Kelelahan Kerja adalah respon total terhadap stres psikososial yang dialami dalam satu periode waktu tertentu
dan cenderung menurunkan motivasi dan prestasi kerja.
Penyebab medis: flu, anemia, gangguan tidur, hypothyroidism, hepatitis, TBC, dan penyakit kronis
lainnya.
Penyebab yang berkaitan dengan gaya hidup: kurang tidur, terlalu banyak tidur, alkohol dan miras, diet
yang buruk, kurangnya olahraga, gizi, daya tahan tubuh, circadian rhythm.
Penyebab yang berkaitan dengan tempat kerja: kerja shift, pelatihan tempat kerja yang buruk, stress di
tempat kerja, pengangguran, workaholics, suhu ruang kerja, penyinaran, kebisingan, monotoni
pekerjaan dan kebosanan, beban kerja.
Beberapa faktor yang mempengaruhi: intensitas dan durasi kerja fisik dan mental, monotoni, iklim
kerja, penerangan, kebisingan, tanggung jawab, kecemasan, konflik-konflik, penyakit keluhan sakit dan
nutrisi
Gejala umum (sakit kepala, vertigo, gangguan fungsi paru dan jantung, kehilangan nafsu makan,
gangguan pencemaan, kecemasan, pembahan tingkah laku, kegelisahan, dan kesukaran tidur
Lingkungan kerja bebas dari zat berbahaya, penerangan memadai, sesuai dengan jenis pekerjaan
yang dihadapi, maupun pengaturan udara yang adekuat, bebas dari kebisingan, getaran, serta
ketidaknyamanan.
Waktu kerja diselingi istirahat pendek dan istirahat untuk makan.
Pemberian gizi kerja yang memadai sesuai dengan jenis pekerjaan dan beban kerja.
Tempat tinggal diusahakan sedekat mungkin dengan tempat kerja, kalau perlu bagi tenaga kerja
dengan tempat tinggal jauh diusahakan transportasi dari perusahaan.
Pembinaan mental secara teratur dan berkala dalam rangka stabilitas kerja dan kehidupannya.
Disediakaan fasilitas rekreasi, waktu rekreasi dan istirahat diolaksankan secara baik.
Diberikan perhatian khusus pada kelompok tertentu seperti tenaga kerja beda usia, wanita hamil dan
menyusui, tenaga kerja dengan kerja gilir di malam hari, tenaga baru pindahan.