Anda di halaman 1dari 212

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

KABUPATEN BEKASI
MENURUT LAPANGAN USAHA
(Gross Regional Domestic Product of Bekasi Region by Industrial Origin)

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


KABUPATEN BEKASI
TAHUN ANGGARAN 2010
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BEKASI
MENURUT LAPANGAN USAHA
TAHUN ANGGARAN 2010

(Gross Regional Domestic Product


of Bekasi Region by Industrial Origin)

Nomor Publikasi/Publication Number : 3216.03

Ukuran Buku/Book Size : 21,0 x 29,7 cm

Jumlah Halaman/Number of Pages : x + 193 halaman/page

Naskah/Manuscript :
Anggota Tim Penyusun Buku Produk Domestik Regional Bruto

Penyunting/Editor :
Anggota Tim Penyusun Buku Produk Domestik Regional Bruto

Penerbit/publisher :
Bappeda

Dicetak oleh/printed by :
CV. VICHELLA PRATAMA MEDIA

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya.


ENDAHULUAN

Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya. Atas terselesainya buku Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Bekasi Tahun Anggaran 2010.
Kinerja perekonomian Kabupaten Bekasi selama lima tahun terakhir
menunjukan peningkatan yang cukup berarti walaupun disela-sela tahun
tersebut krisis global sempat mempengaruhi perekonomian khususnya pada
sektor industri pengolahan (manufacturing). Fundamental ekonomi yang relatif
stabil nampaknya tidak menggoyahkan perekonomian yang mengarah pada
keterpurukan ekonomi. Disisi lain peningkatan kinerja ekonomi di Kabupaten
Bekasi belum mampu memberikan kesejahteraan masyarakat ini tercermin dari
masih tingginya angka pengangguran dan penduduk miskin sebagai akibat
belum meratanya pembangunan ekonomi antar wilayah khususnya kecamatan
di Kabupaten Bekasi.
PDRB merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menilai
tingkat kesejahteraan wilayah (place prosperity), yang tidak identik dengan
kesejahteraan masyarakat disuatu wilayah (people prosperity). Oleh karena itu
berdasarkan data PDRB pemerintah daerah dapat melaksanakan langkah
strategis pembangunan ekonomi untuk merumuskan kebijakan dalam upaya
mendistribusikan potensi kesejahteraan yang dimiliki wilayah, menjadi
kesejahteraan yang dapat dinikmati oleh masyarakat diseluruh wilayah.
Pembuatan Publikasi PDRB Kabupaten Bekasi Tahun Anggaran 2010
dengan series data 2006-2009 menggunakan Tahun Dasar 2000, merupakan
hasil kerja Tim Penyusun Buku PDRB Kabupaten Bekasi yang terdiri dari
Bappeda, BPS dan Dinas terkait.
Dengan menampilkan bentuk baru, PDRB Kabupaten Bekasi
disempurnakan sesuai format yang lebih up to date. Namun demikian, kualitas
data dari berbagai sumber terutama instansi pemerintah masih perlu
disempurnakan dimasa mendatang untuk mensupport, sehingga publikasi ini
dapat diterbitkan dengan data yang lebih akurat.
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan.
Bekasi, September 2010

TIM PENYUSUN

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 i


Hal
Kata Pengantar ………………………………………………………………….. i
Daftar Isi …………………………………………………………………………… ii
Daftar Tabel ………………………………………………………………………. iv
Daftar Gambar …………………………………………………………………… vi
Ringkasan …………………………………………………………………………. vii

BAB I PENDAHULUAN………………….………………….…………………………… 1
1.1. Latar Belakang…….…………………….................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan ………………………………………................ 4
1.3. Manfaat ………………………………………………………….............. 5
1.4. Landasan Hukum ….……………………………………………........... 5
1.5. Ruang Lingkup …………………………………………………………….. 6
1.6. Keluaran (Output) ………………………………………………………… 6

BAB II KONSEP DAN DEFINISI .………………….…………………………………. 7


2.1. Produk Domestik Regional Bruto…………………………………….. 7
2.2. Faktor Keterkaitan dan Keterbandingan………………………….. 13

BAB III METODOLOGI


3.1. Pelaksanaan Survei ....................................................... 15
3.2. Metode Penghitungan PDRB atas Dasar Harga Berlaku .....
..…....................................................... 16
3.3. Metode Penghitungan PDRB atas Dasar Harga Konstan .... 17
3.4. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE).................................... 19
3.5. Uraian Sektoral............................................................... 22
3.6. Sektor Primer, Sekunder dan Tertier ............................... 36
3.7. Pengukuran Ketimpangan Wilayah (Indeks Williamson)..... 37

BAB IV PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BEKASI 39


TAHUN 2009 ........................................................................
4.1. Gambaran Umum Perekonomian Kabupaten Bekasi .......... 39
4.2. Perkembangan Indikator Sosial-Ekonomi Kabupaten Bekasi
40
Tahun 2009.....................................................................
4.3. Perekonomian Kabupaten Bekasi ditinjau dari PDRB…...... 44
4.4. Struktur Ekonomi Kabupaten Bekasi 2006-2009.......…....... 50
4.5. PDRB perkapita dan Kesejahteraan Penduduk…….............. 52
4.6. Tinjauan Sektor Industri di Kabupaten Bekasi……………...... 55

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 ii


4.7. Keuangan Daerah dan PDRB ………………………………………… 60
4.8. Perbandingan 26 Kabupaten/Kota Nilai PDRB Propinsi
62
Jawa Barat Tahun 2009…………………………........................
4.9. PDRB kaitannya dengan lingkungan Hidup di Kabupaten
63
Bekasi………………………………………………….........................
4.10. PDRB per Kecamatan di Kabupaten Bekasi ……................ 64
4.11. LPE Kecamatan di Kabupaten Bekasi ……………................ 70
4.12. Uraian Sektoral Potensi Ekonomi Kecamatan ……….......... 73
4.13. PDRB perkapita Kecamatan……………………….................... 78
4.14. Ketimpangan Wilayah Kecamatan Berdasarkan Indeks
Williamson di Kabupaten Bekasi ................................... 81
......................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ….………………………………………......... 87
5.1 Kesimpulan………………………….……………………………………….. 87
5.2 Saran-saran/Rekomendasi……….………………...………………….. 89

DAFTAR PUSTAKA 91
...................................................................................
LAMPIRAN 1. TABEL-TABEL PDRB KABUPATEN BEKASI......................... 92

LAMPIRAN 2. TABEL-TABEL PDRB KECAMATAN.................................... 101

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 iii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Indikator Sosial-Ekonomi Kabupaten Bekasi Tahun 41


2007-2009
Tabel 4.2. PDRB Kabupaten Bekasi Tahun 2005-2009 (Juta) 45
Tabel 4.3. PDRB Kabupaten Bekasi Menurut Sektor Tahun 2008- 47
2009 (Juta)
Tabel 4.4. Andil sektoral terhadap LPE Kabupaten Bekasi 49
Tabel 4.5 Peranan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten 51
Bekasi Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha (Dalam Juta Rupiah/persen)
Tabel 4.6. Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Bekasi Tahun 52
2006–2009 (Atas Dasar Harga Berlaku dalam persen)
Tabel 4.7. PDRB Perkapita Kabupaten Bekasi Tahun 2007- 53
2009.(Rupiah).
Tabel 4.8. Nilai Tambah tertinggi sektor Industri Besar Sedang di 55
Provinsi di Jawa Barat Tahun 2009
Tabel 4.9. Nilai Tambah Bruto ADHK sektor Industri Besar 56
Sedang di Kabupaten Bekasi Tahun 2009
Tabel 4.10. Kawasan Industri di Kabupaten Bekasi 58
Tabel 4.11. Banyaknya Perusahaan dan Tenaga Kerja Industri 59
Besar dan Sedang Menurut Kelompok Industri Tahun
2009
Tabel 4.12. Nilai Ekspor Import Kabupaten Bekasi Tahun 2005- 60
2009 (US $)
Tabel 4.13. Pendapatan Daerah dan Pajak Serta Persentasenya 61
Terhadap PDRB Tahun 2009
Tabel 4.14 Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Terbesar di 26 62
Kabupaten/kota di Jawa Barat Tahun 2009. (Juta)
Tabel 4.15 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi Per 65
Kecamatan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2005-
2009 (Juta Rupiah)
Tabel 4.16. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto 68
Kabupaten Bekasi Per Kecamatan Atas Dasar Harga
Berlaku Tahun 2007-2009 (Persen)
Tabel 4.17. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi Per 69
Kecamatan Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun
2007-2009 (Juta Rupiah)
Tabel 4.18. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto 70
Kabupaten Bekasi Per Kecamatan Atas Dasar Harga
Konstan Tahun 2007-2009 (Persen)
Tabel 4.19. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto 71
Kabupaten Bekasi Per Kecamatan Atas Dasar Harga
Konstan (LPE) Tahun 2007-2009 (Persen)

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 iv


Tabel 4.20. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto 72
Kabupaten Bekasi Per Kecamatan Atas Dasar Harga
Berlaku Tahun 2007-2009 (Persen)
Tabel 4.21 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Sektor 74
Primer, Sekunder dan Tertier per Kecamatan di
Kabupaten Bekasi Tahun 2009. (Juta)
Tabel 4.22. Hasil Analisis Kelompok (Cluster) Potensi Kecamatan 77
Berdasarkan PDRB ADH Berlaku persektor Tahun
2009.
Tabel 4.23. PDRB Perkapita Kabupaten Bekasi Per Kecamatan 78
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007-2009 (Rupiah)
Tabel 4.24. PDRB Perkapita Kabupaten Bekasi Per Kecamatan 79
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2007-2009 (Rupiah)
Tabel 4.25. PDRB Perkapita Kabupaten Bekasi Per Kecamatan 80
Atas Dasar Harga Berlaku Tanpa Industri Tahun 2009.
Tabel 4.26. Kriteria Tahapan Industrialisasi 82
Tabel 4.27. Indeks Williamson Menurut Wilayah Industri, Non 83
Industri dan antar Wilayah Kecamatan.
Tabel 4.28. Indeks Williamson Menurut Wilayah Pengembangan 85

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 v


DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Inflasi, 42


Pengangguran dan LPP Kabupaten Bekasi ......................

Gambar 4.2 PDRB dan Laju PDRB Kabupaten Bekasi atas Dasar Harga 46
Berlaku Tahun 2006-2009 ……………………………………………

Gambar 4.3 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Bekasi atas Dasar 52


Harga Berlaku Tahun 2009 …………………………………………..

Gambar 4.4 Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Kabupaten 54


Bekasi Tahun 2006-2009 ………………………………………......

Gambar 4.5 Peta Kontribusi PDRB Sektor Industri Terhadap PDRB 57


Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 …………………………………..

Gambar 4.6 Nilai Ekspor Import Kabupaten Bekasi Tahun 2004-2009 60


(US $) ………………………………………………………………………..
Gambar 4.7 PDRB Kabupaten Bekasi atas Dasar Harga Berlaku Menurut 67
Kecamatan Tahun 2009 …………......................................

Gambar 4.8 Struktur Ekonomi Kecamatan Berdasarkan Sektor Primer, 75


Sekunder dan Tertier Tahun 2009 .................................

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 vi


RINGKASAN

Akselerasi pertumbuhan ekonomi mengalami percepatan terutama dalam


periode 2005-2009 walaupun disela-sela tahun 2008 akhir dan 2009 krisis
global sedikit menggoyahkan perekonomian namun tidak menjadikan
keterpurukan ekonomi seperti yang terjadi pada tahun 1998. Akselerasi
pertumbuhan ekonomi yang stabil ini didukung pula dengan makin
seimbangnya sumber pertumbuhan ekonomi dimana investasi makin penting
perannya, sementara konsumsi masyarakat tetap terjaga tinggi tingkat
pertumbuhannya. Dengan keberhasilan menciptakan stabilitas ekonomi makro
khususnya pertumbuhan ekonomi dan inflasi serta pendapatan per kapita
mengalami peningkatan.
Krisis global yang terjadi pada tahun 2009 dan hingga kini masih
dirasakan dampaknya walaupun tidak separah tahun 1998, hal ini menunjukkan
bahwa fundamental ekonomi negara Indonesia relatif stabil yang didukung oleh
kestabilan ekonomi didaerah. Peranan dunia usaha dan pemerintah daerah
sangat diperlukan dalam mendorong ekonomi agar tetap tumbuh dalam kondisi
krisis, sehingga usaha untuk mewujudkan akselerasi peningkatan kesejahteraan
masyarakat tetap tercapai, oleh karena itu pelaksanaan pembangunan ekonomi
harus diarahkan pada bidang-bidang yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Khusus dibidang ekonomi, pembangunan harus lebih ditingkatkan
secara bersamaan antara pertumbuhan ekonomi dengan upaya pemerataan
pembangunan, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan daya beli
yang pada akhirnya kesejahteraan suatu daerah dapat tercapai. Seiring dengan
kondisi nasional, pergerakan ekonomi Kabupaten Bekasi Tahun 2009 yang
diukur dengan beberapa indikator ekonomi, salah satunya adalah Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bekasi masih memberikan harapan
terhadap peluang berinvestasi maupun memberikan dampak nilai tambah
ekonomi terhadap masyarakat. Walaupun pertumbuhan tahun 2009 tidak
setinggi tahun 2008. Namun laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bekasi

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 vii
selama 5 tahun terakhir (2005-2009) memperlihatkan pertumbuhan diatas rata-
rata nasional yaitu masih tumbuh 6 persen pertahun. Pertumbuhan ekonomi
ditahun 2009 sebesar 5,04 persen, tidak setinggi pada tahun 2008 (6,07
persen). Faktor eksternal (krisis global) pada kondisi ditahun 2009 agaknya
cukup mempengaruhi pertumbuhan ekonomi ditahun 2009.

Sementara kontribusi sektor terhadap pembentukan PDRB Kabupaten


Bekasi pada tahun 2009, 77,58 persen diserap sektor industri, dan sebesar 9,44
persen diserap sektor perdagangan serta kontribusi terendah adalah sektor
Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan yang hanya sebesar 1,31 persen.
Seluruh sektor mengalami pertumbuhan yang positif

Dengan jumlah penduduk sebanyak 2.274.842 jiwa pada tahun 2009,


PDRB perkapita ADH berlaku Kabupaten Bekasi tahun 2009 sebesar Rp.
39.129.204,30 hanya mengalami peningkatan sebesar 3,45 persen
dibandingkan tahun 2008. Kendati demikian peningkatan PDRB perkapita diatas
masih belum mengambarkan secara riil kenaikan daya beli masyarakat
Kabupaten Bekasi secara umum.
Secara riil tingginya nilai PDRB ADHB Kabupaten Bekasi disebabkan oleh
peranan industri pengolahan yang ada di Kabupaten Bekasi dan ini tidak
sepenuhnya dinikmati masyarakat Kabupaten Bekasi atau hasil dari industri
pengolahan kebanyakan diekspor, namun multiflier effect dari adanya industri
cukup memberikan pengaruh perkembangan perekonomian terhadap daerah
sekitarnya.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bekasi sangat
tergantung pada potensi dan kinerja perekonomian kecamatan yang ada di
Kabupaten Bekasi. Nilai PDRB tertinggi tahun 2009 terdapat pada Kecamatan
Cikarang Barat dengan nilai sebesar Rp. 18.079.474,25 Juta memberikan andil
sebesar 20,25 persen terhadap total PDRB Kabupaten Bekasi, diikuti kecamatan
Cikarang Utara yang memiliki kawasan Jababeka dengan nilai PDRB ADHB
sebesar Rp. 17.950.053,80 juta (kontribusi 20,10 persen). Sementara terendah
adalah kecamatan Bojongmangu dengan nilai PDRB Rp. 182.945,85 juta.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 viii
Indeks Williamson digunakan untuk melihat tingkat ketimpangan antar
wilayah. Indeks williamson untuk klasifikasi non industrialisasi sebesar 0,17
angka ketimpangan kecil artinya pada kecamatan wilayah non industri lebih
homogen dari sisi potensi dibandingkan daerah industri. Sementara
ketimpangan antar wilayah semi-industri dan industrialisasi penuh masih besar
yakni 0,41 artinya penyebaran wilayah potensi daerah industri juga relatif belum
merata. Pada kelompok menuju proses industrialisasi share indeks williamson
0,53 artinya perbedaan ketimpang potensi wilayah ini lebih besar dibandingkan
kedua wilayah yang telah disebutkan diatas. Dimungkinkan besarnya share
indeks williamson pada kelompok ini adanya perbedaan (heterogen) potensi
wilayah kecamatan seperti adanya minyak bumi di kecamatan Babelan, industri
serta adanya daerah pertanian.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 ix


PETA WILAYAH KABUPATEN BEKASI

Laut Jawa

Kabupaten Karawang

DKI
Jakarta

Kota Bekasi

Kabupaten Karawang

Kabupaten Bogor

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 x


BAB I
PENDAHULUAN

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 1


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini, faktor internal dan eksternal sangat
mempengaruhi perekonomian suatu negara. Faktor internal antara lain adalah
stabilitas sosial politik; efektifitas pengelolaan keuangan maupun pelaku bisnis;
efisiensi proses produksi, distribusi dan transaksi; serta keberhasilan proses
otonomi dan desentralisasi. Sedangkan faktor eksternal antara lain kondisi dan
pertumbuhan ekonomi negara-negara partner dagang Indonesia, khususnya
AS, Jepang, Eropa, dan negara-negara tetangga; kebijakan moneter
internasional; penanaman modal asing; serta konflik politik di wilayah negara-
negara penghasil minyak maupun komoditas penting perdagangan dunia.
Sebagai daerah dengan basis industri dan merupakan salah satu daerah yang
memberikan kontribusi industri nasional, Kabupaten Bekasi tidak luput dari
dampak eksternal (krisis global) serta akan dibukanya kran kerjasama
AFTA/ACFTA (ASEAN-China Free Trade Agreement). yang berimbas pada
masuknya produk luar khususnya China dan Negara-negara di Asean.
Krisis global yang terjadi pada tahun 2008 dan hingga kini masih
dirasakan dampaknya walaupun tidak sedahsyat tahun 1998, ini menunjukkan
fundamental ekonomi negara Indonesia relatif stabil dan ini harus didukung
oleh kestabilan ekonomi didaerah. Oleh karena itu peranan dunia usaha dan
pemerintah daerah sangatlah diperlukan dalam mendorong ekonomi agar tetap
tumbuh dalam kondisi krisis. Sehingga usaha untuk mewujudkan akselerasi
peningkatan kesejahteraan masyarakat tetap tercapai, oleh karena itu
pelaksanaan pembangunan ekonomi harus diarahkan pada bidang-bidang yang
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Khusus dibidang ekonomi,
pembangunan harus lebih ditingkatkan secara bersamaan antara pertumbuhan
ekonomi dengan upaya pemerataan pembangunan, sehingga secara tidak
langsung dapat meningkatkan daya beli yang pada akhirnya kesejahteraan
disuatu daerah dapat tercapai.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 1


Selama 4 tahun terakhir laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bekasi
rata-rata lebih dari 6 persen pertahun, walaupun ditahun 2009 mengalami
perlambatan pertumbuhan namun masih diatas 5 persen. sinyal ini
menandakan kinerja perekonomian Kabupaten Bekasi menunjukkan
eksistensinya yang stabil dan cenderung meningkat dengan pertumbuhan yang
positif walaupun diterpa krisis global. Disisi lain perkembangan perekonomian
ternyata belum mampu meningkatkan kinerja sektor riil secara keseluruhan
terutama sektor pertanian. Hal ini terlihat dari kinerja sektor tersebut yang
tumbuh relatif kecil. Bahkan sektor penggalian mengalami pertumbuhan
negatif. Sangat dimaklumi bahwa ekplorasi ketersediaan sumber daya alam
(SDA) secara langsung semakin menipis serta kesadaran akan pentingnya
melestarikan SDA semakin meningkat sehingga pengambilan SDA sangat
selektif untuk mencegah kerusakan alam.
Esensi suatu proses pembangunan adalah terciptanya pembangunan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang lebih merata, baik secara kuantitas
yaitu perubahan dalam bentuk sejumlah angka/bilangan maupun kualitas yaitu
perubahan dalam bentuk berwujud (in kind) pada struktur/tatanan kehidupan.
Sementara pembangunan saat ini tidak terlepas dari berbagai macam
kendala yang perlu diantisipasi, untuk mengantisipasi berbagai macam kendala
tersebut dan mendukung Renstra Pembangunan Kabupaten Bekasi,
kebijaksanaan pembangunan ekonomi yang diambil perlu dievaluasi dan diukur
hasil dan implikasinya pada masyarakat.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 2


Disisi lain peningkatan kemajuan ekonomi suatu daerah sangat
tergantung dari aktifitas/kinerja ekonomi para stakeholder, sebagai pelaku
ekonomi tidak dapat dipisahkan dengan peran/kinerja pemerintah sebagai
penentu kebijakan serta pengaruh kinerja sosial dan lingkungan yang semuanya
bersinergi membentuk kinerja pembangunan. Gambaran ini merupakan mata
rantai yang tidak dapat dipisahkan. Selanjutnya untuk mengukur kinerja
pembangunan daerah tersebut perlu disusun indikator-indikator yang telah
ditetapkan untuk selanjutnya diuji dan dianalisa serta dievaluasi dari kondisi
indikator tersebut.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator
makro ekonomi yang digunakan untuk mengukur kinerja perekonomian daerah
yang turunannya adalah laju pertumbuhan ekonomi ataupun pendapatan
perkapita. Dengan demikian data PDRB merupakan ukuran kuantitas sangat
diperlukan untuk memberikan gambaran tentang keadaan masa lalu, sekarang
dan sasaran yang akan dicapai pada masa yang akan datang. Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) pada tingkat regional adalah salah satu indikator
ekonomi yang menggambarkan kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan
output (nilai tambah) pada suatu waktu tertentu yang diharapkan dapat
memberikan kesejahteraan bagi masyarakat diwilayah tersebut. Secara
sederhana untuk mendapatkan nilai PDRB yaitu dengan cara mengalikan
produksi misalnya dalam sektor pertanian produksi padi dikalikan dengan harga
lalu dikurangkan dengan biaya antara (biaya yang dikeluarkan hingga
mendapatkan gabah/padi) nilai ini menjadi nilai tambah padi pada PDRB.
Sehingga pengertian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah nilai
barang dan jasa yang diproduksi/dihasilkan pada suatu wilayah pada jangka
waktu tertentu. PDRB atas dasar Harga konstan digunakan sebagai dasar dalam
penghitungan laju pertumbuhan ekonomi, karena harga konstan pada tahun
tertentu merupakan riil peningkatan produksi atau output. Sementara pada sisi
PDRB atas dasar harga berlaku menggunakan struktur harga pada tahun
berjalan yang menunjukan peningkatan produksi/output yang dipengaruhi oleh
harga pada tahun berjalan.
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 3
Kabupaten Bekasi terdiri dari beberapa kecamatan, yang memiliki
karakteristik dan potensi yang beragam, diperlukan indikator yang tidak hanya
dapat menggambarkan potensi kabupaten secara menyeluruh, tetapi juga
dapat menggambarkan dinamika dan potensi setiap kecamatan. Hal ini menjadi
perlu agar perencanaan pembangunan yang dibuat lebih akurat, terarah dan
spesifik untuk masing-masing kecamatan sesuai dengan potensi yang
dimilikinya.
PDRB suatu kabupaten merupakan input yang sangat penting dalam
perencanaan pembangunan, karena PDRB menggambarkan berbagai potensi
ekonomi kabupaten atau kecamatan sesuai dengan sektor andalannya. Hal ini
mempermudah penentu kebijakan pembangunan dalam pencapaian sasaran
berupa : peningkatan pendapatan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.

1.2. Maksud dan Tujuan


Perencanaan pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Secara luas, interpretasi kesejahteraan masyarakat
adalah peningkatan kualitas hidup, pembagian distribusi pendapatan yang
merata, perluasan kesempatan kerja dan pergeseran aktivitas sektoral
perekonomian.
Untuk menggambarkan kesejahteraan masyarakat, diperlukan data yang
spesifik. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu data
statistik yang digunakan dalam sistem evaluasi dan perencanaan ekonomi
makro suatu wilayah.
Adapun tujuan dari kegiatan penyusunan buku PDRB Kabupaten Bekasi
Tahun Anggaran 2010 adalah :
1. Menyediakan data ekonomi makro bagi perencanaan dan evaluasi
pembangunan.
2. Menggambarkan derajat kesejahteraan masyarakat.
3. Melihat pergeseran aktivitas perekonomian masyarakat.
4. Mendapatkan gambaran dinamika perekonomian dan ketimpangan setiap
kecamatan di Kabupaten Bekasi berdasarkan PDRB sektoral.
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 4
5. Diketahuinya PDRB perkapita masyarakat Kabupaten Bekasi.

1.3. Manfaat
Secara umum manfaat dari kegiatan ini diharapkan dapat digunakan
sebagai bahan acuan kegiatan perencanaan dan kebijakan pembangunan
ekonomi dan perencanaan pembangunan pada umumnya serta sekaligus
sebagai alat ukur pencapaian pembangunan dan pencapaian Visi dan Misi
Kabupaten Bekasi.
Sementara manfaat secara spesifik diantara;
1. Pertumbuhan ekonomi digunakan untuk menilai apakah ekonomi
mengalami stagnasi, apakah sektor riil masih bergerak, apakah
pertumbuhan ekonomi berkualitas dalam arti mampu mengurangi
kesenjangan, pengangguran dan kemiskinan.
2. Data PDRB Kabupaten/kota digunakan sebagai salah satu komponen
dalam pengalokasian Dana Alokasi Umum (DAU), disamping data
penduduk, luas wilayah, IPM dan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK).
3. Melihat keterbandingan kemajuan ekonomi antar wilayah dan sektor serta
potensi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian
dimasing-masing wilayah.
4. Pada tingkat nasional besaran PDB/PDRB digunakan untuk; besaran
asumsi makro APBN, patokan defisit anggaran, efektivitas kebijakan fiskal
pemerintah dan produktifitas aset-aset daerah serta efektifitas penerimaan
pajak dan restribusi.

1.4. Landasan Hukum.


Adapun landasan hukum dalam menyusun buku ini adalah :
1. Undang-undang nomor 16 tahun 1997 tentang statistik.
2. Peraturan pemerintah nomor 6 tahun 1998 tentang kordinasi kegiatan
instansi vertikal didaerah (lembaran Negara RI tahun 1988 nomor 10
tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor 3373.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 5


3. Peraturan Pemerintah RI No. 51 Tahun 1999, tentang Penyelenggaraan
Statistik.
4. Peraturan Pemerintah nomor 58 tahun 2005, tentang pengelolaaan
keuangan daerah (lembaran Negara RI tahun 2005 nomor 140 tambahan
lembaran Negara RI nomor 4578).
5. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik No. 121 Tahun 2001 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPS di Daerah
6. Peraturan daerah Kabupaten Bekasi nomor 1 tahun 2007 tentang pokok-
pokok keuangan daerah (lembaran daerah Kabupaten Bekasi nomor 1
tahun 2007.

1.5. Ruang Lingkup


Ruang lingkup penyusunan buku Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) Kabupaten Bekasi sebagai berikut :
1. Cakupan waktu penelitian data yang digunakan selama 3 tahun yaitu dari
tahun 2007 sampai dengan tahun 2009.
2. Cakupan wilayah penelitian yaitu Kabupaten Bekasi dan Kecamatan.
3. Cakupan materi adalah data-data PDRB yang disusun berdasarkan
lapangan usaha.

1.6. Keluaran (Output)


Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :
1. Penyusunan buku PDRB didapatkan informasi mengenai potensi ekonomi
persektor dikecamatan dan Kabupaten Bekasi yang dapat dijadikan
sebagai acuan/pertimbangan dalam pengambilan kebijakan, strategi dan
arah pembangunan di Kabupaten Bekasi.
2. Data Hasil Survei/kegiatan.
3. Media dokumentasi dibuat dalam bentuk hard copy (Buku) maupun soft
copy.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 6


BAB II
KONSEP DAN DEFINISI

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 1


BAB II
KONSEP DAN DEFINISI
Adapun konsep dan definisi penyusunan buku Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) diuraikan sebagai berikut :

2.1. Produk Domestik Regional Bruto


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan jumlah nilai produk
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi didalam suatu
wilayah atau daerah pada suatu periode tertentu, biasanya satu tahun, tanpa
memperhitungkan kepemilikan.
Penghitungan PDRB dilakukan dengan dua cara yaitu atas dasar harga
berlaku dan atas dasar harga konstan. PDRB atas dasar harga berlaku
menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan
harga pada setiap tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan
menunjukan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan
harga pada suatu tahun tertentu (tahun dasar), dalam penghitungan ini
digunakan tahun 2000 sebagai tahun dasar.
Hasil dari dua penghitungan PDRB ini diperoleh beberapa indikator
ekonomi makro yang banyak digunakan oleh berbagai kalangan dunia usaha
serta pemerintah dll. Indikator tersebut antara lain laju pertumbuhan ekonomi
(LPE), struktur perekonomian, pendapatan perkapita, indeks harga implisit dan
inflasi.
Beberapa konsep dan definisi tentang PDRB atau Pendapatan Regional
yang perlu diketahui antara lain :

a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku


PDRB atas dasar harga yang berlaku atau disebut juga atas dasar harga
pasar merupakan penjumlahan nilai tambah bruto (gross value added) dari
seluruh sektor perekonomian di dalam suatu daerah/wilayah dalam periode
tertentu, biasanya satu tahun. Yang dimaksud dengan nilai tambah adalah

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 7


selisih nilai produksi (output) dengan biaya antara (intermediat input). Nilai
tambah mencakup komponen faktor produksi, upah dan gaji, bunga modal,
sewa tanah, keuntungan penyusutan serta pajak tak langsung netto. Faktor
pendapatan adalah merupakan balas jasa faktor produksi yang terdiri dari
tenaga kerja, modal, tanah dan managerial. PDRB ditinjau dari berbagai segi,
pengertiannya adalah:
(1). Segi Produksi, merupakan nilai tambah bruto produksi barang dan jasa
akhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam suatu
daerah/wilayah dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.
(2). Segi Pendapatan, merupakan nilai balas jasa yang diterima oleh faktor-
faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di dalam suatu
daerah/wilayah dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.
(3). Segi Pengeluaran, merupakan jumlah seluruh pengeluaran yang dilakukan
untuk konsumsi rumahtangga dan lembaga nirlaba (lembaga yang tidak
mencari untung), konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap
domestik bruto, perubahan stok dan ekspor netto (ekspor dikurangi impor)
di dalam suatu daerah/wilayah dalam periode tertentu, biasanya satu
tahun.

b. Produk Domestik Regional Netto (PDRN) Atas Dasar Harga Pasar


PDRN atas dasar harga pasar merupakan PDRB yang dikurangi dengan
penyusutan (depreciation). Penyusutan dikeluarkan dari PDRB oleh karena
aus/susutnya barang modal selama berproduksi seperti mesin-mesin, peralatan,
kendaraan, gedung dan barang modal lainnya.

c. Produk Domestik Regional Netto (PDRN) Atas Dasar Biaya Faktor


PDRN atas dasar biaya faktor adalah PDRN dengan harga pasar
dikurangi dengan pajak tak langsung ditambah subsidi dari pemerintah. Pajak
tak langsung tersebut terdiri dari pajak penjualan, bea ekspor, cukai dan pajak
tak langsung lainnya. Pajak tak langsung dibebankan kepada konsumen,
sehingga pengenaan pajak ini akan menaikkan harga barang. Subsidi yang

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 8


diberikan oleh pemerintah bertujuan untuk membantu para konsumen sehingga
harga menjadi turun dan dapat dijangkau oleh daya beli (purchasing power)
masyarakat. Subsidi tersebut terdiri dari subsidi pupuk, BBM dan lainnya. Selisih
antara pajak tak langsung dengan subsidi disebut dengan Pajak Tak Langsung
Netto.

d. Pendapatan Regional
Dari konsep dan definisi di atas ternyata PDRN atas dasar biaya faktor
merupakan jumlah balas jasa faktor-faktor produksi dalam proses produksi.
Namun tidak seluruhnya menjadi milik suatu daerah/wilayah karena termasuk
pendapatan penduduk wilayah lain. Sebaliknya PDRN tersebut harus pula
ditambah dengan pendapatan yang diperoleh dari daerah lain.
Bila PDRN dikurangi dengan pendapatan penduduk yang masuk (income
in flow) dan yang keluar (income out flow) disebut dengan pendapatan netto
antar daerah/wilayah, didapatkan Pendapatan Regional (Produk Regional
Netto). Oleh karena sulitnya memperoleh data pendapatan masuk dan keluar
dalam suatu daerah/wilayah, maka PDRN atas dasar biaya faktor diasumsikan
sama dengan pendapatan regional (Produk Regional Netto) atau dengan kata
lain pendapatan netto (pendapatan masuk dikurangi pendapatan keluar) sama
dengan nol.

e. Pendapatan/PDRB Per Kapita


Pendapatan/PDRB per kapita merupakan pendapatan yang diterima oleh
masing-masing penduduk. Pendapatan per kapita tersebut diperoleh dengan
membagi pendapatan regional/produk regional netto dengan jumlah penduduk
pertengahan tahun. Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
(1). Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar (gross regional
domestic product at market prices), dikurangi penyusutan diperoleh PDRN;
(2). Produk Domestik Regional Netto atas dasar harga pasar (net regional
domestic product at market prices), bila dikurangi pajak tak langsung

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 9


netto (pajak tak langsung dikurangi subsidi) akan diperoleh PDRN atas
dasar biaya faktor;
(3). Produk Domestik Regional Netto atas dasar biaya faktor (net regional
domestic product at factor cost), ditambah dengan pendapatan netto
(pendapatan masuk dikurangi pendapatan keluar), akan sama dengan
pendapatan regional;
(4). Pendapatan Regional (regional income), bila dikurangi dengan pajak
pendapatan perusahaan (corporate income taxes), keuntungan yang tidak
dibagikan (undistributed profit), iuran kesejahteraan sosial (social security
contribution), ditambah dengan transfer yang diterima rumahtangga,
bunga netto, atas hutang pemerintah, akan sama dengan pendapatan
perorangan;
(5). Pendapatan Perorangan (personal income), bila dikurangi pajak
rumahtangga, transfer yang dibayarkan rumahtangga, akan sama dengan
pendapatan yang siap dibelanjakan;
(6). Pendapatan yang siap dibelanjakan (disposible income).

f. Produk Domestik dan Produk Regional


Didalam literatur ekonomi terdapat perbedaan pengertian Produk
Domestik dengan Produk Regional. Kenyataan menunjukkan bahwa sebagian
dari kegiatan produksi yang dilakukan di suatu daerah/wilayah, beberapa faktor
produksinya berasal dari daerah/wilayah lain, seperti tenaga kerja, mesin/alat
bahkan modal untuk investasi. Dengan demikian menyebabkan nilai produksi di
daerah/wilayah atau domestik tidak sama dengan pendapatan yang diterima
oleh penduduk tersebut. Hal ini disebabkan karena adanya arus pendapatan
yang mengalir antar daerah (termasuk juga yang mengalir dari/ke luar negeri)
pada umumnya terdiri dari upah/gaji, deviden dan keuntungan, akhirnya
timbullah perbedaan antara produk domestik dan produk regional.
Produk regional merupakan produk domestik setelah ditambah
pendapatan yang mengalir ke dalam daerah/wilayah tersebut, kemudian
dikurangi pendapatan yang mengalir keluar daerah/wilayah. Sehingga dapat

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 10


dikatakan bahwa produk regional merupakan produk yang betul-betul
dihasilkan oleh faktor-faktor produksi (tenaga kerja, tanah, modal,
enterpreneur) yang dimiliki penduduk daerah/wilayah yang bersangkutan.
Namun karena masih terbatasnya data untuk memantau pendapatan
yang mengalir dari/ke luar suatu daerah/wilayah, maka antara produk domestik
dengan produk regional sampai saat ini diasumsikan sama.

g. Pendapatan Regional Atas Dasar harga Berlaku dan Konstan


Dalam uraian sebelumnya telah dikemukakan bahwa Pendapatan
Regional menggambarkan perekonomian suatu daerah/wilayah. Perkembangan
tersebut sebenarnya didasarkan atas beberapa faktor :

(1). Perubahan harga


Yaitu kenaikan/penurunan perekonomian yang diakibatkan oleh
perubahan harga yang terjadi di pasar. Pada umumnya harga tersebut
cenderung menaik sehingga pendapatan regional atas dasar harga berlaku dari
tahun ke tahun selalu menunjukkan kenaikan.

(2). Perubahan Riil


Yaitu kenaikan/penurunan perekonomian yang dihitung berdasarkan
perubahan riil, artinya tidak termasuk lagi perubahan harga. Pengertian yang
umum digunakan para ekonom yaitu pendapatan yang telah dihilangkan
pengaruh inflasinya.
Pendapatan regional atas dasar harga berlaku yang telah dikurangi
dengan perkembangan inflasi dikenal dengan pendapatan regional atas dasar
harga konstan. Pendapatan regional yang terakhir inilah pada umumnya banyak
dimanfaatkan oleh para birokrat, peneliti dan para ekonom.
Berkaitan dengan penyusunan buku PDRB kabupaten Bekasi maka
penyusunan dan penghitungannya melalui tahapan sebagai berikut :
a. Melakukan Identifikasi Potensi Ekonomi dan jenis kegiatan pembangunan
ekonomi selama tahun 2009 per kecamatan di wilayah Kabupaten Bekasi.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 11


b. Inventaris data sekunder dari masing-masing dinas, instansi dan lembaga
yang ada, serta melakukan survei khusus untuk penunjang penghitungan.
c. Penghitungan struktur biaya dan nilai tambah sektoral.
d. Tabulasi PDRB Kabupaten Bekasi dan tabulasi PDRB 23 kecamatan di
Kabupaten Bekasi.
Disamping itu dilakukan pula penyusunan dan penjelasan tentang
konsep dan definisi. Hal ini sangat penting agar lebih memudahkan bagi
pembaca data Statistik Pendapatan Regional ini untuk memahami makna
angka-angka yang disajikan. Sajian Statistik Pendapatan Regional sarat dengan
istilah-istilah yang bagi orang awam akan mengartikan lain, bila tidak dibekali
penjelasan tentang istilah-istilah dimaksud.
Seringkali orang mengartikan pendapatan regional sebagai pendapatan
daerah, padahal pendapatan daerah adalah pendapatan pemerintah daerah dari
pajak, pungutan-pungutan, retribusi dan lain-lain sebagai balas jasa faktor
produksi atas aktivitas produksi yang dilakukan oleh unit-unit ekonomi di
daerah. Sedangkan sektor pemerintahan adalah hanya salah satu saja dari unit
kegiatan ekonomi.
Selanjutnya perlu dibedakan antara nilai produksi dan nilai produk. Bila
nilai produksi diartikan sebagai output, yaitu hasil kali antara indikator harga
dengan indikator produksi, sedangkan nilai produk adalah balas jasa atas faktor
produksi atau sering disebut sebagai nilai tambah.
Penghitungan balas jasa atas faktor produksi ini perlu ditinjau dari 2
(dua) aspek, yaitu aspek wilayah (domestik region) dan aspek penduduk.
Aspek wilayah memberi arti sebagai nilai produk yang ditimbulkan oleh adanya
aktifitas produksi yang dilakukan unit-unit kegiatan ekonomi di suatu
daerah/wilayah yang dilakukan oleh penduduk wilayah tersebut maupun oleh
penduduk wilayah lain (production originated). Sedangkan aspek penduduk
memberi arti sebagai nilai produk yang diterima oleh penduduk suatu wilayah
atas aktifitas produksi yang dilakukan di wilayah tersebut maupun di wilayah
lainnya (income receipt).

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 12


2.2. Faktor Keterkaitan dan Keterbandingan
Sistem perekonomian yang dianut oleh Indonesia adalah sistem
perekonomian yang terbuka, artinya dimungkinkan adanya barang dan jasa
yang masuk dari luar negeri (impor) maupun barang dan jasa yang ke luar
negeri (ekspor).
Pada tingkat nasional, barang maupun jasa dari dan ke luar negeri
tercatat dengan baik di BPS maupun Bank Indonesia. Selain itu arus dana yang
masuk dari dan ke luar negeri juga tercatat di Bank Indonesia. Dengan
demikian Produk Domestik Bruto maupun Produk Nasional Bruto dapat dihitung
lebih akurat.
Untuk tingkat regional (propinsi/kabupaten) sistem ekonomi menjadi
lebih terbuka lagi, dengan kurangnya data/catatan mengenai arus barang yang
keluar maupun masuk ke suatu propinsi/kabupaten. Hal ini menyebabkan
penghitungan Produk Regional menjadi sulit dan sarat dengan asumsi. Lebih
lagi pada tingkat kabupaten maupun kecamatan dengan sistem ekonomi
menjadi sangat terbuka, maka yang dapat dihitung pada tingkat kabupaten
maupun kecamatan hanya terbatas pada Produk Domestik Regional Bruto.
Penghitungan PDRB untuk tingkat propinsi, kabupaten maupun
kecamatan akan selalu berkaitan dari segi metodologi, konsep dan definisi yang
digunakan, utamanya bila angka-angka PDRB tersebut akan dibandingkan antar
propinsi, Kabupaten maupun kecamatan, Hal ini disebabkan adanya
prinsip/konsep dasar yang harus ditaati, terutama bila bicara tentang
konsistensi penghitungan. Sebagai contoh, penjumlahan PDRB propinsi-
propinsi seharusnya akan sama atau di bawah angka PDB nasional. Begitu pula
untuk tingkat kabupaten/kotamadya dan tingkat kecamatan. Pemecahan
masalah ini adalah dengan melakukan rekonsiliasi penghitungan baik untuk
tingkat nasional maupun tingkat propinsi.
Rekonsiliasi penghitungan ini tidak hanya membahas konsistensi total,
tetapi juga konsistensi sektoral dengan menggunakan metode penghitungan
yang dipakai serta konsistensi data yang digunakan.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 13


Faktor keterkaitan dan keterbandingan ini sangat mewarnai
penghitungan untuk wilayah yang lebih kecil. Khususnya penghitungan PDRB
Kabupaten Bekasi dan kecamatannya akan terkait baik langsung maupun tidak
langsung dengan wilayah-wilayah yang berbatasan dengannya, seperti DKI,
Kodya Bekasi, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Karawang. Sebagai contoh,
Perum Pegadaian di Bekasi ternyata adalah cabang dari Jakarta, demikian juga
untuk PT. Telkom. Dan masih banyak lagi contoh-contoh dari sektor lainnya,
seperti sektor industri, perdagangan, jasa serta angkutan.
Apabila konsistensi serta konsep penghitungan yang digunakan sudah
disamakan, maka perbandingan angka PDRB per Kabupaten maupun
kecamatan dapat dilakukan.
Penghitungan PDRB dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode
langsung dan metode tak langsung (alokasi). Dalam metode langsung dikenal
ada 3 (tiga) macam pendekatan penghitungan, yaitu pendekatan produksi,
pendekatan pendapatan dan pendekatan pengeluaran. Dari ketiga pendekatan
tersebut akan memberikan hasil yang sama.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 14


BAB III
METODOLOGI

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 1


BAB III
METODOLOGI

3.1. Pelaksanaan Survei.


Beberapa tahapan dilakukan dalam penyusunan buku ini diantaranya
tahap persiapan dilakukan dengan mengadakan briefing dan rapat petugas
serta pelatihan petugas survei dalam rangka pengumpulan data,
pengawasan/pemeriksaan, editing/coding, entry data dan pengolahan data
serta analisis data.

3.1.1. Pengumpulan data

a. Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan secara langsung oleh petugas yang
telah dilatih dengan menggunakan kuesioner yang telah dirancang sesuai
dengan responden perusahaan atau kegiatan usaha di setiap kecamatan,
adapaun kuesioner yang digunakan adalah Survei Khusus Pendapatan Regional
serta survei lainnya seperti Survei Indikator Ekonomi, Survei Usaha Kecil
Menengah dsb. Sebagai analisis tambahan untuk melihat dampak lingkungan
yang ditimbulkan dari kegiatan ekonomi dilakukan survei mengenai dampak
lingkungan yaitu menggunakan kuesioner Survei Dampak Lingkungan (SDL)
dengan metode purposive dimana respondenya adalah rumahtangga.

b. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dengan cara memberikan format isian yang
harus diisi oleh Dinas/Instansi/Lembaga terkait. Adapun jenis kuesioner yang
digunakan adalah Survei Data Sekunder (SDS).

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 15


c. Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel untuk survei yaitu dengan menstratakan
berdasarkan sektor usaha (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia/KBLI)
dengan sampling frame dari Sensus Ekonomi 2006 (SE2006).

3.1.2. Pengolahan Data


Data hasil lapangan dan dari berbagai Dinas/Instansi (sekunder) serta
data yang telah diperiksa, kemudian dilakukan proses editing coding serta
diolah dengan menggunakan program pengolahan komputer (entry data).
Pengolahan data primer akan menghasilkan struktur biaya seperti output per
indikator produksi, ratio biaya antara dan ratio produksi sampingan. Pengolahan
data sekunder dengan input data primer akan menghasilkan output, biaya
antara dan nilai tambah bruto sektoral.

3.2. Metode Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku


Penghitungan PDRB atas dasar harga berlaku ini dapat dilakukan dengan
dua metode yaitu :

3.2.1. Metode Langsung


Penghitungan metode langsung dilakukan dengan pendekatan produksi,
pendapatan dan pengeluaran. Dari ketiga pendekatan tersebut akan
memberikan hasil yang sama.

a. Pendekatan Produksi
Pendekatan ini didasarkan pada pengertian bahwa PDRB merupakan
jumlah nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di suatu
wilayah/region dalam suatu periode (biasanya setahun). Nilai tambah bruto
diperoleh dari pengurangan nilai produksi bruto dengan biaya antara yang
dikeluarkan.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 16


b. Pendekatan Pendapatan
Pendekatan ini didasarkan pada pengertian bahwa PDRB merupakan
jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut di dalam
proses produksi di suatu wilayah/region pada suatu periode. Dalam pendekatan
ini PDRB diperoleh dengan menjumlahkan komponen-komponen pendapatan
faktor-faktor produksi. Komponen-komponen pendapatan tersebut adalah upah
dan gaji, keuntungan, sewa tanah, bunga modal, penyusutan barang modal
tetap dan pajak tak langsung netto.

c. Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan ini didasarkan pada pengertian bahwa PDRB merupakan
jumlah seluruh pengeluaran konsumsi rumahtangga dan lembaga sosial swasta
yang tidak mencari keuntungan, konsumsi pemerintah, pembentukan modal
tetap domestik bruto, perubahan stok dan ekspor netto di dalam suatu
wilayah/region pada periode tertentu. Dalam pendekatan ini PDRB diperoleh
dengan menjumlahkan komponen-komponen tersebut di atas.

3.2.2. Metode tak Langsung (alokasi)


Dalam metode ini nilai tambah di suatu wilayah/region diperoleh dengan
mengalokasikan nilai tambah suatu kegiatan ekonomi kabupaten ke dalam
masing-masing kegiatan ekonomi pada tingkat kecamatan. Sebagai alokator
digunakan indikator yang mempunyai pengaruh paling erat dengan kegiatan
ekonomi tersebut.

3.3. Penghitungan PDRB atas dasar harga konstan


Penghitungan PDRB disamping dihitung atas dasar harga berlaku, juga
dihitung dengan harga konstan. Hal ini bertujuan untuk melihat perkembangan
PDRB secara riil, bukan karena adanya kenaikan harga.
Ada empat cara yang dikenal untuk menghitung nilai tambah atas dasar
harga konstan, yaitu :

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 17


a. Revaluasi
Dilakukan dengan cara menilai produksi dan biaya antara masing-
masing tahun dengan harga pada tahun dasar 2000. Hasilnya merupakan
output dan biaya antara atas dasar harga konstan 2000. Selanjutnya nilai
tambah bruto atas dasar harga konstan, diperoleh dari selisih antara output dan
biaya antara hasil perhitungan di atas.
Dalam praktek, sangat sulit melakukan revaluasi terhadap biaya antara
yang digunakan, karena mencakup komponen input yang sangat banyak,
disamping data harga yang tersedia tidak dapat memenuhi semua keperluan
tersebut. Oleh karena itu biaya antara atas dasar harga konstan biasanya
diperoleh dari perkalian antara output atas dasar harga konstan masing-masing
tahun dengan rasio tetap biaya antara terhadap output pada tahun dasar.

b. Ekstrapolasi
Nilai tambah masing-masing tahun atas dasar harga konstan 2000
diperoleh dengan cara mengalikan nilai tambah pada tahun dasar 2000 dengan
indeks produksi. Indeks produksi sebagai ekstrapolator dapat merupakan
indeks dari masing-masing produksi yang dihasilkan atau indeks dari berbagai
indikator produksi seperti tenaga kerja, jumlah perusahaan dan lainnya, yang
dianggap cocok dengan jenis kegiatan yang dihitung.

c. Deflasi
Nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara
membagi nilai tambah atas dasar harga yang berlaku masing-masing tahun
dengan indeks harga. Indeks harga yang digunakan sebagai deflator biasanya
merupakan indeks harga konsumen, indeks harga perdagangan besar dan
sebagainya.
Indeks harga di atas dapat pula dipakai sebagai inflator dalam keadaan
dimana nilai tambah atas dasar harga yang berlaku justru diperoleh dengan
mengalikan nilai tambah atas dasar harga konstan dengan indeks harga
tersebut.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 18


d. Deflasi Berganda
Dalam deflasi berganda ini, yang dideflasi adalah output dan biaya
antaranya, sedangkan nilai tambah diperoleh dari selisih antara output dan
biaya antara hasil deflasi tersebut. Indeks harga yang digunakan sebagai
deflator untuk perhitungan output atas dasar harga konstan biasanya
merupakan indeks harga produsen atau indeks harga perdagangan besar sesuai
dengan cakupan komoditinya, sedangkan indeks harga untuk biaya antara
adalah indeks harga dari komponen input terbesar. Kenyataannya sangat sulit
melakukan deflasi terhadap biaya antara, disamping karena komponennya
terlalu banyak juga karena indeks harganya belum tersedia secara baik.Oleh
karena itu dalam penghitungan harga konstan, deflasi berganda ini belum
banyak dipakai.

3.4. Laju Pertumbuhan Ekonomi


Laju pertumbuhan ekonomi atau economic growth merupakan indeks
berantai dari masing-masing kegiatan ekonomi angka indeks yang dihasilkan
bias didasarkan atas dasar harga berlaku maupun harga konstan. Pada
umumnya yang sering digunakan atau dianalisis adalah LPE atas dasar harga
konstan, karena menggambarkan pertumbuhan produksi riil dari masing-masing
sektor/sub sektor. LPE diperoleh dengan cara membagi selisih nilai PDRB
sektor/sub sektor tahun berjalan dan tahun sebelumnya, dikali 100.
LPE dirumuskan sebagai berikut :

PDRB( n, k ,i ) PDRB( n 1, k ,i )
LPE( n,i ) x100%
PDRB( n 1, k , i )

Keterangan
LPE = Laju Pertumbuhan Ekonomi
K = atas dasar harga konstan
n = Tahun Berjalan
i = Sektor/subsektor

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 19


Gambar 1.
SIKLUS PRODUKSI DAN KONSUMSI

Balas jasa factor produksi (Y) Arus uang

Faktor-faktor produksi Arus riil

Konsumen Produsen

Produk barang dan jasa (Y) Arus riil

Pengeluaran/pembelian Arus uang

Keterangan :
:
:

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 20


Gambar 2.
SIKLUS PRODUKTIVITAS DAN UKURAN KEMAKMURAN

Nilai Tambah Bruto DOMESTIK

Penyusutan
(Minus)

Nilai Tambah Netto UKURAN


(ADHP) PRODUKTIVITA
S

Pajak tdk
langsung
Netto (minus) E
K
S
Nilai Tambah Netto T
Atau Pendapatan E
Domestik R
N
A
diterima L
Pendapatan
Faktor
LN/R netto (plus) L
dibayar N

Pendapatan Regional

diterima
Transfer
Berjalan
Netto (plus)
dibayar

Pendapatan Disposabel UKURAN


KEMAKMURA
N

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 21


3.5. Uraian Sektoral
Salah satu kendala dalam memahami publikasi PDRB adalah masalah
konsep dan definisi serta ruang lingkup yang memuat data dan informasi
statistik.Disamping itu tidak banyak masyarakat yang tertarik untuk menekuni
data-data statistik sehingga kurang menghargai data/informasi.Padahal dalam
perencanaan pembangunan sangat diperlukan data-data statistik, karena selain
dibutuhkan untuk startegi pembangunan, juga digunakan untuk bahan evaluasi
kebijakan.
Untuk itu, pada bab ini akan diuraikan tentang ruang lingkup, metode
penghitungan, sumber data baik terhadap PDRB atas dasar harga berlaku
maupun harga konstan.
United Nation (UN)/Persatuan Bangsa Bangsa memberikan rekomendasi,
secara makro perekonomian diklasifikasikan menjadi 9 sektor yaitu :
1. Pertanian
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas Kota dan Air Bersih
5. Konstruksi/Bangunan
6. Perdagangan, Hotel dan Restauran
7. Pengangkutan dan Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
9. Jasa-jasa.

3.5.1. Pertanian
Sektor Pertanian terdiri dari sub sektor tanaman bahan makanan,
perkebunan, peternakan, peternakan dan hasil-hasilnya, kehutanan dan
perikanan. Untuk lebih jelasnya uraian sub sektor tersebut adalah sebagai
berikut :

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 22


3.5.1.1. Tanaman Bahan Makanan
Sub sektor ini mencakup komoditi tanaman bahan makanan misalnya
padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kacang kedele, sayur-
sayuran, buah-buahan dan hasil-hasil produksi ikutannya. Data produksi
diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Pertanian Tanaman
Pangan, sedangkan data harga seluruhnya bersumber dari BPS.
Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku diperoleh dengan
cara Pendekatan Produksi yaitu dengan mengalikan setiap jenis kuantum
produksi dengan masing-masing harganya, kemudian hasilnya dikurangi biaya
antara. Biaya antara diperoleh dari perkalian rasio biaya antara dengan nilai
outputnya. Rasio Biaya Antara diperoleh dari hasil Survei Khusus Pendapatan
Regional (SKPR) yang dilakukan oleh BPS. NTB atas dasar harga konstan 2000
dihitung dengan cara Revaluasi.

3.5.1.2. Tanaman Perkebunan


Sub sektor ini mencakup komoditi tanaman perkebunan yang diusahakan
oleh rakyat dan perusahaan misalnya karet, kopra, kopi, kapuk, tebu,
tembakau, cengkeh dan sebagainya, termasuk produksi ikutannya dan hasil-
hasil pengolahan sederhana.
NTB atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara Pendekatan
Produksi, yaitu mengalikan kuantum produksi dengan masing-masing harganya
kemudian hasilnya dikurangi biaya antara. Biaya antara diperoleh dengan
menggunakan rasio biaya antara terhadap output yang diperoleh dari hasil
SKPR. Adapun NTB atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara
Revaluasi

3.5.1.3. Peternakan dan Hasil-hasilnya


Sub sektor ini mencakup produksi ternak besar dan ternak kecil,
misalnya sapi, kerbau, kambing, domba serta unggas termasuk hasil-hasil
ternak, susu segar, telur dan kulit. Yang dimaksud dengna produksi peternakan
adalah jumlah ternak yang lahir dan penambahan berat ternak.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 23


Produksi peternakan dihitung berdasarkan perkiraan dengan
menggunakan pendekatan sebagai berikut;

Produksi = Jumlah Pemotongan + (Populasi Akhir – Awal Tahun) +


(Ternak Keluar – Ternak Masuk)

Data jumlah ternak yang dipotong, populasi ternak dan keluar masuk
ternak, diperoleh dari Dinas Peternakan, sedangkan data harga diperoleh dari
BPS.
NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara Pendekatan
Produksi yaitu mengalikan setiap jenis produksi ternak dengan masing-masing
harganya, kemudian dikurangi dengan biaya antara. Biaya antara diperoleh dari
hasil SKPR. NTB atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara
Revaluasi.

3.5.1.4. Kehutanan
Sub sektor ini mencakup komoditi kayu pertukangan, kayu bakar, arang
bambu, rotan dan lain-lain.
NTB atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara Pendekatan Produksi
yaitu mengalikan produksi kehutanan dengan masing-masing harganya,
kemudian dikurangi biaya antara. Biaya antara diperoleh dari hasil SKPR. NTB
atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara revaluasi.

3.5.1.5. Perikanan
Sub sektor ini mencakup kegiatan perikanan laut, perikanan darat dan
pengolahan sederhana (pengeringan dan penggaraman ikan). NTB atas dasar
harga berlaku dihitung dengan menggunakan pendekatan produksi yaitu output
dikurangi biaya antarnya. Data produksi perikanan diperoleh dari Dinas
Perikanan Kabupaten Bekasi sedangkan biaya antar diperoleh dari hasil
perkalian rasio biaya antara terhadap outputnya, besarnya biaya antara
diperoleh dari SKPR. NTB atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara
Revaluasi.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 24


3.5.2. Pertambangan dan Penggalian
Sektor ini dikelompokan dalam tiga sub sektor, yaitu Minyak dan Gas
Bumi (Migas), Pertambangan Tanpa Migas dan Penggalian. Sektor ini mencakup
kegiatan-kegiatan penggalian, pemboran, dan pengambilan segala macam
benda bon biologis, barang-barang tambang, mineral dan barang galian yang
tersedia di alam, baik yang berupa benda padat, benda cair, misalnya minyak
mentah, maupun gas bumi.

3.5.2.1. Pertambangan
Sub sektor ini mencakup komoditi minyak mentah, gas bumi, biji emas
dan perak. Data produksi dan harga diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS)
dan PT ANTAM (dari BPS Propinsi Jawa Barat) serta dinas pertambangan
Kabupaten Bekasi. NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara
Pendekatan Produksi, yaitu mengalikan produksi dengan harganya, kemudian
dikurangi biaya antara yang diperoleh dari hasil survei yang dilakukan oleh BPS.
NTB atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara Revaluasi.

3.5.2.2. Penggalian
Sub sektor ni mencakup kegiatan penggalian dan pengambilan segala
jenis barang galian, misalnya batu kapur, pasir, batu-batuan dan sebagainya.
Data produksi dan harga diperoleh dari Dinas Pertambangan Kabupaten Bekasi,
sedangkan biaya antara diperoleh dari perkalian rasio biaya antara dengan nilai
outputnya. Rasio biaya antara diperoleh dari Survei Penggalian yang dilakukan
oleh BPS Kabupaten Bekasi.
NTB atas dasar harga berlaku dihitung dengan metode Pendekatan
Produksi yaitu nilai output dikurangi biaya antara. NTB atas dasar harga
konstan 2000 dihitung dengan menggunakan metode Deflasi yaitu dengan
membagi NTB harga berlaku dengan Indeks Harga untuk barang-barang galian.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 25


3.5.3. Sektor Industri Pengolahan
Sektor ini terdiri dari industri pengolahan minyak dan gas bumi serta
industri pengolahan bukan migas.

3.5.3.1. Industri Pengolahan Minyak dan Gas Bumi (Migas)


Sub sektor ini mencakup kegiatan pengolahan, pengilangan minyak bumi
dan gas alam misalnya premium, minyak tanah, minyak diesel, avtur, avigas
dan sebagainya. NTB atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan
menggunakan metode Deflasi, dengan Indeks Harga Hasil Pengilangan Minyak
Bumi sebagai deflatornya.

3.5.3.2. Industri Pengolahan Bukan Migas


Sub sektor ini mencakup industri besar dan sedang, industri kecil dan
industri rumah tangga. Industri besar dan sedang mencakup perusahaan
industri yang mempunyai tenaga kerja 20 orang atau lebih. Industri kecil
dengan tenaga kerja 5 sampai 19 orang, dan industri rumah tangga dengan 1
sampai 4 orang. NTB atas dasar harga berlaku untuk industri besar dan sedang
menggunakan Pendekatan Produksi yaitu nilai output dikurangi biaya antara.
Nilai output dan biaya antara diperoleh dari Survei Tahunan Industri Besar dan
Sedang yang setiap tahun dilakukan oleh BPS. Industri kecil dan rumah tangga
diestimasi berdasarkan indikator jumlah tenga kerja dan rata-rata output per
tenaga kerja yang bersumber dari Survei Industri Kecil dan Rumah Tangga BPS.
NTB atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan menggunakan metode
Deflasi, dengan deflatornya Indeks Harga barang-barang industri. Berikut
sektor industri pengolahan yang disajikan dalam 2 digit Kode Baku Lapangan
Usaha Indonesia (KBLI) :
1. Makanan, Minuman dan Tembakau
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya
4. Kertas dan Barang Cetakan
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 26


6. Semen & Brg. Galian bukan logam
7. Logam Dasar Besi & Baja
8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya
9. Barang lainnya

3.5.4. Listrik, Gas dan Air Bersih


Sektor ini terdiri dari sub sektor listrik, gas dan air bersih dengan uraian
sebagai berikut :

3.5.4.1. Listrik
Sub sektor ini mencakup kegiatan pembangkitan dan penyaluran tenaga
listrik yang diselenggarakan oelh Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Non PLN.
NTB atas dasar harga berlaku menggunakan Pendekatan Produksi yaitu nilai
output dikurangi biaya antara. Nilai output diperoleh dari perkalian produksi
listrik PLN dan Non PLN dengan tarif listrik. Datanya diperoleh dari PLN dan
Survei Listrik Non PLN. Biaya antara diperoleh dari perkalian rasio biaya antara
dikalikan nilai outputnya. Rasio ini didapat dari hasil survei yang
diselenggarakan oleh BPS. NTB atas dasar harga konstan 2000 diperoleh
dengan menggunakan metode Revaluasi.

3.5.4.2. Gas Kota


Sub sektor ini mencakup kegiatan penyediaan gas kota yang biasanya
diusahakan oleh Perusahaan Gas Negara (PN. Gas), NTB atas dasar harga
berlaku menggunakan Pendekatan Produksi yaitu nilai output dikurangi biaya
antara. Nilai output dan biaya antara diperoleh dari Survei Gas. NTB atas dasar
harga konstan 2000 dihitung dengan menggunkan metode Revaluasi.

3.5.4.3. Air Bersih


Sub sektor ini mencakup kegiatan proses pembersihan, pemurnian dan
proses kiamawi lainnya untuk menghasilkan air minum, serta pendistribusian
dan penyalurannya baik yang dilakukan oleh Perusahaan Air Minum (PAM)

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 27


maupun bukan PAM. NTB atas dasar harga berlaku menggunakan Pendekatan
Produksi yaitu nilai output dikurangi biaya antara. Nilai output dan biaya antara
diperoleh dari Survei Air Minum oleh BPS yang dilakukan setiap tahunnya. NTB
atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan menggunkan metode
Revaluasi.

3.5.5. Bangunan
Sektor ini mencakup kegiatan pembangunan fisik (konstruksi), baik yang
digunakan sebagai tempat tinggal atau sarana lainnya yang dilakukan oleh
perusahaan konstruksi maupun yang dilakukan oleh perorangan. NTB atas
dasar harga berlaku menggunakan Pendekatan Produksi yaitu nilai output
dikurangi biaya antara. Nilai output dan biaya antara diperoleh dari Survei
Perusahaan Konstruksi anggota Asosiasi Konstruksi Indonesia (AKI) dan Non
AKI, dilengkapi dengan kegiatan konsturksi yang dilakukan oleh perorangan
(individu). NTB atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan menggunakan
metode Deflasi, dengan Indeks Harga Barang Bangunan sebagai deflatornya.

3.5.6. Perdagangan, Hotel dan Restoran


Sektor ini terdiri dari perdagangan besar dan eceran, Hotel dan
Restoran.

3.5.6.1. Perdagangan Besar dan Eceran


Perdagangan besar mencakup kegiatan pembelian dan penjualan
kembali barang baru atau bekas oleh pedagang dari produsen/importir ke
pedangan besar lainnya atau pedagang eceran. Pedagang eceran mencakup
kegiatan pedagang yang umumnya melayani konsumen perorangan atau rumah
tangga, baik barang baru atau barang bekas.
NTB atas dasar harga berlaku maupun atas dasr harga konstan 2000
dihitung dengan menggunakan Metode Arus Barang(Commodity Flow).
Output perdagangan dihitung berdasarkan besarnya margin perdagangan dari
barang-barang yang diperdagangkan dan terdiri dari barang-barang hasil sektor

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 28


Pertanian, Pertambangan dan Penggalian, Industri serta barang dari impor.
Dengan mengurani nilai output dengan biaya antara didapatkan NTB. NTB atas
dasar harga konstan diperoleh dengan cara yang sama seperti pada harga
berlaku.

3.5.6.2. Hotel
Sub sektor ini mencakup kegiatan penyediaan akomodasi yang
menggunakan sebagian atau seluruh bangunan sebagai tempat penginapan.
Yang termasuk dalam akomodasi adalah hotel berbintang maupun tidak
berbintang, serta tempat tinggal lainnya yang digunakan untuk menginap
seperti losmen dan motel.
NTB atas dasar harga berlaku dihitung dengan Pendekatan Produksi
yaitu output dikurangai biaya antara. Nilai output diperoleh dari perkalian
jumlah malam kamar yang terjual dengan rata-rata tarif per malam kamar.
Biaya antara diperoleh dari perkalian nilai output dengan rasio biaya antara
hasil SKPR. NTB atas dasar harga konstan 2000 menggunakan metode
Ekstrapolasi, dimana Indeks Jumlah Malam Kamar yang terjual dipakai sebagai
ekstrapolatornya.

3.5.6.3. Restoran
Sub sektor ini mencakup kegiatan usaha penyediaan makanan dan
minuman jadi yang pada umumnya dikonsumsi di tempat penjualan. Kegiatan
yang termasuk dalam sub sektor ini seperti bar, kantin, kafe tenda, warung
kopi, rumah makan, warung nasi, warung sate, katering dan lain-lain.
NTB atas dasar harga berlaku dihitung dengan Pendekatan Produksi
yaitu output dikurangai biaya antara. Nilai output diperoleh dengan cara
mengalikan pengeluaran makanan dan minuman per kapita selama setahun
dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Biaya antara diperoleh dari
perkalian nilai output dengan rasio biaya antara yang diperoleh dari hasil Survei
Sosial Ekonomi (SUSENAS). NTB atas dasar harga konstan 2000 dihitung

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 29


berdasarkan metode Deflasi dengan IHK kelompok makanan sebagai
deflatornya.

3.5.7. Pengangkutan dan Komunikasi


Sektor ini terdiri dari sub sektor angkutan rel, jalan raya, laut, sungai,
danau dan penyeberangan, udara serta jasa penunjang angkutan.

3.5.7.1. Angkutan Rel


Sub sektor ini mencakup kegiatan pengangkutan barang dan penumpang
dengan menggunakan kerta api yang dikelola oleh Perusahaan Kereta Api
Indonesia (PT. KAI). NTB atas dasar harga berlaku dihitung dengan Pendekatan
Produksi yaitu output dikurangai biaya antara. Nilai output dan biaya antara
diperoleh dari Laporan Keuangan PT KAI. NTB atas dasar harga konstan 2000
dihitung dengan menggunakan metode Ekstrapolasi, sebagai ekstrapolatornya
adalah Indeks Jumlah Penumpang dan Angkutan Barang.

3.5.7.2. Angkutan Jalan Raya


Sub sektor ini mencakup kegiatan pengangkutan barang dan penumpang
dengan menggunakan alat angkut kendaraan jalan raya (darat), baik bermotor
maupun tidak bermotor. Termasuk kegiatan lainnya seperti sewa kendaraan
(rental car), baik dengan atau tanpa pengemudi.
NTB atas dasar harga berlaku dihitung dengan Pendekatan Produksi
yaitu output dikurangai biaya antara. Nilai output diperoleh dengan mengalikan
jumlah kendaraan umum dengan rata-rata output per kendaraan. Biaya antara
diperoleh dari perkalian rasio biaya antara dengan nilai outputnya. NTB atas
dasar harga konstan 2000 dihitung dengan menggunakan metode Revaluasi.

3.5.7.3. Angkutan Laut


Sub sektor ini mencakup kegiatan pengangkutan barang dan penumpang
dengan menggunakan kapal laut yang beroperasi di dalam dan ke luar daerah
domestik oleh Perusahaan Angkutan Laut. NTB atas dasar harga berlaku

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 30


dihitung dengan Pendekatan Produksi yaitu output dikurangai biaya antara.
Nilai rata-rata output dan biaya antara diperoleh dari hasil Survei Khusus
Pendapatan Regional (SKPR). NTB atas dasar harga konstan 2000 dihitung
dengan menggunakan metode Ekstrapolasi, sebagai ektrapolatornya adalah
Indeks Jumlah Penumpang dan Barang.

3.5.7.4. Angkutan Sungai dan Penyeberangan


Sub sektor ini mencakup kegiatan pengangkutan barang dan penumpang
dengan menggunakan kapal atau angkutan sungai, baik bermotor maupun
tidak bermotor, serta kegiatan penyeberangan dengan kapal feri.
NTB atas dasar harga berlaku dihitung dengan Pendekatan Produksi
yaitu output dikurangai biaya antara. Nilai output dan biaya antara diperoleh
dari SKPR. Metode Ekstrapolasi digunakan untuk menghitung NTB atas dasar
harga konstan 2000, sebagai ekstrapolatornya dipakai Indeks Jumlah
Penumpang dan Barang.

3.5.7.5. Angkutan Udara


Sub sektor ini mencakup kegiatan pengangkutan penumpang dan barang
dengan menggunakan pesawat udara yang diusahakan oleh perusahaan
penerbangan yang beroperasi di daerah tersebut. NTB atas dasar harga berlaku
dihitung dengan Pendekatan Produksi yaitu output dikurangi biaya antaranya.
Nilai output dan biaya antara diperoleh dari hasil SKPR. Adapun NTB atas dasar
harga konstan 2000 dihitung dengan menggunakan pendekatan metode
Revaluasi.

3.5.7.6. Jasa Penunjang Angkutan


Sub sektor ini mencakup kegiatan yang bersifat menunjang dan
memperlancar kegiatan pengangkutan terdiri dari jasa pelabuhan udara, laut,
darat (terminal dan parkir), sungai, bongkar muat laut dan darat, keagenan
penumpang, ekspedisi laut, jalan tol dan lain-lain.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 31


NTB atas dasar harga berlaku dihitung dengan Pendekatan Produksi
yaitu output dikurangi biaya antaranya. Nilai output dan biaya antara diperoleh
dari hasil SKPR. NTB atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan
menggunakan metode Deflasi, sebagai deflatornya dipakai Indeks Harga
Konsumen (IHK).

3.5.7.7. Komunikasi
Sub sektor ini mencakup kegiatan pos dan giro, telekomunikasi dan jasa
penunjang komunikasi. Pos dan Giro mencakup kegiatan pemberian jasa
kepada pihak lain seperti pengiriman surat, wesel dan paket yang diusahakan
oleh Perusahaan Pos Indonesia dan perusahaan swasta lainnya. Kegiatan
telekomunikasi meliputi pemberian jasa kepada pihak lain seperti pengiriman
berita melalui telegram, telepon, e-mail dan telex yang diusahakan oleh PT.
Telkom, PT. Indosat, PT Satelindo dan PT Excelcomindo. Jasa penunjang
komunikasi meliputi kegiatan yang menunjang kegiatan komunikasi seperti
warung telekomunikasi (wartel), dan telepon seluler (ponsel).
NTB atas dasar harga berlaku dihitung dengan Pendekatan Produksi
yaitu output dikurangi biaya antaranya. Nilai output kegiatan pos, giro dan
telekomunikasi diperoleh dari Laporan Keuangan PT Pos dan Giro, dan PT
Telkom wilayah Jawa Barat. Data penunjang komunikasi, diperoleh hasil SKPR
seperti wartel, dan telepon seluler. NTB atas dasar harga konstan dihitung
dengan menggunakan metode ekstrapolasi. Ekstrapolator yang digunakan
adalah jumlah surat yang dikirim untuk kegiatan pos dan giro serta jumlah
pulsa untuk kegiatan telekomunikasi.

3.5.8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan


Sektor ini terdiri dari sub sektor Bank, Lembaga Keuangan Lainnya, Sewa
Bangunan dan Jasa Perusahaan.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 32


3.5.8.1. Bank
Sub sektor ini mencakup kegiatan bank sentral dan bank komersial yang
memberikan jasa keuangan pada pihak lain, diantaranya menerima simpanan
dalam bentuk giro dan deposito, memberikan kredit, kredit jangka pendek,
menengah dan panjang, mengirim uang, membeli dan menjual surat berharga,
mendiskonto surat wesel/kertas dagang/surat hutang dan sejenisnya,
menyewakan tempat menyimpan barang berharga dan sebagainya.
NTB atas dasar harga berlaku dihitung dengan Pendekatan Produksi
yaitu output dikurangi biaya antaranya. Nilai output dan biaya antara
bersumber dari Laporan Keuangan Bank Indonesia. NTB atas dasar harga
konstan 2000 dihitung dengan menggunakan metode Deflasi dengan
deflatornya Indeks Kurs.

3.5.8.2. Lembaga Keuangan Lainnya


Sub sektor ini mencakup kegiatan asuransi, dana pensiun, pegadaian,
koperasi simpan pinjam, dan lembaga pembiayaan. Dalam sub sektor ini juga
mencakup kegiatan valuta asing, pasar modal, leasing dan jasa penunjangnya
misalnya pialang, penjamin emisi dan sebagainya.
NTB atas dasar harga berlaku dihitung dengan Pendekatan Produksi
yaitu output dikurangi biaya antaranya.Data output dan biaya antara diperoleh
dari hasil SKPR. NTB atas dasar harga konstan 2000 sama dengan sub sektor
bank.

3.5.8.3. Sewa Bangunan


Sub sektor ini mencakup kegiatan usaha persewaan bangunan dan
tanah, baik yang menyangkut bangunan tempat tinggal maupun bukan tempat
tinggal seperti perkantoran, pertokoan, apartemen serta usaha persewaan
tanah persil.
NTB atas dasar harga berlaku dihitung dengan Pendekatan Produksi
yaitu output dikurangi biaya antara. Nilai output diperoleh dari perkalian antara
pengeluaran rumah tangga untuk sewa rumah, kontrak rumah, sewa beli rumah

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 33


dinas, perkiraan sewa rumah, pajak dan pemeliharaan rumah perkapita setahun
yang bersumber dari hasil SUSENAS dengan jumlah penduduk pertengahan
tahun. Nilai biaya antara diperoleh dari perkalian pengeluaran pemeliharaan
rumah per kapita dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. NTB atas dasar
harga konstan 2000 didapatkan dengan menggunakan metode Deflasi dan IHK
Perumahan sebagai deflatornya.

3.5.8.4. Jasa Perusahaan


Sub sektor ini mencakup kegiatan pemberian jasa hukum (Advokat dan
Notaris), jasa akuntansi dan pembukuan, jasa pengolahan dan penyajian data,
jasa bangunan/arsitek dan teknik, jasa periklanan dan riset pemasaran, jasa
persewaan mesin dan peralatan dan sejenisnya.
NTB atas dasar harga berlaku dihitung dengan Pendekatan Produksi
yaitu output dikurangi biaya antara. Nilai output diperoleh dari perkalian jumlah
perusahaan dengan rata-rata output per perusahaan hasil SKPR. Biaya antara
diperoleh dengan mengalikan rasio biaya antara dengan nilai outputnya. NTB
atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan menggunakan metode
R0evaluasi.

3.5.9. Jasa-jasa
Sektor jasa-jasa dikelompokan ke dalam dua sub sektor yaitu sub sektor
jasa pemerintahan umum dan jasa swasta.

3.5.9.1. Jasa Pemerintahan Umum


Sub sektor ini mencakup kegiatan jasa yang dilaksanakan oleh
pemerintah untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat umum, seperti jasa
pemerintah umum, pertahanan dan keamanan dan sebagainya.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 34


3.5.9.2. Jasa Swasta
Sub sektor ini meliputi kegiatan jasa yang dilaksanakan pihak swasta,
misalnya jasa sosial dan kemasyarakatan, jasa hiburan dan rekreasi, serta jasa
perorangan dan rumah tangga.

3.5.9.3. Jasa Sosial Kemasyarakatan


Sub sektor ini mencakup kegiatan jasa pendidikan, kesehatan,
riset/penelitian, palang merah, panti asuhan, panti wreda, yayasan
pemeliharaan anak cacat (YPAC), rumah ibadah dan sejenisnya yang dikelola
swasta.
NTB atas dasar harga berlaku dihitung dengan Pendekatan Produksi
yaitu output dikurangi biaya antara. Nilai output diperoleh dari hasil perkalian
jumlah indikator produksi (jumlah murid, jumlah tempat tidur rumah sakit,
jumlah dokter, jumlah panti asuhan dan sebagainya) dengan rata-rata output
per masing-masing indikator dari hasil survei SKPR. Biaya antara diperoleh dari
perkalian rasio biaya antara dengan nilai outputnya. NTB atas dasar harga
konstan 2000 menggunakan metode Revaluasi, yaitu perkalian jumlah masing-
masing indikator dengan rata-rata output pada tahun 2000.

3.5.9.4. Jasa Hiburan dan Rekreasi


Sub sektor ini mencakup kegiatan jasa bioskop, kebun binatang, taman
hiburan, pub, bar, karaoke, diskotik, kolam renang dan kegiatan hiburan
lainnya.
NTB atas dasar harga berlaku dihitung dengan Pendekatan Produksi
yaitu output dikurangi biaya antara. Nilai output diperoleh dari hasil perkalian
jumlah pengunjung/penonton dengan rata-rata tarif per pengunjung/ penonton
hasil survei SKPR. Biaya antara diperoleh dari perkalian rasio biaya antara
dengan nilai outputnya. NTB atas dasar harga konstan 2000 menggunakan
metode Revaluasi atau sama dengan sub sektor jasa sosial kemasyarakatan.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 35


3.5.9.5. Jasa Perorangan dan Rumah Tangga
Sub sektor ini mencakup kegiatan yang pada umumnya melayani
perorangan dan rumah tangga misalnya jasa reparasi, pembantu rumah
tangga, tukang cukur, tukang jahit, semir sepatu dan sejenisnya.
NTB atas dasar harga berlaku dihitung dengan Pendekatan Produksi
yaitu output dikurangi biaya antara. Nilai output diperoleh dari hasil perkalian
jumlah masing-masing jenis kegiatan usaha jasa perorangan dan rumah tangga
dengan rata-rata output per masing-masing jenis kegiatan tersebut. Biaya
antara diperoleh dari perkalian rasio biaya antara dengan nilai outputnya. NTB
atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan menggunakan metode
Revaluasi.

3.6. Sektor Primer, Sekunder dan Tertier.


Gambaran kemajuan ekonomi suatu daerah dapat dilakukan
pengelompokan sektor ekonomi yang terdiri atas :
1. Sektor Primer yaitu sektor yang tidak mengolah bahan mentah atau bahan
baku melainkan hanya mendayagunakan sumber-sumber alam seperti tanah
dan deposit didalamnya. Yang termasuk kelompok ini adalah sektor
Pertanian serta sektor Pertambangan Penggalian.
2. Sektor Sekunder yaitu sektor yang mengolah bahan bahan mentah atau
bahan baku baik berasal dari sektor Primer maupun dari sektor Sekunder
menjadi barang yang lebih tinggi nilainya. Sektor ini mencakup sektor
Industri Pengolahan, sektor Listrik Gas dan Air Minum, dan sektor
Konstruksi.
3. Sektor tertier atau dikenal sebagai sektor Jasa, yaitu yang tidak
memproduksi dalam bentuk fisik melainkan dalam bentuk jasa. Sektor yang
tercakup adalah Perdagangan Hotel dan Restoran, Angkutan dan
Komunikasi, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, dan Jasa-jasa.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 36


3.7. Pengukuran Ketimpangan Wilayah dengan Indeks Williamson
Konsep tentang kesenjangan mempunyai kemiripan dengan konsep
tentang perbedaan. Perbedaan mengenai fisik seseorang misalnya, hal itu
memiliki konsep perbedaan yang relatif dan tidak terkait dengan moral
pemahaman, berbeda halnya berbicara tentang perbedaan kekayaan seseorang
yang bisa dilihat dari tingkat pendapatannya.
Selain pengelompokan masyarakat berdasarkan tingkat pendapatan,
pengukuran kesenjangan juga menggunakan daerah sebagai basis
pengelompokan. Pengelompokan berbasis daerah tersebut mempunyai
implikasi pengamatan kesenjangan masyarakat antar daerah. Kondisi
kesenjangan kesejahteraan umumnya dinyatakan dalam bentuk indikator
kesenjangan, salah satunya yang diperkenalkan oleh Williamson.
Indeks Williamson merupakan salah satu alat yang digunakan untuk
melihat tingkat kesenjangan ekonomi antar wilayah. Indeks ini didasarkan pada
hasil perhitungan PDRB perkapita serta jumlah penduduk suatu daerah.
Indeks Wiliamson ini akan menghasilkan angka indeks sama bernilai
antara nol dan satu, yang menandakan tidak terjadi kesenjangan ekonomi antar
wilayah jika sama dengan nol, sedangkan angka indeks yang lebih besar dari
nol menunjukan adanya kesenjangan antar wilayah. Semakin besar indeksnya
berarti semakin besar pula tingkat kesenjangan ekonomi antar wilayah.
Teknik pengukuran ketimpangan yang digunakan dalam penulisan ini
menggunakan indeks Williamson dengan dasar perhitungannya adalah dengan
menggunakan PDRB per kapita dalam kaitannya dengan jumlah penduduk per
daerah.
Rumus Indeks Williamson :

fi
(Yi Y ) 2
i n
VW
Y

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 37


di mana:
Vw = indeks Williamson
Yi = pendapatan per kapita di wilayah ke i
Ῡ = pendapatan per kapita rata-rata seluruh wilayah
fi = jumlah penduduk di wilayah i
n = jumlah penduduk wilayah

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 38


BAB IV
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BEKASI
TAHUN 2009

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 1


BAB IV
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN KABUPATEN BEKASI
TAHUN 2009

4.1. Gambaran Umum Kabupaten Bekasi


Wilayah Kabupaten Bekasi secara geografis merupakan jalur utama
perekonomian memasuki ibukota Jakarta, dengan letak yang sangat strategis
yaitu berbatasan langsung dengan Ibukota Negara Jakarta sehingga
berimplikasi pada pesatnya pembangunan yang ada serta pertambahan
penduduk yang cepat. Angka sementara hasil Sensus Penduduk 2010 jumlah
penduduk yang mendiami wilayah Kabupaten Bekasi sebesar 2.629.551 jiwa.
Pesatnya pertumbuhan penduduk sebagai akibat dari tingkat urbanisasi yang
tinggi karena Kabupaten Bekasi sebagai salah satu barometer perekonomian
nasional khususnya sektor industri pengolahan sehingga ada kecenderungan
arus migrasi untuk mencari pekerjaan khususnya di daerah industri di
Kabupaten Bekasi seperti Kecamatan Cikarang Utara, Cikarang selatan,
Cikarang Barat, Tambun Selatan serta Cibitung. Hal ini terlihat dengan
tercirikan Kabupaten Bekasi sebagai daerah industri terbesar berskala
nasional/asing dengan kontribusi sektor ini terhadap total PDRB mencapai
77,58 persen, sehingga baik-buruknya perekonomian Kabupaten Bekasi juga
memberikan sinyal terhadap baik buruknya perekonomian nasional.
Bertolak dari kondisi tersebut berbagai kebijakan dan strategi yang
diambil pemerintah daerah maupun pusat sangat berpengaruh pada akselarasi
percepatan pertumbuhan ekonomi khususnya investasi, sehingga perlu
mendapat perhatian penuh terhadap upaya-upaya yang mendukung terciptanya
iklim investasi yang kondusif di Kabupaten Bekasi.
Perkembangan perekonomian Kabupaten Bekasi, yang diukur dengan
beberapa indikator ekonomi salah satunya adalah Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Kabupaten Bekasi cukup memberikan harapan terhadap peluang
berinvestasi maupun memberikan dampak nilai tambah ekonomi terhadap

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 39


masyarakat. Ini tercermin dari laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bekasi
selama 5 tahun terakhir (2005-2009) memperlihatkan pertumbuhan diatas rata-
rata nasional yaitu pertumbuhan rata-rata 6 persen pertahun.Sektor industri
pengolahan memberikan andil tertinggi terhadap perekonomian Kabupaten
Bekasi, diikuti sektor perdagangan dan jasa. Sektor riil (non keuangan) tumbuh
rata-rata diatas 6 persen pertahun kecuali sektor pertanian,
penggalian/pertambangan serta industri dengan kisaran laju hanya 3 s.d 5
persen pertahun. Untuk industri dengan pertumbuhan 4 hingga 5 persen sudah
sangat baik karena besarnya output sektor ini. Diakui pergerakan ekonomi pada
sektor riil terutama sektor pertanian di Kabupaten Bekasi nampaknya belum
memberikan harapan dapat meningkatkan nilai tambah yang signifikan, hal ini
dapat dilihat dari laju pertumbuhan pada sektor ini yang relatif kecil dalam 10
tahun terakhir. Sementara sektor non riil (keuangan) tumbuh rata-rata diatas 6
persen.

4.2. Perkembangan Indikator Sosial-Ekonomi Kabupaten Bekasi


Tahun 2009

Pergerakan ekonomiKabupaten Bekasi Tahun 2009 yang diukur dengan


beberapa indikator ekonomi salah satunya adalah Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Kabupaten Bekasi masih memberikan harapan terhadap peluang
berinvestasi maupun memberikan dampak nilai tambah ekonomi terhadap
masyarakat. Walaupun pertumbuhan tahun 2009 tidak setinggi tahun 2008.
Secara rata-rata laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bekasi selama 5 tahun
terakhir (2005-2009) memperlihatkan pertumbuhan diatas rata-rata nasional
yaitu masih tumbuh 6 persen pertahun. Pertumbuhan ekonomi ditahun 2009
sebesar 5,04 persen, tidak setinggi pada tahun 2008 (6,07 persen). Faktor
eksternal (krisis global) pada kondisi ditahun 2009 agaknya cukup
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi ditahun 2009. Apalagi Kabupaten Bekasi
sebagai daerah yang berbasis industri, dengan kontribusi industri yang
mencapai hampir 80 persen, masih berharap pada sektor ini agar tetap eksis
walaupun sektor ini kerap kali diterjang badai krisis baik itu kenaikan BBM,

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 40


ekspor yang tertunda maupun kebijakan fiskal lainnya serta ancaman buruh
akan upah (UMR). Diharapkan pertumbuhan sektor ini masih memberikan
kestabilan perkonomian yang pada akhir dapat mengatasi dampak sosial seperti
bertambahnya pengangguran dan kemiskinan. Disisi lain perkembangan yang
pesat disektor perdagangan dan jasa sedikitnya dapat membantu mengatasi
pengangguran yang ditimbulkan akibat kegiatan industri.
Beberapa indikator yang dapat memberikan “sinyal” yang lebih tepat
kepada pemerintah daerah dan masyarakat, tentang fundamental ekonomian
yang dapat digunakan sebagai bahan penyusun kebijakan perencanaan
pembangunan. Tabel 4.1. disajikan indikator fundamental sosial ekonomi tahun
2007 s.d 2009.

Tabel 4.1. Indikator Sosial-Ekonomi Kabupaten BekasiTahun 2007-2009


Indikator 2007 2008*) 2009**)
[1] [2] [3] (4)
PDRB ADH Konstan 2000 (juta rupiah) 46.481.291,50 49.302.484,58 51.789.754,54
Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,14 6,07 5,04
PDRB ADH Berlaku (juta rupiah) 74.498.000,40 82.977.554,24 89.012.757,37
PDRB Perkapita ADH Berlaku (rupiah) 35.038.278,00 37.824.078,86 39.129.204,30
Laju Inflasi (%) 6,04 11,10 2,58
Angka Pengangguran Terbuka (%) 15,12 13,29 10,41
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 71,53 72,10 72,47
Laju Pertumbuhan Penduduk (%) 3,46 3,19 3,69
Konsumsi Pemerintah (Juta Rupiah) 1.320.962,39 1.562.657,42 1.680.794,32
Konsumsi Rumahtangga (Juta Rupiah) 16.663.783,33 18.910.712,91 20.663.736,00
Penanam Modal Tetap Bruto (PMTB) (juta) 9.249.970,74 11.089.117,40 11.366.225,69
Rp)
Jumlah Penduduk(jiwa) 2.126.189 2.193.776 2.274.842
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Indikator ekonomi yang biasa digunakan untuk memberi gambaran atau


mengevaluasi variabel ekonomi riil adalah pertumbuhan PDRB, baik dalam
harga berlaku maupun dalam harga konstan (LPE). Indikator lain yang biasa
digunakan di antaranya adalah tingkat inflasi, angka pengangguran, IPM,
pertumbuhan penduduk dsb. Dari Tabel 4.1. tersebut tampak bahwa hingga
tahun 2009 perekonomian Kabupaten Bekasi tercatat memiliki pertumbuhan

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 41


yang positif yaitu tumbuh sebesar 5,04 persen. Namun pertumbuhan ini tidak
setinggi tahun 2008 yang sebesar 6,07 persen.
Sebagai daerah yang memiliki industri menjadikan Kabupaten Bekasi
sebagai daerah para urban untuk mencari pekerjaan sehingga Kabupaten
Bekasi merupakan daerah dengan tingkat ubanisasi yang tinggi hal ini terlihat
dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) yang mencapai 3,69 persen pada
tahun 2009, dan diperkirakan akan mengalami peningkatan ditahun akan
datang. Urbanisasi, LPP yang tinggi berakibat pada tidak terpenuhinya antara
kesempatan kerja dibandingkan dengan banyaknya pencari kerja.Ini tercermin
dari angka pengangguran yang terjadi pada tahun 2009 yakni mencapai 10,41
persen.

Gambar 4.1. Grafik LPE, Inflasi, Pengangguran dan LPP


Kabupaten Bekasi Tahun 2006-2009
20

LPE
15
Inflasi
Pengangguran
10
%

LPP
Linear
(Pengangguran)
5

0
2006 2007 2008 2009

Inflasi merupakan kenaikan harga secara rata-rata (agregat) sementara


penurunan harga secara rata-rata disebut deflasi, Perkembangan laju inflasi
Kabupaten Bekasi Tahun 2005-2009 tertinggi ditahun 2005 dan 2008 (2 digit)
yakni mencapai 16,41 persen dan 11,10 persen. Tingginya inflasi ditahun 2005
disebabkan kenaikan BBM pada saat itu. Sementara sepanjang tahun 2009
inflasi Kabupaten Bekasi hanya sebesar 2,58 persen terkecil selama lima tahun
terakhir begitu pula Jawa Barat yang mencatat inflasi sebesar 2,02 persen dan
nasional sebesar 3,11 persen. Kecilnya angka inflasi dimungkinkan akibat daya
beli yang menurun atau stagnan dan ini sejalan dengan pergerakan ekonomi

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 42


ditahun 2009 yang hanya mencapai 5,04 persen tidak setinggi tahun 2008 yang
mencapai 6,07 persen. Inflasi yang terjadi diharapkan pada posisi tidak terlalu
rendah dan tinggi artinya adanya pergerakan ekonomi dan inflasi pada kondisi
yang stabil. Sementara tahun 2008 nasional inflasi 11,11 persen dan Kabupaten
Bekasi 11,10 persen.Bersamaan dengan itu, kenaikan harga-harga barang dan
jasa yang ditunjukkan oleh persentase perubahan PDRB deflator maupun IHK.
Pada tahun 2009 lebih rendah dibandingkan dengan tingkat kenaikan harga
yang ditunjukkan IHK, dimana persentase perubahan PDRB deflator sebesar
2,12 persen dan inflasi yang didasarkan pada IHK sebesar 2,58 persen. Hal ini
mengindikasikan bahwa pada tahun 2009 tingkat kenaikan harga yang dibayar
rumah tangga untuk mengkonsumsi sejumlah barang/jasa lebih tinggi
dibanding tingkat kenaikan harga yang dibayar pemerintah dan perusahaan.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, Indikator ketenagakerjaan yang
ditunjukkan dengan angka pengangguran di Kabupaten Bekasi masih relatif
tinggi pada tahun 2009 dan diperkirakan akan tetap tinggi dalam kurun waktu 3
tahun kedepan, apabila faktor-faktor yang terkait dengan iklim investasi belum
memberikan gambaran yang mengembirakan. Selama tahun 2009 angka
pengangguran di Kabupaten Bekasi mencapai sebesar 10,41 persen terjadi
penurunan persentase bila dibandingkan dengan tahun 2008 yang mencapai
13,29 persen. Disisi lain tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2009
sebesar 5,04 persen, lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2009 yang
mencapai 6,07 persen. Penurunan ini disebabkan oleh laju pertumbuhan sektor
industri yang tidak setinggi di tahun 2008. Indikasi ini terlihat dari turunnya nilai
ekspor industri ditahun 2009sebagaidampak krisis global ditahun 2009. Sektor
informal menjadi pilihan akibat imbas dari sektor industri sehingga tingginya
angka pengangguran menjadi tertahan dan bahkan sedikit mengalami
penurunan. Ini menunjukkan bahwa fundamental ekonomi yang terjadi ditahun
2009 masih bertahan walaupun dari sisi produksi menurun, namun tidak mem-
PHK secara drastis pekerjanya dan secara perlahan kondisi industri semakin
membaik sehingga terjadi peningkatan kembali kesempatan kerja dan angka
pengangguran sedikit tertahan dan tidak berbeda jauh dengan tahun 2008.
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 43
Disisi lain untuk melihat perkembangan ekonomi sesungguhnya,
indikator PDRB yang lebih akurat untuk digunakan adalah PDRB berdasarkan
harga konstan, karena menunjukan riil produksi/potensi tanpa dipengaruhi
inflasi, meskipun PDRB menurut harga berlaku pada tahun 2009 terlihat
meningkat secara signifikan, tetapi dalam kenyataan PDRB menurut harga
konstan relatif stabil.
Ditinjau menurut komposisi pengeluaran berdasarkan PDRB penggunaan
atas dasar harga berlaku, terlihat bahwa komposisi pengeluaran rumah tangga
terhadap total PDRB pada tahun 2009 sebesar Rp. 20.663.736,00 juta atau
memiliki kontribusi 23,21 persen terhadap total PDRB. Ada peningkatan
kontribusi dibandingkan tahun 2008. Pada periode yang sama pengeluaran
konsumsi pemerintah juga mengalami peningkatan kontribusi bila dibandingkan
tahun 2008, nilai konsumsi pemerintah menurut PDRB penggunaan pada tahun
2009 sebesar Rp. 1.680.794,32 juta atau 1,89 persen terhadap total PDRB.

4.3. Perekonomian Kabupaten Bekasi ditinjau dari PDRB Tahun 2009


Krisis global yang mewarnai dunia dipenghujung tahun 2008 dan tahun
2009 sedikitnya mempengaruhi perekonomian Indonesia walaupun tidak
sedasyat tahun 1998, fundamental ekonomi yang kuat dan kestabilan ekonomi
hanya sedikit mempengaruhi perekonomian secara umum. Krisis global tidak
hanya berdampak pada dunia usaha dan rumah tangga, tetapi juga menerpa
aspek penawaran dan permintaan. Sektor yang paling tertekan di Kabupaten
Bekasi pada tahun 2009 adalah sektor industri pengolahan ini terlihat dengan
penurunan laju pada sektor ini dari 5,44 persen menjadi 4,06 persen, sehingga
sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi total yang hanya 5,04 persen
ditahun 2009. Disisi tenaga kerja perlambatan pertumbuhan ekonomi dapat
menghambat penyerapan tenaga kerja bahkan terjadi pengurangan. Hal ini
berdampak pada sektor riil dalam menyerap tenaga kerja, sehingga terjadi
penurunan tenaga kerja dibeberapa disektor industri dan ada kecenderungan
pekerja yang terkena pengurangan tenaga kerja beralih dari sektor formal ke
sektor informal.
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 44
Sektor industri merupakan sektor penopang utama dalam pembentukan
PDRB Kabupaten Bekasi. Sebagai daerah yang berbasis industri Kabupaten
Bekasi memberikan kontribusi industri terhadap pendapatan nasional yang
cukup signifikan. Nilai ekspor industri besar sedang yang ada di Kabupaten
Bekasi pada tahun 2009 mencapai 1.784.689.878,96 US $ (Rp. 16,06 trilyun, 1
US $= Rp. 9.000). Sementara di tahun 2008 nilai ekport Kabupaten Bekasi
mencapai 2.106.500.402,66 US $ atau sekitar Rp. 21,06 trilyun. Nilai ekspor
tersebut yang tercatat di Kabupaten Bekasi, sementara sebagian pelaporan nilai
ekspor Kabupaten Bekasi pencatatan di DKI Jakarta. Tingginya nilai ekspor
ditunjukkan dengan besarnya kontribusi sektor industri terhadap total PDRB
Kabupaten Bekasi yang mencapai sekitar 80 persen.
Berdasarkan perhitungan PDRB atas dasar harga konstan 2000, laju
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bekasi tahun 2009 mencapai 5,04 persen
angka pertumbuhan ini tidak setinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan
ekonomi ditahun 2008 yang mencapai 6,07 persen. Setelah mengalami
perubahan-perubahan serta revisi pada PDRB atas dasar harga berlaku, nilai
PDRB Kabupaten Bekasi atas dasar harga berlaku pada tahun 2009 mencapai
sebesar 89,01 trilyun seperti disajikan pada Tabel 4.2. berikut.

Tabel 4.2. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi


Tahun 2005-2009 Tahun Dasar 2000.
PDRB (Juta Rupiah) Pertumbuhan (%)
Tahun
Berlaku Konstan Berlaku Konstan
(1) (2) (3) (4) (5)
2005 Dengan Migas 57.175.916,16 41.319.270,05 18,16 6,01
Tanpa Migas 56.250.213,34 40.750.989,10 17,77 5,84
2006 Dengan Migas 66.519.529,55 43.793.374,65 16,34 5,99
Tanpa Migas 65.346.675,62 42.202.971,05 16,17 6,02
2007 Dengan Migas 73.867.761,25 46.480.291,50 11,05 6,14
Tanpa Migas 72.543.098,48 45.905.994,41 11,01 6,26
2008*) Dengan Migas 82.977.554,24 49.302.484,58 11,38 6,07
Tanpa Migas 81.469.279,74 48.652.292,93 11,34 6,10
2009**) Dengan Migas 89.012.757,37 51.789.754,54 7,27 5,04
Tanpa Migas 87.469.038,43 51.117.066,26 7,36 5,07
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 45


Penopang utama kinerja ekonomi yang diukur dengan nilai PDRB dan
laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bekasi masih terdapat pada sektor
industri. Sementara sektor perdagangan dan jasa mengalami peningkatan
sejalan dengan pertumbuhan sektor industri. Pada tahun 2009 sektor industri
tumbuh sebesar 4,06 persen tidak setinggi ditahun 2008 sebesar 5,44 persen.
Sementara sektor perdagangan, hotel dan restaurant pada 2009 tumbuh
sebesar 9,84 persen, pertumbuhan ini tidak setinggi dibandingkan dengan
tahun 2008 sebesar 10,17 persen.

Gambar 4.2.
Grafik PDRB dan Laju PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2006-2009

100.000.000,00 20,00
90.000.000,00 18,00
80.000.000,00 16,00
70.000.000,00 14,00
PDRB

Laju
60.000.000,00 12,00
50.000.000,00 10,00
40.000.000,00 8,00
30.000.000,00 6,00
20.000.000,00 4,00
10.000.000,00 2,00
0,00 0,00
2006 2007 2008 2009

Tahun

PDRB Laju

Dari sisi produksi, hampir semua sektor mengalami pertumbuhan


peningkatan kinerja yang positif kecuali sub sektor penggalian dan sub sektor
kehutanan. Berikut ini uraian berdasarkan sektor.
Berdasarkan PDRB harga konstan pertumbuhan ekonomi sektor
pertanian pada tahun 2009 sebesar 5,96 persen, dengan memberikan andil
terhadap LPE Kabupaten Bekasi sebesar 0,11 persen. Penopang terbesar pada
sektor ini adalah kenaikan produksi padi dari 586.372 ton ditahun 2008 menjadi
617.607 ton ditahun 2009. Hanya sub sektor kehutanan yang mengalami
pertumbuhan negatif sebesar -0,25 persen. Secara rinci PDRB Kabupaten
Bekasi menurut sektor disajikan pada Tabel 4.3.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 46


Sektor pertambangan dan penggalian tumbuh sebesar 3,39 persen,
memberikan andil terhadap LPE Kabupaten Bekasi sebesar 0,04. Disisi lain
subsektor penggalian mengalami pertumbuhan yang negatif yakni sebesar -
4,05 persen. Sektor pertambangan minyak bumi dengan nilai produksi hasil
lifting sebesar 5.296.680,00barrel dan gas sebesar 10.423.830,00MMBTU.
Produksi minyak bumi dan gas terdapat di Kecamatan Babelan dan
Cabangbungin.

Tabel 4.3. PDRB Kabupaten Bekasi menurut SektorTahun 2008-2009(Juta


Rupiah)
PDRB ADH BERLAKU PDRB ADH KONSTAN 2000
LAPANGAN USAHA
2008*) 2009**) % 2008*) 2009**) %
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
01. Pertanian 1,700,959.92 1,882,930.81 10.70 935,339.07 991,095.68 5.96
02. Pertambangan Dan 1,521,509.12 1,557,853.52 2.39 655,916.11 678,180.90 3.39
03. Industri Pengolahan
Penggalian 65,243,577.15 69,059,461.93 5.85 39,067,966.95 40,653,221.28 4.06
04. Listrik, Gas Dan Air Minum 1,894,723.41 2,091,705.72 10.40 876,877.50 940,190.20 7.22
05. Bangunan/Konstruksi 1,188,305.17 1,422,163.63 19.68 624,126.55 711,629.09 14.02
06. Perdagangan, Hotel & 7,315,042.73 8,405,349.09 14.90 4,774,815.62 5,244,796.77 9.84
07. Pengangkutan Dan
Restoran 1,370,230.67 1,509,043.04 10.13 739,028.63 803,964.40 8.79
08. Bank & Lembaga Keuangan
Komunikasi 1,012,604.60 1,163,521.28 14.90 532,336.52 579,516.75 8.86
09. Jasa-Jasa
Lainnya 1,730,601.45 1,920,728.34 10.99 1,096,077.64 1,187,159.48 8.31
PDRB Dengan Migas 82,977,554.24 89,012,757.37 7.27 49,302,484.58 51,789,754.54 5.04

PDRB Tanpa Migas 81,469,279.74 87,469,038.43 7.36 48,652,292.93 51,117,066.26 5.07

*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Sektor industri merupakan sektor yang dominan di Kabupaten Bekasi,


sektor ini pada tahun 2009 tumbuh sebesar 4,06 persen dan memberikan andil
tertinggi terhadap laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kabupaten Bekasi sebesar
3,18 persen dari total LPE Kabupaten Bekasi yang sebesar 5,04 persen. Melihat
tingginya andil sektor ini terhadap LPE Kabupaten Bekasi diharapkan
pemerintah daerah dapat menjaga kenyamanan investasi, mengatasi
permasalahan buruh serta prasarana fisik dalam mendukung investasi sehingga
apabila pada sektor ini pertumbuhannya relatif stabil maka laju pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Bekasi cenderung stabil dan tumbuh positif. Secara umum
laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dan Kabupaten Bekasi tahun 2009 tidak

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 47


setinggi pada tahun 2008 yakni hanya sebesar 4,29 persen untuk Jawa Barat
dan 5,04 persen untuk Kabupaten Bekasi. Krisis global yang menimpa dunia
turut mempengaruhi industrialisasi ditahun 2009, turunnya output sektor
industri menjadi penyebab perlambatan pertumbuhan ditahun 2009. Tingginya
Kontribusi sektor industri di Provinsi Jawa Barat yang mencapai 44 persen,
sementara di Kabupaten Bekasi mencapai 77,58 persen sehingga sangat
mempengaruhi total laju pertumbuhan ekonomi. Tingginya kontribusi sektor
industri terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bekasi, oleh karena itu
peranan pemerintah daerah sangat diharapkan dalam membantu terciptanya
iklim investasi yang kondusif, infrastruktur yang memadai serta pelayanan
publik terhadap dunia investasi yang baik/prima. Semakin membaiknya
perekonomian ditahun 2010 diharapkan laju pertumbuhan ekonomi kembali
diatas enam persen bahkan lebih.
Sektor listrik, gas dan air tumbuh sebesar 7,22 persen, menyumbangkan
terhadap LPE Kabupaten Bekasi sebesar 0,13 persen. Sub sektor listrik tumbuh
7,11 persen, gas kota 7,89 persen serta air bersih tumbuh 7,71 persen.
Pesatnya pembangunan di bidang konstruksi/bangunan terutama
perluasan dan penambahan pabrik baru, perumahan, pertokoan, jalan di
Kabupaten Bekasi menjadikan sektor ini tumbuh sebesar 14,02 persen. Sektor
ini menyumbangkan andilnya terhadap LPE Kabupaten Bekasi sebesar 0,19
persen.
Andil kedua terbesar setelah sektor Industri terhadap LPE Kabupaten
Bekasi tahun 2009 adalah sektor perdagangan, hotel dan restaurant yakni
sebesar 0,99 persen. Pergerakan sektor industri memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap sektor perdagangan, hotel dan restaurant di Kabupaten
Bekasi. Output dari arus barang hasil industri serta multiplier dari adanya
kegiatan industri menjadikan sektor perdagangan hotel dan restaurant tumbuh
sebesar 9,84 persen. Kenaikan tersebut merupakan kenaikan dari komponen
sub sektor perdagangan yang tumbuh 10,01 persen, sub sektor hotel tumbuh
8,95 persen serta sub sektor restaurant yang mengalami kontraksi ekonomi
sebesar 7,88 persen.
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 48
Tahun 2009 sektor angkutan dan komunikasi tumbuh sebesar 8,79
persen dengan andil terhadap LPE sebesar 0,13 persen. Setelah mengalami
peningkatan yang signifikan terhadap pengguna/pemakai telepon selular pada
tahun 2008, sub sektor komunikasi pada tahun 2009 tumbuh sebesar 9,56
persen, sementara sub sektor angkutan tumbuh sebesar 8,28 persen.
Sektor keuangan persewaan dan jasa tumbuh sebesar 8,86 persen,
dengan andil terhadap LPE Kabupaten Bekasi sebesar 0,09 persen. Peranan sub
sektor Bank sebesar 12,10 persen, sub sektor lembaga keuangan tumbuh 8,02
persen. Sewa bangunan tumbuh 7,55 persen serta sub sektor jasa perusahaan
tumbuh sebesar 7,36 persen.
Sektor jasa-jasa mengalami pertumbuhan sebesar 8,31 persen dan
memberikan andil terhadap LPE Kabupaten Bekasi sebesar 0,18 persen. Sektor
ini terdiri dari sub sektor pemerintahan yang tumbuh sebesar 8,73 persen serta
sub sektor swasta tumbuh 7,50 persen.
Dari sembilan sektor hasil kegiatan ekonomi yang ada di Kabupaten
Bekasi masing-masing memberikan kontribusi/andil sehingga menjadikan laju
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bekasi pada tahun 2009 menjadi 5,04
persen. Seperti disajikan dalam Tabel 4.4.

Tabel 4.4.Andil Sektoral terhadap Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)


Kabupaten Bekasi Tahun 2009
Laju Pertumbuhan Ekonomi Andil Terhadap
SEKTOR
(%) LPE (%)
(1) (2) (3)
1. PERTANIAN 5.96 0.11
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 3.39 0.04
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 4.06 3.18
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 7.22 0.13
5. BANGUNAN 14.02 0.19
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 9.84 0.99
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 8.79 0.13
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 8.86 0.09
9. JASA-JASA 8.31 0.18
Laju Pertumbuhan Ekonomi 5.04 5.04

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 49


4.4. Struktur Ekonomi Kabupaten Bekasi Tahun 2006-2009
Struktur perekonomian disuatu wilayah dapat menggambarkan sektor-
sektor yang menjadi mesin pertumbuhan ekonomi daerah (engine growth). Di
Kabupaten Bekasi yang menjadi motor penggerak pertumbuhannya adalah
sektor industri pengolahan, hal ini terbukti dari peranan sektor industri yang
mendominasi perekonomian di Kabupaten Bekasi dari tahun ketahun. Disisi lain
sektor perdagangan dan jasa di Kabupaten Bekasi mulai bergerak dan semakin
memberikan kontribusinya terhadap perekonomian Kabupaten Bekasi.
Distribusi persentase PDRB secara sektoral menunjukan peranan
masing-masing sektor dalam pembentukan PDRB secara keseluruhan.
Semakin besar persentase suatu sektor maka semakin besar pula pengaruh
sektor tersebut dalam perkembangan ekonomi suatu daerah. Oleh karena
itu dengan melihat perkembangan suatu sektor dalam kurun waktu tertentu
akan kurang tepat tanpa memperhatikan peranan sektor tersebut dalam
PDRB secara keseluruhan dengan kurun waktu yang sama. Jadi persentase
ini dapat dianggap sebagai penimbang apabila ingin melihat perkembangan
sektoral dengan lebih teliti, dalam arti lain jika peranan suatu sektor besar
dan terjadi perubahan kecil saja dalam sektor tersebut, maka akan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan ekonomi daerah
tersebut. Sebaliknya jika peranan suatu sektor kecil dan terjadi perubahan
baik besar maupun kecil dalam sektor tersebut, maka pengaruh yang
diakibatkan kurang signifikan terhadap perubahan ekonomi daerah
tersebut. Tabel 4.5. berikut disajikan distribusi persentase PDRB Kabupaten
Bekasi Tahun 2006-2009 atas dasar harga berlaku berdasarkan sektor
primer, sekunder dan tertier.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 50


Tabel 4.5. Peranan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi Atas
Dasar Harga Berlaku menurut Sektor Primer, Sekunder dan Tertier
(Dalam JutaRupiah/persen)
Lapangan Usaha 2006 2007 2008*) 2009**)
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Primer (Pertanian 2.492.058,93 2.842.957,74 3.222.469,04 3.440.784,33
&Pertambangan) (3,75) (3,82) (3,88) (3,87)
2. Sekunder (Industri, 55.387.293,60 61.789.428,99 68.326.605,73 72.573.331,28
Listrik,air dan Bangunan) (83,26) (82,94) (82,34) (81,53)
3. Tersier (Perdagangan, 8.640.177,02 9.865.613,67 11.428.479,46 12.998.641,76
pengangkutan lembaga
(12,99) (13,24) (13,77) (14,60)
keuangan dan jasa)
66.519.529,55 74.498.000,40 82.977.554,24 89.012.757,37
PDRB
(100,00) (100,00) (100,00) (100,00)
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Kontribusi sektor Primer atas dasar harga berlaku pada tahun 2009
mengalami penurunan dari 3,88 persen pada tahun 2008 menjadi 3,87 persen
pada tahun 2009. Sementara sektor sekunder mengalami sedikit penurunan
dari 82,34 persen menjadi 81,53 persen. Sedangkan untuk sektor tersier
mengalami kenaikan dari 13,77 persen pada tahun 2008 persen menjadi 14,60
persen ditahun 2009. Kontribusi sektor tertier yang diatas 10 persen dan dari
tahun ketahun mengalami peningkatan, hal ini memperlihatkan bahwa
Kabupaten Bekasi selain sebagai daerah berbasis industri perkembangan kearah
kota/daerah perdagangan dan jasa semakin nampak. Ini disebabkan makin
meningkatnya pertumbuhan sektor perdagangan dan jasa. Untuk sektor primer
Migas pada tahun 2009 mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,39 persen
dibandingkan tahun 2008. Minyak bumi diekplorasi di Kecamatan Babelan sejak
tahun 2001 serta eksplorasi baru di Kecamatan Cabangbungin. Sementara
kontribusi sektor terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Bekasi pada tahun
2009, 77,58 persen diserap sektor industri, dan sebesar 9,44 persen diserap
sektor perdagangan serta kontribusi terendah adalah sektor Keuangan,
Persewaan & Jasa Perusahaan yang hanya sebesar 1,31 persen. (Tabel 4.6.).

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 51


Tabel 4.6. Distribusi Persentase PDRB Kabupaten BekasiTahun2006–2009(Atas
Dasar Harga Berlaku)
S E K T O R 2006 2007 2008*) 2009**)

(1) (3) (4) (5) (6)


1. Pertanian 1,97 2,02 2,05 2,12
2. Pertambangan dan Penggalian 1,78 1,79 1,83 1,75
3. Industri Pengolahan 79,78 79,36 78,63 77,58
4. Listrik dan Air Bersih 2,31 2,29 2,28 2,35
5. Bangunan / Konstruksi 1,18 1,29 1,43 1,60
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 8,31 8,45 8,82 9,44
7. Angkutan dan Komunikasi 1,51 1,56 1,65 1,70
8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 1,10 1,15 1,22 1,31
9. Jasa-jasa 2,07 2,07 2,09 2,16
TOTAL 100,00 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Gambar 4.3.
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Bekasi
atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009

Pertanian Penggalian Industri


Listrik, Gas Konstruksi Perdagangan
Pengangkutan Bank Jasa-jasa

4.5. PDRB Perkapita dan Kesejahteraan Penduduk


Indikator yang dipakai untuk menggambarkan tingkat kemakmuran
masyarakat secara makro adalah pendapatan perkapita (percapita income).
Semakin tinggi pendapatan yang diterima penduduk disuatu wilayah maka
tingkat kesejahteraan di wilayah yang bersangkutan dapat dikatakan bertambah
baik. Oleh karena pendapatan faktor produksi dan transfer yang mengalir
keluar (transfer out) serta pendapatan faktor produksi dan transfer yang

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 52


masuk (transfer in) yang menjadi komponen penghitungan pendapatan regional
belum dapat dihitung maka yang disajikan adalah PDRB perkapita.
PDRB perkapita atas dasar harga berlaku menggambarkan besarnya nilai
tambah domestik bruto perpenduduk secara nominal, sedangkan PDRB
perkapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui nilai tambah
nyata serta pertumbuhan nyata perkapita. Angka ini diperoleh dengan cara
membagi PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Tabel
4.7.disajikan PDRB perkapita ADH berlaku Tahun 2000-2009.

Tabel 4.7. PDRB Perkapita Kabupaten Bekasi Tahun 2000-2009


PDRB Perkapita
PDRB Perkapita
Perubahan ADH Konstan Perubahan
Tahun ADH Berlaku
(%) 2000 (%)
(Rp.)
(Rp.)
(1) (2) (3) (4) (5)
2000 18.844.107,33 - 18.844.107,33 -
2001 19.992.068,09 6,09 19.127.282,94 1,50
2002 21.367.366,72 6,88 19.316.123,90 0,99
2003 22.720.472,88 6,33 19.384.788,89 0,36
2004 24.811.881,94 9,20 19.985.880,48 3,10
2005 28.194.615,31 13,63 20.375.378,12 1,95
2006 32.372.830,16 14,82 21.312.770,69 4,60
2007 35.038.277,60 8,23 21.861.316,89 2,57
2008 37.824.077,86 7,95 22.473.801,69 2,80
2009 39.129.204,30 3,45 22.766.308,40 1,30

PDRB perkapita Kabupaten Bekasi mengalami peningkatan dari tahun


ketahun dari jumlah penduduk sebanyak 2.274.842 jiwa pada tahun 2009,
PDRB perkapita ADH berlaku Kabupaten Bekasi sebesar Rp. 39.129.204,30
mengalami peningkatan 3,45 persen dibandingkan tahun 2008. Kendati
demikian peningkatan PDRB perkapita diatas masih belum mengambarkan
secara riil kenaikan daya beli masyarakat Kabupaten Bekasi secara umum,
karena adanya output sektor industri yang diekspor. PDRB perkapita yang
dihitung berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku masih terkandung faktor
inflasi yang berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 53


Untuk memantau perkembangan daya beli masyarakat secara riil dapat
digunakan PDRB perkapita yang dihitung dari PDRB atas dasar harga konstan.
Dari Tabel 4.7. dapat dilihat PDRB perkapita atas dasar konstan tahun 2009 di
Kabupaten Bekasi sebesar Rp. 22.766.308,40 mengalami peningkatan sebesar
1,30 persen bila di dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar 2,80 persen.
Secara riil tingginya nilai PDRB ADHB Kabupaten Bekasi disebabkan oleh
peranan industri pengolahan yang ada di Kabupaten Bekasi dan ini tidak
sepenuhnya dinikmati masyarakat Kabupaten Bekasi atau hasil dari industri
pengolahan kebanyakan diekspor tercatat ekspor Kabupaten Bekasi tahun 2009
± Rp. 16,07 trilyun, namun multiplier effect dari adanya industri cukup
memberikan pengaruh perkembangan perekonomian terhadap daerah
sekitarnya. Sebagai pembanding untuk mendapatkan nilai PDRB perkapita yang
dapat menggambarkan produk perkapita Kabupaten Bekasi yang mungkin lebih
riil yaitu dengan melihat PDRB perkapita tanpa Industri pengolahan. Pada
tahun 2009 PDRB perkapita Kabupaten Bekasi tanpa industri pengolahan
sebesar Rp. 8.771.288,49 sedangkan tahun 2008 mencapai Rp. 8.083.768,17.
Gambar 4.4 memperlihatkan pertumbuhan PDRB perkapita tahun 2006-2009.

Gambar 4.4.
Grafik Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Kabupaten Bekasi
Tahun 2006-2009

100.000.000,00
90.000.000,00
PDRB Perkapita (Rupiah)

80.000.000,00
70.000.000,00
60.000.000,00 Berlaku
50.000.000,00
40.000.000,00 Konstan
30.000.000,00
20.000.000,00
10.000.000,00
0,00
2006 2007 2008 2009

Tahun

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 54


4.6. Tinjauan Sektor Industri di Kabupaten Bekasi
Seiring dengan semakin membaiknya roda perekonomian Indonesia yang
diindikasikan dengan terus meningkatnya nilai PDB maupun PDRB. Semakin
membaiknya sektor industri khususnya di Kabupaten Bekasi sebagai penopang
industri nasional yang dibuktikan dengan tingginya nilai ekspor Kabupaten
Bekasi pada tahun 2008 yang mencapai sebesar 2.106.500.402,66 US $, dan
pada tahun 2009 tercatat ekspor menjadi 1.784.689.878,96 US $, sebagai
catatan angka ekspor ini adalah yang tercatat/melapor pada dinas perindagkop
dan masih banyak perusahaan industri besar sedang yang ada di Kabupaten
Bekasi catatan/melapor ekspor impornya secara langsung di DKI. Kenyataan ini
tidak dapat dipungkiri apabila Industri di Kabupaten Bekasi mendominasi
kontribusi terhadap nilai PDRB Kabupaten Bekasi yang mencapai hingga 80
persen. Sebagai barometer industri nasional Kabupaten Bekasi akan
menghadapi tantangan liberalisasi ekonomi dan perdagangan bebas dalam
rangka WTO/GATT maupun AFTA/ACFTA(ASEAN-China Free Trade Agreement).
Industri di Kabupaten Bekasi bukan saja memiliki tingkat output tertinggi di
Jawa Barat saja tetapi juga ditingkat nasional sebagai gambaran untuk ukuran
berikut ini disajikan nilai tambah sektor industri di 6 kota/kabupaten di Jawa
Barat.

Tabel 4.8. Nilai Tambah Bruto (NTB) Sektor Industri Besar Sedang di Provinsi
Jawa Barat Tahun 2009 (Juta Rp.)
Persentase Thd
No. Daerah 2009**)
Jawa Barat
(1) (2) (3) (4)
1 Kab. Bekasi 69.059.461,93 25,10
2 Kab. Bogor 40.428.260,00 14,69
3 Kab. Bandung 24.721.851,70 8,98
4 Kab. Karawang 24.342.282,27 8,85
5 KotaBandung 17.208.403,00 5,63
6 Kab. Indramayu 15.504.096,64 6,25
7 Kota Bekasi 13.499.050,01 4,91
8 18 Kabupaten/Kota Lainnya 70.401.858,41 25,59
Jawa Barat 275.165.263,96 100,00
Sumber : BPS Propinsi Jawa Barat

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 55


Dari sebanyak 25 kota/kabupaten di Jawa Barat 7 Kota/Kabupaten diatas
mendominasi 74,41 persen nilai tambah industri besar sedang di Jawa Barat.
Kabupaten Bekasi memberikan andil nilai tambah bruto sektor industri sebesar
25,10 persen (Rp.69,06 trilyun), kemudian diikuti Kabupaten Bogor 14,69
persen (Rp.40,43 trilyun), Kabupaten Bandung 8,98 persen (Rp.24,72 trilyun),
Kabupaten Karawang 8,85 persen (Rp.24,34 trilyun), Kota Bandung 5,63 persen
(Rp.17,21 trilyun), Kabupaten Indramayu 6,25 persen (Rp.15,50) serta Kota
Bekasi dengan nilai tambah Rp.13,50 trilyun atau 4,91 persen terhadap nilai
tambah sektor industri Provinsi Jawa Barat.

Tabel 4.9. Nilai Tambah Bruto (NTB) Atas Dasar Harga Konstan Sektor Industri
Besar Sedang di Kabupaten Bekasi berdasarkan Lapangan Usaha
Tahun 2008-2009.(Juta Rp.)
Lapangan Usaha 2008*) 2009**) %
(1) (2) (3) (4)
1. Makanan, Minuman dan Tembakau 1.057.451,51 1.157.380,68 9,45
2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 4.612.007,42 4.731.627,58 2,59
3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 104.591,12 102.133,23 -2,35
4. Kertas dan Barang Cetakan 308.462,12 351.708,51 14,02
5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 11.463.958,20 13.311.341,35 16,11
6. Semen & Brg. Galian bukan logam 159.114,37 159.095,54 -0,01
7. Logam Dasar Besi & Baja 1.322.312,08 1.321.044,86 -0,10
8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 19.505.005,48 18.941.754,90 -2,89
9. Barang lainnya 535.064,64 577.134,63 7,86
Total 39.067.966,95 40.653.221,28 4,06

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 56


Gambar 4.5.
Peta Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB
Provinsi Jawa Barat Tahun 2009

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 57


Tabel 4.10. Kawasan Industri di Kabupaten Bekasi
No. Nama Kawasan Industri Luas (Ha)

(1) (2) (3)


1 Kawasan Industri Jababeka 790,0
2 Kawasan Industri Jababeka II 250,0
3 Bekasi Fajar Industrial Estate 700,0
4 Megapolis Manunggal Industrial Estate 760,0
5 LippoCity Development 427,4
6 East Jakarta Industri Park (EJIP) 320,0
7 Hyundai Inti Development 200,0
8 Rawa Intan 100,0
9 Patria Manunggal Jaya 90,0
10 Jatiwangi Utara 20,0
11 Gobel Dharma Nusantara 54,0
12 YKK Indonesia Zipper 20,0
13 Kawasan Dharma Industri 18,0
14 Indo Kargomas Persada 230,0
15 Gerbang Teknologi Cikarang 240,0
16 Pura Delta Lestari 2.000,0
TOTAL 6.219,4
Sumber : Kabupaten Bekasi Dalam AngkaTahun 2009

Dari 752 industri besar sedang pada tahun 2009 terjadi penyerapan
tenaga kerja sebesar 213.838 tenaga kerja, mengalami penurunan sebesar 8,07
persen dibandingkan tahun 2009 yang hanya sebesar 220.991 tenaga kerja.
Kelompok industri yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah Barang-
barang dari logam, mesin yaitu sebanyak 107,446 tenaga kerja dan kelompok
industri ini memberikan nilai tambah bruto/PDRB sebesar Rp.36,11 trilyun.
Industri kimia menyerap tenaga kerja terbesar kedua yakni sebesar 33,394
tenaga kerja dengan sumbangan terhadap nilai NTB/PDRB dari industri
kelompok Kimia dan barang-barang dari bahan kimia, minyak bumi, batu bara,
karet dan barang-barang dari plastik yaitu sebesar Rp.14,76 trilyun. Selanjutnya
disajikan dalam Tabel 4.11.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 58


Tabel 4.11. Banyaknya Perusahaan dan Tenaga Kerja Industri Besar dan
Sedang menurut Kelompok Industri Tahun 2009
Banyaknya NTB/
Tenaga
KBLI Kelompok Industri Industri PDRB
Kerja
ADHB(juta)**)
(1) (2) (3) (4) (5)
31 Makanan, minuman dan tembakau 54 6.812 2.033.544,13
32 Tekstil, pakaian jadi dan kulit 63 29.296 6.549.907,96
33 Kayu dan barang-barang dari kayu 26 4.676 185.718,93
34 Kertas dan barang-barang dari
35 7.214 695.293,47
kertas, percetakan dan penerbitan
Kimia dan barang-barang dari
35 bahan kimia, minyak bumi, batu
165 33.394 17.348.294,37
bara, karet dan barang-barang dari
plastik
36 Barang-barang galian bukan logam 23 11.121 309.900,90
37 Logam Dasar 28 6.651 1.947.021,72
38 Barang-barang dari logam, mesin 346 107.446 36.053.889,60
39 Industri pengolahan lainnya 12 7.228 3.935.890,86

Jumlah 752 213.838 69.059.461,93


**) Angka Sementara

Adanya sektor industri memberikan pengaruh yang berarti terhadap


pergerakan ekonomi sektor perdagangan di Kabupaten Bekasi, ini terlihat dari
kontribusi sektor perdagangan tertinggi kedua setelah sektor industri dengan
kontribusi sebesar 9,44 persen terhadap nilai PDRB Kabupaten Bekasi.
Kondisi ekspor Kabupaten Bekasi pada tahun 2009 diperkirakan tidak
sebaik/setinggi pada tahun 2008 dan 2007, dari catatan nilai ekspor tahun
2009sebesar1,78 milyar US $, sementara tahun 2008 mencapai 2,11 milyar US
$. Nilai ekspor ini yang tercatat (melapor) di Kabupaten Bekasi. Dampak
kenaikan/fluktuasi harga minyak dunia, krisis global sedikitnya memberi sinyal
negatif dalam mempengaruhi terhadap kinerja nilai ekspor pada tahun 2009.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 59


Gambar 4.6.
Grafik Nilai Ekspor dan Impor Kabupaten Bekasi Yang
Tercatat/Melapor Tahun 2005-2009

16.000.000.000

14.000.000.000

12.000.000.000

10.000.000.000

8.000.000.000

6.000.000.000

4.000.000.000

2.000.000.000

0
2005 2006 2007 2008 2009
Export Import

Tabel 4.12. Nilai Ekspor Import Kabupaten Bekasiyang Tercatat/MelaporTahun


2005-2009. (US $)
Tahun Eksport Import
(1) (2) (3)
2005 15.018.615.916,50 22.210.701,51
2006 8.555.244.201,97 74.881.129,76
2007 3.743.806.688,15 33.201.161,64
2008 2.106.500.402,66 206.222.252,45
2009 1.774.446.148,82 37.807.634,95
Sumber : Dinas Perindagkop Kabupaten Bekasi

4.7. Keuangan Daerah dan PDRB


Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah,
peranan APBD sangatlah penting dalam pembiayaan daerah demi kelangsungan
atau keberkelanjutan (sustainable) pembangunan disuatu daerah. Khususnya
Kabupaten Bekasi sebagai daerah penyangga/mitra ibukota Jakarta memiliki
potensi untuk meningkatkan PAD yang dapat menambah APBD. Apalagi bila
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 60
dilihat dari nilai PDRB yang menandakan adanya produksi/potensi yang cukup
tinggi namun dari segi perbandingan terhadap APBD yang ada relatif masih
kecil. Memang diakui tingginya nilai PDRB Kabupaten Bekasi sebagai akibat
besarnya nilai NTB sektor industri yang berorientasi ekspor sehingga relatif
tidak dinikmati masyarakat Bekasi tetapi dinikmati secara nasional. Walaupun
demikian efek dari kegiatan industri cukup memberikan kontribusi pada sektor
lainnya misalnya perdagangan dan jasa. Sebagai gambaran persentase APBD
dan persentase terhadap PDRB disajikan dalam Tabel 4.13.

Tabel 4.13. Pendapatan Daerah dan Pajak serta Persentasenya terhadap PDRB
Tahun 2009. (Rupiah)
% thd
% thd
No Jenis Pendapatan Jumlah Pendapatan
PDRB
Daerah
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Pendapatan Asli Daerah 287.299.507.395,00 17,69 0,32
- Pajak Daerah 107.813.509.242,00 6,64 0,12
- Retribusi Daerah 75.669.249.864,00 4,66 0,09
- BUMD dan Kekayaan Daerah 26.991.358.363,00 1,66 0,03
- Lain-lain 76.825.389.926,00 4,73 0,09
2 Dana Perimbangan 1.077.791.052.669,00 66,38 1,21
3 Lain-lain 258.562.749.450,00 15,92 0,29
Pendapatan Daerah 1.623.653.309.514,00 100,00 1,82
PDRB Berlaku 89.012.757.370.000,00
Sumber : Bagian Keuangan Daerah

Dengan nilai APBD Kabupaten Bekasi pada tahun 2009 sebesar Rp.
1.623.653.309.514,00 yang berarti hanya 1,82 persen dari nilai total PDRB,
sementara PAD Kabupaten Bekasi sebesar Rp.287,30 milyar atau hanya 0,32
persen dari nilai total PDRB. Kecilnya persentase APBD terhadap PDRB
menandakan masih kecil potensi ekonomi yang didapat/belum digali oleh
Kabupaten Bekasi.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 61


4.8. Perbandingan Nilai PDRB Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa
Barat Tahun 2009.

Berdasarkan perbandingan nilai PDRB atas dasar harga berlaku di 26


Kota/Kabupaten di Propinsi Jawa Barat, nilai PDRB Kabupaten Bekasi tahun
2009 tertinggi di Jawa Barat seperti disajikan dalam Tabel 4.14.

Tabel 4.14. Nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku di 26 Kabupaten/Kota di


Jawa Barat Tahun 2009. (Juta)
Persentase Thd
No. Daerah PDRB **)
Jawa Barat
(1) (2) (3) (4)
1 Kabupaten Bekasi 89.012.757,37 14,29
2 KotaBandung 70.281.162,80 11,29
3 Kabupaten Bogor 66.083.788,55 10,61
4 Kabupaten Karawang 47.225.241,64 7,58
5 Kabupaten Bandung 41.201.900,67 6,62
6 Kabupaten Indramayu 40.305.610,89 6,47
7 Kota Bekasi 31.475.387,86 5,05
8 Kabupaten Garut 22.271.423,72 3,58
9 Kabupaten Sukabumi 17.264.686,11 2,77
10 Kabupaten Cirebon 17.118.740,48 2,75
11 Kabupaten Cianjur 16.807.429,88 2,70
12 Kabupaten Ciamis 15.840.827,78 2,54
13 Kabupaten Bandung Barat 15.487.957,82 2,49
14 Kabupaten Subang 15.022.423,61 2,41
15 Kabupaten Purwakarta 14.156.384,89 2,27
16 Kota Depok 14.063.916,12 2,26
17 KotaBogor 11.904.599,66 1,91
18 Kabupaten Tasikmalaya 11.815.503,10 1,90
19 Kota Cimahi 11.680.510,93 1,88
20 KotaCirebon 11.632.152,91 1,87
21 Kabupaten Sumedang 11.188.167,53 1,80
22 Kabupaten Majalengka 9.032.603,62 1,45
23 Kabupaten Kuningan 8.143.224,79 1,31
24 Kota Tasikmalaya 7.769.681,60 1,25
25 Kota Sukabumi 4.367.490,68 0,70
26 Kota Banjar 1.592.876,70 0,26
Jawa Barat 652.028.906,20 100,00
Sumber : BPS Propinsi Jawa Barat

Dengan nilai PDRB Rp. 89,01 trilyun Kabupaten Bekasi menyumbangkan


Rp. 14,29 persen terhadap PDRB Jawa Barat, kemudian disusul Kota Bandung

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 62


Rp. 70,28 trilyun (11,29 persen), Kabupaten Bogor dengan nilai PDRB sebesar
Rp. 66,08 trilyun (10,61 persen), Kabupaten Karawang Rp. 47,23 trilyun,
Kabupaten Bandung Rp. 41,20 trilyun (6,62 persen) dan Kabupaten Indramayu
Rp. 40,31 trilyun (6,47 persen). Sementara daerah terdekat Kabupaten Bekasi
yaitu Kota Bekasi menyumbangkan Rp. 31,48 trilyun (5,05 persen). Secara
total ke-7 daerah tersebut menyumbang 61,92 persen dari total nilai PDRB
Provinsi Jawa Barat, sedangkan sisanya 38,08 persen disumbangkan oleh 19
Kota/Kabupaten di Jawa Barat.

4.9. PDRB Kaitannya dengan Lingkungan Hidup di Kabupaten Bekasi


Pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi disuatu wilayah
khususnya di Kabupaten Bekasi telah membawa dampak posistif dan negatif
terhadap lingkungan hidup. Dampak positif yang dirasakan oleh manusia antara
lain berupa berupa peningkatan kemakmuran serta kesejahteraan sebagai
dampak dari pengolahan dan pemanfaatan sumber daya lingkungan.
Sedangkan dampak negatif berupa perusakan lingkungan seperti erosi,
kekeringan, pencemaran, tanah longsor banjir dan sebagainya. Kabupaten
Bekasi sebagai daerah yang berbasis industri (kontribusi industri 80 % terhadap
total PDRB) sangat berpengaruh khususnya limbah industri ataupun
pencemaran udara. Indentifikasi jenis dan volume sumber daya alam yang
digunakan langsung dari alam setiap sektor ekonomi serta dampaknya
dianggap sebagai deplesi dari kegiatan ekonomi (PDRB). Perhitungan nilai
degradasi lingkungan dari hasil kegiatan ekonomi (baca PDRB) lebih kompleks,
karena perlu menggunakan berbagai perkiraan sesuai dengan jenis sumber
daya alam dan lingkungan yang terdegradasi. Misalnya dengan adanya
penebangan hutan untuk nilai ekonomis (baca nilai tambah sektor kehutanan),
akan terjadi erosi sumber daya tanah sehingga lapisan tanah yang subur akan
hilang. Dalam hal ini terdapat degradasi sumber daya lahan. Selanjutnya kalau
tanah tanah yang terbawa erosi itu dibawa melalui sungai akan terjadi
pendangkalan sungai maupun menambah kekeruhan air sungai sehingga terjadi
degradasi sumber daya air, disisi lain Kabupaten Bekasi sebagai daerah industri

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 63


tidak luput dari kondisi pencemaran sungai dari limbah industri yang ada, dan
ini sangat berpengaruh terhadap masyarakat yang memanfaatkan air sungai
untuk kesuburan lahan pertaniannya (nilai tambah sektor pertanian berkurang).
Dalam hal ini untuk menilai degradasi tersebut perlu diadakan penelitian
pendahuluan mengenai sumber daya alam dan komponen lingkungan apa yang
mengalami degradasi serta mengkuantifikasi besaran atau luasan degradasi
yang bersangkutan dalam suatu nilai.

4.10. Produk Domestik Regional Bruto Kecamatan di Kabupaten


Bekasi Tahun 2007-2009

Peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bekasi sangat


tergantung pada potensi dan kinerja perekonomian kecamatan yang ada di
Kabupaten Bekasi. Masing-masing kecamatan ada kemiripan dan ada pula
perbedaan karakteristik perekonomian. Kawasan yang berada di utara
Kabupaten Bekasi seperti kecamatan Pebayuran, Muara Gembong, Cabang
Bungin, Sukakarya, Sukawangi, Babelan dan Tarumajaya umumnya daerah
yang memiliki potensi ekonomi di bidang pertanian dan perikanan laut (Muara
Gembong Babelan dan Tarumajaya). Selain potensi pertanian Kecamatan
Babelan merupakan kecamatan di Kabupaten Bekasi yang memiliki potensi
minyak dan gas bumi. Pada tahun 2008 ada eksplorasi baru di kecamatan
Cabangbungin tepatnya didesa Jaya Bakti. Sehingga kecamatan Cabang Bungin
menjadi kecamatan kedua yang menyumbangkan kontribusinya pada sektor
pertambangan dan penggalian.
Kecamatan yang secara geografis terletak berada ditengah Kabupaten
Bekasi adalah kecamatan dengan basis industri berskala menengah dan besar
serta kecamatan yang berkembang dalam perdagangan dan jasa seperti;
Kecamatan Cikarang Barat, Cikarang Utara, Cikarang Selatan, Cibitung dan
Tambun Selatan.
Untuk melihat sumbangan peranan kontribusi masing-masing kecamatan
dalam pembentukan PDRB Kabupaten Bekasi dapat dilakukan perbandingan
besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada setiap kecamatan yang disajikan

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 64


pada Tabel 4.15. PDRB kecamatan atas dasar harga berlaku tahun 2009 terlihat
bahwa terjadi kesenjangan kontribusi terhadap total PDRB Kabupaten Bekasi
yang cukup tinggi dengan kisaran antara 0,25 persen sampai 20 persen.
Besarnya kontribusi sektor industri pengolahan menjadikan peta kekuatan
ekonomi mengelompok pada kecamatan tertentu sehingga pertumbuhan
ekonomi antar kecamatan tidak merata bahkan timpang. Oleh karena itu
peranan pemerintah daerah dalam menata serta menumbuhkembangkan
ekonomi pada kecamatan-kecamatan yang masih rendah pertumbuhan
ekonominya sangatlah diperlukan agar ketimpangan pembangunan ekonomi
tidak terlalu jauh.

Tabel 4.15. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi PerKecamatan


Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007-2009 (Juta Rupiah)
NO KECAMATAN 2007 2008*) 2009**)
[1] [2] [3] [4] [5]
1 Setu 537.614,29 589.112,93 644.126,65
2 Serang Baru 575.322,03 623.629,28 682.976,80
3 Cikarang Pusat 754.653,94 853.925,78 953.309,29
4 Cikarang Selatan 13.496.878,87 14.921.607,52 15.973.936,74
5 Cibarusah 435.096,34 492.802,24 536.505,23
6 Bojongmangu 149.351,82 169.229,23 182.945,85
7 Cikarang Timur 1.315.050,72 1.453.298,49 1.577.395,69
8 Kedungwaringin 611.746,91 663.204,11 718.458,76
9 Cikarang Utara 14.904.199,06 16.660.493,47 17.950.053,80
10 Karang Bahagia 562.010,09 618.564,03 676.935,56
11 Cibitung 6.470.910,04 7.179.304,54 7.785.202,93
12 Cikarang Barat 15.078.427,74 16.803.721,00 18.079.474,25
13 Tambun Selatan 13.825.727,06 15.203.417,46 16.326.187,66
14 Tambun Utara 547.744,49 594.960,04 653.606,50
15 Babelan 2.348.505,75 2.603.694,40 2.786.118,08
16 Tarumajaya 551.598,52 615.858,53 680.372,89
17 Tambelang 330.327,21 371.353,76 403.462,15
18 Sukawangi 235.082,45 249.973,34 270.830,47
19 Sukatani 598.204,27 646.284,02 705.984,15
20 Sukakarya 296.681,29 298281,6368 323.993,62
21 Pebayuran 574.121,43 640.919,49 702.353,81
22 Cabang Bungin 275.543,48 363.410,18 411.172,01
23 Muara Gembong 223.078,71 247.320,37 266.161,80
KAB. BEKASI 74.498.000,40 82.977.554,24 89.012.757,37
Sumber : BPS Kabupaten Bekasi
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 65
Lima besar kontribusi utama PDRB Kecamatan terhadap total PDRB
Kabupaten Bekasi adalah Kecamatan Cikarang Barat, Cikarang Utara, Tambun
Selatan, Cikarang Selatan dan Cibitung. Adapun kontributor terkecil adalah
Kecamatan Bojongmangu, Muara gembong dan Kecamatan Sukawangi.
Pengukuran nilai tambah bruto yang timbul dari berbagai kegiatan
ekonomi dalam suatu wilayah/region digunakan sebagai besaran PDRB. Nilai
PDRB ini menggambarkan kemampuan suatu wilayah/region dalam mengelola
sumber daya alam yang dimiliki menjadi suatu proses produksi. Karena PDRB
yang dihasilkan kecamatan sangat tergantung pada potensi sumber daya alam
dan faktor produksi yang dimiliki maka besaran PDRB antar kecamatan
bervariasi.
Tabel 4.16. dan Tabel 4.17. memperlihatkan kecamatan yang
memberikan andil terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Bekasi tahun
2007-2009. Kecamatan Cikarang Barat dengan andil sebesar 20,25 persen (Rp.
18.079.474,25 Juta) pada tahun 2009. Kondisi ini menjadikan kecamatan
Cikarang Barat menjadi kecamatan yang memberikan kontribusi terbesar
terhadap PDRB Kabupaten Bekasi. Hal ini dimungkinkan, mengingat wilayah
Cikarang Barat memiliki beberapa kawasan industri yang cukup potensial,
diantaranya MM2100 dan Gobel. Selanjutnya diikuti kecamatan Cikarang Utara
yang memiliki kawasan Jababeka dengan nilai PDRB ADHB sebesar Rp.
17.950.053,80 juta (dengan kontribusi 20,10 persen), Tambun Selatan Rp.
16.326.187,66 juta (18,28 persen), Kecamatan Cikarang Selatan yang memiliki
kawasan industri EJIP, Hyundai dan Lippo Cikarang dengan nilai PDRB Rp.
15.973.936,74 juta serta Kecamatan Cibitung Rp. 7.785.202,93 juta. Sementara
PDRB atas harga berlaku terendah pada Kecamatan Bojongmangu dengan nilai
PDRB Rp. 182.945,85 juta, Muara Gembong Rp. 266.161,80 juta, dan
Kecamatan Sukawangi Rp. 270.830,80 juta.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 66


Gambar 4.7.
Grafik PDRB ADH Berlaku Menurut Kecamatan
di Kabupaten Bekasi Tahun 2009 (juta Rp)

Muara Gembong

Cabang Bungin

Pebayuran

Sukakarya

Sukatani

Sukawangi

Tambelang

Tarumajaya

Babelan

Tambun Utara

Tambun Selatan

Cikarang Barat

Cibitung

Karang Bahagia

Cikarang Utara

Kedungwaringin

Cikarang Timur

Bojongmangu

Cibarusah

Cikarang Selatan

Cikarang Pusat

Serang Baru

Setu

0 2000000 4000000 6000000 8000000 10000000 12000000 14000000 16000000 18000000

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 67


Sementara kecamatan selain disebutkan diatas hanya memberikan
kontribusi sebesar 14,72 persen. Hal ini menunjukan adanya
ketimpangan/perbedaan konsentrasi struktur ekonomi yang sangat signifikan
antar kecamatan. Kecamatan yang memberikan kontribusi terkecil adalah
Kecamatan Bojongmangu 0,20 persen, Sukawangi dan Muaragembong 0,30
persen.

Tabel 4.16. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten


Bekasi Per Kecamatan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007-2009
NO KECAMATAN 2007 2008*) 2009**)
[1] [2] [3] [4] [5]
1 Setu 0,72 0,71 0,72
2 Serang Baru 0,77 0,75 0,76
3 Cikarang Pusat 1,01 1,03 1,07
4 Cikarang Selatan 18,07 18,01 17,89
5 Cibarusah 0,58 0,59 0,60
6 Bojongmangu 0,20 0,20 0,20
7 Cikarang Timur 1,76 1,75 1,77
8 Kedungwaringin 0,82 0,80 0,80
9 Cikarang Utara 19,95 20,11 20,10
10 Karang Bahagia 0,75 0,75 0,76
11 Cibitung 8,66 8,66 8,72
12 Cikarang Barat 20,19 20,28 20,25
13 Tambun Selatan 18,51 18,35 18,28
14 Tambun Utara 0,73 0,72 0,73
15 Babelan 3,14 3,14 3,12
16 Tarumajaya 0,74 0,74 0,76
17 Tambelang 0,44 0,45 0,45
18 Sukawangi 0,31 0,30 0,30
19 Sukatani 0,80 0,78 0,79
20 Sukakarya 0,40 0,36 0,36
21 Pebayuran 0,77 0,77 0,79
22 Cabang Bungin 0,37 0,44 0,46
23 Muara Gembong 0,30 0,30 0,30
TOTAL 100,00 100,00 100,00
Sumber : BPS Kabupaten Bekasi

Tabel 4.17. disajikan PDRB atas harga Konstan menurut Kecamatan.


Seperti pada PDRB harga berlaku, PDRB atas dasar konstan Kecamatan
Cikarang Barat memiliki nilai PDRB tertinggi sebesar Rp. 10.501.86,25 Juta,

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 68


diikuti Cikarang Utara Rp. 10.443.534,80 juta, Tambun Selatan Rp.
9.670.762,51 juta, Kecamatan Cikarang Selatan Rp. 7.799.320,60 juta serta
Kecamatan Cibitung sebesar Rp. 5.250.339,64 juta. Sementara PDRB atas
harga konstan terendah pada Kecamatan Bojongmangu dengan nilai PDRB
sebesar Rp. 118.895,81 juta, Kecamatan Muaragembong Rp. 160.959,58 juta
dan Sukawangi Rp. 194.126,30 juta.

Tabel 4.17. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi Per Kecamatan
Atas Dasar Harga Konstan 2000,Tahun 2007-2009(Juta Rp.)
NO KECAMATAN 2007 2008 2009*)
[1] [2] [3] [4] [5]
1 Setu 340.849,96 359.116,36 378.149,53
2 Serang Baru 364.530,37 383.432,26 403.255,78
3 Cikarang Pusat 485.926,47 515.532,36 545.691,00
4 Cikarang Selatan 6.987.643,67 7.416.360,28 7.799.320,60
5 Cibarusah 340.306,02 358.720,39 377.742,16
6 Bojongmangu 108.450,68 113.444,63 118.895,81
7 Cikarang Timur 832.300,30 879.891,24 924.429,24
8 Kedungwaringin 392.909,42 413.374,99 434.994,49
9 Cikarang Utara 9.367.492,42 9.943.407,94 10.443.534,80
10 Karang Bahagia 394.321,87 416.436,74 438.683,85
11 Cibitung 4.704.563,04 4.992.871,60 5.250.339,64
12 Cikarang Barat 9.441.703,66 9.999.744,48 10.501.886,25
13 Tambun Selatan 8.668.585,26 9.196.813,37 9.670.762,51
14 Tambun Utara 398.452,27 428.419,41 450.947,89
15 Babelan 1.470.559,23 1.558.358,89 1.638.611,38
16 Tarumajaya 349.780,14 368.926,99 389.064,27
17 Tambelang 205.945,16 216.703,69 227.555,14
18 Sukawangi 177.752,57 185.731,25 194.126,56
19 Sukatani 417.454,10 441.720,14 464.746,85
20 Sukakarya 166.396,36 174.001,87 182.128,11
21 Pebayuran 376.655,23 397.517,51 418.704,87
22 Cabang Bungin 196.238,26 240.958,93 264.356,04
23 Muara Gembong 146.719,80 153.939,92 160.959,58
KAB. BEKASI 46.481.291,50 49.302.484,58 51.789.754,54
Sumber : BPS Kabupaten Bekasi

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 69


Kontribusi PDRB atas dasar harga konstan 2000 disajikan dalam Tabel
4.18.

Tabel 4.18. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto


Kabupaten Bekasi Per Kecamatan Atas Dasar Harga Konstan
Tahun 2007-2009
NO KECAMATAN 2007 2008*) 2009**)
[1] [2] [3] [4] [5]
1 Setu 0,74 0,73 0,73
2 Serang Baru 0,79 0,78 0,78
3 Cikarang Pusat 1,05 1,05 1,06
4 Cikarang Selatan 15,08 15,09 15,09
5 Cibarusah 0,73 0,73 0,73
6 Bojongmangu 0,23 0,23 0,23
7 Cikarang Timur 1,80 1,79 1,79
8 Kedungwaringin 0,85 0,84 0,84
9 Cikarang Utara 20,22 20,23 20,21
10 Karang Bahagia 0,85 0,85 0,85
11 Cibitung 10,15 10,16 10,16
12 Cikarang Barat 20,38 20,34 20,32
13 Tambun Selatan 18,71 18,71 18,71
14 Tambun Utara 0,86 0,87 0,87
15 Babelan 3,17 3,17 3,17
16 Tarumajaya 0,75 0,75 0,75
17 Tambelang 0,44 0,44 0,44
18 Sukawangi 0,38 0,38 0,38
19 Sukatani 0,90 0,90 0,90
20 Sukakarya 0,36 0,35 0,35
21 Pebayuran 0,81 0,81 0,81
22 Cabang Bungin 0,42 0,49 0,51
23 Muara Gembong 0,32 0,31 0,31
TOTAL 100,00 100,00 100,00
Sumber : BPS Kabupaten Bekasi

4.11. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan diKabupaten Bekasi


Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bekasi pada tahun 2009 sebesar
5,04 persen. Pertumbuhan tersebut tidak setinggi pada tahun 2008 yang
sebesar 6,07 persen. Sementara pertumbuhan di tingkat kecamatan kisaran 4
persen hingga 5 persen. Berikut ini disajikan Tabel 4.19. Laju pertumbuhan
ekonomi per kecamatan.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 70


Tabel 4.19. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten
Bekasi Per Kecamatan Atas Dasar Harga Konstan (LPE) Tahun
2007-2009 (Persen)
NO KECAMATAN 2007 2008*) 2009**)
[1] [2] [3] [4] [5]
1 Setu 5,33 5,36 5,30
2 Serang Baru 5,24 5,19 5,17
3 Cikarang Pusat 5,32 6,09 5,85
4 Cikarang Selatan 6,11 6,14 5,16
5 Cibarusah 5,69 5,40 5,30
6 Bojongmangu 4,74 4,60 4,81
7 Cikarang Timur 5,67 5,72 5,06
8 Kedungwaringin 5,24 5,21 5,23
9 Cikarang Utara 6,17 6,15 5,03
10 Karang Bahagia 5,59 5,61 5,34
11 Cibitung 6,15 6,12 5,16
12 Cikarang Barat 6,10 6,14 5,02
13 Tambun Selatan 6,11 6,09 5,15
14 Tambun Utara 5,19 5,40 5,26
15 Babelan 5,48 5,97 5,15
16 Tarumajaya 5,45 5,47 5,46
17 Tambelang 5,02 5,22 5,01
18 Sukawangi 4,23 4,49 4,52
19 Sukatani 5,98 5,81 5,21
20 Sukakarya 4,98 4,57 4,67
21 Pebayuran 4,23 5,54 5,33
22 Cabang Bungin 5,24 22,95 9,71
23 Muara Gembong 3,58 4,92 4,56
LPE KAB. BEKASI 6,14 6,07 5,04
Sumber : BPS Kabupaten Bekasi

Tabel 4.19 merupakan laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga


konstan dengan harga dasar tahun 2000, yang juga disebut laju pertumbuhan
ekonomi.
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bekasi Tahun 2009 sebesar 5,04
persen. Sebagai akibat turunnya output sektor industri di Kabupaten Bekasi,
kecamatan-kecamatan dengan basis industri mengalami penurunan laju
pertumbuhan, seperti Cikarang Barat yang tumbuh hanya 5,02 persen,
Cikarang Utara 5,03 persen, Tambun Selatan 5,15 persen serta Cikarang
Selatan 5,16 persen.
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 71
Kecamatan Cabangbungin tumbuh 9,71 persen, tingginya pertumbuhan
ekonomi Kecamatan Cabangbungin disebabkan mulai diekplorasinya minyak
bumi di kecamatan tersebut sehingga mengangkat pertumbuhan pada sektor
pertambangan dan penggalian. Sementara kecamatan lain tumbuh juga
dengan kisaran 4 s.d 5 persen.
Tabel 4.20. memperlihatkan laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga
berlaku (bukan LPE) yang merupakan laju pertumbuhan yang dipengaruhi
produk dan harga yang berjalan (berlaku).

Tabel 4.20. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten


Bekasi Per Kecamatan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007-2009
(Persen)
NO KECAMATAN 2007 2008*) 2009**)
[1] [2] [3] [4] [5]
1 Setu 9,14 9,58 9,34
2 Serang Baru 8,82 8,40 9,52
3 Cikarang Pusat 10,94 11,97 11,64
4 Cikarang Selatan 11,53 10,56 7,05
5 Cibarusah 10,60 13,25 8,87
6 Bojongmangu 10,99 13,31 8,11
7 Cikarang Timur 11,54 10,51 8,54
8 Kedungwaringin 9,62 8,40 8,33
9 Cikarang Utara 11,63 11,78 7,74
10 Karang Bahagia 10,17 10,06 9,44
11 Cibitung 10,54 10,95 8,44
12 Cikarang Barat 11,74 11,29 7,59
13 Tambun Selatan 10,69 9,96 7,38
14 Tambun Utara 13,59 10,12 9,86
15 Babelan 11,37 10,87 7,01
16 Tarumajaya 9,86 11,65 10,48
17 Tambelang 9,60 12,42 8,65
18 Sukawangi 8,84 6,33 8,34
19 Sukatani 12,96 8,07 9,24
20 Sukakarya 11,89 7,18 8,62
21 Pebayuran 9,52 11,63 9,59
22 Cabang Bungin 11,63 27,75 13,14
23 Muara Gembong 6,62 10,87 7,62
Laju PDRB ADH Berlaku 11,99 11,38 7,27
Sumber : BPS Kabupaten Bekasi

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 72


4.12. Uraian Sektoral Potensi Ekonomi Kecamatan Berdasarkan PDRB
Potensi ekonomi berdasarkan nilai PDRB ADH berlaku menurut
Kecamatan di Kabupaten Bekasi disajikan dalam Tabel 4.19. yang dibagi dalam
sektor primer, sekunder dan tertier.

4.12.1. Sektor Primer


Pada tahun 2008 sektor primer yang terdiri dari sektor pertanian dan
pertambangan/penggalian, kecamatan Babelan memiliki angka PDRB tertinggi
yaitu sebesar 1,62 trilyun nilai ini merupakan potensi dari minyak bumi dan gas.
Selain Babelan potensi sektor ini adalah pertanian. Pendatang baru pada sektor
pertambangan dan penggalian adalah Kecamatan Cabang Bungin dimana
minyak mulai diekplorasi di kecamatan ini pada tahun 2009. Kecamatan
Pebayuran, Sukatani, Sukakarya, Sukawangi, Muara Gembong merupakan
daerah yang memiliki potensi pertanian khususnya tanaman pangan dan untuk
Muara Gembong memiliki potensi perikanan laut. Sementara potensi
peternakan terdapat pada kecamatan Setu, Kedungwaringin, Cikarang Barat.

4.12.2. Sektor Sekunder


Sektor sekunder yang terdiri dari sektor industri, listrik dan air serta
sektor bangunan/konstruksi sudah tentu dimiliki kecamatan yang ada kawasan
industri seperti kecamatan Cikarang Barat, Cikarang Utara, Cikarang Selatan
dan Tambun Selatan dan Cibitung. (Tabel 4.21)

4.12.3. Sektor Tertier


Demikian pula sektor tertier yang terdiri dari sektor perdagangan,
hotel/restauran, angkutan dan komunikasi, bank dan lembaga keuangan
lainnya serta sektor jasa-jasa juga dimiliki kecamatan yang umumnya berada
pada daerah/kawasan industri.
Hal ini terlihat pada nilai PDRB Sektor tertier atau dapat dikatakan sektor
perdagangan dan jasa, Tambun Selatan merupakan wilayah yang paling potensi
pada sektor ini yaitu dengan nilai PDRB sebesar Rp. 2,14 trilyun, Cibitung Rp.
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 73
1,47 trilyun, Cikarang Utara Rp. 1,42 trilyun, Cikarang Selatan Rp. 1,21 trilyun
dan Cikarang Barat Rp. 1,03 trilyun. Sementara kecamatan yang paling tidak
potensi disektor ini adalah Kecamatan Bojongmangu, Muaragembong dan
Sukawangi.

Tabel 4.21. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku menurut Sektor Primer, Sekunder
dan Tertier Per Kecamatan di Kabupaten Bekasi Tahun 2009 (Juta)
SEKTOR
Kecamatan Primer Sekunder Tertier Total
(Sektor 1,2) (Sektor 3,4,5) (Sektor 6,7,8,9 )
(1) (2) (3) (4) (5)
[010] Setu 68.182,33 315.726,08 260.218,24 644.126,65
[021] Serang Baru 56.169,60 405.253,51 221.553,68 682.976,80
[022] Cikarang Pusat 56.842,87 452.707,88 443.758,54 953.309,29
[023] Cikarang Selatan 22.760,60 14.773.406,04 1.177.770,09 15.973.936,74
[030] Cibarusah 74.036,18 204.010,59 258.457,06 536.503,82
[031] Bojongmangu 61.659,01 39.554,37 81.732,47 182.945,85
[041] Cikarang Timur 92.953,83 1.007.888,40 476.553,46 1.577.395,69
[050] Kedungwaringin 77.174,85 356.365,98 284.917,94 718.458,76
[061] Cikarang Utara 46.802,54 16.488.002,06 1.415.249,20 17.950.053,80
[062] Karangbahagia 109.085,70 312.148,22 255.701,64 676.935,56
[070] Cibitung 87.427,57 6.220.843,02 1.476.932,35 7.785.202,93
[071] Cikarang Barat 63.496,41 16.985.950,84 1.030.027,01 18.079.474,25
[081] Tambun Selatan 22.695,73 14.163.235,73 2.140.256,20 16.326.187,66
[082] Tambun Utara 55.559,98 277.079,90 320.966,62 653.606,50
[090] Babelan 1.622.431,20 521.535,39 642.151,49 2.786.118,08
[100] Tarumajaya 96.530,70 123.522,32 460.319,87 680.372,89
[110] Tambelang 87.072,48 141.575,08 174.814,59 403.462,15
[111] Sukawangi 86.318,56 78.791,92 105.719,99 270.830,47
[120] Sukatani 121.830,70 232.634,51 351.518,94 705.984,15
[121] Sukakarya 117.469,26 81.424,01 125.100,35 323.993,62
[130] Pebayuran 192.798,24 224.438,43 285.117,14 702.353,81
[140] Cabangbungin 155.933,09 111.440,38 143.798,54 411.172,01
[150] Muara Gembong 118.749,82 54.403,00 93.008,98 266.161,80
TOTAL 3.440.784,33 72.573.331,28 12.998.641,76 89.012.757,37
Sumber : BPS Kabupaten Bekasi

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 74


Gambar 4.8.
Grafik Struktur Ekonomi Kecamatan Berdasarkan Sektor Primer,
Sekunder dan Tertier Menurut Kecamatan Tahun 2009

Muara Gembong

Cabang Bungin

Pebayuran

Sukakarya

Sukatani

Sukawangi

Tambelang

Tarumajaya

Babelan

Tambun Utara

Tambun Selatan

Cikarang Barat

Cibitung

Karang Bahagia

Primer
Cikarang Utara

Kedungwaringin
Sekunder
Cikarang Timur

Bojongmangu Tertier

Cibarusah

Cikarang Selatan

Cikarang Pusat

Serang Baru

Setu

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 75


Hasil analisis cluster berdasarkan pengelompokan 9 sektor dihasilkan
kecamatan dengan potensinya masing-masing seperti disajikan dalam Tabel
4.22.
Berdasarkan analisis kelompok (Hirarchical cluster analysis method)
terhadap 23 kecamatan dengan variabel PDRB ADH berlaku 9 sektor adanya
kemiripan dengan klasifikasi klassen dimana kategori kelompok adalah :
1. Tidak Potensi
2. Potensi
3. Sangat Potensi.
Hasil Pengelompokan sektor PDRB ADH berlaku tahun 2009 yang
disajikan dalam Tabel 4.22. memperlihatkan bahwa kecamatan Tambun
Selatan, Cikarang Selatan, Cikarang Barat dan Cikarang Utara memliki skor
tertinggi yakni 2,44 ini menandakan kecamatan ini hampir seluruh sektor
memilik potensi yang tinggi kecuali sektor pertanian serta pertambangan dan
penggalian. Diikuti Cibitung dengan skor 2,22. Sementara masih banyak
kecamatan yang memiliki skor dibawah rata-rata Kecamatan (Kabupaten) yang
sebesar 1,61 angka rata-rata skor ini mengalami peningkatan dibandingkan
pada tahun 2008 sebesar 1,51. Untuk Sektor pertanian yang berpotensi tinggi
(skor 3=sangat potensi) adalah kecamatan Pebayuran, Sukatani, Sukawangi,
Sukakarya, Cabangbungin, Tambelang dan muara gembong. Sementara
kecamatan yang memliki skor 2 (potensi) adalah Setu, Karang Bahagia, Babelan
Tarumajaya, Cikarang Timur Kedungwaringin, Cibitung dan Tambun Utara.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 76


Tabel. 4.22. Hasil Analisis Kelompok (Cluster) Potensi Kecamatan berdasarkan
PDRB ADH Berlaku per Sektor Tahun 2009.
SEKTOR Rata
No. Kecamatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 -rata
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Setu 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1.44
2 Serang Baru 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1.33
3 Cikarang Pusat 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1.44
4 Cikarang Selatan 1 1 3 3 3 3 2 3 3 2.44
5 Cibarusah 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1.33
6 Bojongmangu 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1.22
7 Cikarang Timur 2 1 2 2 2 3 1 1 1 1.67
8 Kedungwaringin 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1.22
9 Cikarang Utara 1 1 3 3 3 3 2 3 3 2.44
10 Karang Bahagia 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1.33
11 Cibitung 2 1 2 2 3 3 2 3 2 2.22
12 Cikarang Barat 1 1 3 3 3 3 3 3 2 2.44
13 Tambun Selatan 1 1 2 3 3 3 3 3 3 2.44
14 Tambun Utara 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1.44
15 Babelan 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2.00
16 Tarumajaya 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1.44
17 Tambelang 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1.33
18 Sukawangi 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1.22
19 Sukatani 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1.33
20 Sukakarya 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1.22
21 Pebayuran 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1.22
22 Cabangbungin 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1.44
23 Muaragembong 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1.22

Rata-rata 2.09 1.39 1.48 1.57 1.70 1.96 1.35 1.52 1.39 1.61

1= Kurang Potensi
2= Potensi
3= Sangat Potensi

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 77


4.13. PDRB per Kapita Kecamatan di Kabupaten Bekasi Tahun 2007-
2009

Telah diuraikan sebelumnya bahwa kecamatan dengan kontribusi sektor


industrinya cukup besar mengalami peningkatan lebih besar dibandingkan
kecamatan-kecamatan yang dominan sektor pertaniannya. Tabel 4.23
memperlihatkan bahwa pembangunan ekonomi di Kabupaten Bekasi masih
belum merata. PDRB perkapita kecamatan merupakan nilai PDRB kecamatan
dibagi jumlah penduduk kecamatan pertengahan tahun. PDRB perkapita
kecamatan atas dasar harga berlaku dan konstan disajikan dalam Tabel 4.23
dan Tabel 4.24.

Tabel 4.23. PDRB Perkapita Kabupaten Bekasi per Kecamatan Atas Dasar Harga
Berlaku Tahun 2007-2009 (Rupiah)
Jumlah
NO KECAMATAN 2007 2008*) 2009**) Penduduk
2009
[1] [2] [3] [4] [5] (6)
1 Setu 6.476.032,20 7.096.378,13 7.481.232,60 86.099
2 Serang Baru 8.531.757,89 9.248.131,96 9.766.019,32 69.934
3 Cikarang Pusat 16.903.815,60 19.127.447,89 20.602.292,75 46.272
4 Cikarang Selatan 153.427.671,89 169.623.475,56 175.137.452,1 91.208
5 Cibarusah 6.674.382,85 7.559.592,01 8
7.937.759,59 67.589
6 Bojongmangu 5.681.800,90 6.437.998,61 6.724.714,19 27.205
7 Cikarang Timur 16.474.584,05 18.206.513,05 19.057.807,75 82.769
8 Kedungwaringin 10.975.598,07 11.898.812,49 12.431.803,09 57.792
9 Cikarang Utara 85.853.186,68 95.970.031,70 99.715.873,37 180.012
10 Karang Bahagia 6.752.331,97 7.431.805,44 7.842.345,33 86.318
11 Cibitung 41.565.722,01 46.116.075,67 48.219.623,87 161.453
12 Cikarang Barat 89.613.325,39 99.866.998,32 103.617.396,8 174.483
13 Tambun Selatan 37.444.451,24 41.175.673,50 1
42.638.699,97 382.896
14 Tambun Utara 5.686.361,84 6.176.525,98 6.541.036,20 99.924
15 Babelan 14.747.566,64 16.350.037,38 16.870.534,01 165.147
16 Tarumajaya 6.189.113,11 6.910.131,19 7.361.829,17 92.419
17 Tambelang 8.829.917,33 9.926.590,75 10.402.530,52 38.785
18 Sukawangi 5.249.719,74 5.582.254,19 5.832.212,97 46.437
19 Sukatani 8.702.039,01 9.401.452,10 9.902.434,29 71.294
20 Sukakarya 6.266.634,76 6.300.438,01 6.600.126,72 49.089
21 Pebayuran 5.773.313,97 6.445.029,26 6.810.373,42 103.130
22 Cabang Bungin 5.269.626,06 6.950.031,27 7.588.159,55 54.186
23 Muara Gembong 5.724.811,09 6.346.918,44 6.588.000,19 40.401

KAB. BEKASI 35.038.277,60 37.824.077,86 39.129.204,30 2.274.842

*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 78


Tahun 2009 Kecamatan Cikarang Selatan dengan PDRB perkapita
tertinggi sebesar Rp. 175.137.452,18 kemudian diikuti Kecamatan Cikarang
Barat Rp. 103.617.396,81 dan Kecamatan Cikarang Utara Rp. 99.715.873,37
juta sedangkan PDRB perkapita terendah adalah Kecamatan Sukawangi Rp.
5.832.212,97, Kecamatan Muara Gembong Rp. 6.588.000,19 serta Kecamatan
Bojongmangu Rp. 6.724.714,19.

Tabel 4.24. PDRB Perkapita Kabupaten Bekasi per Kecamatan Atas Dasar Harga
Konstan Tahun 2007-2009 (Rupiah)
NO KECAMATAN 2007 2008*) 2009**)
[1] [2] [3] [4] [5]
1 Setu 4.105.834,52 4.325.869,17 4.392.031,57
2 Serang Baru 5.405.815,66 5.686.121,97 5.766.233,66
3 Cikarang Pusat 10.884.474,39 11.547.629,18 11.793.114,67
4 Cikarang Selatan 79.433.023,76 84.306.520,25 85.511.365,26
5 Cibarusah 5.220.298,16 5.502.774,85 5.588.811,25
6 Bojongmangu 4.125.796,12 4.315.781,43 4.370.366,28
7 Cikarang Timur 10.426.823,15 11.023.028,97 11.168.785,93
8 Kedungwaringin 7.049.346,32 7.416.527,39 7.526.898,03
9 Cikarang Utara 53.959.898,96 57.277.365,55 58.015.770,05
10 Karang Bahagia 4.737.623,35 5.003.324,88 5.082.182,73
11 Cibitung 30.219.638,11 32.071.580,63 32.519.306,82
12 Cikarang Barat 56.113.440,79 59.429.959,86 60.188.592,89
13 Tambun Selatan 23.477.276,56 24.907.885,71 25.256.890,93
14 Tambun Utara 4.136.497,63 4.447.598,90 4.512.908,70
15 Babelan 9.234.454,83 9.785.797,49 9.922.138,36
16 Tarumajaya 3.924.645,92 4.139.479,70 4.209.786,67
17 Tambelang 5.505.083,22 5.792.667,43 5.867.091,44
18 Sukawangi 3.969.463,37 4.147.638,35 4.180.428,61
19 Sukatani 6.072.677,99 6.425.674,51 6.518.737,20
20 Sukakarya 3.514.698,34 3.675.345,32 3.710.161,43
21 Pebayuran 3.787.611,43 3.997.400,63 4.059.971,55
22 Cabang Bungin 3.752.954,87 4.608.214,57 4.878.677,81
23 Muara Gembong 3.765.232,01 3.950.520,23 3.984.049,36
KAB. BEKASI 21.861.316,89 22.473.800,69 23.274.442,68

Sementara PDRB perkapita atas dasar harga konstan menurut


Kecamatan disajikan pada Tabel 4.24. Seperti halnya pada PDRB perkapita atas
dasar harga berlaku pada harga konstan, pada tahun 2009 Kecamatan Cikarang

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 79


Selatan juga dengan PDRB perkapita tertinggi yakni sebesar Rp. 85.511.365,05
kemudian diikuti Kecamatan Cikarang Barat Rp. 60.188.592,89 dan Kecamatan
Cikarang Utara Rp. 58.015.770,05. Sedangkan PDRB perkapita atas dasar harga
konstan terendah adalah Kecamatan Sukakarya Rp. 3.710.161,43 dan
Muaragembong sebesar Rp. 3.984.049,36.

Tabel 4.25. PDRB Perkapita Kabupaten Bekasi per Kecamatan Atas Dasar Harga
Berlaku Tanpa Industri Tahun 2009.
PDRB ADH PDRB
BERLAKU PERKAPITA
PDRB ADH PDRB SEKTOR
TANPA TANPA
NO KECAMATAN BERLAKU INDUSTRI
SEKTOR SEKTOR
(Juta) (Juta)
INDUSTRI INDUSTRI
(Juta) (Rp)
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
1 Setu 644.126,65 232.026,44 412.100,20 4.964.105,72
2 Serang Baru 682.976,80 340.784,54 342.192,26 5.074.551,93
3 Cikarang Pusat 953.309,29 316.455,13 636.854,16 14.265.168,06
4 Cikarang Selatan 15.973.936,74 14.415.248,64 1.558.688,10 17.718.606,51
5 Cibarusah 536.503,82 146.433,78 390.070,05 5.983.678,94
6 Bojongmangu 182.945,85 17.670,82 165.275,03 6.287.568,52
7 Cikarang Timur 1.577.395,69 919.435,81 657.959,88 8.242.735,49
8 Kedungwaringin 718.458,76 295.245,84 423.212,93 7.593.033,88
9 Cikarang Utara 17.950.053,80 16.013.038,79 1.937.015,01 11.157.856,28
10 Karang Bahagia 676.935,56 186.143,82 490.791,74 5.896.671,28
11 Cibitung 7.785.202,93 5.938.962,61 1.846.240,32 11.859.276,60
12 Cikarang Barat 18.079.474,25 16.489.667,59 1.589.806,65 9.448.455,99
13 Tambun Selatan 16.326.187,66 13.571.738,99 2.754.448,67 7.459.920,09
14 Tambun Utara 653.606,50 196.946,30 456.660,20 4.740.778,21
15 Babelan 2.786.118,08 372.814,50 2.413.303,58 15.154.468,08
16 Tarumajaya 680.372,89 55.984,41 624.388,48 7.005.840,00
17 Tambelang 403.462,15 101.458,48 302.003,66 8.072.805,77
18 Sukawangi 270.830,47 35.519,75 235.310,73 5.254.817,47
19 Sukatani 705.984,15 150.634,29 555.349,86 8.078.638,76
20 Sukakarya 323.993,62 27.816,79 296.176,83 6.255.979,35
21 Pebayuran 702.353,81 124.317,72 578.036,09 5.812.679,43
22 Cabang Bungin 411.172,01 78.092,68 333.079,34 6.369.969,53
23 Muara Gembong 266.161,80 29.891,84 236.269,96 6.063.334,54
KAB. BEKASI 89.012.757,37 69.059.461,93 19.953.295,44 8.967.059,90

Seperti diketahui bahwa tingginya kontribusi nilai PDRB di Kabupaten


Bekasi sebesar 77,58 persen merupakan ouput dari industri besar sedang yang
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 80
sebagian besar adalah diekspor, untuk melihat PDRB perkapita yang mungkin
lebih riil ada pada masyarakat Kabupaten Bekasi adalah dengan mengeluarkan
nilai PDRB sektor industri seperti disajikan pada Tabel 4.25.
PDRB perkapita tanpa industri Kabupaten Bekasi tahun 2009 sebesar Rp.
8.967.059,90. Sementara pada tingkat kecamatan bila nilai PDRB sektor industri
dikeluarkan kecamatan Babelan yang potensi minyak dan gas bumi memiliki
perkapita tertinggi kedua yakni sebesar Rp. 15.154.468,08 setelah Cikarang
Selatan yang sebesar Rp. 17.718.606,51.

4.14. Ketimpangan Wilayah Kecamatan berdasarkan Indeks


Williamson di Kabupaten Bekasi Tahun 2009

Distribusi pendapatan dapat berupa pemerataan maupun ketimpangan


yang menggambarkan tingkat pembagian yang dihasilkan oleh berbagai
kegiatan ekonomi (Ismoro 1995, dikutip oleh Rahayu dan kawan-kawan 2000).
Kesenjangan dapat diterjemahkan sebagai gap antara yang tertinggi dan
yang terendah.Dalam konteks ekonomi Aspek “keadilan dan pemerataan” selain
dapat ditinjau berdasarkan hubungan interpersonal, namun dapat pula ditinjau
menurut perbandingan antar daerah (Raksaka Mahi, 2000).
Sementara ukuran ketimpangan baik distribusi pendapatan (gini ratio),
kelompok usaha (usaha kecil menengah), antar sektor ekonomi (produktifitas
sektor), ataupun ketimpangan antar wilayah (index williamson), dimana semua
itu merupakan ukuran kuantitas yang sangat diperlukan untuk memberikan
gambaran pemerataan tentang keadaan masa lalu, sekarang dan sasaran
yang akan dicapai pada masa yang akan datang.
Indeks Williamson digunakan untuk melihat tingkat ketimpangan antar
wilayah, dalam hal ini yang akan dibahas adalah wilayah di Kabupaten Bekasi,
baik ketimpangan antar industri atau non industri dan ketimpangan antar
wilayah pembangunan (kecamatan).

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 81


4.14.1. Indeks Williamson Menurut Sektor Industri dan NonIndustri
Beberapa tahapan yang bisa membedakan antar wilayah industri yang
berbeda. Tahap-tahap industrialisasi yang dikemukakan oleh UNIDO dan Bank
Dunia dirasa jauh lebih berhasil memperlihatkan proses perkembangan industri
dibandingkan dengan tahap-tahap pertumbuhan Rostow (buku Indikator
Ekonomi “Dasar Perhitungan Perekonomian Indonesia” Karangan Drs. Hg.
Suseno Triyanto Widodo). Tahap-tahap industrialisasi itu dapat digambarkan
melalui Tabel 4.26. berikut :

Tabel 4.26. Kriteria Tahapan Industrialisasi

Sumbangan NilaiTambah Sektor


No Tahap-tahap
Industri terhadapTotal PDRB( %)
(1) (2) (3)
1 Non-industrialisasi <10
2 Menuju proses industrialisasi 10- 20
Semi-industrialisasi dan
3 >20
industrialisasi penuh

Kriteria wilayah yang merupakan wilayah non industri apabila nilai


tambah sektor industri kurang dari 10 persen, apabila nilai tambah sektor
industri antara 10 hingga 20 persen maka dapat dikatakan wilayah menuju
proses industrialisasi. Dan dikatakan semi industrialisasi dan industrialisasi
penuh apabila nilai tambah diatas 20 persen. Dari tahapan-tahapan wilayah
industri yang terbentuk tentu saja memiliki dampak yang berbeda terhadap
wilayahnya, pengaruh adanya kegiatan industri disuatu wilayah akan
memberikan kontribusi terhadap perekonomian wilayahnya. Hasil pengolahan
data PDRB perkapita dan jumlah penduduk didapatkan pengelompokan dan
share indeks williamson seperti disajikan pada Tabel 4.27. sebagai berikut ;

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 82


Tabel 4.27. Pengelompokan dan Share Indeks Williamson Industri dan Non
Industri.
Share Indeks
No Tahap-tahap
Williamson
(1) (2) (3)
Non-industrialisasi terdiri dari kecamatan ;
Tambelang, Sukatani, Tarumajaya, Cabangbungin,
1 0,17
Sukakarya, Bojongmangu, Cibarusah,
Muaragembong, Pebayuran dan Sukawangi

Menuju proses industrialisasi terdiri dari


kecamatan ; Cikarang Pusat, Babelan,
2 0,41
Kedungwaringin, Serang Baru, Setu, Karang
Bahagia dan Tambun Utara.

Semi-industrialisasi dan Industrialisasi penuh terdiri


dari kecamatan; Cikarang Barat, Cikarang Selatan,
3 0,53
Cikarang Utara, Tambun Selatan, Cibitung dan
Cikarang Timur.

Indeks williamson untuk klasifikasi non industrialisasi sebesar 0,17 angka


ketimpangan kecil artinya pada kecamatan wilayah non industri lebih homogen
dari sisi potensi dibandingkan daerah industri. Sementara ketimpangan antar
wilayah semi-industri dan industrialisasi penuh masih besar yakni 0,41 artinya
penyebaran wilayah potensi daerah industri juga relatif belum merata. Pada
kelompok menuju proses industrialisasi share indeks williamson 0,53 artinya
perbedaan ketimpang potensi wilayah ini lebih besar dibandingkan kedua
wilayah yang telah disebutkan diatas. Dimungkinkan besarnya share indeks
williamson pada kelompok ini adanya perbedaan (heterogen) potensi wilayah
kecamatan seperti adanya minyak bumi di kecamatan Babelan, industri serta
adanya daerah pertanian.

4.14.2. Indeks Williamson Kabupaten Bekasi menurutWilayah


Pengembangan

Untuk meningkatkan fungsi dan perannya dalam menata kehidupan


sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan kesejateraan masyarakat di suatu

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 83


wilayah maka dibutuhkan suatu konsep pengembangan wilayah, hal tersebut
merupakan bagian penting dari pembangunan suatu wilayah.
Keberhasilan pembangunan suatu wilayah tidak terlepas dari kontribusi
setiap sektor terhadap perekonomiannya. Dengan Laju Pertumbuhan Ekonomi
rata-rata di atas 6 persen selama periode 2006 - 2008, maka secara makro
ekonomi pembangunan ekonomi di Kabupaten Bekasi dapat dikatakan cukup
berhasil menggerakkan roda perekonomian dan memiliki strukur perekonomian
yang kokoh.
Sejalan dengan pengembangan wilayahnya, pembangunan Kabupaten
Bekasi terdapat empat wilayah pengembangan (WP) (sesuai Perda No. 4 Tahun
2007) seperti Wilayah Pengembangan I (WP-1) meliputi Kecamatan
Tarumajaya, Muara Gembong, dan Kecamatan Babelan. Wilayah
Pengembangan II (WP-II) meliputi Kecamatan Sukatani, Pebayuran, Sukakarya,
Tambelang, Sukawangi, Tambun Utara, Cabangbungin, Karang Bahagia dan
Kedungwaringin. Wilayah Pengembangan III (WP-III) meliputi Kecamatan
Cikarang Pusat, Tambun Selatan, Cibitung, Cikarang Timur, Cikarang Barat,
Cikarang Utara dan Cikarang Selatan. Wilayah Pengembangan IV meliputi
Kecamatan Cibarusah, Bojongmangu, Setu dan Serang Baru.
Secara umum untuk wilayah pengembangan Kabupaten memiliki tingkat
kesenjangan yang cukup tinggi yaitu pada wilayah pengembangan I dan III
yaitu masing-masing sebesar 0,52 dan 0,59. Sementara wilayah pengembangan
II dan IV sebesar 0,24 dan 0,13. Wilayah pengembangan IV memiliki
kesenjangan terendah, hal ini menandakan bahwa wilayah pengembangan IV
perbedaan tingkat pendapatannya tidak terlalu jauh.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 84


Tabel 4.28. Indeks Williamson Menurut Wilayah Pengembangan

Wilayah Share Indeks


No. PDRB Perkapita Penduduk
Pengembangan Williamson
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Tarumajaya 7,361,829.17 92,419 0.1578
2 Muaragembong 6,588,000.19 40,401 0.1321
3 Babelan 16,870,534.01 165,147 0.4781
WP-I 10,273,454.46 297,967 0.5205
4 Sukatani 9,902,434.29 71,294 0.0703
5 Pebayuran 6,810,373.42 103,130 0.0706
6 Sukakarya 6,600,126.72 49,089 0.0560
7 Tambelang 10,402,530.52 38,785 0.0672
8 Sukawangi 5,832,212.97 46,437 0.0803
9 Tambun Utara 6,541,036.20 99,924 0.0827
10 Cabangbungin 7,588,159.55 54,186 0.0229
11 Karang Bahagia 7,842,345.33 86,318 0.0172
12 Kedungwaringin 12,431,803.09 57,792 0.1583
WP-II 8,216,780.23 606,955 0.2382
13 Cikarang Pusat 20,602,292.75 46,272 0.1457
14 Tambun Selatan 42,638,699.97 382,896 0.2419
15 Cibitung 48,219,623.87 161,453 0.1279
16 Cikarang Timur 19,057,807.75 82,769 0.2007
17 Cikarang Barat 103,617,396.81 174,483 0.1678
18 Cikarang Utara 99,715,873.37 180,012 0.1489
19 Cikarang Selatan 175,137,452.18 91,208 0.4021
WP-III 72,712,735.24 1,119,093 0.5903
20 Cibarusah 7,937,759.59 67,589 0.0026
21 Bojongmangu 6,724,714.19 27,205 0.0517
22 Setu 7,481,232.60 86,099 0.0364
23 Serang Baru 9,766,019.32 69,934 0.1184
WP-IV 7,977,431.42 250,827 0.1343

Wilayah pengembangan I dan III, rata-rata memiliki tingkat ketimpangan


diatas 0,50 ini menandakan adanya perbedaan tingkat pendapatan antar
kecamatan pada kedua wilayah pengembangan tersebut cukup jauh.
Sementara share indeks williamson untuk masing-masing kecamatan
merupakan andil penyimpangan terhadap total masing-masing wilayah
pengembangan artinya semakin besar nilai share indeks williamson pada
kecamatan semakin besar andilnya terhadap nilai total pada kelompoknya.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 85


Diharapkan peran semua pihak khususnya para stakeholder serta
pemerintah daerah yang memiliki kewenangan dalam membuat suatu kebijakan
dapat menyeimbangkan pembangunan ekonomi sehingga kesenjangan antar
wilayah dapat diperkecil.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 86


BAB V
KESIMPULAN DAN
SARAN

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 1


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Dari analisis dan pembahasan Data PDRB Kabupaten Bekasi Tahun 2009
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Data PDRB memberikan gambaran secara makro perekonomian Kabupaten


Bekasi yang dapat digunakan sebagai salah satu alat ukur capaian
pembangunan ekonomi telah dilaksanakan serta dapat digunakan dalam
menggali sumber daya yang ada bagi terselenggarakannya pemerintahan
daerah.

2. Secara khusus PDRB/PDB dimanfaatkan sebagai salah satu komponen


penglokasian Dana Alokasi Umum, Asumsi APBN, Ketimpangan antara
wilayah dsb.

3. Nilai PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Bekasi tahun 2009 mencapai
Rp. 89,01 trilyun, sementara ADH konstan 2000 mencapai Rp. 51,79 trilyun.
Sumbangan terbesar dari masing-masing sektor terhadap total PDRB
Kabupaten Bekasi masih didominasi sektor industri yaitu sebesar 77,58
persen, disusul sektor perdagangan 9,44 persen serta listrik gas dan air 2,35
persen.

4. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bekasi tahun 2009 mencapai 5,04


persen lebih rendah dibandingkan pencapaian tahun 2008 yang sebesar
6,07 persen. Krisis global yang menimpa di akhir tahun 2008 dan sepanjang
2009 dunia sedikitnya mempengaruhi pertumbuhan khususnya sektor
industri.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 87


5. PDRB Perkapita ADH berlaku Kabupaten Bekasi tahun 2009 sebesar Rp.
39.129.204,30. PDRB perkapita ADH konstan 2000 sebesar Rp.
22.766.308,40. Sementara PDRB perkapita Kabupaten Bekasi tanpa sektor
Industri hanya sebesar Rp. 8.771.288,49,-.

6. PDRB selama ini dikenal dengan PDRB Coklat sementara PDRB yang
dihubungkan dengan lingkungan hidup dikenal dengan PDRB Hijau.
Langkah-langkah penyusunan PDRB Hijau dimulai dengan penghitungan
PDRB yang konvensional atau PDRB Coklat menurut sektor usaha,
kemudian diikuti dengan penghitungan nilai deplesi sumber daya alam. Nilai
deplesi sumber daya alam dihitung untuk setiap sektor kegiatan ekonomi
kemudian dikurangkan dari nilai tambah sektor-sektor kegiatan ekonomi
sesuai dengan penggunaan sumber daya alam yang bersangkutan, dan
diperoleh nilai PDRB Semi Hijau.

7. Tingkat ketimpangan antar kecamatan di Kabupaten Bekasi pada tahun


2008 masih relatif tinggi, ini terlihat dari share indeks Williamson yang
diperoleh khususnya bila membandingkan wilayah industri dan non industri.
Sementara pada wilayah pengembangan ketimpangan pada daerah
pertanian lebih kecil dibandingkan daerah industri.

8. Mendorong laju pertumbuhan PDRB propinsi harus dilakukan dengan cara


mendorong pertumbuhan PDRB Kota/kabupaten yang berada dalam
wilayahnya.

9. Dibutuhkan koordinasi/sinergitas horisontal/vertikal bahkan hierarki vertikal


dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi bersama.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 88


5.2. Saran/Rekomendasi
Beberapa saran/rekomendasi dari penyusunan buku ini sebagai berikut;
1. Untuk menjaga kestabilan ekonomi daerah agar pertumbuhan ekonomi
terjaga stabil diperlukan ;
- Peningkatan program pengembangan agribisnis, industri, pariwisata dan
sumber daya manusia sangat diperlukan, sehingga dapat mendukung
percepatan realisasi visi dan misi Kabupaten Bekasi.
- Kemudahan berinvestasi serta kondusifitas buruh.
- Pengendalian inflasi.

2. Untuk mengeleminir terjadinya ketimpangan pembangunan antar wilayah


diantaranya;
- Perlu dilakukan pemerataan pembangunan antara daerah yang memiliki
industri dan daerah pertanian.
- Perlu dilakukan pembinaan dan keterampilan terhadap sumber daya
manusia yang disesuaikan dengan potensi dan kondisi sektor-sektor
yang dimiliki masing-masing kecamatan serta perencanaan tata ruang di
Kabupaten Bekasi.
- Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di kecamatan-kecamatan
yang belum berkembang perlu perhatian peningkatan infrastruktur baik
jalan, irigasi, maupun pemberdayaan masyarakat.

3. Pengelolaan anggaran perlu dilakukan melalui ; peningkatan PAD, efektivitas,


efisiensi belanja serta tetap mengupayakan stimulus perekonomian dengan
pro growth, employment creation dan proverty allevation secara bertahap
dalam mengatasi kemiskinan dan pengangguran.

4. Untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan beberapa upaya


yang dilakukan diantaranya;
- Peningkatan program ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan UMKM
dan koperasi dapat melalui kemitraan dengan industri, BUMN dan BUMD

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 89


yang ada di Kabupaten Bekasi sehingga ada sinergi antara pengusaha
besar dan kecil yang dapat memberikan nilai tambah maupun penciptaan
lapang kerja baru yang pada akhirnya dapat mengurangi pengangguran
dan kemiskinan.
- Untuk meningkatkan nilai tambah petani dalam rangka percepatan
perekonomian didaerah perdesaan khususnya pertanian, pengembangan
agroindustri dapat dilakukan dengan pemasaran langsung dari petani
kekonsumen atau pengembangan rantai tata niaga terpendek
memerlukan perhatian yang lebih banyak. Hal ini dapat dicapai misalnya
dengan adanya pergudangan sementara ditingkat kelompok tani agar
tercipta integrasi produsen dan konsumen.
- Kabupaten Bekasi sebagai daerah industri, untuk mencegah dan
mengurangi angka pengangguran diharapkan sistem outsourching
kontrak kerja yang cepat, perlu dikaji agar tidak terjadi penumpukan
pengangguran dalam jangka pendek.
- Sentra pemasaran hasil pertanian, industry, perdagangan perlu
diberdayakan pada masing-masing wilayah disesuaikan dengan potensi
dan produk unggulan yang ada.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 90


DAFTAR PUSTAKA

1. Kajian ekonomi regional Provinsi Jawa Barat Tahun 2008, Bank Indonesia.
Bandung. 2008.
2. Tabel Input-Output Indonesia, BPS. Jakarta. 2006.
3. Pedoman Praktis Penghitungan PDRB Kabupaten/Kota, BPS. Jakarta. 2000.
4. Berita Resmi Statistik, BPS. 2008.
5. PDRB Kabupaten/Kota di Jawa Barat Menurut Lapangan Usaha. BPS Provinsi
Jawa Barat. Bandung. 2008.
6. Matrik Investasi Jawa Barat. Bandung. 2008.
7. Bekasi Dalam Angka Tahun 2008. Bekasi. 2009.
8. Dasar Perhitungan Perekonomian Indonesia. Drs. Hg. Suseno Triyanto
Widodo.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 91


LAMPIRAN 1
1
TABEL-TABEL POKOK PDRB KABUPATEN BEKASI
SERIES DATA 2006-2009

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 87


TABEL 1.1 : PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BEKASIATAS DASAR HARGA
BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHATAHUN 2006-2009
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008*) 2009**)


(1) (2) (3) (4) (5)
1. PERTANIAN 1.307.708,79 1.505.821,69 1.700.959,92 1.882.930,81
a. Tanaman Bahan Makanan 853.497,27 1.021.190,20 1.150.580,28 1.270.892,39
b. Tanaman Perkebunan 13.390,30 9.519,48 10.721,34 11.654,09
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 363.619,67 387.441,31 434.352,47 482.131,24
d. Kehutanan 506,00 542,00 583,78 618,80
e. Perikanan 76.695,54 87.128,70 104.722,06 117.634,28
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 1.184.350,14 1.337.136,05 1.521.509,12 1.557.853,52
a. Minyak dan Gas Bumi 1.172.853,93 1.324.662,78 1.508.274,50 1.543.718,95
b. Pertambangan tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00
c. Penggalian 11.496,21 12.473,27 13.234,62 14.134,57
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 53.066.161,20 59.124.592,60 65.243.577,15 69.059.461,93
a. Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00
1. Pengilangan Minyak Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Gas Alam Cair 0,00 0,00 0,00 0,00
b. Industri Tanpa Migas 53.066.161,20 59.124.592,60 65.243.577,15 69.059.461,93
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 1.535.314,12 1.706.263,81 1.894.723,41 2.091.705,72
a. Listrik 1.288.070,80 1.406.297,73 1.534.165,92 1.675.616,02
b. Gas 231.449,78 274.144,61 330.525,78 382.087,80
c. Air Bersih 15.793,54 25.821,47 30.031,71 34.001,90
5. BANGUNAN 785.818,28 958.572,58 1.188.305,17 1.422.163,63
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 5.526.634,00 6.296.696,32 7.315.042,73 8.405.349,09
a. Perdagangan Besar & Eceran 5.085.409,46 5.795.841,16 6.735.347,01 7.753.057,95
b. Hotel 23.785,34 26.268,53 29.507,44 33.054,24
c. Restoran 417.439,20 474.586,63 550.188,28 619.236,91
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 1.005.029,54 1.164.298,51 1.370.230,67 1.509.043,04
a. Pengangkutan 741.666,81 864.475,85 1.031.071,35 1.126.573,07
1. Angkutan Rel 1.110,97 1.256,62 1.451,41 1.573,33
2. Angkutan Jalan Raya 637.355,83 747.376,20 897.314,81 981.303,48
3. Angkutan Laut 0,00 0,00 0,00 0,00
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 455,29 502,84 556,76 584,60
5. Angkutan Udara 0,00 0,00 0,00 0,00
6. Jasa Penunjang Angkutan 102.744,71 115.340,19 131.748,37 143.111,66
b. Komunikasi 263.362,73 299.822,66 339.159,32 382.469,97
1. Pos dan Telekomunikasi 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Jasa Penunjang Komunikasi 0,00 0,00 0,00 0,00
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERSH 732.697,43 860.162,41 1.012.604,60 1.163.521,28
a. Bank 236.732,89 283.388,83 346.612,88 403.561,37
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 88.065,82 105.597,96 125.215,95 145.525,98
c. Sewa Bangunan 334.985,00 386.261,76 441.798,48 500.204,24
d. Jasa Perusahaan 72.913,72 84.913,86 98.977,29 114.229,69
9. JASA-JASA 1.375.816,06 1.544.456,44 1.730.601,45 1.920.728,34
a. Pemerintahan Umum 902.841,73 999.675,42 1.103.609,68 1.230.193,70
1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Jasa Pemerintah lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00
b. Swasta 472.974,33 544.781,02 626.991,78 690.534,64
1. Sosial Kemasyarakatan 142.618,29 162.804,48 190.930,58 210.023,64
2. Hiburan & Rekreasi 16.686,22 18.762,98 21.190,16 23.281,63
3. Perorangan & Rumahtangga 313.669,82 363.213,55 414.871,03 457.229,36
PDRB DENGAN MIGAS 66.519.529,55 74.498.000,40 82.977.554,24 89.012.757,37
PDRB TANPA MIGAS 65.346.675,62 73.173.337,62 81.469.279,74 87.469.038,43
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 92
TABEL 1.2 : PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BEKASIATAS DASAR HARGA
KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHATAHUN 2006-2009
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008*) 2009**)


(1) (2) (3) (4) (5)
1. PERTANIAN 859.058,70 884.656,60 935.339,07 991.095,68
a. Tanaman Bahan Makanan 539.931,04 559.026,67 598.322,17 636.201,14
b. Tanaman Perkebunan 7.508,90 3.771,30 3.993,44 4.143,20
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 260.296,33 268.358,82 277.053,64 292.291,59
d. Kehutanan 374,00 371,24 370,14 369,21
e. Perikanan 50.948,44 53.128,56 55.599,67 58.090,53
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 596.695,49 633.410,71 655.916,11 678.180,90
a. Minyak dan Gas Bumi 590.403,60 627.433,42 650.191,65 672.688,28
b. Pertambangan tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00
c. Penggalian 6.291,89 5.977,30 5.724,46 5.492,62
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 35.087.557,79 37.050.863,06 39.067.966,95 40.653.221,28
a. Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00
1. Pengilangan Minyak Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Gas Alam Cair 0,00 0,00 0,00 0,00
b. Industri Tanpa Migas 35.087.557,79 37.050.863,06 39.067.966,95 40.653.221,28
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 786.106,69 827.175,77 876.877,50 940.190,20
a. Listrik 679.537,09 711.183,61 749.412,50 802.695,73
b. Gas 94.533,91 101.792,99 112.173,91 121.024,43
c. Air Bersih 12.035,69 14.199,17 15.291,09 16.470,03
5. BANGUNAN 482.599,00 547.239,41 624.126,55 711.629,09
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 3.947.358,93 4.334.092,27 4.774.815,62 5.244.796,77
a. Perdagangan Besar & Eceran 3.628.131,87 3.994.022,50 4.411.397,86 4.852.537,64
b. Hotel 16.112,55 17.525,62 19.069,63 20.776,36
c. Restoran 303.114,51 322.544,15 344.348,13 371.482,77
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 629.069,48 692.403,77 739.028,63 803.964,40
a. Pengangkutan 379.534,29 411.549,75 447.111,30 484.139,77
1. Angkutan Rel 822,31 889,00 971,10 1.048,78
2. Angkutan Jalan Raya 320.336,70 347.725,49 377.928,27 409.069,55
3. Angkutan Laut 0,00 0,00 0,00 0,00
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 290,00 293,19 295,42 298,04
5. Angkutan Udara 0,00 0,00 0,00 0,00
6. Jasa Penunjang Angkutan 58.085,27 62.642,06 67.916,53 73.723,39
b. Komunikasi 249.535,19 280.854,02 291.917,33 319.824,62
1. Pos dan Telekomunikasi 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Jasa Penunjang Komunikasi 0,00 0,00 0,00 0,00
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERSH 451.850,22 489.177,19 532.336,52 579.516,75
a. Bank 121.699,53 133.050,88 149.216,56 167.271,77
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 55.608,92 59.957,53 64.718,16 69.908,56
c. Sewa Bangunan 226.526,81 244.331,82 263.291,97 283.170,51
d. Jasa Perusahaan 48.014,96 51.836,95 55.109,83 59.165,91
9. JASA-JASA 953.078,35 1.022.272,72 1.096.077,64 1.187.159,48
a. Pemerintahan Umum 622.957,51 670.382,40 720.750,92 783.672,47
1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Jasa Pemerintah lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00
b. Swasta 330.120,84 351.890,32 375.326,72 403.487,01
1. Sosial Kemasyarakatan 102.006,28 108.463,28 115.448,32 123.137,17
2. Hiburan & Rekreasi 9.367,50 9.914,57 10.510,43 11.182,05
3. Perorangan & Rumahtangga 218.747,05 233.512,48 249.367,97 269.167,79
PDRB DENGAN MIGAS 43.793.374,65 46.481.291,50 49.302.484,58 51.789.754,54
PDRB TANPA MIGAS 43.202.971,05 45.853.858,08 48.652.292,93 51.117.066,26
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 93
TABEL 2.1 : LAJU PERTUMBUHAN PDRB KABUPATEN BEKASIATAS DASAR HARGA
BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2006-2009
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008*) 2009**)


(1) (2) (3) (4) (5)
1. PERTANIAN 9,40 15,15 12,96 10,70
a. Tanaman Bahan Makanan 9,05 19,65 12,67 10,46
b. Tanaman Perkebunan 13,39 -28,91 12,63 8,70
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 10,98 6,55 12,11 11,00
d. Kehutanan 1,85 7,11 7,71 6,00
e. Perikanan 5,41 13,60 20,19 12,33
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 26,52 12,90 13,79 2,39
a. Minyak dan Gas Bumi 26,70 12,94 13,86 2,35
b. Pertambangan tanpa Migas - - - -
c. Penggalian 10,62 8,50 6,10 6,80
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 16,29 11,42 10,35 5,85
a. Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00
1. Pengilangan Minyak Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Gas Alam Cair 0,00 0,00 0,00 0,00
b. Industri Tanpa Migas 16,29 11,42 10,35 5,85
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 4,95 11,13 11,05 10,40
a. Listrik 8,96 9,18 9,09 9,22
b. Gas -13,11 18,45 20,57 15,60
c. Air Bersih 10,20 63,49 16,31 13,22
5. BANGUNAN 16,14 21,98 23,97 19,68
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 16,14 13,93 16,17 14,90
a. Perdagangan Besar & Eceran 16,51 13,97 16,21 15,11
b. Hotel 12,88 10,44 12,33 12,02
c. Restoran 11,93 13,69 15,93 12,55
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 19,53 15,85 17,69 10,13
a. Pengangkutan 21,99 16,56 19,27 9,26
1. Angkutan Rel 9,12 13,11 15,50 8,40
2. Angkutan Jalan Raya 23,59 17,26 20,06 9,36
3. Angkutan Laut - - - -
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 4,76 10,44 10,72 5,00
5. Angkutan Udara - - - -
6. Jasa Penunjang Angkutan 13,16 12,26 14,23 8,62
b. Komunikasi 13,11 13,84 13,12 12,77
1. Pos dan Telekomunikasi - - - -
2. Jasa Penunjang Komunikasi - - - -
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERSH 14,34 17,40 17,72 14,90
a. Bank 15,00 19,71 22,31 16,43
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 19,91 19,91 18,58 16,22
c. Sewa Bangunan 12,28 15,31 14,38 13,22
d. Jasa Perusahaan 15,42 16,46 16,56 15,41
9. JASA-JASA 33,49 12,26 12,05 10,99
a. Pemerintahan Umum 46,52 10,73 10,40 11,47
1. Adm. Pemerintah & Pertahanan - - - -
2. Jasa Pemerintah lainnya - - - -
b. Swasta 14,12 15,18 15,09 10,13
1. Sosial Kemasyarakatan 13,65 14,15 17,28 10,00
2. Hiburan & Rekreasi 14,31 12,45 12,94 9,87
3. Perorangan & Rumahtangga 14,32 15,79 14,22 10,21
PDRB DENGAN MIGAS 16,34 11,99 11,38 7,27
PDRB TANPA MIGAS 16,17 11,98 11,34 7,36
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 94
TABEL 2.2 : LAJU PERTUMBUHAN PDRB KABUPATEN BEKASIATAS DASAR HARGA
KONSTAN 2000 (LPE) MENURUT LAPANGAN USAHATAHUN 2006-2009
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008*) 2009**)


(1) (2) (3) (4) (5)
1. PERTANIAN 4,52 2,98 5,73 5,96
a. Tanaman Bahan Makanan 5,98 3,54 7,03 6,33
b. Tanaman Perkebunan 3,61 -49,78 5,89 3,75
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 2,31 3,10 3,24 5,50
d. Kehutanan -2,35 -0,74 -0,30 -0,25
e. Perikanan 1,10 4,28 4,65 4,48
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 3,89 6,15 3,55 3,39
a. Minyak dan Gas Bumi 3,89 6,27 3,63 3,46
b. Pertambangan tanpa Migas - - - -
c. Penggalian 3,28 -5,00 -4,23 -4,05
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 5,56 5,60 5,44 4,06
a. Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00
1. Pengilangan Minyak Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Gas Alam Cair 0,00 0,00 0,00 0,00
b. Industri Tanpa Migas 5,56 5,60 5,44 4,06
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 1,76 5,22 6,01 7,22
a. Listrik 5,94 4,66 5,38 7,11
b. Gas -20,76 7,68 10,20 7,89
c. Air Bersih 2,18 17,98 7,69 7,71
5. BANGUNAN 8,99 13,39 14,05 14,02
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 8,44 9,80 10,17 9,84
a. Perdagangan Besar & Eceran 8,66 10,08 10,45 10,00
b. Hotel 7,59 8,77 8,81 8,95
c. Restoran 5,90 6,41 6,76 7,88
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 10,37 10,07 6,73 8,79
a. Pengangkutan 8,83 8,44 8,64 8,28
1. Angkutan Rel 7,58 8,11 9,23 8,00
2. Angkutan Jalan Raya 8,95 8,55 8,69 8,24
3. Angkutan Laut - - - -
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. -0,34 1,10 0,76 0,89
5. Angkutan Udara - - - -
6. Jasa Penunjang Angkutan 8,24 7,84 8,42 8,55
b. Komunikasi 12,80 12,55 3,94 9,56
1. Pos dan Telekomunikasi - - - -
2. Jasa Penunjang Komunikasi - - - -
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERSH 6,42 8,26 8,82 8,86
a. Bank 7,28 9,33 12,15 12,10
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 7,53 7,82 7,94 8,02
c. Sewa Bangunan 5,42 7,86 7,76 7,55
d. Jasa Perusahaan 7,80 7,96 6,31 7,36
9. JASA-JASA 14,27 7,26 7,22 8,31
a. Pemerintahan Umum 18,84 7,61 7,51 8,73
1. Adm. Pemerintah & Pertahanan - - - -
2. Jasa Pemerintah lainnya - - - -
b. Swasta 6,55 6,59 6,66 7,50
1. Sosial Kemasyarakatan 6,81 6,33 6,44 6,66
2. Hiburan & Rekreasi 6,95 5,84 6,01 6,39
3. Perorangan & Rumahtangga 6,41 6,75 6,79 7,94
PDRB DENGAN MIGAS 5,99 6,14 6,07 5,04
PDRB TANPA MIGAS 6,02 6,14 6,10 5,07
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 95
TABEL 3.1 : DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KABUPATEN BEKASIATAS DASAR
HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008*) 2009**)


(1) (2) (3) (4) (5)
1. PERTANIAN 1,97 2,02 2,05 2,12
a. Tanaman Bahan Makanan 1,28 1,37 1,39 1,43
b. Tanaman Perkebunan 0,02 0,01 0,01 0,01
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 0,55 0,52 0,52 0,54
d. Kehutanan 0,00 0,00 0,00 0,00
e. Perikanan 0,12 0,12 0,13 0,13
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 1,78 1,79 1,83 1,75
a. Minyak dan Gas Bumi 1,76 1,78 1,82 1,73
b. Pertambangan tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00
c. Penggalian 0,02 0,02 0,02 0,02
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 79,78 79,36 78,63 77,58
a. Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00
1. Pengilangan Minyak Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Gas Alam Cair 0,00 0,00 0,00 0,00
b. Industri Tanpa Migas 79,78 79,36 78,63 77,58
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 2,31 2,29 2,28 2,35
a. Listrik 1,94 1,89 1,85 1,88
b. Gas 0,35 0,37 0,40 0,43
c. Air Bersih 0,02 0,03 0,04 0,04
5. BANGUNAN 1,18 1,29 1,43 1,60
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 8,31 8,45 8,82 9,44
a. Perdagangan Besar & Eceran 7,64 7,78 8,12 8,71
b. Hotel 0,04 0,04 0,04 0,04
c. Restoran 0,63 0,64 0,66 0,70
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 1,51 1,56 1,65 1,70
a. Pengangkutan 1,11 1,16 1,24 1,27
1. Angkutan Rel 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Angkutan Jalan Raya 0,96 1,00 1,08 1,10
3. Angkutan Laut 0,00 0,00 0,00 0,00
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 0,00 0,00 0,00 0,00
5. Angkutan Udara 0,00 0,00 0,00 0,00
6. Jasa Penunjang Angkutan 0,15 0,15 0,16 0,16
b. Komunikasi 0,40 0,40 0,41 0,43
1. Pos dan Telekomunikasi 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Jasa Penunjang Komunikasi 0,00 0,00 0,00 0,00
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERSH 1,10 1,15 1,22 1,31
a. Bank 0,36 0,38 0,42 0,45
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 0,13 0,14 0,15 0,16
c. Sewa Bangunan 0,00 0,00 0,00 0,56
d. Jasa Perusahaan 0,11 0,11 0,12 0,13
9. JASA-JASA 2,07 2,07 2,09 2,16
a. Pemerintahan Umum 1,36 1,34 1,33 1,38
1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Jasa Pemerintah lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00
b. Swasta 0,71 0,73 0,76 0,78
1. Sosial Kemasyarakatan 0,21 0,22 0,23 0,24
2. Hiburan & Rekreasi 0,03 0,03 0,03 0,03
3. Perorangan & Rumahtangga 0,47 0,49 0,50 0,51
PDRB DENGAN MIGAS 100,00 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 96


TABEL 3.2 : DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KABUPATEN BEKASIATAS DASAR
HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008*) 2009**)


(1) (2) (3) (4) (5)
1. PERTANIAN 1,96 1,90 1,90 1,91
a. Tanaman Bahan Makanan 1,23 1,20 1,21 1,23
b. Tanaman Perkebunan 0,02 0,01 0,01 0,01
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 0,59 0,58 0,56 0,56
d. Kehutanan 0,00 0,00 0,00 0,00
e. Perikanan 0,12 0,11 0,11 0,11
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 1,36 1,36 1,33 1,31
a. Minyak dan Gas Bumi 1,35 1,35 1,32 1,30
b. Pertambangan tanpa Migas 0,00 0,00 0,00 0,00
c. Penggalian 0,01 0,01 0,01 0,01
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 80,12 79,71 79,24 78,50
a. Industri Migas 0,00 0,00 0,00 0,00
1. Pengilangan Minyak Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Gas Alam Cair 0,00 0,00 0,00 0,00
b. Industri Tanpa Migas 80,12 79,71 79,24 78,50
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 1,80 1,78 1,78 1,82
a. Listrik 1,55 1,53 1,52 1,55
b. Gas 0,22 0,22 0,23 0,23
c. Air Bersih 0,03 0,03 0,03 0,03
5. BANGUNAN 1,10 1,18 1,27 1,37
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 9,01 9,32 9,68 10,13
a. Perdagangan Besar & Eceran 8,28 8,59 8,95 9,37
b. Hotel 0,04 0,04 0,04 0,04
c. Restoran 0,69 0,69 0,70 0,72
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 1,44 1,49 1,50 1,55
a. Pengangkutan 0,87 0,89 0,91 0,93
1. Angkutan Rel 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Angkutan Jalan Raya 0,73 0,75 0,77 0,79
3. Angkutan Laut 0,00 0,00 0,00 0,00
4, Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 0,00 0,00 0,00 0,00
5. Angkutan Udara 0,00 0,00 0,00 0,00
6. Jasa Penunjang Angkutan 0,13 0,13 0,14 0,14
b. Komunikasi 0,57 0,60 0,59 0,62
1. Pos dan Telekomunikasi 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Jasa Penunjang Komunikasi 0,00 0,00 0,00 0,00
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERSH 1,03 1,05 1,08 1,12
a. Bank 0,28 0,29 0,30 0,32
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 0,13 0,13 0,13 0,13
c. Sewa Bangunan 0,52 0,53 0,53 0,55
d. Jasa Perusahaan 0,11 0,11 0,11 0,11
9. JASA-JASA 2,18 2,20 2,22 2,29
a. Pemerintahan Umum 1,42 1,44 1,46 1,51
1. Adm. Pemerintah & Pertahanan 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Jasa Pemerintah lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00
b. Swasta 0,75 0,76 0,76 0,78
1. Sosial Kemasyarakatan 0,23 0,23 0,23 0,24
2. Hiburan & Rekreasi 0,02 0,02 0,02 0,02
3. Perorangan & Rumahtangga 0,50 0,50 0,51 0,52
PDRB DENGAN MIGAS 100,00 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 97


TABEL 4.1 : INDEKS HARGA IMPLISIT PDRB KABUPATEN BEKASI MENURUT
LAPANGAN USAHA

LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008*) 2009**)


(1) (2) (3) (4) (5)
1. PERTANIAN 152,23 170,22 181,85 189,98
a. Tanaman Bahan Makanan 158,08 182,67 192,30 199,76
b. Tanaman Perkebunan 178,33 252,42 268,47 281,28
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 139,69 144,37 156,78 164,95
d. Kehutanan 135,29 146,00 157,72 167,60
e. Perikanan 150,54 164,00 188,35 202,50
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 198,48 211,10 231,97 229,71
a. Minyak dan Gas Bumi 198,65 211,12 231,97 229,49
b. Pertambangan tanpa Migas - - - -
c. Penggalian 182,71 208,68 231,19 257,34
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 151,24 159,58 167,00 169,87
a. Industri Migas - - - -
1. Pengilangan Minyak Bumi - - - -
2. Gas Alam Cair - - - -
b. Industri Tanpa Migas 151,24 159,58 167,00 169,87
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 195,31 206,28 216,08 222,48
a. Listrik 189,55 197,74 204,72 208,75
b. Gas 244,83 269,32 294,65 315,71
c. Air Bersih 131,22 181,85 196,40 206,45
5. BANGUNAN 162,83 175,17 190,39 199,85
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 140,01 145,28 153,20 160,26
a. Perdagangan Besar & Eceran 140,17 145,11 152,68 159,77
b. Hotel 147,62 149,89 154,74 159,10
c. Restoran 137,72 147,14 159,78 166,69
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 159,76 168,15 185,41 187,70
a. Pengangkutan 195,41 210,05 230,61 232,70
1. Angkutan Rel 135,10 141,35 149,46 150,01
2. Angkutan Jalan Raya 198,96 214,93 237,43 239,89
3. Angkutan Laut - - - -
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 157,00 171,51 188,47 196,15
5. Angkutan Udara - - - -
6. Jasa Penunjang Angkutan 176,89 184,13 193,99 194,12
b. Komunikasi 105,54 106,75 116,18 119,59
1. Pos dan Telekomunikasi - - - -
2. Jasa Penunjang Komunikasi - - - -
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERSH 162,15 175,84 190,22 200,77
a. Bank 194,52 212,99 232,29 241,26
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 158,37 176,12 193,48 208,17
c. Sewa Bangunan 147,88 158,09 167,80 176,64
d. Jasa Perusahaan 151,86 163,81 179,60 193,07
9. JASA-JASA 144,35 151,08 157,89 161,79
a. Pemerintahan Umum 144,93 149,12 153,12 156,98
1. Adm. Pemerintah & Pertahanan - - - -
2. Jasa Pemerintah lainnya - - - -
b. Swasta 143,27 154,82 167,05 171,14
1. Sosial Kemasyarakatan 139,81 150,10 165,38 170,56
2. Hiburan & Rekreasi 178,13 189,25 201,61 208,21
3. Perorangan & Rumahtangga 143,39 155,54 166,37 169,87
PDRB DENGAN MIGAS 151,89 160,28 168,30 171,87
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 98


TABEL 4.2 : INFLASI PDRB KABUPATEN BEKASIMENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN
DASAR 2000

LAPANGAN USAHA 2006 2007 2008*) 2009**)


(1) (2) (3) (4) (5)
1. PERTANIAN 4,66 11,82 6,84 4,47
a. Tanaman Bahan Makanan 2,89 15,56 5,27 3,88
b. Tanaman Perkebunan 9,44 41,55 6,36 4,77
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 8,47 3,35 8,59 5,21
d. Kehutanan 4,30 7,91 8,03 6,27
e. Perikanan 4,26 8,94 14,85 7,51
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 21,79 6,36 9,88 -0,97
a. Minyak dan Gas Bumi 21,95 6,28 9,88 -1,07
b. Pertambangan tanpa Migas - - - -
c. Penggalian 7,10 14,21 10,79 11,31
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 10,16 5,51 4,65 1,72
a. Industri Migas - - - -
1. Pengilangan Minyak Bumi - - - -
2. Gas Alam Cair - - - -
b. Industri Tanpa Migas 10,16 5,51 4,65 1,72
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 3,14 5,62 4,75 2,96
a. Listrik 2,85 4,32 3,53 1,97
b. Gas 9,66 10,00 9,41 7,15
c. Air Bersih 7,85 38,58 8,00 5,12
5. BANGUNAN 6,56 7,58 8,69 4,96
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 7,10 3,77 5,45 4,61
a. Perdagangan Besar & Eceran 7,22 3,53 5,22 4,65
b. Hotel 4,92 1,54 3,23 2,82
c. Restoran 5,70 6,84 8,59 4,33
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 8,30 5,25 10,26 1,24
a. Pengangkutan 12,09 7,49 9,78 0,91
1. Angkutan Rel 1,43 4,62 5,74 0,37
2. Angkutan Jalan Raya 13,44 8,03 10,47 1,03
3. Angkutan Laut - - - -
4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 5,12 9,24 9,89 4,07
5. Angkutan Udara - - - -
6. Jasa Penunjang Angkutan 4,54 4,09 5,36 0,07
b. Komunikasi 0,27 1,15 8,83 2,93
1. Pos dan Telekomunikasi - - - -
2. Jasa Penunjang Komunikasi - - - -
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERSH 7,44 8,44 8,18 5,55
a. Bank 7,20 9,50 9,06 3,86
b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 11,51 11,21 9,86 7,59
c. Sewa Bangunan 6,51 6,90 6,14 5,27
d. Jasa Perusahaan 7,07 7,87 9,64 7,50
9. JASA-JASA 16,82 4,66 4,51 2,47
a. Pemerintahan Umum 23,30 2,89 2,68 2,52
1. Adm. Pemerintah & Pertahanan - - - -
2. Jasa Pemerintah lainnya - - - -
b. Swasta 7,10 8,06 7,90 2,45
1. Sosial Kemasyarakatan 6,40 7,36 10,18 3,13
2. Hiburan & Rekreasi 6,88 6,24 6,53 3,27
3. Perorangan & Rumahtangga 7,43 8,47 6,96 2,10
PDRB DENGAN MIGAS 9,77 5,52 5,01 2,12
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 99


TABEL 5. : ANGKA AGREGATIF PDRB, JUMLAH PENDUDUKDAN PDRB PERKAPITA KABUPATEN
BEKASI

Uraian 2006 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] (3) [4] (5)

NILAI ABSOLUT
PDRB Atas dasar Harga Berlaku (Juta Rp) 66.519.529,55 74.498.000,40 82.977.554,24 89.012.757,37
PDRB Atas Dasar Harga Konstan2000 (Juta Rp) 43.793.374,65 46.481.291,50 49.302.484,58 51.789.754,54
Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 2.054.795 2.126.189 2.193.776 2.274.842
PDRB Per kapita Atas Dasar Harga Berlaku (Rp) 32.372.830,16 35.038.277,60 37.824.077,86 39.129.204,30
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan2000 (Rp) 21.312.770,69 21.861.316,89 22.473.800,69 22.766.308,40
PDRB Per kapita Atas Dasar Harga Berlaku tanpa
Sektor Industri (Rp) 6.547.304,40 7.230.499,17 8.083.768,39 8.771.288,49

INDEKS PERKEMBANGAN
PDRB Atas dasar Harga Berlaku 211,77 237,17 264,16 283.38
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 139,42 147,98 156,96 164.88
Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 123,15 127,43 131,48 136.34
PDRB Per kapita Atas Dasar Harga Berlaku 171,96 186,12 200,91 207.85
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan2000 113,21 116,12 119,38 120.93

INDEKS BERANTAI
PDRB Atas dasar Harga Berlaku 116,34 130,30 145,13 155.68
PDRB Atas Dasar Harga Konstan2000 105,99 112,49 119,32 125.34
Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 101,33 104,85 108,18 112.18
PDRB Per kapita Atas Dasar Harga Berlaku 114,82 124,27 134,15 138.78
PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan2000 104,60 107,29 110,30 111.73

INDEKS HARGA IMPLISIT PDRB 151,89 160,28 168,30 171,87


*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 100
LAMPIRAN 2
1
TABEL-TABEL POKOK PDRB KECAMATAN
SERIES DATA 2007-2009

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 1


TABEL 1.1.1 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN SETU
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 60.098,84 61.511,87 66.891,12


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 34.347,88 35.371,28 38.875,82
1.2 Tanaman Perkebunan 1.781,66 2.094,78 2.218,90
1.3 Peternakan 23.862,87 23.924,54 25.757,16
1.4 Kehutanan 54,43 57,15 61,73
1.5 Perikanan 51,99 64,11 68,11
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 1.072,00 1.173,19 1.291,21
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 198.229,19 216.503,57 232.026,44
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 33.885,96 37.762,51 41.576,52
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 32.835,10 37.363,06 42.123,11
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 148.288,02 166.051,44 185.442,74
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 11.068,08 11.991,15 13.015,20
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 7.006,79 7.591,15 8.199,96
09. JASA-JASA 45.130,33 49.164,98 53.560,33
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 537.614,29 589.112,93 644.126,65

TABEL 1.2.1 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN SETU
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 38.840,95 39.600,51 41.501,33


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 18.854,80 18.948,74 19.596,78
1.2 Tanaman Perkebunan 980,12 1.028,33 1.078,33
1.3 Peternakan 18.921,28 19.534,33 20.733,07
1.4 Kehutanan 51,57 53,52 55,56
1.5 Perikanan 33,19 35,58 37,58
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 671,78 702,51 741,30
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 124.214,56 130.345,22 135.687,83
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 16.427,50 17.476,48 18.396,69
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 18.024,91 19.121,82 20.547,86
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 102.068,44 109.682,88 117.385,81
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 6.621,52 6.836,08 7.112,13
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 4.101,41 4.212,18 4.315,77
09. JASA-JASA 29.871,68 31.138,68 32.460,81
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 340.842,74 359.116,36 378.149,53
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 101
TABEL 2.1.1 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN SETU
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 1,55 2,35 8,75


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 2,33 2,98 9,91
1.2 Tanaman Perkebunan -14,80 17,57 5,93
1.3 Peternakan 1,93 0,26 7,66
1.4 Kehutanan -4,02 5,00 8,00
1.5 Perikanan -6,95 23,31 6,24
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 10,06 9,44 10,06
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 9,18 9,22 7,17
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 10,56 11,44 10,10
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 18,43 13,79 12,74
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 9,53 11,98 11,68
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 8,19 8,34 8,54
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 9,49 8,34 8,02
09. JASA-JASA 8,88 8,94 8,94
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 9,14 9,58 9,34

TABEL 2.2.1 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN SETU
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN -7,26 1,96 4,80


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan -13,77 0,50 3,42
1.2 Tanaman Perkebunan -28,32 4,92 4,86
1.3 Peternakan 1,94 3,24 6,14
1.4 Kehutanan 4,50 3,80 3,80
1.5 Perikanan -5,68 7,23 5,62
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 6,63 4,57 5,52
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 6,12 4,94 4,10
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 4,68 6,39 5,27
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 11,08 6,09 7,46
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 8,93 7,46 7,02
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 3,40 3,24 4,04
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 3,92 2,70 2,46
09. JASA-JASA 4,03 4,24 4,25
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 5,32 5,36 5,30
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 102
TABEL 3.1.1 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN SETU
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 11,18 10,44 10,40


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 6,39 6,00 6,04
1.2 Tanaman Perkebunan 0,33 0,36 0,34
1.3 Peternakan 4,44 4,06 4,00
1.4 Kehutanan 0,01 0,01 0,01
1.5 Perikanan 0,01 0,01 0,01
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,20 0,20 0,20
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 36,87 36,75 36,02
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 6,30 6,41 6,45
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 6,11 6,34 6,54
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 27,58 28,19 28,79
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 2,06 2,04 2,02
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1,30 1,29 1,27
09. JASA-JASA 8,39 8,35 8,32
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00

TABEL 3.2.1 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN SETU
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 11,40 11,03 10,97


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 5,53 5,28 5,18
1.2 Tanaman Perkebunan 0,29 0,29 0,29
1.3 Peternakan 5,55 5,44 5,48
1.4 Kehutanan 0,02 0,01 0,01
1.5 Perikanan 0,01 0,01 0,01
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,20 0,20 0,20
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 36,44 36,30 35,88
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 4,82 4,87 4,86
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 5,29 5,32 5,43
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 29,95 30,54 31,04
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 1,94 1,90 1,88
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1,20 1,17 1,14
09. JASA-JASA 8,76 8,67 8,58
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 103
TABEL 4.1 :
ANGKA AGREGAT PDRB, JUMLAH PENDUDUK DAN
PDRB PERKAPITA KECAMATAN SETU

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

NILAI ABSOLUT

PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp) 537.614,29 589.112,93 644.126,65

PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp) 340.842,74 359.116,36 378.149,53

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 80.481 83.016 86.099

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku (Rp) 6.680.015,02 7.096.378,13 7.481.232,60

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp) 4.235.070,83 4.325.869,17 4.392.031,57

INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100)

PDRB atas dasar harga berlaku 288,63 316,28 345,81

PDRB atas dasar harga konstan 2000 182,99 192,80 203,02

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 120,76 124,57 129,19

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku 239,00 253,90 267,67

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 151,53 154,78 157,14

INDEKS HARGA IMPLISIT 157,73 164,05 170,34


*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 104
TABEL 1.1.2 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN SERANG BARU
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 46.857,36 49.646,44 54.805,95


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 26.143,61 27.231,65 30.965,69
1.2 Tanaman Perkebunan 413,74 415,38 436,11
1.3 Peternakan 19.909,66 21.538,61 22.924,54
1.4 Kehutanan 14,47 14,76 15,49
1.5 Perikanan 375,89 446,04 464,11
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 1.152,00 1.273,19 1.363,65
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 290.254,01 311.843,44 340.784,54
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 28.585,02 31.123,37 33.856,00
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 24.634,66 27.709,06 30.612,97
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 138.621,47 153.149,00 168.699,02
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 10.260,88 11.062,25 11.945,13
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1.838,44 1.982,02 2.122,94
09. JASA-JASA 33.118,18 35.840,50 38.786,59
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 575.322,03 623.629,28 682.976,80

TABEL 1.2.2 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN SERANG BARU
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 22.598,39 23.428,46 24.628,08


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 14.056,10 14.579,82 15.265,66
1.2 Tanaman Perkebunan 194,54 206,23 214,91
1.3 Peternakan 8.226,28 8.492,81 8.991,41
1.4 Kehutanan 11,95 12,67 13,15
1.5 Perikanan 109,52 136,93 142,96
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 726,08 762,39 799,29
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 183.124,03 193.232,47 203.422,51
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 13.857,89 14.403,89 14.980,53
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 16.265,32 17.181,06 17.933,16
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 99.142,83 104.318,08 110.340,46
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 5.960,80 6.306,52 6.527,39
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1.040,48 1.099,78 1.117,34
09. JASA-JASA 21.788,83 22.699,61 23.507,02
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 364.504,64 383.432,26 403.255,78
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 105
TABEL 2.1.2 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN SERANG BARU
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 5,58 5,95 10,39


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 9,62 4,16 13,71
1.2 Tanaman Perkebunan 8,62 0,40 4,99
1.3 Peternakan 0,61 8,18 6,43
1.4 Kehutanan 0,24 2,00 5,00
1.5 Perikanan 8,13 18,66 4,05
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 5,66 10,52 7,11
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 9,58 7,44 9,28
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 8,76 8,88 8,78
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 16,95 12,48 10,48
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 7,32 10,48 10,15
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 7,80 7,81 7,98
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 8,37 7,81 7,11
09. JASA-JASA 8,14 8,22 8,22
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 8,82 8,40 9,52

TABEL 2.2.2 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN SERANG BARU
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN -3,69 3,67 5,12


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan -6,49 3,73 4,70
1.2 Tanaman Perkebunan 25,91 6,01 4,21
1.3 Peternakan 0,63 3,24 5,87
1.4 Kehutanan 3,45 6,00 3,80
1.5 Perikanan 17,37 25,03 4,40
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 1,20 5,00 4,84
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 6,14 5,52 5,27
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 2,98 3,94 4,00
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 6,70 5,63 4,38
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 6,02 5,22 5,77
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 6,40 5,80 3,50
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 5,73 5,70 1,60
09. JASA-JASA 4,74 4,18 3,56
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 5,24 5,19 5,17
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 106
TABEL 3.1.2 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN SERANG BARU
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 8,14 7,96 8,02


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 4,54 4,37 4,53
1.2 Tanaman Perkebunan 0,07 0,07 0,06
1.3 Peternakan 3,46 3,45 3,36
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,07 0,07 0,07
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,20 0,20 0,20
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 50,45 50,00 49,90
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 4,97 4,99 4,96
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 4,28 4,44 4,48
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 24,09 24,56 24,70
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 1,78 1,77 1,75
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 0,32 0,32 0,31
09. JASA-JASA 5,76 5,75 5,68
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00

TABEL 3.2.2 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN SERANG BARU
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 6,20 6,11 6,11


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 3,86 3,80 3,79
1.2 Tanaman Perkebunan 0,05 0,05 0,05
1.3 Peternakan 2,26 2,21 2,23
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,03 0,04 0,04
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,20 0,20 0,20
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 50,24 50,40 50,45
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 3,80 3,76 3,71
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 4,46 4,48 4,45
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 27,20 27,21 27,36
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 1,64 1,64 1,62
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 0,29 0,29 0,28
09. JASA-JASA 5,98 5,92 5,83
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 107
TABEL 4.2 :
ANGKA AGREGAT PDRB, JUMLAH PENDUDUK DAN
PDRB PERKAPITA KECAMATAN SERANG BARU

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

NILAI ABSOLUT

PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp) 575.322,03 623.629,28 682.976,80

PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp) 364.504,64 383.432,26 403.255,78

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 65.361 67.433 69.934

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku (Rp) 8.802.221,97 9.248.131,96 9.766.019,32

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp) 5.576.791,11 5.686.121,97 5.766.233,66

INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100)

PDRB atas dasar harga berlaku 228,78 247,99 271,59

PDRB atas dasar harga konstan 2000 144,95 152,48 160,36

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 141,87 146,37 151,80

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku 161,26 169,43 178,92

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 102,17 104,17 105,64

INDEKS HARGA IMPLISIT 157,84 162,64 169,37


*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 108
TABEL 1.1.3 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN CIKARANG PUSAT
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 45.255,92 51.266,10 55.879,11


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 18.005,36 20.121,61 22.675,44
1.2 Tanaman Perkebunan 59,29 66,85 70,29
1.3 Peternakan 27.028,08 30.882,07 32.924,54
1.4 Kehutanan 23,31 23,54 24,72
1.5 Perikanan 139,89 172,03 184,11
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 830,43 916,96 963,76
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 262.908,40 288.778,59 316.455,13
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 22.112,58 24.423,35 27.048,86
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 82.194,87 94.918,64 109.203,89
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 270.246,28 306.675,48 347.515,33
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 15.618,10 16.984,69 18.640,69
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 25.570,54 27.807,96 30.316,24
09. JASA-JASA 37.916,82 42.154,02 47.286,27
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 762.653,94 853.925,78 953.309,29

TABEL 1.2.3 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN CIKARANG PUSAT
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 29.389,50 31.017,99 32.692,97


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 5.611,57 6.466,83 6.948,74
1.2 Tanaman Perkebunan 26,54 28,78 29,33
1.3 Peternakan 23.643,29 24.409,34 25.534,33
1.4 Kehutanan 27,33 27,33 28,37
1.5 Perikanan 80,76 85,72 89,58
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 520,39 549,08 571,97
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 164.753,49 173.392,12 179.839,32
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 10.719,91 11.303,12 11.968,52
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 45.121,08 48.577,85 53.270,19
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 186.013,78 198.880,95 212.547,60
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 9.343,59 9.682,87 10.186,17
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 14.967,66 15.430,11 15.955,92
09. JASA-JASA 25.097,07 26.698,28 28.658,35
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 485.926,47 515.532,36 545.691,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 109
TABEL 2.1.3 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN CIKARANG PUSAT
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 2,11 13,28 9,00


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan -1,97 11,75 12,69
1.2 Tanaman Perkebunan 47,05 12,77 5,14
1.3 Peternakan 3,65 14,26 6,61
1.4 Kehutanan -31,59 1,00 5,00
1.5 Perikanan 9,06 22,98 7,02
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 5,14 10,42 5,10
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 10,46 9,84 9,58
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 10,12 10,45 10,75
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 19,90 15,48 15,05
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 10,48 13,48 13,32
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 8,73 8,75 9,75
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 10,17 8,75 9,02
09. JASA-JASA 11,10 11,18 12,18
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 10,94 11,97 11,64

TABEL 2.2.3 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN CIKARANG PUSAT
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN -7,56 5,54 5,40


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan -20,59 15,24 7,45
1.2 Tanaman Perkebunan 0,65 8,46 1,91
1.3 Peternakan -3,86 3,24 4,61
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 3,80
1.5 Perikanan 0,00 6,13 4,51
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN -0,35 5,51 4,17
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 5,43 5,24 3,72
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 5,81 5,44 5,89
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 7,43 7,66 9,66
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 7,08 6,92 6,87
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 3,93 3,63 5,20
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 4,57 3,09 3,41
09. JASA-JASA 6,15 6,38 7,34
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 5,32 6,09 5,85
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 110
TABEL 3.1.3 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN CIKARANG PUSAT
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 5,93 6,00 5,86


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 2,36 2,36 2,38
1.2 Tanaman Perkebunan 0,01 0,01 0,01
1.3 Peternakan 3,54 3,62 3,45
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,02 0,02 0,02
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,11 0,11 0,10
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 34,47 33,82 33,20
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 2,90 2,86 2,84
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 10,78 11,12 11,46
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 35,43 35,91 36,45
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 2,05 1,99 1,96
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 3,35 3,26 3,18
09. JASA-JASA 4,97 4,94 4,96
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00

TABEL 3.2.3 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN CIKARANG PUSAT
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 6,05 6,02 5,98


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 1,15 1,25 1,27
1.2 Tanaman Perkebunan 0,01 0,01 0,01
1.3 Peternakan 4,87 4,73 4,68
1.4 Kehutanan 0,01 0,01 0,01
1.5 Perikanan 0,02 0,02 0,02
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,11 0,11 0,10
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 33,91 33,63 32,96
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 2,21 2,19 2,19
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 9,29 9,42 9,76
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 38,28 38,58 38,95
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 1,92 1,88 1,87
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 3,08 2,99 2,92
09. JASA-JASA 5,16 5,18 5,25
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 111
TABEL 4.3 :
ANGKA AGREGAT PDRB, JUMLAH PENDUDUK DAN
PDRB PERKAPITA KECAMATAN CIKARANG PUSAT

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

NILAI ABSOLUT

PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp) 762.653,94 853.925,78 953.309,29

PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp) 485.926,47 515.532,36 545.691,00

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 43.256 44.644 46.272

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku (Rp) 17.631.171,25 19.127.447,89 20.602.292,75

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp) 11.233.735,78 11.547.629,18 11.793.114,67

INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100)

PDRB atas dasar harga berlaku 276,50 309,59 345,62

PDRB atas dasar harga konstan 2000 176,17 186,91 197,84

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 122,83 126,77 131,39

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku 225,11 244,21 263,04

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 143,43 147,44 150,57

INDEKS HARGA IMPLISIT 156,95 165,64 174,70


*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 112
TABEL 1.1.4 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN CIKARANG SELATAN
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 19.623,74 21.526,47 22.760,60


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 5.570,11 7.835,94 8.614,10
1.2 Tanaman Perkebunan 60,39 73,45 77,67
1.3 Peternakan 13.857,36 13.475,48 13.924,54
1.4 Kehutanan 14,31 14,45 15,17
1.5 Perikanan 121,57 127,15 129,11
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 12.255.651,63 13.515.287,50 14.415.248,64
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 192.014,53 215.709,12 239.523,41
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 91.372,17 105.032,31 118.633,99
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 686.353,50 782.099,82 860.702,74
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 38.123,01 42.484,29 47.442,20
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 107.529,54 119.938,45 133.911,28
09. JASA-JASA 106.210,74 119.529,57 135.713,87
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 13.496.878,87 14.921.607,52 15.973.936,74

TABEL 1.2.4 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN CIKARANG SELATAN
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 20.367,44 22.315,23 23.131,97


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 3.124,91 4.173,36 4.448,74
1.2 Tanaman Perkebunan 31,61 36,97 38,33
1.3 Peternakan 17.125,64 18.023,62 18.834,33
1.4 Kehutanan 10,84 10,71 11,12
1.5 Perikanan 74,44 70,57 75,58
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 6.195.555,44 6.566.788,76 6.888.630,98
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 93.086,29 99.830,13 105.983,81
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 50.158,98 53.753,86 57.870,24
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 472.425,42 507.196,59 544.772,32
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 22.807,24 24.220,03 25.924,70
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 62.942,18 66.551,54 70.479,62
09. JASA-JASA 70.300,68 75.704,13 82.250,83
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 6.987.643,67 7.416.360,28 7.799.320,60
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 113
TABEL 2.1.4 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN CIKARANG SELATAN
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 10,21 9,70 5,73


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 29,51 40,68 9,93
1.2 Tanaman Perkebunan -11,31 21,62 5,75
1.3 Peternakan 4,17 -2,76 3,33
1.4 Kehutanan 1,70 1,00 5,00
1.5 Perikanan 0,64 4,59 1,55
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 11,55 10,28 6,66
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 12,53 12,34 11,04
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 19,86 14,95 12,95
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 10,16 13,95 10,05
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 10,18 11,44 11,67
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 11,62 11,54 11,65
09. JASA-JASA 11,11 12,54 13,54
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 11,53 10,56 7,05

TABEL 2.2.4 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN CIKARANG SELATAN
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 1,22 9,56 3,66


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 7,89 33,55 6,60
1.2 Tanaman Perkebunan -28,38 16,96 3,70
1.3 Peternakan 0,00 5,24 4,50
1.4 Kehutanan 0,00 -1,20 3,80
1.5 Perikanan 67,51 -5,20 7,11
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 6,07 5,99 4,90
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 6,55 7,24 6,16
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 7,14 7,17 7,66
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 6,40 7,36 7,41
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 5,31 6,19 7,04
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 7,76 5,73 5,90
09. JASA-JASA 6,16 7,69 8,65
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 6,11 6,14 5,16
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 114
TABEL 3.1.4 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN CIKARANG SELATAN
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 0,15 0,14 0,14


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 0,04 0,05 0,05
1.2 Tanaman Perkebunan 0,00 0,00 0,00
1.3 Peternakan 0,10 0,09 0,09
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,00 0,00 0,00
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 90,80 90,58 90,24
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 1,42 1,45 1,50
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 0,68 0,70 0,74
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 5,09 5,24 5,39
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 0,28 0,28 0,30
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 0,80 0,80 0,84
09. JASA-JASA 0,79 0,80 0,85
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00

TABEL 3.2.4 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN CIKARANG SELATAN
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 0,29 0,30 0,30


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 0,04 0,06 0,06
1.2 Tanaman Perkebunan 0,00 0,00 0,00
1.3 Peternakan 0,25 0,24 0,24
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,00 0,00 0,00
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 88,66 88,54 88,32
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 1,33 1,35 1,36
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 0,72 0,72 0,74
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 6,76 6,84 6,98
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 0,33 0,33 0,33
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 0,90 0,90 0,90
09. JASA-JASA 1,01 1,02 1,05
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 115
TABEL 4.4 :
ANGKA AGREGAT PDRB, JUMLAH PENDUDUK DAN
PDRB PERKAPITA KECAMATAN CIKARANG SELATAN

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

NILAI ABSOLUT

PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp) 13.496.878,87 14.921.607,52 15.973.936,74

PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp) 6.987.643,67 7.416.360,28 7.799.320,60

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 85.267 87.969 91.208

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku (Rp) 158.289.594,67 169.623.475,56 175.137.452,18

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp) 81.950.152,71 84.306.520,25 85.511.365,26

INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100)

PDRB atas dasar harga berlaku 318,33 351,93 376,75

PDRB atas dasar harga konstan 2000 164,81 174,92 183,95

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 149,25 153,98 159,65

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku 198,29 228,55 235,98

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 110,42 113,60 115,22

INDEKS HARGA IMPLISIT 193,15 201,20 204,81


*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 116
TABEL 1.1.5 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN CIBARUSAH
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 46.967,16 64.734,76 69.572,22


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 20.290,91 33.244,82 35.773,14
1.2 Tanaman Perkebunan 227,56 118,06 122,06
1.3 Peternakan 26.289,88 31.198,60 33.490,68
1.4 Kehutanan 108,69 111,19 119,34
1.5 Perikanan 50,11 62,10 67,00
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 4.093,16 4.355,91 4.465,36
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 124.687,69 136.882,14 146.433,78
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 24.878,10 26.838,49 28.980,20
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 22.568,54 25.631,09 28.596,61
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 149.357,10 165.916,32 183.811,46
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 18.670,21 20.656,72 22.648,02
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 6.735,67 7.384,98 8.105,02
09. JASA-JASA 37.188,73 40.401,83 43.892,55
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 435.146,34 492.802,24 536.505,23

TABEL 1.2.5 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN CIBARUSAH
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 28.945,45 32.368,02 34.215,39


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 12.584,70 15.159,36 16.131,32
1.2 Tanaman Perkebunan 134,58 131,29 135,09
1.3 Peternakan 16.143,93 16.990,43 17.856,95
1.4 Kehutanan 51,85 52,47 54,99
1.5 Perikanan 30,39 34,46 37,04
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 3.327,93 3.508,32 3.268,76
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 84.385,86 86.965,26 90.633,70
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 12.269,87 12.600,85 13.323,10
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 24.012,74 26.067,59 27.799,57
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 133.482,39 139.747,76 147.758,34
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 15.386,32 16.776,27 17.875,97
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 7.889,10 8.097,79 8.265,80
09. JASA-JASA 30.640,24 32.588,53 34.601,54
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 340.339,90 358.720,39 377.742,16
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 117
TABEL 2.1.5 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN CIBARUSAH
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 22,12 37,83 7,47


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 11,91 63,84 7,61
1.2 Tanaman Perkebunan 81,47 -48,12 3,39
1.3 Peternakan 30,95 18,67 7,35
1.4 Kehutanan 6,12 2,30 7,33
1.5 Perikanan 77,34 23,91 7,90
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 4,32 6,42 2,51
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 9,33 9,78 6,98
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 7,56 7,88 7,98
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 11,26 13,57 11,57
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 9,80 11,09 10,79
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 9,67 10,64 9,64
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 7,33 9,64 9,75
09. JASA-JASA 8,50 8,64 8,64
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 10,60 13,25 8,87

TABEL 2.2.5 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN CIBARUSAH
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN -0,43 11,82 5,71


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan -1,40 20,46 6,41
1.2 Tanaman Perkebunan 69,98 -2,45 2,89
1.3 Peternakan 0,00 5,24 5,10
1.4 Kehutanan 0,00 1,20 4,80
1.5 Perikanan 0,00 13,42 7,47
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,14 5,42 -6,83
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 6,03 3,06 4,22
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 5,08 2,70 5,73
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 6,80 8,56 6,64
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 6,73 4,69 5,73
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 6,23 9,03 6,56
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 6,44 2,65 2,07
09. JASA-JASA 5,98 6,36 6,18
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 5,69 5,40 5,30
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 118
TABEL 3.1.5 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN CIBARUSAH
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 10,79 13,14 9,06


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 4,66 6,75 6,67
1.2 Tanaman Perkebunan 0,05 0,02 0,02
1.3 Peternakan 6,04 6,33 6,24
1.4 Kehutanan 0,02 0,02 0,02
1.5 Perikanan 0,01 0,01 0,01
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,94 0,88 0,83
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 28,65 27,78 27,29
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 5,72 5,45 5,40
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 5,19 5,20 5,33
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 34,32 33,67 34,26
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 4,29 4,19 4,22
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1,55 1,50 1,51
09. JASA-JASA 8,55 8,20 8,18
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00

TABEL 3.2.5 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN CIBARUSAH
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 8,50 9,02 9,06


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 3,70 4,23 4,27
1.2 Tanaman Perkebunan 0,04 0,04 0,04
1.3 Peternakan 4,74 4,74 4,73
1.4 Kehutanan 0,02 0,01 0,01
1.5 Perikanan 0,01 0,01 0,01
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,98 0,98 0,87
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 24,79 24,24 23,99
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 3,61 3,51 3,53
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 7,06 7,27 7,36
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 39,22 38,96 39,12
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 4,52 4,68 4,73
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 2,32 2,26 2,19
09. JASA-JASA 9,00 9,08 9,16
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 119
TABEL 4.5 :
ANGKA AGREGAT PDRB, JUMLAH PENDUDUK DAN
PDRB PERKAPITA KECAMATAN CIBARUSAH

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

NILAI ABSOLUT

PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp) 435.146,34 492.802,24 536.505,23

PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp) 340.339,90 358.720,39 377.742,16

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 63.194 65.189 67.589

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku (Rp) 6.885.880,67 7.559.592,01 7.937.759,59

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp) 5.385.636,26 5.502.774,85 5.588.811,25

INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100)

PDRB atas dasar harga berlaku 175,11 198,31 215,90

PDRB atas dasar harga konstan 2000 136,96 144,35 152,01

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 131,49 135,64 140,63

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku 133,17 146,20 153,52

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 104,16 106,42 108,09

INDEKS HARGA IMPLISIT 127,86 137,38 142,03


*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 120
TABEL 1.1.6 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN BOJONGMANGU
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 43.301,42 54.703,83 60.358,25


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 21.401,59 28.907,39 32.413,46
1.2 Tanaman Perkebunan 1.462,09 1.607,20 1.767,20
1.3 Peternakan 20.124,30 23.836,73 25.796,11
1.4 Kehutanan 199,43 211,40 230,91
1.5 Perikanan 114,01 141,12 150,58
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 1.120,80 1.237,58 1.300,75
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 15.740,10 16.802,55 17.670,82
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 11.754,71 12.579,89 13.471,80
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 7.077,91 7.782,17 8.411,74
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 47.257,73 51.494,38 55.610,85
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 1.661,56 1.772,06 1.889,90
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 343,18 365,89 386,90
09. JASA-JASA 21.094,43 22.490,88 23.844,83
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 149.351,82 169.229,23 182.945,85

TABEL 1.2.6 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN BOJONGMANGU
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 28.683,51 30.386,00 32.329,66


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 14.646,72 15.925,40 16.939,19
1.2 Tanaman Perkebunan 1.007,79 1.013,26 1.075,27
1.3 Peternakan 12.819,63 13.234,98 14.088,64
1.4 Kehutanan 136,60 134,03 143,56
1.5 Perikanan 72,77 78,33 83,00
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 343,90 361,07 371,96
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 23.886,66 24.715,03 25.666,12
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 8.701,99 9.221,97 9.760,97
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 2.538,58 2.568,04 2.663,29
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 28.652,33 30.211,01 31.386,04
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 433,97 458,53 482,73
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 270,00 278,37 283,63
09. JASA-JASA 14.939,75 15.244,61 15.951,41
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 108.450,69 113.444,63 118.895,81
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 121
TABEL 2.1.6 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN BOJONGMANGU
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 22,85 26,33 10,34


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 19,53 35,07 12,13
1.2 Tanaman Perkebunan 4,86 9,93 9,96
1.3 Peternakan 28,68 18,45 8,22
1.4 Kehutanan 0,37 6,00 9,23
1.5 Perikanan 4,39 23,78 6,70
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 9,83 10,42 5,10
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 7,01 6,75 5,17
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 6,98 7,02 7,09
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 7,65 9,95 8,09
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 6,49 8,97 7,99
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 6,63 6,65 6,65
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 6,55 6,62 5,74
09. JASA-JASA 6,72 6,62 6,02
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 10,99 13,31 8,11

TABEL 2.2.6 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN BOJONGMANGU
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 2,06 5,94 6,40


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 2,24 8,73 6,37
1.2 Tanaman Perkebunan 2,20 0,54 6,12
1.3 Peternakan 1,94 3,24 6,45
1.4 Kehutanan -6,99 -1,88 7,11
1.5 Perikanan 1,35 7,64 5,97
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 2,02 4,99 3,02
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 4,72 3,47 3,85
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 7,11 5,98 5,84
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 4,55 1,16 3,71
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 5,41 5,44 3,89
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 4,95 5,66 5,28
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 2,99 3,10 1,89
09. JASA-JASA 7,60 2,04 4,64
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 4,74 4,60 4,81
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 122
TABEL 3.1.6 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN BOJONGMANGU
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 28,99 32,33 32,99


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 14,33 17,08 17,72
1.2 Tanaman Perkebunan 0,98 0,95 0,97
1.3 Peternakan 13,47 14,09 14,10
1.4 Kehutanan 0,13 0,12 0,13
1.5 Perikanan 0,08 0,08 0,08
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,75 0,73 0,71
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 10,54 9,93 9,66
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 7,87 7,43 7,36
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 4,74 4,60 4,60
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 31,64 30,43 30,40
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 1,11 1,05 1,03
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 0,23 0,22 0,21
09. JASA-JASA 14,12 13,29 13,03
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00

TABEL 3.2.6 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN BOJONGMANGU
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 26,45 26,78 27,19


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 13,51 14,04 14,25
1.2 Tanaman Perkebunan 0,93 0,89 0,90
1.3 Peternakan 11,82 11,67 11,85
1.4 Kehutanan 0,13 0,12 0,12
1.5 Perikanan 0,07 0,07 0,07
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,32 0,32 0,31
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 22,03 21,79 21,59
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 8,02 8,13 8,21
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 2,34 2,26 2,24
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 26,42 26,63 26,40
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 0,40 0,40 0,41
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 0,25 0,25 0,24
09. JASA-JASA 13,78 13,44 13,42
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 123
TABEL 4.6 :
ANGKA AGREGAT PDRB, JUMLAH PENDUDUK DAN
PDRB PERKAPITA KECAMATAN BOJONGMANGU

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

NILAI ABSOLUT

PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp) 149.351,82 169.229,23 182.945,85

PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp) 108.450,69 113.444,63 118.895,81

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 25.508 26.286 27.205

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku (Rp) 5.855.097,17 6.437.998,61 6.724.714,19

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp) 4.251.634,30 4.315.781,43 4.370.366,28

INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100)

PDRB atas dasar harga berlaku 199,97 226,58 244,95

PDRB atas dasar harga konstan 2000 145,20 151,89 159,19

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 119,58 123,23 127,54

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku 167,22 183,87 192,06

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 121,43 123,26 124,82

INDEKS HARGA IMPLISIT 137,71 149,17 153,87


*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 124
TABEL 1.1.7 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN CIKARANG TIMUR
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 80.693,97 85.771,38 91.302,12


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 62.548,50 64.003,56 67.782,53
1.2 Tanaman Perkebunan 376,94 186,31 186,68
1.3 Peternakan 17.217,72 20.893,90 22.600,93
1.4 Kehutanan 40,92 41,00 42,04
1.5 Perikanan 509,88 646,62 689,94
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 1.417,39 1.563,81 1.651,71
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 778.152,50 858.457,84 919.435,81
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 34.710,79 38.299,89 42.371,17
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 36.510,19 41.384,30 46.081,42
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 299.004,17 334.854,77 374.503,86
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 31.076,88 34.324,41 37.911,32
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 10.294,07 11.369,80 12.398,76
09. JASA-JASA 43.190,77 47.272,29 51.739,52
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 1.315.050,72 1.453.298,49 1.577.395,69

TABEL 1.2.7 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN CIKARANG TIMUR
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 46.903,50 46.531,42 48.403,47


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 35.166,41 34.616,28 36.395,87
1.2 Tanaman Perkebunan 96,64 97,69 99,00
1.3 Peternakan 11.308,49 11.445,89 11.865,96
1.4 Kehutanan 12,90 12,67 13,04
1.5 Perikanan 319,06 358,88 375,25
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 888,22 936,41 980,24
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 488.635,02 517.046,04 541.164,62
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 16.827,37 17.725,18 18.748,30
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 20.042,36 21.179,83 22.478,74
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 205.808,19 220.155,40 234.054,35
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 18.591,86 20.068,14 20.716,57
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 6.025,61 6.308,88 6.525,67
09. JASA-JASA 28.587,88 29.939,94 31.357,29
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 832.310,01 879.891,24 924.774,89
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 125
TABEL 2.1.7 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN CIKARANG TIMUR
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 33,75 6,29 6,45


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 47,05 2,33 5,90
1.2 Tanaman Perkebunan 6,91 7,91 8,91
1.3 Peternakan 5,03 21,35 8,17
1.4 Kehutanan 1,96 0,19 2,54
1.5 Perikanan 0,62 26,82 6,70
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 5,86 10,33 5,62
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 10,46 10,32 7,10
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 10,22 10,34 10,63
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 17,38 13,35 11,35
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 9,44 11,99 11,84
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 10,20 10,45 10,45
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 9,45 10,45 9,05
09. JASA-JASA 9,54 9,45 9,45
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 11,54 10,51 8,54

TABEL 2.2.7 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN CIKARANG TIMUR
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 17,71 -0,79 4,02


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 22,00 -1,56 5,14
1.2 Tanaman Perkebunan 0,00 1,09 1,34
1.3 Peternakan 6,74 1,22 3,67
1.4 Kehutanan 0,00 -1,78 2,92
1.5 Perikanan 0,00 12,48 4,56
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,33 5,43 4,68
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 4,90 5,81 4,66
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 4,36 5,34 5,77
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 4,92 5,68 6,13
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 5,47 6,97 6,31
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 5,32 7,94 3,23
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 3,89 4,70 3,44
09. JASA-JASA 4,66 4,73 4,73
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 5,67 5,72 5,10
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 126
TABEL 3.1.7 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN CIKARANG TIMUR
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 6,14 5,90 5,79


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 4,76 4,40 4,30
1.2 Tanaman Perkebunan 0,03 0,01 0,01
1.3 Peternakan 1,31 1,44 1,43
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,04 0,04 0,04
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,11 0,11 0,10
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 59,17 59,07 58,29
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 2,64 2,64 2,69
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 2,78 2,85 2,92
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 22,74 23,04 23,74
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 2,36 2,36 2,40
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 0,78 0,78 0,79
09. JASA-JASA 3,28 3,25 3,28
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00

TABEL 3.2.7 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN CIKARANG TIMUR
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 5,64 5,29 5,27


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 4,23 3,93 3,94
1.2 Tanaman Perkebunan 0,01 0,01 0,01
1.3 Peternakan 1,36 1,30 1,28
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,04 0,04 0,04
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,11 0,11 0,11
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 58,71 58,76 58,52
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 2,02 2,01 2,03
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 2,41 2,41 2,43
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 24,73 25,02 25,31
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 2,23 2,28 2,24
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 0,72 0,72 0,71
09. JASA-JASA 3,43 3,40 3,39
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 127
TABEL 4.7 :
ANGKA AGREGAT PDRB, JUMLAH PENDUDUK DAN
PDRB PERKAPITA KECAMATAN CIKARANG TIMUR

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

NILAI ABSOLUT

PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp) 1.315.050,72 1.453.298,49 1.577.395,69

PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp) 832.310,01 879.891,24 924.774,89

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 77.356 79.823 82.769

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku (Rp) 16.999.983,49 18.206.513,05 19.057.807,75

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp) 10.759.475,76 11.023.028,97 11.172.961,95

INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100)

PDRB atas dasar harga berlaku 270,41 298,84 324,35

PDRB atas dasar harga konstan 2000 171,15 180,93 190,16

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 126,15 130,18 134,98

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku 214,35 229,56 240,30

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 135,66 138,99 140,88

INDEKS HARGA IMPLISIT 158,00 165,17 170,57


*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 128
TABEL 1.1.8 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN KEDUNGWARINGIN
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 68.368,84 70.847,29 77.000,93


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 34.462,22 36.616,38 40.188,88
1.2 Tanaman Perkebunan 60,72 67,85 71,72
1.3 Peternakan 33.577,72 33.828,37 36.399,33
1.4 Kehutanan 5,13 5,17 6,00
1.5 Perikanan 263,06 329,50 335,00
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 149,14 164,53 173,92
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 255.683,05 276.418,94 295.245,84
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 22.171,04 24.266,21 26.680,69
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 28.226,37 31.319,98 34.439,45
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 185.340,49 203.800,40 223.598,92
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 11.143,91 12.084,46 13.104,39
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 9.202,28 10.015,76 10.897,14
09. JASA-JASA 31.501,79 34.286,55 37.317,48
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 611.786,91 663.204,11 718.458,76

TABEL 1.2.8 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN KEDUNGWARINGIN
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 45.795,60 46.372,80 49.215,45


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 19.515,75 20.154,66 21.682,60
1.2 Tanaman Perkebunan 11,96 11,74 12,00
1.3 Peternakan 26.096,34 26.012,51 27.324,66
1.4 Kehutanan 10,00 11,00 11,30
1.5 Perikanan 161,55 182,88 185,00
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 93,46 94,52 97,22
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 160.225,67 169.520,14 178.073,47
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 10.748,25 11.230,39 11.805,62
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 15.494,94 16.529,07 17.799,73
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 127.572,10 135.165,83 141.990,15
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 6.666,89 7.089,28 7.460,87
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 5.461,53 5.657,55 5.935,34
09. JASA-JASA 20.850,97 21.715,41 22.616,65
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 392.909,41 413.374,99 434.994,49
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 129
TABEL 2.1.8 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN KEDUNGWARINGIN
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 17,13 3,63 8,69


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 27,78 6,25 9,76
1.2 Tanaman Perkebunan 26,86 11,75 5,70
1.3 Peternakan 8,00 0,75 7,60
1.4 Kehutanan 0,00 0,78 16,05
1.5 Perikanan 2,70 25,26 1,67
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 4,76 10,32 5,71
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 9,41 8,11 6,81
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 9,40 9,45 9,95
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 11,87 10,96 9,96
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 7,17 9,96 9,71
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 8,21 8,44 8,44
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 8,70 8,84 8,80
09. JASA-JASA 9,78 8,84 8,84
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 9,62 8,40 8,33

TABEL 2.2.8 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN KEDUNGWARINGIN
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 4,55 1,26 6,13


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 2,67 3,27 7,58
1.2 Tanaman Perkebunan 15,99 -1,84 2,18
1.3 Peternakan 6,03 -0,32 5,04
1.4 Kehutanan 0,00 10,00 2,73
1.5 Perikanan 0,00 13,21 1,16
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN -0,72 1,13 2,85
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 5,05 5,80 5,05
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 4,59 4,49 5,12
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 6,27 6,67 7,69
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 5,85 5,95 5,05
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 3,43 6,34 5,24
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 4,61 3,59 4,91
09. JASA-JASA 4,89 4,15 4,15
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 5,24 5,21 5,23
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 130
TABEL 3.1.8 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN KEDUNGWARINGIN
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 11,17 11,67 12,71


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 5,63 5,52 5,59
1.2 Tanaman Perkebunan 0,00 1,00 2,00
1.3 Peternakan 5,49 5,10 5,07
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,04 0,05 0,05
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,02 0,02 0,02
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 41,79 41,68 41,09
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 3,62 3,66 3,71
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 4,61 4,72 4,79
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 30,29 30,73 31,12
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 1,82 1,82 1,82
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1,50 1,51 1,52
09. JASA-JASA 5,15 5,17 5,19
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00

TABEL 3.2.8 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN KEDUNGWARINGIN
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 11,65 12,22 13,31


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 4,97 4,88 4,98
1.2 Tanaman Perkebunan 0,00 1,00 2,00
1.3 Peternakan 6,64 6,29 6,28
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,04 0,04 0,04
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,02 0,02 0,02
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 40,78 41,01 40,94
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 2,74 2,72 2,71
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 3,94 4,00 4,09
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 32,47 32,70 32,64
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 1,70 1,71 1,72
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1,39 1,37 1,36
09. JASA-JASA 5,31 5,25 5,20
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 131
TABEL 4.8 :
ANGKA AGREGAT PDRB, JUMLAH PENDUDUK DAN
PDRB PERKAPITA KECAMATAN KEDUNGWARINGIN

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

NILAI ABSOLUT

PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp) 611.786,91 663.204,11 718.458,76

PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp) 392.909,41 413.374,99 434.994,49

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 54.034 55.737 57.792

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku (Rp) 11.322.258,39 11.898.812,49 12.431.803,09

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp) 7.271.521,88 7.416.527,39 7.526.898,03

INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100)

PDRB atas dasar harga berlaku 179,80 194,91 211,15

PDRB atas dasar harga konstan 2000 115,47 121,49 127,84

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 123,35 127,24 131,93

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku 194,36 204,26 213,41

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 124,83 127,31 129,21

INDEKS HARGA IMPLISIT 155,71 160,44 165,17


*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 132
TABEL 1.1.9 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN CIKARANG UTARA
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 42.888,17 43.821,21 46.802,54


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 19.810,67 22.093,48 23.995,54
1.2 Tanaman Perkebunan 135,64 142,39 147,00
1.3 Peternakan 22.739,27 21.339,54 22.411,00
1.4 Kehutanan 27,51 28,00 29,00
1.5 Perikanan 175,08 217,80 220,00
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 13.392.956,01 14.949.222,19 16.013.038,79
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 264.937,91 299.724,25 336.080,80
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 106.919,16 122.931,16 138.882,46
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 526.422,47 603.174,87 690.617,77
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 248.697,12 279.908,61 315.610,95
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 169.969,44 191.300,61 215.519,26
09. JASA-JASA 151.408,78 170.410,58 193.501,22
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 14.904.199,06 16.660.493,47 17.950.053,80

TABEL 1.2.9 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN CIKARANG UTARA
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 26.729,95 26.345,75 26.436,64


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 10.412,01 11.938,24 12.049,76
1.2 Tanaman Perkebunan 74,76 69,28 68,00
1.3 Peternakan 16.112,05 14.192,31 14.182,00
1.4 Kehutanan 26,00 25,00 20,00
1.5 Perikanan 105,14 120,91 116,88
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 8.442.794,90 8.951.620,13 9.367.340,03
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 128.438,65 137.712,31 151.708,32
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 58.693,54 62.914,21 70.007,54
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 362.342,96 391.162,65 422.396,19
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 148.784,02 159.574,20 172.465,00
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 99.491,23 106.149,03 115.907,61
09. JASA-JASA 100.217,18 107.929,66 117.273,46
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 9.367.492,43 9.943.407,94 10.443.534,80
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 133
TABEL 2.1.9 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN CIKARANG UTARA
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 12,78 2,18 6,80


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 24,40 11,52 8,61
1.2 Tanaman Perkebunan 3,68 4,97 3,24
1.3 Peternakan 4,41 -6,16 5,02
1.4 Kehutanan 0,00 1,78 3,57
1.5 Perikanan 5,01 24,40 1,01
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 11,54 11,62 7,12
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 12,63 13,13 12,13
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 20,04 14,98 12,98
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 11,41 14,58 14,50
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 12,40 12,55 12,76
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 11,31 12,55 12,66
09. JASA-JASA 11,62 12,55 13,55
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 11,63 11,78 7,74

TABEL 2.2.9 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN CIKARANG UTARA
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 5,34 -1,44 0,35


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 14,66 14,66 0,93
1.2 Tanaman Perkebunan -7,32 -7,32 -1,85
1.3 Peternakan -11,91 -11,91 -0,07
1.4 Kehutanan -3,85 -3,85 -20,00
1.5 Perikanan 15,00 15,00 -3,34
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 6,09 6,03 4,64
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 6,64 7,22 10,16
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 7,30 7,19 11,27
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 7,36 7,95 7,98
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 7,43 7,25 8,08
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 5,65 6,69 9,19
09. JASA-JASA 6,65 7,70 8,66
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 6,17 6,15 5,03
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 134
TABEL 3.1.9 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN CIKARANG UTARA
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 0,29 0,26 0,26


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 0,13 0,13 0,13
1.2 Tanaman Perkebunan 0,00 0,00 0,00
1.3 Peternakan 0,15 0,13 0,12
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,00 0,00 0,00
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 89,86 89,73 89,21
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 1,78 1,80 1,87
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 0,72 0,74 0,77
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 3,53 3,62 3,85
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 1,67 1,68 1,76
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1,14 1,15 1,20
09. JASA-JASA 1,02 1,02 1,08
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00

TABEL 3.2.9 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN CIKARANG UTARA
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 0,29 0,26 0,25


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 0,11 0,12 0,12
1.2 Tanaman Perkebunan 0,00 0,00 0,00
1.3 Peternakan 0,17 0,14 0,14
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,00 0,00 0,00
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 90,13 90,03 89,70
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 1,37 1,38 1,45
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 0,63 0,63 0,67
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 3,87 3,93 4,04
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 1,59 1,60 1,65
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1,06 1,07 1,11
09. JASA-JASA 1,07 1,09 1,12
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 135
TABEL 4.9 :
ANGKA AGREGAT PDRB, JUMLAH PENDUDUK DAN
PDRB PERKAPITA KECAMATAN CIKARANG UTARA

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

NILAI ABSOLUT

PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp) 14.904.199,06 16.660.493,47 17.950.053,80

PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp) 9.367.492,43 9.943.407,94 10.443.534,80

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 168.203 173.601 180.012

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku (Rp) 88.608.402,12 95.970.031,70 99.715.873,37

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp) 55.691.589,51 57.277.365,55 58.015.770,05

INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100)

PDRB atas dasar harga berlaku 238,11 266,17 286,77

PDRB atas dasar harga konstan 2000 149,66 158,86 166,85

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 125,37 129,39 134,17

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku 189,93 205,71 213,74

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 119,37 122,77 124,36

INDEKS HARGA IMPLISIT 159,11 167,55 171,88


*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 136
TABEL 1.1.10 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN KARANG BAHAGIA
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 92.063,60 99.687,07 109.085,70


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 61.492,89 66.889,30 73.864,65
1.2 Tanaman Perkebunan 247,17 317,10 320,00
1.3 Peternakan 30.207,23 32.321,73 34.726,47
1.4 Kehutanan 12,96 13,66 14,58
1.5 Perikanan 103,35 145,28 160,00
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 160.481,03 174.314,49 186.143,82
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 31.654,12 34.718,24 38.183,12
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 70.166,46 79.203,90 87.821,28
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 136.561,67 152.785,20 170.436,08
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 18.389,80 20.002,59 21.758,82
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 9.180,12 10.077,02 11.063,56
09. JASA-JASA 43.523,29 47.775,52 52.443,19
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 562.020,09 618.564,03 676.935,56

TABEL 1.2.10 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN KARANG BAHAGIA
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 56.402,03 57.751,66 61.569,58


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 35.121,80 36.164,90 38.749,47
1.2 Tanaman Perkebunan 157,00 164,43 170,00
1.3 Peternakan 21.056,35 21.339,54 22.567,00
1.4 Kehutanan 2,11 2,12 2,11
1.5 Perikanan 64,77 80,68 81,00
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 84.520,59 88.932,56 92.855,92
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 15.356,26 16.567,59 17.395,19
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 54.287,87 58.035,29 60.839,65
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 131.884,15 140.351,11 148.726,77
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 13.383,70 14.173,34 14.890,06
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 7.044,03 7.364,53 7.622,93
09. JASA-JASA 31.443,24 33.260,66 34.783,75
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 394.321,87 416.436,74 438.683,85
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 137
TABEL 2.1.10 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN KARANGBAHAGIA
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 14,97 8,28 9,43


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 17,93 8,78 10,43
1.2 Tanaman Perkebunan 10,31 28,29 0,91
1.3 Peternakan 9,45 7,00 7,44
1.4 Kehutanan 7,58 5,40 6,70
1.5 Perikanan 3,67 40,57 10,14
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 1,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 8,74 8,62 6,79
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 9,48 9,68 9,98
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 11,46 12,88 10,88
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 9,04 11,88 11,55
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 8,18 8,77 8,78
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 9,56 9,77 9,79
09. JASA-JASA 8,75 9,77 9,77
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 10,17 10,06 9,44

TABEL 2.2.10 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN KARANGBAHAGIA
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN -0,46 2,39 6,61


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan -1,85 2,97 7,15
1.2 Tanaman Perkebunan 6,33 4,73 3,39
1.3 Peternakan 1,89 1,34 5,75
1.4 Kehutanan 0,00 0,47 -0,47
1.5 Perikanan 3,19 24,55 0,40
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 5,46 5,22 4,41
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 8,71 7,89 5,00
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 7,64 6,90 4,83
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 7,16 6,42 5,97
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 5,71 5,90 5,06
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 5,83 4,55 3,51
09. JASA-JASA 5,96 5,78 4,58
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 5,59 5,61 5,34
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 138
TABEL 3.1.10 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN KARANGBAHAGIA
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 16,38 16,12 16,11


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 10,94 10,81 10,91
1.2 Tanaman Perkebunan 0,04 0,05 0,05
1.3 Peternakan 5,37 5,23 5,13
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,02 0,02 0,02
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 28,55 28,18 27,50
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 5,63 5,61 5,64
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 12,48 12,80 12,97
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 24,30 24,70 25,18
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 3,27 3,23 3,21
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1,63 1,63 1,63
09. JASA-JASA 7,74 7,72 7,75
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00

TABEL 3.2.10 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN KARANGBAHAGIA
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 14,30 13,87 14,04


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 8,91 8,68 8,83
1.2 Tanaman Perkebunan 0,04 0,04 0,04
1.3 Peternakan 5,34 5,12 5,14
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,02 0,02 0,02
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 7,93 7,93 7,93
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 7,93 7,93 7,93
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 7,93 7,93 7,93
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 7,93 7,93 7,93
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 7,93 7,93 7,93
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 7,93 7,93 7,93
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 7,93 7,93 7,93
09. JASA-JASA 7,93 7,93 7,93
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 139
TABEL 4.10 :
ANGKA AGREGAT PDRB, JUMLAH PENDUDUK DAN
PDRB PERKAPITA KECAMATAN KARANGBAHAGIA

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

NILAI ABSOLUT

PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp) 562.020,09 618.564,03 676.935,56

PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp) 394.321,87 416.436,74 438.683,85

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 80.661 83.232 86.318

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku (Rp) 6.967.680,72 7.431.805,44 7.842.345,33

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp) 4.888.631,07 5.003.324,88 5.082.182,73

INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100)

PDRB atas dasar harga berlaku 218,64 240,64 263,34

PDRB atas dasar harga konstan 2000 153,40 162,00 170,66

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 120,08 123,91 128,50

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku 182,07 194,20 204,93

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 127,75 130,74 132,80

INDEKS HARGA IMPLISIT 142,53 148,54 154,31


*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 140
TABEL 1.1.11 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN CIBITUNG
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 73.515,24 80.430,15 87.427,57


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 40.782,35 45.341,52 49.668,42
1.2 Tanaman Perkebunan 437,82 467,97 486,88
1.3 Peternakan 32.285,88 34.610,46 37.261,62
1.4 Kehutanan 3,19 3,20 3,50
1.5 Perikanan 6,01 6,99 7,12
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 5.024.982,93 5.545.068,66 5.938.962,61
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 168.637,70 189.621,80 212.648,14
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 53.491,72 61.392,45 69.232,26
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 808.140,16 919.421,06 1.045.525,34
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 121.447,62 136.082,06 152.888,20
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 88.510,06 99.175,52 111.225,35
09. JASA-JASA 132.184,60 148.112,85 167.293,46
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 6.470.910,04 7.179.304,54 7.785.202,93

TABEL 1.2.11 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN CIBITUNG
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 32.094,97 34.630,49 36.461,78


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 22.753,68 24.828,35 26.335,13
1.2 Tanaman Perkebunan 267,98 211,38 210,00
1.3 Peternakan 9.068,01 9.584,88 9.910,77
1.4 Kehutanan 2,11 2,00 2,00
1.5 Perikanan 3,20 3,88 3,89
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 3.766.769,76 3.985.396,71 4.152.073,79
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 73.531,21 79.756,92 85.092,10
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 37.377,65 40.419,68 43.771,84
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 612.909,98 656.250,27 720.465,04
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 77.534,63 82.579,56 87.545,46
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 37.406,67 40.030,59 43.539,66
09. JASA-JASA 67.352,16 73.807,38 81.389,98
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 4.704.977,03 4.992.871,60 5.250.339,64
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 141
TABEL 2.1.11 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN CIBITUNG
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 3,35 9,41 8,70


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan -0,34 11,18 9,54
1.2 Tanaman Perkebunan 12,17 6,89 4,04
1.3 Peternakan 8,30 7,20 7,66
1.4 Kehutanan 7,60 0,47 9,38
1.5 Perikanan 18,34 16,24 1,89
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 1,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 10,46 10,35 7,10
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 12,33 12,44 12,14
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 20,70 14,77 12,77
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 10,72 13,77 13,72
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 11,58 12,05 12,35
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 10,29 12,05 12,15
09. JASA-JASA 10,01 12,05 12,95
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 10,54 10,95 8,44

TABEL 2.2.11 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN CIBITUNG
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN -11,64 7,90 5,29


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan -16,66 9,12 6,07
1.2 Tanaman Perkebunan -0,78 -21,12 -0,65
1.3 Peternakan 4,52 5,70 3,40
1.4 Kehutanan 0,00 -5,21 0,00
1.5 Perikanan 0,00 21,25 0,30
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 6,18 5,80 4,18
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 6,14 8,47 6,69
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 6,09 8,14 8,29
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 6,89 7,07 9,79
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 6,24 6,51 6,01
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 6,58 7,01 8,77
09. JASA-JASA 7,21 9,58 10,27
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 6,15 6,12 5,16
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 142
TABEL 3.1.11 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN CIBITUNG
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 1,14 1,12 1,12


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 0,63 0,63 0,64
1.2 Tanaman Perkebunan 0,01 0,01 0,01
1.3 Peternakan 0,50 0,48 0,48
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,00 0,00 0,00
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 77,65 77,24 76,29
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 2,61 2,64 2,73
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 0,83 0,86 0,89
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 12,49 12,81 13,43
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 1,88 1,90 1,96
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1,37 1,38 1,43
09. JASA-JASA 2,04 2,06 2,15
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00

TABEL 3.2.11 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN CIBITUNG
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 0,68 0,69 0,69


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 0,48 0,50 0,50
1.2 Tanaman Perkebunan 0,01 0,00 0,00
1.3 Peternakan 0,19 0,19 0,19
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,00 0,00 0,00
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 80,06 79,82 79,08
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 1,56 1,60 1,62
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 0,79 0,81 0,83
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 13,03 13,14 13,72
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 1,65 1,65 1,67
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 0,80 0,80 0,83
09. JASA-JASA 1,43 1,48 1,55
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 143
TABEL 4.11 :
ANGKA AGREGAT PDRB, JUMLAH PENDUDUK DAN
PDRB PERKAPITA KECAMATAN CIBITUNG

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

NILAI ABSOLUT

PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp) 6.470.910,04 7.179.304,54 7.785.202,93

PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp) 4.704.977,03 4.992.871,60 5.250.339,64

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 150.891 155.679 161.453

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku (Rp) 42.884.665,34 46.116.075,67 48.219.623,87

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp) 31.181.296,63 32.071.580,63 32.519.306,82

INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100)

PDRB atas dasar harga berlaku 219,23 243,23 263,76

PDRB atas dasar harga konstan 2000 159,40 169,16 177,88

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 144,87 149,47 155,01

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku 188,06 202,23 211,45

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 136,74 140,64 142,60

INDEKS HARGA IMPLISIT 137,53 143,79 148,28


*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 144
TABEL 1.1.12 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN CIKARANG BARAT
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 53.053,95 58.644,29 63.496,41


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 20.050,05 23.140,78 25.393,29
1.2 Tanaman Perkebunan 419,17 595,35 597,00
1.3 Peternakan 32.538,62 34.855,37 37.452,09
1.4 Kehutanan 10,21 10,00 10,02
1.5 Perikanan 35,90 42,79 44,00
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 13.855.678,22 15.394.920,75 16.489.667,59
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 293.385,71 332.318,00 373.093,41
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 95.956,01 109.687,32 123.189,83
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 383.374,53 438.235,43 500.446,92
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 149.925,91 168.021,96 188.974,30
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 145.503,96 164.084,81 184.923,59
09. JASA-JASA 122.203,11 137.808,44 155.682,20
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 15.099.081,40 16.803.721,00 18.079.474,25

TABEL 1.2.12 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN CIKARANG BARAT
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 23.250,23 25.991,10 26.665,05


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 10.865,79 12.285,52 12.945,15
1.2 Tanaman Perkebunan 470,51 484,05 490,00
1.3 Peternakan 11.884,97 13.192,31 13.200,45
1.4 Kehutanan 8,00 7,00 6,90
1.5 Perikanan 20,97 22,21 22,55
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 8.682.763,19 9.205.505,20 9.649.013,58
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 142.229,80 153.796,68 165.085,58
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 52.675,29 56.136,22 60.092,60
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 263.881,33 284.198,40 306.083,74
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 89.693,76 95.788,30 103.264,65
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 85.170,41 91.047,51 97.328,20
09. JASA-JASA 81.386,00 87.281,07 94.352,85
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 9.421.050,01 9.999.744,48 10.501.886,25
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 145
TABEL 2.1.12 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN CIKARANG BARAT
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 13,61 10,54 8,27


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 15,47 15,42 9,73
1.2 Tanaman Perkebunan 36,22 42,03 0,28
1.3 Peternakan 10,00 7,12 7,45
1.4 Kehutanan -2,96 -2,03 0,20
1.5 Perikanan 7,79 19,18 2,83
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 1,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 11,67 11,11 7,11
04. LISTRIK. GAS DAN AIR MINUM 14,57 13,27 12,27
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 13,21 14,31 12,31
06. PERDAGANGAN. HOTEL & RESTORAN 12,06 14,31 14,20
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 11,33 12,07 12,47
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 11,97 12,77 12,70
09. JASA-JASA 11,01 12,77 12,97
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 11,74 11,29 7,59

TABEL 2.2.12 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN CIKARANG BARAT
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 3,08 11,79 2,59


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan -2,43 13,07 5,37
1.2 Tanaman Perkebunan -6,33 2,88 1,23
1.3 Peternakan 5,22 11,00 0,06
1.4 Kehutanan -1,23 -12,50 -1,43
1.5 Perikanan -0,94 5,94 1,52
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 6,00 6,02 4,82
04. LISTRIK. GAS DAN AIR MINUM 8,48 8,13 7,34
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 7,53 6,57 7,05
06. PERDAGANGAN. HOTEL & RESTORAN 7,99 7,70 7,70
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 6,41 6,79 7,81
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 6,28 6,90 6,90
09. JASA-JASA 6,73 7,24 8,10
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 6,10 6,14 5,02
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 146
TABEL 3.1.12 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN CIKARANG BARAT
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 0,35 0,35 0,35


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 0,13 0,14 0,14
1.2 Tanaman Perkebunan 0,00 0,00 0,00
1.3 Peternakan 0,22 0,21 0,21
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,00 0,00 0,00
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 91,77 91,62 91,21
04. LISTRIK. GAS DAN AIR MINUM 1,94 1,98 2,06
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 0,64 0,65 0,68
06. PERDAGANGAN. HOTEL & RESTORAN 2,54 2,61 2,77
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 0,99 1,00 1,05
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 0,96 0,98 1,02
09. JASA-JASA 0,81 0,82 0,86
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00

TABEL 3.2.12 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN CIKARANG BARAT
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 0,25 0,26 0,25


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 0,12 0,12 0,12
1.2 Tanaman Perkebunan 0,00 0,00 0,00
1.3 Peternakan 0,13 0,13 0,13
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,00 0,00 0,00
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 92,16 92,06 91,88
04. LISTRIK. GAS DAN AIR MINUM 1,51 1,54 1,57
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 0,56 0,56 0,57
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 2,80 2,84 2,91
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 0,95 0,96 0,98
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 0,90 0,91 0,93
09. JASA-JASA 0,86 0,87 0,90
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 147
TABEL 4.12 :
ANGKA AGREGAT PDRB, JUMLAH PENDUDUK DAN
PDRB PERKAPITA KECAMATAN CIKARANG BARAT

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

NILAI ABSOLUT

PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp) 15.099.081,40 16.803.721,00 18.079.474,25

PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp) 9.421.050,01 9.999.744,48 10.501.886,25

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 163.091 168.261 174.483

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku (Rp) 92.580.715,05 99.866.998,32 103.617.396,81

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp) 57.765.603,31 59.429.959,86 60.188.592,89

INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100)

PDRB atas dasar harga berlaku 279,55 311,11 334,73

PDRB atas dasar harga konstan 2000 174,42 185,14 194,43

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 131,49 135,66 140,67

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku 212,60 229,33 237,95

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 132,65 136,47 138,22

INDEKS HARGA IMPLISIT 160,27 168,04 172,15


*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 148
TABEL 1.1.13 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN TAMBUN SELATAN
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 18.109,47 21.358,96 22.695,73


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 3.178,58 4.939,57 5.363,28
1.2 Tanaman Perkebunan 33,87 38,79 40,00
1.3 Peternakan 14.781,14 16.240,04 17.149,48
1.4 Kehutanan 8,76 8,00 7,97
1.5 Perikanan 107,12 132,55 135,00
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 11.676.402,06 12.768.173,67 13.571.738,99
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 350.109,30 396.218,69 444.438,51
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 111.762,22 128.761,26 147.058,23
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 1.087.768,19 1.234.725,67 1.401.037,11
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 167.976,76 188.049,98 211.838,30
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 155.869,44 176.054,53 198.871,20
09. JASA-JASA 257.729,62 290.074,69 328.509,58
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 13.825.727,06 15.203.417,46 16.326.187,66

TABEL 1.2.13 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN TAMBUN SELATAN
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 9.356,32 9.099,28 9.255,51


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 1.726,60 2.123,01 2.289,34
1.2 Tanaman Perkebunan 119,73 119,56 119,66
1.3 Peternakan 7.443,82 6.779,13 6.769,00
1.4 Kehutanan 4,00 4,00 3,90
1.5 Perikanan 62,17 73,57 73,61
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 7.317.103,67 7.745.604,50 8.104.599,23
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 169.728,69 183.369,91 196.654,21
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 61.352,15 65.897,96 71.825,72
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 748.724,01 804.227,27 868.903,43
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 100.492,75 107.206,16 115.758,64
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 91.237,83 97.689,28 104.669,05
09. JASA-JASA 170.590,74 183.719,01 199.096,72
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 8.668.586,16 9.196.813,37 9.670.762,51
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 149
TABEL 2.1.13 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN TAMBUN SELATAN
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 3,49 17,94 6,26


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan -13,97 55,40 8,58
1.2 Tanaman Perkebunan -87,77 14,52 3,11
1.3 Peternakan 10,10 9,87 5,60
1.4 Kehutanan 67,16 -8,63 -0,38
1.5 Perikanan 10,26 23,74 1,85
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 10,46 9,35 6,29
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 13,77 13,17 12,17
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 20,28 15,21 14,21
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 10,89 13,51 13,47
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 11,90 11,95 12,65
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 11,58 12,95 12,96
09. JASA-JASA 11,75 12,55 13,25
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 10,69 9,96 7,38

TABEL 2.2.13 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN TAMBUN SELATAN
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 0,56 -2,75 1,72


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan -19,00 22,96 7,83
1.2 Tanaman Perkebunan -34,19 -0,14 0,08
1.3 Peternakan 7,50 -8,93 -0,15
1.4 Kehutanan -2,44 0,00 -2,50
1.5 Perikanan 1,63 18,33 0,06
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 5,92 5,86 4,63
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 7,72 8,04 7,24
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 7,52 7,41 9,00
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 7,02 7,41 8,04
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 6,95 6,68 7,98
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 7,40 7,07 7,14
09. JASA-JASA 7,44 7,70 8,37
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 6,11 6,09 5,15
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 150
TABEL 3.1.13 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN TAMBUN SELATAN
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 0,13 0,14 0,14


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 0,02 0,03 0,03
1.2 Tanaman Perkebunan 0,00 0,00 0,00
1.3 Peternakan 0,11 0,11 0,11
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,00 0,00 0,00
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 84,45 83,98 83,13
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 2,53 2,61 2,72
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 0,81 0,85 0,90
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 7,87 8,12 8,58
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 1,21 1,24 1,30
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1,13 1,16 1,22
09. JASA-JASA 1,86 1,91 2,01
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00

TABEL 3.2.13 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN TAMBUN SELATAN
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 0,11 0,10 0,10


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 0,02 0,02 0,02
1.2 Tanaman Perkebunan 0,00 0,00 0,00
1.3 Peternakan 0,09 0,07 0,07
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,00 0,00 0,00
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 84,41 84,22 83,81
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 1,96 1,99 2,03
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 0,71 0,72 0,74
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 8,64 8,74 8,98
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 1,16 1,17 1,20
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1,05 1,06 1,08
09. JASA-JASA 1,97 2,00 2,06
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 151
TABEL 4.13 :
ANGKA AGREGAT PDRB, JUMLAH PENDUDUK DAN
PDRB PERKAPITA KECAMATAN TAMBUN SELATAN

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

NILAI ABSOLUT

PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp) 13.825.727,06 15.203.417,46 16.326.187,66

PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp) 8.668.586,16 9.196.813,37 9.670.762,51

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 357.821 369.233 382.896

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku (Rp) 38.638.668,67 41.175.673,50 42.638.699,97

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp) 24.226.040,85 24.907.885,71 25.256.890,93

INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100)

PDRB atas dasar harga berlaku 419,12 460,89 494,92

PDRB atas dasar harga konstan 2000 262,79 278,80 293,17

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 137,52 141,90 147,15

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku 304,78 324,79 336,33

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 191,09 196,47 199,22

INDEKS HARGA IMPLISIT 159,49 165,31 168,82


*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 152
TABEL 1.1.14 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN TAMBUN UTARA
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 46.501,95 51.014,43 55.559,98


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 31.813,75 32.866,89 36.205,59
1.2 Tanaman Perkebunan 111,93 119,33 120,00
1.3 Peternakan 14.432,82 17.857,93 19.063,34
1.4 Kehutanan 29,24 29,00 29,05
1.5 Perikanan 114,21 141,28 142,00
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 168.202,98 182.601,15 196.946,30
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 35.358,45 38.696,29 42.581,40
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 29.519,97 33.350,77 37.552,20
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 178.148,95 199.117,09 222.053,17
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 23.574,02 25.587,24 28.156,20
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 6.114,45 6.697,77 7.338,75
09. JASA-JASA 52.853,11 57.895,30 63.418,51
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 540.273,89 594.960,04 653.606,50

TABEL 1.2.14 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN TAMBUN UTARA
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 30.850,00 33.100,21 34.359,07


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 20.706,75 22.654,73 23.326,94
1.2 Tanaman Perkebunan 91,96 62,11 65,00
1.3 Peternakan 9.963,11 10.285,92 10.868,10
1.4 Kehutanan 18,00 19,00 19,03
1.5 Perikanan 70,17 78,45 80,00
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 114.362,62 118.341,89 122.373,15
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 16.500,16 17.608,63 18.841,33
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 18.745,97 19.568,39 20.878,15
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 168.691,24 179.128,67 189.812,33
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 15.535,62 16.287,13 17.385,90
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 4.739,98 5.016,46 5.362,50
09. JASA-JASA 37.026,69 39.368,03 41.935,46
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 406.452,28 428.419,41 450.947,89
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 153
TABEL 2.1.14 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN TAMBUN UTARA
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 11,78 9,70 8,91


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 13,76 3,31 10,16
1.2 Tanaman Perkebunan -55,39 6,61 0,56
1.3 Peternakan 8,97 23,73 6,75
1.4 Kehutanan 1,68 -0,82 0,17
1.5 Perikanan 3,06 23,70 0,51
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 8,76 8,56 7,86
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 9,44 9,44 10,04
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 18,41 12,98 12,60
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 9,53 11,77 11,52
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 8,63 8,54 10,04
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 8,46 9,54 9,57
09. JASA-JASA 8,45 9,54 9,54
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 9,76 10,12 9,86

TABEL 2.2.14 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN TAMBUN UTARA
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 4,68 7,29 3,80


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 10,69 9,41 2,97
1.2 Tanaman Perkebunan -43,22 -32,46 4,65
1.3 Peternakan -5,24 3,24 5,66
1.4 Kehutanan 0,00 5,56 0,16
1.5 Perikanan 0,00 11,81 1,97
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 5,48 3,48 3,41
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 5,47 6,72 7,00
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 5,75 4,39 6,69
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 5,81 6,19 5,96
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 5,55 4,84 6,75
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 5,97 5,83 6,90
09. JASA-JASA 6,08 6,32 6,52
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 5,63 5,40 5,26
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 154
TABEL 3.1.14 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN TAMBUN UTARA
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 8,61 8,57 8,50


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 5,89 5,52 5,54
1.2 Tanaman Perkebunan 0,02 0,02 0,02
1.3 Peternakan 2,67 3,00 2,92
1.4 Kehutanan 0,01 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,02 0,02 0,02
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 31,13 30,69 30,13
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 6,54 6,50 6,51
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 5,46 5,61 5,75
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 32,97 33,47 33,97
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 4,36 4,30 4,31
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1,13 1,13 1,12
09. JASA-JASA 9,78 9,73 9,70
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00

TABEL 3.2.14 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN TAMBUN UTARA
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 7,59 7,73 7,62


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 5,09 5,29 5,17
1.2 Tanaman Perkebunan 0,02 0,01 0,01
1.3 Peternakan 2,45 2,40 2,41
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,02 0,02 0,02
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 28,14 27,62 27,14
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 4,06 4,11 4,18
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 4,61 4,57 4,63
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 41,50 41,81 42,09
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 3,82 3,80 3,86
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1,17 1,17 1,19
09. JASA-JASA 9,11 9,19 9,30
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 155
TABEL 4.14 :
ANGKA AGREGAT PDRB, JUMLAH PENDUDUK DAN
PDRB PERKAPITA KECAMATAN TAMBUN UTARA

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

NILAI ABSOLUT

PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp) 540.273,89 594.960,04 653.606,50

PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp) 406.452,28 428.419,41 450.947,89

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 93.353 96.326 99.924

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku (Rp) 5.787.429,32 6.176.525,98 6.541.036,20

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp) 4.353.928,40 4.447.598,90 4.512.908,70

INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100)

PDRB atas dasar harga berlaku 217,54 239,56 263,17

PDRB atas dasar harga konstan 2000 163,66 172,50 181,57

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 139,80 144,26 149,65

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku 155,60 166,06 175,87

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 117,06 119,58 121,34

INDEKS HARGA IMPLISIT 132,92 138,87 144,94


*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 156
TABEL 1.1.15 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN BABELAN
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 92.614,07 97.945,02 106.965,22


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 61.160,15 62.095,40 68.347,43
1.2 Tanaman Perkebunan 462,89 483,15 518,03
1.3 Peternakan 17.953,95 19.659,58 21.014,12
1.4 Kehutanan 14,50 15,00 16,00
1.5 Perikanan 13.022,58 15.691,89 17.069,64
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 1.309.069,41 1.449.374,50 1.515.465,97
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 318.792,43 351.373,02 372.814,50
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 59.029,11 65.746,63 73.557,33
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 58.993,95 67.182,31 75.163,56
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 325.839,70 367.807,85 414.681,50
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 56.553,63 62.333,41 68.766,22
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 27.208,17 30.260,92 33.674,96
09. JASA-JASA 100.405,28 111.670,75 125.028,81
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 2.348.505,75 2.603.694,40 2.786.118,08

TABEL 1.2.15 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN BABELAN
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 48.948,97 49.678,27 52.288,77


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 34.104,03 33.304,12 34.837,15
1.2 Tanaman Perkebunan 234,76 243,25 244,00
1.3 Peternakan 7.513,68 7.757,12 8.231,86
1.4 Kehutanan 10,00 10,20 10,00
1.5 Perikanan 7.086,50 8.363,58 8.965,75
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 820.338,03 867.887,96 899.386,33
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 199.773,63 211.902,77 225.019,94
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 28.616,59 30.427,52 32.547,49
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 32.384,87 34.882,83 37.665,15
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 224.279,41 240.525,68 260.627,83
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 33.833,43 35.535,90 37.577,17
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 15.926,24 16.791,21 17.723,66
09. JASA-JASA 66.458,06 70.726,75 75.775,03
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 1.470.559,23 1.558.358,89 1.638.611,38
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 157
TABEL 2.1.15 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN BABELAN
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 11,07 5,76 9,21


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 12,95 1,53 10,07
1.2 Tanaman Perkebunan -46,63 4,38 7,22
1.3 Peternakan 9,50 9,50 6,89
1.4 Kehutanan 1,84 3,44 6,67
1.5 Perikanan 8,90 20,50 8,78
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 11,66 10,72 4,56
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 10,46 10,22 6,10
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 11,38 11,38 11,88
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 18,05 13,88 11,88
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 10,52 12,88 12,74
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 9,58 10,22 10,32
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 10,77 11,22 11,28
09. JASA-JASA 10,98 11,22 11,96
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 11,37 10,87 7,01

TABEL 2.2.15 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN BABELAN
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN -1,39 1,49 5,25


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan -2,90 -2,35 4,60
1.2 Tanaman Perkebunan -60,72 3,62 0,31
1.3 Peternakan -3,97 3,24 6,12
1.4 Kehutanan 0,00 2,00 -1,96
1.5 Perikanan 16,43 18,02 7,20
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 5,83 5,80 3,63
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 4,69 6,07 6,19
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 5,46 6,33 6,97
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 5,52 7,71 7,98
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 6,51 7,24 8,36
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 4,73 5,03 5,74
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 5,14 5,43 5,55
09. JASA-JASA 6,03 6,42 7,14
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 5,48 5,97 5,15
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 158
TABEL 3.1.15 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN BABELAN
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 3,94 3,76 3,84


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 2,60 2,38 2,45
1.2 Tanaman Perkebunan 0,02 0,02 0,02
1.3 Peternakan 0,76 0,76 0,75
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,55 0,60 0,61
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 55,74 55,67 54,39
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 13,57 13,50 13,38
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 2,51 2,53 2,64
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 2,51 2,58 2,70
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 13,87 14,13 14,88
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 2,41 2,39 2,47
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1,16 1,16 1,21
09. JASA-JASA 4,28 4,29 4,49
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00

TABEL 3.2.15 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN BABELAN
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 3,33 3,19 3,19


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 2,32 2,14 2,13
1.2 Tanaman Perkebunan 0,02 0,02 0,01
1.3 Peternakan 0,51 0,50 0,50
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,48 0,54 0,55
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 55,78 55,69 54,89
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 13,58 13,60 13,73
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 1,95 1,95 1,99
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 2,20 2,24 2,30
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 15,25 15,43 15,91
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 2,30 2,28 2,29
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1,08 1,08 1,08
09. JASA-JASA 4,52 4,54 4,62
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 159
TABEL 4.15 :
ANGKA AGREGAT PDRB, JUMLAH PENDUDUK DAN
PDRB PERKAPITA KECAMATAN BABELAN

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

NILAI ABSOLUT

PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp) 2.348.505,75 2.603.694,40 2.786.118,08

PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp) 1.470.559,23 1.558.358,89 1.638.611,38

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 154.321 159.247 165.147

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku (Rp) 15.218.316,01 16.350.037,38 16.870.534,01

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp) 9.529.223,04 9.785.797,49 9.922.138,36

INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100)

PDRB atas dasar harga berlaku 290,30 321,84 344,39

PDRB atas dasar harga konstan 2000 181,78 192,63 202,55

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 137,24 141,62 146,87

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku 211,52 227,25 234,49

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 132,45 136,02 137,91

INDEKS HARGA IMPLISIT 159,70 167,08 170,03


*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 160
TABEL 1.1.16 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN TARUMAJAYA
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 79.179,56 88.885,74 95.508,03


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 46.616,89 53.504,20 57.217,52
1.2 Tanaman Perkebunan 37,48 42,50 45,00
1.3 Peternakan 15.860,00 17.271,55 18.566,91
1.4 Kehutanan 16,49 17,00 18,00
1.5 Perikanan 16.648,70 18.050,50 19.660,60
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 882,15 973,38 1.022,67
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 47.680,67 52.611,81 55.984,41
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 32.646,19 36.018,55 39.811,30
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 22.085,52 24.967,68 27.726,61
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 293.614,31 328.994,83 368.138,71
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 24.355,70 26.737,68 29.355,30
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 8.392,15 9.296,83 10.299,75
09. JASA-JASA 42.762,26 47.372,03 52.526,11
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 551.598,52 615.858,53 680.372,89

TABEL 1.2.16 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN TARUMAJAYA
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 41.511,76 43.632,74 46.119,81


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 26.820,03 28.210,76 29.635,35
1.2 Tanaman Perkebunan 20,49 22,28 24,00
1.3 Peternakan 5.122,60 4.784,60 5.104,21
1.4 Kehutanan 10,00 10,20 11,00
1.5 Perikanan 9.538,64 10.604,90 11.345,13
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 552,80 582,86 606,93
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 29.879,45 31.504,04 32.739,38
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 15.826,47 16.669,37 17.615,62
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 12.123,90 12.778,06 13.525,18
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 202.098,28 213.355,19 225.161,29
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 14.570,89 15.242,99 16.041,15
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 4.912,33 5.158,63 5.420,92
09. JASA-JASA 28.304,26 30.003,11 31.834,00
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 349.780,14 368.926,99 389.064,27
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 161
TABEL 2.1.16 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN TARUMAJAYA
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 12,55 12,26 7,45


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 15,40 14,77 6,94
1.2 Tanaman Perkebunan -67,05 13,37 5,89
1.3 Peternakan 9,10 8,90 7,50
1.4 Kehutanan 13,71 3,09 5,88
1.5 Perikanan 8,90 8,42 8,92
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 3,45 10,34 5,06
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 8,33 10,34 6,41
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 9,55 10,33 10,53
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 17,52 13,05 11,05
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 9,22 12,05 11,90
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 9,15 9,78 9,79
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 8,59 10,78 10,79
09. JASA-JASA 8,46 10,78 10,88
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 9,86 11,65 10,48

TABEL 2.2.16 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN TARUMAJAYA
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 5,40 5,11 5,70


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 2,21 5,19 5,05
1.2 Tanaman Perkebunan -7,93 8,73 7,72
1.3 Peternakan 6,15 -6,60 6,68
1.4 Kehutanan 0,00 2,00 7,84
1.5 Perikanan 15,78 11,18 6,98
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 5,20 5,44 3,92
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 5,80 5,33 5,68
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 5,97 5,40 5,85
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 5,53 5,57 5,53
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 4,32 4,61 5,24
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 5,28 5,01 5,08
09. JASA-JASA 5,56 6,00 6,10
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 5,45 5,47 5,46
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 162
TABEL 3.1.16 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN TARUMAJAYA
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 14,35 14,43 14,04


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 8,45 8,69 8,41
1.2 Tanaman Perkebunan 0,01 0,01 0,01
1.3 Peternakan 2,88 2,80 2,73
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 3,02 2,93 2,89
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,16 0,16 0,15
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 8,64 8,54 8,23
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 5,92 5,85 5,85
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 4,00 4,05 4,08
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 53,23 53,42 54,11
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 4,42 4,34 4,31
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1,52 1,51 1,51
09. JASA-JASA 7,75 7,69 7,72
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00

TABEL 3.2.16 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN TARUMAJAYA
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 11,87 11,83 11,85


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 7,67 7,65 7,62
1.2 Tanaman Perkebunan 0,01 0,01 0,01
1.3 Peternakan 1,46 1,30 1,31
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 2,73 2,87 2,92
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,16 0,16 0,16
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 8,54 8,54 8,41
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 4,52 4,52 4,53
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 3,47 3,46 3,48
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 57,78 57,83 57,87
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 4,17 4,13 4,12
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1,40 1,40 1,39
09. JASA-JASA 8,09 8,13 8,18
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 163
TABEL 4.16 :
ANGKA AGREGAT PDRB, JUMLAH PENDUDUK DAN
PDRB PERKAPITA KECAMATAN TARUMAJAYA

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

NILAI ABSOLUT

PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp) 551.598,52 615.858,53 680.372,89

PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp) 349.780,14 368.926,99 389.064,27

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 86.394 89.124 92.419

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku (Rp) 6.384.685,47 6.910.131,19 7.361.829,17

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp) 4.048.662,41 4.139.479,70 4.209.786,67

INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100)

PDRB atas dasar harga berlaku 215,94 241,10 266,35

PDRB atas dasar harga konstan 2000 136,93 144,43 152,31

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 146,98 151,62 157,23

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku 200,57 217,08 231,27

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 127,19 130,04 132,25

INDEKS HARGA IMPLISIT 157,70 166,93 174,87


*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 164
TABEL 1.1.17 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN TAMBELANG
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 63.998,51 79.879,06 87.072,48


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 52.378,27 67.180,31 73.421,72
1.2 Tanaman Perkebunan 160,95 202,75 210,88
1.3 Peternakan 11.335,78 12.344,66 13.276,69
1.4 Kehutanan 10,12 11,00 12,11
1.5 Perikanan 113,38 140,33 151,08
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 89.477,40 95.964,51 101.458,48
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 18.322,33 20.011,65 21.876,73
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 14.676,97 16.435,27 18.239,86
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 86.777,52 96.305,69 106.380,06
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 17.673,72 19.430,49 21.187,00
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 6.527,81 7.176,67 7.818,27
09. JASA-JASA 32.881,95 36.150,42 39.429,26
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 330.336,21 371.353,76 403.462,15

TABEL 1.2.17 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN TAMBELANG
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 37.049,64 39.157,14 41.845,66


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 32.367,02 34.806,43 37.233,93
1.2 Tanaman Perkebunan 90,87 104,54 110,00
1.3 Peternakan 4.513,59 4.166,95 4.422,39
1.4 Kehutanan 6,00 6,33 6,35
1.5 Perikanan 72,17 72,89 73,00
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 56.071,68 57.463,72 59.332,38
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 8.882,44 9.261,39 9.679,97
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 8.056,96 8.411,31 8.847,50
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 59.730,02 64.454,84 68.260,64
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 10.573,37 11.077,20 11.577,60
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 3.821,04 3.982,20 4.114,88
09. JASA-JASA 21.764,50 22.895,89 23.896,52
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 205.949,64 216.703,69 227.555,14
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 165
TABEL 2.1.17 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN TAMBELANG
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 14,92 24,81 9,01


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 16,41 28,26 9,29
1.2 Tanaman Perkebunan -26,72 25,97 4,01
1.3 Peternakan 9,32 8,90 7,55
1.4 Kehutanan 579,43 8,68 10,09
1.5 Perikanan 10,05 23,77 7,66
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 7,85 7,25 5,73
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 9,17 9,22 9,32
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 9,01 11,98 10,98
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 8,16 10,98 10,46
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 9,59 9,94 9,04
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 9,56 9,94 8,94
09. JASA-JASA 8,96 9,94 9,07
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 9,60 12,42 8,65

TABEL 2.2.17 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN TAMBELANG
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 1,67 5,69 6,87


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 1,24 7,54 6,97
1.2 Tanaman Perkebunan -46,43 15,05 5,22
1.3 Peternakan 6,77 -7,68 6,13
1.4 Kehutanan 292,16 5,50 0,32
1.5 Perikanan 1,41 0,99 0,16
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 4,25 2,48 3,25
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 6,46 4,27 4,52
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 6,65 4,40 5,19
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 7,03 7,91 5,90
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 6,86 4,77 4,52
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 6,90 4,22 3,33
09. JASA-JASA 5,12 5,20 4,37
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 5,02 5,22 5,01
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 166
TABEL 3.1.17 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN TAMBELANG
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 19,37 21,51 21,58


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 15,86 18,09 18,20
1.2 Tanaman Perkebunan 0,05 0,05 0,05
1.3 Peternakan 3,43 3,32 3,29
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,03 0,04 0,04
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 27,09 25,84 25,15
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 5,55 5,39 5,42
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 4,44 4,43 4,52
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 26,27 25,93 26,37
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 5,35 5,23 5,25
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1,98 1,93 1,94
09. JASA-JASA 9,95 9,73 9,77
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00

TABEL 3.2.17 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN TAMBELANG
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 17,99 18,07 18,39


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 15,72 16,06 16,36
1.2 Tanaman Perkebunan 0,04 0,05 0,05
1.3 Peternakan 2,19 1,92 1,94
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,04 0,03 0,03
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 27,23 26,52 26,07
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 4,31 4,27 4,25
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 3,91 3,88 3,89
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 29,00 29,74 30,00
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 5,13 5,11 5,09
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1,86 1,84 1,81
09. JASA-JASA 10,57 10,57 10,50
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 167
TABEL 4.17 :
ANGKA AGREGAT PDRB, JUMLAH PENDUDUK DAN
PDRB PERKAPITA KECAMATAN TAMBELANG

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

NILAI ABSOLUT

PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp) 330.336,21 371.353,76 403.462,15

PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp) 205.949,64 216.703,69 227.555,14

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 36.300 37.410 38.785

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku (Rp) 9.100.171,00 9.926.590,75 10.402.530,52

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp) 5.673.543,89 5.792.667,43 5.867.091,44

INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100)

PDRB atas dasar harga berlaku 295,55 332,25 360,98

PDRB atas dasar harga konstan 2000 184,26 193,88 203,59

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 112,41 115,85 120,10

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku 262,93 286,80 300,55

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 163,92 167,36 169,51

INDEKS HARGA IMPLISIT 160,40 171,36 177,30


*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 168
TABEL 1.1.18 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN SUKAWANGI
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 77.502,62 78.667,36 86.318,56


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 71.400,71 73.172,43 80.411,71
1.2 Tanaman Perkebunan 309,79 371,01 380,00
1.3 Peternakan 5.734,78 5.057,17 5.455,67
1.4 Kehutanan 20,38 21,00 22,00
1.5 Perikanan 36,96 45,74 49,18
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 31.549,27 33.773,49 35.519,75
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 27.479,22 29.922,13 32.522,36
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 8.823,81 9.827,96 10.749,82
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 48.555,38 53.109,87 57.591,58
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 10.162,85 11.042,95 11.999,27
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 4.389,63 4.760,55 5.100,69
09. JASA-JASA 26.619,68 28.869,04 31.028,45
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 235.082,45 249.973,34 270.830,47

TABEL 1.2.18 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN SUKAWANGI
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 47.303,41 48.116,51 51.475,63


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 42.671,70 43.744,41 46.863,33
1.2 Tanaman Perkebunan 170,83 193,72 195,00
1.3 Peternakan 4.423,49 4.137,00 4.375,29
1.4 Kehutanan 15,00 16,00 16,01
1.5 Perikanan 22,39 25,39 26,00
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 25.955,19 27.723,62 28.771,76
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 14.262,58 14.847,95 15.490,42
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 10.362,54 10.629,79 11.019,92
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 45.444,75 48.442,08 49.922,16
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 10.151,25 10.895,52 11.256,98
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 4.555,91 4.691,54 4.884,58
09. JASA-JASA 19.716,93 20.384,23 21.305,12
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 177.752,57 185.731,25 194.126,56
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 169
TABEL 2.1.18 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN SUKAWANGI
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 10,79 1,50 9,73


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 10,99 2,48 9,89
1.2 Tanaman Perkebunan 12,87 19,76 2,42
1.3 Peternakan 8,31 -11,82 7,88
1.4 Kehutanan 1,29 3,04 4,76
1.5 Perikanan 3,94 23,77 7,50
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 7,15 7,05 5,17
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 8,97 8,89 8,69
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 15,64 11,38 9,38
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 6,64 9,38 8,44
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 8,59 8,66 8,66
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 8,10 8,45 7,15
09. JASA-JASA 7,35 8,45 7,48
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 8,84 6,33 8,34

TABEL 2.2.18 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN SUKAWANGI
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN -0,16 1,72 6,98


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan -0,77 2,51 7,13
1.2 Tanaman Perkebunan 2,06 13,40 0,66
1.3 Peternakan 6,08 -6,48 5,76
1.4 Kehutanan -6,25 6,67 0,06
1.5 Perikanan 0,00 13,39 2,41
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 5,00 6,81 3,78
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 4,86 4,10 4,33
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 4,87 2,58 3,67
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 7,47 6,60 3,06
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 5,12 7,33 3,32
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 4,76 2,98 4,11
09. JASA-JASA 5,65 3,38 4,52
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 4,23 4,49 4,52
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 170
TABEL 3.1.18 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN SUKAWANGI
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 32,97 31,47 31,87


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 30,37 29,27 29,69
1.2 Tanaman Perkebunan 0,13 0,15 0,14
1.3 Peternakan 2,44 2,02 2,01
1.4 Kehutanan 0,01 0,01 0,01
1.5 Perikanan 0,02 0,02 0,02
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 13,42 13,51 13,12
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 11,69 11,97 12,01
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 3,75 3,93 3,97
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 20,65 21,25 21,26
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 4,32 4,42 4,43
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1,87 1,90 1,88
09. JASA-JASA 11,32 11,55 11,46
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00

TABEL 3.2.18 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN SUKAWANGI
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 26,61 25,91 26,52


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 24,01 23,55 24,14
1.2 Tanaman Perkebunan 0,10 0,10 0,10
1.3 Peternakan 2,49 2,23 2,25
1.4 Kehutanan 0,01 0,01 0,01
1.5 Perikanan 0,01 0,01 0,01
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 14,60 14,93 14,82
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 8,02 7,99 7,98
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 5,83 5,72 5,68
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 25,57 26,08 25,72
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 5,71 5,87 5,80
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 2,56 2,53 2,52
09. JASA-JASA 11,09 10,98 10,97
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 171
TABEL 4.18 :
ANGKA AGREGAT PDRB, JUMLAH PENDUDUK DAN
PDRB PERKAPITA KECAMATAN SUKAWANGI

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

NILAI ABSOLUT

PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp) 235.082,45 249.973,34 270.830,47

PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp) 177.752,57 185.731,25 194.126,56

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 43.421 44.780 46.437

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku (Rp) 5.414.026,63 5.582.254,19 5.832.212,97

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp) 4.093.700,51 4.147.638,35 4.180.428,61

INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100)

PDRB atas dasar harga berlaku 193,15 205,39 222,52

PDRB atas dasar harga konstan 2000 146,05 152,60 159,50

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 122,48 126,31 130,99

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku 157,70 162,60 169,88

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 119,24 120,81 121,77

INDEKS HARGA IMPLISIT 132,25 134,59 139,51


*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 172
TABEL 1.1.19 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN SUKATANI
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 110.740,97 111.210,39 121.830,70


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 98.895,24 99.085,62 108.865,61
1.2 Tanaman Perkebunan 107,16 114,10 122,32
1.3 Peternakan 11.556,93 11.786,85 12.606,57
1.4 Kehutanan 8,11 9,00 9,02
1.5 Perikanan 173,52 214,82 227,17
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 129.587,57 140.667,30 150.634,29
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 46.561,72 50.957,14 55.818,45
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 21.420,94 23.897,20 26.181,77
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 200.701,30 221.895,36 244.827,51
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 36.192,33 39.931,00 43.656,56
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 9.057,77 9.902,86 10.817,19
09. JASA-JASA 43.741,67 47.822,77 52.217,69
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 598.004,27 646.284,02 705.984,15

TABEL 1.2.19 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN SUKATANI
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 60.889,84 61.226,72 65.844,76


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 51.647,36 52.236,81 56.438,75
1.2 Tanaman Perkebunan 256,73 59,27 60,00
1.3 Peternakan 8.877,99 8.807,85 9.217,42
1.4 Kehutanan 3,00 3,56 4,00
1.5 Perikanan 104,75 119,23 124,59
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 98.167,21 104.231,83 108.090,13
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 22.208,64 23.582,95 24.698,43
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 15.903,20 16.730,21 17.532,87
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 159.281,63 170.900,52 180.184,28
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 23.137,16 24.764,42 26.356,04
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 7.109,29 7.494,90 7.893,26
09. JASA-JASA 30.759,13 32.788,59 34.147,08
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 417.456,10 441.720,14 464.746,85
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 173
TABEL 2.1.19 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN SUKATANI
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 34,32 0,42 9,55


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 38,73 0,19 9,87
1.2 Tanaman Perkebunan -72,60 6,47 7,21
1.3 Peternakan 8,50 1,99 6,95
1.4 Kehutanan 2,97 10,91 0,22
1.5 Perikanan 65,64 23,80 5,75
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 8,99 8,55 7,09
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 9,72 9,44 9,54
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 16,84 11,56 9,56
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 7,97 10,56 10,33
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 10,22 10,33 9,33
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 7,78 9,33 9,23
09. JASA-JASA 8,45 9,33 9,19
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 12,92 8,07 9,24

TABEL 2.2.19 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN SUKATANI
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 12,12 0,55 7,54


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 13,33 1,14 8,04
1.2 Tanaman Perkebunan 0,00 -76,91 1,23
1.3 Peternakan 6,05 -0,79 4,65
1.4 Kehutanan 200,00 18,67 12,36
1.5 Perikanan 0,00 13,82 4,50
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 4,58 6,18 3,70
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 5,02 6,19 4,73
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 5,05 5,20 4,80
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 5,50 7,29 5,43
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 6,04 7,03 6,43
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 3,05 5,42 5,32
09. JASA-JASA 3,46 6,60 4,14
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 5,98 5,81 5,21
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 174
TABEL 3.1.19 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN SUKATANI
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 18,52 17,21 17,26


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 16,54 15,33 15,42
1.2 Tanaman Perkebunan 0,02 0,02 0,02
1.3 Peternakan 1,93 1,82 1,79
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,03 0,03 0,03
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 21,67 21,77 21,34
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 7,79 7,88 7,91
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 3,58 3,70 3,71
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 33,56 34,33 34,68
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 6,05 6,18 6,18
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1,51 1,53 1,53
09. JASA-JASA 7,31 7,40 7,40
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00

TABEL 3.2.19 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN SUKATANI
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 14,59 13,86 14,17


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 12,37 11,83 12,14
1.2 Tanaman Perkebunan 0,06 0,01 0,01
1.3 Peternakan 2,13 1,99 1,98
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,03 0,03 0,03
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 23,52 23,60 23,26
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 5,32 5,34 5,31
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 3,81 3,79 3,77
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 38,16 38,69 38,77
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 5,54 5,61 5,67
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1,70 1,70 1,70
09. JASA-JASA 7,37 7,42 7,35
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 175
TABEL 4.19 :
ANGKA AGREGAT PDRB, JUMLAH PENDUDUK DAN
PDRB PERKAPITA KECAMATAN SUKATANI

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

NILAI ABSOLUT

PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp) 598.004,27 646.284,02 705.984,15

PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp) 417.456,10 441.720,14 464.746,85

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 66.602 68.743 71.294

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku (Rp) 8.978.773,42 9.401.452,10 9.902.434,29

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp) 6.267.921,43 6.425.674,51 6.518.737,20

INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100)

PDRB atas dasar harga berlaku 219,14 236,83 258,71

PDRB atas dasar harga konstan 2000 152,98 161,87 170,31

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 123,94 127,93 132,68

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku 176,80 185,13 194,99

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 123,42 126,53 128,36

INDEKS HARGA IMPLISIT 143,25 146,31 151,91


*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 176
TABEL 1.1.20 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN SUKAKARYA
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 103.415,18 107.661,31 117.469,26


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 91.911,87 95.285,68 111.055,80
1.2 Tanaman Perkebunan 338,39 531,74 580,33
1.3 Peternakan 11.105,07 11.771,37 12.608,31
1.4 Kehutanan 2,85 2,00 2,03
1.5 Perikanan 57,00 70,53 73,00
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 24.517,31 26.422,30 27.816,79
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 34.570,00 37.605,25 40.944,60
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 10.467,10 11.565,10 12.662,62
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 58.761,92 64.338,43 69.944,14
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 10.886,93 11.850,42 12.899,18
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 3.481,08 3.787,76 4.121,47
09. JASA-JASA 32.213,10 35.051,07 38.135,56
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 278.312,61 298.281,64 323.993,62

TABEL 1.2.20 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN SUKAKARYA
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 51.425,49 52.176,52 56.272,74


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 47.169,44 48.134,26 52.115,55
1.2 Tanaman Perkebunan 208,34 278,71 280,00
1.3 Peternakan 4.018,02 3.722,40 3.835,19
1.4 Kehutanan 1,90 2,01 2,00
1.5 Perikanan 27,79 39,14 40,00
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 14.303,52 15.021,72 15.567,11
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 13.967,50 14.403,70 15.017,08
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 10.944,73 11.618,83 11.976,89
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 41.284,84 44.023,87 45.117,31
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 10.531,67 11.255,85 11.548,73
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 3.383,56 3.601,76 3.669,19
09. JASA-JASA 20.555,06 21.899,62 22.959,06
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 166.396,36 174.001,87 182.128,11
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 177
TABEL 2.1.20 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN SUKAKARYA
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 27,38 4,11 9,11


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 20,98 3,67 16,55
1.2 Tanaman Perkebunan 11,93 57,14 9,14
1.3 Peternakan 128,48 6,00 7,11
1.4 Kehutanan -8,35 -29,95 1,50
1.5 Perikanan 33,99 23,72 3,51
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 7,81 7,77 5,28
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 8,90 8,78 8,88
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 16,67 10,49 9,49
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 7,68 9,49 8,71
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 8,72 8,85 8,85
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 8,77 8,81 8,81
09. JASA-JASA 7,56 8,81 8,80
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 14,83 7,18 8,62

TABEL 2.2.20 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN SUKAKARYA
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 5,18 1,46 7,85


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 5,02 2,05 8,27
1.2 Tanaman Perkebunan 13,64 33,78 0,46
1.3 Peternakan 6,58 -7,36 3,03
1.4 Kehutanan -5,00 5,79 -0,50
1.5 Perikanan 3,73 40,86 2,19
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 4,05 5,02 3,63
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 4,90 3,12 4,26
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 4,95 6,16 3,08
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 5,15 6,63 2,48
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 5,20 6,88 2,60
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 2,86 6,45 1,87
09. JASA-JASA 5,09 6,54 4,84
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 4,98 4,57 4,67
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 178
TABEL 3.1.20 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN SUKAKARYA
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 37,16 36,09 37,58


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 33,02 31,94 33,57
1.2 Tanaman Perkebunan 0,12 0,18 0,18
1.3 Peternakan 3,99 3,95 3,81
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,02 0,02 0,02
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 8,81 8,86 8,41
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 12,42 12,61 12,38
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 3,76 3,88 3,83
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 21,11 21,57 21,14
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 3,91 3,97 3,90
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1,25 1,27 1,25
09. JASA-JASA 11,57 11,75 11,53
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00

TABEL 3.2.20 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN SUKAKARYA
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 30,91 29,99 30,90


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 28,35 27,66 28,61
1.2 Tanaman Perkebunan 0,13 0,16 0,15
1.3 Peternakan 2,41 2,14 2,11
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,02 0,02 0,02
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,00 0,00 0,00
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 8,60 8,63 8,55
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 8,39 8,28 8,25
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 6,58 6,68 6,58
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 24,81 25,30 24,77
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 6,33 6,47 6,34
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 2,03 2,07 2,01
09. JASA-JASA 12,35 12,59 12,61
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 179
TABEL 4.20 :
ANGKA AGREGAT PDRB, JUMLAH PENDUDUK DAN
PDRB PERKAPITA KECAMATAN SUKAKARYA

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

NILAI ABSOLUT

PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp) 278.312,61 298.281,64 323.993,62

PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp) 166.396,36 174.001,87 182.128,11

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 45.866 47.343 49.089

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku (Rp) 6.067.950,34 6.300.438,01 6.600.126,72

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp) 3.627.880,42 3.675.345,32 3.710.161,43

INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100)

PDRB atas dasar harga berlaku 285,44 305,92 332,29

PDRB atas dasar harga konstan 2000 170,66 178,46 186,79

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 123,04 127,00 131,68

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku 232,00 240,89 252,35

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 138,71 140,52 141,85

INDEKS HARGA IMPLISIT 167,26 171,42 177,89


*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 180
TABEL 1.1.21 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN PEBAYURAN
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 143.393,51 168.518,41 190.762,84


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 111.263,90 133.814,54 152.959,27
1.2 Tanaman Perkebunan 349,17 153,23 165,18
1.3 Peternakan 31.434,35 34.125,13 37.179,33
1.4 Kehutanan 12,21 12,30 13,00
1.5 Perikanan 333,88 413,21 445,77
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 1.837,04 1.929,09 2.035,39
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 107.853,32 116.966,93 124.317,72
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 59.088,06 65.399,87 70.703,80
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 24.778,42 27.132,37 29.416,92
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 145.292,41 159.850,71 175.367,75
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 20.710,98 22.994,21 24.629,10
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 5.797,26 6.364,24 6.984,75
09. JASA-JASA 65.370,42 71.763,65 78.135,55
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 574.121,43 640.919,49 702.353,81

TABEL 1.2.21 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN PEBAYURAN
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 68.395,21 73.027,00 78.781,21


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 63.568,24 68.512,90 73.992,05
1.2 Tanaman Perkebunan 82,69 79,92 81,00
1.3 Peternakan 4.525,15 4.198,84 4.459,59
1.4 Kehutanan 6,02 6,01 6,00
1.5 Perikanan 213,11 229,34 242,57
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 310,59 325,14 337,95
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 75.761,88 78.040,00 80.700,34
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 30.897,57 33.099,45 34.531,76
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 22.973,96 24.207,31 25.289,61
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 111.202,59 116.664,18 122.758,56
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 18.935,65 20.371,48 21.627,77
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 6.975,02 7.331,39 7.576,18
09. JASA-JASA 41.202,76 44.451,56 47.101,48
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 376.655,23 397.517,51 418.704,87
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 181
TABEL 2.1.21 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN PEBAYURAN
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 11,65 17,52 13,20


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 12,53 20,27 14,31
1.2 Tanaman Perkebunan -19,63 -56,12 7,80
1.3 Peternakan 9,22 8,56 8,95
1.4 Kehutanan 37,89 0,74 5,69
1.5 Perikanan -1,16 23,76 7,88
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 5,44 5,01 5,51
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 8,66 8,45 6,28
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 11,49 10,68 8,11
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 10,50 9,50 8,42
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 7,84 10,02 9,71
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 10,79 11,02 7,11
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 9,75 9,78 9,75
09. JASA-JASA 7,81 9,78 8,88
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 9,52 11,63 9,59

TABEL 2.2.21 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN PEBAYURAN
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN -1,62 6,77 7,88


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan -2,16 7,78 8,00
1.2 Tanaman Perkebunan 0,00 -3,35 1,35
1.3 Peternakan 6,50 -7,21 6,21
1.4 Kehutanan 0,33 -0,17 -0,17
1.5 Perikanan 0,19 7,62 5,77
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 20,00 4,68 3,94
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 4,15 3,01 3,41
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 5,37 7,13 4,33
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 5,23 5,37 4,47
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 7,16 4,91 5,22
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 5,44 7,58 6,17
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 5,96 5,11 3,34
09. JASA-JASA 4,66 7,88 5,96
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 4,23 5,54 5,33
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 182
TABEL 3.1.21 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN PEBAYURAN
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 24,98 26,29 27,16


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 19,38 20,88 21,78
1.2 Tanaman Perkebunan 0,06 0,02 0,02
1.3 Peternakan 5,48 5,32 5,29
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,06 0,06 0,06
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,32 0,30 0,29
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 18,79 18,25 17,70
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 10,29 10,20 10,07
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 4,32 4,23 4,19
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 25,31 24,94 24,97
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 3,61 3,59 3,51
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1,01 0,99 0,99
09. JASA-JASA 11,39 11,20 11,12
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00

TABEL 3.2.21 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN PEBAYURAN
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 18,16 18,37 18,82


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 16,88 17,24 17,67
1.2 Tanaman Perkebunan 0,02 0,02 0,02
1.3 Peternakan 1,20 1,06 1,07
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,06 0,06 0,06
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,08 0,08 0,08
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 20,11 19,63 19,27
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 8,20 8,33 8,25
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 6,10 6,09 6,04
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 29,52 29,35 29,32
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 5,03 5,12 5,17
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1,85 1,84 1,81
09. JASA-JASA 10,94 11,18 11,25
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 183
TABEL 4.21 :
ANGKA AGREGAT PDRB, JUMLAH PENDUDUK DAN
PDRB PERKAPITA KECAMATAN PEBAYURAN

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

NILAI ABSOLUT

PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp) 574.121,43 640.919,49 702.353,81

PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp) 376.655,23 397.517,51 418.704,87

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 96.328 99.444 103.130

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku (Rp) 5.960.068,00 6.445.029,26 6.810.373,42

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp) 3.910.132,37 3.997.400,63 4.059.971,55

INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100)

PDRB atas dasar harga berlaku 227,30 253,75 278,07

PDRB atas dasar harga konstan 2000 149,12 157,38 165,77

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 123,63 127,63 132,36

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku 183,86 198,82 210,09

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 120,62 123,31 125,24

INDEKS HARGA IMPLISIT 152,43 161,23 167,74


*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 184
TABEL 1.1.22 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN CABANG BUNGIN
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 64.754,91 67.467,75 73.371,22


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 60.544,31 62.880,16 68.454,73
1.2 Tanaman Perkebunan 300,13 301,25 309,00
1.3 Peternakan 3.536,00 3.823,51 4.114,48
1.4 Kehutanan 3,00 3,01 3,07
1.5 Perikanan 371,47 459,82 489,94
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 754,22 58.900,00 82.561,87
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 69.012,56 73.877,94 78.092,68
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 18.516,52 20.077,47 21.970,77
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 9.493,89 10.440,43 11.376,93
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 84.806,67 92.820,90 101.092,47
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 8.940,58 9.654,94 10.426,37
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1.902,61 2.035,61 2.177,90
09. JASA-JASA 26.297,00 28.135,16 30.101,81
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 284.478,96 363.410,18 411.172,01

TABEL 1.2.22 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN CABANG BUNGIN
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 37.236,04 38.988,09 41.721,15


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 34.211,18 35.855,03 38.497,26
1.2 Tanaman Perkebunan 50,00 51,44 54,99
1.3 Peternakan 2.735,61 2.824,25 2.896,54
1.4 Kehutanan 2,15 2,16 2,10
1.5 Perikanan 237,10 255,21 270,80
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 472,64 35.269,42 46.607,89
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 40.776,73 43.238,24 45.668,18
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 8.967,97 9.591,85 10.021,58
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 10.100,44 10.743,24 11.249,72
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 76.674,87 80.194,93 85.000,26
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 3.548,04 3.704,22 3.897,47
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1.050,65 1.109,52 1.146,26
09. JASA-JASA 17.154,88 18.119,42 19.043,52
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 195.982,26 240.958,93 264.356,04
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 185
TABEL 2.1.22 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN CABANG BUNGIN
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 26,58 4,19 8,75


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 29,03 3,86 8,87
1.2 Tanaman Perkebunan -6,21 0,37 2,57
1.3 Peternakan 0,00 8,13 7,61
1.4 Kehutanan 0,00 0,33 1,99
1.5 Perikanan -0,17 23,78 6,55
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN -2,70 7.709,39 40,17
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 8,14 7,05 5,71
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 8,55 8,43 9,43
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 16,53 9,97 8,97
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 6,57 9,45 8,91
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 7,84 7,99 7,99
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 6,86 6,99 6,99
09. JASA-JASA 62,04 6,99 6,99
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 15,25 27,75 13,14

TABEL 2.2.22 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN CABANG BUNGIN
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 5,61 4,71 7,01


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 6,86 4,81 7,37
1.2 Tanaman Perkebunan -83,66 2,89 6,89
1.3 Peternakan 1,32 3,24 2,56
1.4 Kehutanan 0,00 0,47 -2,78
1.5 Perikanan 1,19 7,64 6,11
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN -7,79 7.362,26 32,15
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 4,51 6,04 5,62
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 5,27 6,96 4,48
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 4,99 6,36 4,71
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 5,23 4,59 5,99
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 4,97 4,40 5,22
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 5,10 5,60 3,31
09. JASA-JASA 5,23 5,62 5,10
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 5,10 22,95 9,71
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 186
TABEL 3.1.22 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN CABANG BUNGIN
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 22,76 18,57 17,84


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 21,28 17,30 16,65
1.2 Tanaman Perkebunan 0,11 0,08 0,08
1.3 Peternakan 1,24 1,05 1,00
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,13 0,13 0,12
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,27 16,21 20,08
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 24,26 20,33 18,99
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 6,51 5,52 5,34
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 3,34 2,87 2,77
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 29,81 25,54 24,59
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 3,14 2,66 2,54
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 0,67 0,56 0,53
09. JASA-JASA 9,24 7,74 7,32
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00

TABEL 3.2.22 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN CABANG BUNGIN
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 19,00 16,18 15,78


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 17,46 14,88 14,56
1.2 Tanaman Perkebunan 0,03 0,02 0,02
1.3 Peternakan 1,40 1,17 1,10
1.4 Kehutanan 0,00 0,00 0,00
1.5 Perikanan 0,12 0,11 0,10
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,24 14,64 17,63
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 20,81 17,94 17,28
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 4,58 3,98 3,79
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 5,15 4,46 4,26
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 39,12 33,28 32,15
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 1,81 1,54 1,47
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 0,54 0,46 0,43
09. JASA-JASA 8,75 7,52 7,20
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 187
TABEL 4.22 :
ANGKA AGREGAT PDRB, JUMLAH PENDUDUK DAN
PDRB PERKAPITA KECAMATAN CABANG BUNGIN

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

NILAI ABSOLUT

PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp) 284.478,96 363.410,18 411.172,01

PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp) 195.982,26 240.958,93 264.356,04

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 50.693 52.289 54.186

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku (Rp) 5.611.799,71 6.950.031,27 7.588.159,55

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp) 3.866.061,53 4.608.214,57 4.878.677,81

INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100)

PDRB atas dasar harga berlaku 245,08 313,08 354,23

PDRB atas dasar harga konstan 2000 168,84 207,59 227,74

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 114,47 118,07 122,35

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku 214,10 265,16 289,51

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 147,50 175,81 186,13

INDEKS HARGA IMPLISIT 145,16 150,82 155,54


*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 188
TABEL 1.1.23 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN MUARA GEMBONG
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 95.011,49 108.870,66 117.879,70


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 28.324,88 26.984,78 28.790,46
1.2 Tanaman Perkebunan 289,89 145,85 145,85
1.3 Peternakan 4.072,44 5.154,15 5.508,76
1.4 Kehutanan 175,55 177,00 179,00
1.5 Perikanan 62.148,73 76.408,87 83.255,11
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 743,88 820,07 870,11
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 26.562,99 28.422,40 29.891,84
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 13.625,13 14.761,46 16.022,09
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 7.138,57 7.892,40 8.489,06
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 48.662,38 52.827,88 56.849,95
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 13.338,09 14.509,17 15.637,99
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 634,67 677,70 723,65
09. JASA-JASA 17.361,52 18.538,63 19.797,40
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 223.078,71 247.320,37 266.161,80

TABEL 1.2.23 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KECAMATAN MUARA GEMBONG
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 65.746,19 70.830,38 75.165,20


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 13.354,52 14.615,58 14.712,51
1.2 Tanaman Perkebunan 52,26 75,05 77,00
1.3 Peternakan 3.058,92 3.158,03 3.386,36
1.4 Kehutanan 131,75 132,00 134,00
1.5 Perikanan 49.148,73 52.849,72 56.866,29
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 466,16 471,06 516,39
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 16.645,89 17.019,38 17.480,59
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 6.605,30 6.831,60 7.089,42
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 3.918,73 4.039,20 4.141,01
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 33.494,91 34.359,21 35.642,34
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 7.979,56 8.271,59 8.545,35
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 371,50 376,04 380,87
09. JASA-JASA 11.491,55 11.741,45 11.998,42
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 146.719,80 153.939,92 160.959,58
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 189
TABEL 2.1.23 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN MUARA GEMBONG
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 5,08 14,59 8,28


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 19,62 -4,73 6,69
1.2 Tanaman Perkebunan -23,96 -49,69 0,00
1.3 Peternakan 0,00 26,56 6,88
1.4 Kehutanan 0,00 0,83 1,13
1.5 Perikanan 0,07 22,95 8,96
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN -2,84 10,24 6,10
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 7,01 7,00 5,17
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 8,23 8,34 8,54
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 10,82 10,56 7,56
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 7,89 8,56 7,61
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 8,72 8,78 7,78
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 6,10 6,78 6,78
09. JASA-JASA 6,98 6,78 6,79
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 6,62 10,87 7,62

TABEL 2.2.23 :
LAJU PERTUMBUHAN PDRB KECAMATAN MUARA GEMBONG
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 3,73 7,73 6,12


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 9,84 9,44 0,66
1.2 Tanaman Perkebunan 0,01 43,61 2,60
1.3 Peternakan -4,25 3,24 7,23
1.4 Kehutanan 0,00 0,19 1,52
1.5 Perikanan 2,72 7,53 7,60
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN -7,92 1,05 9,62
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 2,67 2,24 2,71
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 5,76 3,43 3,77
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 4,97 3,07 2,52
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 3,79 2,58 3,73
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 3,92 3,66 3,31
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 0,71 1,22 1,28
09. JASA-JASA 2,22 2,17 2,19
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 3,58 4,92 4,56
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 190
TABEL 3.1.23 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN MUARA GEMBONG
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 42,59 44,02 44,29


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 12,70 10,91 10,82
1.2 Tanaman Perkebunan 0,13 0,06 0,05
1.3 Peternakan 1,83 2,08 2,07
1.4 Kehutanan 0,08 0,07 0,07
1.5 Perikanan 27,86 30,89 31,28
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,33 0,33 0,33
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 11,91 11,49 11,23
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 6,11 5,97 6,02
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 3,20 3,19 3,19
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 21,81 21,36 21,36
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 5,98 5,87 5,88
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 0,28 0,27 0,27
09. JASA-JASA 7,78 7,50 7,44
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00

TABEL 3.2.23 :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KECAMATAN MUARA GEMBONG
ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA
(DALAM PERSEN)

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)

[1] [2] [3] [4]

01. PERTANIAN 44,81 46,01 46,70


1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 9,10 9,49 9,14
1.2 Tanaman Perkebunan 0,04 0,05 0,05
1.3 Peternakan 2,08 2,05 2,10
1.4 Kehutanan 0,09 0,09 0,08
1.5 Perikanan 33,50 34,33 35,33
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,32 0,31 0,32
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 11,35 11,06 10,86
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 4,50 4,44 4,40
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 2,67 2,62 2,57
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 22,83 22,32 22,14
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 5,44 5,37 5,31
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 0,25 0,24 0,24
09. JASA-JASA 7,83 7,63 7,45
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00
*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 191
TABEL 4.23 :
ANGKA AGREGAT PDRB, JUMLAH PENDUDUK DAN
PDRB PERKAPITA KECAMATAN MUARA GEMBONG

LAPANGAN USAHA 2007 2008*) 2009**)


[1] [2] [3] [4]

NILAI ABSOLUT

PDRB atas dasar harga berlaku (Juta Rp) 223.078,71 247.320,37 266.161,80

PDRB atas dasar harga konstan 2000 (Juta Rp) 146.719,80 153.939,92 160.959,58

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) 37.787 38.967 40.401

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku (Rp) 5.903.583,60 6.346.918,44 6.588.000,19

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 (Rp) 3.882.811,43 3.950.520,23 3.984.049,36

INDEKS PERKEMBANGAN (2000 = 100)

PDRB atas dasar harga berlaku 203,88 226,03 243,25

PDRB atas dasar harga konstan 2000 134,09 140,69 147,10

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 123,86 127,73 132,43

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku 164,60 176,96 183,69

PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 108,26 110,15 111,08

INDEKS HARGA IMPLISIT 152,04 160,66 165,36


*) Angka perbaikan
**) Angka sementara

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 192
TABEL 24 :
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO SEMI HIJAU KABUPATEN BEKASI
ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2008
(Milyar Rp.)

PDRB ADH DEFLESI


LAPANGAN USAHA DEFLESI NILAI ***)
BERLAKU 0.2
[1] [2] [3] [4] [5]
01. PERTANIAN 1.700,96 12,17 14,604 1.686,36
1.1 Pertanian Tanaman Bahan Makanan 1.150,58 10,16 12,192 1.138,39
1.2 Tanaman Perkebunan 10,72 0,01 0,012 10,71
1.3 Peternakan 434,35 1,50 1,8 432,55
1.4 Kehutanan 0,58 0,01 0,012 0,57
1.5 Perikanan 104,72 0,49 0,588 104,13
02. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 1.521,51 25,93 31,116 1.490,39
2.1 Minyak dan Gas Bumi 1.508,27 18,00 21,6 1.486,67
2.2 Pertambangan Tanpa Migas 0,00 - - -
2.3 Penggalian 13,23 7,93 9,516 3,72
03. INDUSTRI PENGOLAHAN 65.243,58 60,56 72,672 65.170,91
3.1 Industri Migas - - - -
3.1.1 Pengilangan Minyak Bumi - - - -
3.1.2 Gas Alam cair - - - -
3.2 Industri Tanpa Migas 65.243,58 60,56 72,672 65.170,91
04. LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 1.894,72 7,80 9,36 1.885,36
4.1 L i s t r i k 1.534,17 0,60 0,72 1.533,45
4.2 Gas Kota 330,53 7,20 8,64 321,89
4.3 Air Bersih 30,03 0,60 0,72 29,31
05. BANGUNAN/KONSTRUKSI 1.188,31 3,60 4,32 1.183,99
06. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 7.315,04 0,10 0,12 7.314,92
6.1 Perdagangan Besar dan Eceran 6.735,35 0,08 0,096 6.735,25
6.2 H o t e l 29,51 0,01 0,012 29,50
6.3 Restoran 550,19 0,01 0,012 550,18
07. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 1.370,23 0,14 0,168 1.370,06
7.1 Angkutan 1.031,07 0,13 0,156 1.030,92
7.1.1. Angkutan Rel 1,45 0,13 0,156 1,30
7.1.2 Angkutan Jalan Raya 897,31 0,13 0,156 897,16
7.1.3 Angkutan Laut 0,00 0,00 0 0,00
7.1.4 Angkutan Sungai & Penyebrangan 0,56 0,00 0 0,56
7.1.5 Angkutan Udara 0,00 0,00 0 0,00
7.1.6 Jasa Penunjang Angkutan 131,75 0,13 0,156 131,59
7.2 Komunikasi 339,16 0,01 0,012 339,15
08. BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA 1.012,60 0,00 0 1.012,60
8.1 B a n k 346,61 0,00 0 346,61
8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank 125,22 0,00 0 125,22
8.3 Sewa Bangunan 441,80 0,00 0 441,80
8.4 Jasa Perusahaan 98,98 0,00 0 98,98
09. JASA-JASA 1.730,60 0,12 0,144 1.730,46
9.1 Pemerintahan Umum 1.103,61 0,00 0 1.103,61
9.2 S w a s t a 626,99 0,12 0,144 626,85
9.2.1 Sosial Kemasyarakatan 190,93 0,06 0,072 190,86
9.2.2 Hiburan dan Rekreasi 21,19 0,06 0,072 21,12
9.2.3 Perorangan dan Rumah Tangga 414,87 0,06 0,072 414,80
PDRB Dengan Migas 82.977,55 110,43 132,516 82.845,03
PDRB Tanpa Migas 81.469,28 92,43 110,916 81.358,36

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bekasi, Tahun Anggaran 2010 193

Anda mungkin juga menyukai