Anda di halaman 1dari 18

Penilaian Gizi Seimbang dengan Kebutuhan Energi Tubuh

Kabilen A/L Selvaraja (102015228)

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta

Alamat Korespondensi: Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510, Indonesia

Email: KABILEN.2015fk228@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak
Diet yang seimbang sangat penting karena organ dan jaringan kita membutuhkan nutrisi yang
dalam porsi yang tepat untuk bekerja secara efektif. Tanpa nutrisi yang benar, tubuh kita
lebih rentan terhadap dampak negatif seperti penyakit, infeksi dan kelelahan. Anak-anak
dengan pola makan yang buruk mempunyai risiko pertumbuhan dan masalah perkembangan
dan kinerja akademis yang buruk.. Peningkatnya kasus obesitas dan diabetes adalah antara
contoh utama yang bisa berpunca dari pola makan yang tidak bergizi dan kurangnya
olahraga. USDA melaporkan bahwa empat dari 10 penyebab utama kematian di Amerika
Serikat secara langsung dipengaruhi oleh diet seseorang. Jumlah kalori dalam makanan
adalah pengukuran jumlah energi yang tersimpan dalam makanan itu. Tubuh kita
menggunakan kalori dari makanan untuk berjalan, berpikir, bernapas dan sebagainya. Rata-
rata seorang perlu makan sekitar 2.000 kalori setiap hari untuk menjaga pola kehidupan yang
sehat. Namun, asupan kalori harian seseorang tentu bervariasi karena hal tersebut tergantung
pada berbagai faktor seperti usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas fisik individu itu. Pria
umumnya membutuhkan lebih banyak kalori daripada perempuan dan para atlit yang
berolahraga membutuhkan lebih banyak kalori daripada mereka yang tidak berolahraga.
Sumber kalori harian kita juga sama penting dengan jumlah kalori yang kita konsumsi. Kita
harus membatasi konsumsi makanan-makanan dengan "kalori kosong," dan bergizi. USDA
mendefinisikan kalori kosong sebagai kalori yang dapat diperolehi daripada gula dan lemak
padat atau jenuh seperti mentega.1

KataKunci
Diet, Makanan, Gizi, Kalori, Energi

1
Abstract
A balanced diet is important because your organs and tissues need proper nutrition to work
effectively. Without good nutrition, your body is more prone to disease, infection, fatigue,
and poor performance. Children with a poor diet run the risk of growth and developmental
problems and poor academic performance. Bad eating habits can persist for the rest of their
lives. Rising levels of obesity and diabetes are prime examples of the effects of a poor diet
and a lack of exercise. The USDA reports that four of the top 10 leading causes of death in
the United States are directly influenced by diet. The number of calories in a food is a
measurement of the amount of energy stored in that food. Your body uses calories from food
for walking, thinking, breathing, and other important functions. The average person needs to
eat about 2,000 calories every day to maintain their weight. However, a person’s specific
daily calorie intake can vary depending on their age, gender, and physical activity level. Men
generally need more calories than women, and people who exercise need more calories than
people who don’t. The source of your daily calories is just as important as the number of
calories you consume. You should limit your consumption of “empty calories,” or those that
provide little or no nutritional value. The USDA defines empty calories as calories that come
from sugars and solid fats, such as butter and shortening.1

Key words
Diet, Food, Nutrition, Calorie, Energy \

Pendahuluan
Dalam Indonesia kira-kira 87 Miliyar orang menghadapi gangguang gizi pada tahun
2015. Selain itu, Indonesia juga merupakan negara yang kelima terbesar yang mempunyai
anak-anak dengan masalah ‘stunted growth’ yang kira-kira diperhitungkan sebagai sebanyak
37% atau 9.5 Milliyar dari total populasi anak-anak nagara. Tambahan, ternyata hamper 12%
dari total populasi anak mengalami penyakit ‘wasting’ serta masalah obesitas dan malnutrisi
telah meningkat sebanayak 2 kali ganda dalam 10 tahun terakhir hanya di negara Indonesia.
Hal-hal ini telah menyebabkan Indonesia muncul sebagai satu negara yang bermasalah nutrisi
tinggi dan negara tersebut juga mempunyai kadar NCD (non-communicable disease) yang
semakin meningkat setiap tahun.2

Sebelum membahas lebih dalam kita harus melihat secara garis beasr pengertian buat
beberapa istilah yang telah saya nyatakan. Pertama adalah malnutrisi. Malnutrisi adalah

