Anda di halaman 1dari 8

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL

TENTANG KEBUTUHAN HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN


Sri Martini, Yuni Setiyani
Akademi Kebidanan An-Nur Purwodadi
tintan_martin@yahoo.com

ABSTRAK
Seksualitas bagi pasangan suami istri merupakan salah satu bagian alami dari spiritualitas
dan salah satu keyakinan meraka bahwa hubungan seksual sangatlah penting dalam suatu rumah
tangga. Hubungan suami istri bisa berbentuk ciuman, berbaring pendekatan, dan merupakan salah satu
hal untuk memperkuat dan menjalin keintiman satu sama lain.
Seksualitas merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan dikalangan petugas kesehatan.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa didapatkan rendahnya ketertarikan tenaga kesehatan
dalam menggali informasi seputar seksual dalam pelayanan ANC. Dengan membicarakan perubahan
seksual selama hamil pasangan dapat menguatkan satu sama lain. Dan para petugas juga dapat
mengantisipasi perubahan dan membantu dengan menegosiasi hambatan untuk menfasilitasi kepuasan
pasangan. Pada tahun 2016 jumlah ibu hamil terbanyak di Kabupaten Grobogan adalah di Puskesmas
Grobogan berjumlah 1.287 ibu hamil dengan jumlah sasaran ibu hamil 23.059 ( 5.6%).
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang kebutuhan hubungan seksual selama kehamilan di Puskesmas Grobogan.
Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Penelitian ini
dilakukan di Puskesmas Grobogan dengan jumlah populasi 108 responden. Jumlah sampel 40
responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan
rehabitilitasnya, teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan progam SPSS.
Hasil penelitian didapatkan dari 40 responden pengetahuan ibu hamil di Puskesmas
Grobogan yang di kategorikan baik 20 responden (50.0%), cukup 6 responden (15.0%), kurang 14
responden (36.0%) dengan kesimpulan termasuk dalam tingkat pengetahuan baik
.
Kata kunci : tingkat pengetahuan, ibu hamil, hubungan seksual selama kehamilan

ABSTRACT
Sexuality for married couples is a natural part of spirituality and one of their beliefs that
sexual intercourse is very important in a household. Husband and wife relationships can take the form
of kisses, lay approaches, and is one thing to strengthen and establish intimacy with each other.
Sexuality is a taboo to be discussed among health workers. Several studies have revealed
that there is a low level of interest of health workers in extracting sexual information in ANC services.
By discussing sexual changes during pregnancy the couple can strengthen each other. And officers
can also anticipate change and help by negotiating barriers to facilitate partner's satisfaction. In 2016,
the highest number of pregnant women in Grobogan District is Grobogan Community Health Center
(Puskesmas Grobogan) which is 1,287 pregnant women with 23,059 pregnant women (5.6%).
The purpose of this research is to know the description of maternal knowledge level
about the need of sexual intercourse during pregnancy at Puskesmas Grobogan.
This research method uses descriptive quantitative research type. This research was
conducted at Puskesmas Grobogan with population of 108 respondents. Number of samples 40
respondents. The instrument used is a questionnaire that has been tested validity and rehabitilitasnya,
data analysis techniques performed by using SPSS program.
The result of the research was obtained from 40 respondents of pregnant women
knowledge at Grobogan Public Health Center which categorized either 20 respondents (50.0%),
enough 6 respondents (15.0%), 14 respondents (36.0%) with the conclusion included in the level of
good knowledge
.
Keywords: level of knowledge, pregnant mother, sexual intercourse during pregnancy

1
PENDAHULUAN Pada kehamilan trimester III ibu
Kehamilan merupakan sesuatu akan menerima kelahiran, persiapan
yang unik bagi seorang perempuan. Kehamilan melahirkan, rencana perawatan bayi. Periode
adalah kondisi yang menimbulkan perubahan ini sering disebut periode menunggu atau
fisik dan psikologis karena perkembangan dan waspada. Periode ini ibu juga sering merasa
pertubuhan janin dari hari ke hari semakin cemas kalo sewaktu-waktu ibu melahirkan dan
meningkat, dari pembetukan wajah, genetalia bayinya lahir tidak normal. Dukungan dari
dan organ-organ yang lain. Kehamilan akan keluarga sangatlah dibutuhkan dalam priode
mengakibatkan terjadinya perubahan- ini untuk memberikan semangat dan
perubahan seluruh sistem tubuh yang menguatkan hati sang ibu (Bartini,2012). Pada
mendasar. Periode transisi dari kehamilan trimester kedua kebutuhan dasar hubungan
dapat mempengaruhi perubahan fisik, emosi, seksual megalami peningkatan (Danial,2010).
dan pola hubungan seksual yang diakibatkan
oleh hormon esterogen dan progestereron ( Kebanyakan orang di masyarakat
Sagiv, 2012). masih mempercayai bahwa selama kehamilan
jika melakukan hubungan seksual dapat
Perubahan fisik dan psikologis menyebabkan keguguran dan infeksi pada
seperti (kelelahan dan mual muntah), nyeri kandungan sehingga mereka tidak melakukan
pada saat hubungan seksual, takut hubungan seksual selama kehamilan.
membahayakan janinnya yang mengakibatkan Hubungan seksual yang aman dapat dilakukan
(abortus). Rasa lelah dan lemas yang menjadi bila kehamilan dalam keadaan yang normal
pemicu bagi ibu hamil sehingga kehilangan dan sehat (Hartuti, 2010)
hasrat seksual selama kehamilan yang
disebabkan oleh perubahan hormon dan mood, Pola hubungan seksual
sakit pinggang serta sensitif pada payudara merupakan bagian alami dari kehidupan. Bagi
merupakan ketidaknyamanan dalam pasangan suami istri hubungan seksual adalah
melakukan aktifitas seksual selama kehamilan ekspresi kesenangan, cinta dan kepuasan bagi
( Sagiv, 2012 ). pasangan, atau untuk mendapatkan anak.
Hubungan seksual juga bermanfaat untuk
Adaptasi terhadap peran ibu meningkatkan kedekatan bagi pasangan suami
pertama kali adalah menerima kehamilan istri untuk kuwalitas hidup. Hubungan seksual
dicerminkan dengan kesiapan ibu dengan selama hamil bersifat individual, bergantung
perubahan yang terjadi selama kehamilan dan pada faktor fisik, emosional, disfungsi seksual,
respon emosionalnya dalam menerima dan mitos ketika seksual selama hamil.
kehamilanya. Beberapa wanita hamil dapat Keinginan hubungan seksual selama hamil
mengalami stres dimana hal tersebut terjadi tidak berubah berkaitan dengan meningkatnya
karena adanya penyesuain terhadap kehamilan, hormon estrogen. Oleh karena itu hubungan
kecemasan, terhadap kesejahtraan janinya, seksual selama hamil tidak menjadi
stres yang ditimbulkan dar keluarga, aktififas penghalang.
seksual, penolakan terhadap kehamilan, Pada trimester pertama ibu hamil
tekanan sosial budaya, pekerjaan, bahkan mengalami penurunan libido sebanyak 54%
stress yang ditimbulkan oleh tenaga kesehatan dan pada trimester kedua dorongan seksual
kecemasan ini terjadi pada trimester 1 pada ibu hamil mengalami peningkatan
(Romauli, 2011) sebanyak 80%, dan 37 % wanita hamil
mengalami ketertarikan hubungan seksual
Pada trimester II terjadi Masa selama kehamilan (Danarti, 2010). Dampak
transisi, menerima kehamilan dan dari penurunan libido pada saat hamil
mempersiapkan kelahiran biasanya ibu merasa mempengaruhi kebutuhan hubungan seksual
lebih sehat tubuh sudah terbisa dengan selama kehamilanya (Suryoprajogo, 2008).
perubahan hormonal, mengganggu ketidak
nyamanan berkurang. Sehingga seorang pada Mitos-mitos yang berkembang di
kondisi ini ibu sudah bisa menerima saran / masyarakat tentang hubungan seksual selama
KIE yang diberikan (Bartini , 2012). hamil dapat mempengaruhi janin dalam
2
kandunganya seperti janin tidak mendapatkan tahun 2015 adalah di Puskesmas Purwodadi 1,
oksigen yang cukup selama orgasme dan sebanyak 1.269 ibu hamil dan jumlah sasaran
perilaku oral seks dapat menyebabkan emboli ibu hamil sebanyak 23.337 (5.4%). Dan pada
udara dan membahayakan ibu dan janin. tahun 2016 jumlah ibu hamil terbanyak di
Semua itu hanya mitos selama melakukan Puskesmas Grobogan berjumlah 1.287 ibu
hubungan seksual dengan benar dan hamil dengan jumlah sasaran ibu hamil 23.059
kehamilanya dalam keadaan normal maka ibu ( 5.6%).
hamil diperbolehkan untuk melakukan
hubungan seksual (Daniel 2010). METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
Seksualitas merupakan hal yang menggunakan metode penelitian deskriptif
tabu untuk dibicarakan di kalangan petugas kuantitatif. Metode penelitian deskriptif
kesehatan. Beberapa penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang
mengungkapkan bahwa rendahnya bertujuan untuk menerangkan atau
ketertarikan tenaga kesehatan dalam menggali menggambarkan masalah penelitian yang
informasi seputar seksual dalam pelayanan berdasarkan karakteristik tempat, waktu, umur,
ANC. Dengan membicarakan perubahan jenis kelamin, sosial ekonomi, pekerjaan,
seksual selama hamil pasangan dapat status perkawinan, cara hidup (pola hidup),
menguatkan satu sama lain. Dan para petugas dan lain-lain (Hidayat,2011).
juga dapat mengantisipasi perubahan dan
membantu dengan menegosiasi hambatan, Deskriftif kuantitatif merupakan
untuk menfasilitasi kepuasan pasangan ( metode penelitian yang mendeskripsikan
Daniel,2010). penelitian menggunakan angka-angka dengan
analisis univariat berupa presentasi dan ukuran
Ketidaktahuan pola hubungan tendensi sentral seperti rata-rata, maupun
seksual selama hamil dipengaruhi oleh standar devisiasi, kemudian disajikan dalam
beberapa faktor yaitu: pendidikan, media masa betuk tabel distribusi (Saryono,2011). Pada
atau informasi, sosial budaya atau ekonomi, penelitian ini menggambarkan tingkat
lingkungan, pengalaman dan usia. Oleh karena pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan
itu ibu hamil yang pengetahuanya kurang hubungan seksual selama kehamilan di
biasanya tidak mengetahui tetang posisi Puskesmas Grobogan.
hubungan seksual yang benar dan yang
diperbolehkan selama kehamilan (Kurniawati Teknik pengambilan sampel
2013). menggunakan Teknik Random Sampling atau
acak. Analisis yang digunakan adalah analisis
Selama kehamilan berjalan univariat.
dengan normal, koitus diperbolehkan sampai
akhir kehamilan, meskipun beberapa ahli
berpendapat sebaiknya tidak lagi berhubungan HASIL PENELITIAN
seks selama 14 hari menjelang kelahiran. A. Gambaran Pengetahuan Lokasi
Koitus tidak dibenarkan bila terdapat Penelitian
perdarahan pervaginam, riwayat abortus Penelitian ini dilakukan di
berulang, abortus/partus prematurus imminens, Puskesmas Grobogan yang terletak di Jl.
ketuban pecah sebelum waktunya. Pada saat Puger No.160 Kecamatab Grobogan,
orgasme dapat dibuktikan adanya fetal Kabupaten Grobogan. Di Pusesmas
bradycardia karena kontraksi uterus dan para Grobogan terdapat beberapa jenis
peneliti berpendapat wanita yang melakukan pelayanan yaitu pelayanan bersalin, rawat
hubungan seksual dengan aktif menunjukan inap , dan rawat jalan. Jumlah tenaga
insidensi fetal distress yang lebih tinggi kesehatan perawat 10 orang, bidan 28 ,
(Romauli, 2011). dokter umum 3, dokter gigi 1, ahli gizi 1,
petugas laboratorium 1, apoteker 1.
Dari study pendahuluan
didapatkan data jumlah ibu hamil di Sampel yang digunakan
Kabupaten Grobogan yang terbanyak pada adalah ibu hamil TM I, TM II, dan TM III
3
sebanyak 40 responden. Data di peroleh yang berisikan 21 pertanyaan mengenai
dari jawaban-jawaban yang di dapatkan pengetahuan ibu hamil tentang pola
dari soal-soal yang telah dijawab oleh hubungan seksual selama kehamilan yang
responden dari koesiner yang berisi diberikan kepada 40 responden ibu hamil
pengetahuan ibu hamil tentang pengertian TM I, TM II, TM III di Puskesmas
hubungan seksual, hubungan seksual Grobogan
selama hamil, mitos-mitos hubugan
seksual dan dan posisi hubungan seksual Setelah koesioner yang terdiri
selama hamil. dari 21 pertanyaan disebarkan kepada
responden yang berjumlah 40 ibu hamil,
B. Hasil Analisis maka didapatkan hasil jawaban pada
Analisa univariat bertujuan masing-masing item pertanyaan. Seluruh
untuk mendeskripsikan masing-masing jawaban tersebut kemudian dikumpulkan
variabel yang di teliti dalam bentuk dan diolah, sehingga didapatkan data
distribusi frekuensi. Hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk tabel
mengenai Gambaran Pengetahuan Ibu distribusi frekuesi yang menggambarkan
Hamil Tentang Kebutuhan Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan
Seksual Selama Kehamilan Di Puskesmas hubungan seksual selama kehamilan di
Grobogan diperoleh melalui koesioner Puskesmas Grobogan tahun 2017.

