Anda di halaman 1dari 5

A.

Defenisi Komposit

Komposit adalah suatu jenis bahan/material yang terbentuk dari kombinasi


antara dua atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak
homogen, dimana sifat mekanik dari masing-masing material pembentuknya
berbeda.

Material komposit memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari


pada logam, memiliki kekuatan bisa diatur yang tinggi (tailorability), memiliki
kekuatan lelah (fatigue) yang baik, memiliki kekuatan jenis (strength/weight) dan
kekakuan jenis (modulus Young/density) yang lebih tinggi daripada logam,

Ada tiga faktor yang menentukan sifat-sifat dari material komposit, yaitu:

1. Material pembentuk. Sifat-sifat intrinsik material pembentuk memegang


peranan yang sangat penting terhadap pengaruh sifat kompositnya.
2. Susunan struktural komponen. Bentuk serta orientasi dan ukuran tiap-tiap
komponen penyusun struktur dan distribusinya merupakan faktor penting yang
memberi kontribusi dalam penampilan komposit secara keseluruhan.
3. Interaksi antar komponen. Komposit merupakan campuran atau kombinasi
komponen-komponen yang berbeda baik dalam hal bahannya maupun bentuknya,
maka sifat kombinasi yang diperoleh pasti akan berbeda (Sirait, 2010).

Tujuan dibentuknya komposit, yaitu sebagai berikut :


• Memperbaiki sifat mekanik dan/atau sifat spesifik tertentu
• Mempermudah design yang sulit pada manufaktur
• Keleluasaan dalam bentuk/design yang dapat menghemat biaya
• Menjadikan bahan lebih ringan

B. Bahan Penyusun Komposit

Secara umum material komposit tersusun dari dua komponen utama yaitu
matrik (bahan pengikat) dan filler (bahan pengisi). Filler adalah bahan pengisi
yang digunakan dalam pembuatan komposit,. Matrik dalam struktur komposit bisa
berasal dari bahan polimer, logam, maupun keramik yang secara umum berfungsi
untuk mengikat serat menjadi satu struktur komposit

Adanya dua atau lebih penyusun komposit menimbulkan beberapa daerah


dan istilah penyebutannya, seperti :
o Matrik (penyusun dengan fraksi volume terbesar)
o Penguat/Fiber (Penahan beban utama)
o Interphase (pelekat antar dua penyusun)
o interface (permukaan phase yang berbatasan dengan phase lain)
Gambar II. 1 Ilustrasi komponen penyusun komposit

Dalam material komposit gaya adhesi-kohesi


terjadi melalui 3 cara utama:
1. Interlocking antar permukaan, merupakan ikatan yang terjadi karena
kekasaran bentuk permukaan partikel.
2. Gaya elektrostatis, merupakan ikatan yang terjadi karena adanya gaya
tarik-menarik antara atom yang bermuatan (ion).
3. Gaya vanderwalls, merupakan ikatan yang terjadi karena adanya
pengutupan antar partikel.

a. Matriks
Matriks adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi
volume terbesar (dominan). Matrik dalam struktur komposit bisa berasal dari
bahan polimer, logam, maupun keramik.

Matriks mempunyai fungsi sebagai berikut :


Material matriks mengikat serat atau serbuk bersama-sama dan
menghantarkan beban ke serat dan serbuk. Matriks memberikan kekakuan
dan bentuk terhadap struktur.
Matriks mengisolasi serat atau serbuk sehingga masing-masing dapat
bekerja secara terpisah. Hal ini dapat menghentikan atau memperlambat
propagasi retak.
Matriks memberikan kwalitas permukaan akhir yang baik dan membantu
produksi bentuk jadi atau mendekati bentuk jadi (bentuk akhir komponen).
Matriks memberikan perlindungan untuk serat atau serbuk penguat
terhadap serangan kimia (misalnya korosi) dan kerusakan mekanik
(misalnya aus).
Bergantung pada bahan matriks yang dipilih, mempengaruhi karakteristik
unjuk kerja seperti duktilitas (liat, kenyal), kekuatan impak, dan lain lain.
Sebuah matriks yang kenyal akan meningkatkan ketangguhan struktur.
Untuk persyaratan ketangguhan yang lebih tinggi, bisa dipilih komposit berbasis
thermoplastik.

b. Reinforcement atau Filler atau Fiber


Salah satu bagian utama dari komposit adalah reinforcement (penguat)
yang berfungsi sebagai penanggung beban utama pada komposit atau menaikkan
kekuatan dan kekakuan komposit sehingga didapatkan material
yang kuat dan ringan, biasanya berupa serat atau serbuk
Beberapa jenis fiber yang umum digunakan adalah :
a. Fiber glass
b. Karbon Fiber
c. Aramid Fiber

Fungsi utama serat atau serbuk dalam komposit adalah:


Untuk membawa beban. Dalam komposit struktur, 70 – 90% beban
didukung oleh serat.
Untuk memberikan kekakuan, kekuatan, stabilitas panas, dan sifat struktur
lainnya dalam komposit.
Menyediakan penghantaran atau insulasi elektrik, tergantung pada jenis
serat atau serbuk yang digunakan

Kualitas ikatan antara matriks dan filler dipengaruhi oleh beberapa variable
berikut :
Ukuran partikel
Rapat jenis bahan yang digunakan
Fraksi volume material
Komposisi material
Bentuk partikel
Kecepatan dan waktu pencampuran
Penekanan (kompaksi)
Pemanasan (sintering)

C. Jenis-jenis Komposit

Berdasarkan jenis penguat/Fibernya komposit dibagi menjadi 3, yaitu :


1. Komposit serat (fibricus composite)
2. Komposit lapis (laminated composite)
3. Komposit partikel (particulate composite)

1. Komposit serat (fibricus composite)


Merupakan komposit yang terdiri dari serat dan bahan dasar yang
diprosuksi secara fabrikasi, misalnya serat + resin sebagai bahan perekat, sebagai
contoh adalah FRP (Fiber Reinforce Plastic) plastik diperkuat dengan serat dan
banyak digunakan, yang sering disebut fiber glass.

Jenis komposit serat terbagi menjadi 4 macam yaitu


Continous fiber composite (komposit diperkuat dengan serat kontinue),
Woven fiber composite (komposit diperkuat dengan serat anyaman),
Chopped fiber composite (komposit diperkuat serat pendek/acak),
Hybrid composite (komposit diperkuat serat kontinyu dan serat acak).
2. Komposit lapis (laminated composite)
Jenis komposit ini terdiri dari dua lapis atau lebih yang digabung menjadi
satu dan setiap lapisnya memiliki karakteristik sifat sendiri. Contoh komposit ini
yaitu bimetal, pelapisan logam, kaca yang dilapisi, dan komposit lapis serat yang
sering digunakan sebagai bahan bangunan dan kelengkapannya.

3. Komposit partikel (particulate composite)


Merupakan komposit yang menggunakan partikel serbuk/butiran sebagai
penguatnya dan terdistribusi secara merata dalam matriknya. Contohnya yaitu
Komposit yang terdiri dari partikel dan bahan penguat seperti batu dan pasir yang
diperkuat dengan semen yang sering kita jumpai sebagai beton.

Berdasarkan matriksnya, komposit dibagi menjadi 3, yaitu :


1. Metal matrix composites (MMC)

Komposit matrik logam (metal matrix composites) yaitu komposit yang


menggunakan matriks logam pada umumnya ditemukan berkembang pada
industri otomotif.

Contoh : alumunium beserta paduannya, titanium beserta paduannya, magnesium


beserta paduannya.

Kelebihan MMC dibandingkan dengan komposit polimer yaitu :


• Transfer tegangan dan regangan yang baik.
• Ketahanan terhadap temperature tinggi
• Tidak menyerap kelembapan.
• Tidak mudah terbakar.
• Kekuatan tekan dan geser yang baik.
• Ketahanan aus dan muai termal yang lebih baik
Kekurangan MMC :
• Biayanya mahal
• Standarisasi material dan proses yang sedikit

2. Ceramic matrix composites (CMC)


Komposit matrik keramik (ceramic matrix composites ) digunakan pada
lingkungan bertemperatur sangat tinggi. Bahan ini menggunakan keramik sebagai
matrik dan diperkuat dengan serat pendek, atau serabut-serabut (whiskers) dimana
terbuat dari silikon karbida atau boron nitrida.

Salah satu proses pembuatan dari CMC yaitu dengan proses DIMOX,
yaitu proses pembentukan komposit dengan reaksi oksidasi leburan logam untuk
pertumbuhan matriks keramik disekeliling daerah penguat.

Kelebihan CMC
1. dimensinya setabil
2. Sangat tangguh
3. Mempinyai karakteristik permukaan yang tahan aus
4. Unsur kimianya stabil pada temperatur tinggi
5. Tahan terhadap korosi

Kelemahan CMC

1. Sulit diproduksi dalam jumlah besar


2. Relatif mahal
3. Hanya untuk aplikasi tertentu

3. Polymer matrix composites (PMC)


Komposit ini menggunakan bahan polimer sebagai matriknya. Sifat-sifat
komposit polimer ditentukan oleh sifat-sifat penguat,Sifat-sifat polimer,rasio
penguat terhadap polimer dalam komposit (fraksi volume penguat), geometri dan
orientasi penguat pada komposit.

Kelebihan PMC :

1. Biaya pembuatan lebih rendah


2. Dapat dibuat dalam produksi banyak
3. Ketangguhan baik
4. Kemampuan mengikuti bentuk
5. Lebih ringan

Kekurangan PMC

1. Metrik berbasis poliester dengan serat gelas


2. Metrik berbasis termoplastik dengan serat gelas
3. Metrik berbasis termoset dengan serat carbon

Anda mungkin juga menyukai