Anda di halaman 1dari 3

IDENTITAS

NAMA WAHIDIN
SERNOPES 18060818010012
PRODI PPG [ 180 ] MATEMATIKA
KELAS A ( MATEMATIKA )
TUGAS
MODUL 2 Pengembangan profesi guru
Tugas M2 KB 1.2 Kompetensi guru

1. Sebutkan 4 kompetensi guru?


Jawab :
kompetensi guru ada 4 yaitu :
a. Kompetensi pedagogi
b. Kompetensi social
c. Kompetensi kepribadian
d. Kompetensi professional.

2. Mengapa guru perlu memahami kompetensi pedagogi?

Jawab:

Di abad 21, pekerjaan guru merupakan pekerjaan yang kompleks dan tidak mudah seiring
dengan perubahan besar dan cepat pada lingkungan sekolah yang didorong oleh kemajuan
ilmu dan teknologi, perubahan demograsi, globalisasi dan lingkungan. Kompetensi Guru
abad 21, Guru profesional tidak lagi sekedar guru yang mampu mengajar dengan baik
melainkan guru yang mampu menjadi pembelajar dan agen perubahan sekolah, dan juga
mampu menjalin dan mengembangkan hubungan untuk peningkatan mutu pembelajaran di
sekolahnya. Untuk itu, guru membutuhkan pengembangan profesional yang efektif yaitu
pembimbingan.

Pembimbingan merupakan salah satu strategi efektif untuk peningkatan profesionalitas guru
abad 21. Melalui pembimbingan, mungkin terbangun hubungan profesional dan juga
komunitas pembelajar profesional di sekolah yang efektif untuk meningkatkan mutu
pengajaran dan pembelajaran di sekolah. Pelaksanaan pembimbingan yang efektif perlu
mempertimbangkan hal-hal yang mempengaruhi mutu hubungan pembimbingan seperti:
strukturorganisasi pembimbingan, kontrak kerja, mutu pembimbing, aktivitas dalam sesi-sesi
awal hingga akhir pembimbingan. Untuk menguatkan fungsi dan manfaatnya, pembimbingan
perlu diprogramkan. Hal ini membutuhkan perubahan struktur, budaya dan juga dukungan
kepemimpinan dari sekolah dan juga insititusi terkait.

3. Mengapa guru perlu memahami kompetensi pedagogic abad 21?

Jawab :

guru harus profesional dan memiliki kompetensi pedagogik yang lengkap. Peningkatan kompetensi
pedagogik guru akan membuat kegiatan pembelajaran dinamis, disukai siswa, daya serap tinggi dan
konsentrasi belajar siswa meningkat

Secara konseptual guru sebagai tenaga profesional harus memenuhi berbagai persyaratan
kompetensi untuk menjalankan tugas dan kewenangannya secara profesional, sementara
kondisi riil di lapangan masih sangat memprihatinkan, baik secara kuantitas, kualitas maupun
profesionalitas guru. Persoalan ini masih ditambah adanya berbagai tantangan ke depan yang
masih kompleks di era global ini.

Secara umum, sebagaimana diungkapkan oleh Tilaar (1995), pada masa Pembangunan
Jangka Panjang (PJP) II, masyarakat tidak dapat lagi menerima guru yang tidak profesional.
Hal ini sesuai dengan rekomendasi UNESCO, yang ditekankan pada tiga tuntutan yaitu:

1. Guru harus dianggap sebagai pekerja profesional yang memberi layanan kepada
masyarakat.
2. Guru dipersyaratkan menguasai ilmu dan keterampilan spesialis
3. Ilmu dan keterampilan tersebut diperoleh dari pendidikan yang mendalam dan
berkelanjutan.

Bertitik tolak dari rekomendasi tersebut serta profil guru pada saat ini, seharusnya guru pada
abad 21 benar-benar merupakan guru yang profesional, agar mampu menghadapi tantangan
abad 21. Untuk itu, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial,
serta kompetensi pedagogik seorang guru perlu dikembangkan sehingga mampu mendidik
siswa yang mempunyai kemampuan memprediksi dan menanggulangi.

Di sisi lain, tugas-tugas guru yang bersifat profesional harus ditunjang oleh sistem
penghargaan yang sesuai, sehingga guru mampu memfokuskan diri pada peningkatan
kualitas layanan yang diberikan. Hal ini sejalan dengan kriteria pekerjaan profesional yang
menyebutkan bahwa guru berhak mendapat imbalan yang layak, bukan hanya dalam bentuk
materi, tetapi juga dalam bentuk penghargaan, hormat, dan rasa segan masyarakat terhadap
guru

Kompetensi pedagogik yang harus dimiliki seorang guru sekurang-kurangnya meliputi:

1. Memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, sosial, kultural, emosional, dan
intelektual
2. Memahami latar belakang keluarga dan masyarakat peserta didik dan kebutuhan belajar
dalam konteks kebhinekaan budaya
3. Memahami gaya belajar dan kesulitan belajar peserta didik
4. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik
5. Menguasai teori dan prinsip belajar serta pembelajaranYang mendidik
6. Mengembangkan kurikulum yang mendorong keterlibatan peserta didik dalam
pembelajaran
7. Merancang pembelajaran yang mendidik
8. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik
9. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran

4. Apa saja bentuk kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi guru?

Jawab :

1. Upaya guru dalam meningkatkan kompetensinya

Upaya peningkatan kompetensi guru di sekolah dalam proses belajar mengajar selain
tanggungjawab pimpinan lembaga sebagai pimpinan, para gurupun juga dituntut melakukan
upaya-upaya meningkatkan profesionalnya dan kredibilitasnya.

Efektifitas guru dalam mengembangkan hubungan interpersonal, hubungan yang dilandasi


dengan aspek, inters, sensitifitas, perhatian, kepercayaan, tak ada guru yang melecehkan guru
lain. Mereka juga mengadakan komunikasi dengan orang tua siswa dan selalu mendorong siswa
untuk melakukan yang terbaik. Mereka juga memiliki catatan kemajuan siswa dan
memberitahukannya kepada siswa agar siswa mengetahui perkembagannya.

Upaya peningkatan profesionalitas dan kredibilitas guru dapat dilakukan dengan cara, antara
lain:

1. Mengikuti Penataran Guru.

Penataran guru menurut Steig dan Frederich (teori dan Praktek) yaitu: segala sesuatu yang
berhubungan dangan kegiatan-kegiatan pada sebagian personalia yang bekerja akan
meningkatkan pertumbuhan dan kualifikasi mereka.

Penataran dilakukan berkaitan dengan kesempatan bagi guru-guru untuk berkembang secara
profesional untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
Mengingat tugas rutin di dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas mendidik dan mengajar, maka
guru perlu untuk menambah ide-ide baru melalui kegiatan penataran.
Peyelenggaraan penataran, sebagai salah satu teknik peningkatan kompetensi dapat dilakukan
dengan beberapa cara, yaitu:

1. Sekolah yang bersangkutan mengadakan penataran sendiri dengan menyewa tutor


(penatar) yang dianggap profesional dan dapat memenuhi kebutuhan.
2. Sekolah bekerja sama dengan sekolah-sekolah lain atau lembaga-lembaga lain yang
sama-sama membutuhkan penataran sebagai upaya peningkatan personalia.
3. Sekolah mengirimkan atau mengutus para guru untuk mengikuti penataran yang
dilaksanakan oleh sekolah lain, atau lembaga departemen yang membawahi.

Anda mungkin juga menyukai