SKRIPSI
Oleh
Nur Mutmainah
NIM 3101407007
JURUSAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
i
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Hari :
Tanggal :
Penguji Utama
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Dekan,
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau
dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Nur Mutmainah
NIM.3101407007
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
nyata , maka dia adalah orang yang tidak pernah berguna (Huzaifah
Ismail)
Persembahan :
☺Bapak dan Ibu yang memberikan doa dan kasih sayang yang tulus.
☺Buat saudaraku tersayang ( Mbak Aini, Mas Sarwan, Adik Ifa dan Adik Aisy)
☺Teman-teman terbaikku Kasih, Dwi, Ayu, dan Nisa terima kasih atas motivasi
kalian.
v
PRAKATA
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-
Negeri Semarang.
terselesaikan atas bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini
vi
7. Ginna Santoso S.Pd Ketua MGMP Sejarah SMA Kabupaten Rembang
yang telah memberikan ijin melakukan penelitian.
8. Seluruh anggota MGMP Sejarah SMA di Kabupaten Rembang yang
telah menjadi objek penelitian, terimakasih atas bantuannya.
9. Tsabit Azinar Ahmad,S.Pd., M.Pd dan Yupa Setiyawan yang telah
memberikan dukungan hingga terselesaikannya skripsi ini.
10. Bapak, Ibu dan segenap keluarga besar yang telah memberikan
dukungan hingga terselesaikannya skripsi ini.
11. Teman-teman di asholehah kost, emeral kost yang telah memberikan
bantuan dan motivasi selama ini.
12. Semua pihak yang telah membantu dengan sukarela, yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis
vii
SARI
viii
MGMP dapat memberikan surat keterangan bagi anggota untuk (PAK)
Penetapan Angka Kredit. Selain itu MGMP juga dapat dimasukan unsur C
pada aspek pengalaman berorganisasi dibidang pendidikan dan sosial.
Kendala-kendala MGMP dalam pengembangan kompetensi profesional
guru Sejarah di Kabupaten Rembang; SMA Swasta, dari guru sejarah yang
berasal bukan dari lulusan sejarah menjadi permasalahan terhadap MGMP;
Kurang pengawasan dari Dinas, dan KSKO (Kepala Sekolah Koordinasi
Organisasi) kepada kinerja MGMP; Dana pendukung operasional MGMP
yang kurang memadai; Terdapat beberapa etos kerja guru yang rendah.
Tanggapan guru Sejarah terhadap fungsi MGMP Sejarah Kabupaten
Rembang; Bahwa MGMP sangat membantu guru dalam mewujudkan proses
pembelajaran yang dapat mengubah ranah psikologis siswa serta permasalahan
yang terkait dengan implementasi KTSP.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN KELULUSAN..........................................................................iii
PERNYATAAN .................................................................................................iv
PRAKATA .........................................................................................................vi
SARI ................................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
B. Perumusan Masalah............................................................................. 13
C. Tujuan Penelitian................................................................................. 13
D. Kegunaan Penelitian............................................................................ 14
3. Tujuan MGMP....................................................................................22
x
4. Peran MGMP.......................................................................................24
1. Pengertian Guru...................................................................................38
2. Guru Sejarah........................................................................................39
D. Kerangka Berfikir................................................................................ 46
C. Sumber Data........................................................................................ 51
F. Keabsahan Data................................................................................... 57
2010...................................................................................................63
xi
B. Upaya-Upaya MGMP Sejarah Dalam Pengembangan Kompetensi
Rembang.... ......................................................................................... 94
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................. 97
B. Saran ................................................................................................... 99
LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Organisasi Profesi dan Kode Etik ................................................................ 22
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
2012.......................................................................................................105
2003........................................................................................................106
2006........................................................................................................107
2009........................................................................................................108
Pengawas...............................................................................................114
2003........................................................................................................116
xiv
16. Foto Penelitian....................................................................................128
Terjan di Lasem...........................................................................128
Rembang..................................................................................129
2) Wawancara...............................................................................131
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diinginkan. Dimensi tersebut, peranan guru sulit digantikan oleh yang lain.
proses pembelajaran berkembang amat cepat. Hal ini disebabkan karena ada
pembelajaran, yang diperankan oleh guru yang tidak dapat digantikan oleh
hari adalah bahwa guru merupakan orang yang harus digugu dan ditiru, dalam
arti orang yang memiliki kharisma atau wibawa hingga perlu ditiru dan
pesat, guru tidak hanya bertindak sebagai penyaji informasi, tetapi juga harus
1
2
bahwa mengajar adalah suatu profesi. Menurut Dedi Supriyadi (1998), guru
sebagai suatu profesi di Indonesia baru dalam taraf sedang tumbuh (emerging
dilakukan oleh mereka yang khususnya dipersiapkan untuk itu (Saondi, 2010:
7).
sebagai suatu profesi, dan sebagian lagi tidak mengakuinya. Oleh sebab itu
dapat merasakan jalan ke arah itu mulai dijalani, misalnya dengan adanya
peraturan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1989 bahwa
yang boleh menjadi guru hanya yang mempunyai akta mengajar yang
3
2009: 26).
