SCRAPER
Disusun oleh :
NIM : 1731310147
Puji syukur kepada Tuhan Yang maha Esa karena berkatnya kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini dibuat dengan tujuan
menyelesaikan tugas kuliah Alat Berat.
Terima kasih kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Bapak Khamim selaku dosen
pembimbing mata kuliah Alat Berat, dan semua pihak yang telah membantu dan
mendukung baik secara moril dan materi dalam pembuatan makalah ini.
Semoga Allah SWT selau membalas segala kebaikan mereka dan selalu memberikan berkah-
Nya. Kami sebagai manusia biasa menyadari bahwa penyusunan dari makalah ini masih
belum sempurna dan pastinya ada kekurangan. Kesempurnaan hanya ada pada Alloh semata.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan demi kebaikan makalah ini
kedepannya. Akhir kata, kami penyusun berharap agar makalah ini mampu memberikan
manfaat bagi kita semua, khususnya bagi para pembaca dan di lingkungan akademis.
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB II ISI........................................................................................................................ 3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bidang teknik sipil, alat-alat berat digunakan untuk membantu manusia dalam
melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan. Saat ini, alat berat
merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan
skala yang besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan
manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat
tercapai dengan lebih mudah dalam waktu yang relatif lebih singkat. Alat berat yang
umum dipakai didalam proyek konstruksi antara lain dozer, alat gali (excavator) seperti
backhoe, front shovel, clamshell; alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor
belt; alat pemadat tanah seperti roller dan compactor, dan lain-lain.
Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan memilih alat berat yang akan
digunakan di proyek tersebut. Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan salah
satu faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipilih haruslah
tepat baik jenis, ukuran maupun jumlahnya. Ketetapan dalam pemilihan alat berat akan
memperlancar jalannya proyek. Kesalahan dalam pemilihan alat berat dapat
mengakibatkan proyek tidak lancar. Dengan demikian keterlambatan penyelesaian
proyek dapat terjadi. Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan biaya proyek yang
membengkak. Produktivitas yang kecil dan tenggang waktu yang dibutuhkan untuk
pengadaan alat lain yang lebih sesuai merupakan hal yang menyebabkan biaya yang
lebih besar
Pemilihan alat berat dilakukan pada tahap perencanaan, dimana jenis, jumlah, dan
kapasitas alat merupakan faktor-faktor penentu. Tidak setiap alat berat dapat untuk
setiap proyek konstruksi. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan sehingga
kesalahan dalam pemilihan alat berat dapat dihindari. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1
2. Kapasitas peralatan. Pemilihan alat berat didasarkan pada volume total atau berat
material yang harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih harus
sesuai sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.
3. Cara operasi. Alat berat dipilih berdasarkan arah (horisontal maupun vertikal) dan
jarak gerakan, kecepatan, frekuensi gerakan, dan lain-lain.
5. Ekonomi. Selain biaya investasi atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan
pemeliharaan merupakan faktor penting di dalam pemilihan alat berat.
6. Jenis proyek. Ada beberapa jenis proyek yang umumnya menggunakan alat berat.
Proyek-proyek tersebut antara lain proyek gedung, pelabuhan, jalan, jembatan,
irigasi, pembukaan hutan, dam, dan lain-lain.
7. Lokasi proyek. Lokasi proyek juga merupakan hal lain yang perlu diperhatikan
dalam pemilihan alat berat. Sebagai contoh lokasi proyek di dataran tinggi
memerlukan alat berat yang berbeda dengan lokasi proyek di dataran rendah.
8. Jenis dan daya dukung tanah. Jenis tanah di lokasi proyek dan jenis material yang
akan dikerjakan dapat mempengaruhi alat berat yang akan dipakai. Tanah dalam
kondisi padat, lepas, keras, atau lembek.
9. Kondisi lapangan. Kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang baik
merupakan faktor lain yang mempengaruhi pemilihan alat berat.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah alat
berat yang diberikan oleh Bpk Khamim.
2
BAB II
ISI
2.1 Pendahuluan
Scraper adalah alat berat yang berfungsi untuk mengeruk, mengangkut, dan
menabur tanah hasil pengerukan secara berlapis. Scraper dapat digunakan sebagai
alat pengangkutan untuk jarak yang relatif jauh (± 200 m) pada tanah datar dengan
alat penggerak roda ban. Pemilhan scraper untuk pekerjan ini tergantung pada:
3. Kondisi jalan,
Towed scraper dalam pelaksananya dibantu alat lain seperti dozer. Alat ini
bekerja dengan kecepatan gerak lamban, namun kelebihan dari alat ini adalah:
3
3
Daya tampung motorized scraper adalah sebanyak 15 – 30 m . Motorized
scraper mempunyai kekuatan 50 hp atau lebih dengan kecepatan mencapai 60
km/jam karena menggunakan alat penggerak ban. Akan tetapi daya cengkram ban
terhadap tanah kurang sehingga scraper tipe ini dalam operasinya memerlukan
bantuan crawler traktor yang dilengkapi pisau atau scraper lain. Pengoperasian
dengan alat bantu ini dilakukan dengan dua cara:
1. Push-loaded. Alat bantu dipakai hanya pada sat pengerukan dan pengisian.
Pada sat bak penampung telah penuh, scraper dapat bekerja sendiri. Dengan
demikian alat bantu dapat membantu beberapa scraper. Dengan adanya alat
bantu, jarak tempuh scraper dapat mencapai 3 km. Ukuran dozer yang dipakai
tergantung dari daya muat scraper.
2. Push-pull. Dua buah scraper dioperasikan dengan cara ini di mana keduanya
saling membantu dalam pengerukan. Scraper yang di belakang mendorong
scraper di depanya pada saat pengerukan dan scraper di depanya menarik
scraper yang di belakang pada saat pengerukan.
Seperti disebutkan di atas, scraper dipakai untuk pengerukan top soil. Top
soil yang dipindahkan berkisar pada kedalaman 10 cm sampai 30 cm. Jika lahan
yang akan diangkat top soilnya mempunyai luas sedang maka self-loading
scraper yang kecil atau crawler traktor dengan scraper bowl dapat dipilh. Untuk
lahan yang luas push-loaded scraper dengan kecepatan tinggi menjadi pilihan.
4
Karena kedua tipe scraper di atas tidak dapat memuat sendiri hasil
pengerukanya, maka scraper tertentu dilengkapi semacam conveyor untuk
memuat tanah. Scraper seperti ini dinamakan self loading scraper. Dengan
adanya tambahan alat ini maka berat alat bertambah sekitar 10 – 15%.
2. Mengangkut
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengangkut material menggunakan
Power Scraper adalah kecepatan geraknya; Power Scraper yang
menggunakan roda karet, sangat disukai, karena memiliki kecepatan
yang tinggi. Cara untuk memperlancar pengangkutan menggunakan
Power Scraper. Power Scraper yang masih baik dan memiliki kecepatan
tinggi jangan disatukan pada jalan yang sama dengan Power Scraper
yang mempunyak kecepatan rendah, sebab akan mengganggu; kecuali
jika jalan cukup lebar sehingga Power Scraper dapat saling menyalib.
6
Diusahakan untuk menghindari belokan tajam atau yang
melingkarterlalu jauh, diusahakan waktu membelok tak lebih dari 15
detik. Supaya Power Scraper dapat bergerak dengan kecepatan yang
maksimum maka jalan harus terpelihara baik. Pengangkutan ke dua arah
sangat menguntungkan, sebab mengurangi waktu untuk membelok.
3. Menyebarkan Material
Tail gate atau ejector merupakan dinding belakang bowl. Pada saat
pemuatan dan pengangkutan material dinding ini tidak bergerak, namun
8
pada saat pembongkaran muatan ejector bergerak maju untuk mendorong
material keluar dari bowl. Alat ini pun digerakan secara hidrolis.
Cutting edge adalah pisau dari baja yang terdapat di bagian depan dasar
bowl. Fungsi dari pisau ini adalah untuk melakukan penetrasi ke dalam
tanah. Karena fungsinya maka cutting edge dapat mengalami kerusakan
jika mengenai benda keras dalam tanah. Cutting edge yang rusak
sebaiknya diganti agar tidak merusak bowl.
9
2.3 Spesifikasi Alat Berat Scraper
GAMBAR UMUM
ENGINE
SPESIFIKASI KERJA
10
Kapasitas Scraper - struck 31.0 m3
BOBOT
DIMENSI
GAMBAR UMUM
11
Pemuatan cepat, kecepatan travel tinggi, dan kemampuan untuk memuat dan membuang sambil
berjalan menghasilkan waktu siklus yang cepat, menjadikan Wheel Tractor-Scraper Cat
menghadirkan produktivitas tinggi secara konsisten pada biaya per ton yang terendah.
ENGINE
ENGINE TRAKTOR
BOWL SCRAPER
12
Gaya Penetrasi Hidraulik Maksimum 580.0 kN
TRANSMISI
13
HIDRAULIK
Diameter 130.0 mm
Langkah 157.0 mm
BOBOT — ALAT BERAT MEMENUHI STANDAR EMISI TIER 4 INTERIM EPA A.S./EU STAGE IIIB
14
Push-Pull — Bermuatan, berdasarkan beban tetapan 63567.0 kg
BOBOT — ALAT BERAT MENCAPAI TINGKAT EMISI SEBELUM TIER 3 EPA A.S./EU STAGE IIIA
15
Lubang Silinder Ejektor 140.0 mm
PENGEMUDIAN
Transmisi 70.0 L
Diferensial 173.0 L
STANDAR
Standar Standar
16
ENGINE TRAKTOR — TIER 4 INTERIM EPA A.S./EU STAGE IIIB
Diameter 130.0 mm
Langkah 157.0 mm
Diameter 130.0 mm
Langkah 157.0 mm
BOBOT — ALAT BERAT MEMENUHI STANDAR EMISI TIER 4 INTERIM EPA A.S./EU STAGE IIIB
17
Push-Pull — Bobot Pengiriman — 10% bahan bakar 36782.0 kg
BOBOT — ALAT BERAT MENCAPAI TINGKAT EMISI SEBELUM TIER 3 EPA A.S./EU STAGE IIIA
FT = LT + DT + ST + T + ADBT
4. Tarik garis vertikal dari atas yang sesuai dengan berat alat dan
material.
6. Dari titik pertemuan kedua garis tarik garis horisontal kearah garis
kurva.
19
8. Dari kecepatan dan jarak tempuh akan didapat waktu
pengangkutan.
CT = HT + RT + FT
Pemakaian alat bantu atau pusher pada scraper dalam operasinya dapat
menaikkan produktivitas alat. Umumnya sebuah pusher dapat membantu
beberapa scraper dalam melakukan pekerjaannya. Waktu siklus pusher adalah
waktu yang dibutuhkan untuk memuat material kedalam scraper ditambah
waktu yang dibutuhkan pusher untuk bergerak dari satu scraper ke scraper
yang lain. Waktu siklus (dalam menit) ini dicari dengan menggunakan rumus
+ 0.
20
Berat jenis tanah = 1340 kg/lcm
Job efficiency = 50/60
Headed capacity = 15,30 m
Pertanyaan:
A-B 6 0 6 1 23 2,6
t2 = 6,4
21
Menentukan waktu kembali
B-A 6 0 6 1 39 1,5
t4 = 2
Waktu siklus = FT + HT + RT
= 10,7 menit
= 71,50 lcm/jam
22
2.6 Peningkatan Prodiktivitas Scrper
2. Cara kedua adalah dengan membasahi tanah yang akan diangkut. Ada
beberapa jenis tanah yang dapat dimuat dengan lebih mudah bila dalam
kondisi basah. Pembasahan tanah ini dilakukan sebelum tanah dimuat ke
dalam bowl.
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
24
DAFTAR PUSTAKA
25