DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS DTP KASEMEN
Jl. Raya Banten Lama Kp. Sukadiri Kel. Kasunyatan
A. Pendahuluan
Faktor-faktor internal dan eksternal komunitas pada level anggota masyarakat, institusi
masyarakat, kepemimpinan masyarakat, dan akses informasi kesehatan memiliki peran
penting dalam pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan. Pemberdayaan masyarakat
adalah sebagai subjek sekaligus objek dari sistem kesehatan. dalam dimensi kesehatan,
pemberdayaan merupakan proses yang dilakukan oleh masyarakat (dengan atau tampa
campur tangan pihak luar) untuk memperbaiki kondisi lingkungan, sanitasi dan aspek lainnya
yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh dalam kesehatan masyarakat.
Kesehatan adalah sumberdaya kehidupan bukan hanya obyeek untuk hidup. Kesehatan
adalah suatu konsep yang positif yang tidak dapat dilepaskan dari sosial dan kekuatan
personal, sehingga promosi kesehatan tidak hanya bertanggungjawab pada sektor kesehatan
saja, melainkan juga gaya hidup untuk lebih sehat.
Kegiatan tersebut juga harus mempunyai indikator – indikator yang berkualitas sebagai
referensi dalam meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat. Indikator keberhasilan
ditentukan dengan upaya kompehensif terhadap pelaksanaan kegiatan di masyarakat yang
aplikabel dan terukur, yang disusun berdasarkan data – data pelaksanaan kegiatan dan sudah
barang tentu merupakan modal untuk penilaian kinerja di bidang
tersebut.
Untuk menilai kualitas kinerja diperlukan upaya analisis hasil kegiatan berdasarkan capaian –
capaian kinerja yang selama ini telah dilakukan, yang diaplikasikan dalam dokumen capaian
kinerja berupa laporan rutin.
B. Latar belakang
Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat adalah melalukan Survey Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga. PHBS rumah tangga merupakan upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau, dan mampu mempraktekkan PHBS
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resikonya terjadi penyakit dan
melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan
masyarakat. PHBS rumah tangga merupakan salah satu indikator dalam pencapaian
Millenium Development Goals (MDGs) melalui pencegahan peningkatan angka kesakitan
dan kematian penyakit infeksi dan non infeksi pada anggota keluarga. Pada tahun 2013
prosentase rumah tangga sehat pratama sebesar 4%. Rumah tangga sehat sebesar madya 32%,
rumah tangga sehat utama sebesar 55%, rumah tangga paripurna
sebesar 9%. Berdasarkan Renstra Kemenkes 2010 – 2014 bahwa target rumah tangga yang
berPHBS sebesar 70%. Sedangkan berdasarkan capaian diatas baru mencapai 64%.
Evaluasi Pelaksanaan Desa Siaga merupakan . Pengembangan Desa Siaga merupakan bagian
dari pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan untuk Kabupaten dan
Kota. Tercapainya Indonesia Sehat dan target-target indikator dalam Millenium Development
Goals (MDGs) sebagian besar ditentukan oleh tercapainya indikator-indikator dalam SPM
pada tingkat desa dan kelurahan. Pelaksanaan dan pengembangan Desa Siaga merupakan
tanggung jawab pimpinan dan perangkat pemerintahan Desa dan pemerintahan Kelurahan
melalui Forum Kesehatan Desa (FKD). Oleh karena itu diperlukan pembinaan sampai dengan
evaluasi dalam hal pengembangan Desa Siaga secara berkelanjutan. Strata Desa Siaga
Pratama sebesar 35%, Desa Siaga Madya sebesar 38%, Desa Siaga Purnama sebesar 16%,
dan Desa Siaga Mandiri sebesar 11%. Berdasarkan SPM bidang kesehatan bahwa capaian
strata desa siaga aktif sebesar 80%. Sedangkan capain target desa siaga mandiri baru
mencapai 27%.
Tujuan Umum
Tujuan Khusus :
d. Terlaksananya pengembangan Desa Siaga melalui pertemuan pemantapan tim Desa Siaga
D. Tata nilai program dan tata hubungan lintas program dan lintas sektoral
Rincian kegiatan :
Rincian kegiatan :
Rincian kegiatan :
1. Refreshing Kader Posyandu dilakukan melalui pertemuan dengan metode ceramah, tanya
jawab, role play, dan diskusi.
b. Survey dengan metode survey ke setiap rumah tangga dengan instrumen PHBS
3. Evaluasi Pelaksanaan Desa Siaga, dilakukan melalui pertemuan dengan metode ceramah,
tanya jawab, diskusi (FGD), dan simulasi (pemetaan daerah risiko)
G. Sasaran
2. Survey PHBS
a. Pertemuan tim PHBS Tingkat Puskesmas : 5 kader kesehatan dari setiap dusun
b. Pelaksana
1) Kepala Puskesmas
2) Penanggungjawab program
c. Dokumen laporan yang berisi : notulen, rencana tindak lanjut, rekomendasi, hasil olah dan
analisis data, laporan evaluasi (laporan hasil kegiatan) ditujukan kepada Kepala Dinas
Kesehatan. (format laporan terlampir)
a. Waktu :
2) Tribulan ke-empat
b. Pelaksana
1) Kepala Puskesmas
2) Penanggungjawab program
c. Dokumen laporan yang berisi : notulen, rencana tindak lanjut, rekomendasi, hasil olah dan
analisis data, laporan evaluasi (laporan hasil kegiatan) ditujukan kepada Kepala Dinas
Kesehatan. (format laporan terlampir)