Anda di halaman 1dari 33

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

2.1.1 Pengertian IMD

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Adalah bayi mulai menyusu

sendiri segera setelah lahir. Asalkan di biarkan kontak kulit bayi

dengan kulit ibu, setidaknya selama satu jam setelah lahir. Ternyata

inisiasi menyusu dini tidak hanya menyukseskan pemberian ASI

ekslusif. Lebih dari itu yaitu menyelamatkan nyawa bayi. Oleh karena

menyusu di satu jam pertama bayi baru lahir sangat berperan dalam

menurunkan angka kematian bayi. Jika semua bayi segera setelah lahir

di beri kesempatan menyusu sendiri dengan membiarkan kontak kulit

ibu ke kulit bayi maka nyawa bayi dapat di selamatkan. (8)

2.1.2 Langkah inisiasi menyusui dini (IMD)

1. Bayi harus mendapatkan kontak kulit dengan kulit ibunya segera

setelah lahir selama sedikit satu jam.

2. Bayi harus menggunakan naluri alamiahnya untuk melakukan

inisiasi menyusu dini dan ibu dapatmengenali bayinya siap untuk

menyusu serta memberi bantuan jika di perlukan.

6
7

3. Menunda semua prosedur lainnya yang harus di lakukan kepada

bayi baru lahir hingga inisiasi menyusu selesai di lakukan,

prosedur tersebut seperti : menimbang,pemberian antibiotika

salep mata,vitamin K1 dan lain lain.

Prinsif menyusu/pemberian ASI adalah di mulai sedini mungkin

dan secara ekslusif.

Segera setelah lahir dan tali pusat diikat,letakan bayi tengkurap

di dada ibu dengan kulit bayi bersentuhan langsung ke kulit ibu.

Biarkan kontak kulit ke kulit ini berlangsung setidaknya 1 jam atau

lebih,bahkan sampai bayi dapat menyusu sendiri. Bayi diberi topi dan

di selimuti ayah atau keluarga dapat member dukungan dan membantu

ibu selama proses ini. Ibu di beri dukungan untuk mengenali saat bayi

siap untuk menyusu,menolong bayi bila di perlukan.

2.1.3 Keuntungan IMD Bagi Ibu dan Bayi

1. Keuntungankontak kulit dengan kulit untuk bayi

A. Optimalisasi fungsi hormonal ibu dan bayzi

B. Kontak kulit ke kulit IMD akan :

1. Menstabilkan pernafasan.

2. Mengendalikan tempratur tubuh bayi.

3. Memperbaiki/mempunyai pola tidur yang lebih baik.


8

4. Mendorong keterampilan bayi untuk menyusu yang

lebih cepat dan efektif.

5. Meningkatkan kenaikan berat badan (bayi kembali ke

berat lahirnya dengan lebih cepat).

6. Meningkatkan hubungan psikologis antara ibu dan bayi.

7. Bayi tidak terlalu banyak menangis selama satu jam

pertama.

8. Menjaga kolonisasi kuman yang aman dari ibu di dalam

perut bayi sehingga memberikan perlindungan terhadap

infeksi.

9. Bilirubin akan lebih cepat normal dan mengeluarkan

mekonium lebih cepat,sehingga menurunkan kejadian

ikterus BBL.

10. Kadar gula premaster biokimia lain yang lebih baik

selama beberapa jam pertama hidupnya.


9

Tabel 2.2

Lima urutan perilaku bayi saat menyusu pertama kali

Langkah Perilaku yang teramati Perkiraan waktu

1 Bayi beristirahat dan melihat 30 menit pertama

Bayi mulai mendekatkan bibir

2 dan membawa jarinya ke 30-60 menit setelah

mulut lahir dengan kontak

kulit dengan kontak

kulit terus menerus

tanpa terputus

3 Bayi mengeluarkan air liur

Bayi menendang,menggerakan

4 kaki,bahu lengan dan badannya

kea rah dada ibu dengan

mengandalkan indra penciuman

5 Bayi meletakan mulutnya ke

putting ibu

(Depkes RI,2008)
10

2.1.4 Faktor yang menghambat Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Pada persalinan normal, di harapkan agar setiap ibu dapat

mencapai keberhasilan, mampu melaksanakan program IMD tidak

lebih dari satu jam Namun pada kenyataannya, ada beberapa ibu yang

mengeluh beberapa hal yang dapat menghambat keberhasilan program

IMD.

Beberapa hal yang dapat menghambat keberahasilan program

IMD pada pasien dengan persalinan normal tersebut antara lain :

a. Kondisi ibu yang masih lemah (bagi ibu post partum normal,

dalam kondisi kelemahan ini, ibu tidak mampu untuk melakukan

program IMD).

b. Ibu lebih cenderung suka untuk beristirahat saja dari pada harus

kesulitan membantu membimbing anaknya untuk berhasil

melakukan program.

2.1.5 Faktor yang menghambat Inisiasi Menyusui Dini pada

Sectio Caesarea

Pada pasien post ceasar akan mengalami kesulitan untuk

melakukan tindakan inisiasi dini terhadap bayi karena beberapa

faktor, diantaranya adalah :


11

1. Rooming-in (Rawat Gabung)

2. Kondisi sayatan diperut ibu. Pada pasien Caesar, dimana terdapat

sayatan di perut, ibu cenderung masih mengeluhkan sakit pada

daerah sayatan dan jahitan di perut, sehingga ibu memilih untuk

istirahat dahulu, dan akan memulihkan kondisinya yang lemes

sebelum memberikan Inisiasi Menyusui dini (IMD) pada

bayinya. Bagi ibu, kondisi nyeri seperti ini maka tidak dapat

dipaksakan untuk membantu anak dalam melakukan Inisiasi

Menyusui Dini (IMD). Oleh karena itu, maka pada pasien

dengan persalinan Ceasar, ibu baru bisa berhasil memberikan

ASI pertamanya kepada bayi setelah dari 1 jam pasca melahirkan

3. Kondisi ibu lemah akibat pengaruh anastesi yang diberikan

sebelumnya. (9)

2.1.6 Akibat Kegagalan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

1. Kegagalan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) tersebut akan

berpengaruh pada produksi ASI ibu.

2. Hal ini di sebabkan karena hormon oksitosin yang berpengaruh

pada produksi ASI ibu akan dilepaskan jika dipacu dengan

isapan bayi pada putting ibu saat menyusui.

3. Sementara itu, bayi tetap membutuhkan ASI sebagai nutrisi dan

juga meningkatkan imunitas tubuhnya.


12

4. Jika tidak terjadi keseimbangan antara produksi ASI ibu dengan

kebutuhan ASI yang diperlukan oleh bayi, maka akan berakibat

kegagalan program ASI ekslusif 6 bulan pada bayi.(9)

2.1.7 Penghambat Inisiasi Menyusui Dini :

1. Bayi kedinginan tidak benar :

Berdasarkan hasil penelitian Dr.Niels :

a. Bahwa suhu dada ibu yang melahirkan menjadi 10C lebih

panas daripada suhu dada ibu yang tidak melahirkan

b. Jika bayi kedinginan di dada ibu ini kepanasan suhu dada

ibu akan turun 10C

c. Jadi, dada ibu yang melahirkan merupakan tempat terbaik

bagi bayi yang baru lahir dibandingkan tempat tidur yang

canggih dan mahal.

2. Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk segera menyusui

bayinya tidak benar.

a. Seorang ibu jarang terlalu lelah untuk memeluk bayinya

segera setelah lahir

b. Keluarnya oksitosin saat kontak kulit ke kulit serta saat bayi

menyusu dini membantu menenangkan ibu.

3. Tenaga kesehatan kurang tersedia –tidak masalah :


13

a. Saat bayi di dada ibu, penolong persalinan dapat

melanjutkan tugasnya

b. Bayi dapat menemukan sendiri payudara ibu

c. Libatkan ayah atau keluarga terdekat untuk menjaga bayi

sambil member dukungan kepada ibu.

4. Kamar bersalin atau kamar oprasi sibuk-tidak masalah :

a. Dengan bayi di dada ibu, ibu dapat dipindahkan ke ruang

pulih atau kamar perawatan

b. Beri kesempatan pada bayi untuk meneruskan usahanya

mencapai payudara dan menyusui dini

5. Ibu harus di jahit tdak- taidak masalah :

a. Kegiatan merangkak mencari payudara terjadi di area

payudara

b. Yang di jahit adalah bagian bawah ibu.

6. Suntikan vitamin K dan tetes matauntuk mencegah penyakit

gonore harus segera diberikan setelah lahir – tidak benar :

a. Menurut American College of Obstetetrics and Gynecology

and Acamedy Breasding Medicine (2007), tindakan

pencegahanini dapat ditunda setidaknya selama satu jam

sampai bayi menyusu sendiri tanpa membahayakan bayi

7. Bayi harus segera di bersihkan, di mandikan, di timbang dan di

ukur – tidak benar :


14

a. Menunda memandikan pada bayi berarti menghindarkan

kehilangan panas badan bayi

b. Selain itu, kesempatan vernix meresap, melunakandan

melindungi kulit bayi lebih besar.

c. Bayi dapat dikeringkan segera setelah lahir.

d. Penimbanngan dan pengukuran dapat ditunda sampai

menyusu awal selesai.

8. Bayi kurang siaga – tidak benar

a. Justru pada 1-2 jm pertama kelahirannya, bayi sangat siaga

(alert)

b. Setelah itu, bayi tidur dalam waktu yang lama.

c. Jika bayi mengantuk akibat obat yang diasup ibu, kontak

kulit lebih penting lagi karena bayi memerlukan bantuan

lebih untuk Bonding

9. Kolostrum tidak keluar atau jumlah kolostrum tidak memadai

sehingga diperlukan cairan lain (cairan prelaktal) – tidak benar

a. Kolostrum cukup dijadikan makanan pertama bayi baru

lahir.

b. bayi di lahirkan dengan membawa bekal air dan gula yang

dapat dipakai pada saat itu

10. Kolostrum tidak baik, bahkan berbahaya untuk bayi – tidak

benar
15

a. kolostrum sangat di perlukan untuk tumbuh kembang bayi.

b. selain sebagai imunisasi pertama dan mengurangi kuning

pada bayi baru lahir, kolostrum melindungi dan

mematangkan dinding usus yang masih muda. (8)

2.1.8 Berbagai hal yang berkaitan dengan penyebab ASI berkurang

dengan cara untuk meningkatkan jumlah ASI

Penyebab ASI berkurang, antara lain rasa khawatir, stress, rasa

nyeri dan rasa keraguan pada ibu yang berlebihan.ASI berkurang,

bisa di sebabkan juga karena hal dibawah ini:

a. Bayi tidak langsung disusui.

b. ASI tidak diperah

c. Jika payudara tetap penuh,maka terbentuk PIF (Prolacting

Inhibiting faktor), yang merupakan zat yang menghentikan

pembentukan ASI.

Cara meningkatkan jumlah ASI, antara lain

a. Ibu dianjurkan untuk berfikir dengan penuh kasih sayang

b. Suara bayi.

c. Kehadiran bayi.

d. Rasa percaya diri.(9)


16

2.2 Fisiologi Pengeluaran Asi

Pengeluaran ASI merupakan satu interaksi yang sangat

kompleks antara rangsangan mekanik,saraf,dan bermacam macam

hormon.pengaturan hormone terhadap pengeluaran ASI,dapat di

bedakan menjadi tiga bagian,yaitu sebagai berikut

2.2.1. Pembentukan kelenjar payudara.

Pembentukan permulaan kehamilan terjadi peningkatan yang

jelas dari duktus yang baru,percabangan percabangan dan lobules,yang

di pengaruhi oleh hormone hormone plasenta dan korpus luteum.

Hormone hormone yang ikut membantu mempercepat pertumbuhan

adalah prolaktin,laktagen plasenta,karionik gonadatropin,insulin

kortisol,hormone tiroid,hormone paratoroid dan hormone pertumbuhan

Pada trimester pertama kehamilan,prolaktin dari

adenohiposis/hipofisis anterior mulai merangsang kelenjar air susu

untuk menghasilkan air susu yang di sebut kolostrum. Pada masa

ini,pengeluaran kolostrum masih di hambat oleh estrogen dan

progesterone, tetapi jumlah prolaktin meningkat,hanya aktivitas dalam

pembuatan kolostrum yang di tekan.

Pada trimester kedua kehamilan,laktogen plasenta mulai

merangsang untuk pembuatan kolostrum. Keaktifan dari rangsangan

hormone hormone terhadap pengeluaran air susu telah di

demonsrasikan kebenarannya bahwa seorang ibu yang melahirkan bayi


17

berumur empat bulan dimana bayinya meninggal, terap keluar

kolostrum.

2.2.2. Pembentukan air susu

Pada ibu yang menyusi memiliki dua reflex yang masing masing

berperan sebagai pembentukan dan pengeluaran air susu yaitu sebagai

berikut :

a. Reflex prolaktin

Pada akhir kehamilan hormone prolaktin memegang peranan untuk

membuat kolostrum,namun jumlah kolostrum terbatas karena

aktivitas prolaktin di hambat oleh estrogen dan progesterone yang

kadarnya memang tinggi. Setelah partus,lepasnya plasenta dan

kurang berfunginya korpus luteum membuat estrogen dan

progesterone yang kadarnya memang tinggi.setelah partus,lepasnya

plasenta dan kurang berfungsinya korpus luteum membuat estrogen

dan progesterone sangat berkurang,ditambah dengan adanya isapan

bayi yang merangsang puting susu dan kalang payudara yang akan

merangsang ujung ujung saraf sensoris yang berfungsi sebagai

reseptor mekanik

Rangsangan ini di lanjutkan ke hipotalamus melalui medulla

spinalishipotalamus yang akan menekan pengeluaran faktor faktor

yang menghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya merangsang

pengeluaran faktor faktor yang memacu sekresi prolaktin. Faktor


18

faktor yang memacu sekresin prolaktin akan merangsang hifofisis

anterior sehingga keluar prolaktin. Hormon ini merangsang sel sel

alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu.

Kadar prolaktin pada ibu menyusi akan menjadi normal pada

tiga bulan setelah melahirkan sampai penyapihan anak dan pada

saat tersebut tidak aka nada peningkatan prolaktin walau ada isapan

bayi,namun pengeluaran air susu tetap berlangsung.

Pada ibu yang melahirkan anak,tetapi tidak menyusui,kadar

prolaktin akan menjadi normal pada minggu ke 2-3. Pada ibu yang

menyusui prolaktin akan meningkat dalam keadaan seperti: stress

atau pengaruh psikis,anastesi,operasi dan rangsangan putting susu.

b. Reflex let down

Bersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh hipofisis

anterior,rangsangan yang berasal dari isapan bayi ada yang di

lanjutkan ke hipofisis posterior (neurohipofisis) yang kemudian di

keluarkan oksitosin.

Melalui aliran darah,hormone ini diangkat menuju uterus

yang dapat menimbulkan kontraksi pada uterus sehingga terjadi

involusi dari organ tersebut. Kontraksi dari sel akan memeras air

susu yang telah di produksi keluar dari alveoli dan masuk ke sistem

duktus,selanjutnya mengalir melalui duktus laktiferus masuk ke

mulut bayi.
19

Faktor faktor yang meningkatkan refles let down adalah :

A. Melihat bayi

B. Mendengarkan suara bayi

C. Mencium bayi

D. Memikirkan untuk menyusui bayi.

Faktor yang menghambat reflex let down adalah

stress,seperti keadaan bingung/pikiran kacau, takut dan cemas.

Hubungan yang utuh antara hipotalamus dan hipofisis akan

mengatur kadar prolaktin dan oksitisin dalam darah. Hormone

ini sangat perlu untuk mengeluarkan permulaan dan

pemeliharaan penyediaan air susu selama menyusui. Bila susu

tidak di keluarkan akan mengakibatkan berkurangnya sirkulasi

darah kapiler yang menyebabkan terlambatnya proses menyusui

dan berkurangnya rangsangan menyusui oleh bayi misalnya

kekuatan isapan yang kurang,frekuensi isapan yang kurang,serta

singkatnya waktu menyusui. Hal ini berarti pelepasan prolaktin

yang cukup diperlukan untuk mempertahankan pengeluaran air

susu mulai sejak minggu pertama kelahiran


20

2.2.3. Mekanisme menyusui

a. Reflex mencari (rooting refleklex)

Payudara ibu menempel pada pipi atau darah sekeliling mulut

merupakan rangsangan yang menimbulkan reflex mencari pada

bayi. keadaan ini menyebabkan kepala bayi berputar menuju

putting susu yang menempel tadi diikuti dengan membuka

milut dan kemudian putting susu ditarik masuk ke dalam

mulut.

b. Reflex menghisap ( suckiung reflex)

Puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut dengan bantuan

lidah di tarik lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara

di belakang putting susu yang pada saat itu sudah terletak pada

langit langit keras. Tekanan bibir dan gerakan rahang yang

terjadi secara berirama membuat gusi akan menjepit kalang

payudara dan sinus laktiferus sehingga air susu akan mengalir

ke putting susu, selanjutnya bagian belakang lidah menekan

putting susu. Cara yang dilakukan oleh bayi tidak akan

menimbulkan cedera pada putting susu.

c. Reflex menelan (swallowing reflex)

Pada saat ini air susu keluar dari putting susu,akan di

susul dengan gerakan menghisap yang di timbulkan oleh

otot otot pipi sehingga pengeluaran air susu bertambah


21

dan di teruskan dengan mekanisme menelan masuk ke

lambung. Keadaan akan berbeda bila bayi diberi susu

botol dimana rahang mempunyai peranan sedikit saat

menelan dot botol,sebab susu mengalir dengan mudah

dari lubang dot. Dengan adanya gaya berat,yang di

sebabkan oleh posisi botol yang di pegang kea rah bawah

dan selanjutnya dengan adanya isapan pipi, keadaan ini

akan membantu aliran susu sehingga tenaga yang

diperlukan oleh bayi untuk menghisap susu menjadi

minimal.

2.2.4. Manfaat pemberian ASI

Asi adalah makanan yang terbaik untuk bayi. asi tidak

hanya member manfaat untuk bayi saja,melainkan untuk

ibu,dan negara

Manfaat ASI bayi adalah sebagai berikut :

a. Nutrient (zat gizi) dalam ASI sesuai dengan kebutuhan bayi.

zat gizi yang terdapat dalam asi antara lain :

lemak,karbohidrat,protein,garam,mineral serta vitamin. Asi

memberikan seluruh atau lebih nutrisi selama 6 bulan kedua

dalam tahun pertama ],dan 1/3 nutrisi atau lebih selama tahun

kedua
22

b. ASI mengandung zat protektif

Dengan adanya zat protektif yang dapat dalam ASI,maka bayi

jarang mengalami sakit. Zat zat protektif tersebut antara lain

sebagai berikut.

c. Laktobasilus bifidus (mengubah laktosa menjadi asam asetat,

yang membantu memberikan keasamanpa pada pencernaan

sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme).

d. Laktoferin,mengikat zat besi besi sehingga membantu

menghambat pertumbuhan kuman

e. Lisozim, merupakan enzim yang memecah dinding bakteri dan

anti inflamantori bekerja sama dengan peroksida dan askorbat

untuk menyerang E.coli dan salmonella,serta menghancurkan

dinding sel bakteri, terdapat dalam ASI dalam konsentrasi 5.000

kali lebih banyak dari susu sapi.

f. Komplemen C3 dan C4 membuat daya opsenik

g. Imunoglobin (IgC,IgM,IgA,IgD,IgE). Melindungi tubuh dari

infeksi dari semua yang paling penting adalah IgA,zat ini

melindungi permukaan mukosa terhadap serangan masuknya

bakteri patogen serta virus. Zat ini memungkinkan masuknya

kumanE.coli,salmonella,shihela,steptococus,stapphylococus,pne

monocou,poliovirus dan rotavirus.


23

h. Faktor faktor antialergi

Mukosa usus bayi mudah ditembus oleh protein sebelum bayi

berumur6-9 bulan,sedangkan protein dalam susu sapi bisa

bekerja sebagai allergen.

i. Mempunyai efek psiologis yang menguntungkan bagi ibu dan

bayi pada saat bayi kontak kulit dengan ibunya,maka akan

timbul rasa aman dan nyaman bagi bayi. Perasaan ini sangat

penting untuk menimbulkan rasa percaya (basic of trust).

j. Menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi

baik bayi yang mendapatkan ASI akan memiliki tumbuh

kembang yang baik. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan berat

badan bayi dan kecerdasan otak baik.

k. Mengurangi kejadian karies dentis

Insidensi karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula

jauh lebih tinggi di bandingkan dengan bayi yang mendapat bayi

yang mendapat ASI. Kebiasaan menyusu dengan botol atau dot

akan menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan susu formula

sehingga gigi menjadi lebih asam.

l. Mengurangi kejadian moluklusi

Penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang

mendorong ke depan akibat menyusui dengan botol dan dot.


24

2.2.5. Kandungan ASI sebagai Zat Pelindung

ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas

kontaminasi. Asi mengandung beberapa zat pelindung berikut ini :

1. Faktor Bifidus :

a. Faktor bifidus : fasilitasi pertumbuhan lactobatilus bifidus

(melawan 2. bakteri patogen dalam usus2

b. Faktor bi dan berfidus, sejenis karbohidrat yang mengandung

nitrogen, menujang pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus.

2. Laktobatilus Bifidus

Lactobatilus bifidus berfungsi menghambat pertumbuhan

mikroorganisme dalam tubuh bayi yang dapat menyebabkan

berbagai penyakit atau gangguan kesehatan.

Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna

untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.

3. Laktofein

Laktoferin adalah protein yang berikatan dengan zat besi.

Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat

kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan

Lactoferin : menyerap Fe dari saluran pencernaan, mengurangi

suplai C.albicans dan E.coli.


25

Laktoferin berfungsi menghambat perkembangan jamur

kandida berfungsi menghambat stafilokokus yang merugikan

kesehatan bayi.

4. Lisozim.

Lisosim, enzim yang melindungi bayi terhadap bakteri (

E.coli dan salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300

kali lebih banyak daripada susu sapi.

Lisozim adalah enzim yang dapat memecah dinding

bakteri (bakteriosidal) dan anti inflammatory, bekerjasama

dengan peroksida dan askorbat untuk menyerang E.Coli dan

sebagai spesies Salmonela.

Lisozimsangat bermanfaat untuk mengurangi karies dentis

dan maloklusi serta dapat memecah dinding bakteri yang

merugikan.

Lisozim : whey protein, bactericidal, anti inflamasi

melawan sgella dan salmonella, kadar makin tinggi setelah umur

6 bulan.

5. Immunoglobin (Anhtibodi)

a. Immunoglobin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI

kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi


26

dapat melumpuhkan bakteri patogen E.coli dan berbagai

virus pada saluran pencernaan.

b. Susu formula : hanya sedikit mengandung imunoglobin,

dan sebagian besar merupakan jenis yang “salah” (Tidak

dibutuhkan oleh tubuh bayi. Selain itu tidak mengandung

sel sel darah putih dan sel sel lain dalam keadaan hidup.

c. Immunoglobin : Ig.A BALT dan GALT (bronchus/Gut

Associated Immuno Competent Lymphoid Tissue).

6. Sel-sel Darah Putih Hidup

Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama

lebih dari 4000 sel per mil terdiri dari 3 macam yaitu :

1. Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibody

pernafasan.

2. Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) saluran

pernafasan, dan

3. Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT)

antibody jaringan payudara ibu

2.2.6. Komposisi Gizi pada ASI

ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. ASI khusus

dibuat untuk bayi bayi manusia.kandungan gizi dari ASI

sangat khusus sempurna,serta sesuai dengan kebutuhan

tumbuh kembang bayi


27

1. Protein

Keistimewaan protein dalam ASI dapat dilihat dari rasio

protein whey : kasien = 60 : 40, dibandingkan dengan air susu sapi

yang rasionya = 20 : 80. ASI mengandung alfa-laktabumin, ASI

mengandung asam amino esensial taurin yang tinggi kadar

methiolin dan fenilalanin pada ASI rendah. Kadar poliamnion dan

nukleotid yang penting untuk sintetis protein pada ASI lebih tinggi

di bandingkan air susu sapi

2. Karbohidrat

ASI mengandung karbohidrat lebih tinggi dari air susu sapi

(6,5-7 gram). Karbohidrat yang utama adalah laktosa.

3. Lemak

Bentuk emulsi lebih sempurna. Kadar lemak tak jenuh dalam

ASI 7-8 kali lebih besar dari air susu sapi. Asam lemak rantai

panjang berperan dalam perkembangan otak. Kolesterol yang di

perlukan untuk mielinisasi susunan saraf pusat dan diperkirakan

juga berfungsi dalam perkembangan pembentukan enzim.

4. Mineral

ASI mengandung mineral lengkap. Total mineral selama

laktasi adalah konstan. Fa dan Ca paling stabil,tidak terpengaruh

diet ibu. Garam organik yang terdapat dalam ASI terutama

kalsium,kalium,dan natrium dari asam klorida dan fosfat. ASI


28

memiliki kalsium,posfor,sodium,postadium dalam tingkat lebih

rendah dibandingkan dengan susu sapi. Bayi yang diberi ASI tidak

akan menerima pemasukan suatu muatan garam yang berlebihan

sehingga tidak memerlukan air tambahan dibawah kondisi kondisi

umum.

5. Vitamin

Kandungan vitamin dalam ASI adalah :

a. Vitamin A : air susu manusia yang sudah masuk (dewasa

mengansung 280 IU) vitamin A dan kolostrum mengandung

sejumlah dua kali itu. Susu sapi hanya mengandung 18 IU.

b. Vitamin D : vitamin D larut dalam air dan lemak,terdalam air

manusia.

c. Vitamin E : kolostrum manusia kaya akan vitamin E fungsinya

adalah untuk mencegah hemolitik anemia,akan tetapi juga

membantu melindungi paru paru dan retina dari cedera akibat

oxide.

d. Vitamin K : diperlukan untuk sintetis faktor faktor pembekuan

darah,bayiyang mendapatkan ASI mendapat vitamin K lebih

banyak.

e. Vitamin B kompleks : semua vitamin B ada pada tingkat yang di

yakini memberikan kebutuhan harian yang diperlukan.


29

f. Vitamin C : vitamin C sangat penting dalam sintesis lolagen, ASI

mengandung 43 mg/100 ml vitamin C dibandingkan dengan susu

sapi.(10)

6. Kolostrum

Cairan pertama yang diperoleh bagi bayi pada ibunya adalah

kolostrum, yang mengandung campuran kaya akan protein, mineral

dan antibodi daripada ASI yang telah matang. ASI mulai ada kira

kira pada hari ke-3 atau hari ke-4 . kolostrum berubah menjadi ASI

yang matang kira kira 15 hari sesudah bayi lahir. Bila ibu menyusui

sesudah bayi lahir dan bayi sering menyusui,maka proses adanya

ASI akan meningkat.

Kolostrum merupakan cairan dengan vikositas cairan dengan

vikositas kental,lengketdan berwarna kekuningan. Kolostrum

mengandung tinggi daripada asi matur,selain itu kolostrum masih

mengandung rendah lemak dan laktosa.

Protein utama pada kolostrum adalah imunoglobin (Igd,IgA dan

IgM)

2.2.7. Pemberian ASI selanjutnya

Rangsangan isapan bayi pada putting susu ibu akan di

teruskan oleh serabutan syaraf ke hipofise anterior untuk

mengeluarkan hormone prolaktin. Hormone ini yang memacu

payudara untuk menghasilkan ASI. Semakin sering bayi menghisap


30

putting susu akan semakin sering bayi menghisap putting susu akan

semakin banyak prolaktin dan ASI di keluarkan. Pada hari hari

pertama kelahiran bayi,apabila pengisapan putting susu cukup

adekuat maka akan di hasilkan secara bertahap 10-100 ml ASI per

hari (kisaran 600-1000 ml) untuk tumbuh kembang bayi.

2.2.8. Refleks Laktasi

Dimana laktasi,terdapat 2 mekanisme reflex pada ibu yaitu

reflex prolaktin dan reflex oksitosin yang berperan dalam produksi

ASI dan involusi uterus (Khususnya pada masa nifas).

Pada bayi,terdapat 3 jenis reflex yaitu :

1. Reflex mencari putting susu (rooting reflex)

Bayi baru lahir akan menoleh kearah dimana terjadi sentuhan

pada pipinya. Bayi akan membuka mulutnya apabila bibirnya

disentuh dan berusaha untukmenghisap benda yang disentuhkan

tersebut.

2. Reflex menghisap (sucking reflex)

Rangsangan putting susu pada langit langit bayi menimbukan

reflex menghisap. Isapan ini akan menyebabkan aerola dan

putting susu ibu terkena gusi,lidah dan langit langit bayi

sehingga sinus laktiferus di bawah aerola dan ASI terpancar

keluar.
31

3. Reflex menelan (swallowing reflex)

Kumpulan ASI dalam mulut bayi mendesak otot otot di daerah

mulut dan faring untuk mengaktifkan reflex menelan dan

mendorong ASI ke dalam lambung bayi.

2.2.9. Tanda tanda posisi bayi menyusu dengan baik

1. Dagu menyentuh payudara ibu

2. Mulut terbuka lebar

3. Hidung bayi mendekati dan kadang kadang menyentuh

payudara ibu

4. Mulut bayi mencakup sebanyak mungkin aerola (tidak hanya

putting saja) lingkar aerola atas terlihat lebih banyak di banding

lingkar aerola bawah

5. Lidah bayi menopong putting dan aerola bagian bawah

6. Bibir bawah bayi melengkung keluar

7. Bayi menghisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang

kadang di sertai dengan berhenti sesaat.

2.2.10. Manajemen Laktasi

Tugas utama bidan terkait dengan manajemen laktasi adalah

1. Memberdayakan ibu untuk melakukanperawatan payudara,cara

menyusui,merawat bayi,merawat tali pusat dan memandikan

bayi
32

2. Mengatasi masalah laktasi tapi besarkan hati ibu dan bantu ibu

mencari posisi yang sesuai dan meletakan bayinya dalam posisi

yang nyaman dan benar

3. Memantau keadaan ibu dan bayi

4. Jangan berikan cairan atau makanan kepada bayi baru lahir

5. Jangan berikan dot kepada bayi karena akan membuat bayi

bingung antara putting dan dot.

a. Kegiatan manajemen laktasi

Masa antenatal :

1. Menyakinkan ibu untuk menyusukan anaknya

2. Melakukan pemeriksaan kesehatan,kehamilan dan payudara

3. Memantau kecukupan gizi ibu hamil

4. Menciptakan suasana bahagia bagi keluarga terkait dengan

kehamilan ibu

Segera setelah lahir :

1. Memberikan ASI dini (kontak kulit dengan kulitselama satu jam

pertama setelah lahir) dan persentuhan ibu ke bayi

2. Membina ikatan emosional dan kehangatan ibu ke bayi

3. Jangan berikan cairan atau makanan kepada bayi

4. Biarkan ibu dan bayi bersama selama satu jampertama dan

setelah asuhan rutin BBL selesai


33

Masa neonatal :

1. Menjamin pelaksanaan ASI ekslusif

2. Rawat gabung ibu dan bayi

3. Jaminan asupan ASI setiap bayi membutuhkan (on demond)

4. Melaksanakan cara menyusui yang benar

5. Upaya tetap mendapat ASI jika ibu dsan bayi tidak selalu

bersama

6. Vitamin A dosis tinggi (20.000 SI) bagi ibu nifas

7. Bombing ibu untuk mengenali tanda jika bayi sudah

mendapatkan ASI yang cukup (bayi buang air kecil 6 kali sehari

atau lebih

8. Anjurkan ibu untuk beristirahat,makan dn minuman bagi diri dan

bayinya

9. Rujuk kepada konselor ASI jika ibu mengalami masalah

menyusu

b. Cara menyusu selanjutnya

1. Pemenuhan ASI ekslusif dalam 6 bulan pertama

2. MP-ASI (makanan pendamping dan ASI) untuk 6 bulan kedua

3. Memantau kecakupan gizi dan member cukup waktu istirahat

bagi ibu menyusui

4. Memperooleh dukungan suami untuk menunjang keberhasilan

ASI ekslusif
34

5. Mengatasi masalah menyusui

2.3 Suhu Tubuh Bayi

Suhu adalah pernyataan tentang perbandingan (derajat) panas

suatu zat dapat pula dikatakan sebagai ukuran panas atau dinginnya

suatu benda. Sedangkan dalam bidang termodinamika suhu adalah

ukurankecenderungan bentuk atau sistem untuk melepuntuk

melepaskan tenaga secara spontan. Dalam dunia kesehatan,

pemeriksaan suhu tubuh termasuk dalam tolak ukur utama untuk

mengetahui keadaan pasien dan diagnosa. Sehingg,kemampuan

pengukuran suhu tubuh sangatlah penting bagi tenaga kesehatan di

bidang apapun.

2.3.1 Asal Panas Pada Tubuh

Pembentukan panas (heat production) dalam tubuh manusia

bergantung pada tingkat metabolisme yang terjadi dalam jaringan

tubuh di tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh

1. Aktivitas otot,terjadi penggunaan energi menjadi kerja dan

menghasilkan panas

2. Termogenesis menggigil (shivering thermogenesis) hal ini terjadi

pada bayi baru lahir

Sumber energy pembentukan panas ini ialah brown fat. Pada

bayi baru lahir brown fat ditemukan pada scapula, aksila, dan area

ginjal. Brown fat berbeda dengan lemak biasa, ukurannya lebih


35

kecil, mengandung lebih banyak mitokondria, banyak dipersarafi

saraf simpatis dan karya dengan suplai darah. Stimulasi saraf

simpatis oleh suhu dingin akan meningkatkan konsentrasin CAMP

di sel brown fat, yang kemudian akan mengativasi fosporisasi

oksidasi di mitokondria melalui liposis.

2.3.2 Pencrgahan kehilangan Panas

Mekanisme pengaturan panas temperature tubuh bayi pada

BBL belum berpungsi sempurna, oleh karena itu jika segera di

lakukan upaya pencegahan kehilangan panas maka BBL dapat

mengalami hipotermi. Bayi dengan hipotermia, sangat beresiko

tinggi untuk mengalami sakit berat atau bahkan kematian.

Hipotermia terjadi pada bayi yang tubuhnya dalam keadaan basah

atau tidak segera di keringkan dan di selimuti walaupun berada di

dalam ruangan yang relative hangat. Bayi prematur atau berat badan

lahir rendah untuk mengalami hipotermia.(9)

a. Mekanisme kehilangan panas

Bayi baru lahir dapat kehilangan panas tubuhnya melalui cara

berikut :

1. Evapolasi adalah jalan utama bayi kehilangan panas.

Kehilangan panas dapat terjadi karena penguapan cairan

ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri

karena setelah lahir, tubuh bayi tidak segera di keringkan.


36

Kehilangan panas juga terjadi pada bayi yang terlalu cepat di

mandikan dan tubuhnya tidak segera di keringkan dan di

selimuti.

2. Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak

langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin.

Meja,tempat tidur atau timbangan yang temperaturnya lebih

rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas bayi melalui

mekanisme konduksi apabila bayi di letakan di atas benda

benda tersebut

3. Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat

bayi terpapar udara sekitar yang lebih dingin. Bayi yang di

lahirkan atau di tempatkan di dalam ruangan yang dingin akan

cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas juga

terjadi karena bayi di tempatkan di dalam ruangan yang

dingin aliran udara dari kipas angin,hembusan udara melalui

ventilasi atau pendingin ruangan.

4. Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi di

tempatkan di dekat benda benda yang mempunyai suhu lebih

rendah dari suhu tubuh bayi. bayi bisa kehilangan panas

dengan cara ini karena benda benda tersebut menyerap radiasi

panas tubuh bayi (walaupun tidak bersentuhan secara

langsung).(10)
37

b. Mencegah kehilangan Panas

1. Keringkan tubuh bayi tanpa membersihkan verniks

Keringkan bayi mulai dari muka,kepala dan bagian tubuh

lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks.

Verniks akan membantu menghangatkan tubuh bayi. ganti

handuk basah dengan handuk/kain yang kering. Biarkan bayi

di atas perut ibu

2. Letakkan bayi agar terjadi kontak kulit ibu ke kulit bayi

Letakan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi

sehingga bayi menempel di dada/perut ibu. Usahakan kepala

bayi berada di antara payudara ibu dengan posisi sedikit lebih

rendah dari putting payudara ibu. Biarkan bayi tetap

melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1

jam.

3. Selimuti ibu dan bayi dan pakaikan topi di kepala bayi

Selimuti tubuh ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang

topi di kepala bayi. bagian kepala bayi memiliki luas

permukaan yang relative luas dan bayi akan dengan cepat

kehilangan panas jika bagian tersebut tidak tertutup.

4. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir

Lakukan penimbangan setelah satu jam kontak ibu ke kulit

bayi selesai menyusu. Karena BBL cepat dan mudah


38

kehilangan panas tubuhnya (terutama jika tidak berpakaian),

sebelum melakukan penimbangan,terlebih dahulu selimuti

bayi dengan kain atau selimut bersih dan kering. Berat badan

bayi dapat dinilai dari selisih berat bayi pada saat

berpakaian/diselimuti dikurangi dengan berat pakaian/selimut.

Bayi sebaliknya dimandikan enam jam setelah lahir.

Memandikan bayi dalam beberapa jam pertama setelah lahir

dapat menyebabkan hipotermia yang sangat membahayakan

bayi baru lahir

c. Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh bayi yaitu :

1. Metabolisme, karna menyimpan cadangan lemak dan

digunakan untuk produksi panas atau untuk menghasilkan

energy.

2. Lingkungan

3. Inisiasi Menyusui Dini

4. hipotalamus

Anda mungkin juga menyukai