Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ATTENTION DEFICIT HIPERACTIVITY DISORDER (ADHD)


DI POLI KLINIK TUMBUH KEMBANG ANAK
RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA

DISUSUN OLEH :

1. Amanda Ayu Widyani, S.Kep 1830007


2. Arif Budi Setyawan, S.Kep 1830015
3. Berianata Ayu Pamungkas, S. Kep 1830023
4. Dessiari Christanti, S. Kep 1830028
5. Meilani Sita Dewi, S. Kep 1830060
6. Niluh Ayu Yolanda Bellamande, S. Kep 1830069
7. Siti Qomaria, S. Kep 1830092

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
2018/2019
SATUAN ACARA PELAKSANAAN
ATTENTION DEFICIT HIPERACTIVITY DISORDER (ADHD)
DI POLI KLINIK TUMBUH KEMBANG ANAK
RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA

Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD)


Pokok Bahasan :
Sasaran : Keluarga Pengunjung Poli Klinik Tumbuh Kembang RSJ. Menur,
Surabaya
Hari / Tanggal : Jumat, 15 September 2018
Jam : 08.00-08.30 wib
Waktu Pertemuan : 30 Menit
Tempat : Ruang Poli Tumbuh Kembang RSJ. Menur, Surabaya

I. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan Pengunjung atau Keluarga pasien
yang berada di ruang poli klinik tumbuh kembang anak RSJ Menur Surabaya dapat
mengerti cara menangani dan mengobati pasien dengan ADHD

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 15 menit, diharapkan keluarga
dapat :
1. Menjelaskan pengertian ADHD
2. Menjelaskan tentang penyebab terjadinya ADHD
3. Menjelaskan tanda dan gejala ADHD
4. Menjelaskan cara menangani ADHD
5. Menjelaskan cara pencegahan ADHD

II. Pokok Bahasan


Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD)

III. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
IV. Media dan Alat
1. Media
Leaflet
Lembar balik
V. Materi
(terlampir)
VI. Pengorganisasian
Pembimbing : HidayatusSya’diyahS.Kep., Ns., M.Kep
Pujiati Sri A, S. Kep., Ns
Moderator : Dessiari Christanti
Penyaji : Arif Budi S.
Observer : Berianata Ayu P, Niluh Ayu Y.B
Fasilitator : Amanda Ayu W, Siti Qomariah, Meilani Sita D.

VII. Pengaturan tempat

Keterangan Gambar :

: Moderator

: Penyaji

: Fasilotator

: Observer

: Peserta

Keterangan gambar :
VIII. Kegiatan Belajar Mengajar
Tahap Kegiatan : Moderator
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens
& Waktu
: Penyaji
Pendahuluan 1. Moderator mengucapkan salam 1. Menjawab salam
: Fasilotator

: Observer

: Peserta
( 5 menit ) 2. Moderator memperkenalkan 2. Mendengarkan dan
semua anggota kelompok memperhatikan
penyuluhan 3. Menyetujui kontrak
3. Moderator membuat kontrak waktu
waktu 4. Mendengarkan dan
4. Moderator menjelaskan tujuan memperhatikan
penyuluhan yang akan dicapai
Pelaksanaan 1. Moderator memberi
( 20 menit ) 1. Mengemukakan
kesempatan menjelaskan materi
pendapat
2. Menggali pengetahuan audiens
2. Mendengarkan dan
dan keluarga tentang ADHD
memperhatikan
3. Memberi reinforcemen positif
3. Mendengarkan dan
pada audiens atas pendapatnya
memperhatikan
4. Menjelaskan materi penyuluhan
4. Mengajukan pertanyaan
tentang :
a. Pengertian ADHD
b. Penyebab terjadinya ADHD
c. Tanda dan gejala ADHD
d. Cara menangani ADHD
e. Cara pencegahan ADHD
Penutup 1. Presenter mengajukan 1. Menjawab pertanyaan
( 5 menit ) pertanyaan pada audiens 2. Menjawab salam
mengenai materi yang dibahas 3. Mendengarkan dan
untuk mengevaluasi pemahaman memperhatikan
2. Presenter mengucapkan salam 4. Menjawab salam
3. Moderator menyimpulkan hasil
ceramah dan tanya jawab
4. Moderator memberi salam
penutup
IX. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta penyuluhan yang hadir di poli klinik tumbuh kembang
anak RSJ Menur Surabaya
b. Pengaturan tempat teratur, berbentuk persegi panjang
c. Suasana tenang dan tidak ada yang mondar mandir
2. Evaluasi Proses
a. Selama proses berlangsung diharapkan keluarga dapat mengikuti
seluruh kegiatan penyuluhan
b. Selama kegiatan berlangsung diharapkan audiens berperan aktif
untuk bertanya
c. Selama kegiatan berlangsung diharapkan keluarga tidak
meninggalkan tempat saat penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga dapat menyebutkan pengertian ADHD
b. Keluarga dapat menyebutkan penyebab terjadinya ADHD
c. Keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala ADHD
d. Keluarga dapat menyebutkan cara menangani ADHD
e. Keluarga dapat menyebutkan cara pencegahan ADHD

MATERI PENYULUHAN
ATTENTION DIFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD)

A. Pengertian ADHD
ADHD (Attention Dificit Hyperactivity Disorder) merupakan gangguan
perilaku yang ditandai dengan rentang perhatian yang buruk, dan sesuai dengan
perkembangan atau ciri hiperaktivitas dan impulsif atau keduanya yang tidak sesuai
dengan usia (Kaplan dan Sandock, 2007). ADHD adalah gangguan yang terjadi
mulai sejak masa kanak-kanak, biasanya baru terdeteksi saat usia 7 tahun, atau
ketika mulai masuk taman bermain (playgroup) dan taman kanak-kanak. ADHD
memiliki 3 ciri utama yaitu :
1. Tidak mampu memusatkan perhatian
2. Kesulitan mengendalikan impuls
3. Hiperativitas

B. Etiologi
1. Faktor genetic
2. Faktor biokimia (dopamin, nerofineprin, serotonin)
3. Kerusakan otak
4. Faktor prenatal (ibu merokok saat hamil, keracunan, alkohol)
5. Perinatal (fetal distres, asfiksia)
6. Postnatal (kejang, CNS abnormalitas)
7. Zat makanan (pengawet)
8. Faktor lingkungan dan psikososial (stres, gangguan jiwa pada ibu saat
mengandung, kemiskinan, besar di penjara)

C. Tanda dan gejala


a. Perhatian kurang (inattention)
1. Sering gagal dalam memberikan perhatian secara mendetail
2. Sering mengalami kesulitan dalam memberikan perhatian pada tugas atau
aktivitas bermain.
3. Sering tampak tidak memperhatikan jika berbicara secara langsung
4. Sering tidak mengikuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas
5. Sering mengalami kesulitan dalam menyusun tugas
6. Sering menolak dan tidak menyukai dalam tugas yang memerlukan usaha

mengendalian mental
7. Sering kehilangan hal-hal yang diperlukan untuk aktivitas
8. Sering mudah dikacaukan dengan stimulus lain
9. Sering lupa dalam aktivitas sehari-hari
b. Hiperaktif (Hyperactive)
1. Sering gelisah dan duduk tidak tenang
2. Sering meninggalkan duduk di ruang kelas
3. Sering lari-lari atau memanjat pada keadaan yang tidak semestinya
4. Sering mengalami kesulitan dalam aktivitas bermain atau melakukan aktivitas

dengan tenang
5. Sering bertindak seolah-olah sedang mengemudikan motor
6. Sering berbicara berlebihan
c. Impulsif (Impulsive)
1. Sering berkata tanpa berpikir dalam menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan

selesai
2. Sering mengalami kesulitan dalam menunggu giliran
3. Sering menyela atau menggangu orang lain

D. Cara Penanganan
Terapi yang diberikan adalah farmakoterapi, psikoterapi, terapi perilaku dan
bimbingan belajar. Fokus pemberian terapi diutamakan untuk memperbaiki fungsi
keluarga, fungsi sosial dan mengurangi agresivitas.

E. Cara mencegah
a. Skrining DDTK pada ADHD
Dilakukan Skrining DDTK pada anak pra sekolah dengan ADHD :
1. Tujuannya adalah untuk mengetahui secara dini anak adnya Gangguan
PemusatanPerhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) pada anak umur 36 bulan
ke atas
2. Jadwal deteksi dini GPPH pada anak prasekolah dilakukan atas indikasi
atau bila ada keluhan dari orang tua/pengasuh anak atau ada kecurigaan
tenaga kesehatan, kader kesehatan, BKB, petugas PADU, pengelola TPA,
dan guru TK. Keluhan tersebutdapat berupa salah satu atau lebih keadaan di
bawah ini :
a. Anak tidak bisa duduk tenang
b. Anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak mengenal lelah
c. Perubahan suasan hati yang yang mendadak/impulsive
3. Alat yang digunakan adalah formulir deteksi dini Gangguan Pemusatan
Perhatian dan Hiperaktivitas/GPPH (Abbreviated Conners Ratting Scale)
yaituFormulir yang terdiri dari 10 pertanyaan yang ditanyakan kepada
orangtua / pengasuh anak / guru TK dan pertanyaan yang perlu
pengamatan pemeriksa.
4. Cara menggunakan formulir deteksi dini GPPH :
a. Ajukan pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu persatu
perilakuyang tertulis pada formulir deteksi dini GPPH. Jelaskan kepada
orangtua / pengasuh anak untuk tidak ragu-ragu atau takut menjawab.
b. Lakukan pengamatan kemampuan anak sesuai dengan pertanyaan pada
formulir deteksi dini GPPH
c. Keadaan yang ditanyakan/diamati ada pada anak dimanapun anak
berada,missal ketika di rumah, sekolah, pasar, took, dll. Setiap saat dan
ketika anak dengan siapa saja.
d. Catat jawaban dan hasil pengamatan perilaku anak selama
dilakukan pemeriksaan. Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah
dijawab.

Interpretasi :
1) Nilai 0 : jika keadaan tersebut tidak ditemukan pada anak
2) Nilai 1 : jika keadaan tersebut kadang-kadang ditemukan pada anak
3) Nilai 2 : jika keadaan tersebut sering ditemukan pada anak
4) Nilai 3 : jiak keadaan tersebut selalu ada pada anak.Beri nilai total 13
atau lebih anak kemungkinan dengan GPPH.
Intervensi :
a. Anak dengan kemungkinan GPPH perlu dirujuk ke Rumah Sakit
yangmemiliki : fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak
untuk konsultasi lebih lanjut.
b. Beri nilai total kurang dari 13 tetapi anda ragu-ragu,
jadwalkan pemeriksaan ulang 1 bulan kemudian. Ajukan pertanyaan
kepadaorang-orang terdekat dengan anak (orang tua, pengasuh, nenek,
guru,dsb).
5. Pemeriksaan diagnostic yang dilakukan pada anak dengan ADHD antara lain :
a. Pemeriksaan Tiroid : dapat menunjukkan gangguan hipertiroid atau
hipotiroid yang memperberat masalah
b. Tes neurologist (misalnya EEG, CT scan) menentukan adanya gangguan
otak organic
c. Tes psikologis sesuai indikasi : menyingkirkan adanya gangguan ansietas,
mengidentifikasi bawaan, retardasi borderline atau anak tidak mampu
belajar dan mengkaji responsivitas social dan perkembangan bahasa
d. Pemeriksaan diagnostic individual bergantung pada adanya gejala fisik
(misalnya ruam, penyakit saluran pernapasan atas, atau gejala alergi lain,
infeksi SSP)

DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Fitriasari & Nihayati. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta :
Penerbit Salemba Medika
Wijayanti, devi .2010 .ADHD . Di akses tanggal 11 September 2018 jam 10.05
Evaluasi Kegiatan Penyuluhan
1. Acara penyuluhan “ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Disorder” dilaksanakan di
Ruang Tunggu Poli Klinik Tumbuh Kembang Anak Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya
pada hari jumat tanggal 19 September 2018 pukul 08.00-08.30wib.
2. Jumlah Peserta yang hadir mengikuti penyuluhan ada sejumlah 7 keluarga pasien yang
mengantar ke Poli Tumbuh Kembang Anak.
3. Peserta yang hadir terlihat memperhatikan dan mendengarkan penyaji selama proses
penyuluhan berlangsung.
4. Respon peserta saat mengikuti penyuluhan sangat antusias.
5. Semua anggota kelompok mampu menjalakan tugas selama penyuluhan berlangsung :
Penyaji mampu menguasi materi penyuluhan yang disampaikan ke peserta yang hadir,
Moderator mampu menjelaskan tujuan penyuluhan pada sesi pembukaan dan
menanyakan kembali kepada peserta tentang materi yang diberikan pada sesi penutup,
Fasilitator mampu mambantu menyampaikan tujuan penyuluhan pada leafet yang
dibagikan ke peserta yang hadir, mendorong dan memotivasi peserta untuk aktif
bertanya jika ada hal yang belum dimengerti, membantu peserta dalam menulis absensi
daftar hadir, Observer mampu mengawasi proses pelaksanaan penyuluhan dari awal
sampai akhir, membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai