Anda di halaman 1dari 13

Faktor- faktor Risiko Dehidrasi pada Kejadian Diare pada Anak Balita

Disusun oleh:
Edwin Quinito
10.2013.319

FAKULTAS KEDOKTERAN UMUM


UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA (UKRIDA)
JAKARTA
OKTOBER 2015

Faktor- faktor Risiko Dehidrasi pada Kejadian Diare pada Anak Balita Page 1
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penyusunan
penelitian ilmiah mengenai faktor- faktor risiko dehidrasi pada kejadian diare pada anak balita.
Artikel ini bertujian untuk memenuhi tugas mata pelajaran metodologi penelitian. Dalam
kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih pada dr. Djap Hadi Susanto yang telah
memberikan kesempatan untuk belajar mengolah data penelitian.
Artikel ilmiah ini dibuat dengan tujuan menjelaskan hubungan antara dehidrasi pada
diare dengan faktor- faktor yang dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, dehidrasi, komorbiditas,
status gizi, social ekonomi, status imunisasi, dan cairan inadekuat. Penelitian ilmiah ini dibuat
karena tingginya angka kematian balita akibat diare. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan artikel penelitian ini jauh dari sempurna sehingga sangat diharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun guna menjadi acuan untuk menjadi pembelajaran di masa yang akan
datang. Semoga penulisan artikel ini dapat memberikan informasi yang berguna dalam
pembangunan wawasan ilmu pengetahuan bagi pembaca.

Jakarta, 22 Oktober 2015

Edwin Quinito

Faktor- faktor Risiko Dehidrasi pada Kejadian Diare pada Anak Balita Page 2
Lembar Pengesahan

Laporan eksperimen di bawah ini yang berjudul "Faktor- faktor Risiko Dehidrasi pada Kejadian
Diare pada Anak Balita ”. telah disetujui baik isi maupun persyaratan formal oleh guru
pembimbing.

Dosen Pembimbing

dr. Djap Hadi Susanto, M.Kes

Mengetahui, Dekan Fakultas

Dr, dr. Mardi Santoso, DTM&H, SpPD., KEMD, FINASIM, FACE

Faktor- faktor Risiko Dehidrasi pada Kejadian Diare pada Anak Balita Page 3
Halaman orsinilitas

Judul karya : Faktor- faktor Risiko Dehidrasi pada Kejadian Diare pada Anak Balita
Kertas Karya : Laporan penelitian
Nama penulis : Edwin Quinito

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa memang benar karya dengan judul
yang tersebut diatas merupakan karya orisinal dan belum pernah dipublikasikan dan/atau
dilombakan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, dan apabila terbukti terdapat
pelanggaran di dalamnya, maka saya siap untuk tidak diikutsertakan dalam pengujian sebagai
bentuk tanggung jawab penulis.

Jakarta, 22 Oktober 2015

( Edwin Quinito)

Faktor- faktor Risiko Dehidrasi pada Kejadian Diare pada Anak Balita Page 4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diare didefinisikan secara klinis sebagai bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih
dari biasanya/ lebih dari biasanya/ lebih dari tiga kali dalam sehari, disertai dengan perubahan
konsistensi tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah. Secara klinis diare dibedakan menjadi
tiga macam sindroma diare yaitu diare akut, disentri dan persisten. (WHO, 2000).
Diare merupakan salah satu penyebab utama kematian pada anak balita. Kasus kematian
ini terutama disebabkan oleh dehidrasi yang disebabkan oleh berbagai faktor. Di Indonesia
kematian akibat diare sendiri adalah 36,9%, dan 24,1 % pada bayi yang terutama disebabkan
oleh dehidrasi. Upaya pencegahan jangka diare jangka pendek bertujuan untuk mencegah
kematian karena dehidrasi. Dalam melaksanakan upaya tersebut perlu diketahui faktor risiko
terjadinya dehidrasi sebagai penyebab utama kematian anak Balita yang diare. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor beresiko terjadinya dehidrasi pada Balita ketika
menderita diare. Oleh karena itu penting untuk mengetahui faktor- faktor dehidrasi yang lengkap.

1.2 Rumusan Masalah

Apa saja faktor- faktor risiko dehidrasi pada kejadian diare pada anak Balita.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum : mengetahui faktor- faktor risiko dehidrasi pada kejadian diare pada anak
Balita

Tujuan khusus : mengetahui secara spesifik mengenai hubungan antara faktor- faktor
risiko dehidrasi pada kejadian diare pada anak Balita

Faktor- faktor Risiko Dehidrasi pada Kejadian Diare pada Anak Balita Page 5
1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah menjadi dasar untuk menginterversi masalah


dehidrasi pada diare dan menjadi dasar bagi peneliti lain yang ingin melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai faktor- faktor yang dibahas, yaitu usia, jenis kelamin,
dehidrasi, komorbiditas, social ekonomi, status gizi, status imunisasi, dan cairan
inadekuat.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka teori

Diare didefinisikan secara klinis sebagai bertambahnya defekasi (buang air besar)
lebih dari biasanya/ lebih dari biasanya/ lebih dari tiga kali dalam sehari, disertai dengan
perubahan konsistensi tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah. Secara klinis diare
dibedakan menjadi tiga macam sindroma diare yaitu diare akut, disentri dan persisten.
(WHO, 2000).
Diare akut adalah BAB (buang air besar) cair atau sengah cair dengan kandungan
air pada tinja lebih dari normal (lebih dari 200 cc/24 jam) atau BAB lebih dari 3 kali
sehari dengan jangka waktu kurang dari 14 hari.1-3 Lebih dari 90 % penyebab diare akut
adalah infeksi. Sisanya adalah akibat obat, bahan toksik, iskemia, dan lain- lain.3,4 Oleh
sebab itu penting agar mengetahui pola klinis diare akut akibat infeksi.
Pada diare akan terjadi pengeluaran cairan yang berlebihan, diakibatkan oleh
beberapa faktor kekurangan laktosa yang akan menyebabkan gula pada usus menarik
keluar air berlebihan, pada infeksi maka akan terjadi ganguan pertukaran ion Na yang
akan menyebabkan keluarnya ion Na, keluarnya ion ini biasa berbarengan dengan
keluarnya air yang berlebih, pemberian serat akan membuat feces menjadi lebih pekat
sehingga akan menarik air berlebih, abnormalitas waktu transit motilitas usus yang terjadi

Faktor- faktor Risiko Dehidrasi pada Kejadian Diare pada Anak Balita Page 6
akibat penyakit seperti hipertiroid, diabetes mellitus, dan efek samping obat eritromisin,
inflammatory bowel disease(IBD), dan saat asupan lemak tinggi.
Mekanisme dari diare sendiri yaitu pengeluaran cairan disertai ion Na, K,
a. Dehidrasi
Dehidrasi adalah keadaan dimana terjadinya kekurangan cairan tubuh. Dehidrasi
dapat dibagi menjadi 3 berdasarkan derajat keparahanya:
1. Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5% BB): gambaran klinisnya turgor kurang,
suara serak (Vox Cholerica), dan pasien belum tergolong dalam presyok.
2. Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8% BB): turgor buruk, suara serak, pasien
tergolong presyok,nadi cepat, napas cepat dan dalam.
3. Dehidrasi Berat (hilang cairan 8-10% BB): tanda dehidrasi sedang ditambah
kesadaran menurun( Apatis sampai koma), otot- otot kaku, dan sianosis.
b. Komorbiditas
Komorbiditas dari penyakt ini adalah demam, padake adaan demam
2.2 Kerangka Konsep

Faktor- faktor predisposisi

1. Usia
2. Jenis kelamin
Dehidrasi pada diare pada
3. Komorboditas anak Balita
4. Status gizi
5. Status imunisasi
6. Cairan inadekuat

Faktor- faktor Risiko Dehidrasi pada Kejadian Diare pada Anak Balita Page 7
BAB III

Metodologi Penelitian

3.1 Desain penelitian

Adapun desain penelitian ini adalah dengan menggunakan desain/pendekatan cross


sectional, kasus control atau cohort.
Studi cross sectional

Dalam penelitian seksional silang atau potong silang, variable sebab atau risiko dan akibat
atau kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam
waktu yang bersamaan). Misalnya penelitian tentang hubungan antara bentuk tubuh dengan
hipertensi. Pengumpulan data untuk jenis penelitian ini, baik untuk variable risiko rendah atau
sebab (independent variable) maupun variable akibat (dependent variable) dilakukan secara
bersama-sama atau sekaligus. 5

Kasus control

Penelitian ini adalah penelitian epidemiologis analitik observasional yang menelaah


hubungan antara efek ( penyakit atau kondisi kesehatan) tertentu dengan faktor- faktor risiko
tertentu. Desain penelitian kasus- control dapat digunakan untuk melihat seberapa besar
pengaruh faktor pada kasus kematian akibat dehidrasi pada diare pada anak balita. Desain
penelitian kasus control dalam hal kekuatan sebab akibat berada dibawah desain eksperimental
atau studi kohort, akan tetapi berada di atas studi cross sectional karena studi kasus control
terdapat dimensi waktu sedangkan cross sectional tidak. Dilakukan dengan cara retrospektif yaitu
secara melihat ke belakang dimulai dari pasien hingga mencapai pada faktor- faktor yang
berperan.

Studi Prospektif (Cohort)

Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat melihat kedepan (forward looking), artinya
penelitian dimulai dari variabel penyebab atau faktor risiko, kemudian diikuti akibatnya pada

Faktor- faktor Risiko Dehidrasi pada Kejadian Diare pada Anak Balita Page 8
waktu yang akan datang. Dengan kata lain, penelitian ini berangkat dari variabel independen
kemudian diikuti akibat dari independen variabel tersebut terhadap dependen variabel. Misalnya,
penelitian tentang hubungan antara merokok dan kanker paru-paru tersebut, tidak dimulai dari
kasus atau penderita, tetapi dari ornag yang merokok dan bukan perokok. Penelitian dimulai dari
mengambil sampel dari perokok dan bukan perokok, dan diikuti misalnya sampai 15 tahun
mendatang, setelah 15 tahun, maka terhadap orang-orang tersebut diadakan pemeriksaan
kesehatan khususnya paru-paru. Dari analisis hasil atau proporsi orang-orang yang merokok dan
menderita kanker paru-paru, dan bukan perokok juga menderita kanker paru-paru, serta orang
yang merokok tidak menderita kanker paru-paru, dan orang yang tidak merokok tidak menderita
kanker paru-paru, dan orang yang tidak merokok tidak menderita paru-paru, dapat disimpulkan
hubungan antara merokok dan kanker paru-paru.5

3.2 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 22 Oktober 2015 di Kampus Universitas Kristen Krida
Wacana.

3.3 Pengumpulan data

Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
data primer (langsung dari tangan pertama) maupun sekunder ( dari data yang sudah ada).
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan metode kuisioner. Penelitian survey adalah suatu
penelitan yang dilakukan tanpa melakukan intervensi terhadap subjek penelitian (masyarakat),
sehingga sering disebut penelitan noneksperimen. Dalam survey, penelitan tidak dilakukan
terhadap seluruh objek yang diteliti atau populasi, tetapi hanya mengambil sebagian dari
populasi tersebut (sampel). Sampel adalah bagian dari popilasi yang dianggap mewakili
populasinya. Dalam penelitian survei, hasil dari penelitian tersebut merupakan hasil dari
keseluruhan. Dengan kata lain, hasil dari sampel tersebut dapat digeneralisasikan sebagai hasil
populasi. 5
Penelitaian survei digolongkan lagi menjadi dua, yaitu penelitian survey yang bersifat
deskriptif dan analitik. Dalam penelitian survey deskriptif, penelitian diarahkan untuk
mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat.

Faktor- faktor Risiko Dehidrasi pada Kejadian Diare pada Anak Balita Page 9
Oleh sebab itu penelitian deskriptif ini sering disebut penelitian penjelajahan (exploratory study).
Dalam survey diskriptif pada umumnya penelitian menjawab pertanyaan (how). 5
Penelitian survei analitik diarahkan yntuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi.
Misalnya mengapa penyakit menyebar di suatu masyarakat, mengapa penyakit terjadi pada
sekelompok orang. Survei analitik ini pada ymymnya berusaha menjawab pertanyaan mengapa
(why), oleh sebab itu juga disebut penelitian penjelasn (explanatory study).5
3.4 Analisis data

a. Analisis Univariant

Dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi pada setiap variable dalam penelitian

b. Analisis Bivariant

Dilakukan untuk mengetahui hubungan antara usia dengan dehidrasi pada diare pada
anak Balita, jenis kelamin, hubungan antara status gizi dengan dehidrasi pada diare pada
anak Balita, hubungan antara status imunisasi dengan dehidrasi pada diare pada anak
Balita, hubungan antara social ekonomi dengan dehidrasi pada diare pada anak Balita,
dan Cairan inadekuat dengan dehidrasi pada diare pada anak Balita menggunakan uji
Anova dan chi square(X2). Analisis dilakukan pada tingkat kemaknaan 95% untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan yang bermakna secara statistic menggunakan uni
spss versi 16

3.5 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak balita yang terkena diare.

3.6 Sampel penelitian

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode random sampling
terhadap semua anak balita yang terkena diare. Teknik pengambilan random simple sampling
adalah pengambilan secara acak dengan beberapa syarat. Syarat meliputi kriteria inklusi dan
eksklusi.

Faktor- faktor Risiko Dehidrasi pada Kejadian Diare pada Anak Balita Page 10
Kriteria inklusi yang akan dipakai pada penelitian ini adalah sampel anak balita yang diare
dan merupakan warga pada kecamatan tertentu.

Kriteria eksklusi yang akan dipakai pada penelitian ini adalah sampel anak balita yang tidak
diare dan atau tidak merupakan warga kecamatan tertentu.

3.7 Variabel penelitian

Variabel dalam penelitian ini dapat dibedakan atas variable dependent dan variable independent,.
Dalam penelitian ini terdapat beberapa variable yang diteliti yaitu sebagai berikut:

1. Variabel dependent:

Variable dependent dari penelitian ini adalah dehidrasi.

2. Variabel independent:

Variable independent dari penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, status gizi, komorbiditas,
status imunisasi,dan intake cairan inadekuat.

a. Usia, hasil pengurangan dari tanggal, bulan, dan tahun Balita saat ini dengan tanggal,
bulan, dan tahun kelahiran Balita. Usia bukan Balita adalah sama atau lebih dari lima
tahun dan usia Balita adalah dibawah dari lima tahun. Hasil ukur dikategorikan dalam 2
kategori, yaitu : (1) Balita jika usia > 3 tahun dan (2) Balita < 3 tahun. Hasil ukur tersebut
masuk dalam interval. Karena usia tidak dapat bernilai nol.

b. Jenis kelamin, jenis kelamin laki- laki dan perempuan. Hasil ukur berskala nominal.
Dikarenakan laki- laki dan perempuan setara.

c. Komorbiditas, Deman yang diukur adalah suhu tubuh yang mencapai lebih dari 37,2 oC
komorbiditas bukan demam adalah suhu tubuh dibawah 37,2 oC dan komorbiditas demam
adalah suhu tubuh lebih dari 37,2oC. Hasil ukur ini bersifat interval. Karena tidak ada
suhu badan yang bernilai nol.

d. Intake cairan, (1) berlebih, (2) cukup, (3) kurang. Kebutuhan berat badan dilakukan
berdasarkan rumus Darow: anak dengan berat <10 kg = 100ml/kgbb, anak dengan berat
10- 20 kg = 1000 ml + 50 ml /kgbb, dan > 20kg = 1500 ml + 20 ml/kgbb. Berdasarkan
luas permukaan tubuh = 1500ml/m2 luas permukaan tubuh. Berdasarkan jumlah cairan

Faktor- faktor Risiko Dehidrasi pada Kejadian Diare pada Anak Balita Page 11
yang dikeluarkan tubuh, jumlah urin dalam sehari + insensible water loss , berdasarkan
pengalaman klinik urin perhari sekitar 1.00ml/m2/hari + insensible water loss kira-
kira500 ml/m2/hari. Berlebih berarti lebih dari batas kebutuhan perhari, cukup sama
dengan kebutuhan cairan perhari, dan kurang berarti kurang dari kebutuhan perhari. Hasil
ukur tersebut mengunakan ordinal.

e. Sosial ekonomi, (1) berlebih, (2) cukup, (3) kurang. Pemenuhan kebutuhan sehari- hari.
Jika cukup berarti dapat memenuhi kebutuhan primer dan sekunder, berlebih berarti dapat
memenuhi kebutuhan primer dan sekunder ditambah dengan kebutuhan tersier, dan
kurang jika tidak dapat memenuhi kebutuhan primer. Hasil ukur tersebut berdasarkan
ordinal.

f. Status imunisasi, (1) lebih, (2) cukup, (3) kurang. Cukup mendapatkan imunisasi pokok
sesuai dengan usianya, lebih berarti mendapatkan imunisasi pokok sesuai usia ditanbah
imunisasi tambahan, kurang berarti tidak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai dengan
usia. Hasil ukur tersebut berdasarkan ordinal.

Faktor- faktor Risiko Dehidrasi pada Kejadian Diare pada Anak Balita Page 12
1. Simadibrata M. Diare akut. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibarata M, Setiati S.
Buku ajar ilmu penyakit dalam . Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen IPD
FKUI;2006.hlm.408-13.
2. Setiawan B. Diare akut karena infeksi. Dalam : Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibarata M,
Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen IPD
FKUI; 2006.hlm.1772-6.
3. Ahlquist DA, Camilleri M. Diarrhea and constipation. Dalam: Kasper, Braunwald, Fauci, Hauser,
Longo, Jameson. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 16thed, New York: McGrawHill;
2005.hlm.224-31.
4. Diare akut disebabkan bakteri. Diunduh dari : http://www.scribd.com/doc/53421135/diare pada
23Agustus 2011.
5. Harrison, prinsip-prinsip Ilmu penyakit dalam ed.14, penerbitan buku kedokteran EGC 2000.
6.

Faktor- faktor Risiko Dehidrasi pada Kejadian Diare pada Anak Balita Page 13

Anda mungkin juga menyukai