditentukan

 Menurut Husnan dan Muhammad (2004:4) studi kelayakan bisnis, yang juga disebut
studi kelayakan proyek adalah sebuah penelitian yang menjelaskan tentang dapat
tidaknya suatu proyek (biasanya sebuah proyek investasi) dilaksanakan dengan
berhasil. Istilah “proyek”diartikan sebagai bentuk pendirian suatu usaha baru atau
pengenalan suatu produk baru, modifikasi produk yang sudah ada.
 Menurut Siswanto Sutojo (2002:7) hal-hal yang harus diketahui dalam studi
kelayakan yaitu:

o Ruang lingkup kegiatan proyek.

o Bagaimana cara kegiatan proyek itu sendiri dilakukan.

o Evalusi berbagai aspek-aspek yang dapat menenentukan keberhasiln proyek


secara keseluruhan.

o Sarana apa yang diperlukan oleh proyek.

o Hasil dari kegiatan proyek, biaya-biaya yang ditanggun untuk memperoleh


hasil proyek tersebut.

o Langkah-langkah pendirian proyek atau perluasan proyek, serta jadwal


masing-masing dari proyek

1.2 Pentingnya Investasi

Apa itu Investasi ? banyak orang mengartikannya bahwa itu adalah menyimpan kekayaan
bertujuan untuk keuntungan diri sendiri / perusahaan dimasa depan. Investasi dalam bisnis
bisa berupa apa saja. Bisa dengan tanam modal usaha baru, membuat cabang usaha baru,
investasi keuntungan bisnis di Bank, investasi kekayaan dan masih banyak lagi.

Lantas pentingkah semua investasi tersebut, Investasi itu sangat penting, Karena :

1. Inflasi

Tingkat inflasi setiap tahunnya pasti selalu meningkat. Kekhawatiran itu sudah pasti
tidak bisa dihindari. Menabung di bank saja tidak cukup karena nilai mata uang akan
menurun akibat pengaruh nilai inflasi. Apabila tidak berinvestasi nilai uang yang tabung akan
tergerus.

2. Kenaikan penghasilan cenderung lebih kecil dari inflasi

Kenaikan gaji yang di terima setiap tahunnya tidak sebanding dengan kenaikan inflasi
sehingga sebagian orang sering kali mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan pokok.
Contoh : ketika Jokowi menaikkan harga BBM, harga kebutuhan melambung tinggi
sedangkan gaji karyawan swasta masih berada pada angka yang sama. Apabila tidak pintar
berinvestasi, kita akan kalah dengan orang-orang berpenghasilan tinggi dan standar hidup pun
menurun. Perencanaan keuangan sangat penting untuk dilakukan sedini mungkin.

3. Kebutuhan hidup cenderung meningkat

Sebagian besar, orang-orang yang tinggal di kota besar pasti memiliki gaya hidup
yang tinggi. Apabila tidak bisa bersaing, maka tandanya tidak memiliki standar gaya hidup.
Investasi menjadi suatu hal yang penting ketika ingin mendapatkan hidup yang lebih baik.

4. Perencana Keuangan masa depan

Sudah seharusnya perecanan investasi sebagai tujuan masa depan, dengan berinvestasi
bisa menjamin keuangan masa depan. karena setiap orang tidak mengerti apa yang akan
terjadi di masa depan. Oleh sebab itu, investasi bisa menjadi pilihan sebagai tabungan masa
depan.

1.3 Tujuan Studi Kelayakan

Husnan dan Muhamad (2000) menyatakan bahwa tujuan dilakukannya studi


kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar
untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Tentu saja studi kelayakan ini akan
memakan biaya, tetapi biaya tersebut relatif kecil apabila dibandingkan dengan risiko
kegagalan suatu proyek yang menyangkut investasi dalam jumlah besar.

Menurut Kasmir dan Jakfar (2003), Paling tidak ada lima tujuan mengapa sebelum
suatu usaha atau proyek dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan, yaitu:

1. Menghindari resiko kerugian


Untuk mengatasi resiko kerugian dimasa yang akan datang, karena dimasa yang akan
datang ada semacam kondisi ketidakpastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan akan
terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi
studi kelayakan adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak kita inginkan, baik resiko
yang dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.
2. Memudahkan perencanaan
Jika kita sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang,
maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan hal-hal apa saja yang perlu
direncanakan. perencanaan meliputi berapa jumlah dana yang diperlukan, kapan usaha atau
proyek akan dijalankan, dimana lokasi proyek akan dibangun, siapa-siapa yang akan
melaksanakannya, bagaimana cara menjalankannya, berapa besar keuntungan yang akan
diperoleh serta bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan. Yang jelas dalam
perencanaan sudah terdapat jadwal pelaksanaan usaha, mulai dari usaha dijalankan sampai
waktu yang ditentukan.
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan
pelaksanaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki pedoman
yang harus dikerjakan. Kemudian pengerjaan usaha dapat dilakukan secara sistematik,
sehingga tepat sasaran dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun. Rencana yang sudah
disusun dijadikan acuan dalam mengerjakan setiap tahap yang sudah direncanakan.
4. Memudahkan pengawasan
Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha atau proyek sesuai dengan rencana yang
sudah disusun, maka akan memudahkan perusahaan untuk melakukan pengawasan terhadap
jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar pelaksanaan usaha tidak melenceng dari
rencana yang telah disusun. Pelaksana pekerjaan bisa sungguh-sungguh melakukan
pekerjaannya karena merasa ada yang mengawasi, sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak
terhambat oleh hal-hal yang tidak perlu.
5. Memudahkan pengendalian
Jika dalam pelaksanan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka apabila terjadi
suatu penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga akan bisa dilakukan pengendalian atas
penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah untuk mengembalikan pelaksanaan
pekerjaan yang melenceng ke rel yang sesungguhnya, sehingga pada akhirnya tujuan
perusahaan akan tercapai.

1.4 Manfaat Studi Kelayakan

Menurut Husein Umar (2003) Pihak-pihak yang membutuhkan laporan studi kelayakan
bisnis ini dapat dijelaskan dibawah ini :

1. Pihak Investor
Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak direalisasikan, pemenuhan
kebutuhan akan pendanaan dapat mulai dicari. Misalnya dengan mencari investor atau
pemilik modal yang mau turut serta menanamkan modal pada proyek yang akan dikerjakan
itu. Sudah tentu calon investor ini akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah
dibuat karena calon investor mempunyai kepentingan langsung tentang keuntungan yang
akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas modal yang akan ditanamkan.
2. Pihak Kreditor
Pendanaan proyek dapat juga dipinjamkan dari bank. Pihak bank, sebelum memutuskan
untuk memberikan kredit atau tidak, perlu dikaji ulang studi kelayakan bisnis yang telah
dibuat, termasuk mempertimbangkan sisi-sisi lain, misalnya bonafiditas dan tersedianya
anggunan yang dimiliki perusahaan.
3. Pihak Manajemen Perusahaan
Studi kelayakan bisnis dapat dibuat oleh pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal
perusahaan (sendiri). Terlepas dari siapa yang membuat, pembuatan proposal ini merupakan
upaya dalam rangka merealisasikan ide proyek yang ujung-ujungnya bermuara pada
peningkatan usaha untuk meningkatkan laba perusahaan. Sebagai pihak yang menjadi project
leader, sudah tentu pihak manajemen perlu mempelajari studi kelayakan itu, misalnya dalam
hal pendanaan, berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor
dan dari kreditor.
4. Pihak Pemerintahan dan Masyarakat
Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah karena bagaimana pun pemerintah dapat secara langsung maupun
tidak langsung, mempengaruhi kebijakan perusahaan. Penghematan devisa negara
penggalakan ekspor nonmigas dan pemakaian tenaga kerja massal merupakan contoh-contoh
kebijakan pemerintahan disektor ekonomi. Proyek-proyek bisnis yang membantu kebijakan
pemerintahan inilah diprioritaskan untuk dibantu, misalnya dengan subsudi dan keringanan
lain.
5. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi
Dalam menyusun kelayakan bisnis perlu juga dianalisis manfaat yang akan didapat dan biaya
yang akan ditimbulkan oleh proyek terhadap perekonomian nasional. Aspek-aspek yang perlu
dianalisis untuk mengetahui biaya dan manfaat tersebut antara lain ditinjau dari aspek
Rencana Pembangunan Nasional, distribusi nilai tambah pada seluruh masyarakat, nilai
investor per tenaga kerja, pengaruh sosial, serta analisis kemanfaatan dan beban sosial. Jadi,
jelas bahwa studi kelayakan bisnis yang dibuat perlu dikaji demi tujuan-tujuan pembangunan
ekonomi nasional.

1.5 Tahapan Studi Kelayakan


1. Penemuan Ide

Agar dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilakan produk laku untuk
dijual dan menguntungkan diperlukan penelitian yang terorganisasi dengan baik serta
dukungan sumber daya yang memadai. Jika ide proyek lebih dari satu, dipilih dengan
memperhatikan:

 Ide proyek sesuai dengan kata hatinya


 Pengambil keputusan mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang sifatnya
teknis

 Keyakinan akan kemampuan proyek menghasilkan laba

2. Tahap Penelitian

Setelah ide proyek terpilih, dilakukan penelitian yang lebih mendalam dengan metode
ilmiah:

 Mengumpulkan Data
 Mengolah Data

 Menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data

 Menyimpulkan hasil

 Membuat laporan hasil

3 Tahap Evaluasi

Evaluasi yaitu membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria
yang bersifat kuantitatif atau kualitatif. Ada 3 macam evaluasi :

 Mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan


 Mengevaluasi proyek yang akan dibangun

 Mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasikan secara rutin

Dalam evaluasi bisnis yang akan dibandingkan adalah seluruh ongkos yang akan ditimbulkan
oleh usulan bisnis serta manfaat atau benefit yang akan diperkirakan akan diperoleh.
4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak

Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak, perlu
dilakukan pemilihan rencana bisnis yang mempunyai skor tertinggi jika dibanding usulan lain
berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan

5. Tahap Rencana Pelaksanaan

Setelah rencana bisnis dipilih perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan pembangunan
proyek. Mulai dari penentuan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga perencana,
ketersediaan dana dan sumber daya lain serta kesiapan manajemen.

6. Tahap Pelaksanaan

Dalam realisasi pembangunan proyek diperlukan manajemen proyek. Setelah proyek


selesai dikerjakan tahap selanjutnya adalah melaksanakan operasional bisnis secara rutin.
Agar selalu bekerja secaa efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan laba perusahaan,
dalam operasional perlu kajian-kajian untuk mengevaluasi bisnis dari fungsi keuangan,
pemasaran, produksi dan operasi.

1.6 Lembaga-Lembaga yang Membutuhkan Studi Kelayakan

Hasil dari suatu studi kelayakan bisnis (SKB) hendaknya disajikan secara tertulis.
Karena isi laporan tersebut jika menyatakan bahwa suatu rencana bisnis layak atau tidak
layak direalisasikan, maka akan ada pihak-pihak tertentu yang memerlukan laporan tersebut
sebagai bahan masukan utama untuk mengkaji ulang apakah bisnis tersebut benar-benar layak
untuk direalisasikan kemudian menyetujui atau tidak menyetujuinya. Suatu hasil studi
kelayakan bisnis (SKB) dapat pula tidak jadi dilaksanakan ketika telah dinyatakan layak. Hal
tersebut bisa saja terjadi ketika misalnya pengambil keputusan terakhir menolak atau karena
ada intervensi pihak lain yang merasa kepentingannya tidak terpenuhi.

Berikut pihak-pihak yang memerlukan laporan studi kelayakan bisnis (SKB).

a. Pihak Investor
b. Pihak Kreditor

c. Pihak Manajemen Perusahaan


d. Pihak Pemerintah dan Masyarakat

e. Pihak Tujuan Pembangunan Ekonomi

Itulah pihak-pihak yang memerlukan laporan studi kelayakan bisnis. Berikut penjelasannya:

1 Pihak Investor

Ketika sebuah laporan studi kelayakan bisnis (SKB) dinyatakan layak, maka langkah
selanjutnya adalah mencari investor atau penanam modal jika diperlukan. Sebelum pihak
investor menyetujui untuk menanamkan modalnya pada bisnis tersebut, pihak investor akan
mempelajari laporan studi kelayakan bisnis (SKB) yang diajukan. Hal tersebut sebagai bahan
pertimbangan investor atas keuntungan yang akan didapatkan serta jaminan keselamatan atas
modal yang akan ditananmnya

2 Pihak Kreditor

Pilihan lain untuk mencari modal selain investor yakni kreditor. Kreditor yang
dimaksud disini adalah pihak yang akan dipinjami modal. Semisal yang akan dipinjami
modal adalah Bank, maka Bank tersebut juga berhak meninjau ulang studi kelayakan bisnis
(SKB) yang telah dibuat untuk mempertimbangkan keputusannya agar memberi pinjaman
atau tidak.

3 Pihak Manajemen Perusahaan

Pihak manajemen perusahaan memerlukan laporan studi kelayakan bisnis (SKB)


ketika studi kelayakan bisnis (SKB) dilakukan oleh pihak eksternal. Sebagai project leader
dan tempat dijadikan proyek, tentu pihak manajemen memerlukan studi kelayakan bisnis
(SKB) dari proyek bisnis tersebut

4 Pihak Pemerintah dan Masyarakat

Pihak yang satu ini pasti memerlukan laporan studi kelayakan bisnis (SKB). Karena
bagaimanapun juga secara langsung atau tidak langsung, kebijakan pemerintah akan
mempengaruhi kebijakan perusahaan. Contoh kebijakan pemerintah pada sektor ekonomi
diantaranya: penghematan devisa negara, penggalakan ekspor non-migas dan pemakaian
tenaga kerja massal serta masih banyak lagi. Melihat beberapa kebijakan pemerintah tersebut,
proyek-proyek bisnis yang membantu kebijakan pemerintah akan lebih diprioritaskan untuk
berkembang

5. Tujuan Pembangunan Ekonomi

Studi kelayakan bisnis (SKB) juga perlu menganalisis biaya dan manfaat yang akan
ditimbulkan perusahaan terhadap pembangunan perekonomian nasional. Aspek-aspek yang
perlu dianalisis untuk mengetahui biaya dan manfaat suatu perusahaan terhadap
perekonomian nasional diantaranya: Rencana Pembangunan Nasional, distribusi nilai tambah
pada seluruh masyarakat, nilai investasi per tenaga kerja, pengaruh sosial, serta analisis beban
dan manfaat sosial. Dengan begitu, jelaslah bahwa studi kelayakan bisnis (SKB) yang dibuat
perlu dikaji demi tujuan pembangunan ekonomi nasional.
BAB III

PENUTUP

Studi kelayakan adalah penelitian yang mendalam terhadap suatu ide bisnis tentang
layak atau tidaknya ide tersebut untuk dilaksanakan. Kondisi lingkungan yang tidak pasti dan
ketatnya pesaingan serta kendala bisnis lainnya membuat para pelaku bisnis tidak hanya
cukup mengandalkan pengetahun, pengalaman serta intuisinya saja dalam memulai suatu
bisnis. Studi kelayakan diperlukan agara investasi yang akan dilakukan dapat berjalan dan
mengahsilkan keuntungan yang diharapkan. Selain itu studi kelayakan juga dipelukan untuk
pihak- pihak yang berkepentingan dalam bisnis serta pelaku bisnis itu sendiri sebelum
mengimplimentasikan sebuah ide bisnis. Husnan dan Muhamad (2000) menyatakan bahwa
tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman
modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.
DAFTAR PUSTAKA

https://erwinnote.wordpress.com/2011/09/28/definisi-dan-tujuan-studi-kelayakan-bisnis/

http://globallavebookx.blogspot.com/2014/07/pengertian-studi-kelayakan-feasibility.html

http://studi-kelayakan-bisnis-universitas.blogspot.com/2011/12/studi-kelayakan-bisnis.html

http://thikachayangcmua.blogspot.com/2012/03/tugas-studi-kelayakan-bisnis-i.html

http://mahfudzirfan.blogspot.com/2016/03/pihak-yang-memerlukan-laporan-skb.html

Anda mungkin juga menyukai