Anda di halaman 1dari 9

JENIS-JENIS LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

PEDOMAN BIMBINGAN KONSELING MENYELENGGARAKAN


KONSELING

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:
NANDA FARADINA
NIM : 1801032176

DOSEN PEMBIMBING
DEWI SARTIKA, SST,M.KM

PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN EXTENSI


TAHUN 2018-2019

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Lebih lanjut, mengenai fungsi pendidikan dinyatakan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan sebagai salah satu bentuk lingkungan bertanggung jawab dalam
memberikan asuhan terhadap proses perkembangan individu. Bimbingan dan konseling
akan merupakan bantuan individu di dalam memperoleh penyesuaian diri sesuai dengan
tingkat perkembangannya. Dalam konsepsi tentang tugas perkembangan
(developmentaltask) dikatakan bahwa setiap periode tertentu terdapat sejumlah tugas-
tugas perkembangan yang harus diselesaikan. Berhasil tidaknya individu dalam
menyelesaikan tugas-tugas tersebut akan berpengaruh bagi perkembangan selanjutnya
dalam penyesuaian dirinya di dalam masyarakat. Melalui layanan bimbingan dan
konseling siswa dibantu agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya dengan baik.
Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan komponen pendidikan yg dapat
membantu para siswa dlm proses perkembangannya. Pemahaman terhadap masalah
perkembangan dengan prinsip-prinsipnya akan merupakan kebutuhan yang mendasar
bagi pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
Perlunya layanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak terlepas kaitannya
dengan beberapa aspek yang menjadi latar belakangnya, yaitu aspek sosial- kultural,
pedagogis, dan psikologis. Latar belakang sosial-kultural berhubungan dengan masalah
perkembangan sosial yang juga erat kaitannya dengan perkembangan kebudayaan
khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal itu berkaitan erat dengan perlunya
layanan pribadi para siswa dalam upaya mencapai perkembangan optimal.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan bimbingan dan konseling?
2. Apa yang dimaksud dengan layanan bimbingan dan konseling?
3. Apa saja jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling? dan
4. Apa saja kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling?

C. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Definisi bimbingan dan konseling,
2. Definisi layanan bimbingan dan konseling,
3. Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling, dan Kegiatan pendukung layanan
bimbingan dan konseling
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Bimbingan dan Konseling


Bimbingan dan Konseling (BK) adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan
melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada
individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada
teratasinya masalah yang dihadapi konseling serta dapat memanfaatkan berbagai potensi
yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat
memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta
dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik
secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal,
dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis layanan
dan kegiatan pendukung berdaarkan norma-norma yang berlaku.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik dalam
memfasilitasi individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pengembangan
perilaku yang efektif, pengembangan lingkungan, dan peningkatan fungsi atau manfaat
individu dalam lingkungannya. Semua perubahan perilaku tersebut merupakan proses
perkembangan individu, yakni proses interaksi antara individu dengan lingkungan
melalui interaksi yang sehat dan produktif. Bimbingan dan konseling memegang tugas
dan tanggung jawab yang penting untuk mengembangkan lingkungan, membangun
interaksi dinamis antara individu dengan lingkungan, membelajarkan individu untuk
mengembangkan, merubah dan memperbaiki perilaku.

B. Definisi Layanan Bimbingan dan Konseling


Para ahli mendefinisikan layanan bimbingan itu dengan cara yang bervariasi,
namun selalu menunjukkan kepada hakikat, tujuan, dan prosedur yang serupa, yang
secara ringkasnya dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Layanan bimbingan (guidance services) merupakan bantuan yang diberikan kepada
individu
2. Layanan bimbingan bertujuan agar yang bersangkutan dapat mencapai taraf
perkembangan dan kebahagian secara optimal
3. Dengan layanan bimbingan, kita dapat menjalani proses pengenalan, pemahaman,
penerimaan, pengarahan, perwujudan, serta penyesuaian diri, baik terhadap dirinya
sendiri maupun terhadap lingkungannya.

Layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang


diberikan kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam
pemahaman diri, sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntutan
dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Dengan adanya bimbingan
dan konseling diharapkan dapat memberikan solusi bagi peserta didik di sekolah. Agar
peserta didik menjadi lebih baik dari segi prilakunya.
Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di
Indonesia dalam upaya membantu siswa agar mencapai perkembangan yang optimal,
sesuai dengan potensinya. Oleh karena itu, pelaksanaan bimbingan dan konseling di
sekolah menjadi tanggung jawab bersama antara personel sekolah, yaitu kepala sekolah,
guru, konselor, dan pengawas. Kegiatan bimbingan dan konseling mencakup banyak spek
dan saling kait mengkait, sehingga tidak memungkinkan jika layanan bimbingan dan
konseling hanya menjadi tanggung jawab konselor saja.
Sebagai sebuah layanan profesional, kegiatan layanan bimbingan dan konseling
tidak bisa dilakukan secara sembarangan, namun harus berangkat dan berpijak dari suatu
landasan yang kokoh yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang
mendalam. Dengan adanya pijakan yang jelas dan kokoh diharapkan pengembangan
layanan bimbingan dan konseling, baik dalam tataran teoritik maupun praktek, dapat
semakin lebih mantap dan bisa dipertanggungjawabkan serta mampu memberikan
manfaat besar bagi kehidupan, khususnya bagi para penerima jasa layanan (klien).
Secara khusus layanan BK diarahkan untuk membantu siswa agar berkembang
menjadi pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, produktif dan berperilaku
jujur. Jadi, jika guru BK dapat berperan sesuai fungsi ini, maka guru tersebut sangat
berkontribusi terhadap pembentukan karakter. Meskipun tentu saja pembentukan karakter
siswa bukan hanya tugas guru BK. Layanan BK ditujukan pada 4 aspek perkembangan
siswa, yaitu:
1. Aspek pribadi, layanan BK ditujukan agar siswa memiliki pemahaman diri, rasa percaya
diri, harga diri, rasa tanggung jawab dan mampu membuat keputusan secara bijak.
2. Aspek sosial, layanan BK ditujukan untuk membantu siswa mengembangkan hubungan
antarpribadi , menghormati orang lain dan memiliki rasa tanggung jawab sosial
kemasyarakatan .
3. Aspek pembelajaran, layanan BK ditujukan untuk membantu siswa agar menemukan cara
belajar yang efektif dan dapat mencapai prestasi belajar sesuai dengan kemampuan
dasarnya.
4. Aspek perkembangan karier, layanan BK ditujukan untuk membantu siswa mengenal
ciri-ciri berbagai pekerjaan dan profesi yang ada, serta merencanakan karier berdasarkan
minat dan kemampuannya.
Layanan bimbingan dan konseling diharapkan membantu peserta didik dalam
pengenalan diri, pengenalan lingkungan dan pengambilan keputusan, serta memberikan
arahan terhadap perkembangan peserta didik, tidak hanya untuk peserta didik yang
bermasalah tetapi untuk seluruh peserta didik. Layanan bimbingan dan konseling tidak
terbatas pada peserta didik tertentu atau yang perlu “dipanggil saja”, melainkan untuk
seluruh peserta didik.
Tujuan layanan bimbingan ialah agar dapat :
1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya
di masa yang akan datang.
2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik secara
optimal.
3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta
lingkungan kerjanya.
4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan
lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan
kesempatan untuk :
1. Mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas perkembangannya.
2. Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungannya,
3. Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian
tujuan tersebut
4. Memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri.
5. Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga
tempat bekerja dan masyarakat.
6. Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya.
7. Mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal.

C. Jenis-Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling


Jenis-jenis layanan pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari konsep
bimbingan dan konseling dalam rangka memenuhi berbagai asas, prinsip, fungsi dan
tujuan bimbingan dan konseling. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional saat ini
terdapat tujuh jenis layanan. Namun sangat mungkin ke depannya akan semakin
berkembang, baik dalam jenis layanan maupun kegiatan pendukung. Para ahli bimbingan
di Indonesia saat ini sudah mulai meluncurkan dua jenis layanan baru yaitu layanan
konsultasi dan layanan mediasi. Namun, kedua jenis layanan ini belum dijadikan sebagai
kebijakan formal dalam sistem pendidikan di sekolah.Untuk lebih jelasnya, di bawah ini
akan diuraikan ketujuh jenis layanan bimbingan dan konseling yang saat ini diterapkan
dalam pendidikan nasional.
Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling:
1. Layanan Orientasi
Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik
memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang
dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di
lingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu
tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar
peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru
secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
2. Layanan Informasi
Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik
menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi diri, sosial,
belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah
membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang
sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan
informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun berfungsi
untuk pencegahan dan pemahaman.
3. Layanan Pembelajaran
Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan peserta
didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai
materi belajar atau penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan
kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya,
dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan
belajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.
4. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang
memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam
kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang,
kegiatan ko/ekstra kurikuler sesuai dengan potensi, bakat, minat erta kondisi
pribadinya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap
bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan penempatan dan penyaluran
berfungsi untuk pengembangan.
5. Layanan Penguasaan Konten
Layanan penguasaan konten merupakan layanan yang membantu peserta
didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang
berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
6. Layanan Konseling Perorangan
Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang memungkinan
peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan)
dengan guru pembimbing untuk membahas dan mengentaskan permasalahan yang
dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan
adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya.
Layanan konseling perorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
7. Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang memungkinan
sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok
memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk
menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, baik sebagai
individu maupun sebagai pelajar, kegiatan belajar, karir/jabatan, serta untuk
pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok.
Layanan bimbingan kelompok berfungsi untuk pemahaman dan pengembangan.
8. Layanan Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok merupakan layanan yang memungkinan
peserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk
pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok.
Masalah yang dibahas itu adalah maalah-masalah pribadi yang dialami oleh
masing-masing anggota kelompok. Layanan konseling kelompok berfungsi untuk
pengentasan dan advokasi.
9. Layanan Konsultasi
Layanan Konsultasi merupakan layanan yang membantu peserta didik dan
atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang
perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
Pengertian konsultasi dalam program BK adalah sebagai suatu proses penyediaan
bantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrator dan konselor lainnya
dalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang membatasi efektivitas
peserta didik atau sekolah konseling atau psikoterapi sebab konsultasi tidak
merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada klien, tetapi secara tidak
langsung melayani klien melalui bantuan yang diberikan orang lain.
10. Layanan Mediasi
Layanan mediasi merupakan layanan yang membantu peserta didik
menyelesaikan permasalahan ataupun perselisihan dan memperbaiki hubungan
antar peserta didik dengan konselor sebagai mediator.

D. Kegiatan Pendukung Layanan Bimbingan dan Konseling


Untuk menunjang kelancaran pemberian layanan-layanan bimbingan dan konseling
seperti yang telah dikemukakan di atas, maka perlu dilaksanakan berbagai kegiatan
pendukung,yang mencakup :
1. Aplikasi Instrumentasi
Aplikasi instrumentasi adalah kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang diri peserta didik (klien),
keterangan tentang lingkungan peserta didik dan lingkungan yang lebih luas.
Pengumpulan data ini dapat dilakukan dengan berbagai cara melalui instrumen baik
tes maupun nontes. Dengan tujuan untuk memahami peserta didik dengan segala
karakteristiknya dan memahami karakteristik lingkungan.
2. Himpunan Data
Himpunan Data merupakan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk
menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan
pengembangan peserta didik (klien). Himpunan data perlu dielenggarakan secara
berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu, dan sifatnya tertutup.
3. Konferensi Kasus
Konferensi kasus merupakan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
untuk membahas permasalahan yang dialami oleh peserta didik (klien) dalam suatu
forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan dapat
memberikan bahan, keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya
permasalahan tersebut. Pertemuan konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup.
Tujuan konferensi kasus adalah untuk memperoleh keterangan dan membangun
komitmen dari pihak yang terkait dan memiliki pengaruh kuat terhadap klien dalam
rangka pengentasan permasalahan klien.
4. Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah merupakan kegiatan untuk memperoleh data, keterangan,
kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik melalui
kunjungan rumah klien. Kerja sama dengan orang tua sangat diperlukan, dengan
tujuan untuk memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari pihak orang
tua/keluarga untuk mengentaskan permasalahan klien. Kegiatan ini memerlukan
kerjasama yang penuh dari orang tua dan anggota keluarga klien yang lainnya.
5. Alih Tangan Kasus
Alih tangan kasus merupakan kegiatan untuk untuk memperoleh penanganan
yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dialami peserta didik dengan
memindahkan penanganan kasus ke pihak lain yang lebih kompeten, seperti kepada
guru mata pelajaran atau konselor, dokter serta ahli lainnya, dengan tujuan agar
peserta didik dapat memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas
permasalahan yang dihadapinya melalui pihak yang lebih kompeten. Kegiatan ini
memerlukan kerjasama yang erat dan amntap antara berbagi pihak yang dapat
memberikan bantuan dan atas penanganan masalah tersebut .
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang
diberikan kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam
pemahaman diri dan siswa dapat mencapai perkembangan yang optimal, sesuai dengan
potensinya sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntutan dan
keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Sejalan dengan visi tersebut, maka misi bimbingan dan konseling harus
membantu memudahkan siswa mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya seoptimal
mungkin, sehingga terwujud siswa yang tangguh menghadapi masa kini dan masa
mendatang.
Kegiatan bimbingan dan konseling mencakup banyak spek dan saling kait
mengkait, sehingga tidak memungkinkan jika layanan bimbingan dan konseling hanya
menjadi tanggung jawab konselor saja (Soetjipto, 2004: 99).
B. Saran
Selaku pendidik yang langsung bersinggungan ataupun berinteraksi dengan
peserta didik, diharuskan untuk menguasai dan memahami ilmu tentang bimbingan dan
konseling meskipun bukan bertindak sebagai guru BK. Dan untuk guru BK harus sebisa
mungkin menjadi teman curhat dan tempat berkonsultasi peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai