a. Hematokrit (Hct)1,2
Nilai normal: Pria : 40% - 50 % SI unit : 0,4 - 0,5
Wanita : 35% - 45% SI unit : 0.35 - 0,45
Pada skenario seorang pria 79 tahun didapatkan Hct 31,09% sehingga
interpretasinya kurang dari nilai normal.
Deskripsi:
Hematokrit menunjukkan persentase sel darah merah tehadap volume darah
total.
Deskripsi:
Hemoglobin adalah komponen yang berfungsi sebagai alat transportasi oksigen
(O2) dan karbon dioksida (CO2). Hb tersusun dari globin (empat rantai protein
yang terdiri dari dua unit alfa dan dua unit beta) dan heme (mengandung atom
besi dan porphyrin: suatu pigmen merah). Pigmen besi hemoglobin bergabung
dengan oksigen. Hemoglobin yang mengangkut oksigen darah (dalam arteri)
berwarna merah terang sedangkan hemoglobin yang kehilangan oksigen
(dalam vena) berwarna merah tua. Satu gram hemoglobin mengangkut 1,34 mL
oksigen. Kapasitas angkut ini berhubungan dengan kadar Hb bukan jumlah sel
darah merah. Penurunan protein Hb normal tipe A1, A2, F (fetal) dan S
berhubungan dengan anemia sel sabit. Hb juga berfungsi sebagai dapar melalui
perpindahan klorida kedalam dan keluar sel darah merah berdasarkan kadar
O2 dalam plasma (untuk tiap klorida yang masuk kedalam sel darah merah,
dikeluarkan satu anion HCO3). Penetapan anemia didasarkan pada nilai
hemoglobin yang berbeda secara individual karena berbagai adaptasi tubuh
(misalnya ketinggian, penyakit paru-paru, olahraga). Secara umum, jumlah
hemoglobin kurang dari 12 gm/dL menunjukkan anemia. Pada penentuan
status anemia, jumlah total hemoglobin lebih penting daripada jumlah
eritrosit.1,2
Deskripsi:
Fungsi utama leukosit adalah melawan infeksi, melindungi tubuh dengan
memfagosit organisme asing dan memproduksi atau mengangkut/
mendistribusikan antibodi. 1,2
Ada dua tipe utama sel darah putih:
• Granulosit: neutrofi, eosinofil dan basofil
• Agranulosit: limfosit dan monosit
Leukosit terbentuk di sumsum tulang (myelogenous), disimpan dalam jaringan
limfatikus (limfa, timus, dan tonsil) dan diangkut oleh darah ke organ dan
jaringan. Umur leukosit adalah 13-20 hari. 1,2
d. Natrium (Na+)3,4
Nilai normal : 135 – 144 mEq/L SI unit : 135 – 144 mmol/L
Pada skenario seorang pria 79 tahun didapatkan kadar Natrium 166 sehingga
interpretasinya lebih dari nilai normal.
Deskripsi :
Natrium merupakan kation yang banyak terdapat di dalam cairan ekstraseluler.
Berperan dalam memelihara tekanan osmotik, keseimbangan asam-basa dan
membantu rangkaian transmisi impuls saraf. Konsentrasi serum natrium diatur
oleh ginjal, sistem saraf pusat (SSP) dan sistem endokrin. 3,4
e. Kalium (K+)3,4
Nilai normal: 0 - 17 tahun : 3,6 - 5,2 mEq/L SI unit : 3,6 - 5,2 mmol/L
≥ 18 tahun : 3,6 – 4,8 mEq/L SI unit :3,6 – 4,8 mmol/L
Pada skenario seorang pria 79 tahun didapatkan kadar Kalium 3,7 sehingga
interpretasinya adalah normal.
f. Klorida (Cl-)3,4
Nilai normal : 97 - 106 mEq/L SI unit : 97 - 106 mmol/L
Pada skenario seorang pria 79 tahun didapatkan kadar Klorida 121 sehingga
interpretasinya lebih dari normal.
Deskripsi:
Anion klorida terutama terdapat di dalam cairan ekstraseluler. Klorida berperan
penting dalam memelihara keseimbangan asam basa tubuh dan cairan melalui
pengaturan tekanan osmotis. Perubahan konsentasi klorida dalam serum jarang
menimbulkan masalah klinis, tetapi tetap perlu dimonitor untuk mendiagnosa
penyakit atau gangguan keseimbangan asam-basa. 3,4
g. Kreatinin3,4
Nilai normal : 0,6 – 1,3 mg/dL SI : 62-115 μmol/L
Pada skenario seorang pria 79 tahun didapatkan kadar Kreatinin 2,0 sehingga
interpretasinya lebih dari normal.
Deskripsi :
Tes ini untuk mengukur jumlah kreatinin dalam darah. Kreatinin dihasilkan
selama kontraksi otot skeletal melalui pemecahan kreatinin fosfat. Kreatinin
diekskresi oleh ginjal dan konsentrasinya dalam darah sebagai indikator fungsi
ginjal. Pada kondisi fungsi ginjal normal, kreatinin dalam darah ada dalam
jumlah konstan. Nilainya akan meningkat pada penurunan fungsi ginjal. Serum
kreatinin berasal dari masa otot, tidak dipengaruhi oleh diet, atau aktivitas dan
diekskresi seluruhnya melalui glomerulus. Tes kreatinin berguna untuk
mendiagnosa fungsi ginjal karena nilainya mendekati glomerular fi ltration rate
(GFR). Kreatinin adalah produk antara hasil peruraian kreatinin otot dan
fosfokreatinin yang diekskresikan melalui ginjal. Produksi kreatinin konstan
selama masa otot konstan. Penurunan fungsi ginjal akan menurunkan ekskresi
kreatinin. 3,4
Implikasi klinik : 3,4
Konsentrasi kreatinin serum meningkat pada gangguan fungsi ginjal baik
karena gangguan fungsi ginjal disebabkan oleh nefritis, penyumbatan
saluran urin, penyakit otot atau dehidrasi akut.
Konsentrasi kreatinin serum menurun akibat distropi otot, atropi, malnutrisi
atau penurunan masa otot akibat penuaan.
Obat-obat seperti asam askorbat, simetidin, levodopa dan metildopa dapat
mempengaruhi nilai kreatinin pada pengukuran laboratorium walaupun
tidak berarti ada gangguan fungsi ginjal.
Nilai kreatinin boleh jadi normal meskipun terjadi gangguan fungsi ginjal
pada pasien lanjut usia (lansia) dan pasien malnutrisi akibat penurunan masa
otot.
Kreatinin mempunyai waktu paruh sekitar satu hari. Oleh karena itu
diperlukan waktu beberapa hari hingga kadar kreatinin mencapai kadar
normal untuk mendeteksi perbaikan fungsi ginjal yang signifikan.
Kreatinin serum 2 - 3 mg/dL menunjukan fungsi ginjal yang menurun 50 %
hingga 30 % dari fungsi ginjal normal.
Konsentrasi kreatinin serum juga bergantung pada berat, umur dan masa
otot.
Deskripsi:
Glukosa dibentuk dari hasil penguraian karbohidrat dan perubahan glikogen
dalam hati. Pemeriksaan glukosa darah adalah prosedur skrining yang
menunjukan ketidakmampuan sel pankreas memproduksi insulin,
ketidakmampuan usus halus mengabsorpsi glukosa, ketidakmampuan sel
mempergunakan glukosa secara efi sien, atau ketidakmampuan hati
mengumpulkan dan memecahkan glikogen. 3,4