Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK 2

Keparawatan Kritis

LITERATUR REVIEW KOMPLIKASI DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI


PADA PASIEN TERPASANG VENTILATOR

Disusun Oleh :

1. Adrian Albar (1017032003)


2. Deni Hermawan (1017032020)
3. Gema Ramadhan (1017032037)
4. Lia Anisa Jamil (1017032051)
5. Murniati (1017032069)
6. Nisa Anggraeni (1017032072)
7. Tri Buana Purnamasati (1017032091)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) FALETEHAN
SERANG – BANTEN
2018
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ventilasi mekanik merupakan alat yang digunakan untuk membantu fungsi
pernapasan. Penggunaan ventilasi mekanik diindikasikan untuk pasien dengan
hipoksemia, hiperkapnea dan gagal pernapasan. Ventilator mekanik merupakan
salah satu aspek yang penting dan banyak digunakan bagi perawatan pasien
yang kritis di Intensif Care Unit (ICU), dengan penggunaan di Amerika Serikat
mencapai 1,5 juta pertahun (Clare, 2005).
Pasien yang dirawat di ICU beresiko tinggi terkena infeksi nosokomial. Infeksi
nosokomial yang cukup sering diderita pasien adalah pneumonia. Delapan
puluh tujuh persen kejadian pneumonia di ICU terkait dengan penggunaan dan
asuhan keperawatan ventilator mekanik yang tidak tepat sehingga
menimbulkan kolonisasi kuman di orofaring yang beresiko terjadinya
pneumonia terkait ventilator/Ventilator Associated Pneumonia
(VAP) (Koenig, 2006).
Pembersihan sekret di saluran nafas atau higienitas saluran nafas merupakan
proses fisiologis normal yang diperlukan untuk menjaga kepatenan jalan nafas
dan mencegah infeksi saluran nafas. Pada pasien dengan ventilator mekanik,
silia tidak mampu lagi mengeluarkan sekret dari dalam tubuh secara otomatis
(Price S and Wilson LM, 2005). Akumulasi sekret di jalan nafas akan
menyebabkan pertumbuhan bakteri. Intubasi endotrakeal dapat menjadi media
transisi utama bakteri untuk dapat masuk ke saluran pernafasan bagian bawah
(Isselbacher TR, Fauci AS. 2000).
Sekresi saluran pernafasan atas dan rongga mulut dapat menunpuk di atas
manset pipa endotrakeal dan membentuk biofilm. Setelah 12 jam pasca
intubasi, biofilm yang mengandung banyak bakteri dapat menyebar luas ke
jaringan paru melalui pernafasan bantuan ventilator (Agustyn B, 2007). Oleh
karena itu, diperlukan suatu tindakan medis khusus untuk membantu
mengeluarkan secret dari saluran pernafasan.
BAB II

TINJAUAN JURNAL

2.1 Argumen Riset 1


Identifikasi Faktor Resiko Kejadian Infeksi Nosokomial Pneumonia Pada
Pasien Yang Terpasang Ventilator Di Ruang Intensive Care
Peneliti : Eka Susanti, Wasisto Utomo, Yulia Irvani Dewi
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui untuk mengidentifikasi faktor resiko
kejadian infeksi nosokomial pneumonia pada pasien yang terpasang ventilator
di ruang Intensive Care. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif dengan pendekatan retrospective study. Sampel pada penelitian ini
sebanyak 30 orang yaitu pasien yang tepasang ventilator di ruang Intensive
Care. Data pasien yang terpasang ventilator diambil dari data sekunder yaitu
data medical record. Instrument penelitian berupa kuesioner. Analisa statistik
menggunakan analisa univariat. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
distribusi frekuensi responden berdasarkan umur responden yang terpasang
ventilator berusia dewasa (18-60 tahun) yaitu 19 responden, berjenis kelamin
laki-laki 19 responden, responden memakai sedasi sebanyak 20 responden,
kadar albumin lebih dari 2,2 mg/dl sebanyak 24 responden, responden dengan
jenis penyakit bukan penyakit paru sebanyak 21 responden dan responden
dengan CPIS kurang dari 6 (tidak VAP) sebanyak 22 responden.

