Anda di halaman 1dari 45

PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP
GERAKAN DUNIA DI BIDANG
LINGKUNGAN HIDUP

WCED membuat laporan


yang berjudul
World conference KTT yang
‘OUR COMMON FUTURE’
on human and diselenggarakan PBB
tentang sustainable
environment 1983 development 1992 di johannesburg

1972 PBB membentuk 1987 KTT bumi/earth summit 2002


World Commission yang diselenggarakan
On Environment PBB di rio de janeiro
And Development (Un conference on
(WCED) environment and
development - unced)
PERGESERAN PANDANGAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
Pengelolaan Pengelolaan lingkungan
lingkungan dipandang sebagai
dipandang sebagai investasi masa depan
biaya yang harus dan meningkat
dihindari dan kancompetitve
mengurangi advantage
competitve
advantage Attitude :
 Proaktif
Attitude : 1980  Kreatif
 Defensif  Tumbuh
 Menghindari  Ecologically concius
berbagai klaim management
lingkungan  Bekerjasama dengan akar
 Bersengketa dengan rumput
akar rumput
PERGESERAN PANDANGAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN

Command and control Market based mechanism

Motivasi wajib Motivasi sukarela

Pengelolaan parsial Pengelolaan bersifat sistemik

Cara pengelolaan yang Pengelolaan jaring kerjasama


bersifat individual (networks)

Bersifat instrumental Fundamental (values, ethics)


PERKEMBANGAN PENYELENGGARAAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
DI INDONESIA
Fase pemahaman
dan penyadaran
permasalahan
lingkungan dengan
mengadopsi tata
Fase desentralisasi
penyelenggaraan
dan revitalisasi
modern

1990 2000 2009


1980
Fase penguatan
institusi pengelolaan
lingkungan
SISTEM PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN

Tradisionil : Penyelenggaraan oleh


Komunitas

Konvensional : Pengelolaan oleh Pemerintah

Modern : Penyelenggaraan oleh


pemerintah dan konstituennya
Pembangunan Berkelanjutan
7

World Commission on Environment and


Development:

“…… to meet the need of the present


without sacrificing the ability of the
future to meet theirs ……..”
(…..memenuhi kebutuhan generasi masa kini tanpa
mengorbankan kemampuan pemenuhan kebutuhan
generasi mendatang ….)
Tiga Dimensi Pembangunan
Berkelanjutan

Ekonomi/
Pembangunan

Sosial Lingkungan
Hidup

8
Manusia Pembangunan Kesejahteraan

Dampak lingkungan :

• Pencemaran
• Kerusakan habitat hewan/tt
• Nilai estetika alam 
• Erosi, banjir, …
Dokumen – Dokumen Lingkungan
•usaha ataupun kegiatan  terdapat
peraturan perundang-undangan yang harus
dipatuhi.
•Peraturan lingkungan hidup jenis
dokumen yang harus dibuat oleh pelaku
usaha/kegiatan.
•Tujuan  memberikan perlindungan
terhadap lingkungan dari dampak yang
ditimbulkan oleh usaha/kegiatan yang
dilakukan.
Dokumen lingkungan hidup
(PermenLH 14/2010)
• Dokumen lingkungan hidup adalah dokumen yang
memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup yang terdiri atas :
Dokumen – Dokumen Lingkungan
1. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Amdal),
2. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup (UKL-UPL),
3. Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup (SPPL),
4. Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
(DPPL),
5. Studi Evaluasi Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
(SEMDAL),
6. Studi Evaluasi Lingkungan Hidup (SEL),
7. Penyajian Informasi Lingkungan (PIL),
8. Penyajian Evaluasi Lingkungan (PEL),
9. Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH),
10. Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH)
11. Audit Lingkungan.
12. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
1. AMDAL

• Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


(AMDAL)  kajian mengenai dampak besar dan
penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup  diperlukan
bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di
Indonesia.
• AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek
yang memberikan pengaruh dampak besar dan
penting terhadap lingkungan hidup di sekitarnya.
Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah
aspek Abiotik, Biotik dan kultural.
Dokumen AMDAL terdiri dari :

1. Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan


Hidup (KA-ANDAL)
2. Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
3. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
4. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

• Dasar hukum Peraturan Menteri Lingkungan Hidup


No. 05 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan
atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup.
2. UKL / UPL
•  pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha
dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting
(usaha / kegiatan yang tidak wajib
AMDAL ) terhadap lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
• Dasar hukum UKL / UPL adalah Peraturan Menteri
Negara Lingkungan hHdup nomor 13 tahun 2010
tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup dan Surat
Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan Hidup
3. Surat Pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Hidup (PerMenLH 13/2010)
• disebut SPPL, adalah
• pernyataan kesanggupan dari penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan untuk 2 melakukan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup atas dampak lingkungan
hidup dari usaha dan/atau kegiatannya di luar usaha
dan/atau kegiatan yang wajib amdal atau UKL-UPL.
4. DPPL
Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup
• selanjutnya disebut DPPL adalah suatu dokumen yang
berisi informasi dan data mengenai suatu usaha dan/atau
kegiatan serta kajian evaluasi tentang dampak dari usaha
dan/atau kegiatan yang telah berjalan terhadap lingkungan
hidup serta memuat langkah-langkah pengelolaan dan
pemantauan untuk mencegah pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup.
• Dokumen pengelolaan lingkungan hidup adalah dokumen
yang berupa Analisis Mengenai Dapak Lngkungan Hidup
(AMDAL) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL).
• Dasar Hukum  PermenLH 12/ 2007
5. SEMDAL
• Studi Evaluasi Mengenai Dampak Lingkungan Hidup bertujuan
untuk menentukan apakah suatu rencana usaha dan/atau kegiatan
memiliki dampak penting sehingga harus menyusun dokumen SEL
(Studi Evaluasi Lingkungan) atau tidak. Untuk setiap kegiatan
yang telah ada dan dimulai sebelum berlakunya peraturan
tersebut dan diperkirakan memiliki dampak penting, wajib
melakukan SEMDAL; SEMDAL diberlakukan bagi kegiatan yang
telah beroperasi sebelum diberlakukannya PP 29/1986 tentang
AMDAL.
• Kewajiban SEMDAL diberlakukan hingga tahun 1993 pada saat
diberlakukannya PP 51/1993, namun dokumen SEMDAL masih
dapat dipergunakan sebagai dokumen pengelolaan lingkungan
hidup selama kegiatan tidak mengalami perubahan (lokasi,
kapasitas, proses, bahan baku, bahan penolong, desain, tetapi
apabila ada perubahan kegiatan dari kegiatan yang telah
melakukan SEMDAL, maka dikenakan kewajiban membuat
AMDAL baru
6. PIL, PEL, dan SEL
• Untuk menghindari kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh
exploitasi sumberdaya pada proses pembangunan berkelanjutan,
maka pembangunan dilaksanakan berdasarkan pada sistem analisis
mengenai dampak lingkungan yang disingkat AMDAL.
• UU No 4 / 1982  PP No. 29 Tahun 1986  AMDAL
• Berikut ini 4 hal yang tercakup dalam studi AMDAL.
• 1. Penyajian informasi lingkungan (PIL) dan analisis dampak
lingkungan (Amdal) untuk studi bagi kegiatan yang direncanakan
• 2. Penyajian evaluasi lingkungan (PEL) dan studi evaluasi lingkungan
(SEL) bagi studi untuk kegiatan yang telah berjalan
9. DELH
Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup
•  DELH, adalah dokumen yang memuat pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup yang merupakan bagian
dari proses audit lingkungan hidup yang dikenakan bagi
usaha dan/atau kegiatan yang sudah memiliki izin usaha
dan/atau kegiatan tetapi belum memiliki dokumen AMDAL
( Contoh : usaha / kegiatan tersebut sudah berjalan /
berproduksi dan masuk dalam kategori wajib
AMDAL tetapi tidak mempunyai dokumen AMDAL )
• Dasar Hukum DELH adalah Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup no 14 Tahun 2010 tentang Dokumen Lingkungan
Hidup bagi Usaha dan / atau Kegiatan yang Telah Memiliki
Izin Usaha dan atau Kegiatan tetapi Belum Memiliki
Dokumen Lingkungan Hidup
10. DPLH
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup
•  DPLH, adalah dokumen yang memuat
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
yang dikenakan bagi usaha dan/atau kegiatan yang
sudah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi
belum memiliki UKL-UPL.( Contoh usaha / kegiatan
tersebut sudah berjalan / berproduksi dan masuk
dalam kategori wajib UKL/UPL tetapi tidak
mempunyai dokumen UKL / UPL )
• Dasar Hukum DPLH adalah Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup no 14 Tahun 2010 tentang
Dokumen Lingkungan Hidup bagi Usaha dan / atau
Kegiatan yang Telah Memiliki Izin Usaha dan atau
Kegiatan tetapi Belum Memiliki Dokumen
Lingkungan Hidup
Kriteria DELH dan DPLH
DELH atau DPLH wajib disusun oleh penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan terhadap usaha dan/atau kegiatan
yang memenuhi kriteria:
1. telah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan sebelum
diundangkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
2. telah melakukan kegiatan tahap konstruksi sebelum
diundangkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
3. lokasi usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan rencana
tata ruang wilayah dan/atau rencana tata ruang
kawasan; dan
4. tidak memiliki dokumen lingkungan hidup atau
memiliki dokumen lingkungan hidup tetapi tidak
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
5. DELH atau DPLH wajib disusun paling lama tanggal 3
Oktober 2011.
Ruang lingkup Amdal
Amdal dirumuskan sbg. Suatu analisis mengenai
dampak lingkungan suatu proyek yang meliputi
pekerjaan evaluasi dan pendugaan dampak
proyek (bangunan, proses, sistim) terhadap
lingkungan hidup manusia yang meliputi
penyusunan Kerangka Acuan, Andal, RKL dan RPL

Mengapa harus Amdal ???


Memenuhi UU & PP
Menjaga kualitas lingkungan dari kerusakan
akibat pembangunan
• Amdal merupakan bagian ilmu ekologi
pembangunan yang mempelajari hubungan
timbal balik atau interaksi antara
pembangunan dan lingkungan

• ANDAL ( analisis dampak lingkungan )


adalah telaahan secara cermat dan
mendalam tentang dampak penting suatu
usaha dan / kegiatan
TEKNIK PENYUSUNAN
DOKUMEN AMDAL
AMDAL sebagai proses eksperimen

AMDAL bukan hanya dokumen prasyarat yang dituntut oleh peraturan


tapi AMDAL adalah suatu proses eksperimen
Karena pada saat penyusunan KA telah ditentukan hepotesis awal
tentang dampak penting
Hipotesis ini direvisi saat akhir penyusunan ANDAL dan dibuktikan
saat pelaksanaan RKL dan RPL
Dampak Penting yang dinyatakan
dalam ANDAL diuji kebenarannya pada
saat :
Kegiatan proyek saat memasuki
tahapannya
Pelaksanaan RKL dan RPL
AMDAL bukan hanya penyusunan dokumen
tapi merupakan proses perencanaan untuk
pengambilan keputusan
Pengukuran Pengukuran
Hipotesis Kondisi lingkungan Revisi Perubahan Kesimpulan
Kondisi lingkungan
awal sebelum proyek Hipotesis Lingkungan pada saat proyek atas
dibangun operasi Hipotesis

Penelitian Ekperimen

Tahap perencanaan proyek Tahap Konstruksi dan Operasi

Penyusunan Penyusunan Kegiatan Proyek


KA ANDAL
Proyek Dibangun

Penyusunan AMDAL dan Implementasinya sebagai


Suatu Proses Eksperimen
Dengan memandang AMDAL sebagai
proses eksperimen:
Pemrakarsa kegiatan akan segera mengetahui
sejauh mana efektifitas dan efisiensi kegiatan
pengelolaan yang dilakukan
Karakteristik komponen lingkungan yang
mengalami perubahan mendasar, akibat
kegiatan tertentu, dapat dipahami lebih baik
Keunikan dan Kekhasan Dampak
Lingkungan
Dengan pengertian bahwa tidak ada satupun ekosistem atau kelompok
sosial yang memiliki sifat dan perilaku yang sama dengan ekosistem dan
kelompok sosial lainnya, maka dampak suatu kegiatan terhadap
komponen lingkungan akan bersifat spesifik dan khusus
Kerangka analisis studi AMDAL
1. Merumuskan dampak penting (dalam
penyusunan KA)
2. Menetapkan batas ruang dan waktu untuk
menyusunannya
3. Menganalisis beragam data hasil
pengamatan dan pengukuran sehingga
diperoleh informasi tentang rona awal
4. Melakukan proses prakiraan dampak besar
dan penting
5. Melakukan evaluasi
Pertanyaan Jawaban Hasil
Komponen lingkungan apa
Gunakan metode Seperangkat dampak
saja yang potensial akan
terkena dampak pelingkupan penting hepotetik

Dimana dan seberapa jauh Teknik penetapan batas Peta batas ruang
batas ruang studi ruang studi studi

Bagaiman memperoleh Pilih metode pengumpulan Metode yang


dan menganalisis datanya data yang tepat digunakan

Bagaimana Prakirakan besar dampak Besar dampak


memprakirakan dampak untuk setiap parameter

Bagaimana Evaluasi dampak Penting dan


mengevaluasi dampak secara holistik tidaknya dampak

Jenjang Analisis dalam Studi AMDAL


Jenis & Fungsi Metode AMDAL

Metode Mengidentifikasi komponen lingkungan yg berpotensi


Identifikasi terkena dampak penting
Dampak Terutama digunakan disaat proses pelingkupan untuk
penyusunan KA

Metode Memprakirakan arah dan besar dampak lingkungan


Prakiraan yang akan timbul
Dampak Mengevaluasi sifat penting dari dampak
Terutama digunakan disaat penyusunan ANDAL

Metode Evaluasi secara holistik untuk pengambilan keputusan


Evaluasi kelayakan proyek dr segi lingkungan
Dampak Digunakan sebagai arahan utk RKL dan RPL
Terutama digunakan disaat penyusunan ANDAL
PROSEDUR DAN PROSES AMDAL
MENLH/Gubernur/ Pemrakarsa
Walikota Komisi Penilai AMDAL (dibantu konsultan)

KA-ANDAL

PENILAIAN KA-ANDAL

KEPUTUSAN
KA-ANDAL

DASAR BAGI PENYUSUNAN


PENYUSUNAN STUDI ANDAL ANDAL, RKL, RPL

PENILAIAN
ANDAL, RKL, RPL

KEPUTUSAN
ANDAL, RKL, RPL

TDK LAYAK
LINGKUNGAN

LAYAK DASAR PEMBERIAN


LINGKUNGAN IJIN USAHA
KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM PROSES AMDAL

Instansi yang
Masyarakat Bertanggung jawab Pemrakarsa

PENGUMUMAN RENCANA/
USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
PENGUMUMAN PERSIAPAN
PENYUSUNAN AMDAL
SARAN, PENDAPAT
DAN TANGGAPAN
PENYUSUNAN
KONSULTASI KA-ANDAL

SARAN, PENDAPAT PENILAIAN KA-ANDAL


DAN TANGGAPAN OLEH KOMISI (maks. 75 hari)

PENYUSUNAN
ANDAL, RKL, RPL

SARAN, PENDAPAT PENILAIAN ANDAL, RKL, RPL


DAN TANGGAPAN OLEH KOMISI (maks. 75 hari)

KEP. KELAYAKAN
LINGK. HIDUP MENLH/
GUB/BUPATI/WALIKOTA
Dokumen AMDAL

• KA-ANDAL (Kerangka Acuan –ANDAL)


• ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan Hidup)
• RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup) dan RPL (Rencana
Pemantauan Lingkungan Hidup)
Tujuan Penyusunan KA-ANDAL

• Merumuskan lingkup dan kedalaman studi ANDAL


• Mengarahkan studi ANDAL agar berjalan secara efektif dan efisien sesuai
dengan biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia
Fungsi Penyusunan KA-ANDAL

• Sebagai rujukan penting bagi pemrakarsa, instansi yang membidangi


rencana usaha dan atau kegiatan, dan penyusun studi ANDAL yang akan
dilakukan
• Sebagai salah satu bahan rujukan bagi penilai dokumen ANDAL untuk
mengevaluasi hasil studi ANDAL
Dasar Pertimbangan Penyusunan KA :
1. Keanekaragaman;
2. Keterbatasan Sumber Daya;
3. Efisiensi
ANDAL bertujuan menduga terjadinya dampak dari suatu
kegiatan terhadap komponen LH

Rencana Usaha
S
dan/atau kegiatan a
(bentuk, ukuran, tujuan, n Perlu arahan
sasaran, dan g tentang
a komponen
sebagainya) t usaha/kegiatan
manakah yang
Rona Lingkungan b harus ditelaah
Hidup (letak geografi, e dan komponen
r LH manakah
struktur masyarakat, a yang perlu
komponen LH, g diamati
pengaruh masyarakat a
dsb) m
Wawasan KA-ANDAL

1. Dokumen KA harus menampung berbagai aspirasi


tentang hal-hal yang dianggap penting untuk
ditelaah dalam studi ANDAL menurut pihak-pihak
yang terlibat
2. Mengingat AMDAL adalah bagian dari studi
kelayakan, maka dalam studi ANDAL perlu ditelaah
dan dievaluasi masing-masing alternatif dari
komponen rencana usaha dan/ atau kegiatan yang
dipandang layak baik dari segi LH, teknis, ekonomis
sebagai upaya untuk mencegah timbulnya dampak
negatif yang lebih besar
3. Mengingat kegiatan pembangunan pada umumnya
mengubah LH, maka menjadi penting
memperhatikan komponen LH
Langkah Penyusunan ANDAL
1. Pengumpulan Data dan Informasi tentang:
• Rencana usaha dan/atau kegiatan
• Rona lingkungan hidup
• Kegiatan lain di sekitar rencana usaha dan/atau
kegiatan
• Saran, tanggapan dan pendapat masyarakat
Pedoman Penyusunan ANDAL
2. Proyeksi perubahan rona lingkungan hidup sebagai akibat adanya
rencana usaha dan/atau kegiatan
3. Penentuan besaran dan sifat penting dampak terhadap lingkungan
hidup yang ditimbulkan oleh rencana usaha dan/atau kegiatan
4. Evaluasi dampak penting terhadap Lingkungan Hidup
Pedoman Penyusunan ANDAL
5. Rekomendasi/saran tindak lanjut
pengambil keputusan, perencanaan dan
pengelola lingkungan hidup berupa:
- Alternatif komponen usaha dan/atau kegiatan
- Rencana Pengelolaan LH
- Rencana Pemantauan LH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai