Presentation1 PDF
Presentation1 PDF
Acne vulgaris adalah penyakit kulit kronis yang umumnya melibatkan penyumbatan
dan / atau pembengkakan unit pilosebase (folikel rambut dan kelenjar sebasea).
Penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya (selflimited disease)
Sebagian besar terjadi pada wajah dan juga dapat terjadi pada punggung serta dada.
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi acne mencapai puncaknya pada pertengahan usia remaja sampai akhir, dengan
lebih dari 85% remaja mengalaminya dan berangsur membaik dengan bertambahnya usia
Namun, acne bisa bertahan sampai usia 30 tahun keatas, terutama pada wanita
Prevalensi acne di wajah pada wanita antara usia 26 sampai 44 tahun sebesar 14%.
1. Hiperproliferasi
folikel epidermis
2. Produksi sebum
4 aspek yang berperan dalam berlebih
patogenesis acne
3. Peradangan
4. Adanya aktivitas
Propionibacterium acnes
Produksi mikrokomedo
2. PRODUKSI SEBUM BERLEBIH
Triglycerides
dipecah oleh
Lipoperoxides
P.acnes menjadi
asam lemak bebas
Inflamasi Meningkatkan
komedogenik produksi sebum
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
MANIFESTASI DAN DIAGNOSIS KLINIS :
ANAMNESIS
Neonatal acne
• muncul saat usia 2 minggu
Infantile acne
• muncul saat usia 3–6 bulan
Acne vulgaris
• memiliki onset yang bertahap, Sudden onset curigai kearah androgen-secreting tumor.
Hiperandrogensisme
• akne berat, onset tiba-tiba, hirsutism, periode menstruasi tidak teratur
Erupsi akneformis
• riwayat konsumsi obat-obatan tertentu seperti: steroid anabolik, kortikosteroid,
kortikotropin, fenitoin, lithium, isoniazid, vitamin B compleks, halogenated compounds, dan
obat kemoterapi tertentu, terutama epidermal growth factor receptor (EGFR) inhibitors
MANIFESTASI DAN DIAGNOSIS KLINIS :
PEMERIKSAAN FISIK (LESI KUTANEUS)
Predileksi utama jerawat adalah wajah kemudian diikuti punggung, dada, dan bahu
Lesi cenderung terkonsentrasi dekat garis tengah.
Lesi inflamatori:
Papul dengan dasar eritem pustule dengan dasar eritem nodul nodulukistik
MANIFESTASI DAN DIAGNOSIS KLINIS :
PEMERIKSAAN FISIK (LESI KUTANEUS)
Terjadi pada usia 3-6 bulan dan menghilang saat usia 1-2 tahun
Lesi disertai adanya komedo. Papul, pustule, dan nodul juga dapat muncul
Disebabkan oleh lonjakan sementara dari DHEA (dihasilkan oleh kelenjar adrenal
imatur)
Terapi dapat di berikan retinoids topikan dan benzoyl peroxide.
Pada kasus yang berat atau berulang dapat diberikan terapi oral eritromisin,
trimethoprim, atau isoretinoin
ACNE VARIAN
ACNE KONGLOBATA
Lesi berupa
campuran komedo,
papul, pustule, nodul,
abses, dan scar
Lesi dapat muncul
pada punggung,
pantat, dada, dan
pada tingkat yang
lebih rendah di
perut, bahu, leher,
wajah, lengan atas,
dan paha
ACNE VARIAN
ACNE FULMINANS
Regimen terapi seharusnya dimulai lebih awal dan agresif untuk mencegah sequel permanen
Terkadang digunakan kombinasi beberapa obat untuk menanggulangi penyebab acne yang beragam
PRINSIP TERAPI
Mencuci wajah 2x sehari dengan sabun yang lembut (tidak boleh lebih)
>2x mencuci muka atau menggunakan produk pembersih muka yang kasar/keras
dapat meningkatkan pH kulit, merusak barrier lipid kulit, sehingga menjadikan obat
topikal jerawat dapat mengiritasi kulit
Obat pembersih wajah yang mengandung benzoyl peroxide atau asam salisilat lebih
dianjurkan
AGEN TOPIKAL
4. Antibiotik topikal
• Antibiotik topikal terpilih adalah eritromisin dan klindamisin
• Pilihan terapinya adalah kombinasi dengan Benzoyl Peroxide
(peroxide/eritromisin atau clindamycin)
• Karena beberapa laporan menunjukan monoterapi antibiotik topikal dapat
menyebabkan resistensi dari P.acne
• Dapson merupakan antibiotik terpilih untuk acne tipe inflamasi,
penggunaannya tidak boleh bersamaan dengan Benzoyl Peroxide karena
dapat sebabkan perubahan warna kulit menjadi orange
AGEN TOPIKAL
5. Retinoid
• Tretinoin yang secara komersial dijual dipasaran, memiliki efek anti inflamasi dan
komedolitik
• Hindari exposure matahari, pengggunaannya secara bergantian dimalam hari dalam
seminggu dapat mengurangi iritasi kulit
• Es : dermatitis kontak iritas
• Sintetik retionoid lain: Adapalene dan Tazarotene yang mana keduanya lebih
ditoleransi oleh kulit
• Gunakan pada kulit selama 5 menit kemudian bilas wajah dengan gentle cleanser
TERAPI SISTEMIK
1. Tetrasiklin
• Merupakan antibiotic oral yang sering digunakan untuk terapi akne
• Antibiotik spectrum luas untuk terapi akne tipe inflamasi
• Berefek menekan secara langsung pertumbuhan P.acne
• Dosis inisial 500-1000 mg/hari 1 jam sebelum makan / 2 jam setelah makan
• Kontraindikasi bagi ibu hamil, anak < 9 tahun, dan pasien dengan gangguan ginjal
• Doksisiklin dapat diminum setelah makan dengan dosis 50-100 mg/ 2xsehari, ES:
fotosensitif
• Minosiklin 100-200 mg/hari, ES : blue–black pigmentation, minocycline-induced
autoimmune hepatitis, systemic lupus erythematosus-like syndroms, serum sickness-like
reactions, dan drug reaction with eosinophilia and systemic symptoms (DRESS)
syndrome
2. Makrolida
• eritromisin dapat sebabkan resistensi P.acne Penggunaannya terbatas hanya untuk
ibu hamil dan anak
• Azitromisin digunakan untuk pasien dengan resistensi eritromisin, dengan dosis 250 –
500 mg/ 3x sehari
• ES azitromisin : gangguan pencernaan dan diare
3. Trimethoprim–Sulfamethoxazole
• Digunakan untuk akne berat yang tidak respon dengan antibiotic lain
• ES : gangguan pencernaan dan reaksi hipersensitivitas
• Serious adverse reactions: Stevens–Johnson syndrome-toxic epidermal necrolysis dan
anemia aplastic
4. Dapson
• Dapat digunakan untuk kasus acne yang berat dan resisten obat
• Dosis: 50–100 mg/ hari untuk 3 bulan
• Monitoring level G6PD untuk melihat hemolisis dan fungsi hati
TERAPI HORMON
1. ISORETINOID
• 0.5–1 mg/kg/hari
• Untuk kasus berat (acne konglobata) high dose 2 mg/kg/hari selama 20 minggu
• Pemakaian high dose harus dikombinasikan dengan kortikosteroid
• Teratogenik dikontraindikasikan untuk ibu hamil
• Tidak boleh digunakan bersaman dengan tetrasiklin sebabkan Pseudotumor cerebri
(hipertensi intrakranial ringan)
2. Anti androgen
• Spironolakton 50–100 mg/2x sehari
• Prednison dosis rendah (2.5 mg / 5 mg) atau deksametason untuk menekan androgen adrenal
bagi pasien dengan POD
• Terapi kombinasi glukokortikoid + estrogen menekan produksi sebum
DIET
2. DRUG-INDUCED ACNE
ACENEIFORM ERUPTIONS
3. GRAM-NEGATIVE FOLLICULITIS
Terjadi pada pasien acne vulgaris yang diterapi dengan antibiotic oral jangka panjang
khususnya tetrasiklin
Lesi berupa papulopustul disekitar hidung s/d nodul
Kultur pada papulopustul di temukan bakteri : Enterobacter, Klebsiella, or Escherichia
Kultur pada nodul ditemukan bakteri : Proteus
Terapi yang dapat diberikan adalah oral isotretinoin for 4–5 bulan