2
keadaan di mana seorang individu mengalami kekurangan gizi atau kelebihan gizi.
Kekukurangan gizi bisa terjadi melalui 2 cara. Yang pertama dalah ekskresi yang tinggi dan
yang kedua adalah consumpsi makanana yang kurang bergizi.3 Seterusmya terdapat intilah
wasting. Wasting adalah keadaan di mana seseorang mempunayi rasio berat tubuh / tinggi
tubuh yang rendah.4 Manakala stunting pula membawa pengertian seabagai rasio berat badan
/ usia seseorang yang tidak seimbang atau rendah.5

Masalah malnutrisi atau kurang gizi ini hanya bisa diatasi dengan cara makan makann
yang bergizi tepat dan berolahraga mengikut kebutuhan peribadi. Walaupun berbagai faktor
seperti ekonomi memainkan peranan yang cukup lumayan besar dalam pola kehidpan sehat
ini, kita harus mengingatkan diri sendiri kita untuk sentiasa meletakkan kesehatan diri kita
sebagai priopritas utama untuk kehidupan bahagia. Denagn merujuk pada piramida makan
yang baru, kita bisa tahu bahawa secara rata-rata seorang pria membutuhkan sebanyak 3L air
dan seorang wanita membutuhkan sebanayak 2.2L air dalam sehari.5 Selain itu, tubuh kita
juga membutuhkan sebanyak 300g karbohidrat, 50g protein dan 67g lemak dalam konsumsi
kita setiap hari. Apakah kaitan antara konsumsi seharian kita dengan penghasilan energy
tubuh kita? Adakah energy yang dihasilkan itu cukup dan seimbang dengan kebutuhan
energy tubuh kitra. Hali-hali ini akan dibahaskan secara lebih lanjut dalam makalah ini.
(Gambar 1)6

Gambar 1. Acceptable Macronutrient Distribution Range

Definisi

Dalam makalah ini kita akan membahaskan mengenai gizi dan piramida makanan,
sumber makronutrient (karbohidrat, protein, lemak), energi dari makanan, asupan makanan
yang dianjurkan serta penilain gizi secara antropometrik.

3
Piramida Makanan dan Konsep Healthy Plate

Makanan seimbang didefinisikan sebagai makanan yang mengandung semua zat gizi
yang diperlukan oleh tubuh kita dalam jumlah yang seimbang. Makanan dalam komposisis
seimbang ini diperlukan karena tubuh memerlukan zat gizi untuk pertumbuhan,
perkembangan, dan pemeliharaan. Tubuh manusia membutuhkan aneka ragam makanan yang
dijamin mengandung sumber karbohidrat (nasi, roti, kentang, mi, singkong, dll), sumber
protein hewani maupun nabati (ikan, telur, daging, ayam, tempe, tahu, kacang – kacangan),
sumber vitamin dan mineral (buah – buahan, sayur – sayuran), sumber lemak atau minyak
(minyak goreng, santan, mentega, margarine) dan air.

Umumnya, dengan bertambahnya usia orang dewasa, aktivitas fisik menurun, massa
tubuh tanpa lemak menurun, sedangkan jaringan lemak bertambah. Tetapi status kesehatan
pada usia ini dapat baik bila dijaga dengan baik. Kebiasaan yang mengganggu kesehatanh
akan membentuk status kesehatan yang buruk pada usia tua. Kebiasaan tersebut misalnya
merokok, kurang olahraga, stres, dan pola makan yang salah. Yang disebut terakhir berupa
pola konsumsi terhadap makanan tinggi lemak jenuh, tinggi kolesterol, banyak gula dan
garam, dan rendah serat. Pola makan salah inilah yang memicu terjadinya hipertensi,
kegemukan, DM, jantung koroner, kanker, dan penyakit gangguan saluran pencernaan.
Dalam usia pertengahan ini merupakan usia yang sangat penting untuk pendidikan dan
pemeliharaan kesehatan agar tidak terserang atau untuk menunda terjadinya penyakit kronis
atau degeneratif di masa usia lanjut.

Masalahnya, sering terjadi sebagian orang tidak mempunyai cukup motivasi untuk
melakukan kegiatan pencegahan dalam memelihara status kesehatannya. Ada hal lain yang
bisa menjadi kendala, seumpama kurangnya pengetahuan tentang pencegahan penyakit, dan
paradigma kesehatan yang lebih menekankan pada penyembuhan (kuratif), lebih dominan
daripada promosi (promotif) dan pencegahan (preventif). Hal ini mendorong praktik
pencegahan penyakit yang berorientasi pada perbaikan gizi yang baik dan seimbang yang
kaya akan buah, sayuran, karbohidrat dan protein menurut kecukupan gizi yang dianjurkan.
Yang perlu diperhatikan itu adalah untuk tidak mengkonsumsi makanan secara berlebihan
tanpa kontrol. Tetapi jangan pula kita malas makan, terlebih lagi bila kita memiliki fisik yang
kurus.

Secara umunya porsi kita makan bisa diukur dengan dua cara yang berbeda. Cara atau
metode klasik adalah dengan menggunakan piramida makanan sebagai panduan (Gambar 2)7.

4
Yang lain adalah dengan konsep Harvard yaitu Healthy Plate eating style (Gambar 3)8. Kita
akan membahaskan mengenai piramida makanan terlebih dahulu. Tubuh kita hampir lebih
dari 60% terdiri dari air. Maka konsumsi air adalah vital untuk aktivitas setiap hari kita.
Seorang wanita harus minum sebanayk 9 gelas atau 720oz air setiap hari. Manakala seorang
pria harus minum sebanyak 1000oz atau 12 gelas air dalam satu hari. Air tidak mengandung
kalori dan lemak. Maka pemikiran sekelompok masyarakat mengenai air sebagai faktor
peningkatan berat tubuh adalah tidak benar. Kekurangan air dalam tubuh menimbulkan rasa
haus yang merupakan indikasi dihidrasi. Kekurangan volume urin dan kelelaan merupakan
antara simptom dihidrasi tubuh (Gambar 4)9. Di samping itu, karbohidrat pula bisa dibagi
menjadi simplex dan complex. Contoh simplex adalah kuih dan untuk complex kita bisa
mengambil roti sebagai pedoman. Dalam satu hari, kita harus makan sebanyak 6 porsi
makanan karbohidrat karena kelompok makanan inilah yang menjadi dasar bagi sumber
energi tubuh. Selain itu, kelompok makanan serat dibagi menjadi buah-buahan dan sayuran.
Dalam satu hari, seorang harus makan sebanyak 4 porsi sayur dan 3-5 porsi buah-buahah. Di
samping itu, protein merupakan dasar bagi pembaharuan sel-sel baru dalam tubuh kita. Kita
harus makan kira-kira 2-3 porsi protein dan orang yang mengamalkan pola makan Vegetarian
harus makan bijiran seperti kacang tanah untuk sumber protein tubuh. Akhir sekali, lemak
harus diawasi dan dikonsumsi dalam porsi yang sedikit sahaja. (Gambar 5)10

Seterusnya terdapat konsep healthy plate eating. Konsep ini pertama kali
dekemukakan di Harvard. Dalam konsep ini, seorang harus minum sebanyak 3 Liter air putih.
Konsumsi air ini boleh terdiri dari susu (1-2 gelas satu hari) dan jus buah (1 gelas satu hari).
Di samping itu, kita juga harus mengkonsumsi ¼ bagian piring kita dengan bijirin dan
makanan tinggi karbohidrat seperti roti, pasta, nasi coklat (mengelakkan makan nasi putih
yang telah dipolish). Seterusnya kita juga harus makan sebanayk ¼ porsi piring kita. Contoh
makanan bersumber protein terdiri atas ikan, kacang tanah dan makan protein tinggi seperti
daging merah harus makan dalam porsi yang sederhana karena makanan tersebut juga
mengandung unsure lemak. Selain itu, sebanayk ½ piring makan kita harus terdiri dari
makanan berserat seperti buah dan sayur. Kentang tidak dianggap sebagai sayurann makan
kentang diperhitungkan sebagai sumebr protein. Seperti biasa lemak dan minyak harus
dikonsumsi dalam porsi yang sedikit. Kita juga harus mengamalkan pemakaian minyak
berkhasiat seperti olive dan canola dan menghindari di daripada pemakaian mentega sebagai
pengganti minak.8

5
Cara makan dengan makanan yang benar ditunjukkan dalam piramida makanan.7
Tetapi pentafsiran piramida mengikut perkembangan ekonomi negara merupkan satu amalan
atau teknik makan yang praktis. Indonesia merupakan sebuah negara yang mempunyai
pendapatan ekonomi pada menengah ke bawa maka dikenali sebagai middle lower income
economy. Pentafsiran buat negara-negara yang bersifat ekonomi yang masih berkembang
tentu berbeda dengan intake makanan pada negara yang sudah kembang. Terdapat 13 prinsip
utama yang harus kita mengikuti ketika kita makan berpanduan dengan piramida makanan.
Selain makan bervariasi kita juga harus pintar dalam memilih makanan yang bisa
memberikan energi yang bisa memenuhi kebutuhan seharian. Ini merpukan prinsip
pentafsiran yang pertama. Seterusnya, kita juga harus makan makanan yang mengandung
kadar karbohidrat complex yang lebih tinggi daripada karbohidrat simplex. Tambahan, kita
juga harus hanya menkonsumsi ¼ kadar lemak atau minyak dari total makanan yang kita
mengkonsumsi dalam satu hari. Seterusnya kita juga harus menambahkan garam yang telag
diionisasi serta makan makanan dengan kadar mineral besi yang tinggi setiap hari. Selain itu,
pada anak-anak, seorang ibu harus memastikan anak mereka mendapat ASI sekurung-
kurangnya untuk 4 bulan yang berterusan dari kelahiran bayi tersbut. Di samping itu, sebagai
satu negara di mana penduduknya masih menggunakan tenaga fisik yang beasr dalam
kehidupan mereka, sarapan atau makan pagi adalah wajib. Selain itu, seorang dari katagori
nergara ekonomi yang masih berkembang harus minum air yang cukup tanpa kontaminasi
serta mengamalkan pola kehidupan sehat dengan berolahraga untuk selama 30 minit sehari.
Selanjutnay, kita juga karus mengelakkan diri dari minuman beralkohol serta makan
makanan yang bersih sahaja. Prinsip yang terakhir adalah kita harus baca table pada makanan
yang telah diproses seperti seperti Tuna seblum mangkonsumsi makanan tersebut. Dengan
mengamalkan semua 13 prinsip ini pentafsiran piramida makan kita tentu benar dan
kesehatan kita terjamin (Gambar 6)11.

Adapun komposisi yang normal dari ketiga bahan makanan utama yaitu protein 10-15%
total kalori/hari, lemak 20-35% total kalori/hari dan karbohidrat 65-70% total kalori/hari.
Komposisi ini bukanlah hal yang mutlak karena hanya berdasarkan rata-rata kelompok,
sedangkan kebutuhan setiap individu bervariasi tergantung pada berbagai faktor antara lain
aktivitas sehari-hari. Setelah dikonsumsi, bahan makanan akan dioksidasi dalam tubuh. Hasil
oksidasi tersebut adalah berupa energi. 1 gram lemak menghasilkan energi sebesar 9
kkal/gram. Sedangkan 1 gram protein dapat menghasilkan 4 kkal/gram. 1 gram karbohidrat
menghasilkan 4 kkal/gram. Sehingga bila diketahui kadar karbohidrat, protein dan lemak dari

6
berbagai bahan makanan, kita dapat mengetahui jumlah kalori suatu bahan makanan dan
asupan kalori perhari seseorang.

Gambar 2. Piramida Makanan7

Gambar 3. Harvard Healthy Plate Eating8

7
Gambar 4. Simptom Dehidrasi9

Gambar 5. Porsi Makanan Setiap Hari10

8
Gambar 6. Gizi dan Ekonomi11

Klasifikasi Makanan

Secara umumnya makanan yang kita makan bisa dibagi menjadi tiga makronutrient.
Yang pertama adalah karbohidrat, yang kedua adalah protein dan akhirnya terdapat lemak.
Setiap komponen tersebut fungsi yang berbeda dalam tubuh kita. Untuk memahami fungsi
setiap molekul-molekul makanan kita, kita harus terlebih dahulu mengenali bentuk, sifat dan
sumber zat-zat tersebut.

Karbohidrat yang paling panjang dikenali sebagai polisakarida. Polisakarida


merangkumi beberapa ikatan kovalen disakkarida atau oligosakarida. Oligosakarida pula
merupan molekul karbohidrat yang mengandungi dua molekul gula di dalamnya. Bentuk
karbohidrat yang paling sederhana adalah monosakarida. Contoh monosakarida adalah
glukosa dan fruktosa yang bentuk heksosa, arabinosa, ribose dan xylosa yang bentuknya
pentose dan gula alcohol yang terdiri dari monosakarida sorbitol, xylitol, laktiol dan isomalt.
Selain itu,karbohidrat juga bisa dibagi menjadi dua jenis yaitu kompleks dan simpleks.
Karbohidrat kompleks terdiri dari makanan seperti roti, gandum, pasta, nasi dan makanan ini
mengandungi amilium yang tinggi kontennya. Selain itu, makanan kompleks ini juga kaya

9
dengan vitamin, mineral dan serat. Manakala, karbohidrat simpleks pula terdiri dari
makanan-makanan yang agak manis seperti buah, susu, kuih dan gula. Tipe karbohidrat ini
mempunayi kadar vitamin, mineral dan serat yang rendah. Secara garis besar serat yang
terkandung dalam karbohidrat kompleks dibagi menjadi serat yang larut (gum, pectin) dan
tidak larut (selulosa, hemiselulosa).12

Glucosa ditransport ke dalam tubuh kita dengan menggunakan dua cara yang penting.
Pertama adalah dengan transport aktif sekunder dengan menggunakan SGLT 1 dan 2.
Transpor jenis ini terdapat pada tubulus ginjal dan usus halus. Tranpor jenis ini digunakan
untuk mengabsorpsi glukosa. Transport jenis kedua terdiri dari difusi fasilitasi. Terdapat 7
jenis channel yang bisa digunakan pada beberapa tempat dalam tubuh kita. Glut 1 digunakan
untuk ambilan glukosa basal. Glut 1 terdapat pada kolon kita. Glut 2 merupakan transport
untuk sensor glukosa dengan sel B dan channel ini terdapat pada sel B pancreas. Seterusnya
terdapat glut 3 untuk ambilan glukosa basal juga dari otak, plasenta dan ginjal. Selian itu,
terdapat juga glut 4 untuk ambilan glukosa dengan stimulasi insulin yang terdapat pada otot
skelet, jantung dan jaringan adipose tubuh. Glut 5 digunakan untuk transport fruktosa dan
terdiri pada yeyenum dan sperma. Glut 6 adalah pada pseudogen dan glut 7 pada hati untuk
transport glukosa 6-PO4 di reticulum endoplasma. Selain dua cara ini terdapat juga organ-
organ dalam tubuh kita yang mengabsorpsi glukosa secara obligat yaitu, otak, syarak, eritrosit
dan lekosit.

Selain glokosa terdapat protein. Molekul terkecil protein adalah asam amino. Insulin
merupakan asam amino yang kecil karena mengandung molekul asam amino yang kurang
dari 100. Secara garis besar sumber asam amino dibagi menjadi hewani dari ayam, ikan dan
unggas serta nabati yaitu asam amino yang diperoleh dari tumbuhan atau pohon seperti
kacang merah. Terdapat 9 asam amino esensial yaitu TMHT FILL V. Triptofan, mtionin,
histidin, treonin, fenilalanin, isoleusin, leusin, lisin dan valin. TGGAS merupakan asam
amino semi esensial yaitu tirosin, glisin, glutamine, arginin, sistein. Kebutuhan protein juga
berbeda ikut usia seseorang. Misalnya seorang bayi harus memperoleh 2.2g/kgBB/hari,
anak1.1g/kgBB/hari, dewasa 0.75g/kgBB/hari manakala seorang hamil harus mengkonsumsi
sebanyak 1.3g protein per gari dan seorang wanita yang laktasi harus makan protein lebiih
dari 11.8g protein per hari.12,13

Seterusnya, terdapat lipid dalam makanan kita. Lipid secara garis besar dapat
dibedakan menjadi junuh dan tidak jenuh. Lemak atau lipid yang jenuh sentiasa berada dalam

10
keadaan padat dalam suhu kamar. Manakala lemak tidak jenuh menjadi cair pada suhu kamar
seperti minyak masak. Rantai pendek lipid mempunyai atam carbon yang kurang dari
10,rantai sedang pula mempunyai rantai karbon di antara 10-12 dan rantai panjang
mempunyai rantai carbon yang melebihi 16 atom carbon. Lemak dalam tubuh kita
memainkan pernanan yang sangat penting seperti barier proteksi jaringan dan organ, rasa
enak makan serta mengikat vitamin dan molekul soluble lemak ke dalam target cell atau
target organ. Secara gizi seimbang kita harus mengkonsumsi ketiga-tiga makronutirent ini
karena mereka mengandung sumber energi yang berbeda. Missalnya karbohidrat mempunayi
50-70% total kalori, protein mempunyai 10-15% total kalori dan lemak ada 25-35% total
kalori.

Selain makronutrient tersebut vitamin dan mineral juga ssangat bermnafaat pada
tubuh kita. Vitamin larut lemak adalah vitamin A, D, E dan K manakala vitamin larut air
adalah B kompleks dan C. Mineral pula dapat dibedakan menjadi makromineral dan elemin
renik. Vitamin berperan dalam penyimbangan membrane, sebagai hormone, donor atau
ekseptor electron dan hidrogen serta ko-enzim reaksi tubuh. Di samping itu, mineral pula
berperan dalam aktivitas enzim, kesimbangan asam basa setra keseimbangan tekananan
osmotik.13

Proses Metabolisme Makanan Karbohidrat

Semua bahan makanan yang kita makan tentu mengalami beberapa proses
matabolisme sebelum menjadi energi untuk kegunaan tubuh.14 Ketika kita napas kita
mengambil oxygen ke dalam sebagai proses respirasi dalam pemecahan bahan makanan kita
misalnya glukosa. Reaksi respirasi aerobik ini bisa dibagi menjadi 3 yaitu glicolisis, siklus
Krebs dan chemiosmosis. Pada proses glikolisis, molekul glukosa dipecahkan menjadi dua
piruvat. Reaksi ini terjadi dalam sitoplasma sel. Pada akhir reaksi glikolosis sebanyak (4-2) 2
ATP dan 2 molekul NADH diproduksi.15

Pada fase pertama glikolosis molekul glukosa dengan 6 atom carbon dikatabolime
menjadi 2 molekul PGAL (Phosphoglyceraldehyde - 3Carbon molecules). Proses ini
membutuhkan sebanyak 2 molekul ATP karena ini adalah proses aktif (Gambar
7)14. Pada fase kedua glikolisis, molekul PGAL menjadi 2 molekul piruvat. Proses
ini memproduksi 4 ATP dan 2 NADH. (Gambar 8)14,15

11
Setelah glikolisis terdapat proses siklus Kreb yang akan berlangsung (Gambar 9 dan
10)14. Pada proses ini, 2 piruvat yang dihasilkan tadi digunakan untuk menghasilkan NADH
dan FADH. Proses ini berlangsung di mitokondria dan terdiri dari 2 fase. Fase pertama ialah
proses penukaran piruvat menjadi Acethyl Coa dan fase kedua adalah proses lanjutan dari
siklus Krebs. Secara garis besar, dalam proses siklis Krebs sebanyak 2 ATP, 8 NADN dan 2
FADH diproduksi untuk satu molekul glukosa.13

Setelah proses siklus Krebs berlakulah proses chemiosmosis. Proses ini berlaku untuk
menghancurkan NADH dan FADH yang dihasilkan tadi untuk memompak ion H ke luar
mitokondria. Pada proses ini electron transport chain atau rantai electron menghasilkan satu
gradient concentrasi H yang berbeda dari luar ke dalam sel dengan menggunakan ATP.
Electron transport chain secara umumnya memproduksi sebanyak 32 ATP dan ATP ini
digunakan dalam pemompakan ioh H melewati enzim ATP sintase. (Gambar 11)14 Maka
secara keseluruhan kita bisa melihata bahawa sebanyak 36 molekul ATP diproduksi dalam
reaksi kosidasi aerobic glukossa dalam tubuh kita.

Gambar 7. Siklus Glikolisis 114

Gambar 8. Siklus Glikolisis 214

12
Gambar 9. Oksidasi Piruvat14

Gambar10. Siklus Krebs14

Gambar 11. Electron Transport Chain14

13
Antropometri

Bidang antropometri meliputi berbagai pengukuran tubuh manusia seperti berat,


tinggi badan, dan ukuran, termasuk ketebalan, keliling, panjang, dan breadths. Antropometri
adalah komponen kunci dari penilaian status gizi pada anak-anak dan orang dewasa. Pada
anak untuk mencerminkan status kesehatan umum, kecukupan makanan, dan pertumbuhan
dan perkembangan dari waktu ke waktu. Pada orang dewasa, tubuh data pengukuran yang
digunakan untuk mengevaluasi status kesehatan dan diet, risiko penyakit, dan perubahan
komposisi tubuh yang terjadi selama umur dewasa. Salah satu pengukuran antropometri yang
populer adalah pengukuran IMT (Index Massa Tubuh).Penggunaan IMT hanya berlaku untuk
orang dewasa berumur diatas 18 tahun. IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak-anak,
remaja, ibu hamil, dan olahragawan. Di samping itu, IMT tidak bisa diterapkan pada keadaan
khusus lainnya seperti edema, asites, dll. IMT/U merupakan yang terutama bermanfaat untuk
penapisan kelebihan berat badan dan kegemukan. Biasanya IMT tidak meningkat dengan
bertambahnya umur.

IMT merupakan alat yang sangat sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa
khususnya yang berkaitan kekurangan dan kelebihan berat badan, maka mempertahankan
berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup lebih
panjang. Indikator IMT/U hampir sama dengan BB/PB atau BB/TB. Ketika melakukan
interpretasi resiko kelebihan berat badan, perlu mempertimbangkan berat badan orang tua.16

Selain itu terdapat juga lingkar pinggang dan panggul. Pengukuran rasio lingkar
pinggang dan panggul yang menghasilkan indeks tinggi harus memperhatikan penyebabnya
karena simpanan lemak atau otot torso yang berkembang. Jadi perlu diukur tebal lipatan kulit
abdomen untuk mengetahuinya. Tujuan pengukuran lingkar pinggang dan pinggul adalah
untuk mengetahui resiko tinggi terkena penyakit DM II, kolesterol, hipertensi, dan jantung.
Lingkar pinggang diukur di indentasi terkecil lingkar perut antara tulang rusuk dan krista
iliaka, subjek berdiri dan diukur pada akhir ekspirasi normal dengan ketelitian 0,6 cm
menggunakan pitameter. Lingkar pinggul diukupenonjolan terbesar pantat, biasanya di
sekitar pubic sympisis, subjek berdiri diukur menggunakan pitameter dengan ketelitian 0,1
cm.

Banyaknya lemak dalam perut menunjukkan ada beberapa perubahan metabolisme,


termasuk terhadap insulin dan meningkatnya produksi asam lemak bebas, dibanding dengan
banyaknya lemak bawah kulit pada kaki dan tangan. Perubahan metabolisme memberikan

14
gambaran tentang pemeriksaan penyakit yang berhubungan dengan perbedaan distribusi
lemak tubuh ukuran umur yang digunakan adalah rasio lingkar pinggal-pinggul. Pengukuran
lingkar pinggang dan lingkar pinggul harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan posisi
pengukuran harus tetap, karena perbedaan posisi pengukuran memberikan hasil yang
beerbeda.17

Seterusnya terdapat juga cara memantau resiko kegemukan adalah dengan mengukur
lingkar perut. Ukuran lingkar perut yang baik yaitu tidak lebih dari 90 cm untuk laki-laki dan
tidak lebih dari 80 cm untuk perempuan.Pengukuran lingkar perut lebih memberikan arti
dibandingkan IMT dalam menentukan timbunan lemak di dalam rongga perut (obesitas
sentral) karena peningkatan timbunan lemak di perut tercermin dari meningkatnya lingkar
perut. Pengukuran lingkar perut dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya obesitas
abdominal atau sentral. Jenis obesitas ini sangat berpengaruh terhadap kejadian penyakit
kardiovaskular dan diabetes mellitus.17

Selnajutnay terdapat lingkar lengan atas yang merupakan salah satu pilihan untuk
penentuan status gizi, karena mudah, murah dan cepat. Tidak memerlukan data umur yang
terkadang susah diperoleh. Memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan
lemak bawah kulit. Tambahan terdapat juga tebal lipatan kulit. Semua pengukuran tebal
lemak bawah kulit sebaiknya konsisten di sisi kanan badan dan diukur tiga kali. Tebal lemak
bawah kulit merupakan salah satu indeks antropometri yang digunakan dalam pengukuran
status indeks antropometri untuk mengukur status gizi. Pengukuran tebal lemak bawah kulit
biasanya digunakan untuk memperkirakan jumlah lemak dalam tubuh. Persentase kandungan
lemak tubuh dapat dipakai untuk menilai status gizi dengan pengukuran tebal lemak bawah
kulit terdiri dari beberapa tempat, yakni trisep, bisep, subskapular, suprailiaka, supraspinale,
abdominal, paha depan, betis medial, dan mid aksila.

Lemak dapat diukur secara absolut (dalam kg) dan secara relatif (%) terhadap berat
tubuh total. Jumlah lemak tubuh sangat bervariasi ditentukan oleh jenis kelamin dan umur.
Ketebalan lipatan kulit adalah suatu pengukuran kandungan lemak tubuh karena sekitar
separuh dari cadangan lemak tubuh total terdapat langsung dibawah kulit. Pengukuran tebal
lipatan kulit merupakan salah satu metode penting untuk menentukan komposisi tubuh serta
presentase lemak tubuh dan tubuh untuk menentukan status gizi cara antropometri.3

Status gizi seorang dewasa dinyatakan kurang apabila dia memiliki indeks masa tubuh
< 18,5 dan dinyatakan normal apabila IMT nya sama dengan 18,5 < 25. Dan diktakan

15
kelebihan berat badan apabila IMTnya 25 < 27. Kemudian dikatakan obesitas apabila
IMTnya lebih > 27. Kegemukan atau kekurusan akan menemui banyak masalah kesehatan
saat ini maupun kemudian hari. Contoh masalah kesehatan yang akan menyerang status gizi
orang dewasa termasuklah anemia. Anemia menunjuakkan kekurangan zat besi dalam tubuh
yang menimbulkan gejala 4L (Lesu, Letih, Lelah, Lemah). Anemia lebih banyak dialami oleh
wanita , karena secara biologis setiap bulan wanita mengalami menstruasi sehingga
pengeluaran zat besi perlu diimbangi dengan asupan dari makanan. Selain itu, terdapat juga
penyakit Diabetes Melitus. Diabetes melitus didefinisikan sebagai suatu kumpulan gejala
yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh adanya peningkatan kadar gula (glukosa )
darah akibat kekurangan insulin. Konsumsi gula dan produk lain berbahan dasar gula
sebaiknya dihindari.18

Konklusi

Menurut statistics dunia, Indonesia sekarang berada dalam posisi yang ke-84 dalam tabel
negara-negara malnutrisi dunia.19 Dengan keadaan ini semakin menjadi serius berbagai
penyakit seperti stunting dihadapi oleh penduduk Indonesia. Hal ini bukan sahaja mempunayi
dampak yang negatif terhadap generasi yang akan datang dengan perkembangan mental dan
fizikal anak-anak, tetapi hal ini juga menyebabkan negara Indoensia meningkatkan
pengeluaran pemerintah untuk jaminan kesehatan nasional. Situasi ini dikenali sebagai
double burden of malnutrition in Indoensia World bank.20 Keadaan ini hanya akan bisa
berupa dengan edukasi yang kumulatif dan konsisten dari pakar kesehatan kepada rakyat
Indonesia khususnya golongan masyarakat yang miskin. Tanpa kerjasama dan kesefahaman
yang progresif dan efektif dari semua pihak keadaan tidak berhasil dalam MDG bisa menjadi
sejarah kedua dalam program SDGs dini.

Daftar Pustaka

1. United States Department of Agriculture. USDA. Diunduh dari http://www.usda.gov


/wps/portal/usda/usdahome. Diunuduh pada 22 Oktober 2016
2. WHO. Global Database on Child Growth and Malnutrition. Dinunduh dari http://
www.who.int/nutgrowthdb/about/introduction/en/index2.html. Diunduh pada 24
Oktober 2016
3. FARLAX. Malnutrition. Diunduh dari http://www.thefreedictionary.com/. Diunduh
pada 24 Oktober 2016

16
4. WHO. Moderate Health Malnutrition. Diunduh dari http://www.who .int/nutrition/
topics/moderate_malnutrition/en/. Diunduh pada 24 Oktober 2016
5. Mayoclinic. Nutrition and healthy eating. Diunduh dari
http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-
depth/water/art-20044256. Diunudh pada 24 Oktober 2016
6. Food and Nutrition Board. Dietary reference intake for energy, carbohydrate, fiber,
fat, fatty acid, cholesterol, protein. Washington, Dc. National Academic Press;
2006
7. Integrated Medicine. About the healings food pyramid. Diunduh dari http://www.
med.umich.edu/umim/food-pyramid/about.html. Diunduh pada 22 Oktober 2016
8. Harvard TH Chan. The nutrition source. Healthy eating plate and healthy eating
pyramid. Diunduh dari https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/healthy-
eating-plate/. Diunduh pada 24 Oktober 2016
9. Intefrated Medicine. Water. Diunduh dari http://www.med.umich.edu/umim/food-
pyramid/water.html. Diunduh pada 24 Oktober 2016
10. American Heart Association. Suggested servings from each food group. Diunduh dari
http://www.heart.org/HEARTORG/HealthyLiving/HealthyEating/HealthyDietGoals/
Suggested-Servings-from-Each-Food-
Group_UCM_318186_Article.jsp#.WA8_FuB97IU. Diunduh pada 24
Oktober 2016
11. Carolyn D, Berdanier, Johanna T, Dwyer, Heber D. Handbook of nutrition and food.
3rd Ed. United States of America. CRC Press; 2014
12. Sherwood L. Human physiology; From cells to systems. 8th Ed. Singapore. Cengage
Learning; 2013

13. Rodwell V, Bender D, Kennelly P, Weil A. Harper’s illustrated biochemistry. 30th


Ed. United States. Mc Graw Hill Education; 2015
14. Glycolysis. Diunduh dari http://bio100.class.uic.edu/lecturesf04am/lect12.htm.
Diunduh pada 25 Oktober 2016
15. Ferrier D. Biokimia. Edisi Keenam. Jilid Dua. Tangerang Selatan. Binapura Aksara
Publisher; 2007
16. Sirajuddin S. Penuntun praktikum penilaian status gizi secara biokimia dan
antropometri. Makassar. Penerbitan Universitas Hassanudin; 2011
17. Supariasa, dkk. Penilaian status gizi. Jakarta. EGC; 2008

17
18. Kristanti. Penyakit akibat kelebihan dan kekurangan vitamin, mineral, dan elektrolit.
Yogyakarta. Citra Pustaka; 2010
19. World Health Rankings. Malnutrition. Diunduh dari http://www. worldlifeexpectancy.
com/cause-of-death/malnutrition/by-country/. Diunduh pada 25 Oktober 2016
20. The World Bank. The double burden of malnutrition in Indonesia. Diunduh dari
http:// www.worldbank.org/en/news/feature/2015/04/23/the-double-burden-of-
malnutrition-in- indonesia. Diunduh pada 25 Oktober 2016

18

Anda mungkin juga menyukai