Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data pengamatan

Hasil Pengamatan Keterangan

Pengujian zat disinfektan dengan bakteri


Staphylococcus dan Basillus sp dengan
pemberian kertas cakram yang telah
diberi : aquadest, antibiotik cefadroxil,
ekstrak daun jambu biji, dan ekstrak daun
petikan kebo

4.2 Perhitungan

LDH = DDH – Disk

Antibiotik ( cefadroxil )

DDH : 2 cm

Disk : 0,5 cm

LDH = 2 cm – 0,5 cm

= 0,75
Ekstrak daun jambu biji

DDH : 1 cm

Disk : 0,5 cm

LDH = 1 cm – 0,5 cm

= 0,25

Ekstrak daun petikan kebo

DDH : 1,5 cm

Disk : 0,5 cm

LDH = 1,5 cm – 0,5 cm

= 0,5

Aquadest

DDH : 1,9 cm

Disk : 0,5 cm

LDH = 1,9 cm – 0,5 cm

= 0,7

4.3 Pembahasan

Antibakteri atau antimikroba adalah bahan yang dapat membunuh atau menghambat
aktivitas mikroorganisme dengan bermacam-macam cara. Senyawa antimikroba terdiri atas
beberapa kelompok berdasarkan mekanisme daya kerjanya atau tujuan penggunaannya.
Bahan antimikroba dapat secara fisik atau kimia dan berdasarkan peruntukannya dapat
berupa desinfektan, antiseptik, sterilizer, sanitizer dan sebagainya. Pengujian aktivitas
antibakteri adalah teknik untuk mengukur berapa besar potensi atau konsentrasi suatu
senyawa dapat memberikan efek bagi mikroorganisme. Pada praktikum kali ini, dilakukan uji
sensitivitas antibiotik. Bahan antimikroba berfungsi untuk mematikan, merusak,
menghambat pertumbuhan dari mikroba. Antimikroba bekerja dengan cara merusak
dinding sel atau merusak protein dari mikroba sehingga mikroba tersebut mati. Bahan
antimikroba bekerja dengan beberapa mekanisme yaitu membunuh dirinya sendiri,
mempertahankan hidupnya, dan melawan bakteri lain.

Metode yang digunakan adalah metode Kirby-Bauer difusi pasif. Biakan bakteri
dalam medium cair dimasukkan ke dalam cawan petri steril yang telah diberi tanda
menggunakan spidol. Kemudian ke dalam cawan dimasukkan medium Nutrien Agar,
dibiarkan hingga membeku. Setelah itu ke dalam cawan petri dimasukkan cakram kertas
steril yang telah dicelupkan ke dalam larutan antibiotik sebagai antibiotik uji dan aquadest
sebagai kontrol negative. Cawan petri diinkubasikan selama 16 – 18 jam. Reaksi positive
ditunjukkan dengan terbentuknya daerah atau zona bening di sekitar cakram kertas steril.

Dari hasil praktikum yang dilakukan diperoleh hasil seperti pada table di atas.
Antibiotik yang digunakan adalah cefadroxil. Sementara bakteri yang digunakan dalam
pengujian ini adalah Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus. Bacillus subtilis merupakan
bakteri Gram-positif yang berbentuk batang, dan secara alami sering ditemukan di tanah
dan vegetasi. Bacillus subtilis tumbuh di berbagai mesophilic suhu berkisar 25-35 derajat
Celsius. Bacillus subtilis juga telah berevolusi sehingga dapat hidup walaupun di bawah
kondisi keras dan lebih cepat mendapatkan perlindungan terhadap stres situasi seperti
kondisi pH rendah (asam), bersifat alkali, osmosa, atau kondisi oksidatif, dan panas atau
etanol. Bakteri ini hanya memiliki satu molekul DNA yang berisi seperangkat set kromosom.
Beberapa keunggulan dari bakteri ini adalah mampu mensekresikan antibiotik dalam jumlah
besar ke luar dari sel.

Staphylococcus aureus adalah bakteri gram positif yang menghasilkan pigmen


kuning, bersifat aerob fakultatif, tidak menghasilkan spora dan tidak motil, umumnya
tumbuh berpasangan maupun berkelompok, dengan diameter sekitar 0,8-1,0 µm. S. aureus
tumbuh dengan optimum pada suhu 37oC dengan waktu pembelahan 0,47 jam. S. aureus
merupakan mikroflora normal manusia. Bakteri ini biasanya terdapat pada saluran
pernapasan atas dan kulit. Keberadaan S. aureus pada saluran pernapasan atas dan kulit
pada individu jarang menyebabkan penyakit, individu sehat biasanya hanya berperan
sebagai karier. Infeksi serius akan terjadi ketika resistensi inang melemah karena adanya
perubahan hormon; adanya penyakit, luka, atau perlakuan menggunakan steroid atau obat
lain yang memengaruhi imunitas sehingga terjadi pelemahan inang.

Cefadroxil bersifat bakterisid dengan jalan menghambat sintesa dinding sel


bakteri.Cefadroxil aktif terhadap Streptococcus beta-hemolytic, Staphylococcus aureus
(termasuk penghasil enzim penisilinase), Streptococcus pneumoniae, Escherichia coli,
Proteus mirabilis, Klebsiella sp, Moraxella catarrhalis.

Diperoleh zona hambat 0 mm dengan keterangan resisten. Hal tersebut sesuai


dengan literatur yang ada yaitu 14 mm (R) yang artinya antibiotik resisten terhadap
Escherichia coli. Cefadroxil adalah obat antibiotik dengan spektrum luas. Cefadroxil bisa
dimanfaatkan untuk mengatasi beberapa jenis bakteri. Cefadroxil bisa digunakan untuk
mengobati infeksi saluran kemih, kulit, pernapasan atau tenggorokan.
BAB V

KESIMPULAN

Dari hasil percobaan dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Uji sensitivitas dapat dilakukan menggunakan metode Kirby-Bauer dengan cara difusi
pasif menggunakan cakram kertas steril. Hasil yang ditunjukkan cukup akurat.

2. Reaksi yang ditunjukkan melalui uji sensitivitas antibiotik ini adalah terbentuknya zona
bening dimana bakteri tidak dapat berkembang karena adanya aktivitas antibiotik.

3. Masalah yang umum timbul adalah adanya kontaminan pada cawan petri. Cara kerja
yang aseptic dapat menguragi adanya kontaminan dalam pengujian ini.

4. Antibiotik memiliki karakteristik masing-masing untuk dapat membunuh atau


menghambat pertumbuhan suatu bakteri. Antibiotik yang bekerja sebagai bakterisid
berfungsi untuk membunuh suatu bakteri penyebab penyakit. Sementara antibiotik yang
bekerja sebagai bakteriostatik berfungsi untuk menekan pertumbuhan bakteri sehingga
bakteri akan mati dengan sendirinya.

Anda mungkin juga menyukai