Anda di halaman 1dari 2

3.6.3.

Refrigeration System
Refrigration system merupakan unit system pendingin pada plant LPG yang
menggunakan propane sebagai pendingin. Refrigeration package menggunakan propane
sebagai refrigerant (98% mol C3), yang terdiri dari 2 x 50% train screw compressor dengan
tenaga penggerak Gas Engine. Secara keseluruhan refrigerant package terdiri dari gas chiller,
compressor, oil separator, propane condensor, oil pump, oil cooler, dan liquid receiver.
System ini merupakan closed loop system yang dilengkapi dengan propane make-up
connection untuk menggantikan atau menambah propane refrigerant yang hilang (lost) selama
pemakaian. Refrigerant system dilengkapi dengan control panel tersendiri berbasis PLC yang
terpasang secara terpisah dan di design khusus untuk menjalankan unit tersebut. Namun
demikian disediakan output “common alarm” yang terkoneksi ke plant main control room.
Propane yang sudah dikondensasi di tampung pada tangki accumulator (V-400).
Sebelum masuk ke economizer (V-330), propane dialirkan ke filter F-420 untuk menyaring
kotoran/ impuritis dan juga oli yang masih terikut pada propane. Economizer digunakan untuk
mengekonomiskan nilai propane dimana disana propane dipisahkan antara propane liquid dan
propane vapor.Tekanan dan temperatur operasi economizer sebesar 50 Psig dan 30 oF.
Propane vapor pada bagian atas economizer langsung dialirkan ke compressor C-310
A/B sebagai secound suction sedangkan aliran bottom economizer yaitu propane liquid dibagi
menjadi 2 aliran. Aliran pertama, propane liquid dialirkan ke trim cooler E-505 yang
digunakan untuk pendinginan pada trim cooler di de-ethanizer untuk mengkondensasi C3 yang
ikut teruapkan pada column fraksinasi de-ethanizer. Setelah propane liquid digunakan untuk
kondensasi, propane berubah fase menjadi vapor. Vapor propane kemudian dialirkan ke tangki
expansi V-230. Sedangkan aliran liquid propane yang ke dua langsung dialirkan ke tangki
expansi V-230. Tekanan dan temperatur operasi expantion vessel sebesar 6 Psig dan -28oF.
Tangki expansi ini terjadi penurunan tekanan sampai 6 psi karena ditangki ekspansi
vapor propane yang ada pada tangki dialirkan ke scrubber V-300 untuk memisahkan terlebih
dahulu liquid yang propane yang terikut sebelum masuk ke compressor C-310 A/B karena di
compressor tidak boleh ada liquid. Sedangkan bagian bottom (liquid propane) dialirkan ke cold
box E-220 untuk pendinginan di cold box. Setelah liquid propane digunakan sebagai
pendingin, propane vapor kemudian dialirkan kembali ke tangki expansion V-230.
Vapor propane yang sudah dipisahkan liquid propanenya pada srubber kemudial
masuk ke compressor C-310 A/B dan bergabung dengan propane vapor dari secound suction.
Pada compressor mycomp tekanan propane ditingkatkan dari 6 Psig menjadi 185 Psig. Tekanan
dinaikan supaya semakin banyak propane yang terliquid kan nantinya. Propane yang telah
dinaikkan tekanannya kemudian dialirkan menuju lube oil separator (V-320 A/B) dan
compressor lube oil separator 2nd stage (V-321 A/B) untuk menangkap oil CPI yang tercampur
ke dalam propane saat mlewati C-310 A/B. Selanjutnya propane dialirkan melalui kondensor
(E-410 A/B/C) untuk dikondensasi dan menurunkan temperaturnya dari 168 oF menjadi 104
o
F, kemudian ditampung di dalam accumulator (V-400).

Anda mungkin juga menyukai