2.2 Argumen Riset 2


Pengaruh Open Suction System terhadap Kolonisasi Staphylococcus aureus
pada Pasien dengan Ventilator Mekanik di Ruang Intensive Care Unit
(ICU) RSD dr. Soebandi Jember (The Effect of Open Suction System on
Staphylococcus aureus Colonization in Patients with Mechanical Ventilation
at Intensive Care Unit RSD dr. Soebandi Jember)
Peneliti : Rahma Yunita, Rondhianto, Wantiyah
Metode yang digunakan adalah teknik non probability sampling dengan
pendekatan consecutive sampling Jenis penelitian ini adalah preeksperiment
dengan desain one group pretest and posttest. Sampel dalam penelitian ini
adalah pasien dengan ventilator mekanik di ruang ICU RSD dr. Soebandi dalam
waktu satu bulan yaitu 20 Agustus – 20 September 2014 yang sesuai dengan
kriteria inklusi dan eksklusi yaitu berjumlah 6 orang. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan uji colony counter untuk mengetahui jumlah kolonisasi
bakteri dalam sekret pasien sebelum dan setelah tindakan open suction system.
hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kolonisasi Staphylococcus aureus
sebelum dan setelah dilakukan open suction system pada pasien dengan
ventilator mekanik di Ruang Intensive Care Unit RSD dr. Soebandi Jember
dengan p value 0,025 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan adanya pengaruh open suction system terhadap kolonisasi
Staphylococcus aureus pada pasien dengan ventilator mekanik di ruang ICU
RSD dr. Soebandi Jember. Pengaruh open suction system pada penelitian ini
adalah dapat meningkatkan kolonisasi Staphylococcus aureus dengan rata-rata
peningkatan sebesar 33,33 CFU/ml

2.3 Argumen Riset 3


Pengalaman Pasien yang Pernah Terpasang Ventilator
Penulis : Yani AF Bastian, Suryani, Etika Emaliyawati
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui untuk mengidentifikasi faktor resiko
kejadian infeksi nosokomial pneumonia pada pasien yang terpasang ventilator.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan
pendekatan fenomenologi. Fenomenologi merupakan metode penelitian yang
bertujuan untuk mengungkap live experiences tentang suatu fenomena
(Suryani, Welch & Cox 2013). Penelitian dilakukan terhadap 6 partisipan yang
menggunakan teknik purposive. Kriteria inklusi untuk partisipan adalah
Individu yang pernah terpasang ventilasi mekanik minimal 72 jam perawatan
dan pernah dirawat di ruang GICU, mampu berkomunikasi dengan baik dan
kooperatif, dan jarak ketika partisipan dilakukan pemasangan ventilator dengan
waktu wawancara maksimal 6 bulan. Pengumpulan data dilakukan melalui
wawancara mendalam (in-depth interview), dengan alat perekam suara
menggunakan voice recorder, serta analisis data menggunakan metode
Colaizzi. Pada penelitian ini ditemukan new insight yang tidak ditemukan dari
hasil penelitian sebelumnya, Pertama adanya partisipan yang merasakan
dilemma dengan prosedur suction yang dirasakan antara nyaman dan tidak
nyaman. Selain itu munculnya pengalaman partisipan yang memimiliki citra
diri rendah dikarenakan kondisinya, diamana merekan merasa “jijik” dengan
dahak yang terus keluar. Selanjutnya bahwa selama terpasang ventilator
individu mengalami distres spiritual dan keinginannya untuk difasilitasi dalam
melakukan ibadah, serta adanya keinginan partisipan untuk dirawat oleh tenaga
kesehatan yang terampil. Berkaitan dengan hal tersebut, pasien yang terpasang
ventilator membutuhkan dukungan, pendampingan dari petugas kesehatan
terutama dari perawat.

2.4 Argumen Riset 4


Intervensi Vap Bundle Dalam Pencegahan Ventilator Associated
Pneumonia (Vap) Pada Pasien Dengan Ventilasi Mekanis
Penulis : Diah Susmiarti, Harmayetty, Yulis Setiya Dewi
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui untuk mengidentifikasi faktor resiko
kejadian infeksi nosokomial pneumonia pada pasien yang terpasang ventilator.
Pada penelitian ini mempergunakan rancangan penelitian “Pra Eksperimental”
dengan One Shot Case Study. Populasi penelitian ini adalah pasien yang
terpasang ventilator mekanis pada 31 Desember 2013–31 Januari 2014
sebanyak 16 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive
sampling. hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil
yang didapatkan terhadap kejadian VAP setelah penerapan Vap bundle yang
telah dilakukan terhadap 6 responden didapatkan 2 responden terdiagnosa VAP
dan 4 responden tidak terdiagnosa VAP. Hal tersebut diakibatkan faktor-faktor
antara lain penurunan kesadaran, usia lanjut, albumin serum < 2,2, dan
penurunan sistem imun responden oleh karena trauma dan usia lanjut. Faktor
dari petugas kesehatan sendiri yaitu kepatuhan dalam mencuci tangan masih
didapatkan kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum menyentuh pasien. Pada
penelitian ini sulit untuk ditelusuri tingkat mortalitas yang terjadi pada
responden apakah diakibatkan oleh VAP
atau akibat dari diagnosa primernya.

2.5 Argumen Riset 5


Analisis Tindakan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Perawat Dalam Pengendalian Infeksi Nosokomial Di
Ruang Icu Rsud Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
Peneliti : Liza Salawati, Nasyaruddin Herry Taufik dan Andi Putra
Penelitian ini bertujuan untuk melindungi pasien, tenaga medis dan para medis,
karyawan serta masyarakat dari kemungkinan terjadinya penyakit dan
kecelakaan akibat kerja. Metodelogi Penelitian : Penelitian ini merupakan
penelitian observasional analitik, dengan desain cross sectional dimana
variabel indepeden dan dependen dikumpulkan dalam waktu bersamaan..
Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di ICU Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Zainoel Abidin Banda Aceh. Sampel Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh perawat ICU Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh Tahun 2012, yaitu 22 orang. Teknik pengambilan sampel secara total
populasi. Hasil : Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan
dengan tindakan K3 perawat dalam pengendalian infeksi nosokomial di ICU
RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Terdapat hubungan yang signifikan
antara sikap dengan perawat dalam tindakan K3 pengendalian infeksi
nosokomial di ICU RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Terdapat hubungan
yang signifikan antara pelatihan dengan tindakan K3perawat dalam
pengendalian infeksi nosokomial di ICU RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

2.6 Argumen Riset 6


Infection Control Risk Assessment (ICRA)
Peneliti : Soroy Lardo, Bebet Prasetyo, Dis Bima Purwaamidjaja
ICRA (Infection Control Risk Assessment) merupakan kelengkapan penting
dalam menyusun perencanaan, pengembangan, pemantauan, evaluasi, dan
upaya membuat pertimbangan dari berbagai tahap dan tingkatan risiko infeksi,
yakni VAP (VentilatorAssociated Pneumonia, IADP (Infeksi Aliran Darah
Primer), Cathether Urinary Tract Infection (CAUTI), dan ILO (Infeksi Luka
Operasi) di setiap area pelayanan. Aplikasi ICRA tidak terbatas hanya dalam
menghadapi kejadian risiko infeksi, namun membuat alat pengendalian infeksi
terukur berdasarkan aspek pencegahan dan penyebaran infeksi yang didukung
oleh kebijakan dan manajemen rumah sakit. Melalui ICRA tahap pengendalian
infeksi akan berjalan dinamik dan mencapai optimasi terbaik terutama untuk
mutu dan keselamatan pasien.

2.7 Argumen Riset 7


The Effect of Family-Centered Care on the Duration of Weaning From
Mechanical Ventilation in Coronary Artery Bypass Surgery Patients: A
Clinical Trial Study
Penelitian : Leila Safaeepour , Jamileh Mokhtari Nouri , Seyed Tayeb
Moradian and Seyed Mohammad Saied Ghiasi.
Penggunaan metode nonfarmakologis telah ditekankan dalam beberapa tahun
terakhir. Metode-metode ini digunakan untuk mengurangi durasi penyapihan
dari ventilasi mekanis setelah operasi bypass arteri koroner (CABG). Tujuan:
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efek perawatan yang berpusat pada
keluarga pada durasi menyapih dari mekanik ventilasi pada pasien yang
menjalani CABG. Metode: Penelitian uji klinis ini dilakukan di Rumah Sakit
Jantung Sub-spesialisasi Jamaran di Tehran pada tahun 2016. Awalnya,
nyaman metode pengambilan sampel dan alokasi acak digunakan oleh blok
kuartener untuk mengalokasikan pasien ke dalam 2 kelompok eksperimen dan
kontrol, dengan 35 peserta di masing-masing kelompok. Pada kelompok
intervensi, anggota keluarga pasien yang dipilih oleh pasien adalah memasuki
bangsal selama proses penyapihan. Waktu masuk pasien ke bangsal ke masa
ekstubasi dianggap sebagai durasi penyapihan dari ventilasi mekanik dalam 2
kelompok. Hasil: Durasi penyapihan dalam kelompok eksperimen adalah 97
menit lebih sedikit daripada kelompok kontrol; dengan kata lain, penyapihan
durasi mereka dalam kelompok kontrol adalah 1,4 kali lebih besar dari pada
kelompok eksperimen.Perawatan yang berpusat pada keluarga mengurangi
durasi penyapihan dari ventilator mekanik pada pasien yang menjalani koroner
operasi arteri, yang dapat sangat mengurangi komplikasi karena ventilasi
dengan tekanan positif pada pasien ini

2.8 Comparison of Success Rate of Weaning from Mechanical Ventilation


Using Burn’sWean Assessment Program and Routine Method
Penelitian : Aliakbar Keykha , Alireza Rahat Dahmardeh Masoum Khoshfetra
Penyajian keputusan untuk pasien yang menjalani ventilasi mekanik (MV)
sering dibuat berdasarkan penilaian pribadi dan pengalaman, yang menghasilkan
lebih lama dari panjangnya biaya tetap dan biaya yang lebih tinggi. Oleh karena
itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek dari program penilaian
wean Burn pada tingkat keberhasilan penyapihan dari ventilator pada pasien
yang dirawat di Unit perawatan intensif (ICU).Penelitian eksperimental ini
dilakukan pada 100 pasien yang menjalani MV selama lebih dari 72 jam. Para
pasien dipilih oleh convenience sampling dan secara acak dibagi menjadi dua
kelompok dari 50 subjek. Program penilaian sapaan Burn diaplikasikan pada
kelompok intervensi, sementara penyapihan dinilai oleh dokter dalam kelompok
kontrol. pasien dalam kelompok intervensi adalah laki-laki dan 15 perempuan.
Pada kelompok kontrol, 36 adalah laki-laki dan 14 perempuan.Uji Chi-square
menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara kedua
kelompok (P <0,826). Dalam kelompok intervensi, 46pasien berhasil menyapih
(92%) dan 4 pasien tidak berhasil menyapih (8%). Pada kelompok kontrol, 35
pasien berhasil penyapihan (70%) dan 15 pasien tidak berhasil menyapih (30%).
Uji chi-square menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok
(P <0,005).Menggunakan skala Burn untuk menilai kesiapan pasien untuk
menyapih dari ventilasi mekanis lebih berguna.

2.9 The effect of mechanical ventilation on quality of life in patients with motor
neurone disease
Peneliti : Stephanie Smith, Anne McLeod
Penyakit neuron motorik (MND) adalah kondisi neurodegeneratif, yang ditandai
dengan melemahnya otot progresif. Seiring berkembangnya penyakit, banyak
pasien akan mengalami insufisiensi pernapasan, yang merupakan penyebab utama
kematian pada MND. Ventilasi non-invasif (NIV) dan / atau ventilasi invasif (IV)
melalui trakeostomi dapat digunakan untuk meringankan gejala pernapasan yang
menyedihkan dan mempertahankan kualitas hidup (QOL). Tujuan dari tinjauan
literatur ini adalah untuk menentukan apakah penggunaan ventilasi buatan
meningkatkan dan / atau mempertahankan kualitas hidup. Tujuan tambahan dari
tinjauan ini adalah untuk mengevaluasi penelitian utama kontemporer yang
menyelidiki dampak ventilasi mekanis pada kualitas hidup di MND dan untuk
mengidentifikasi setiap kerugian ventilasi mekanik dan bagaimana hal ini dapat
diatasi dalam praktek di masa depan. Penggunaan NIV / IV dalam MND memiliki
efek positif dan negatif pada QOL keseluruhan. Penelitian yang lebih
komprehensif perlu dilakukan untuk menetapkan bagaimana QOL optimal dapat
dipertahankan dengan mengabaikan sifat progresif dari MND
DAFTAR PUSTAKA

Analisis Tindakan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Perawat Dalam Pengendalian


Infeksi Nosokomial Di Ruang Icu Rsud Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
Diakses melalui http://jurnal.unsyiah.ac.id/JKS/article/view/2722/2568 16 November
2018 pukul 20.22

Infection Control Risk Assessment (ICRA)


Diakses melalui http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/35/32 16
November 2018 pukul 20.25

The Effect of Family-Centered Care on the Duration of Weaning From Mechanical


Ventilation in Coronary Artery Bypass Surgery Patients: A Clinical Trial Study
Diakses melaui http://jccnursing.com/en/articles/10655.html November 2018 pukul
05.00

Comparison of Success Rate of Weaning from Mechanical Ventilation Using Burn’s


Wean Assessment Program and Routine Method
Diakses melalui http://jccnursing.com/en/articles/12557.html

Evidence-Based Practice: Use Of The Ventilator Bundle To Prevent Ventilator-


Associated Pneumonia http://ajcc.aacnjournals.org/content/16/1/20.full.pdf+html
November 2018 pukul 06.00

Pengalaman Pasien yang Pernah Terpasang Ventilator


http://jkp.fkep.unpad.ac.id/index.php/jkp/article/view/141

Intervensi Vap Bundle Dalam Pencegahan Ventilator Associated Pneumonia (Vap)


Pada Pasien Dengan Ventilasi Mekanis
https://www.researchgate.net/publication/16fNBCRDrgEXKRR7LPipQQf8aAwuY8j
ftezAJbdifjupY5e7kNse51Wi3n7PmnF4JawFNVLVQQf8aAwuY8jftezAJbdifjupY5
e7kNse51UemxRoRxCC97rTbri9
Pengaruh Open Suction System terhadap Kolonisasi Staphylococcus aureus pada
Pasien dengan Ventilator Mekanik di Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSD dr.
Soebandi Jember
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=431479&val=5039&title=Penga
ruh%20Open%20Suction%20System%20terhadap%20Kolonisasi%20Staphylococcu
s%20aureus%20pada%20Pasien%20dengan%20Ventilator%20Mekanik%20di%20R
uang%20Intensive%20Care%20Unit%20(ICU)%20RSD%20dr.%20Soebandi%20Je
mber%20(The%20Effect%20of%20Open%20Suction%20System%20on%20Staphyl
ococcus%20aureus%20Colonization%20in%20Patients%20wi

The effect of mechanical ventilation on quality of life in patients with motor neurone
disease Diakses melalui
https://www.magonlinelibrary.com/doi/abs/10.12968/bjnn.2015.11.5.220

Anda mungkin juga menyukai