Anda di halaman 1dari 2

DESA SENAYAN MENJADI PERCONTOHAN KAMPUNG ASMAN TOGA

(ASUHAN MANDIRI PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA)

Sumbawa Barat. 9 Mei 2018.


Banyak permasalahan kesehatan yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari. Mulai dari penyakit menular sampai dengan penyakit tidak menular.
Menurut HL.Blum, derajat kesehatan dipengaruhi oleh empat faktor yaitu faktor
lingkungan, genetik, perilaku dan pelayanan kesehatan. Ke empat faktor
tersebut diatas saling berpengaruh positif satu dengan yang lain dan tentu saja
sangat berpengaruh terhadap status kesehatan seseorang. Status kesehatan
akan tercapai apabila ke empat faktor tersebut positif beroperasi secara
optimal.
Dari sisi lingkungan, seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan
negara yang kaya akan jenis tanaman berkhasiat obat. Potensi tanaman obat
untuk tanaman obat keluarga (Toga) sangatlah beragam sehingga perlu
dimanfaatkan, dan dilestarikan.
Dari sisi pelayanan kesehatan, dalam upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat, UPTD Puskesmas Poto Tano membimbing masyarakat
membentuk Kampung Asman Toga (Asuhan Mandiri Pemanfaatan Tanaman
Obat Keluarga) di Desa Senayan, Kec. Poto Tano, Sumbawa Barat. Asman
Toga adalah upaya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan mengatasi masalah/gangguan kesehatan ringan secara mandiri
oleh individu dalam keluarga, kelompok atau masyarakat.

Dari sisi perilaku, masyarakat mampu memanfaatkan Toga sebagai sarana


penyedia tanaman obat untuk pemeliharaan kesehatan mandiri, serta sebagai
sarana pelestarian tanaman obat dan budaya pengobatan tradisional yang
merupakan warisan leluhur.
Seain itu Toga memberikan manfaat multifungsi diantaranya adalah
pemenuhan kebutuhan tanaman obat sebagi bumbu dapur/rempah, sumber gizi
keluarga dan masyarakat (tanaman obat untuk sayuran/buah-buahan),
memberikan unsur keindahan lingkungan (tanaman obat untuk hiasan
halaman), perawatan kesehatan tubuh (tanaman obat/ rempah/tanaman
aromatik), tanaman obat yang berfungsi sebagai peneduh/pelindung dan pagar.
Menurut ketua Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad) UPTD
Puskesmas Poto Tano, Azman Luthfi, Amd. Kep., Program Kampung Asman
Toga ini mampu ditiru oleh desa-desa lainnya sebagai percontohan penyedia
tanaman obat untuk pemeliharaan kesehatan mandiri, Selain itu kampung
Asman Toga juga berfungsi sebagai sarana pelestarian tanaman obat dan
budaya pengobatan tradisional.
Saat ini beberapa penyediaan Toga sudah mulai dilestarikan seperti tanaman
jahe, tapak dara, ocra, lidah buaya, sirsak, bangle, kemangi, sirih, dan tanaman
lainnya. Selain itu dilakukan Inventaris jenis tanaman dan manfaatnya untuk
kesehatan melalui buku inventaris Asman Toga yang nantinya akan dijadikan
produk obat tradisional Kampung Asman Toga.
Saat ini, di Desa Senayan sudah terbentuk struktur organisasi kelompok Asman
Toga. Dalam satu desa terdiri dari 24 kader yang terbagi atas tiga kelompok
yaitu kelompok lidah buaya, Seledri, dan Sirsak. Dilanjutkan dengan
Pembinaan pembuatan taman Toga, Pembentukan keluarga binaan yang terdiri
dari 5-10 keluarga, dan kedepannya akan dilakukan pembuatan olahan jamu,
pemasaran produk dan pengembangan produk olahan.

Author : Khaerunnisa Uljanah

Anda mungkin juga menyukai