Anda di halaman 1dari 3

Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol 70 % Rimpang Bangle (Zingiber

purpureum Roxb) dengan Maserasi Bertingkat Terhadap Bakteri


Staphylococus aureus ATCC 25925

Haryanti Wulandari
0661 16 278

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara tropis memiliki ribuan jenis tumbuhan, yang


harus dilestarikan dan dimanfaatkan dengan baik. Sebagian besar tumbuhan
tersebut dapat digunakan sebagai tanaman obat (Poeloengan et al., 2006). Tanaman
obat yaitu tanaman yang berupa daun, batang, buah, bunga, rimpang dan akarnya
yang memiliki khasiat sebagai obat dan digunakan sebagai bahan mentah dalam
pembuatan obat modern maupun obat-obatan tradisional (Amzu dan Haryanto,
1990).
Zingiber purpureum Roxb merupakan salah satu tanaman obat yang berasal
dari familia Zingiberaceae. Zingiber purpureum Roxb oleh masyarakat Indonesia
dikenal dengan nama bangle, belum mendapat perhatian khusus walaupun
mempunyai khasiat yang cukup banyak sebagai obat tradisional. Rimpangnya dapat
digunakan sebagai obat sakit p
erut, obat sakit kepala, obat masuk angin, pencahar, obat luka, susut perut
setelah melahirkan, insektisida nabati, memiliki aktivitas antiinflamasi dan
antioksidan (Rahardjo et al., 2004), daun bangle bermanfaat sebagai obat tidak
nafsu makan dan perut kembung (Wijayakusuma et al., 1996).
Secara empiris Bangle adalah tanaman yang sudah lama digunakan
masyarakat sebagai obat tradisional untuk menghilangkan rasa gatal kemerahan,
obat luka, bisul dan kudis yang bernanah akibat infeksi yang disebabkan oleh
bakteri dan jamur. Cara penggunaannya yaitu dengan menumbuk rimpang bangle
kemudian di boreh pada tempat yang sakit.
Kandungan kimia rimpang bangle yang telah diketahui antara lain minyak
atsiri 1,8% atas dasar bahan kering, mengandung komponen yaitu sabinen,
terpinen-4-ol, seskuifeladren, sineol, asam dan gom, asam-asam organik dan
albuminoid serta kurkuminoid (Hanani, 2000; Depkes, 1989; Syamsuhidayat dan
Hutapea, 1991).
Penyakit infeksi terjadi karena bakteri atau jamur yang terdapat pada bagian
tubuh seperti kulit, rambut dan kuku. Salah satu contohnya yaitu bakteri
Staphylococcus aureus dan jamur Microsporum canis, setiap jaringan yang
terinfeksi oleh bakteri Staphylococcus aureus menyebabkan peradangan, nekrosis
dan pembentukan abses (Sujudi, 1993). Microsporum canis merupakan penyebab
utama penyakit tinea corporis (Jawetz et al., 1980). Kelainan pada kulit ditandai
dengan terbentuknya lingkaran yang berbatas oleh vesikel-vesikel kecil, dengan
dasar kelainan berwarna agak merah dan tertutup dengan sisik-sisik. Kadang-
kadang terjadi gambaran klinik yang lebih berat yang disebut kerion yaitu reaksi
peradangan yang berat disertai pembentukan nanah dan pembengkakan yang
menyerupai sarang lebah (Djuanda, 1987).
Dalam penelitian sebelumnya telah dilakukan profil kromatogram dan
aktivitas antibakteri ekstrak etanol rimpang bangle terhadap escherichia coli secara
In vitro (Raharjoyo et al., 2009). Uji aktivitas antimikroba telah dilakukan terhadap
antioksidan minyak atsiri dan ekstrak metanol pada Zingiber cassumunar, terhadap
bakteri Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, S. epidermidis, Escherichia coli,
Enterococcus faecalis, Pseudomonas aeruginosa, Proteus mirabilis,
Mycobacterium phlei, Candida albicans, C. parapilosis, C. tropicalis
(Wungsintaweekul et al., 2010).

Oleh karena itu untuk melengkapi data-data ilmiah dalam pemakaian obat
tradisional tersebut maka dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan metode
ekstraksi dengan cara maserasi bertingkat menggunakan pelarut etanol 70%
rimpang bangle terhadap mikroba yang bersifat patogen pada manusia yaitu
Staphylococcus aureus ATCC 25925 dan jamur Microsporum canis. Pengujian
aktivitas antimikroba ekstrak etanol 70% rimpang bangle dilakukan dengan metode
difusi agar. Amoksilin dan klotrimazol digunakan sebagai kontrol positif dan etanol
70% digunakan sebagai kontrol negatif.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah ekstrak etanol 70% rimpang bangle (Zingiber purpureum


Roxb.) memiliki senyawa aktif sebagai antimikroba?
2. Apakah ekstrak etanol 70% rimpang bangle (Zingiber purpureum
Roxb.) memiliki aktivitas antimikroba terhadap bakteri
Staphylococcus aureus ATCC 25925 dan jamur Microsporum canis?
3. Berapakah diameter zona hambat ekstrak etanol 70% rimpang bangle
(Zingiber purpureum Roxb.) terhadap Staphylococcus aureus ATCC
25925 dan jamur Microsporum canis?

1.3 Hipotesis

1. Ekstrak etanol 70% rimpang bangle memiliki senyawa aktif golongan


saponin, flavanoid, terpenoid dan triterpenoid.

2. Ekstrak etanol 70% rimpang bangle mempunyai aktivitas antimikroba


terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25925 dan jamur
Microsporum canis.

1.4 Tujuan Penelitian

Untuk menentukan aktivitas antimikroba dari ekstrak etanol 70% rimpang


Bangle (Zingiber purpureum Roxb.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC
25925 dan jamur Microsporum canis.

Anda mungkin juga menyukai