KATA PENGANTAR
Dalam penyusunan Metode Pelaksanaan Pembangunan mencakup seluruh pekerjaan yang akan
dikerjakan selama proses Pembangunan Gedung Serbaguna Kecamatan Saguling Kabupaten
Bandung Barat yang telah kami tuangkan dalam metoda pelaksanaan.
i
METODA PELAKSANAAN
DAFTAR ISI
2.1 Lingkup Pembahasan dari Metoda Pelaksanaan ini Terdiri dari: ...................................... 3
2.1.1 Pemahaman Pekerjaan .................................................................................................... 3
A. Pendahuluan ....................................................................................................................... 3
B. Maksud dan Tujuan ............................................................................................................ 3
C. Informasi Umum: ............................................................................................................... 3
D. Lingkup pekerjaan: ............................................................................................................. 4
2.1.2 Pemahaman Terhadap Spesifikasi Teknis ...................................................................... 4
A. Pendekatan Terhadap Pelaksanaan Pekerjaan .................................................................... 4
B. Standar dan Peraturan Teknis Pelaksanaan Pekerjaan yang Akan Digunakan: ................. 5
2.1.3 Teknis Pelaksanaan Pekerjaan ........................................................................................ 6
A. Flow Chart Urutan Kerja .................................................................................................... 6
B. Pekerjaan Persiapan: .......................................................................................................... 7
C. Penyediaan Sarana Listrik Kerja Dan Air Kerja: ............................................................... 7
D. Perlindungan Area Kerja: ................................................................................................... 7
E. Cara Kerja Terhadap Waktu yang Tersedia ....................................................................... 7
2.1.4 Pemahaman Teknis Pekerjaan: ....................................................................................... 8
A. Pekerjaan Persiapan............................................................................................................ 8
B. Pekerjaan Galian dan Urugan ............................................................................................. 9
C. Pekerjaan Pondasi ............................................................................................................ 11
D. Pekerjaan Beton................................................................................................................ 13
E. Pekerjaan Rangka Struktur Baja Wf ................................................................................ 15
ii
METODA PELAKSANAAN
iii
METODA PELAKSANAAN
BAB I
PENDAHULUAN
2
METODA PELAKSANAAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN PEKERJAAN
B. TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN
C. MANAJEMEN MUTU
D. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
C. Informasi Umum:
Nama Pekerjaan : Tersedianya Gedung Serbaguna/ Aula Kantor di
Kantor Kecamatan (Desa Cipangeran) Saguling
3
METODA PELAKSANAAN
D. Lingkup pekerjaan:
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Galian dan Urugan
3. Pekerjaan Pondasi
4. Pekerjaan Beton
5. Pekerjaan Rangka Struktur Baja WF
6. Pekerjaan Pasangan
7. Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela Alluminium
8. Pekerjaan Gantungan dan Pengunci
9. Pekerjaan Plafond dan Partisi
10. Pekerjaan Lantai
11. Pekerjaan Atap
12. Pekerjaan Pengecatan
13. Pekerjaan Elektrikal
14. Pekerjaan Mekanikal
4
METODA PELAKSANAAN
h. Buku Harian yang berisi perintah kerja, peringatan dan komentar dari
Direksi Lapangan.
5
METODA PELAKSANAAN
PEMBERI TUGAS
Instruksi Kerja /SPK OWNER
PEKERJAAN PERSIAPAN
- Proteksi area kerja PENGAWASAN / MK
- Mobilisasi Peralatan % Tenaga Kerja
- Direksi Keet & Gudang
- Komunikasi & Koordinasi
- Keamanan Proyek
- Shop Drawing
- Sarana Air & Listrik Kerja
- Stok Area bekas bongkaran
SHOP DRAWING
PELAKSANA PEKERJAAN
- Pekerjaan Interior
- Pekerjaan Exterior
- Pekerjaan Kelengkapan
AS BUILT DRAWING
PENYERAHAN PEKERJAAN KE I
(PHO)
6
METODA PELAKSANAAN
B. Pekerjaan Persiapan:
Mobilisasi peralatan, tenaga kerja hal yang lain seperti pengadaan sarana air kerja
dan listrik kerja dan gudang bahan tentunya bagian penting yang harus dipenuhi
untuk mendukung kelancaran pekerjaan. Direksi keet mutlak harus disiapkan
guna mendukung segala aktivitas kegiatan teknis, dan non teknis para staf
lapangan untuk melakukan koordinasi baik secara internal maupun internal
dengan pihak lain seperti konsultan pengawas maupun owner.
7
METODA PELAKSANAAN
6. Pekerjaan Pasangan
7. Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela Alluminium
8. Pekerjaan Gantungan dan Pengunci
9. Pekerjaan Plafond dan Partisi
10. Pekerjaan Lantai
11. Pekerjaan Atap
12. Pekerjaan Pengecatan
13. Pekerjaan Elektrikal
14. Pekerjaan Mekanikal
Pekerjaan Plafond Setelah rencana tata cara kerja ditetapkan, maka di buatlah
rencana jadwal pelaksanaan secara keseluruhan dan jadwal pelaksanaan per tahap
dan per jenis pekerjaan yang mengacu kepada waktu yang tersedia, yaitu 180
(seratus delapan puluh) hari kalender.
Untuk membuat rencana kerja tersebut maka perlu diindetifikasikan berbagai hal
yang dapat mendukung dan tidak mendukung (kendala) baik teknis maupun non
teknis dalam penyelesaian pekerjaan.
Dalam 1 grup kerja untuk pekerjaan fisik secara langsung terdiri dari tenaga
kerja: penanggung jawab pelaksana, mandor, kepala tukang, pekerja, tukang
batu, tukang kayu, tukang besi, ahli kusen, tukang cat dan operator alat. Tenaga
kerja ini disesuaikan dengan jenis/item pekerjaan yang ada pada proyek ini.
8
METODA PELAKSANAAN
9
METODA PELAKSANAAN
10
METODA PELAKSANAAN
C. Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan pondasi mengacu pada rencana pembentukan baik kedalaman serta
dimensi konstruksi, apabila terdapat genangan air sebelum pemasangan pondasi,
maka air tersebut akan dibuang terlebih dahulu dengan bantuan pompa air/alat
bantu lainnya. Galian tanah untuk pondasi Menerus dilaksanakan sesuai dengan
gambar rencana kerja ( bestek ) dan sebelumnya membuat gambar kerja ( shop
drawing ) selanjutnya meminta persetujuan dari direksi. Pekerjaan pembuatan
pondasi dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari direksi.Tanah bekas
galian dapat dipakai kembali sebagai urugan dalam peninggian feil bangunan,
perataan dan isian jika menurut pengawas / direksi bahwa tanah tersebut dapat
digunakan sebagai bahan urugan. Urugan tersebut masih baik dan layak
digunakan, bebas dari kotoran dan tidak mempengaruhi terhadap konstruksi
bangunan yang ada.Galian tanah yang tidak terpakai akan segera dikeluarkan dari
lokasi proyek dan akan menjadi tanggung jawab kami.
11
METODA PELAKSANAAN
dengan gambar kerja yang ada pada gambar kerja. Pondasi ini di tempatkan
dan sebagai dudukan kolom – kolom utama.
12
METODA PELAKSANAAN
membuat sloof harus di buat acuan, acuan ini digunankan untuk mendukung
terlaksananya pengerjaan adonan beton yang dicorkan pada Sloof.
D. Pekerjaan Beton
1. Metode Pekerjaan Beton
Pondasi Beton Bertulang
a. Material
Pasir beton dan koral harus bermutu baik, tidak mengandung
bahan organis, Lumpur dan sejenisnya. Koral yang digunakan
mempunyai gradisi 2-3 cm dan dapat memenuhi persyaratan SK
SNI-1991.
Air yang dipakai harus air tawar dan bersih, bebas dari zat-zat
kimia yang merusak beton.
Tulangan besi beton dipakai adalah baja mutu fc’= 240 Mpa (U-
24)
Semen yang digunakan senagai bahan beton adalah Portland
Cement (PC)
b. Besi Tulangan
Besi tulangan yang dipakai adalah baja mutu fc’= 240 Mpa (U-24)
dengan tegangan leleh minimum 2.400 kg/cm2 yakni dengan
penggambaran diberi notasi
Besi tulangan harus bersih dari karat, lapisan minyak dan bahan
lainnya yang dapat mengurangi daya lekat beton.
Sebelum pengecoran rangkaian tulangan harus sudah dilengkapi
dengan beton decking, yang jumlah, penempatan, mutunya harus
disetujui direksi.
Perlakuan pelaksanaan tulangan (penyambungan, pembengkokan,
pemasangan tulangan lewatan dan lain-lain) harus memenuhi PBI
1971.
13
METODA PELAKSANAAN
c. Bekisting
Bahan bekisting diapakai kayu terentang/kelas II (Meranti) yang
cukup kering dan keras serta untuk penggunaannya harus
menggunakan persetujuan direksi.
Pasangan bekisting harus rapi, cukup kuat dan kaku untuk
menahan getaran dan kejutan gaya yang diterima tanpa berubah
bentuk.
Kerapian dan ketelitian pemasangan bekisting harus diperhatikan
agar setelah bekisting dibongkar memberikan bidang-bidang yang
rata.
Celah-celah antara papan harus rapat agar pada waktu pengecoran
air tidak merembes keluar.
Sebelum pengecoran, bagian dalam bekisting harus bersih dari
kotoran.
d. Adukan
Adukan beton bertulang harus dilaksanakan pada kolom-kolom
sloof, ringbalk, dan segala sesuatu yang masuk pekerjaan beton
bertulang.
Adukan beton bertulang dengan perbandingan 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr
digunakan untuk beton tidak bertulang seperti rabat keliling
bangunan (tebal 7 cm), neut dibawahkusen dan lainnya.
e. Pelaksanaan Pekerjaan
Penyetelan dan pemasangan besi tulangan. Semua tulangan harus
dipasang pada posisi yang tepat hingga tidak dapat berubah dan
bergeser pada waktu adukan digetarkan. Penyetelan besi tulangan
harus diperhitungkan dengan tebal selimut beton terhadap ukuran
yang ditentukan.
Pengecoran :
i. Sebelum pengecoran dilaksanakan, bekisting harus dicek
terhadap kelurusan, baik arah vertical maupun horizontal
14
METODA PELAKSANAAN
15
METODA PELAKSANAAN
F. Pekerjaan Pasangan
1. Bata merah yang digunakan adalah bata merah berkualitas baik yang
mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan siku, bidang sisinya harus datar,
ukuran seragam dan merata, bebas dari cacat, retak, didatangkan sesuai
contoh yang telah disetujui, demikian juga material lainnya seperti pasir
pasang.
2. Pemasangan dinding bata dilaksanakan bertahap, setiap tahap tidak lebih dari
24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor beton praktis, dinding yang
luasnya lebih dari 12 m2 dipasang penguat kolom dan balok praktis dengan
ukuran sesuai dengan ketebalan dinding yang dipasang (12 x 12 cm), pada
bagian-bagian tertentu dipasanga kosen-kosen sesuai dengan type dan
posisinya masing-masing.
3. Bata merah yang akan dipasang direndam terlebih dahulu sampai jenuh, saat
spesi pasangan belum kering betul, nad-nad atau spesi antara bata satu
dengan bata lainnya dikerok sedalam 1 cm untuk kuatnya plesteran secara
baik.
4. Pada ketinggian 20 cm di atas rencana peil lantai untuk seluruh ruangan, dan
setinggi 150 cm dari peil lantai rencana, pasangan dinding bata dengan
menggunakan spesi kedap air (composisi campuran sesuai dengan
spesifikasi).
16
METODA PELAKSANAAN
3. Pengukuran
Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan
dipasang kusen aluminium apakah sudah sesuai dengan gambar kerja atau
belum.
17
METODA PELAKSANAAN
18
METODA PELAKSANAAN
6. Proteksi
Proteksi plastik (blue sheet) pada bagian kusen alumunium dapat dilepas, apabila
lokasi pekerjaan sudah benar-benar bersih dari kotoran dan tidak ada lagi
pekerjaan yang dapat merusak aluminium tersebut.
Terdiri dari:
19
METODA PELAKSANAAN
2. Persiapan Pekerjaan
Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule,
peralatan, personil kerja pekerjaan dimulai.
Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
Menyediakan tangga pijakan untuk pemasangan gypsum
Membersihkan langit-langit yang akan dipasang gypsum
Menyediakan alat-alat keselamatan K3 dan rambu-rambu peringatan.
3. Metode Pelaksanaan
Pekerjaan pengantian rangka plafond yang rusak
Pekerjaan pasang plafond yang pertama dilakukan pasang penggantung
rangka (tie rod) dengan menggunan paku terbak pada posisi plat lantai
maupun balok.
Mengukur kedataran penggantung diperlukan agar menghasilkan plafond
yang tidak gelombang.
Dilanjutkan dengan memasang rangka plafond , lakukan juga pengecekan
kedataran posisi rangka dengan waterpass.
Kemudian dilanjukan dengan pemasangan gysum dengan menggunakan
screew # 1/8 dan bor sekrup.
Setelah selesai dilakukan pekerjaan compound untuk menutupi sambungan
antar gypsum dengan paper tape untuk menghindari keretakan dan titik-titik
sekrup.
b. Pekerjaan Penutup Plafond GRC
Andaikan bidang yang harus dipasangi GRC panjang atau lebar, akan terbentuk
sambungan atau nat. Ini karena pabrik tidak bisa sekaligus mencetak GRC dalam
ukuran yang sangat besar atau sangat panjang. Sambungan ini biasanya disatukan
dengan sealent. Sealaent yang digunakan di sini harus yang khusus agar ketika
GRC dicat, cat pada nat tidak terkelupas.
Boleh dibilang GRC ini merupakan bahan bangunan yang bebas perawatan.
Bahan ini bisa disamakan dengan beton dalam soal keawetan dan daya tahannya
terhadap cuaca. Karena alasan inilah GRC sering digunakan sebagai ornamen
pada bagian luar gedung. GRC bahkan bisa tahan 25 sampai 30 tahun.
20
METODA PELAKSANAAN
Bahan ini sudah lebih dari 20 tahun dikenalkan ke Indonesia, namun sampai saat
ini penggunaannya belum terlalu meluas. mungkin harga yang relatif mahal
membuat bahan ini lebih banyak digunakan di gendung-gedung bertingkat,
bangunan umum, dan rumah-rumah mewah.
21
METODA PELAKSANAAN
Sifat Produk
1. Umum
Komponen GRC yang dibuat /dipasang harus memenuhi syarat-syarat seperti
apa yang tercantum dibawah ini.
2. Perhitungan Beban
Dalam perhitungan desain harus dipertimbangkan :
Beban angin
Beban karena adanya kerangka jendela atan lainnya
Beban karena komponen GRC itu sendiri.
Tegangan yang diakibatkan oleh perbedaan suhu dan kelembaban.
3. Kemungkinan Gerak.
Sistim pemasangan komponen GRC harus memperhitungkan kemungkinan
gerakan karena perbedaan suhu kelembaban.
4. Bentuk Luar/Profil
Bentuk luar akhir dari komponen GRC yang dibuat tidak: boleh menyimpang
dari Gambar Kerja yang telah disetujui oleh Perencana /Pemberi Tugas.
5. Finish
Finish atas penyelesaian akhir pemukaan harus disetujui bersama. Begitu pula
menyangkut tekstur permukaan, wama dan penampilan secara umum.
6. Penyerapan Air
Pada permukaan komponen GRC tidak timbul rembesan air yang bisa
mengakibatkan permukaan dalam menjadi basah.
7. Sifat Terhadap Api
8. Ketahanan Kimiawi
9. Konduktivitas Thermis
10. Kedap Air
Dalam keadaan sudah selesai terpasang, maka sambungan antara komponen
GRC dengan bahan sealant harus kedap air.
11. Defleksi
Tidak boleh melebihi defleksi maksimum yang diperkenankan
22
METODA PELAKSANAAN
Penandaan
Persetujua
n
Saud Bedding
Persiapan Concrete
Paparan keramik
Konkrit Spread
23
METODA PELAKSANAAN
Metoda Kerja :
Sebelum pemasangan keramik harus dikerjakan terlebih dahulu struktur bawah
lantai antara lain urugan pasir bawah lantai sesuai spesifikasi yang disyaratkan.
Dalam mengerjakan lantai suatu hal yang penting diperhatikan adalah
peil/elevasi permukaan lantai, yang biasanya ditentukan sebagai elevasi 0,00.
Setelah diketahui peil/elevasi muka lantai, dilanjutkan dengan pemasangan
benang sebagai bantuan untuk pemasangan keramik. Dengan menggunakan
benang ini kita menentukan posisi sikunya pasangan keramik terhadap dinding
suatu ruang. Dan dengan bantuan benang ini juga ditentukan titik awal
pemasangan keramik yang diambil dari as pintu utama depan
Pemasangan keramik lantai menggunakan spesi campuran sesuai spesifikasi
yang disyaratkan dengan ketebalan spesi 2 cm sampai dengan 3 cm. Spesi
dibawah keramik harus benar-benar padat sehingga tidak menimbulkan rongga
yang berakibat mudah rusaknya pasangan keramik dikemudian hari.
J. Pekerjaan Atap
Pekerjaan Kuda-kuda Pipa bulat 2.5 t = 3.6
Pekerjaan Gording cnp 125 x 50 x 20.2.3
Pekerjaan Breacing 12
Treatang
Pekerjaan peredam suara buble alluminium foil + ram kawat
Pekerjaan Penutup atap Zincalume
Pekerjaan Penutup Polycarbonat
24
METODA PELAKSANAAN
K. Pekerjaan Pengecatan
1. Pekerjaan pengecatan
25
METODA PELAKSANAAN
2. Metoda Kerja :
Sebelum kegiatan mengecat dilakukan, maka permukaan dinding harus
dibersihkan/disekrap dari kotoran-kotoran atau benjolan yang menempel
pada dinding, atau sesuai spesifikasi yang disyaratkan
Dalam pekerjaan pengecatan, tahapan yang harus dilakukan adalah
permukaan tembok/dinding yang akan di cat harus benar-benar sudah rata
dan dimulai dengan melapisi permukaan tembok dengan cat dasar dengan
ketentuan sebagai berikut :
Cat dasar berfungsi untuk merekatkan cat baru yang melekat pada dinding
lama atau biasa juga disebut dengan lapisan pengikat top coating.
Cat dasar juga berfungsi untuk menutup pori-pori atau permukaan pada
tembok yang tidak merata. Biasanya pada proses plamir yang tidak teliti
masih terdapat pori-pori kecil di bagian dinding yang kurang rata. Hal ini
dapat ditangani dengan menggunakan cat dasar
Cat dasar dapat membantu untuk mencegah masuknya alkali ke dalam
lapisan cat. Kandungan alkali sangat berbahaya, terlebih jika memiliki
kandungan tinggi karena dapat merusak cat dinding rumah terutama pada
dinding yang baru saja di cat. Pengaplikasian cat dasar dapat membantu
untuk menjadi penyekat antara lapisan dinding pada bagian dalam dan
bagian luar sehingga kandungan alkali tidak dapat masuk. Cara ini juga
dilakukan untuk mencegah terjadinya pengapuran.
Dengan menggunakan cat dasar, Anda dapat menghemat penggunaan cat
akhir untuk pewarnaan tembok. Untuk hasil akhir yang maksimal, tembok
biasanya dilakukan proses pengecatan akhir sebanyak-banyaknya yang
tentu akan meraup banyak cat tembok. Namun jika menggunakan cat dasar
sebelumnya, maka warna cat akhir akan tetap indah dan menarik meskipun
hanya mengaplikasikan cat sebanyak dua lapis. Dengan menggunakan cat
dasar mampu meningkatkan kualitas pengecatan menjadi hasil yang lebih
halus serta menghadirkan warna yang lebih sempurna
Setelah cat dasar menutup seluruh permukaan tembok dengan merata, maka
tahap selanjutnya adalah pekerjaan pengecatan tahap akhir atau finishing
26
METODA PELAKSANAAN
L. Pekerjaan Elektrikal
Panel MCB
Instalasi Titik lampu dan stop kontak
Saklar tunggal tanam sekualitas Broco
Saklar seri tanam sekualitas Broco
Stop Kontak
Lampu Downlight 25 w
Lampu TL 2 x 36 w
M. Pekerjaan Mekanikal
Pas. Kran tembok ½
Pas. Kloset jongkok
Pas. Saringan air (floor drain)
Pas Instalasi air bersih PVC ¾
Pas Instalasi air bersih PVC ½
Pas. Instalasi air kotor PVC 3
Pas. Instalasi air kotor PVC 4
Sambungan pipa + Accessories
Pek saluran keliling buis beton
Pekerjaan yang dimaksud adalah pemasangan instalasi perlengkapannya yang
meliputi penyediaan dan pemasangan seluruh instalasi plumbing dan drainase
sesuai gambar rencana (shop drawing ) dan peraturan teknis.
Umum:
1. Air kotor,WC,Urinoir disalurkan ke septictank
2. Air bekas,westafel dan floor drain disalurkan langsung ke saluran luar
3. Air hujan disalurkan ke saluran lingkungan atau saluran kota
4. Jaringan pembuangan air di dalam gedung dilengkapi dengan pipa udara
(vent).
5. Semua pipa baik pipa air bersih maupun air kotor masuk ke shaft yang
disediakan,perletakan pipa-pipa disesuaikan dengan kondisi shaft sehingga
memudahkan pemasangan dan perbaikan bila ada perubahan.
27
METODA PELAKSANAAN
N. Manajemen Mutu
A. Penjelasan
Yang diisyaratkan, manajemen dan pengendalian mutu dilakukan dengan
cara pemeriksaan/pengawasan yang teratur, baik terhadap bahan-bahan yang
akan digunakan dalam pelaksanaan maupun terhadap pelaksanaan pekerjaan
itu sendiri.
28
METODA PELAKSANAAN
29
METODA PELAKSANAAN
F. Kendali Biaya
Kendali biaya yang dimaksud adalah :
a. Membuat cara nilai pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan (method of
measurement).
b. Melakukan pengukuran volume pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan
sesuai dengan method of measurement.
c. Menjaga bahwa pekerjaan sesuai dengan gambar yang disetujui ;
Acuan dari sebuah Metode Pengendalian Biaya adalah :
30
METODA PELAKSANAAN
31
METODA PELAKSANAAN
MASTER
(skala 1 : 1)
MOULDING
(skala 1 : 1)
FINISHING
MIXING MATERIAL
SPRAYING CASTING/PREMIX
FINISHING
CURING
32