BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Secara umum fungsi bimbingan konseling yang banyak dilakukan adalah
fungsi penyembuhan. Sesungguhnya fungsi bimbingan dan konseling yang paling
utama adalah pengembangan, yakni mengembangkan seluruh potensi yang
dimiliki oleh individu. Bimbingan berpusat pada diri individu, berdasarkan pada
kemampuan dan kebutuhan individu agar ia mampu mengatasi dirinya sendiri dan
mengembangkan segenap kemampuan yang dimiliki.
Berkenaan dengan urgensi sistem pola 17 bimbingan dan konsel-
ing, perlu disusun sebuah makalah yang mampu menjadi wahana untuk mem-
peroleh wawasan, pengetahuan, dan konsep keilmuan berkenaan dengan sistem
pola 17 bimbingan dan konseling. Oleh sebab itu, penulis menulis sebuah makalah
yang bertajuk “Sistem Pola 17 Bimbingan dan Konseling”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut.
1. Apa pengertian bimbingan dan konseling?
2. Apakah persamaan dan perbedaan bimbingan, konseling dan penyuluhan?
3. Apa yang termasuk ruang lingkup bimbingan dan konseling?
4. Apa sifat-sifat bimbingan dan konseling?
5. Apa yang termasuk prinsip-prinsip bimbingan dan konseling?
6. Apakah fungsi bimbingan dan konseling?
7. Apa asas- asas bimbingan dan konseling?
8. Apa tujuan bimbingan dan konseling?
9. Apakah yang dimaksud dengan sistem pola 17 bimbingan dan konseling?
10. Bagaimana sistem pola 17 dalam bidang garapan?
11. Bagaimana layanan kegiatan bimbingan dan konseling dalam sistem pola 17?
12. Bagaimana kegiatan pendukung bimbingan dan konseling dalam sistem pola
17?
C. Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun
dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. pengertian bimbingan dan konseling;
2. persamaan dan perbedaan bimbingan, konseling dan penyuluhan;
3. ruang lingkup bimbingan dan konseling;
4. sifat-sifat bimbingan dan konseling;
5. prinsip-prinsip bimbingan dan konseling;
6. fungsi bimbingan dan konseling;
7. bimbingan dan konseling;
8. tujuan bimbingan dan konseling;
9. sistem pola 17 bimbingan dan konseling;
10. bidang garapan sistem pola 17 bimbingan dan konseling;
11. jenis layanan kegiatan sistem pola 17 bimbingan dan konseling;
1
SSyysstteemm PPoollaa 1177 BBiimmbbiinnggaann ddaann KKoonnsseelliinngg
D. Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik
secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai
pengembangan konsep sistem pola 17 bimbingan dan konseling. Secara praktis
makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khu-
susnya tentang konsep sistem pola 17 bimbingan dan konseling;
2. Pembaca/guru, sebagai media informasi tentang sistem pola 17 bimbingan dan
konseling baik secara teoritis maupun secara praktis.
2
SSyysstteemm PPoollaa 1177 BBiimmbbiinnggaann ddaann KKoonnsseelliinngg
BAB II
PEMBAHASAN
A. Wawasan Bimbingan dan Konseling
1. Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan asal katanya dari to guide kemudian menjadi guidance
yang mana bimbingan disini diberikan kepada orang atau sekelompok
orang yang mengalami maladjusmen, yaitu kegoncangan pribadi, konflik
batin, salah aturan stress dan lain-lain. Sedangkan menurut para ahli,
bimbingan adalah arahan, tuntunan, pertolongan, yang diberikan kepada
individu atau kelompok individu dalam menghindari atau mengatasi kesu-
litan hidupnya sesuai dengan perkembangan pribadinya agar supaya me-
nyesuaikan dirinya untuk kesejahteraan hidupnya.
Konseling diambil dari bahasa Inggris counseling dulu diter-
jemahkan dengan penyuluhan (bersifat umum), sekarang diartikan konsel-
ing itu sendiri (bersifat spesifik mengenai kejiwaan). Pelayanan konseling
merupakan jantung hati dari usaha layanan bimbingan secara keseluruhan
(counseling is the heart of guidance program). Konseling adalah bantuan
pertolongan, tuntunan yang di berikan kepada seseorang untuk mengatasi
kesulitan atau masalah secara langsung berhadapan muka atau face to face
relation untuk mencapai kesejahteraan hidup.
2. Persamaan dan Perbedaan Bimbingan, Konseling, dan Penyuluhan
a. Persamaan Bimbingan Dan Konseling
Persamaan bimbingan dan konseling adalah sama-sama memberikan
pertolongan untuk kesejahteraan.
b. Perbedaan Bimbingan Dan Konseling
1) Konseling itu merupakan salah satu teknik bimbingan karena
bimbinga lebih luas dari konseling
2) Bimbingan belum punya masalah, konseling sudah ada masalah
3) Bimbingan menitikberatkan pada preventif sedangkan konseling
menitikberatkan pada kuratif
4) Konseling dilaksanakan secara berhadapan muka atau individual
sedangkan bimbingan tidak
c. Persamaan Penyuluhan Dan Konseling
Pesamaan penyuluhan dan konseling adalah sama-sama memberikan
pertolongan untuk kesejahteraan
d. Perbedaan Penyuluhan Dan Konseling
1) Penyuluhan tergantung kepada penyuluh, sedangkan konseling itu
inisiatif dari klien
2) Penyuluhan bersifat umum yang berlaku di Indonesia, sedangkan
konseling khusus di bidang psikologi dan pendidikan
3) Program penyuluhan sudah ditentukan oleh pemerintah atau instan-
si, sedangkan konseling dimusyawarahkan oleh klien dan konselor
4) Penyuluhan bersifat masal, sedangkan konseling bersifat individual
3. Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling
a. Ruang lingkup dari segi pelayanan
1) Pelayanan Bimbingan Konseling di Sekolah
3
SSyysstteemm PPoollaa 1177 BBiimmbbiinnggaann ddaann KKoonnsseelliinngg
4
SSyysstteemm PPoollaa 1177 BBiimmbbiinnggaann ddaann KKoonnsseelliinngg
5
SSyysstteemm PPoollaa 1177 BBiimmbbiinnggaann ddaann KKoonnsseelliinngg
6
SSyysstteemm PPoollaa 1177 BBiimmbbiinnggaann ddaann KKoonnsseelliinngg
7
SSyysstteemm PPoollaa 1177 BBiimmbbiinnggaann ddaann KKoonnsseelliinngg
8
SSyysstteemm PPoollaa 1177 BBiimmbbiinnggaann ddaann KKoonnsseelliinngg
pan Bimbingan
C. Bidang Garapan
Ditinjau dari segi masalah yang dihadapi para peserta didik, bidang
garapan bimbingan di sekolah mencakup 4 bidang berikut:
1. Bimbingan Pribadi
Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan kon-
seling di SMP, SMA /SMK membantu peserta didik menemukan dan
mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang
Maha Esa, mantap dan mandiri, serta sehat jasmani dan rohani. Bidang ini
dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut:
a. pemantapan sikap dan kebiasaan seta pengembangan wawasan dalam
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya un-
tuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan prodiktif, baik dalm kehidupan
sehari-hari maupun untuk peranannya dimasa depan.
c. pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran
dan pengmbangannya pada atau melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif
dan produktif.
d. pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaaha-usaha pe-
nanggulangannya
e. pemantapan kemampuan mengambil keputusan .
f. pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusaana
yang telah diambilnya.
g. pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik
secara rohaniah maupun jasmaniah.
2. Bimbingan Sosial
Dalam bidang bimbingan sosial, pelayanan bimbingan dan konsel-
ing di SMP, SMA /SMK membantu peserta didik mengenal dan berhubungan
dengan lingkungan sosialnya yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggungja-
wab kemasyarakatan dan kenegaraan.
Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut:
a. pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik melalui ragam lisan maupun
tulisan secara efektif.
b. pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan pendapat serta be-
rargumentasi secara dinamis, kreatif, dan produktif.
c. pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di
rumah, di sekolah, maupun di masyarakat luas denga menjunjung tinggi
tata karma, sopan santun serta nilai-nilai agama, adat, hokum, ilmu, dan
kebiasaan yang berlaku.
d. pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis, dan produktif dengan te-
man sebaya, baik di sekolah yang sama, di sekolah yang lain, di luar
sekolah, maupun di masyarakat pada umumnya.
e. pemantapan pemahaman kondisi dan peraturan sekolah serta upaya
pelaksanaannya secara dinamis dan bertanggungjawab.
9
SSyysstteemm PPoollaa 1177 BBiimmbbiinnggaann ddaann KKoonnsseelliinngg
3. Bimbingan Belajar
Dalam bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan dan kon-
seling di SMP,SMA /SMK membantu peserta didik mengembangkan diri, si-
kap dan kebiasaaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan ket-
erampilan serta menyiapkannya melanjutkan pendidikan pada tingkat yang
lebih tinggi. Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut:
a. pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta
produktif, baik dalam mencari informasi dalam berbagai sumber belajar,
bersikap terhadap guru dan narasumber lainnya, mengembangkan ket-
erampilan belajar, mengerjakan tugas-tugas pelajaran, dan menjalani pro-
gram penilaian hasil belajar.
b. pemantapan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun
berkelompok.
c. pemantapan penguassaan materi program belajar di sekolah menengah
umum sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian.
d. pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik,sosial dan budaya
yang ada disekolah, lingkungan sekitar, dan masyarakat untuk pengem-
bangan pengetahuan dan kemampuan,serta pengembangan pribadi.
e. orientasi belajar di sekolah sambungan/perguruan tinggi.
4. Bimbingan Karier
Dalam bidang bimbingan karier, pelayanan bimbingan dan konsel-
ing di SMP, SMA/SMK membantu peserta didik merencanakan dan mengem-
bangkan masa depan karier.
Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok sebagai berikut:
a. pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier
yang hendak dikembangkan.
b. pemantapan orientasi dan informasi karier pada umumnya, khususnya ka-
rier yang hendak di kembangkan.
c. orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
d. orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya
sesuai dengan karier yang hendak dikembangkan.
10
SSyysstteemm PPoollaa 1177 BBiimmbbiinnggaann ddaann KKoonnsseelliinngg
2. Layanan Informasi
Materi yang dapat diangkat melalui layanan informasi ada berbagai
cara, yaitu meliputi hal berikut.
a. Informasi pengembangan pribadi
b. Informasi pendidikan
c. Informasi jabatan
d. Informasi kehidupan keluarga, sosial kemasyarakatan, keberagamabn, so-
sial budaya, dan lingkungan
b) Langkah Pelaksanaan
(1) Usahakan tetap menarik minat dan perhatian para peserta didik.
(2) Berikan informasi secara sistematis dan sederhana sehingga jelas
isi dan manfaatnya.
(3) Berikan contoh yang berhubungan dengan kehidupan peserta didik
sehari – hari.
(4) Bila menggunakan teknik peserta didik mendapatkan sendiri in-
formasi ( karya wisata dan pemberian tugas ) persiapkan sebaik
mungkin sehingga setiap peserta didik mengetahui apa yang harus
diperhatikan, apa yang harus dicatat dan apa yang harus dilakukan.
(5) Bila menggunakan teknik langsung atau tidak langsung usahakan
tidak terjadi kekeliruan.
11
SSyysstteemm PPoollaa 1177 BBiimmbbiinnggaann ddaann KKoonnsseelliinngg
(6) Usahakan selalu kerja sama dengan guru bidang studi dan wali ke-
las.
c) Langkah Evaluasi
Konselor hendaknya mengevaluasi setiap kegiatan penyajian in-
formasiuntuk mengetahui sampai seberapa jauh peserta didik mampu
menangkap informasi. Manfaat dari langkah informasi ini, diantaranya
adalah:
(1) konselor mengetahui hasil pemberian informasi.
(2) konselor mengetahui efektivitas suatu teknik.
(3) konselor mengetahui apakah persiapannya sudah cukup matang
atau masih banyak kekurangannya.
(4) konselor mengetahui kebutuhan klien.
(5) bila dilakukan evaluasi, peserta didik merasa perlu memperhatikan
lebih serius, supaya timbul sikap positif dan menghargai isi infor-
masi yang diterimanya.
4. Layanan Pembelajaran
Layanan pembelajaran, yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang memungkinkan peserta didik (klien/konseli) mengembangkan diri berke-
12
SSyysstteemm PPoollaa 1177 BBiimmbbiinnggaann ddaann KKoonnsseelliinngg
naan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok
dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan
kegiatan belajar lainnya. Pelayanan pembelajaran dimaksudkan untuk
memungkinkan peserta didik memahami dan mengembangkan sikap dan ke-
biasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi belajar yang cocok dengan
kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta tuntutan kemampuan yang berguna
dalam kehidupan dan perkembangan dirinya. Fungsi utama bimbingan yang
didukung oleh layanan pembelajaran ialah fungsi pemeliharaan dan pengem-
bangan. Materi yang dapat diangkat melalui layanan pembelajaran, yaitu
meliputi hal berikut:
a. pengenalan peserta didik yang mengalami masalah belajar tentang ke-
mampuan, motivasi, sikap, dan kebiasaan belajar.
b. pengembangan motivasi, sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
c. pengembangan keterampilan belajar: membaca, mencatat, bertanya dan
menjawab, dan menulis.
d. pengajaran perbaikan.
e. program pengayaan.
13
SSyysstteemm PPoollaa 1177 BBiimmbbiinnggaann ddaann KKoonnsseelliinngg
14
SSyysstteemm PPoollaa 1177 BBiimmbbiinnggaann ddaann KKoonnsseelliinngg
temuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan
bahan, keterangan kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasala-
han tersebut. Konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup.
Kasus yang telah ditetapkan oleh guru pembimbing, ada yang bisa
dipecahkan secara tuntas dengan hanya melalui penanganan konselor sekolah,
tetapi banyak pula kasus-kasus yang belum bisa ditangani sendiri yang sangat
memerlukan campur tangan dari personel lain. Teknik-teknik bantuan yang
akan diberikan, dibicarakan dalam suatu pertemuan yang disebut dengan kon-
ferensi kasus atau case conference.
E. Kegiatan Pendukung
1. Aplikasi Instrument
Aplikasi instrument adalah kegiatan pendukung untuk mengum-
pulkan data dan keterangan tentang peserta didik, keterangan tentang ling-
kungannya, dan lingkungan yang lebih luas.
Data dan keterangan yang perlu dikumpulkan melalui aplikasi in-
strumentasi bimbingan dan konseling pada umumnya meliputi.
a. Instrument tes
1) tes intelegensi
2) tes bakat
3) tes kepribadian
4) tes hasil belajar
5) tes diagnostik
b. Instrumen non tes
1) Catatan anekdot
2) Angket/kuisioner
3) Daftar cek
4) Sosiometri
5) Inventori
2. Himpunan Data
Penyelenggaraan himpunan data, yaitu kegiatan pendukung untuk
menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan
pengembangan peserta didik. Himpunan data perlu diselenggarakan secara
berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu, dan sifatnya tertutup.
15
SSyysstteemm PPoollaa 1177 BBiimmbbiinnggaann ddaann KKoonnsseelliinngg
3. Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah, yaitu kegiatan pendukung untuk memperoleh
data, keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasala-
han klien melalui kunjungan ke rumahnya.
Data/keterangan yang diperoleh dari kunjungan rumah meliputi.
a. Kondisi rumah tangga dan orang tua,
b. Fasilitas belajar yang ada di rumah,
c. Hubungan antar anggota keluarga,
d. Sikap dan kebiasaan anak di rumah,
e. Pendapat anggota keluarga terhadap klien,
f. Komitmen anggota keluarga dalam perkembangan klien dan pengentasan
masalah klien.
16
SSyysstteemm PPoollaa 1177 BBiimmbbiinnggaann ddaann KKoonnsseelliinngg
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukakan
simpulan sebagai berikut.
1. Wawasan bimbingan dan konseling
a. Pengertian bimbingan dan konseling
Bimbingan adalah arahan, tuntunan, pertolongan, yang diberikan
kepada individu atau kelompok individu dalam menghindari atau
mengatasi kesulitan hidupnya sesuai dengan perkembangan pribadinya
agar supaya menyesuaikan dirinya untuk kesejahteraan hidupnya.
Konseling adalah bantuan pertolongan, tuntunan yang di berikan kepa-
da seseorang untuk mengatasi kesulitan atau masalah secara langsung
berhadapan muka atau face to face relation untuk mencapai kesejahter-
aan hidup.
b. Persamaan dan perbedaan bimbingan, konseling dan penyuluhan
1) Persamaan bimbingan dan konseling adalah sama-sama mem-
berikan pertolongan untuk kesejahteraan.
2) Perbedaan bimbingan dan konseling adalah konseling itu
merupakan salah satu teknik bimbingan karena bimbinga lebih
luas dari konseling
3) Persamaan penyuluhan dan konseling adalah sama-sama mem-
berikan pertolongan untuk kesejahteraan
e. Perbedaan penyuluhan dan konseling adalah kalau penyuluhan tergan-
tung kepada penyuluh, sedangkan konseling itu inisiatif dari klien.
Penyuluhan bersifat umum yang berlaku di Indonesia, sedangkan kon-
seling khusus di bidang psikologi dan pendidikan. Penyuluhan bersifat
masal, sedangkan konseling bersifat individual
c. Ruang lingkup bimbingan dan konseling
1) Ruang lingkup dari segi pelayanan: pelayanan bimbingan kon-
seling di sekolah dan di luar sekolah
2) Ruang lingkup dari segi sasaran: perorangan / individual dan
kelompok
3) Ruang lingkup dari segi: bimbingan konseling pendidikan dan
karir
4) Ruang lingkup dari segi sosial budaya
d. Sifat-sifat bimbingan dan konseling yaitu: bimbingan preventif, kurat-
if, dan persevaratif.
e. Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling
Pada dasarnya bimbingan dan konseling diberikan kepada individu
yang dalam masa perkembangan ataupun semua orang dengan mem-
perhatikan segi perkembangan.
f. Fungsi bimbingan dan konseling, yaitu: fungsi pemahaman, preventif,
pengembangan, dan penyembuhan.
17
SSyysstteemm PPoollaa 1177 BBiimmbbiinnggaann ddaann KKoonnsseelliinngg
3. Bidang garapan ada empat, yaitu: bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimb-
ingan belajar, dan bimbingan karier.
4. Layanan kegiatan bimbingan dan konseling ada Sembilan jenis, yaitu: layanan
orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan
pembelajaran, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok,
layanan dengan kotak konsultasi, layanan konferensi kasus, dan yang terakhir
layanan dengan papan bimbingan.
5. kegiatan pendukung bimbingan dan konseling ada empat, yaitu aplikasi in-
strumen, himpunan data, kunjungan rumah, dan alih tangan kasus.
B. Saran
Sejalan dengan simpulan di atas, penulis merumuskan saran se-
bagai berikut.
1. Kita hendaknya menguasai konsep sistem pola 17 bimbingan dan konseling
kepada peserta didik agar mereka mampu berkembang lebih baik.
2. Kita hendaknya menerapkan konsep sistem pola 17 bimbingan dan konseling
di lapangan.
18
SSyysstteemm PPoollaa 1177 BBiimmbbiinnggaann ddaann KKoonnsseelliinngg
DAFTAR PUSTAKA
Daud, A. (N.D.). Retrieved Desember 25, 2013, From
http://abudaud2010.blogspot.com/2010/10/layanan-konsultasi.html?m=1
Puspita, A. (2013, Februari 25). Dipetik Desember 22, 2013, dari
anggipuspita1.wordpress.com/2013/02/25/9/:
http://anggipuspita1.wordpress.com
SINGAJAYA, S. 1. (2010). Retrieved Desember 25, 2013, From
http://smpn1singajaya.wordpress.com/bimbingan-dan-konseling/
Sukardi, D. K., & Kusmawati, D. N. (2008). Proses Bimbingan dan Konseling Di
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
19