1. Tujuan eksperimen: Membandingkan efektifitas (kemanjuran) dari 5 mg dan 10 mg single oral dosage desloratadine dengan 5 mg dan 10 mg single oral dosage levocetirizine untuk meredakan reaksi wheal and flare yang diinduksi menggunakan histamine. 2. Metode penelitian adalah sebagai berikut: a) Objek penelitian adalah: sukarelawan yang sehat dan telah diseleksi sejumlah 80 orang yang terdiri dari perempuan (40 orang) dan laki-laki (40 orang). Usia sukarelawan antara 18–45 tahun (rata-rata umur: 23,6 tahun) b) Sukarelawan dibagi kedalam 4 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 20 orang sukarelawan yang dipilih secara acak (random) dimana setiap kelompok terdiri dari 10 orang perempuan dan 10 orang laki-laki. c) Observasi dilakukan selama 3 hari berturut-turut. d) Pada hari ke-1: Peneliti Pertama memberikan histamine untuk menimbulkan respon wheal and flare pada setiap sukarelawan. Respon wheal and flare yang muncul pada setiap sukarelawan kemudian diukur oleh Peneliti Pertama. Data yang didapatkan dijadikan data dasar (baseline). e) Pada hari ke-2: 1) Peneliti Kedua memberikan antihistamin penghilang wheal and flare dan segelas air putih kepada setiap kelompok pada saat 2 jam setelah mereka mendapatkan sarapan pagi sebagai berikut i Kelompok ke-1: diberi satu oral dose 5 mg desloratadine. ii Kelompok ke-2: diberi satu oral dose 10 mg desloratadine. iii Kelompok ke-3: diberi satu oral dose 5 mg levocetirizine. iv Kelompok ke-4: diberi satu oral dose 10 mg levocetirizine. 2) Peneliti Pertama melakukan pengukuran respon wheal and flare pada saat: 30 menit, 60 menit, dan 240 menit setelah suka relawan mendapatan antihistamin yang diujikan. f) Padahari ke-3: Peneliti Pertama kembali melakukan pengukuran respon wheal and flare pada saat 24 jam setelah sukarelawan mendapatkan antihistamin yang diujikan. g) Hasil pengukuran respon wheal and flare oleh Peneliti Pertama disajikan pada table berikut.
Sumber: Bulcaet al. (2013)
h) Uji statistic untuk membandingkan significancy efektifitas antihistamin yang diujikan terhadap setiap kelompok adalah: Kruskal–Wallis test dan Mann–Whitney U test. Sebagai batas significancy perbedaan digunakan p< 0.05. 3. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: a) Secara visual efek kedua antihistamin terhadap wheal dapat dilihat pada grafik berikut. b) Secara visual efek kedua antihistamin terhadap flare dapat dilihat pada grafik berikut.
c) Secara umum dapat disimpulkan (LihatTabel I diatas):
1) Tidak ada perbedaan respon yang significan antara Desloratadine 5 mg dan 10 mg dalam menghilangkan wheal and flare pada seluruh periode pengamatan (30 min, 60 min, 240 min, dan 24 jam). 2) Levocetirizine 5 mg dan 10 mg pada periode pengamatan 60 min, 240 min, dan 24 jam lebih baik secara significan dari Desloratadine 5 mg dan 10 mg dalam menghilangkan wheal and flare. (Catatan: pada periode pengamatan 30 min, Levocetirizine 5 mg dan 10 mg tidak berbeda secara significant dengan desloratadine 5 mg dan 10 mg). 3) Meskipun Levocetirizine 10 mg mempunyai aktifitas lebih tinggi terhadap penghilangan respon wheal and flare dari Levocetirizine 5 mg dan 10 mg tetapi perbedaan ini hanya significan pada saat 24 jam. 4) Levocetirizine 5 mg menghilangkan respon wheal and flare lebih baik dari Desloratadine 10 mg secara significan pada seluruh titik pengamatan (30 min, 60 min, 240 min, dan 2 jam). 4. Kesimpulan umum adalah: Levocetirizine 5 mg dan 10 mg lebih efektif dari Desloratadine 5 mg dan 10 mg terhadap respon wheal and flare.