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Ibu Hamil di Puskesmas Grobogan

No Variabel Kategori Frekuensi (F) Presetasi


(100%)
1 Tingkat pendidikan SD 11 27.5
SMP 17 42.5
SMA 10 25.5
Perguruan tinggi 2 5.0

Jumlah 40 100

Diketahui dari tabel diatas 27.5%, SMP 17 Responden 42.5%, SMA


bahwa pendidikan ibu hamil dipuskesmas 10 responden 25.5%, perguruan tinggi 2
Grobogan lulusan SD 11 responden responden 5.0%

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Umur Ibu Hamil di Puskesmas Grobogan

No Variabel Kategori Frekuensi (F) Presetasi


(100%)
1 Umur ibu hamil <20 tahun 2 5.0
>20-35 tahun 29 72.5
>35 tahun 9 22.5

Jumlah 40 100

Dari tabel diatas dapat responden 72.5%, > 35 tahun 9


diketahui bahwa umur ibu hamil <20 responden 22.5%.
tahun 2 responden 5.0%, >20-35 tahun 29

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tingkat Ekonomi (Penghasilan) Ibu Hamil di Puskesmas


Grobogan 2017

4
No Variabel Kategori Frekuensi (F) Presetasi
(100%)
1 Tingkat Ekonomi >/=UMR 24 60.0
<UMR 16 40.0

Jumlah 40 100

Dari tabel di atas dapat </=UMR 24 responden 60.0% dan yang


diketahui bahwa tingkat ekonomi <UMR 12 responden 40.0%.
(penghasilan) ibu hamil per bulannya

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tetang Kebutuhan


Hubungan Seksual selama Kehamilan di Puskesmas Grobogan 2017

No Variabel Kategori Frekuesi (f) Presentasi


(100%)
1. Pengetahuan Kurang 14 35.0
Cukup 6 15.0
Baik 20 50.0

Jumlah 40 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dipengaruhi oleh pendidikan dan
pengetahuan ibu hamil dipuskesmas pengalaman seputar kehamilan. Maka dari
Grobogan yang di kategorikan baik 20 itu seorang ibu hamil yang
responden 50.0%, cukup 6 responden berpengetahuannya baik akan melakukan
15.0%, kurang 14 responden 36.0%. hubungan seksual secara wajar karena
sudah mengetahui cara hubungan seksual
PEMBAHASAN selama hamil dengan benar dan apabila
Sesuai dengan hasil penelitian ibu hamil yang berpengetahuan kurang
pada 40 ibu hamil tentang gambaran maka tidak akan melakukan hubungan
pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan seksual karena tidak tahu diperbolehkan
hubungan seksual selama kehamilan maka : atau tidak (Setyowati 2011).
1. Tingkat Pendidikan
Data tingkat pendidikan ibu 2. Umur
hamil di Puskesmas Grobogan yaitu Umur ibu hamil di Puskesmas
lulusan SD 11 responden 27.5%, SMP 17 Grobogan dikategorikan < 20 tahun 2
Responden 42.5% , SMA 10 responden responden 5.0%, > 20-35 tahun 29
25.5%, perguruan tinggi 2 responden responden 72.5%, > 35 tahun 9
5.0%. Jadi pendidikan ibu hamil di responden 22.5%. Dari data di atas umur
Puskesmas Grobogan lebih banyak yang ibu hamil di Puskesmas Grobogan
lulusan SMP yaitu 17 orang. Maka dari terbanyak usianya >20-35 tahun 29
itu pengetahuanya tentang gambaran responden 72.5%. Dari hasil data yang di
pengetahuan ibu hamil tentang pola peroleh umur ibu hamil rata-rata > 20-35
hubungan seksual selama kehamilan tahun, sehingga ibu hamil yang ada di
dapat dikatakan baik. puskesmas Grobogan memiliki pola pikir
untuk mencari pengetahuan yang baik.
Semakin tinggi pendidikan ibu
hamil maka akan semakin mudah ibu Usia mempengaruhi daya
hamil menggali informasi yang telah tangkap dan pola pikir seseorang.
diberikan oleh tenaga kesehatan, atau Demikian juga umur ibu hamil akan
dengan keaktifan ibu hamil dalam mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu
bertanya saat ANC berlangsung juga hamil tentang kebutuhan hubungan
5
seksual selama kehamilan. Semakin usia responden 50.0%, cukup 6 responden
ibu matang maka daya tangkap dan pola 15.0%, kurang 14 responden 36.0%. Dari
pikirnya semakin berkembang, sehingga data di atas pengetahuan ibu hamil
pengetahuanya semakin membaik dikategorikan baik 20 responden 50.0%.
(Notoatmojo,2010). Semakin matang usia Sehingga ibu hamil yang ada di
ibu hamil maka pengetahuanya tentang puskesmas Grobogan rata-rata
hubungan juga lebih baik berpengetahuan baik.
(Setyowati,2011).
Pengetahuan merupakan suatu
3. Tingkat Ekonomi (penghasilan) yang diketahuai oleh seorang diri manusia
Dari hasil penelitian tingkat yang didapat dari berbagai sumber.
ekonomi (penghasilan) ibu hamil di Pengetahuan itu sendiri juga bisa didapat
Puskesmas Grobogan dikategorikan baik dari panca indra contohnya indra
24 responden 60.0% dan kurang 12 pendengar, perasapenglihat, pencium, dan
responden 40.0%. Tingkat ekonomi indra peraba. Dan sebagian besar
(penghasilan) ini dilihat dari UMR di pengetahuan manusia diperoleh dari
Kabupaten Grobogan. Dengan hasil indra pendengar dan penglihatan
tingkat ekonomi yang baik, maka ibu Notoatmojo,2010).
hamil di Puskesmas Grobogan juga
memiliki pola pikir untuk mencari Faktor-faktor yang
pengetahuan yang baik pula. mempengaruhi pengetahuan menurut
Notoatmojo (2007) adalah informasi,
Faktor-faktor yang pendidikan, umur sosial budaya,
mempengaruhi pengetahuan menurut pengalaman dan sosial ekonomi.
Notoatmojo (2007) adalah informasi,
pendidikan, umur sosial budaya, Rogers (1974) mengemukakan
pengalaman dan sosial ekonomi. bahwa proses pengetahuan terjadi oleh
beberapa tahap, yaitu : Awareness (
Tingkat ekonomi seseorang kesadaran) dimana seseorang menyadari
akan berpengaruh terhadap tingkat atau mengetahui stimulasi dengan
pendidikan. Demikian juga dengan seseorang merasa interest (tertarik)
tingkat ekonomi yang baik terhadap stimulasi dan obyek tersebut.
memungkinkan seseorang untuk Selanjutnnya seseorang mengevaluasi,
mendapatkan berbagai informasi menimbangkan baik buruk diri sendiri
termasuk informasi kesehatan dari dan kemudian seseorang melakukan
berbagai media massa seperti koran, tujuan yang akan dikehendaki ( Trial atau
radio, televisi, bahkan dari internet. coba ). Setelah itu obyek mencoba
berperilaku dengan pengetahuan,
Tingkat ekonomi juga kesadaran dan sikap terhadap stimulasi.
mempengaruhi kebutuhan hidup
seseorang. Semakin tinggi kemampuan Cara memperoleh kebeneran
ekonomi maka akan semakin mudah pengetahuan dapat dikelompokan menjadi
orang tersebut mendapatkan informasi. 2 yaitu secara tradisional dan non ilmiah
Maka dari itu seorang ibu hamil yang yakni tanpa melakukan proses penelitian
memiliki sosial ekonomi yang baik maka ilmiah dan cara modern atau cara ilmiah
akan memiliki fasilitas yang bagus selama yakni melalui proses penelitian ilmiah (
proses kehamilanya sehingga sosial Notoadmodjo, 2010).
ekonomi ini mempengaruhi pengetahuan
ibu selam kehamilanya Cara baru untuk memperoleh
pengetahuan ini lebih sistematis, logis dan
4. Tingkat Pengetahuan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian
Dari hasil penelitian tingkat ilmiah atau metodelogi penelitian (
pengetahuan ibu hamil di Puskesmas research metodelogy ). Metode ini
Grobogan yang di kategorikan baik 20 dikembangkan oleh Fransis Bacon yang
6
mengembangkan metode berfikir induktif Daniel, ML. 2010. Counseling On Sexuality In
kemudian dikembangkan oleh Deoblold pregnancy. The Female Patient, 35
van dellen menyatakan bahwa dalam (Januari) ,42-44.
memperleh kesimpulan diperoleh dengan
mengadakan observasi langsung dan Endjun, J. 2005. Mempersiapkan Kehamilan
membuat pencatatan-pencatatan terhadap Sehat. Griand Giwanda. Jakarta.
semua fakta sehubungan dengan obyek
yang diamatinya. Hapsari, Vike Dwi & Sudarmiati . 2011.
Pengalaman Seksual Ibu Hamil di
KESIMPULAN Puskesmas Pondok Aren Tangerang.
Penelitian ini dilakukan untuk Jurnal NERS. Faculty of Nursing
mengetahuai gambaran tingkat pengetahuan Universitas Airlangga. Vol.6 No.1
ibu hamil tentang kebutuhan hubungan seksual Herlina, M. 2016. Gambaran Pengetahuan Ibu
selama kehamilan, dilakukan pada 40 Hamil tentang Hubungan Seksual
responden yang dilakukan di Puskesmas selama Kehamilan di Klinik Umum dan
Grobogan pada tanggal 31 Juli – 2 Agustus Bersalin Bina Medika Pasar IV
2017 yang diperoleh kesimpulan sebagai Lingkungan V Kelurahan Mabar Hilir
berikut : Kecamatan Medan Deli. Jurnal Ilmiah
Keperawatan Imelda. Vol. 2 No. 1
1. Sebagian besar tingkat pendidikan
pendidikan ibu hamil di Puskesmas Hidayat, AAA.2010. Metode Penelitian
Grobogan lulusan SD 11 responden Kesehatan. Health books publishing.
27.5%, SMP 17 Responden 42.5% , SMA Surabaya.
10 responden 25.5%, perguruan tinggi 2
responden 5.0% Mubasyiroh, L. 2013. Hubungan Tingkat
2. Sebagian besar umur ibu hamil di Pengetahuan dengan Kecemasan Ibu
Puskesmas Grobogan < 20 tahun 2 Hamil Primigravida tentang Hubungan
responden 5.0%, > 20-35 tahun 29 Seksual selama Kehamilan di
responden 72.5%, > 35 tahun 9 Puskesmas Kecamatan Jatibarang
responden 22.5%. Kabupaten Brebes. Jurnal Komunitas
3. Sebagian besar tingkat ekonomi Kesehatan (Edisi 7) P3M Akbid
(penghasilan) ibu hamil di Puskesmas Purworejo. Vol 4 No.2
Grobogan >/=UMR 24 responden 60.0%
dan <UMR 12 responden 40.0%. Notoatmodjo, S. 2010 Ilmu Prilaku Kesehatan.
4. Sebagian besar pengetahuan ibu hamil di Rineka Cipta. Jakarta.
Puskesmas Grobogan yang di kategorikan
Ramadani, NL & Sudarmiati, S. 2013.
baik 20 responden 50.0%, cukup 6
Perbedaan Kepuasan Seksual pada
responden 15.0%, kurang 14 responden
Pasangan Suami Istri di Masa
36.0%.
Kehamilan. Jurnal Keperawatan
Maternitas. Unimus. Vol. 1 No. 2
DAFTAR PUSTAKA Pebrina, M. 2010. Faktor-Faktor yang
Ariani. 2014. Aplikasi Metodologi Penelitian Berhubungan dalam Melakukan
Kebidana Dan Kesehatan Reproduksi. Hubungan Seksual pada Ibu Hamil di
Nuha Medika.Yogyakarta. Klinik Bersalin Mariani Medan. Jurnal
Kesehatan Medika Saintika. Vol. 8 No.
Bartini, I 2012. Asuhan Kebidanan Pada Ibu
1
Hamil Normal. Nuha Medika.
Yogyakarta. Prawiraharjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan.
Jakarta : PT Bima Pustaka Sarwono
Danarti, D. 2010. 145 Quesitionn & Answer
Prawiraharjo.
Prgenansi and Childbirth. Sigma.
Yogyakarta.

7
Romauli, S. 2011. Asuhan kebidanan 1 konsep Sulistyaningsih. 2011.Metode Penelitian
dasar asuhan kehamilan. Nuha Medika. Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif. Graha
Yogyakarta. Ilmu. Yogyakarta.

Sagiv, M, Daffna B, Gurit E.,Safir, Marilyn P. Suryoprajogo, N. 2008. Kama Sutra for
(2012). Changes In Sexual experiece Pregnancy. Cadra Tirta. Yogyakarta.
And Relationship Quality During
Pregnancy. Arch sex behav,41,1241-
1251.

Anda mungkin juga menyukai