Anda di halaman 1dari 10

ABSTRAK

Kegiatan industri memiliki resiko terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Adanya penggunaan bahan yang memiliki karakteristik berbahaya dan beracun serta membuat
penggunaan alat-alat produksi semakin komplek akibat adanya perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi juga akan semakin meningkatkan potensi bahaya yang mungkin terjadi terhadap
kecelakaan kerja yang ditimbulkan. Hal ini menunjukkan bahwa masalah-masalah keselamatan
dan kesehatan kerja tidak lepas dari kegiatan secara keseluruhan, maka pola-pola yang harus
dikembangkan di dalam penanganan K3 dan pengendalian potensi bahaya harus mengikuti
pendekatan sistem yaitu dengan menerapkan sistem manajemen K3.

SNF Floerger China merupakan suatu industri yang telah menerapkan sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3) dan mendapatkan sertifikasi OHSAS 18001:2007.
Penelitian ini dilakukan untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja yang telah dilakukan oleh SNF Floerger China, pengaruhnya
terhadap angka kecelakaan kerja serta rekomendasi yang dapat diberikan untuk pengendalian
resiko bahaya. Metode penelitian yang digunakan untuk evaluasi yaitu dengan cara
mengumpulkan data primer dan sekunder, yaitu melakukan observasi lapangan, data perusahaan,
serta wawancara. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analisis dan informasi yang diperoleh
dianalisa secara deskriptif.

Hasil yang didapatkan dari pengambilan data yaitu didapatkan


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia
yang diberikan oleh-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktik dengan judul
“Evaluasi Pelaksanaan Sistem Manajemen dan Keselamatan Kerja di SNF Floerger China”.
Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan mata kuliah di semester tujuh Program Studi
Teknik Lingkungan ITB.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada perusahaan SNF Floerger China
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat melaksanakan kerja praktik sejak
9 Juli 2018 – 17 Agustus 2018. Ucapan terimakasih juga penulis berikan sebesar-besarnya untuk:

1. Kedua orang tua dan seluruh keluarga

2. Bapak Benno Rahardyan selaku Ketua Program Studi Teknik Lingkungan

3. Ibu Katharina Oginawati selaku dosen pembimbing kerja praktik dari Teknik Lingkungan ITB

4.
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Ruang Lingkup
1.4. Metodologi Pengumpulan Data
1.5. Pelaksanaan Kerja Praktik
1.6. Sistematika Laporan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Umum
2.2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
2.3. Parameter Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
(Fisik: Bising, B3: konsentrasi di udara)
2.4. Pengendalian Resiko Bahaya K3
2.5. Rambu Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
2.5.1. Rambu Keselamatan Kerja
2.5.2. Simbol dan Label Bahan Berbahaya dan Beracun
2.6. Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3)
2.3.1. OHSAS 18001:2007
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1. Sejarah Singkat SNF Floerger China
3.2. Lokasi SNF Floerger China
3.3. Profil Perusahaan SNF Floerger China
3.3.1. Visi SNF Floerger China
3.3.2. Misi SNF Floerger China
3.3.3. Logo SNF Floerger China
3.4. Struktur Organisasi SNF Floerger China
3.5. Tenaga Kerja dan Waktu Kerja SNF Floerger China
3.6. Lingkup Operasional
3.7. Penghargaan dan Sertifikasi di Bidang SMK3
3.7.1. OHSAS 18001
BAB IV KONDISI EKSISTING
4.1. Potensi Bahaya K3 di SNF Floerger China
(Bahan B3 yang digunakan, peta lokasi workshop, tiap workshop menghasilkan dan
menggunakan bahan B3 apa saja yang berpotensi bahaya)
4.2. Sistem Manajemen K3 SNF Floerger China
4.1.1. Kebijakan K3
4.1.2. Struktur Organisasi Departemen K3
4.1.3. Program Kerja K3
4.1.4. Data Kecelakaan Kerja
4.3. Rambu K3 di SNF Floerger China
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.1. Pelaksanaan Sistem Manajemen K3
5.2. Perbandingan Pelaksanaan SMK3 dengan OHSAS 18001:2007
5.3. Analisis Penyebab Kecelakaan Kerja (bandingin dengan potensi bahaya)
5.4. Analisis Pengendalian Resiko Bahaya K3 (Hierarki)
5.4.1. APD
5.4.2. Pengelolaan secara Administrasi (symbol dan label B3, peletakkan B3, warning)
5.4.3. Perancangan?
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan
6.2. Saran
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Setiap sektor pekerjaan memiliki resiko terhadap kesehatan dan keselamatan kerja.
Menurut ILO, setiap tahun ada lebih dari 250 juta kecelakaan di tempat kerja dan lebih dari
160 juta pekerja menjadi sakit karena bahaya di tempat kerja. Terlebih lagi, 1,2 juta pekerja
meninggal akibat kecelakaan dan sakit di tempat kerja. Industri merupakan sektor pekerjaan
dengan resiko bahaya yang tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan kerja, khususnya untuk
industri yang menggunakan bahan berbahaya dan beracun serta alat-alat berat dalam proses
produksinya. Setiap industri memiliki resiko yang berbeda-beda terhadap kesehatan dan
keselamatan kerja, tergantung dari hasil produksi dan teknologi yang digunakan oleh industri
tersebut.
Berdasarkan ILO, secara ekonomi diperkirakan bahwa kerugian tahunan akibat kecelakan
kerja dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan di beberapa negara dapat mencapai 4
persen dari produk nasional bruto (PNB). Biaya langsung dan tidak langsung dari dampak
ditimbulkannya meliputi biaya medis, kehilangan hari kerja, mengurangi produksi, hilangnya
kompensasi bagi pekerja, biaya waktu/uang dari pelatihan dan pelatihan ulang pekerja,
kerusakan dan perbaikan peralatan, rendahnya moral staf, publisitas buruk, dan kehilangan
kontrak karena kelalaian. Oleh karena itu, dalam menghindari terjadinya kecelakaan kerja dan
penyakit khususnya pada sektor industri, dibutuhkan tingkat komitmen yang hanya dapat
dibangun jika pekerja, supervisor, dan manajer bekerjasama untuk menciptakan suatu sistem
kesehatan dan keselamatan kerja yang dimengerti dan dipercaya. Sistem inilah yang disebut
sebagai sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3) pada industri.
SNF Floerger China merupakan suatu industri kimia dengan hasil produksinya berupa
polimer bernama polyacrylamide (PAM). Dalam proses produksinya, SNF Floerger China
menggunakan bahan berbahaya dan beracun atau B3 sebagai bahan utama dalam memproduksi
PAM. Selain itu, untuk mengolah bahan-bahan tersebut digunakan alat-alat yang memiliki
suhu dan tekanan tinggi serta menimbulkan kebisingan. Hal-hal inilah yang dapat
menimbulkan resiko bahaya kesehatan dan keselamatan kerja pada industri SNF Floerger
China. Dengan adanya resiko tersebut, SNF Floerger China perlu menerapkan sistem
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3) yang dapat dijalankan secara
terintergrasi dan berkomitmen untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit
yang merugikan bagi perusahaan.

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dari pelaksanaan kerja praktek di SNF Floerger China ini secara umum yaitu untuk
mengetahui profil dari perusahaan, serta mempelajari, menganalisis, dan mengevaluasi
pelaksanaaan SMK3 dengan sertifikasi OHSAS 18001:2007 secara langsung.
Sedangkan tujuan dari kerja praktek di SNF Floerger China, yaitu:
1. Mengidentifikasi potensi bahaya kesehatan dan keselamatan kerja yang dapat
terjadi pada area produksi di industri SNF Floerger China, yang dapat berupa
potensi secara fisik, kimia, dan biologi pada lingkungan kerja.
2. Mengevaluasi pelaksanaan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja
(SMK3) di SNF Floerger China dengan sertifikasi OHSAS 18001:2007.
3. Mengevaluasi pengendalian resiko bahaya yang telah diterapkan pada industri SNF
Floerger China serta memberikan saran rekomendasi untuk meningkatkan
kesehatan dan keselamatan kerja.

1.3. Ruang Lingkup


Ruang lingkup kerja praktek di SNF Floerger China ini berfokus pada pelaksanaan SMK3
pada perusahaan ini, yaitu dengan mengevaluasi kesesuaian sertifikasi OHSAS 18001:2007
yang telah dimiliki oleh perusahaan dengan pelaksanaannya langsung di lapangan, serta
mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat terjadi pada industri ini sehingga dapat
mengevaluasi pengendalian resiko bahaya yang telah diterapkan pada industri dan dapat
memberikan saran rekomendasi untuk semakin mengurangi resiko kecelakaan kerja dan
penyakit yang mungkin terjadi.

1.4. Metodologi Pengumpulan Data


Dalam mengumpulkan data yang akan digunakan dalam pembuatan laporan kerja praktek,
digunakan metode pengumpulan data berupa:
1. Studi Literatur
Studi literatur yang dilakukan yaitu mengenai gambaran umum perusahaan, sistem
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang dilaksanakan di SNF Floerger
China, persyaratan sertifikasi OHSAS 18001:2007, potensi bahaya kesehatan dan
keselamatan kerja yang dimiliki perusahaan, angka kecelakaan perusahaan, serta
data-data lain yang mendukung pembuatan laporan ini yang dapat bersumber dari
perusahaan maupun referensi umum.
2. Observasi Lapangan
Pengamatan secara langsung terhadap lokasi produksi dan kegiatan yang dilakukan
di pabrik SNF Floerger China dengan memperhatikan data-data yang perlu dicatat
untuk dievaluasi seperti bahan dan kegiatan yang ada dan dapat menyebabkan
potensi bahaya serta pelaksanaan SMK3 langsung di lapangan.
3. Wawancara
Wawancara berupa melaksanakan tanya jawab langsung kepada staff HSE yang
mengawasi keberlangsungan SMK3 perusahaan serta staff-staff produksi yang
berada di lapangan mengenai informasi-informasi yang berkaitan dengan
pelaksanaan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3) yang
telah dilakukan oleh perusahaan.

1.5. Pelaksanaan Kerja Praktik


Kegiatan kerja praktek dilaksanakan pada,
Tempat : SNF Floerger China
Taixing, Jiangsu, China
Waktu : 9 Juli 2018 – 17 Agustus 2018
Pembimbing :

1.6. Sistematika Laporan


Laporan kerja praktek ini terdiri dari enam bab, yang disusun sebagai berikut.
1. Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup kerja praktik, waktu
dan lokasi pelaksanaan kerja praktik, metodologi pengumpulan data, dan
sistematika penyusunan laporan.
2. Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi pengertian dan teori dasar mengenai kecelakaan kerja secara umum,
kesehatan dan keselamatan kerja (K3), parameter-parameter potensi bahaya
kesehatan dan keselamatan kerja seperti kebisingan dan bahan berbahaya beracun
(B3), pengendalian terhadap resiko bahaya kesehatan dan keselamatan kerja,
rambu-rambu kesehatan dan keselamatan kerja, termasuk symbol dan label bahan
berbahaya dan beracun, serta teori mengenai sistem manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja, terutama OHSAS 18001:2007.
3. Bab III Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini berisi mengenai sejarah singkat dari perusahaan, profil perusahaan yang
mencakup visi, misi, dan logo dari perusahaan, lokasi perusahaan, struktur
organisasi, jumlah tenaga kerja dan waktu kerja pada perusahaan, lingkup
operasional yaitu berkaitan dengan kegiatan industri yang dilakukan oleh
perusahaan tersebut, serta penghargaan dan sertifikasi yang dimiliki oleh
perusahaan di bidang SMK3.
4. Bab IV Kondisi Eksisting
Bab ini mencakup mengenai potensi bahaya kesehatan dan keselamatan kerja yang
terdapat di perusahaan, berupa bahan B3 yang digunakan dalam proses produksi
pada setiap lokasi workshop perusahaan, sistem manajemen K3 yang dilaksanakan
oleh perusahaan, meliputi kebijakan K3, struktur organisasi departemen K3,
program kerja dari departemen tersebut, data kecelakaan kerja yang terjadi pada
perusahaan, juga rambu-rambu K3 yang telah digunakan di lapangan kerja.
5. Bab V Analisis dan Pembahasan
Bab ini membahas mengenai pelaksanaan sistem manajemen K3 secara umum yang
dilaksanakan pada perusahaan tersebut dan membandingkan pelaksanaanya dengan
sertifikasi yang telah dimiliki oleh perusahaan yaitu OHSAS 18001:2007. Pada bab
ini juga dianalisis mengenai penyebab dari kecelakaan kerja yang terjadi, serta
bagaimana penerapan pengendalian resiko bahaya K3 yang telah dilakukan oleh
perusahaan, baik melalui penggunaan APD pada lokasi kerja maupun dengan
pengelolaan secara administrasi.
6. Bab VI Penutup
Bab ini berisi kesimpulan yang didapatkan setelah melakukan analisis dan
pembahasan yang telah dilakukan terhadap perusahaan dan saran yang dapat
diberikan untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja pada perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai