D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NANDA FARADINA
NIM : 1801032176
DOSEN PEMBIMBING
DEWI SARTIKA, SST,M.KM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Lebih lanjut, mengenai fungsi pendidikan dinyatakan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan sebagai salah satu bentuk lingkungan bertanggung jawab dalam
memberikan asuhan terhadap proses perkembangan individu. Bimbingan dan konseling
akan merupakan bantuan individu di dalam memperoleh penyesuaian diri sesuai dengan
tingkat perkembangannya. Dalam konsepsi tentang tugas perkembangan
(developmentaltask) dikatakan bahwa setiap periode tertentu terdapat sejumlah tugas-
tugas perkembangan yang harus diselesaikan. Berhasil tidaknya individu dalam
menyelesaikan tugas-tugas tersebut akan berpengaruh bagi perkembangan selanjutnya
dalam penyesuaian dirinya di dalam masyarakat. Melalui layanan bimbingan dan
konseling siswa dibantu agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya dengan baik.
Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan komponen pendidikan yg dapat
membantu para siswa dlm proses perkembangannya. Pemahaman terhadap masalah
perkembangan dengan prinsip-prinsipnya akan merupakan kebutuhan yang mendasar
bagi pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
Perlunya layanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak terlepas kaitannya
dengan beberapa aspek yang menjadi latar belakangnya, yaitu aspek sosial- kultural,
pedagogis, dan psikologis. Latar belakang sosial-kultural berhubungan dengan masalah
perkembangan sosial yang juga erat kaitannya dengan perkembangan kebudayaan
khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal itu berkaitan erat dengan perlunya
layanan pribadi para siswa dalam upaya mencapai perkembangan optimal.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan bimbingan dan konseling?
2. Apa yang dimaksud dengan layanan bimbingan dan konseling?
3. Apa saja jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling? dan
4. Apa saja kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling?
C. TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Definisi bimbingan dan konseling,
2. Definisi layanan bimbingan dan konseling,
3. Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling, dan Kegiatan pendukung layanan
bimbingan dan konseling
BAB II
PEMBAHASAN