PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
WAYAN SUPI ANDILA
NIM : 2014610151
SKRIPSI
Oleh :
WAYAN SUPI ANDILA
NIM : 2014610151
Proposal Penelitian
Oleh :
WAYAN SUPI ANDILA
NIM : 2014610151
1
HUBUNGAN RESPONSE TIME DENGAN KEPUASAN KELUARGA
PADA PASIEN PRIORITAS II NON TRAUMA DI INSTALASI
GAWAT DARURAT RSUD BANGIL PASURUAN
SKRIPSI
Oleh :
WAYAN SUPI ANDILA
NIM : 2014610151
2
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
WAYAN SUPI ANDILA
NIM: 2014610151
Mengetahui,
Ketua Program Studi
LEMBAR PERSETUJUAN
3
HUBUNGAN RESPONSE TIME DENGAN KEPUASAN KELUARGA
PADA PASIEN PRIORITAS II NON TRAUMA DI INSTALASI
GAWAT DARURAT RSUD BANGIL PASURUAN
SKRIPSI
Oleh :
WAYAN SUPI ANDILA
NIM: 2014610151
Mengetahui,
Ketua Program Studi
LEMBAR PENGESAHAN
4
HUBUNGAN RESPONSE TIME DENGAN KEPUASAN KELUARGA
PADA PASIEN PRIORITAS II NON TRAUMA DI INSTALASI
GAWAT DARURAT RSUD BANGIL PASURUAN
SKRIPSI
Oleh :
WAYAN SUPI ANDILA
NIM: 2014610151
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan,
5
Nama : Wayan Supi Andila
Nim : 2014610151
Prodi : Sarjana Keperawatan
RSUD Bangil Pasuruan merupakan karya tulis yang saya buat sendiri dan
menurut pengamatan serta keyakinan saya, skripsi ini tidak mengandung bagian
skripsi atau karya tulis yang pernah di terbitkan atau ditulis orang lain, kecuali
Apabila ternyata dikemudian hari pernyataan saya ini tidak benar, saya sanggup
Malang.
6
Nama : Wayan Supi Andila
prioritas II non trauma di Instalasi gawat darurat RSUD Bangil Pasuruan. Bebas
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian dari proposal tersebut
ABSTRAK
Andila, W. S., 2018. Hubungan response time dengan kepuasan keluarga pada
pasien prioritas II non trauma di IGD RSUD Bangil Pasuruan. Skripsi,
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tungga Dewi.
7
Pembimbing 1 : Vita Marya A, S.Kep.,Ns.,M.Kep. Pembimbing II :
Dudella Desnani F.Y, S.Kep.,Ns.,M.Kep.
IGD merupakan pintu utama masuknya semua pasien baik dengan kondisi
emergency maupun non emergency dimana pelayanan yang di berikan harus lah
cepat dan tepat agar tujuan pelayanan gawat darurat tercapai dan sekaligus
memberikan kepuasan kepada keluarga pasien. Response time merupakan salah
satu aspek terpenting dalam pelayanan rumah sakit terutama di IGD karena
semakin cepat kita memberikan pertolongan maka akan memperkecil angka
kerusakan organ organ dalam, dan juga mengurangi beban biyaya. Keluarga
pasien akan merasa puas bila kita memberikan pelayanan yang cepat,tanggap,
sopan,ramah,pelayanan yang optimal dan intraksi yang baik. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui hubungan response time dengan kepuasan keluarga pada pasien
prioritas 2 non trauma di IGD RSUD Bangil Pasuruan.
Jenis penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross
sectional. Sampel penelitian ini adalah pasien prioritas 2 non trauma yang
didapatkan dengan metode random sampling sebanyak 126 orang. Data di
kumpulkan dengan menggunakan stopwatch untuk response time sedangkan untuk
mengetahui kepuasan keluarga pasien didapatkan dengan cara memberikan
kuesioner. Analisis data menggunakan chi-square (x²) dengan tingkat kemaknaan
95% ɑ (0,05).
Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden response time tepat
sebanyak 91 orang (72,2%), sedangkan untuk kepuasan keluarga pasien prioritas 2
non trauma sebagian besar mengatakan puas (51,6%), dan ada hubungan yang
cukup signifikan anatara response time dengan kepuasan keluarga pada pasien
prioritas 2 non trauma di IGD RSUD Bangil Pasuruan (P 0,016<0,05).
ABSTRACT
Andila, W.S., 2018. Relationship between response time and family satisfaction in
prioritiy patients of two non-traumas in the emergency depertemen of
bangil pasuruan hospital. Script, Healt Science Faculty. Tribhuwana
8
Tunggadewi University. Counselor: Vita Marya A, S.Kep.,Ns.,M.Kep.
Counselor: Dudella Desnani F.Y, S.Kep.,Ns.,M.Kep.
RIWAYAT HIDUP
9
Penulis anak pertama dari tiga bersaudara, dari
tingkat menegah di SMPN 01 Banjar Margo pada tahun 2011, dan menyelesaikan
pendidkan tingkat menengah atas di SMK Kesehatan Bhakti Nusantara pada tahun
pada 2018 penulis melakukan penelitian di RSUD Bangil Pasuruan dengan judul
“Hubungan response time dengan kepuasan keluarga pada pasien prioritas II non
KATA PENGANTAR
10
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Ida Shang Hyang Widi
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik, skripsi ini di buat
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata I pada Fakultas
”Hubungan response time dengan kepuasan keluarga pada pasien prioritas II non
secara moril maupun material, serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena
11
7. Kedua orang tua penulis (Ibu Wayan Suwangi & Bapak Wayan Pendriasa)
dan adik penulis (Made Kendi Saputri & Nyoman Refi Aktiva) yang selalu
memberikan doa, biaya, dukungan dan semangat sehingga skripsi ini bisa
terselesaikan.
ini. Tetapi penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi pembaca. Maka dari itu,
penulis minta maaf apabila dalam skripsi ini terdapat banyak kekurangan dan
PERSEMBAHAN
12
Yang utama dari segala nya
Sembah sujut serta syukur kepada tuhan ida sang hyang widi wasa, taburan cinta dan
kasih sayang-Mu telah memberikan ku kekuatan membekaliku dengan ilmu serta
memperkenalkan ku dengan cinta. Atas karunia dan kemudahan yang engkau berikan
akhirnya SKRIPSI yang sangat sederhana ini dapat terselesaikan, ku persembahkan karya
yang sederhana ini kepada orang yang sangat ku sayangi.
ayah dan ibu ku tersayang
sebagai bukti hormat dan rasa terimakasih yang tiada terhingga ku persembahkan karya
tulis ku ini kepada ayah dan ibu yang telah memberikan kasih sayang, segala motivasi,
dukungan serta cinta kasih yang tiada terhingga yang tidak mungkin dapat kubalas dengan
selembar kertas, semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat ayah dan ibu bahagia
karena ku sadar selama ini belum bisa berbuat yang lebih untuk kalian berdua. Ayah dan
ibu selalu mendoakanku dan selalu menasehatiku menjadi lebih baik, aku bersyukur
memiliki orang tua seperti kalian berdua. Ku menyayangi kalian
My sister and my brother
Untuk kedua adiku yang selalu menghiburku walaupun kadang kalau dekat selalu
bertengkar tapi kalau sudah jauh rasa nya rindu sekali terimakasih kalian selalu ada bwat
mba walaupun mba belum bisa jadi kaka yang baik bwat kalian terimakasih doa dan
dukung kalian selama ini.
Yang di hati ..
Terimakasih for you, sudah membantu memberi suport, dukungan serta doa yang tiada
henti dalam menyelesaikan SKRIPSI ini, yah walaupun saling mendukung karena sama
sama menyelesaikan tugas akhir, selalu beradu argumen sampai sampai tidak tau arah
nya kemana, semoga selalu sukses kedepan nya untu kamu yang selalu di hati FKADT.
DAFTAR ISI
13
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................... vi
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ................................................ vii
ABSTRAK ....................................................................................................
ABSTRACT....................................................................................................
RIWAYAT HIDUP........................................................................................
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
PERSEMBAHAN ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 9
2.1 Konsep teori response time ......................................................... 9
2.1.1 Definisi ........................................................................... 9
2.1.2 Faktor faktor yang mempengarui response time ............. 9
2.2 Konsep teori kepuasan keluarga ................................................. 11
2.2.1 Definisi ........................................................................... 11
2.2.2 Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan .................. 12
2.2.3 Indikator untuk mengukur kepuasan .............................. 16
2.2.4 Mengukur tingkaat kepuasan .......................................... 21
2.2.5 Mengukur strategi kepuasan ........................................... 24
2.3 Konsep dasar teori triage ............................................................ 26
2.3.1 Definisi ........................................................................... 26
2.3.2 Tujuan triage ................................................................... 28
2.3.3 Prinsip triage .................................................................. 29
2.3.4 Kategori dan penentuan prioritas .................................... 30
2.3.5 Proses triage ................................................................... 34
2.4 Hubungan response time dengan kepuasan keluarga pada pasien
prioritas II non trauma ................................................................ 42
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ........ 45
1.1 Kerangka konsep penelitian ........................................................ 46
1.2 Hipotesisi penelitian .................................................................... 47
BAB 4 METODE PENELITIAN ............................................................... 48
4.1 Desain Penelitian ........................................................................ 48
4.2 Kerangka Kerja ........................................................................... 49
4.3 Populasi Sampel dan Sampling .................................................. 50
4.4 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 52
4.5 Variabel Penelitian ...................................................................... 52
4.6 Definisi Operasional ................................................................... 53
4.7 Instrumen Penelitian ................................................................... 54
4.8 Uji Validitas dan Reabilitas ........................................................ 56
14
4.9 Pengumpulan Data ...................................................................... 57
4.10 Pengolahan Data dan Analisa Data ........................................... 58
4.11 Etika penelitian ......................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 63
DAFTAR TABEL
15
Tabel 2.1 Kategori triage ............................................................................... 31
Tabel 2.2 Skala kategori kegawat daruratan pasien versi singapura ............. 31
Tabel 2.3 Panduan PQRST untuk pengkajian nyeri ...................................... 38
Tabel 2.4 Fokus pengkajian fisik pada triage ................................................ 39
Tabel 4.6 Definisi operasional ....................................................................... 54
Tabel 5.1 Karakteristik keluarga pada pasien prioritas II non trauma di IGD
RSUD Bangil.................................................................................
Tabel 5.2 Kategori response time di IGD RSUD Bangil Tahun 2018............
Tabel 5.3 Kategori perilaku kepuasan keluarga pasien di IGD RSUD
Bangil Tahun 2018.........................................................................
Tabel 5.4 Tabulasi silang antara response time dengan kepuasan keluarga
pasien.............................................................................................
Tabel 5.5 Analisis chi square..........................................................................
DAFTAR GAMBAR
16
Gambar 3.2 Kerangka konsep hubungan response time dengan
kepuasan keluarga pada pasien prioritas II non trauma
di IGD RSUD Bangil .........................................................
46
Gambar 4.2 Kerangka kerja hubungan response time dengan
kepuasan keluarga pada pasien prioritas II non trauma
DI IGD RSUD Bangil Pasuruan..........................................
49
17
DAFTAR LAMPIRAN
18
BAB I
PENDAHULUAN
dan kecacatan lebih lanjut (DepKes RI, 2009). Penanganan gawat darurat ada
filosofinya yaitu Time Saving it’s Live Saving. Artinya seluruh tindakan yang
dilakukan pada saat kondisi gawat darurat haruslah benar-benar efektif dan
efisien. Hal ini mengingatkan pada kondisi tersebut pasien dapat kehilangan
nyawa hanya dalam hitungan menit saja. Berhenti nafas selama 2-3 menit
masuknya pasien dengan kondisi gawat darurat. IGD merupakan pintu utama
untuk masuknya semua pasien baik dengan kondisi emergency maupun non
emergency. Secara konsep peran dan fungsi perawat IGD adalah melakukan
triage, mengkaji dan menetapkan prioritas dalam spektrum lebih luas terhadap
kondisi klinis pada berbagai keadaan yang bersifat mendadak mulai dari
pemindahan yang mengacu pada tingkat ancaman jiwa yang timbul. Setiap
rumah sakit memiliki konsep triage yang berbeda beda salah satu konsep yang
1
dapat digunakan yaitu PACS (Kurniasari,2016). Terdapat 3 skala prioritas: P1
berat, tidur di brankar atau bed, dan distress berat, tetapi keadaan
pasien-pasien dengan sakit akut, moderate, mampu berjalan dan tidak beresiko
lah benar benar sesuai dengan kegawatan pasien tetapi untuk waktu tanggap
berat ringannya kasus pada pasien trauma maupun non trauma, harapan hidup
dan tingkat keberhasilan yang akan dicapai sesuai dengan standar pelayanan
singkat antara 4-6 menit. Untuk itu dibutuhkan waktu yang relatif lebih cepat
2
dalam melakukan pertolongan untuk mencegah kematian biologis jika otak
kekurangan oksigen dalam 8-10 menit, seperti pada kasusu obstruksi total
organ dalam, juga dapat mengurangi beban biaya. Kecepatan dan ketepatan
menjamin suatu penanganan gawat darurat dengan response time yang cepat
dan penanganan yang tepat. Hal ini dapat dicapai dengan peningkatan sarana,
prasarana, sumber daya manusia dan manajemen IGD Rumah Sakit sesuai
perhatian penting di negara - negara seluruh dunia. Hasil studi dari National
ragaman pasien di IGD yang datang dari berbagai latar belakang dari sisi
tanggap, sopan, ramah, pelayanan yang optimal dan interaksi yang baik.
Namun pasien atau masyarakat sering menilai kinerja perawat kurang mandiri
dan kurang cepat dalam penanganan pasien di IGD. Penilaian itu karena
3
beberapa hal, salah satunya diantaranya adalah ketidak tahuan pasien dan
(Igede, 2012). Mentri Kesehatan pada tahun 2009 telah menetapkan salah satu
2009). Dengan demikian sumber daya manusia dan sarana di IGD sangat
keluarga.
rumah sakit serta pelayanan administrasi. Tomsal Siboro (2014) juga mengutip
merupakan resultan dari berbagai faktor yang berhubungan. Salah satu faktor
diberikan oleh para perawat di unit gawat darurat (UGD). Menurut Stuart yang
harapan, waktu tunggu yang relatif lama dan fasilitas/alat yang ada serta
4
mengatakan ketidak puasannya mengenai obat yang diberikan relatif lama dan
memiliki proses yang rumit. Kemudian diketahui pula pegawai yang bertugas
pada bulan April 2018, diperoleh data dari rekam medik IGD RSUD Bangil
Pasuruan dimana jumlah pasien yang datang ke IGD kusus pasien prioritas II
non trauma pada 3 bulan terakhir. Yaitu pada bulan April 268 pasien, bulan
Mei 172 pasien dan pada bulan Juni 113 pasien. Dan hasil untuk pengamatan
petugas kesehatan berada di ruang tindakan dan tidak ada yang berjaga di
ruang triage, untuk kasus kedua 4 orang pasien mendapatkan response time ≤5
menit . Dan sisa nya pada keluarga pasien, 3 orang keluarga pasien
pasien mengatakan tidak puas karena menurut nya pelayanan di IGD cukup
lama
5
1.2 Rumusan Masalah
dirumuskan dari penelitian ini yaitu “Adakah hubungan response time dengan
kepuasan keluarga pada pasien prioritas II non trauma di IGD RSUD Bangil
Pasuruan”?.
Bangil Pasuruan.
Bangil Pasuruan.
6
1.4 Manfaat Penelitian
Bangil Pasuruan.
Bangil Pasuruan.
7
3) Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan acuan serta referensi bagi peneliti lain dan penelitian
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
mutu pelayanan rumah sakit khususnya pada bagian Instalasi gawat darurat
salah satunya yaitu waktu tanggap atau response time. Menteri Kesehatan
pada tahun 2009 telah menetapkan salah satu prinsip umum tentang
penanganan pasien gawat darurat yang harus ditangani paling lama 5 (lima)
tanggap dikatakan tepat waktu dan tidak terlambat apabila waktu yang
diperlukan tidak melebihi waktu rata-rata standar yang ada (Sarwono dkk,
2016).
yang cepat dan tepat untuk itu perlu adanya standar dalam memberikan
9
Malara T dkk, tahun (2015) mengemukakan faktor-faktor yang
darurat antara lain: (1) ketersediaan stretcher, (2) ketersediaan alat atau obat-
pasien harus menunggu didepan pintu dan hal ini akan mempengaruhi
rumah sakit bisa saja mendapat komplain dari pihak keluarga pasien
c) Beban kerja merupakan salah satu faktor dari response time, beban
10
banyak, dan beragamnya pekerjaan yang harus dikerjakan, menuntut
2.2.1 Definisi
objektifnya, artinya walaupun penilaian itu dilandasi oleh hal dibawah ini:
b. Pendidikan
hal ini tidak dapat dengan mudah diupayakan untuk diubah, dan digiring ke
arah keadaan yang memuaskan, maka upaya yang jelas dari pihak rumah
dan terpadu menjamin kepuasan pada pasien (Sabarguna & Rubaya, 2011).
11
2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi kepuasan
b) Harga
c) Emosional
Pasien yang merasa bangga dan yakin bahwa orang lain kagum
d) Kinerja
12
diberikan yaitu dengan memperhatikan kebersihan, keramahan dan
e) Estetika
Estetika merupakan daya tarik rumah sakit yang dapat ditangkap oleh
f) Karakteristik produk
kelengkapannya.
g) Pelayanan
keperawatan.
h) Lokasi
13
perkotaan atau yang mudah dijangkau, mudahnya transportasi dan
i) Fasilitas
ruang tunggu yang nyaman dan ruang kamar rawat inap. Walaupun hal
j) Komunikasi
dari pasien dengan cepat diterima oleh penyedia jasa terutama perawat
k) Suasana
dalam proses penyembuhannya. Selain itu tidak hanya bagi pasien saja
yang menikmati itu akan tetapi orang lain yang berkunjung akan
14
l) Desain visual
yang tidak rumit. Tata ruang dan dekorasi ikut menentukan suatu
kenyamanan.
15
2.2.3 Indikator untuk Mengukur Kepuasan
berikut :
berikut :
16
2) Memberikan penjelasan yang mendetail yaitu penjelasan yang
dipertanggungjawabkan.
ditunjukkan.
b. Jaminan (assurance)
kesopanan dan sifat dapat dipercaya dari petugas. Selain itu, bebas
dengan :
berkualitas.
17
2) Mampu menunjukkan komitmen kerja yang tinggi sesuai
memberikan pelayanan.
efektif.
dedikasi kerja.
18
d. Empati (empathy)
yang penting.
diinginkan.
19
5) Mampu menunjukkan keterlibatannya dalam memberikan
e. Keandalan (reliability)
2011).
20
4) Kehandalan dalam mengaplikasikan penguasaan teknologi
21
kelemahan produk perusahaan dan pesaing. Biasanya para ghost
yang telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar
dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil
metode survey, baik survey melalui pos, telepon, e-mail, websites dan
22
2) Derived satisfaction, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
pasien, diantaranya :
23
a. Strategi relationship marketing
daya manusia, dan usaha yang gigih diperlukan agar perusahaan dapat
24
menciptakan standart pelayanan yang lebih tinggi pada jasa yang
ditawarkan.
pelanggan yang tidak puas menjadi pelanggan yang puas. Ini adalah
dan mengeluh.
2.3.1 Definisi
menyusun atau memilah (Habib dkk, 2016). Tatalaksana awal di IGD adalah
25
pasien untuk menentukan prioritas penanganan lebih lanjut (Kemenkes,
2011).
topangan hidup dasar yaitu jalan nafas (airway), pernafasan (breathing) dan
sirkulasi (circulation) atau disebut juga ABC approach, tapi juga melibatkan
berbagai keluhan pasien dan tandatanda fisik. Penilaian kondisi ini disebut
adalah nyeri perut, nyeri dada, sesak nafas, dan penurunan kesadaran
(Habib, 2016).
tidak mendapatkan penanganan medis segera, dan pasien mana yang dapat
26
Triage memiliki fungsi penting di IGD terutama apabila banyak
pasien datang pada saat yang bersamaan. Hal ini bertujuan untuk
darurat dan non darurat (Hardyanti & Chalidyanto, 2015). Triage menjadi
komponen yang sangat penting di unit gawat darurat terutama karena terjadi
kriteria triage dapat memperbaiki aliran pasien yang datang ke unit gawat
darurat, menjaga sumber daya unit agar dapat fokus menangani kasus yang
27
proses keperawatan di IGD rumah sakit. Pelaksanaan pelayanan
keperawatan gawat darurat dengan cepat, tepat, dan cermat sesuai standar
mengancam nyawa agar dapat mengerahkan segala daya upaya dan fokus
untuk melakukan pertolongan medis pada pasien sampai keluhan pasien dan
sumber daya unit yang tepat sasaran (prinsip efisien) (Habib, 2016).
yang dapat menyelamatkan pasien dari kondisi sakit atau cedera yang
pengkajian.
28
h) Tanggung jawab yang paling utama dari proses triage yang dilakukan
j) Penempatan pasien yang benar pada tempat yang benar saat waktu
2012).
luas terhadap kondisi klinis pada berbagai keadaan yang bersifat mendadak
mulai dari ancaman nyawa sampai kondisi kronis (Faidah dkk, 2013). Setiap
Rumah Sakit memiliki konsep triage yang berbeda beda. Salah satu konsep
triage yang dapat digunakan yaitu Patient Acuity Category Scale (PACS)
atau urgen, prioritas 3 yaitu emergensi minor atau non urgen dan prioritas 4
yaitu non emergensi atau false emergency (Untoro & Adhtya, 2017).
29
Tabel 2.1 Kategori triage (Kartikawati, 2012)
Tabel 2.2 Skala kategori kegawat daruratan pasien versi Singapura (Kartikawati, 2012)
Target Persent
waktu ase
dimana kasus
Kateg Level
pasien yang
ori kegawat Keluhan pasien Diagnosis awal sementara
harus harus
triage darurat
dilihat dilihat
an
(menit) sesuai
dengan
target
waktu
1 Resuscit 5 menit 90% Cardiac arest Syok traumatik
ation & Trauma arest Pneumothorax - Trauma/Tension
Criticall Major trauma Luka bakar wajah dengan
Syok gangguan jalan napas
y ill
Near-Death Asthma Cedera kepala dengan penurunan
Patients Gagal napas
tingkat kesadaran
Penurunan kesadaran Kejang
Luka terbuka dada
Cedera kepala dengan
Hipoglikemia
penurunan tingkat kesadaran Infark Miokard Akut dengan atau
Nyeri dada-termasuk
tanpa komplikasi
IMA/Unstable Status asmatikus
Angina Status epilepsi
Perdarahan gastrointestinal Multiple trauma
dengan syok/ akan terjadi Gagal jantung derajat 4
syok Syok dengan sebab apapun juga
Angina pektoris unstable
Stroke dengan penurunan tingkat
kesadaran
30
dengan TTV normal Chest Pain-dengan penyebab yang
Perdarahan vagina akut tidak jelas
dengan TTV normal Kehamilan ektopik
Penurunan tingkat kesadaran Major Limb Fractures
Asma Bronchial
- tidak pingsan dan TTV
Appendisitis akut
normal Perforated Viscus
Moderate Trauma - Non Kolik ureter akut
Ambulant Retensi urine, Ekserbasi peptic
Kondisi nyeri berat ulser akut Bronkhopneumonia
Cedera kepala, sadar, muntah
Perdarahan saluran cerna-TTV
Asama ringan/sedang
normal
Kejang - sadar pada saat
Kolesistitis
datang di RS Sepsis berat tanpa disertai syok
Infeksi pada dada dengan
Psikotik akut
sesak CVA – sadar
Muntah dengan segala Pyelonephritis akut
penyebab Kanker dengan komplikasi
Intestinal Obstruction
Overdosis obat – sadar
3 Minor 60 menit 80% Cedera kepala - sadar, tidak Cedera kepala-sadar, tidak muntah
Emergen muntah Minor Acute Trauma Fraktur colles
cies Nyeri perut – ringan Fraktur klavikula
Sakit kepala Sprain ankle
(Ambula
Sakit telinga/gangguan Fraktur minor lain
nt) Migrain dan sakit kepala sejenisnya
pendengaran akut
Benda asing pada mata Otitis media/eksterna
Nyeri ringan – berat Gastrointestinal Refluks
Benda asing pada telinga, hidung,
tenggorokan, mata, dan ekstremitas
Gejala dysmenorrhoea
Diare akut
Vomiting Digigit ular, sengatan
serangga dan hewan lain.
Urtikaria
31
Penyakit THT non-urgent e. Benjolan pada tubuh
Minor lll-Defined Conditions f. Kista, bisul
Permintaan tindakan non- g. Tindakan sirkumsisi
h. Patching of Earlobe
urgent
i. Penghilangan tato
Permintaan general check-up
j. Penghilangan kutil
dan surat keterangan k. Penghilangan keloids
Kasus-kasus ginekologi l. Osteoarthritis pada lutut
Masalah kulit non-urgent
Prioritas kegawatan pasien akan menentukan response time di IGD,
2011).
j) Gangguan termoregulasi.
32
kegawatannya. Sistem tingkat kedaruratan triage mempunyai arti penting
kontak dengan darah dan cairan tubuh bisa terjadi. Membersihkan tangan
dengan sabun atau pembersih tangan setiap kali kontak dengan pasien
2012).
dan tepat waktu akan segera mengatasi masalah pasien dan mengurangi
status kesehatan pasien gawat darurat di rumah sakit secara sitemik, akurat,
tepat, dan cermat sesuai standar. Sistem triage yang dapat digunakan pada
melalui primary dan secondary survey pada kasus gawat darurat di rumah
33
a) Primary survey adalah pengkajian cepat untuk mengidentifikasi
dengan segera masalah aktual atau resiko tinggi dari kondisi life
(Prasetyantoro, 2013).
b) Secondary survey
34
pengkajian head to toe. Pengkajian head to toe terfokus, adalah
(Kemenkes, 2011).
1) Wawancara triage
35
pasien dalam rangka untuk mencocokkan antara keterangan
medis singkat.
Singkatan Pertanyaan
P: Provokes, Palliative Apa yang menyebabkan rasa sakit/nyeri, apakah ada hal yang
(penyebab) menyebabkan kondisi memburuk/membaik, apa yang dilakukan
jika sakit/nyeri timbul, apakah ini sampai mengganggu tidur
Q: Quality (kualitas) Bisakah anda menjelaskan rasa sakit/nyeri, apakah rasanya tajam,
sakit seperti diremas, menekan, membakar, nyeri berat, kolik,
kaku, atau seperti ditusuk. (Biarkan pasien menjelaskan kondisi ini
dengan kata- katanya)
R: Radiates Apakah rasa sakitnya menyebar, seperti apa penyebarannya,
(penyebaran) apakah sakitnya menyebar atau berfokus pada satu titik
S:Severity (keparahan) Seperti apa sakitnya, nilai nyeri dalam skala 1-10 dengan 0 berarti
tidak sakit dan 0 yang paling sakit. (cara lain adalah dengan
menggunakan skala FACES untuk pasien anak-anak lebih dari 3
tahun atau orang dengan kesulitan bicara)
T: Time (waktu) Kapan sakit mulai muncul, apakah munculnya perlahan atau tiba-
tiba, apakah nyeri muncul secara terus-menerus atau kadang-
kadang, apakah pasien pernah mengalami nyeri seperti ini
sebelumnya, apabila “iya” apakah nyeri yang muncul merupakan
nyeri yang sama atau berbeda.
36
2. Data Objektif
37
9. Gula darah
10. Asupan oksigen
Psikiatrik 1. Penampilan umum, kebersihan
2. Gaya bicara
3. Perilaku: aneh, sesuai
4. Isi dan proses pemikiran
5. Daya ingat, orientasi
6. Potensi membahayakan diri sendiri dan orang lai
Kulit 1. Deskripsi luka: ukuran, lokasi, kedalaman, penyebab, usia,
perdarahan
2. Kontaminasi adanya benda asing
3. Tanda-tanda infeksi: umum atau lokal
4. Bintik merah, sengatan, lesi, gigitan
5. Inflamasi, drainase, trauma, benjolan, luka robek, fotofobia
Mata Akuitas visual: snellen chart, gelap atau terang, bentuk
yang inheren kompleks dan dinamis. Karena sifat peran triage yang
pengalaman dengan berbagai macam penyakit dan cedera. Bila kode triage
2009)
38
sebenarnya (sebagaimana ditentukan oleh indikator klinis dan
memburuk.
lama.
informasi klinis dan historis untuk menghindari kesalahan under triage atau
(Kartikawati, 2012).
bisa dilakukan secara komputer atau manual dan mencakup bagian dasar
di UGD, cara kedatangan, usia pasien, waktu atau jam wawancara triage,
39
dijalani, tingkat kedaruratan, TTV, tindakan pertolongan pertama yang
yang diberikan pada saat triage, tanda tangan perawat yang melakukan
2.4 Hubungan response time dengan kepusan keluarga pada pasien prioritas
II non trauma
Dari segi manajemen bisnis instalasi gawat darurat (IGD) sangat penting
memberikan pelayanan yang maksimal. Setiap pasien yang masuk ruang rawat
inap hampir 75% akan melewati IGD sebelum masuk ruang rawat inap. Ini
artinya respon terhadap kualitas rumah sakit pertama kalidirasakan oleh pasien
40
Response time merupakan suatu standar pelayanan yang harus dimiliki
oleh instalasi gawat darurat (Widodo, 2015). Kurangnya response time dari
dan tingkat keberhasilan yang akan dicapai sesuai dengan standar pelayanan
datang samapai dilakukan penanganan (Suhartati et al, 2011). Pada pasien non
singkat antara 4-6 menit. Untuk itu di butuhkan waktu yang relatif lebih cepat
kekurangan oksigen dalam 8-10 menit, seperti pada kasusu obstruksi total
kategori pasien-pasien sakit berat, tidur di brankar atau bed, dan distress berat,
kategori pasien-pasien dengan sakit akut, moderate, mampu berjalan dan tidak
41
beresiko kolaps, pertolongan secara efektif di IGD biasa cukup
IGD, Interaksi ini mempengaruhi seluruh pasien yang ada di IGD dan menjadi
sangat penting pada kondisi jumlah kunjungan pasien yang banyak. (Aloyce,
pengaruhi oleh dengan tingkat kegawatan pasien, jumlah pasien yang datang,
pada saat pasien datang secara bersamaan. Hal ini bertujuan untuk memastikan
kedatangan nya tetapi karena tingkat kegawatannya yaitu trauma dan non
trauma . Sistem triage mulai dikembangkan mulai pada akhir tahun 1950-an
yang ada untuk melakukan penanganan segera. Perawat saat menilai pasien,
untuk menilai dan menstabilkan pasien tidak terlalu lama (Brooker, 2009).
dan suatu produk dengan harapan nya, sedangkan ketidak puasan pasien
42
dengan kinerja layanan kesehatan yang disarankan sewaktu menggunakan
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep Penelitin
Kerangka konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang
sangat besar karena menghubungkan dunia teori dan dunia observsi, antara
Kerangka konsep dalam penelitian ini dapat di lihat pada gambar 3.1 berikut
<5 menit
P1 P2 P1
Faktor-faktor yang mempengaruhi response Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan keluarga pasien
time 1. Kualitas produk atau 7. Pelayanan
a. Ketersediaan stretcher jasa 8. Lokasi
2. Harga
b. alat atau obat obatan
3. Emosional
9. Vasilitas
c. beban kerja 4. Kinerja 10. Komunikasi
5. Estetika 11. Suasana
keterangan 6. Karakteristik produk 12. Desain visual
= Diteliti
= Tidak diteliti
Indikator untuk mengukur kepuasan
a. Daya tangggap (responsiveness)
b. Jaminan (asurance)
43
c. Bukti fisik (tangible)
d. Empati (empathy)
e. Keandalan (roliability)
= Hubungan
= Penghubung
Pasuruan.
44
BAB IV
METODE PENELITIAN
kesehatan itu terjadi, dari analisa korelasi dapat diketahui seberapa jauh
secara simultan pada suatu saat, jadi tidak ada tindak lanjut. tentunya tidak
semua subjek penelitian harus di observasi pada hari atau pada waktu yang
sama, akan tetapi baik variabel independen maupun variabel dependen di nilai
hanya satu kali saja (Nursalam, 2011). Variabel yang diteliti pada penelitian ini
45
pasien di IGD sebagai variabel bebas dan kepuasan keluarga pada pasien
Populasi : pasien prioritas II non trauma sebanyak 184 orang/bulan yang datang ke instalasi gawat darurat
RSUD Bangil Pasuruan.
Sampel keluarga Pasien prioritas II non trauma di IGD RSUD bangil pasuruan yang berjumlah 126 orang yang di ambil mengunakan
teknik random sampling yang memenuhi kriteria inklusi
Pengolahan data:
Editing,coding,processing,cleaning, tabulating dan analisa pearson product moment
46
Hasil
Kesimpulan
Gambar 4.2 Kerangka kerja hubungan response time dengan kepusan keluarga pada
pasien prioritas II non trauma di IGD RSUD Bangil.
4.3 Populasi dan sampel
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sampel
2014).
47
N
n= 2
1+ N ( d )
Keterangan :
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
e : standar eror (5%)
184
n= 2
1+184 (0,05 )
184
n=
1+184 (0.0025)
184
n=
1.46
a. Kriteria inklusi
P2.
48
2. Pasien non trauma.
b. Kriteria eksklusi
penelitian, sering juga di sebut sebagai faktor yang berperan dalam penelitian
atau gejala yang akan di teliti. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variabel
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan
49
1. Variabel bebas (independent)
(Sugiyono, 2011). Vriabel bebas dari penelitian ini adalah response time.
atau menjadi akibat dari variabel bebas (Sugiyono, 2011). Variabel terikat
50
4.6 Definisi Operasional
1 Variabel Respon time merupakan Lembar Waktu dalam Nominal Penanganan cepat ≤ 5 menit
independe waktu tanggap yang di observasi menit yang (skor 2)
nt berikan kepada pasien (Arloji/st menunjukan Lambat > 5 menit
Response pada saat pasien masuk op watch) respon perawat (skor 1)
time IGD sampai pasien dalam (Mentri kesehatan RI,
mendapat pertolongan memberikan 2009).
dari tenaga kesehatan, pelayanan Keterangan:
dengan waktu pelayanan pasien di IGD - Tepat = 100%
yang sesuai dengan - Tidak tepat =50%
tingkat kegawatan (Mentri kesehatan RI,
pasien p1,p2 dan p3. 2009).
51
2 Variabel Kepuasan keluarga Kuesioner persepsi Ordinal sangat tidak puas
dependent pasien adalah terpenuhi kepuasan pasien maupun (skor 1)
Kepuasan apa yang di harapkan keluarga keluarga pada tidak puas (skor 2)
keluarga oleh keluarga pasien pelaksanaan puas (skor 3)
pada dari cara penanganan, tindakan yang sangat puas (skor 4)
pasien tindakan yang di di lakukan Keterangan:
prioritas berikan, dan komunikasi oleh perawatan - Sangat tidak puas = 0-
II non yang baik, jika 25%
trauma pelayanan yang dirasa - Tidak puas= 26-50%
kurang maksimal maka - Puas = 51-75%
timbul rasa ketidak - Sangat puas = 76-100%
puasa dari keluarga (Syafrudin,2011)
maupun pasien itu
sendiri.
dengan bobot sangat tidak puas (skor 1), tidak puas (skor 2), puas (skor
52
4.8 Uju Validitas Dan Reabilitas
(data) diperlukan adanya alat dan cara pengumpulan baik sehingga data
valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang di teliti secara
n ( ƩXY )− ( ƩX ) .( ƩY )
ʳ hitung=
√[ n . Ʃ X −( ƩX ) ] [n. Ʃ y −( ƩY )² ]
2 2 2
n = jumlah responden
Probabilitas hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%) dan nilai
korelasi (r) tabel lebih besar dari r hitung maka dinyatakan valid dan
sebalik nya dinyatakan tidak valid. Kuesioner yang telah dijawab akan
53
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah hasil
Alpa > 0,482. Hasil ini, pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya
k Ʃ ơb²
ʳ11 = ( )(1- )
k−1 ơt ²
Dimana :
(Arikunto, 2010).
kuesioner dan lembar observasi yang di isi oleh peneliti dalam hitungan menit
54
1. Peneliti mengurus surat permohonan ijin dari pihak Universitas
Bangil Pasuruan.
responden.
6. Waktu tanggap tenaga kesehatan terhadap pasien kita bisa lihat diruang
menjadi responden.
55
11. Melakukan dokumentasi.
a. Editing
b. Coding
dalam analisa data pada usia di beri kode 1= 20-30 tahun, kode 2= 31-
56
tidak puas, kode= 2 tidak puas, kode 3=puas, kode 4= sangat puas,
c. Scoring
keluarga, sangat tidak puas skor 1, tidak puas skor 2, puas skor 3,
f. Tabulating
57
4.10.2 Analisa data
a) Analisa univariat
b) Analisa Bivariat
Analisis bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua
4.11Etika Penelitian
keluarga pada pasien prioritas II non trauma di IGD RSUD Bangil Pasuruan”
memiliki surat izin penelitian yang sah dari Fakultas Ilmu Kesehatan Program
surat izin yang sah dari RSUD Bangil Pasuruan untuk mengadakan
58
mengungkapkan bahwa secara internasional disepakati prinsip dasar
prosedur penelitian.
CNA Canadian Nurses association) dan ANA dalam Potter & Perry
59
responden yang diberikan secara bebas, sadar dan rasional setelah
consent.
2. Kerahasiaan
Peneliti menjamin semua informasi yang diberikan oleh
responden dengan cara apapun agar orang lain selain peneliti tidak
60
BAB V
HASIL PENELITIAN
menampung pasien yang semakin hari semakin banyak. Kondisi ini membuat
tahun 1981. Tahun 1985 RSUD Bangil menjadi tipe D dan pada tahun 1993
ditetapkan sebagai lembaga tersendiri dan bukan lagi sebagai UPT Dinas
RSUD Bangil sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan diberikan
Namun demikian RSUD Bangil tidak terlepas sepenuh nya dari Pemerintah
Kabupaten Pasuruan.
61
itu, RSUD Bangil merupakan rumah sakit pemerintah yang terdapat di tingkat
daerah yang menyebabkan adanya beberapa tuntutan antara lain bahwa rumah
Tabel 5.1 Karakteristik Keluarga pada Pasien Prioritas II Non Trauma di IGD
RSUD Bangil Pasuruan
No. Karakteristik Responden F %
Usia
1 21-30 tahun 34 27,0
2 31-40 tahun 47 37,3
3 41-50 tahun 21 16,7
4 51-60 tahun 24 19,0
Total 126 100
Jenis Kelamin
1 Laki-laki 57 45,2
3 Perempuan 69 54,8
Total 126 100
Hubungan dengan pasien
1 Orang tua 14 11,1
2 Suami/istri 46 36,5
3 Saudara 31 24,6
4 Anak 35 27,8
Total 126 100
Pendidikan
1 Tidak sekolah 23 18,3
2 SD 42 33,3
62
3 SMP 18 14,3
4 SMA 34 27,0
5 Sarjana 9 7,1
Total 126 100
prioritas II non trauma di IGD RSUD Bangil Pasuruan sebagian berusia 31-
(33,3%).
berikut.
No Response Time F %
1 Cepat 91 72,2
2 Lambat 35 27,8
Total 126 100
Tabel 5.2 Kategori Response Time di IGD RSUD Bangil Pasuruan Tahun
2018
Berdasarkan Tabel 5.2 menunjukkan bahwa response time di
63
Berdasarkan hasil penelitian, kepuasan keluarga pada pasien prioritas
berikut.
No Kepuasan F %
1 Sangat puas 61 48,4
2 Puas 65 51,6
3 Tidak puas 0 0
4 Sangat tidak puas 0 0
Total 126 100
pasien prioritas II non trauma di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Bangil
64
menggunakan analisis chi square. Analisis teknik ini dengan tingkat
didapatkan nilai signifikan (Sig.) = 0,016 (p value ≤ 0,05) yang berarti data
65
BAB VI
PEMBAHASAN
yang ada di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Bangil Pasuruan, dimana
kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh petugas kesehatan juga dapat
sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam melayani pasien. Hal ini
efektif yaitu terdiri dari faktor kesadaran, faktor aturan, faktor organisasi,
pelayanan.
66
berat ringannya kasus pada pasien trauma maupun non trauma, harapan hidup
dan tingkat keberhasilan yang akan dicapai sesuai dengan standar pelayanan
singkat antara 4-6 menit. Untuk itu dibutuhkan waktu yang relatif lebih cepat
kekurangan oksigen dalam 8-10 menit, seperti pada kasus obstruksi total jalan
napas dan henti jantung (Musliha, 2010). Sistem manajemen yang baik ini
mendukung Kepmenkes RI No. 856 tahun 2009 tentang Standar IGD Rumah
diberikan pada pasien yang datang ke IGD memerlukan standar sesuai dengan
gawat darurat dengan response time yang cepat dan penanganan yang tepat.
Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan sarana, prasarana, sumber daya
manusia dan manajemen IGD rumah sakit sesuai standar. Pada tahun 2010,
adalah response time, dimana pasien gawat darurat harus ditangani paling
diberikan oleh tenaga kesehatan pada pasien yang datang ke IGD sampai
67
(2015), yang berjudul hubungan response time dengan kepuasan keluarga
pasien gawat darurat pada triase merah di Instalasi Gawat Darurat Rumah
Sakit Umum Pusat Prof Dr. R D Kandau Manado. Penelitian lain yang
response time perawat dengan kepuasan pasien, semakin cepat response time
perawat semakin puas pasien, dan sebaliknya semakin lambat response time
pada pasien prioritas II non trauma di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD
Suatu pelayanan dikatakan baik oleh pasien maupun keluarga ditentukan oleh
kenyataan apakah jasa yang diberikan bisa memenuhi kebutuhan pasien atau
68
responsiveness (cepat tanggap), reliability (pelayanan tepat waktu),
pelayanan ).
salah satu aspek yang penting dimana suatu kepuasan merupakan salah satu
visi maupun misi dari rumah sakit semakin puas keluarga maupun pasien
akan memberikan nilai ptersenndiri bagi rumah sakit. Lama nya pasien
pelayanana yang di berikan oleh perawat padahal lama nya penanganan itu
disebabkan oleh banyak hal, dan keluarga pasien tidak mau tahu dengan
sopan santun dan sesuai dengan kasus yang telah di alami oleh pasien.
diantara nya yaitu, oleh Eko Widodo (2015), penelitian menunujukan bahwa
selanjutnya yaitu dilakukan oleh Melkior S.Y.B dkk (2018), hasil dinyatakan
Luhur Malang.
69
dikategorikan cepat sebanyak 91 orang (72,2%) terdapat kepuasan keluarga
analisisi chi square didapatkan nilai signifikan (Sig.) = 0,016 (p value ≤ 0,05)
yang berarti data dinyatakan signifikan dan H1 diterima, artinya ada hubungan
response time dengan kepuasan keluarga pada pasien prioritas II non trauma
2008 dalam Adhytyo dan Mulyaningsih 2013 faktor responsiveness atau daya
tanggug jawab dari kinerja petugas kesehatan itu sendiri yang di dalamnya
lakukan oleh Mario Alan Rembet et al (2015), yaitu terdapat hubungan yang
pasien pada triase kuning di Instalasi Gawat Darurat RSU GMIM Kalooran
(2015), yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara response time perawat
70
dengan tingkat kepercayaan keluarga pasien pada triase kuning di Instalasi
antara waiting time dengan pasien prioritas 3 di IGD RSUD Panti Waluya
Sawahan Malang.
71
BAB VII
7.1 Kesimpulan
91 orang (72,2).
Bangil Pasuruan.
7.2 Saran
bervariasi.
72
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR PUSTAKA
73
Donsu, J, D, T.2016. Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta : Pustaka
Baru Press. Cetakan I.
Eko Widodo.2015, Hubungan response time perawat dalam memberikan
pelayanan dengan kepuasan pelanggan di IGD RS. panti waluyo
surakarta, program study s1-keperawatan, stikes kusuma husada:
surakarta.
Fandy, Tjiptono. 2011. Service Management Mewujudkan Layanan Prima. Edisi
2. Yogyakarta: Andi.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Habib, H. Dkk.2016. Triase moderen rumah sakit dan aplikasinya di indonesia,
researchGate, diakses tanggal 09 Maret 2017,
https://www.researchgate.net/publication/311715654
Hadi, Sutrisno. 2014. Penelitian Research. Yogyakarta: BPFE.
Hamarno, Rudi. 2016.Modul Bahan Ajar Cetak Kebidanan Keperawatan
Kegawat daruratan Dan Manajemen Bencana. Jakarta
Hermawan D pisu,dkk, 2015, Hubungan Respons Time Perawat dengan
Kepuasan Pasien di Instalasi Gawat Darurat Rsup Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado, Kandou Manado: Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.
Hidayat,A.A.2014 metode penelitian keperawatan dan teknik analisa data.
Jakarta: Salemba Mediak
Hidayat, A. Aziz Alimul.2011. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisis Data.Jakarta : Salemba Medika.
Igede.2012. Hubungan persepsi pasien tentang perawat IGD RSUD wates kulon
Progo yogyakarta dengan kecemasan pasien di ruang IGD RSUD wates
kulon Progo. Yogyakarta: Program Studi S1 keperawatan : Universitas
Respati Yogyakarta.
Kartikawati, N.D. 2012. Buku Ajar Dasar-Dasar Keperawatan Gawat Darurat.
Jakarta: Salemba Medika.
74
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2011.Standar Pelayanan
Keperawatan Gawat Darurat di RS. Jakarta: Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Standar Instalasi Gawat
Darurat Rumah Sakit. Jakarta : Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/Menkes/SK/II/2008. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. 6
Februari 2008. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Kurniasari, Regina.2016. Analisis Hubungan Pelayanan dengan Kepuasan Pasien
(Studi di IGD Rumah Sakit Sido Waras). Universitas Airlangga.
Malara, T, Dkk. 2015. Hubungan faktor-faktor eksternal dengan response time
perawat dalam penanganan pasien gawat darurat di IGD RSUP prof.
Dr. r. d. Kandou Manado. ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor
2 Mei 2015
Mario alan rembet.,dkk, 2015, Hubungan response time dengan tingkat
kepercayaan keluarga pasien pada triase kuning (urgent) di IGD RSU
GMIM kalooran amurang,: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran : Universitas Sam Ratulangi Manado. e –jurnal keperawatan
(e-Kp) volume 3 nomor 2, september 2015.
Melkiro Silvanus Yopi Balik dkk, 2018,Hubungan pelaksanaan komunikasi
terapeutik perawat degan tingkat kepuasan keluarga di yayasan SLB
Bakti Luhur Malang, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang,
Nursing News volume 3, nomor 1, 2018.
Moenir. 2008. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Musliha.2010. Keperawatan Gawat Darurat. Nuha Medika : Yogyakarta.
Nursalam.2011. konsep dan peranan metodologi penelitian ilmu keperawatan.
jakarta:Salemba Medika.
Nursalam.2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (3rd ed.). Jakarta:
Salemba Medika.
Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
75
Nursalam.2016. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional . Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi revisi cetakan
pertama. Jakarta : Rineka Cipta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014.
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. 18 Agustus 2014. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Pohan, Imbalo S. 2002. Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC
Prasetyantoro, Indra, 2013,hubungan ketepatan penilaian triase dengan tingkat
keberhasilan penanganan pasien cedera kepala di igdrsu pku
muhammadiyah bantul.
Sabarguna, B.S dan Rubaya, A.K. 2011. Sanitasi Lingkungan & Bangunan
Pendukung Kepuasan Pasien Rumah Sakit. Jakarta: Salemba Medika.
Siboro, T. 2014. Hubungan pelayanan perawat dengan tingkat kepuasan pasien
di ruang Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Advent Bandung
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta:
Bandung.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R & D. Bandung:
Alfabet
Suhartati, et al. 2011. Standar Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat di Rumah
Sakit. Jakarta: Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisan
Medik Direk
Suryani.2010. Keperawatan Gawat Darurat. Online available:
(http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/5FIKESS1KEPERAWATAN/101
0712012/BAB%20I.pdf). Diaskes tanggal 3 Desember 2015.
Siswa Nurhasim 2015. Pengetahuan Perawat Tentang Response Time Dalam
Penanganan Penanganan Gawat Darurat Di Ruang Triage
Karanganyar. Skripsi.
Sutawijaya, R. B. 2009. Gawat Darurat Panduan Kesehatan Wajib Di Rumah
Anda . Yogyakarta : Aulia Publishing.
Suyanto, Siswanto, Susila. 2013. Metodologi penelitian kesehatan dan
kedokteran. Yogyakarta Bursa Ilmu.
76
Syafruddin, Masito, S dan Rosyanawaty, T. 2011. Manajemen Mutu Pelayanan
Kesehatan Untuk Bidan. CV. Trans Info Media : Yogyakarta.
Wa Ode, dkk.2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Ketepatan Waktu
Tanggap Penanganan Kasus Pada Response Time I Di Instalasi
Gawat Darurat Bedah dan Non Bedah RSUD Dr.Wahidin
Sudirohusodo http://pasca.unhas.ac.id.pdf. Diakses 12 Januari 2014
Widodo, E. 2015. Hubungan Response Time Perawat Dalam Memberikan
Pelayanan Dengan Kepuasan Pelanggan Di IGD RS Panti Waluyo
Surakarta.http://ebook/stikeskusumahusada.ac.id.penelitian-gawat-
darurat/2015/1064. Di akses tanggal 6 Februari 2016 jam 11.58 WIB.
Lampiran 2
77
Lampiran 3
78
Lampiran 7
79
Lampiran 8
80
81
Lampiran 9
82
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth
Bapak/Ibu/Saudara/i
pasien prioritas II non trauma di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum
Daerah Bangil Pasuruan Jawa Timur” untuk maksud tersebut saya meminta
dengan kejujuran dan apa adanya. Penelitian ini akan menimbulkan akibat yang
Responden peneliti
Lampiran 10
83
PERNYATAAN SEBAGAI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk turut
berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Malang yang bernama Wayan Supi Andila dengan judul
penelitian “Hubungan response time dengan kepuasan keluarga pada pasien
prioritas II non trauma di Instalasii Gawat Darurat RSUD Bangil Pasuruan Jawa
Timur Tahun 2018”
Saya tahu bahwa informasi yang kan di berikan akan besar manfaatnya
bagi responden dan mahasiswa yang meneliti.
(......................................)
Lampiran 11
84
LEMBAR KUESIONER
HUBUNGAN RESPON TIME DENGAN KEPUASAN KELUARGA PADA
PASIEN PRIORITAS II NON TRAUMADI INSTALASI GAWAT
DARURAT RSUD BANGIL PASURUAN TAHUN 2018
A. Identitas Responden
1. Pasien prioritas :
2. No. Responden :
3. Umur : Tahun
4. Jenis Kelamin :
Suami/ Istri
Saudara
Anak
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
Lampiran 12
85
No Pernyataan Sangat puas Tidak Sangat
Puas puas Tidak
puas
1 Bagaimana perasaan anda jika tenaga kesehatan pada saat
menerima hingga memberi pertolongan pertama kali kepada
pasien tidak lebih dari 5 menit ?
2 Apakah anda merasa puas saat melihat tenaga kesehatan yang
pada umumnya bersikap ramah dan sopan ?
3 Apakah saudara merasa puas jika tenaga kesehatan mendengarkan
keluhan yang di sampaikan oleh pasien serta keluarga pasien
dengan serius?
4 Apakah saudara merasa puas mengenai ketanggapan tenaga
kesehatan terhadap keluhan pasien maupun keluarga?
5 Apakah saudara merasa puas bila tenaga kesehatan akan
menjelaskan setiap tindakan yang di berikan kepada pasien dan
keluarga?
6 Apakah saudara merasa puas bila tenaga kesehatan memberikan
tindakan cepat pada saat pasien membutuhkan pertolongan?
7 Apakah anda merasa puas bila pelayanan keperawatan di IGD
berjalan dengan baik, cepat dan tepat?
8 Apakah anda merasa puas bila prosedur pelayanan di IGD tidak
berbelit-belit?
9 Jika petugas memberi informasi yang jelas dan mudah dimengerti
oleh pasien dan keluarga apakah saudara merasa puas?
10 Apakah anda merasa puas bila perawat memberikan perhatian
secara khusus kepada setiap pasien?
11 Bagaimana perasaan saudara jika pelayanan yang diberikan
kepada semua pasien dan keluarga sama tanpa memandang status
sosial?
12 Apakah anda puas dengan kinerja perawat yang bersikap empati
(merasakan perasaan pasien dan keluarga)?
13 Bagaimana perasaan saudara bila melihat tenaga kesehatan begitu
antusias mendorong dan memberi semangat kepada pasien untuk
sembuh?
14 Puaskah saudara jika tenaga kesehatan menginformasikan kepada
keluarga tentang hal hal yang diperlukan pasien saat berada di
IGD?
15 Bagimana perasaan saudara jika pada saat tenaga kesehatan tidak
membiarkan keluarga pasien untuk menunggu terlalu lama
mengetahui keadaan/ kondisi pasien saat di IGD?
Lampiran 13
86
No Hari/Tanggal Pasien masuk Pasien terlayani Nilai (Menit)
Responden (pukul) (pukul)
Standar ≤5 menit
LEMBAR OBSERVASI RESPONSE TIME
87