perguruan tinggi ( pasal 39 ayat (2) UU Sisdiknas). Pasal ini tidak diikuti
Itulah salah satu sebab, maka pengaturan lebih lanjut tentang pendidik,
tidak dijelaskan lebih lanjut dalam UU Sisdiknas, dan karena itu dalam
sembilan prinsip profesional (pasal 7 ayat 1), yaitu guru dan dosen : (a)
4
memiliki bakat, minat dan panggilan jiwa, dan idealisme; (b) memiliki
pendidikan sesuai bidang tugas; dan (d) memilki kompetensi yang diperlukan
sesuai bidang tugas; dan (e) memiliki tangung jawab atas pelaksanaan tugas
keprofesionalan. Selain itu guru dan dosen harus juga: (f) memperoleh
hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. Dalam hal ini
dosen tidak wajib memiliki wadah profesi, karena akan lebih banyak diatur
1. Kompetensi Pedagogik
dipunyainya.
mendidik.
2. Kompetensi Profesional
siswa.
dalam pembelajaran.
kelas.
3. Kompetensi Sosial
masyarakat.
masyarakat.
4. Kompetensi Kepribadian
nilai-nilai yang seyogyanya dianut oleh seorang guru dan penampilan diri
mencangkup :
a. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa.
sertifikat pendidik yaitu melalui sertifikasi, pada saat ini pemerintah baru
hadiah bagi guru yang telah dinyatakan profesional melalui tunjangan dua
pendapat yang diungkapkan oleh Soetjipto dan Ondi Saondi bahwa guru
tinggi favorit dalam mencetak calon guru. Profesi guru pada saat ini
mengapa profesi guru pada saat ini menjadi profesi yang favorit.
bahwa guru tersebut sudah profesional, hal ini dapat dilihat dari data yang
Jawa Tengah masih rendah. Hal ini di latar belakangi oleh banyak faktor
optimal.
fungsi dan peran kegiatan dalam bentuk PKG (Pusat Kegiatan Guru),
mengajarnya.
sekolah yang diakui pemerintah sampai saat ini, ada wadah guru yang
akan tetapi semua guru belum menyadari hal itu. Adanya Sertifikasi Guru
kinerja MGMP, antara lain melalui berbagai pelatihan instruktur dan guru
MGMP.
kualitas kompetensi dan profesionalisme guru, hal ini bisa dilihat dari
tugas dan fungsi dari adanya wadah MGMP yaitu sebagai tempat guru
budaya apa yang perlu di masukan dalam sejarah lokal. Selain itu, MGMP
Kontroversial, Hal ini telah diungkapakan oleh Tri Widodo pada seminar
12
ini yang “masih sarat” dengan kontroversi, di samping yang secara khusus
keniscayaan yang pasti terjadi. Untuk itu guru membutuhkan suatu wadah,
juga dapat memberikan kontribusi yang sama pada guru sejarah dengan
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
lebih baik.
profesional.
2. Kegunaan Praktis
a. Dapat berguna bagi penelitian yang lebih luas dan lebih mendalam.
umum lainnya.
E. Batasan Istilah
penelitian ini perlu memberikan batasan istilah dalam pemakaian kata atau
gugus sekolah. Ruang lingkupnya meliputi guru mata pelajaran pada SMA
Negeri dan Swasta, baik yang berstatus PNS maupun Swasta dan atau guru
oleh, dan untuk guru" dari semua sekolah. Atas dasar ini, maka MGMP
2. Kompetensi Profesional
3. Guru Sejarah
kebangsaan, cinta tanah air, bangsa dan negara, serta sadar untuk
unsur utama dalam pendidikan politik bangsa. Lebih jauh lagi pengajaran
berprofesi mengajar, dalam bidang studi atau ilmu yang merupakan salah
satu unsur utama dalam pendidikan politik bangsa. Lebih jauh lagi
1. Pengertian MGMP
sanggar/ gugus sekolah. Ruang lingkupnya meliputi guru mata pelajaran pada
SMA negeri dan swasta, baik yang berstatus PNS (Pegawai Negeri Sipil)
maupun swasta dan atau guru tidak tetap atau honorarium. Prinsip kerjanya
adalah cerminan kegiatan "dari, oleh, dan untuk guru" dari semua sekolah.
diakui pemerintah sampai saat ini selain PGRI, MGMP didirikan atas anjuran
36).
18
19
terdiri dari dua unsur yaitu musyawarah dan guru mata pelajaran. Guru
mata pelajaran adalah guru SMP dan SMA negeri atau swasta yang
kurikulum kelas. Dalam hal ini dituntut kerjasama yang optimal diantara
1. Pasal 41
independen
20
kepada masyarakat.
2. Pasal 42
guru, sebelumnya sudah ada pasal-pasal yang memuat tentang organisasi guru
yaitu pada buku “Potret Guru” di tulis bahwa PGRI dimantapkan sebagai
merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku guru warga PGRI
atas pelanggaran kode etik oleh guru. Organisasi profesi guru wajib
profesi profesi.
22
PEMERINTAH/PEMDA GURU
ORGANISASI
dapat memfasilitasi PROFESI Wajib menjadi anggota
Menetapkan
& menegakan wewenang INDEPENDEN
KODE ETIK
memajukan
GURU
pendidikan nasional
memberikan
bantuan hukum
3. Tujuan MGMP
dalam kelompok ini diatur dengan jadwal yang cukup baik. Sayangnya, belum ada
keterkaitan dan hubungan formal antara kelompok guru-guru dalam MGMP ini
yaitu :
yang bersangkutan.
81).
4. Peran MGMP
dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan yang sudah siap dan mampu
pendidikan nasional.
musyawarah guru seperti MGMP merupakan suatu wadah yang efektif dalam
dan efisien.
tujuan dari organisasi tersebut, akan tetapi organisasi guru misalnya PGRI
dengan melihat pengertian, tujuan dan peran MGMP yang telah di jelaskan
atas begitu baik. Namun demikian, berbagai indikator mutu pendidikan belum
pendidikan :
dimaksud pada ayat (1) dan (2) mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
tangung jawabnya;
materi standar, (d) Mengelola program pembelajaran, (e) Mengelola kelas, (f)
34
individual.
merupakan kompetensi yang harus dikuasi oleh guru dalam kaitannya dengan
saling mendasari satu sama lain. Kompetensi yang satu mendasari kompetensi
lainnya.
Pendapat ini diperkuat oleh Syaefudin, bahwa guru profesional adalah guru
perilaku) yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam
apa-apa yang menjadi tugas dan peranannya, merupakan pendapat dari Uzer
Usman, sedangkan menurut Hamzah Uno guru profesional adalah guru yang
guru dengan guru profesional adalah kompetensi profesional itu jadi bagian
undang Guru dan Dosen tahun 2005 menyatakan dengan tegas bahwa setiap
pendidikan masih cukup banyak, distribusi guru belum merata, masih banyak
Guru Mata Pelajaran), KKS (Kelompok Kerja Kepala Sekolah), dan KKPS
Melihat data di atas yang telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan
hal yang lebih penting adalah berdasar kebutuhan individu guru untuk
dalam bidang keguruan mengandung arti peningkatan segala daya dan usaha
dalam rangka pencapaian secara optimal layanan yang akan diberikan kepada
apabila kita melihat kondisi objektif saat ini berkaitan dengan berbagai hal
Iptek, (2) persaingan global bagi lulusan pendidikan, (3) otonomi daerah, dan
dan menulis jurnal atau karya ilmiah, (9) Berpartisipasi dalam pertemuan
lulusan pendidikan, (3) otonomi daerah, dan (4) implementasi KTSP. Banyak
Keluaran yang bermutu dapat dilihat pada hasil langsung pendidikan yang
berupa nilai yang dicapai siswa dan dapat juga dilihat melalui dampak
C. Guru Sejarah
1. Pengertian Guru
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
145).
39
pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik
dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai
2. Guru Sejarah
kebangsaan, cinta tanah air, bangsa dan negara, serta sadar untuk menjawab
untuk apa ia dilahirkan. Pelajaran sejarah merupakan salah satu unsur utama
sejarah yaitu orang yang berprofesi mengajar, dalam bidang studi atau ilmu
yang merupakan salah satu unsur utama dalam pendidikan politik bangsa.
kekuatan bagi berfungsinya sarana tersebut dengan efektif. Dengan kata lain,
semakin kita menyadari nilai sejarah, semakin kita punya kekuatan untuk
menunjukan tingkat penghayatan pada makna dan hakikat sejarah bagi masa
kini dan masa yang akan datang, menjadi dasar pokok bagi berfungsinya
mata pelajaran yang penting. Untuk itu seorang guru sejarah harus dapat
41
sejarah itu tidak menarik, bahkan sangat membosankan. Guru sejarah hanya
yang sama dari tingkat SD sampai SMA. Model serta teknik pengajarannya
juga dari itu ke itu saja. Apa yang terjadi kelas, biasanya adalah : guru
yang telah tertulis di dalam buku ajar, dan akhirnya langsung menutup
pihak guru-guru (termasuk guru sejarah sendiri) sering timbul kesan bahwa
tersebut adalah MGMP, melalui MGMP ini seorang guru dapat saling
Hal ini telah diungkapakan oleh Tri Widodo pada seminar makalah nasional
G 30/S PKI, Lahirnya Orde Baru, Integrasi Timur-Timur. Sifat sejarah yang
keniscayaan yang pasti terjadi. Untuk itu guru membutuhkan suatu wadah,
lain dari pada konsekwensi logis dari hakikat sejarah, dimana bahan baku dari
sejarah itu tidak lain dari kemanusiaan itu sendiri. (2) Guru sejarah
43
adalah pengabdi perubahan. Ini berarti bahwa guru sejarah harus selalu
menyadari salah satu watak utama sejarah, yaitu perubahan. Berpikir historis
adalah berpikir bahwa segala sesuatu akan bergerak atau berubah, cepat atau
mampu mndeteksi arah perkembangan tersebut, untuk itu pula seorang guru
(yang sudah menjadi pembawaanya) pada prosedur kerja sejarah itu sendiri,
tapi ini sama sekali bukan berarti bahwa guru sejarah begitu saja bisa
berbohong. Ada tuntutan etis yang seharusnya tetap membimbing kata hati “
untuk mampu menyampaikan fakta yang benar, atau bahwa murid harus
masa lampau. Ini meliputi antara lain pengetahuan yang mendalam tentang
strategi dan metode mangajar sejarah sangat diperlukan bagi seorang guru
sejarah. Tanpa adanya keterampilan ini guru sejarah akan hanya terpaku
pada strategi dan metode yang itu-itu saja. Selanjutnya bisa diduga hasil
dan menggunakan teknik evaluasi baik untuk tes sumatif maupun tes
formatif.
Sudah jelas bahwa sikap guru sejarah akan sangat berpengaruh atas
sejarah yang dipelajarinya. Apabila seorang guru sejarah sama sekali tidak
tegasnya tidak tertarik pada peristiwa sejarah, sulit diharapkan guru bisa
sejarah itu. Di sini prinsip keteladanan sangat diharapkan dari guru sejarah.
Bukan saja di dalam kelas, tapi di luar kelas juga dia harus menunjukan
D. Kerangka Berfikir
memanfaatkan organisasi profesi yang ada, organisasi guru yang telah berdiri
lokal. Wadah organisasi ini memang sangat dibutuhkan oleh guru dalam
melalui berbagai pelatihan instruktur dan guru inti, peningkatan sarana dan
MGMP
Guru Profesional
Gambar 2.2
Kendala-kendala
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Sasaran Penelitian
tetapi saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. George J.
hierarkis. Artinya, saling mendasari satu sama lain. Kompetensi yang satu
48
49
dan daerah.
karena jumlah guru di sekolah pada umumnya sudah cukup memadai, tetapi
Penelitian ini fokus pada MGMP Sejarah SMA bukan MGMP Sejarah
(IPS) SMP, karena mata pelajaran Sejarah SMA lebih spesifik tidak
perpaduan dari mapel Geografi, mapel Ekonomi, dan mapel Sejarah. Sasaran
penelitian ini sangat relevan karena sesuai dengan profesi yang akan peneliti
kompetensi profesional yang dapat diukur melalui skala Likert. Serta, tujuan
di latar belakangi oleh banyak faktor salah satunya yaitu: Peran MGMP yang
Untuk memahami hal itu, perlu diteliti secara mendalam, tentang peran
2006: 179).
research), yakni sudah terarah pada batasan atau fokus tertentu yang
adalah studi kasus tunggal, artinya penelitian hanya dilakukan pada satu
sasaran (satu lokasi, atau satu subyek) (Sutopo, 2006: 140). karena meneliti
C. Sumber Data
lentur dan juga kritis memahami berbagai informasi yang memang penting
52
(Sutopo, 2006: 58). Informan dalam penelitian ini adalah ketua, pengurus,
2. Aktivitas MGMP
oleh MGMP selama ini dan arah dari kegiatan tersebut. Aktivitas MGMP
1. Observasi
oleh pribadi yang diamati, tetapi hanya sebagai pengamat (Sutopo, 2006:
2. Wawancara
228) menjelaskan bahwa wawancara ini bersifat lentur dan terbuka, tidak
berstruktur ketat, tidak berada pada suasana formal, dan bisa dilakukan
dari MGMP, 1 orang dari Dinas Pengawas IPS Kabupaten Rembang, dan
1 orang dari ketua MGMP IPS. Dikarenakan tidak adanya waktu dari guru
wadah MGMP.
3. Studi Dokumen
dokumen yang dihimpun dipilih sesuai dengan tujuan dan fokus masalah
ini dimaksud untuk melengkapi data dari wawancara dan 15 orang tersebut
E. Memilih Informan
selanjutnya yaitu dari Dinas Pendidikan IPS Kabupaten Rembang dan Ketua
yaitu informan lulusan Sejarah dengan anggota yang bukan dari lulusan
Sedangkan Informan Ketua MGMP IPS SMP dipilih untuk mengetahui kerja
Hal ini karena tidak semua aktivitas MGMP sering dilakukan, sehingga
pada Kamis 17 Februari 2011 pada rapat pembuatan soal ujian sekolah, Sabtu
19 Februari 2011 pada rapat koordinasi soal ujian sekolah, dan Kamis 28
F. Keabsahan Data
sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
dengan sumber, yaitu untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-
beda dengan teknik yang sama ( Sugiyono, 2009: 241). Dalam keabsahan
yaitu studi lapangan situs sejarah yang bermanfaat bagi guru sejarah yang
Kredit, selain itu MGMP juga dapat dimasukan unsur C pada aspek
strategi serta seni mendidik dan mengajar, menjadi pribadi sosial dan
demokratis merujuk pada tugas pokok dan fungsi guru harus beranjak dari,
kendala, misalnya kehadiran pada saat rapat. Dari hasil wawancara peneliti
G. Teknik Analisis
alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu: reduksi data, penyajian
Gambar 3.3
59
dilakukanlah reduksi data. Reduksi data dalam penelitian ini terdiri atas
pengkategorisasian, (3) mengarahkan, (4) membuang yang tidak perlu dan (5)
adalah dalam bentuk teks naratif, yang merupakan rangkaian kalimat yang
permasalahan dengan fleksibel, tidak “kering”, dan kaya data. (Miles dan
guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu
dan mudah diraih, sehingga peneliti dapat melihat apa yang sedang terjadi.
hasil temuan ini kemudian dilakukan penarikan simpulan teoretik (Miles dan
tinjauan ulang pada catatan di lapangan atau simpulan dapat ditinjau sebagai
makna yang muncul dari data yang harus diuji kebenarannya, kekokohan, dan
sejak tahun 1991 dan dicetak ulang pada tahun 1993. Namun
(fisika, kimia, dan biologi, serta IPA SLTP), disusul kemudian guru
jabatan: 2010)
61
62
mengenai tugas guru mengajar dan penyiapan bahan ajar apa yang
harus dibuat dan diberikan pada peserta didik, MGMP menjadi sarana
efektif.
terhadap mata pelajaran sejarah yang digagas dan dirintis oleh Slamet
Riyanto guru sejarah SMA Negeri 2 Rembang dan Suyoto guru sejarah
tahun ini MGMP sejarah sudah berjalan akan tetapi belum terwadah
dan terstruktur dengan baik hal ini dikarenakan SMA yang ada pada
waktu itu hanya sedikit dan guru yang mengajar sejarah terbatas, SMA
pembuatan soal semesteran saja (seperti pada tahun 1984) akan tetapi
2000-2010
Wuruk merupakan salah satu program kerja studi lapangan yang telah
tempat yang paling sesuai kebutuhan guru hal ini dikarenakan MGMP
wadah yang vital bagi guru hal ini merupakan wadah yang paling
dekat dengan guru dan dari guru untuk guru untuk pelaksanaan PKB
selokasi yaitu dari SMA yang sama atau SMA yang berdekatan hal ini
Pemilihan pengurus juga dipilih secara acak dan bergilir tidak hanya
dari SMA kota yang mendominasi kepengurusan akan tetapi dari SMA
batik Lasem.
Kabupaten Rembang
dan Kebudayaan (Soetjipto, 2009: 36). Tujuan dari organisasi ini adalah
diatur dengan jadwal yang cukup baik. Dalam surat keputusan MKKS
Perangkat KBM (d) Pembuatan Modul Materi (e) studi lapangan situs
dirasa cukup baik mengingat dalam pelaksanaan program kerja dana yang
diperoleh dari swadaya anggota MGMP sendiri. Selain itu, peran antara
anggota dan pengurus yang terjalin sangat baik sehingga kegiatan dapat
berjalan lancar.
terhadap silabus oleh karena itu jika ingin menjadi guru profesional dan
berkualitas dalam proses belajar mengajar di dalam kelas maka guru harus
memahami silabus karena jika guru belum paham terhadap silabus maka
69
kalau guru dapat membuat RPP dengan baik maka dalam proses belajar di
terlaksana di awal semester tahun ajaran baru hal ini dikarenakan agar
pelajaran yaitu suatu kegiatan yang rutin dilakukan tiap satu tahun sekali
Kegiatan ini dapat dilakukan oleh pihak guru sejarah dari SMA N 1
akademik). Selain itu, dengan Promes dan Prota guru juga dapat
melakukan program-program apa yang perlu dicapai pada saat ini terhadap
ini dikarenakan guru tersebut harus dapat mengajar materi sejarah kepada
peserta didik dengan baik. Sebagai suatu wadah guru, MGMP sepatutnya
dapat memberikan bantuan kepada guru yang bukan lulusan sejarah untuk
tempat tersebut guru sejarah yang bukan dari lulusan sejarah diajak untuk
materi ini sebagian besar guru yang bukan dari lulusan sejarah merasa
Indonesia dan Jepang” dengan narasumber Prof. Dr. Hatori Mina dari
Gambar 4.4
Sumber: Dokumen MGMP IPS Rembang
Kabupaten Rembang. Anggota dari MSI adalah Orang yang minat dengan
Bidang Studi) untuk guru SD, MGMP IPS, dan MGMP Sejarah SMA
kearah yang baik, yaitu setelah di bentuk MSI, MGMP beberapa kali
merekomendasikan kota tua Lasem dan Sungai Lasem sebagai Kota Cagar
Meretas Sejarah Cina di Lasem” itu, Minggu (29/11), MSI Rembang dan
Masjid Tiban, parit jalur candu, kembatan lori pengangkut kayu, bekas
permukiman China, galangan kapal, bekas pos pengawasan laut, dan situs
terlaksana. Dari hasil kerjasama MGMP dengan MSI ini maka guru
membantu guru dalam belajar teknologi. Dalam hal ini yaitu pembuatan
soal MGMP sejarah dirasa lebih baik dari pada MGMP sosiologi yang
harus menyerahkan soal ujian dalam bentuk print-out, dalam bentuk print-
out ini dirasa kurang efektif karena akan mempersulit guru dalam
guru sejarah, dan pada saat pertemuan di MGMP antar guru saling
menguasai materi sejarah lokal hal ini disebabkan karena sejarah lokal
sejarah dari Rembang sendiri yang biasanya dipanggil dengan nama Mbah
Eli, Mbah Eli adalah mantan guru SMA N 3 Rembang karena sudah lama
di Rembang Mbah Eli tahu tentang situs-situs di Rembang dan beliau juga
dan bahkan sangat dijejeli fakta yang terkadang sangat jauh tidak berguna
sejarah, dan dalam pertemuan MGMP ini guru dapat membahas dan
Pendanaan dari swadaya anggota, uang ini diiurkan pada bendahara pada
pada tiap hari kamis, sedangkan Rp.5.000 lagi disimpan untuk pemasukan.
Swadaya anggota ini diwajibkan bagi guru yang hadir ketika kegiatan
MGMP berlangsung, apabila guru tidak hadir pada pertemuan maka tidak
guru yang bersangkutan, hal ini yang membuat pemasukan sangat minim
karena meskipun pada saat pertemuan yang tidak hadir 4-5 guru akan
75
hadir pada saat rapat MGMP hal ini dikarenakan agar guru sadar dengan
lokasinya dekat dengan rumah para anggota MGMP sehingga lebih efektif
memakai uang dari RAPBS untuk iuran swadaya yang sebesar Rp. 10.000
tersebut.
Selain dana dari swadaya anggota MGMP, dana juga diperoleh dari
subsidi MKKS dari pembuatan soal ujian. Bentuk evaluasi ini sesuai
MGMP terdiri dari ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas dan
bantuan dana dari MKKS dalam proses print-out soal ujian, dana subsidi
mendapat bagian dari pembuatan LKS selain itu MGMP juga sering
VCD Perang Diponegoro dan lain-lain di buat berupa VCD dan VCD
MGMP mendapat bantuan dana dari MKKS, untuk mendanai print out
Rembang baik negeri maupun swasta, dari sekolah yang berstatus RSKM,
SKM, RSBI, dan SBI. Keempat jenis sekolah yang ada di Kabupaten
Rembang materi sejarah yang diajarkan sama, oleh karena itu dalam
SMA Kragan, SMA Sale, SMA Pamotan dan SMA Sulang, SKM yaitu
SMA Lasem dan SMA Sumber, RSBI yaitu SMA N 2 Rembang dan SMA
Sekolah RSKM dan SKM yaitu sekolah yang hampir atau sudah
Sekolah RSBI dan SBI adalah sekolah yang sudah memenuhi dan
melalui adaptasi atau adopsi standar pendidikan dari salah satu anggota
bidang pendidikan serta diyakini telah memiliki reputasi mutu yang diakui
78
internasional.
articles/ seminar- depag- jateng, diunduh pada tanggal 7 Juni 2011, jam
15. 09 Wib).
kondisi, dan potensi daerah, sekolah, dan peserta didik dengan mengacu
dan SKL, dan panduan penyusunan KTSP yang di buat oleh badan
peserta didik.
kerja sekolah merupakan sebagian besar hasil kerja para guru. Tim
penyusun KTSP SD, SMP, SMA dan SMK, terdapat guru, konselor,
dan wadah yang paling dekat dengan guru dalam pelaksanaan PKB adalah
MGMP.
UNNES, UNS dan UGM. Dari melihat anggota MGMP yang berasal dari
beraneka ragam LPTK ini dapat membuat ilmu yang didapat akan
yang berasal dari geografi, sosiologi dan PKN. Namun, yang mendominasi
tetap dari pendidikan sejarah. SMA yang tidak berasal dari lulusan sejarah
berasal dari SMA swasta yaitu SMA Kartini, SMA Santa Maria, SMA Al-
Yaqin (dari lulusan PKN), Al-Kamal dari lulusan geografi, dan SMA
Lulusan yang beraneka ragam ini saling mengisi dan berbagi ilmu
memperolehnya dari wadah ini, misalnya guru yang lulus tahun angkatan
2000 akan lebih tahu tentang peristiwa reformasi 1998 karena pada saat itu
wawasannya lebih luas. selain itu lama mengajar guru rata-rata sekitar
enam tahun sampai dua puluh tahun ini dapat berbagi ilmu mengajar, yaitu
guru yang sudah lama mengajar akan lebih luas wawasannya terhadap
guru muda.
pengawasan dari dinas karena tiap tahunnya difasilitasi oleh dinas dalam
81
pelatihan.
dari dinas mengawasi kepada KSKO. Pengawas serumpun ini akan datang
dalam bentuk kunjungan kelas terutama bagi guru sejarah yang telah
dinyatakan profesional.
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, standar/guru profesional adalah yang
sertifikasi guru itulah yang disebut dengan pendidikan profesi bagi guru.
profesi.
Yang telah dilaksanakan adalah sertifikasi guru, itu pun baru untuk guru
dalam jabatan atau untuk mereka yang telah menjadi guru, belum untuk
83
melalui dua jalur, yaitu jalur penilaian portofolio dan jalur pendidikan.
850) dan batas setiap unsur (A,B,C) terpenuhi, maka dinyatakan lulus dan
peserta yang memperoleh total skor 841 s/d 849. Apabila dalam kurun satu
(PAK) Penetapan Angka Kredit (lihat lampiran halaman 111), selain itu
aspek yang dinilai yaitu Aspek A : Unsur Kualifikasi dan Tugas Pokok,
Profesi.
materi, struktur konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pada guru yang sudah disertifikasi ini terdapat beberapa aspek yaitu: Pra
Sumber: Partono.
kemudian dikirim ke dinas provinsi. Selama ini hasil kinerja guru sejarah
Kabupaten Rembang sudah terlaksana dengan baik hal ini dapat dilihat
program kerja yang sudah berjalan. Serta, hasil kunjungan kelas terhadap
Pada tahun ini akan ada revitalisasi MGMP baru dari Dinas Provinsi,
pelatihan dan hal itu di ikuti secara berlanjut. STPPL ini dapat di jadikan
bukti fisik untuk diusulkan kepada PAK (Penetapan Angka Kredit) untuk
Data dari angket, guru sejarah yang tergabung dalam MGMP dapat
metode dan strategi serta seni mendidik dan mengajar, menjadi pribadi
86
sosial dan demokratis merujuk pada tugas pokok dan fungsi guru harus
beranjak dari, oleh dan untuk peserta didiknya. Akan tetapi dalam
bukan PTK. Misalnya Pada saat evaluasi peserta didik tidak lulus sesuai
dengan SKL, guru bisa melakukan evaluasi seperti strategi mengajar guru,
metode mengajar, atau evaluasi struktur soalnya apabila hasil dari evalusi
bagus maka guru di rasa tidak perlu melakukan evaluasi. Hal ini
PTK. Adanya serifikasi guru yang menuntut guru untuk mengajar 24 jam
salah satunya yaitu studi lapangan situs sejarah yang bermanfaat bagi guru
Selain itu, guru dapat menambah perspektif penguasaan materi bahan ajar
(subject matter), penguasaan metode dan strategi serta seni mendidik dan
pokok dan fungsi guru harus beranjak dari, oleh dan untuk peserta
Kabupaten Rembang
kendala, dari hasil obervasi yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 17
ruang laboratorium IPS. Akan tetapi rapat bisa berjalan jam 10.00 WIB hal
penggurus hadir tepat waktu dan menyiapkan keperluan untuk rapat. Hal
pada hari itu dan tangung jawab dari guru sejarah yang merangkap
tetapi pada saat rapat ini hanya 19 guru yang hadir. Anggota yang tidak
hadir cenderung berasal dari SMA kecamatan yang lokasinya cukup jauh
dari tempat rapat, dan dari SMA swasta. Keadaan guru pada saat
88
guru yang hadir dalam rapat tidak dapat hadir sepenuhnya, dan soal yang
sudah dibagikan pada rapat tangal 17 Februari 2011 di titipkan pada guru
yang berasal satu lokasi, hal ini dikarenakan guru yang tidak hadir adalah
guru dari semua sekolah yang ada di kabupaten Rembang, baik yang
bersataus RSKM, SKM, RSBI, dan SBI. Karena guru yang mengajar di
Sehingga, tidak terjadi kesenjangan soal yang mudah bagi peserta didik di
sama yaitu dari susunan pengurus dan anggota MGMP yang terdaftar
program MGMP, hal ini ternyata disebabkan oleh pendataan dari SMA
swasta yang guru sejarahnya berasal dari bukan lulusan sejarah dan sering
89
sejarah yang mengajar di SMA swasta tersebut karena guru yang mengajar
sudah signifikan dan sesuai dengan kebutuhan guru, misalnya saja dalam
rapat pengeditan soal ujian yang tidak sepenuhnya hadir serta pengadaan
anggota.
MGMP saat ini adalah pada masalah pendanaan hal ini dikarenakan dalam
tersebut pastilah harus didukung oleh dana akan tetapi pada saat ini dana
Program studi lapangan situs sejarah ini meskipun pada periode ini sudah
Pengawasan dari KSKO terhadap program kerja MGMP selama ini masih
kurang, dalam rapat yang sering dilakukan MGMP selama ini KSKO
pelaksanaan program sampai saat ini MGMP kurang dalam dana, dari
akan tetapi sampai saat ini MGMP belum mendapatkan bantuan dana lagi,
akan mendapatkan bantuan dan perlakuan yang khusus seperti dana Block
Grant.
sekolah dengan lokasi tujuan dari pertemuan MGMP. Dalam RAPBS ini
enam kali dalam semester, pertemuan minimal ini tidak hanya dari MGMP
sejarah saja akan tetapi pada umumnya MGMP lain juga pelaksanaannya
hal terpenting yang harus dikuasi guru dalam pelaksanaan KBM, guru
RPP yang harus disesuaikan dengan kondisi sekolah oleh karena itu guru
Anggota MGMP Sejarah tidak hanya dari lulusan sejarah saja terdapat
lima anggota yang berasal dari bukan lulusan sejarah yaitu dari PKN,
sosiologi dan geografi. Keberadaan guru yang bukan dari lulusan sejarah
bersangkutan. Untuk itu, salah satu kegiatan yang dapat dilakukan MGMP
yaitu dengan melaksanakan program studi lapangan situs sejarah hal ini
dikarenakan dengan studi lapangan guru yang bukan lulusan sejarah dapat
belajar dan mengerti secara langsung tentang sejarah yang pada akhirnya
Guru yang mengajar mata pelajaran sejarah bukan dari lulusan sejarah
biasanya berasal dari SMA swasta hal ini di karenakan mata pelajaran
sejarah termasuk kedalam mata pelajaran yang mudah yang tidak di ujian
dari lulusan sejarah, dari tidak menetapnya yang mengajar mata pelajaran
tiap tahun, hal ini yang terkadang membuat pengurus MGMP kesulitan
buku hal ini dikarenakan guru dapat dengan mudah menjelaskan materi
kepada peserta didik tanpa terpangku satu buku saja akan tetapi dari
April 2011).
bahwa:
Kabupaten Rembang
kompetensi guru untuk menjadi guru profesionalisme hal ini dapat dilihat
dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti, guru yang tergabung dalam
MGMP sebagian besar menilai MGMP yang diikuti pada saat ini
berikut :
kegiatan dan informasi yang baru yang didapatkan guru dalam mengikuti
yang dianggap sulit bagi guru bukan lulusan sejarah seperti materi pra-
95
Manfaat mengikuti MGMP juga dirasakan oleh guru yang berasal dari
pengujian; guru dapat saling berbagi informasi dan pengalaman dari hasil
MGMP. Akan tetapi pertemuan yang jarang dilakukan yang minimal enam
A. Simpulan
dan penyiapan bahan ajar apa yang harus dibuat dan diberikan pada
program kerja yang di buat oleh pengurus secara signifikan dan sesuai
97
98
bagi anggota untuk (PAK) Penetapan Angka Kredit. Selain itu MGMP
evaluasinya disamakan.
menyimpulkan:
Pendidikan).
B. Saran
kerja yaitu :
2. Seharusnya ada pengawasan yang lebih ketat dari dinas kepada KSKO
3. Program kerja MGMP yang sudah sesuai dengan kebutuhan guru pada
karena tidak akan berjalan sukses apabila suatu program kurang dalam
manajemennya.
gurunya.
5. Guru yang memiliki etos kerja rendah dapat saling diingatkan oleh
anggota MGMP lain karena sudah kenal lama dan sudah akrab.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Anwar. 2007. Profil Baru Guru dan Dosen Indonesia. Jakarta: Pustaka
Indonesia.
Aqib, Zainal dan Elham Rohmanto. 2008. Membangun Profesionalisme Guru dan
Pengawas Sekolah. Bandung: CV Yrama Widya.
101
102
Saondi, Ondi dan Aris Suherman. 2010. Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT
Refika Aditama.
Soetjipto dan Raflis, Kosasi. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta.
Supriadi, Dedi. 1998. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Mitra
Gama Widya.
Tim Penyusun KBBI. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.
Widodo, Tri. 2009. Praksis Pelaksanaan sejarah kontroversial dan Peran MGMP
dalam mengatasi Permasalahan Pembelajaran Sejarah Kontroversial.
Makalah disajian dalam seminar nasional di Universitas Sebelas Maret
Surakata 28 Mei.
Efendi, Arif. 2009. MGMP Sebuah Wadah Yang Sering Kosong Berisi?. http://re-
searchengines.com/art05-14.html, (diunduh pada tanggal 3 Juni 2010, jam
15.09).
111
112
113
114
115
116
117
Instrumen Penelitian
Pedoman Observasi
Instrumen Penelitian
Pedoman Wawancara I
Informan/responden dalam penelitian ini adalah Ketua MGMP Sejarah SMA kab.
Rembang
Identitas Informan/Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
Pertanyaan untuk Ketua MGMP Sejarah SMA Kab. Rembang:
1. Bagaimanakah sejarah perkembangan MGMP Sejarah SMA Kab.
Rembang?
2. Apakah Visi-Misi MGMP Sejarah SMA Kab. Rembang?
Instrumen Penelitian
Pedoman Wawancara II
Instrumen Penelitian
Pedoman Wawancara III
Instrumen Penelitian
Pedoman Wawancara IV
Instrumen Penelitian
Pedoman Wawancara V
Informan/ responden dalam penelitian adalah Ketua MGMP IPS SMP Kabupaten
Rembang
Identitas Informan/Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
Pertanyaan untuk anggota Dinas Kab. Rembang :
1. Kerjasama yang dilakukan MGMP Sejarah SMA dengan MSI berupa apa
saja?
2. Adakah kegiatan yang berkaitan dengan pengembangkan kompetensi guru
dalam kegiantan MSI?
123
Dengan hormat,
Bersama ini, saya mohon ijin melaksanaan penelitian untuk menyusun skripsi
sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan Sejarah di UNNES
dengan judul :
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon agar Bapak/Ibu guru bersedia
mengisi lembar kuesioner pada lampiran yang telah saya sediakan.
Hormat saya,
Nur Mutmainah
NIM.3101407007
124
LEMBAR ANGKET
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
TTD :
Petunjuk pengisian:
1. Bacalah Pertanyaan berikut ini dengan baik dan benar.
2. Isilah Pertanyaan di bawah ini dengan singkat.
Pertanyaan :
1. Apakah MGMP berperan membantu guru dalam Menguasai hakikat
struktur keilmuan, ruang lingkup, dan objek Sejarah? (Alasan)
Terima kasih
126
127
FOTO PENELITIAN
A. Studi lapangan situs Sejarah di Musium Plawangan Kragan dan Terjan di
Lasem
1) Studi lapangan di Musium Plawangan Kragan
Sumber : Dokumen MGMP Sejarah Kab. Rembang
128
2) Wawancara
Wawancara kepada guru Sejarah (Kasni, S.Pd) yang bukan dari lulusan
Sejarah
130