Anda di halaman 1dari 114

Fundamental Electric

Buku Panduan Siswa


Modul Teknisi Layanan Caterpillar
APLTCL024

FUNDAMENTAL ELECTRIC

Diterbitkan oleh Asia Pacific Learning


1 Caterpillar Drive
Tullamarine Victoria Australia 3043

Versi 3.2, 2003

Hak Cipta © 2003 Caterpillar of Australia Pty Ltd Melbourne, Australia

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Reproduksi dari setiap bagian buku ini tanpa izin
dari pemilik hak cipta adalah melanggar hukum. Permohonan izin atau informasi lebih lanjut
harus dialamatkan ke Manajer, Asia Pacific Learning, Australia.

Materi pokok ini dikeluarkan oleh Caterpillar of Australia Pty Ltd dengan pemahaman bahwa:

Caterpillar Australia Pty Ltd, para petugasnya, penerbit, atau orang lain yang terlibat dalam
persiapan penerbitan ini menyatakan tidak bertanggung jawab atas semua bentuk
kontraktual, pelanggaran hukum, atau bentuk pertanggungjawaban lainnya kepada siapa pun
(pembeli terbitan ini atau bukan) yang berhubungan dengan penerbitan ini dan setiap
konsekuensi yang timbul dari penggunaannya, termasuk penghapusan seluruh atau setiap
bagian dari isi terbitan ini oleh siapa pun.

Caterpillar Australia Pty Ltd menyatakan tidak bertanggung jawab kepada siapa pun dalam
hal apa pun, dan konsekuensi dari apa pun yang dilakukan atau dihapus oleh orang yang
dipercaya, baik seluruhnya maupun sebagian, terhadap seluruh atau bagian dari isi materi
pokok ini.

Ucapan Terima Kasih


Kami mengucapkan terima kasih kepada Keluarga Caterpillar atas sumbangannya dalam
mengkaji ulang kurikulum untuk program ini khususnya:

 Ahli teknik dan instruktur Caterpillar


 Ahli teknik dan instruktur dealer
 Institut Caterpillar
FUNDAMENTAL ELECTRIC

PENGENALAN MODUL
Judul Modul
Dasar-dasar Listrik

Keterangan Modul
Modul ini mencakup pengetahuan dan keterampilan Dasar-dasar Listrik. Setelah
menyelesaikan modul ini dengan memuaskan, siswa akan mampu melakukan service dan
memperbaiki rangkaian listrik dasar secara kompeten.

Prasyarat
Modul berikut harus diselesaikan sebelum penyampaian modul ini:
 Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja
 Perkakas di Tempat Kerja

Pembelajaran & Pengembangan


Penyampaian modul fasilitasi ini mengharuskan akses ke Buku Kerja Kegiatan Dasar-dasar
Listrik, tempat kerja yang relayvan atau simulasi lingkungan tempat kerja dan peralatan untuk
mengembangkan/mempraktekkan keterampilan-keterampilan.

Referensi yang Disarankan


 Skematik Listrik untuk 988B
 SMHS7531 Instruksi Khusus – Penggunaan 6V3000 Sure Seal Repair Kit
 SEHS9615 Instruksi Khusus – Melakukan Service pada DT Connector
 SEHS9065 Instruksi Khusus – Penggunaan Perkakas CE/VE Connector
 RENR 2140 9509 Skematik Listrik.

Sumber-Sumber
 9U7330 Digital Multimeter
 Bangku pengetesan listrik
 Video SEVN3197 – Perawatan Kabel Dasar
 6V300 Sure Seal Repart Kit
 IU5805 Deutsch Crimp Tool
 IU5804 Deutsch Crimp Tool
 Instruksi Khusus SEHS8038 Penggunaan Kelompok Perkakas VE Connector
 Instruksi Khusus SMHS7531 Penggunaan 6V3000 Sure-Seal Repair Kit
 Instruksi Khusus SEHS9615 Melakukan Service pada DT Connector
 4C3806 Deutsch Connector Kit
 9U7246 Deutsch DT Connector Kit
 Instruksi Khusus SEHS9065 Penggunaan Perkakas CE/VE Connector Tool
 8T5319 Removal Tool Gp
 4C4075 Crimp Tool Gp
 IU5804 Crimp Tool Gp
 Deutsch Rectangular Connector (ARC) (QTY)

APLTCL024 i
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Metode Penilaian
Ruang Kelas dan Workshop
Untuk menyelesaikan modul ini secara memuaskan, siswa harus memperagakan kompetensi
dalam seluruh hasil pembelajaran. Oleh karena itu, seluruh persyaratan modul yang
diperlukan akan diukur dalam kegiatan dan penilaian.
Untuk modul ini siswa harus berpartisipasi dalam kegiatan kelas dan praktek Workshop dan
menyelesaikan dengan memuaskan hal-hal berikut:
 Buku Kerja Kegiatan
 Penilaian Pengetahuan
 Kegiatan-kegiatan Praktek

Tempat kerja
Untuk memperagakan kompetensi dalam modul ini, siswa diminta untuk menyelesaikan
Penilaian di Tempat Kerja dengan memuaskan.

ii APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

PENILAIAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN


Tujuan Pembelajaran

Bab 1: Menjelaskan bagaimana listrik bekerja dan menguraikan dasar-dasar listrik

Kriteria Penilaian

1.1 Definisi istilah-istilah listrik dasar

1.1.1 Zat dan elemen


1.1.2 Atom
1.1.2.1 Neutron
1.1.2.2 Proton
1.1.2.3 Elektron
1.1.3 Menjelaskan atom-atom bermuatan positif dan negatif
1.1.4 Energi listrik
1.1.5 Definisi muatan dan medan elektrostatik

1.2 Menjelaskan istilah-istilah listrik:

1.2.1 Perbedaan potential


1.2.1.1 Tegangan
1.2.1.2 Counter EMF (back EMF)
1.2.2 Coulomb
1.2.3 Arus
1.2.3.1 Arus Konvensional versus Aliran Elektron
1.2.4 Resistansi
1.2.4.1 Ukuran fisik bahan
1.2.4.2 Pengukuran resistansi
1.2.4.3 Panjang
1.2.4.4 Lebar
1.2.4.5 Temperatur
1.2.5 Farad
1.2.6 Hertz
1.3 Menjelaskan rangkaian listrik
1.3.1 Interconnecting path
1.3.2 Hukum arus Kirchoff
1.3.3 Hukum Tegangan Kirchoff
1.3.4 Hukum Ohm
1.3.5 Konduktor
1.3.5.1 Daya konduksi material-material yang berbeda
1.3.6 Insulator

APLTCL024 iii
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

1.3.6.1 Dampak insulasi terhadap material-material yang berbeda


1.3..7 Semikonduktor
1.4 Menguraikan konstruksi jenis-jenis magnet yang berbeda
1.4.1 Alami
1.4.2 Buatan
1.4.3 Elektromagnet
1.5 Menjelaskan istilah-istilah kemagnetan
1.5.1 Kutub
1.5.2 Medan magnetik
1.5.3 Garis gaya
1.5.4 Fluks magnetik
1.5.5 Gaya magnetik
1.6 Menjelaskan induksi elektromagnetik
1.6.1 Konsep-konsep dasar
1.6.2 Kekuatan induksi
1.6.2.1 Kekuatan medan magnet
1.6.2.2 Kecepatan dan gerakan
1.6.2.3 Jumlah konduktor
1.6.3 Induksi Tegangan
1.6.3.1 Tegangan yang dihasilkan
1.6.3.2 Induksi sendiri
1.6.3.3 Induksi bersama

Bab 2: Mengidentifikasi dan menjelaskan fungsi komponen-komponen listrik dasar.

Kriteria Penilaian

2.1 Mengidentifikasi dan menjelaskan fungsi komponen- komponen listrik dasar.

2.1.1 Kabel
2.1.1.1 Padat (solid)
2.1.1.2 Fusible link
2.1.1.3 Stranded
2.1.1.4 Twisted/Shielded cable
2.1.1.5 Alat pengukur kabel
2.2 Wiring harness
2.2.1 Connector
2.2.1.1 Tujuan
2.2.1.2 Service Umum
2.2.1.3 Plating
2.2.1.4 Contaminant
2.2.1.5 Vehicular Environmental (VE) connector
2.2.1.6 Sure-seal connector
2.2.1.7 Deutsch Connector

iv APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

2.2.1.8 Caterpillar Enivironmental Connector (CE)


2.2.2 Terminal
2.2.2.1 Slide
2.2.2.2 Bullet
2.2.2.3 Crimp dan dipateri (soldered)
2.2.2.4 Memasang sambungan yang tidak dipateri
2.2.3 Switch
2.2.3.1 Single pole, single throw
2.2.3.2 Single pole, double throw
2.2.3.3 Double pole, single throw
2.2.3.4 Double pole, double throw
2.2.3.5 Switch yang umum
- Toggle
- Rotary
- Rocker
- Push-on
- Tekanan
- Key start
- Limit
- Cut-out
2.2.4 Pelindung rangkaian (Circuit protector)
2.2.4.1 Sekering (Fuse)
- Blade
- Cartridge
- Keramik
- In-line
2.2.4.2 Fusible link
2.2.4.3 Circuit breaker
- Cycling
- Non-cycling
2.2.5 Relay
2.2.6 Solenoid
2.2.7 Resistor
2.2.7.1 Resistor permanen
2.2.7.2 Watt
2.2.7.3 Rating
2.2.7.4 Resistor variabel
2.2.7.5 Thermistor
2.2.7.6 Resistor yang rusak
2.2.8 Capacitor

APLTCL024 v
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

2.2.8.1 Penyimpanan energi


2.2.8.2 Penghalusan
2.2.8.3 Supresi
2.2.8.4 Pengukuran capacitor
2.2.9 Lampu
2.2.9.1 Jenis-jenis lampu bohlam
- Biasa
- Festoon
- Panel
- Sealed beam
- Lampu bohlam prefocus (Prefocus bulb)
- Quartz halogen bulb
- Precaution fitting quartz halogen bulb
2.2.9.2 Ukuran watt lampu bohlam
2.2.9.3 Candlepower
2.2.10 Instrumen
2.2.10.1 Mekanis
2.2.10.2 Operasi magnetik
2.2.10.3 Operasi thermal
2.2.10.4 Elektronik digital
2.2.10.5 Indikator dan lampu peringatan

Bab 3: Menguraikan operasi rangkaian listrik dasar.

Kriteria Penilaian

3.1 Menguraikan konstruksi rangkaian listrik dasar

3.1.1 Sumber listrik

3.1.2 Alat pelindung (fuse atau circuit breaker)

3.1.3 Beban

3.1.4 Perangkat pengontrol (switch)

3.1.5 Konduktor

3.2 Menjelaskan aturan-aturan umum Hukum Ohm

3.2.1 Rumus Hukum Ohm

3.2.2 Lingkaran Rumus Hukum Ohm

3.2.2.1 Arus yang tidak diketahui

3.2.2.2 Resistansi yang tidak diketahui

3.3 Menjelaskan metric prefix yang digunakan dalam rangkaian listrik

3.3.1 Unit-unit dasar

3.3.1.1 Volt

vi APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

3.3.1.2 Ohm

3.3.1.3 Amper

3.3.2 Prefix

3.3.2.1 Mega

3.3.2.2 Kilo

3.3.2.3 Mili

3.3.2.4 Mikro

3.4 Menghitung daya listrik dalam rangkaian dengan menggunakan Hukum Watt
3.4.1 Apa yang dimaksud dengan power
3.4.2 Menghitung power
3.5 Menjelaskan teori rangkaian dasar
3.5.1 Rangkaian seri
3.5.1.1 Menerapkan Hukum Ohm
3.5.2 Rangkaian paralel
3.5.2.1 Menerapkan Hukum Ohm
3.5.3 Rangkaian seri-paralel
3.5.3.1 Menerapkan Hukum Ohm

Bab 4: Menginterpretasikan skematik listrik dasar.

Kriteria Penilaian

4.1 Mengidentifikasi simbol-simbol komponen dalam skematik listrik


4.1.1 Baterai
4.1.2 Tanah
4.1.3 Kabel
4.1.4 Connector
4.1.5 Switch
4.1.5.1 Mengalirkan/Memutuskan aliran
4.1.5.2 Toggle
4.1.5.3 Temperatur
4.1.5.4 Tekanan
4.1.6 Perlindungan terhadap rangkaian
4.1.6.1 Fuse
4.1.6.2 Fusible link
4.1.6.3 Circuit breaker
4.1.7 Relay
4.1.8 Solenoid
4.1.9 Transistor
4.1.10 Resistor
4.1.11 Rheostat
4.1.12 Potentiometer

APLTCL024 vii
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

4.1.13 Alternator
4.1.14 Starter
4.1.15 Motor
4.1.16 Lampu
4.1.17 Alat pengukur
4.2 Mengidentifikasi fitur-fitur skematik listrik:
4.2.1 Kode warna untuk identifikasi rangkaian
4.2.2 Kode singkatan warna
4.2.3 Keterangan simbol
4.2.4 Informasi mengenai harness untuk kabel
4.2.5 Catatan dan kondisi skematik
4.2.6 Rancangan grid untuk lokasi komponen
4.2.7 Nomor-nomor bagian komponen
4.2.8 Dashed colour line
4.2.9 Heavy double dashed line
4.2.10 Thin black dashed line
4.2.11 Skematik listrik mesin untuk format lama dan baru
4.2.12 Fitur-fitur di bagian belakang skematik

Bab 5: Mengidentifikasi ukuran-ukuran listrik dengan menggunakan Digital Multimeter.

Kriteria Penilaian

5.1 Mengidentifikasi bagian-bagian utama Digital Multimeter


5.1.1 Liquid crystal display
5.1.2 Tombol tekan
5.1.3 Rotary switch
5.1.4 Meter lead input
5.1.5 Overload display indicator
5.2 Mengukur Voltase AC/DC dengan menggunakan Digital Multimeter
5.2.1 Voltmeter harus selalu dihubungkan secara paralel
5.2.2 Rangkaian dalam keadaan On
5.2.3 Posisi lead dalam multimeter
5.3 Mengukur turunnya voltase dengan menggunakan Digital Multimeter
5.3.1 Voltase sumber
5.3.2 Switch contact tertutup
5.3.3 Rangkaian dalam keadaan beraliran
5.4 Mengukur Arus AC/DC dengan menggunakan Digital Multimeter
5.4.1 Voltmeter harus selalu dihubungkan dalam seri
5.4.2 Voltase beban
5.4.3 Rotary switch
5.4.4 Posisi lead dalam multimeter
5.4.4.1 Penempatan awal untuk menentukan output arus

viii APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

5.4.4.2 Buffer
5.4.5 Membuat rangkaian terbuka
5.4.6 Posisi lead dalam rangkaian
5.4.7 Menggunakan power pada rangkaian
5.5 Mengukur resistansi dengan menggunakan Digital Multimeter
5.5.1 Mematikan circuit power
5.5.2 Pelepasan semua capacitor
5.5.3 Mengisolasikan rangkaian
5.5.4 Mengetes resistansi lead
5.5.5 Posisi lead dalam multimeter
5.5.6 Rotary switch
5.5.7 Posisi lead dalam rangkaian atau pada komponen

Bab 6: Mengidentifikasi kegagalan fungsi dalam rangkaian listrik.

Kriteria Penilaian

6.1 Mengidentifikasi berbagai kegagalan fungsi yang dapat terjadi dalam


rangkaian listrik
6.1.1 Rangkaian terbuka
6.1.2 Hubung singkat
6.1.3 Rangkaian yang dibumikan
6.1.4 Resistansi tinggi
6.1.5 Kondisi terputus-putus

Bab 7: Mengidentifikasi teknik-teknik memateri pada peralatan listrik.

Kriteria Penilaian

7.1 Mengidentifikasi tindakan-tindakan pencegahan untuk keselamatan diri ketika


memateri.

7.2 Menjelaskan sifat-sifat pematrian

7.2.1 Jenis-jenis
7.2.2 Wetting Action
7.2.3 Flux
7.3 Mengidentifikasi jenis-jenis besi pateri (soldering iron) yang digunakan untuk
memateri komponen-komponen listrik.
7.3.1 Mengontrol panas
7.3.2 Thermal mass
7.3.3 Kondisi permukaan
7.3.4 Thermal linkage
7.4 Mengidentifikasi persyaratan untuk menggunakan pateri.
7.4.1 Menggunakan pateri
7.4.2 Melakukan pembersihan setelah melakukan pateri
7.4.3 Memateri ulang

APLTCL024 ix
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

7.4.4 Kualitas pekerjaan


7.5 Mengidentifikasi perlunya mempersiapkan kabel ketika memateri
sambungan-sambungan listrik
7.5.1 Mengupas insulasi
7.5.2 Takikan, patah dan goresan
7.5.3 Perubahan warna
7.5.4 Melapisi dengan timah

Bab 8: Melaksanakan pengukuran listrik dengan menggunakan digital multimeter dan


memperbaiki kerusakan pada rangkaian listrik.

Kriteria Penilaian

8.1 Menjelaskan dan mengikuti tindakan-tindakan pencegahan untuk


keselamatan yang harus dipatuhi untuk mencegah cedera diri atau
kerusakan terhadap peralatan.

8.2 Mengidentifikasi dan menjelaskan tujuan bagian-bagian dari digital


multimeter

8.2.1 Liquid crystal display (LCD)


8.2.2 Tombol tekan
8.2.3 Rotary switch
8.2.4 Mengetes lead jack
8.3 Menjelaskan cara membaca skala dan menghubungkan lead dengan digital
multimeter
8.3.1 Untuk mengukur voltase AC/DC
8.3.2 Untuk mengukur turunnya voltase
8.3.3 Untuk mengukur arus langsung
8.3.4 Untuk mengukur resistansi
8.4 Menghubungkan multimeter pada rangkaian listrik yang beroperasi,
mengukur nilai-nilai listrik dan menentukan tindakan perbaikan
8.4.1 Voltase AC/DC
8.4.2 Voltase turun
8.4.3 Arus langsung
8.4.4 Resistansi
8.4.5 Rangkaian terbuka
8.4.6 Hubung singkat
8.4.7 Faulty Ground
8.5 Melakukan perbaikan-perbaikan ringan pada rangkaian listrik
8.5.1 Penggantian fuse
8.5.2 Penggantian lampu bohlam
8.5.3 Perbaikan terminal dan kabel
8.5.4 Rangkaian terbuka, hubung singkat dan tanah yang buruk

x APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

8.6 Fasilitator harus memastikan bahwa tugas-tugas diselesaikan


8.6.1 Tanpa menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen atau
peralatan
8.6.2 Menggunakan perkakas, teknik-teknik dan material yang benar
8.6.3 Sesuai dengan pedoman, prosedur dan kebijakan-kebijakan
industri/perusahaan
8.6.4 Menggunakan dan menginterpretasikan informasi yang benar dari
spesifikasi-spesifikasi pabrik pembuat.

APLTCL024 xi
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

xii APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

DAFTAR ISI

TOPIK 1 : DASAR-DASAR KELISTRIKAN


Konsep Dasar ..................................................................................................................... 1
Istilah-istilah Dalam Kelistrikan ............................................................................................ 5
Rangkaian-rangkaian Listrik dan Hukum-hukumnya .......................................................... 8
Kemagnetan ....................................................................................................................... 11
Istilah-istilah Dalam Kemagnetan ....................................................................................... 12
Induksi Elektromagnetik ..................................................................................................... 14

TOPIK 2 : KOMPONEN-KOMPONEN
Kabel / Wire ......................................................................................................................... 17
Connector ........................................................................................................................... 20
Terminal .............................................................................................................................. 28
Membentuk suatu hubungan listrik tanpa proses penyolderan .......................................... 29
Switch ................................................................................................................................. 36
Pelindung Rangkaian .......................................................................................................... 38
Relay ................................................................................................................................... 41
Solenoid .............................................................................................................................. 41
Resistor ............................................................................................................................... 42
Kapasitor ............................................................................................................................ 46
Lampu Bohlam ................................................................................................................... 47
Instrumen ............................................................................................................................ 50

TOPIK 3 : RANGKAIAN-RANGKAIAN LISTRIK


Komponen-komponen Dasar Rangkaian ............................................................................ 54
Metric Prefix ........................................................................................................................ 57
Daya / Power ....................................................................................................................... 58
Teori Rangkaian Dasar ....................................................................................................... 59

TOPIK 4 : ELECTRICAL SCHEMATIC


Schematic .......................................................................................................................... 67

TOPIK 5 : DIGITAL MULTIMETER


Pengenalan Terhadap Digital Multimeter ........................................................................... 71

TOPIK 6 : KEGAGALAN FUNGSI RANGKAIAN / CIRCUIT FAULTS


Kegagalan Fungsi Rangkaian / Circuit Faults ................................................................... 81

TOPIK 7 : MEMATRI / SOLDERING


Mematri / Soldering ............................................................................................................ 85
Sifat-sifat Pateri / Propertis of Solder ................................................................................. 85
Contoh Prosedur Penyolderan ........................................................................................... 92

APLTCL024 xiii
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

xiv APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

TOPIK 1
Dasar-Dasar Kelistrikan
KONSEP DASAR

Gambar 1

Apa yang dimaksud dengan listrik? Kita seringkali berkata bahwa lampu senter, bor dan
motor listrik itu mengandung sesuatu yang disebut listrik. Tapi kalau itu komputer atau televisi
maka kita menyebutnya sebagai peralatan elektronik. Jadi apakah perbedaan antara listrik
dengan elektronik ? Sesuatu yang berkerja dengan kelistrikan disebut listrik, termasuk senter
dan bor listrik tadi, tetapi tidak semua rangkaian listrik menggunakan komponen elektronik.
Istilah elektronik mengacu pada peralatan yang tersusun dari komponen-komponen yang
terbuat dari bahan-bahan semikonduktor dan disebut komponen elektronik. Dinamakan
komponen elektronik karena cara kerjanya bergantung pada aliran-aliran elektron didalam
bahan komponen ini.
Untuk lebih mengerti kelistrikan, dibutuhkan pengetahuan mendasar tentang bentuk dasar
atom dari suatu bahan. Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.
Terdapat tiga bentuk zat yaitu padat, cair, dan gas.
Buku ini akan meyajikan pemahaman mendasar mengenai teori, prinsip-prinsip yang
dibutuhkan sebelum kita belajar dan bekerja dengan rangkaian listrik dan komponennya.

Bahan dan Unsur

Zat yang menempati ruang, akan terpengaruh oleh gaya gravitasi karena ia memiliki berat.
Suatu bahan terdiri dari partikel-partikel yang sangat kecil yang membentuk sebuah atom.
Kira-kira ada 100 jenis atom yang terjadi secara alamiah yang disebut unsur-unsur. Suatu
unsur didefinisikan sebagai suatu zat yang tidak dapat diuraikan lagi dengan reaksi kimia.
Contoh dari unsur adalah tembaga, timah, besi, emas dan perak.

Selain unsur-unsur alamiah diatas, ada 14 jenis unsur lagi yang telah dihasilkan dari
percobaan-percobaan laboratorium. Semua unsur-unsur tersebut dapat digabungkan atau
direaksikan untuk menghasilkan senyawa-senyawa yang jumlahnya setiap hari semakin

APLTCL024 1
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

bertambah tak terhitung banyaknya. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih
memiliki karakter yang sama dengan unsur tersebut. Kata atom berasal dari bahasa yunani
yang berarti partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi.

Atom
Meskipun atom tidak dapat dilihat, atom adalah stuktur hipotetis yang penjelasannya sesuai
dengan hasil eksperimen yang dapat terukur secara akurat. Ukuran dan perpindahan muatan
listrik yang juga tidak dapat dilihat yang terdapat pada atom-atom dapat diketahui dari seberapa
besar mereka dibelokkan oleh suatu gaya yang diketahui besarnya. Atom dapat digambarkan
seperti sebuah sistem matahari atau solar system dimana planet-planet yang sama dengan
muatan-muatan listrik mengitari matahari yang dianggap sama dengan inti atom. Penggambaran
seperti ini disebut “model atom tata surya” yang diusulkan oleh Neils Borh pada tahun 1913.

Gambar 2 Atom

Inti dari sebuah atom (gambar 2) yang disebut sebagai nukleus terdiri dari partikel-partikel
yang disebut neutron dan proton. Benda-benda yang mengelilingi setiap nukleus adalah
partikel-partikel kecil yang disebut elektron. Normalnya didalam suatu atom, jumlah antara
proton dan elektron sama banyaknya. Jumlah elektron atau proton itu ditunjukkan dengan
“nomor atom”. “Berat atom” dari suatu unsur adalah berat total dari proton dan neutron.

Gambar 3 Neutron, Proton, Elektron


Gambar 3 menunjukan bentuk dari dua atom yang sederhana:
 Hidrogen berisi 1 proton yang terletak pada nukleus yang diseimbangkan dengan 1
elektron pada orbit atau kulitnya. Nomor atom untuk sebuah atom hidrogen adalah 1
dan berat atom adalah 1(1proton).
Helium memiliki 2 proton didalam nukleus-nya dan di seimbangkan dengan 2 elektron pada
orbitnya. Nomor atom untuk helium adalah 2 dan berat atomnya 4 (2 proton + 2 neutron).
Para ilmuwan telah menemukan bahwa ada banyak partikel di dalam sebuah atom, tetapi
pada bahasan dasar kelistrikan ini, hanya tiga yang perlu dibahas yaitu elektron, proton, dan
neutron. Sebuah atom tembaga dapat digunakan sebagai contoh.

2 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Gambar 4 – Atom Tembaga

Ukuran nukleus pada atom lebih besar dari pada elektron, namun karena kecilnya kita tidak
bisa mengukurnya secara langsung. Pada atom tembaga (gambar 4), nukleus terdiri 29
proton (+) dan 35 neutron dan memiliki 29 elektron (-) yang mengelilingi nukleus. Nomor atom
pada tembaga adalah 29 dan berat atom adalah 64.

Aliran Elektron

Gambar 5 Aliran elektron


Jika sebuah kawat tembaga yang dihubungkan dari kutub positif ke kutub negatif sumber,
seperti pada sebuah baterai (gambar 5), elektron-elektron (-) pada atom-atom tembaga akan
terdorong keluar dari orbit atom dan ditarik menuju kutub positif baterai. Atom yang tertinggal
sekarang menjadi bermuatan listrik positif (+) karena ia telah kekurangan elektron. Atom ini
dapat menarik elektron dari atom disebelahnya Atom-atom disebelahnya lagi juga dapat
menerima elektron dari atom-atom disekitarnya dan seterusnya sampai atom terakhir
menerima elektron dari kutub negatif baterai.
Hasil dari reaksi berantai inilah yang menyebabkan elektron dapat mengalir dari kutub negatif
menuju kutub positif. Aliran eletron akan berlanjut terus selama muatan positif dan negatif
baterai dipertahankan agar tetap selalu ada dikedua ujung kawat.

Energi Listrik
Ada dua macam gaya yang bekerja pada setiap atom. Dalam keadaan kondisi normal kedua
gaya ini seimbang. Kedua gaya tersebut adalah gaya gravitasi atau gaya sentrifugal dan gaya
tarik-menarik antara muatan positif dan muatan negatif. Selain memiliki masa, proton dan
elektron juga membawa muatan listrik, dan gaya tarik-menarik antara keduanya itu adalah
akibat muatan-muatan listrik yang dibawanya. Tidak seperti gaya gravitasi yang selalu tarik

APLTCL024 3
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

menarik, gaya listrik selain dapat saling tarik-menarik juga tolak-menolak. Proton dan elektron
akan saling tarik-menarik, sedangkan antara proton dengan proton lainnya atau antara
elektron dengan elektrokan lainnya akan saling tolak menolak.

Gambar 6 Gaya diantara benda-benda bermuatan

Jadi ada dua muatan listrik. Proton disebut bermuatan positif (+) dan elektron disebut
bermuatan negatif (-). Neutron sebagaimana arti namanya, bermuatan netral. Kualitas
pembeda sifat kelistrikan yang didasarkan pada jenis muatan ini disebut “polaritas”. Inilah
yang membentuk hukum-hukum dasar kelistrikan.

“Muatan-muatan yang SAMA akan saling tolak menolak dan yang TIDAK SAMA akan saling tarik
menarik (Gambar 6)”.

Benda-benda Bermuatan Listrik

Gambar 7 Pola medan elektrostatik disekitar partikel-partikel yang bermuatan tidak sama

Gaya tarik menarik atau tolak menolak dari muatan listrik yang disebabkan oleh sesuatu yang
tidak dapat dilihat ini dapat dibayangkan sebagai suatu medan listrik, yang mengelilingi setiap
benda bermuatan. Gambar 7 menunjukan gaya antara partikel bermuatan positif dan negatif
yang digambarkan sebagai garis-garis gaya medan elektrostatik yang bermula pada partikel
bermuatan positif dan berakhir pada partikel bermuatan negatif. Cara konvensional dalam
menggambarkan garis-garis ini adalah dengan anak panah-anak panah yang bermula dari
muatan positif dan menuju muatan negatif.

Gambar 8 Pola medan elektrosatik dua benda yang bermuatan negatif

Ketika dua kutub dengan muatan yang sejenis diletakkan berdekatan satu sama lain, garis-
garis gaya tersebut akan saling tolak menolak seperti ditunjukan pada gambar 8.

4 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

ISTILAH-ISTILAH DALAM KELISTRIKAN


Beda potensial
Karena adanya gaya dari medan elektrostatik, sebuah muatan listrik memiliki kemampuan
untuk menggerakkan muatan lain dengan cara saling tarik menarik atau tolak menolak.
Kemampuan untuk menarik atau menolak ini disebut “potensial”. Dimana saja terdapat
perbedaan muatan maka disitu juga terjadi beda potensial.

Besar beda potensial pada semua muatan didalam medan elektrostatik dihubungkan dengan
besaran yang disebut tenaga elektromotif (EMF). Satuan dari beda potensial diberi lambang
"Volt"(E) berasal dari nama Alessandro Volta, seorang ahli ilmu pengetahuan yang
berkebangsaan Italia dan penemu dari "Voltaic Pile", yaitu baterai pertama yang mengunakan
sel. Lambang dari potensial adalah V, mengindikasikan kemampuan untuk melakukan kerja
dengan cara mendorong elektron untuk berpindah. Karena satuan yang digunakan untuk
menyatakan tegangan adalah voltage (volt) maka beda potensial juga sering disebut "voltase“. Ada
banyak cara untuk menghasilkan tegangan listrik, antara lain dengan gesekan, sinar matahari,
reaksi kimia dan dengan induksi elektromagnetik. Tertariknya kertas pada sebuah sisir yang
telah digosok dengan kain wol adalah salah satu contoh dimana tegangan dapat dihasilkan
dengan cara gesekan. Dengan sinar matahari seperti pada fotosel, dari sebuah kalkulator,
adalah sebuah contoh dimana tegangan dibangkitkan dari energi matahari.

EMF Induksi (Counter EMF)


Garis-garis gaya magnetik yang keluar dari sebuah kawat, berbentuk lingkaran-lingkaran
kosentris. Fenomena ini terjadi karena adanya arus yang mengalir didalam kawat dan
menghasilkan medan magnetik. Pada seutas kawat yang lurus, garis-garis medan memiliki
sedikit pengaruh karena mereka tidak melintasi kawat-kawat lain. Jika penghantar dibentuk
menjadi sebuah kumparan, garis-garis gaya magnet ini akan menginduksi balik kumparan itu
sendiri (self-induction). Induksi ini disebut dengan EMF balik atau EMF induksi. EMF induksi
dinyatakan dengan sebuah hukum yang disebut hukum Lenz.

Polaritas dari EMF induksi akan selalu berlawanan dengan polaritas yang menghasilkannya

Coulomb
Diperlukan suatu satuan ukuran untuk menyatakan besar muatan listrik. Seorang ilmuwan
Perancis yang bernama Charles Coulomb telah menyekidiki hukum gaya-gaya diantara
benda-benda bermuatan, dan sebagai penghormatan kepadanya maka satuan muatan listrik
adalah "coulomb“. Ditulis dalam notasi ilmiah, satu coulomb = 6.28 x 1018 buah elektron atau
proton. Dalam terminologi yang lebih sederhana, misalnya didalam sepotong penghantar
tembaga, satu ampere adalah suatu arus listrik dari 6.28 milyar elektron yang melewati
penghantar tersebut dalam satu detik.

Arus

Gambar 9 Arus listrik pada sebuah penghantar

APLTCL024 5
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Didalam teori-teori elektrostatik seperti yang telah dibahas sebelumnya, pembahasan


terutama pada adanya gaya-gaya diantara muatan-muatan. Teori lain yang masih
membutuhkan penjelasan menganggap bahwa terjadi "gerakan“ didalam penghantar.
Gerakan muatan-muatan ini didefinisikan sebagai arus listrik (gambar 9).
Adanya medan elektrostatik, akan menarik sebuah elektron dengan cara yang sama seperti
yang terjadi pada benda-benda bermuatan negatif. Ia akan ditolak oleh muatan negatif
lainnya dan akan ditarik oleh muatan positif. Gerakan-gerakan kecil elektron inilah yang
membentuk arus listrik (gambar 9).
Besar muatan listrik diyatakan dalam “Ampere”. Simbol satuannya adalah "A“. Ampere adalah
suatu ukuran rata-rata dari muatan-muatan yang mengalir didalam sebuah penghantar. Satu
ampere didefinisikan sebagai mengalirnya muatan sebesar satu coulomb dalam satu detik.

Anggapan Konvensional dan Aliran Elektron

Gambar 10 Arus elektron dan arus konvensional

Ada dua penjejasan mengenai arus yang mengalir melalui sebuah penghantar. Sebelum
diketemukannya “teori atom”, untuk menjelaskan komposisi dari suatu zat, para ahli ilmu
pengetahuan telah lama mendefinisikan arus sebagai gerakan muatan-muatan positif didalam
penghantar yang berasal dari titik yang berpolaritas positif menuju titik yang berpolaritas
negatif. Aggapan ini masih tetap dipegang oleh beberapa badan standar teknik dan didalam
beberapa textbook. Ada beberapa contoh yang benar-benar menunjukkan bahwa arus listrik
merupakan gerakan muatan-muatan positif seperti yang terjadi didalam cairan, gas dan
semikonduktor. Teori yang menjelaskan adanya aliran arus dengan cara ini disebut "Teori
arus konvensional“ (Gambar 10).
Dengan menerapkan teori atom, maka telah dibuktikan bahwa aliran arus yang mengalir
didalam penghantar sebetulnya adalah aliran muatan negatif atau aliran elektron. Aliran
elektron berlawanan dengan arah aliran arus konvensional dan biasanya disebuh "arus
elektron“ (gambar 10).

Kedua teori diatas dapat digunakan, tapi teori "arus konvensional“ yang menyatakan arus
mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif ternyata telah lebih dulu menjadi populer,
sehingga teori inilah yang akan digunakan didalam modul ini.

Tahanan
George Simon Ohm telah menemukan bahwa untuk nilai suatu tegangan yang konstan, maka
jumlah arus yang mengalir dalam suatu bahan bergantung pada jenis dan dimensi fisik bahan
tersebut. Semua bahan menunjukkan adanya sifat "resistansi“ atau menahan aliran elektron.
Apabila sifat menahan ini kecil maka bahan tersebut disebut konduktor, jika sebaliknya, sifat
menahan besar maka bahan tersebut disebut isolator.
Ohm adalah satuan tahanan listrik dan huruf yunani (Ω) diambil sebagai simbolnya. Suatu
bahan disebut mamiliki tahanan sebesar satu ohm apabila ada suatu beda potensial sebesar
satu volt yang melintasi bahan itu akan menghasilkan arus sebesar satu ampere.
Tahanan listrik akan selalu ada disetiap rangkaian listrik, komponen-komponen, kawat dan
hubungan-hubungan. Ketika suatu tahanan menahan arus listrik, maka pada saat itu juga

6 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

energi listrik diubah menjadi bentuk energi lain seperti panas, cahaya atau gerakan mekanis.
Besar resistansi suatu penghantar ditentukan oleh empat faktor :

Gambar 11 Struktur Atom

1. Struktur atom (adanya elektron bebas). Semakin banyak elektron bebas yang
dimiliki sebuah material, Semakin kecil tahanannya terhadap arus (Gambar 11).

Gambar 12 Resistansi
2. Panjang. Semakin panjang sebuah penghantar dengan luas penampang yang sama,
semakin besar tahanannya. Jika sebuah kawat di panjangkan dua kali (Gambar 12)
maka besar tahanan antara kedua ujungnya akan bertambah dua kali juga.

Gambar 13 Perbandingan luas penampang penghantar-penghantar


3. Luas (luas penampang). Semakin luas penampang dari konduktor, Semakin rendah
tahanan (diameter sebuah pipa besar mengijinkan lebih banyak air yang lewat).
Dengan membagi dua luas penampang suatu kawat (gambar 13), maka besar
resistansi akan menjadi dua kali, asal panjangnya dibuat tetap.

APLTCL024 7
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Gambar 14 Perubahan nilai resistansi terhadap temperature


3. Temperature. Untuk hampir semua bahan, semakin tinggi temperature semakin
tinggi tahanan. Gambar 14 menunjukan tahanan yang meningkat ketika temperatur
bertambah.

Farad
Kemampuan sebuah kapasitor untuk meyimpan elekton disebut kapasitansi. Kapasitansi
diukur dalam farad (sebagai penghargaan terhadap Michael Faraday, penemu prinsip ini).
Satu farad adalah kemampuan untuk menyimpan 6.28 Milyar elektron pada 1-Volt beda
muatan. Kebanyakan kapasitor yang dibuat memiliki nilai kapasitansi yang jauh lebih kecil
dari nilai ini. Oleh karena itu, satuannya biasanya dinyatakan dalam picofarad (sepertrilyun
farad) dan microfarad (sepersejuta farad).

1 farad = 1F
1 microfarad = 1µF = 0.000001F
1 picofarad = 1pF = 0.000000000001F

Hertz
Sebuah alternator menghasilkan arus bolak-balik yang polaritasnya bergantian diantara
nilai positif dan negatif dalam suatu siklus atau periode. Jumlah periode ini dinyatakan
dalam satuan Hertz.

RANGKAIAN-RANGKAIAN LISTRIK DAN HUKUM-HUKUMNYA

Gambar 15 Rangkaian seri dan paralel

Sebuah rangkaian listrik adalah suatu lintasan atau suatu kelompok yang memiliki lintasan-
lintasan yang saling berhubungan. Rangkaian listrik adalah suatu lintasan tertutup (rangkaian
tertutup) yang didalamnya terdapat suatu sumber tegangan atau disebut sumber saja. Ada

8 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

dua jenis rangkaian dasar, yaitu rangkaian seri dan paralel (gambar 15). Rangkaian dasar
seri dan paralel ini dapat digabungkan untuk membentuk rangkaian yang lebih kompleks.
Namun rangkaian-rangkaian gabungan ini dapat disederhanakan dan dianalisis menjadi dua
rangkaian dasar tersebut.

Hukum-hukum Rangkaian Listrik


Penting untuk memahami hukum-hukum yang dibutuhkan untuk menganalisis dan
mendiagnosa rangkaian-rangkaian listrik. Hukum-hukum tersebut adalah Hukum Kirchoff dan
Hukum Ohm. Gustav Kirchoff mengembangkan dua hukum untuk menganalisa rangkaian-
rangkaian listrik. Hukum-hukum tersebut dinyatakan sebagai berikut :

1. Hukum Arus Kirchoff (KCL = Kirchoff Current Law) menyatakan bahwa jumlah
aljabar dari arus-arus yang mengalir pada suatu titik sambungan pada sebuah
rangkaian listrik sama dengan nol. Secara sederhana dapat dinyatakan bahwa
jumlah aljabar arus-arus yang memasuki suatu titik sambungan akan selalu sama
dengan jumlah arus yang meninggalkan titik sambungan itu (tidak ada yang
berkurang).

2. Hukum Kirchoff Tegangan (KVL = Kirchoff Volatge Law) menyatakan bahwa


jumlah aljabar emf dan jatuh tegangan diseluruh rangkaian tertutup akan sama
dengan nol. Secara sederhana dapat dinyatakan bahwa pada suatu titik tertentu
dalam rangkaian tertutup, jika kita melintasi seluruh rangkian dan menjumlahkan
semua beda potensial yang terdapat diseluruh bagian-bagian rangkaian sampai kita
menemukan titik yang sama dimana kita mulai maka jumlah tegangan seluruhnya
akan sama dengan nol.

George Simon Ohm menemukan adanya suatu hubungan antara tiga parameter kelistrikan
(tegangan, arus dan resistansi) yaitu :

Arus didalam suatu rangkaian listrik berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik
dengan resistansi.

Hubungan diatas dapat diringkas dengan pesaman matematika


Tegangan
Arus 
Hambatan

Atau dinyatakan dalam satuan listrik


Volt
Ampere 
Ohm

Pada saat kita menggunakan persamaan-persamaan matematika untuk menyatakan


hubungan antara besaran-besaran listrik, kita mewakilinya dengan menuliskan satu huruf
tunggal. Tahanan diwakili dengan huruf R atau simbol Omega (Ω), Tegangan di wakili dengan
huruf E (emf = electromotive force = gaya gerak listrik) dan arus diwakili dengan huruf I
(Intensitas muatan). Huhum OHM akan dibahas lebih detail dalam Topik 3, mengenai
Rangkaian-rangkaian Listrik.

Penghantar Listrik
Pada peralatan listrik, elektron-elektron mengalir disepanjang lintasan yang disebut penghantar
atau kawat. Mereka bergerak dari satu atom ke atom lainnya. Beberapa bahan mempunyai sifat

APLTCL024 9
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

mudah menghantarkan elektron dan disebut suatu “konduktor yang baik”. Contoh bahan yang
merupakan konduktor yang baik adalah perak, tembaga, emas, cromium, alumunium dan
tungsten. Suatu bahan bisa disebut konduktor yang baik jika ia memiliki banyak elektron bebas.
Besar tekanan listrik atau tegangan yang dibutuhkan untuk memindahkan elektron-elektron
melalui suatu bahan bergantung pada seberapa banyak elektron bebas yang dimilikinya.

Perak adalah logam dengan sifat konduktor yang lebih baik dari tembaga, akan tetapi
harganya mahal. Emas juga lebih baik dari tembaga dan juga tidak bisa berkarat, tapi
harganya jauh lebih mahal. Beda dengan alumunium, ia tidak sebaik tembaga, tapi harganya
lebih murah.

Table 1 – Perbandingan Daya Hantar Beberapa Penghantar yang biasa digunakan

Penghantar Daya Hantar (dibanding Tembaga)

Perak 1.064
Tembaga 1.000
Emas 0.707
Aluminium 0.659
Seng 0.288
Kuningan 0.243
Besi 0.178
Timah 0.018

Daya hantar pada sebuah bahan menentukan seberapa baik sifat konduktor sebuah bahan.
Tabel 1 menunjukkan beberapa konduktor yang umum dijumpai dan daya hantarnya
dibanding tembaga.

Penyekat Listrik (Isolator)


Bahan-bahan lain yang bersifat menghambat elektron untuk mengalir disebut “isolator”.
Isolator yang baik dapat menahan elektron-elektron tetap dalam orbitnya.

Contoh-contoh isolator adalah karet, kayu, plastik dan keramik. Sebetulnya semua bahan
termasuk isolator ini bisa dibuat bersifat mengalirkan arus dengan membuat tegangan
setinggi-tingginya sehingga mampu mengubah sifat isolatornya. Walaupun isolator itu sangat
baik, ia akan luluh (breakdown) apabila tegangan yang diterapkan padanya sangat tinggi dan
membuatnya menjadi bersifat seperti konduktor yang bisa menghantarkan arus listrik

Table 2 Penyekat yang umumnya dijumpai

Karet Plastik
Mika Kaca
Lilin Fibreglass
Porselin Kayu kering
Bakelit Udara

Tabel 2 menunujukkan beberapa isolator yang bisa kita jumpai.

10 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Ada beberapa hal yang sebaiknya disadari dalam pembahasan mengenai isolator ini. Kotoran
dan uap air dapat menjadi penghantar listrik disekitar sebuah isolator. Jika terdapat kotoran
atau uap air pada isolator, maka mereka dapat menimbulkan masalah. Walaupun tidak terjadi
breakdown pada isolator, tapi kotoran dan uap air dapat menyediakan jalan bagi elektron
hingga ia bisa mengalir. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga isolator dan kontak-
kontak agar tetap selalu bersih.
KEMAGNETAN

Gambar 16 Magnet

Daya tarik magnet adalah bentuk gaya lain yang menyebabkan elektron mengalir. Suatu
pemahaman dasar mengenai daya tarik magnet juga diperlukan untuk mempelajari
kelistrikan. Kemagnetan adalah penghubung antara energi mekanik dan listrik. Dengan
menggunakan medan magnet, alternator mengubah sejumlah tenaga mekanis yang
dihasilkan oleh mesin menjadi gaya elektromotif (EMF). Sebaliknya, medan magnet
memungkinkan starter motor untuk mengubah energi listrik dari sebuah baterai menjadi
energi mekanis untuk menggerakkan mesin.

Kebanyakan peralatan listrik bergantung langsung atau tidak langsung pada daya tarik
magnet. Meskipun terdapat beberapa perangkat listrik yang tidak menggunakan daya tarik
magnet, kebanyakan sistem kita, sebagaimana yang dikenal saat ini, menggunakan daya
tarik magnet.

Ada tiga jenis magnet dasar:

1. Alami
2. Magnet buatan (Gambar 16)
3. Elektromagnet

Magnet Alami
Orang-orang cina telah menemukan magnet semenjak tahun 2637 sebelum masehi. Magnet-
magnet ini digunakan pada kompas-kompas primitif yang disebut "lodestone“, dan berasal
dari potongan-potongan bijih besi yang dikenal dengan sebutan magnetite. Karena magnetite
ini memiliki sifat kemagnetan yang ada secara alami maka lodestone juga digolongkan
sebagai magnet-magnet "alami“.

Magnet Buatan

Magnet buatan adalah jenis magnet yang dibuat oleh manusia yang biasanya dihasilkan dari
batangan-batangan logam yang dikenakan pada suatu medan magnet yang sangat kuat.

Elektromagnet

APLTCL024 11
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Seorang ilmuwan Denmark bernama Oersted, telah menemukan suatu hubungan antara
kemagnetan dan arus listrik. Ia menemukan bahwa suatu arus listrik yang mengalir pada
sepotong penghantar dapat menghasilkan medan magnet disekitar penghantar tersebut. Dari
sinilah prinsip elektromagnet dapat digunakan untuk berbagai aplikasi dimana suatu medan
magnet dapat dihasilkan dengan cara "memutuskan“ atau "menyambung“ aliran listrik

ISTILAH-ISTILAH DALAM KEMAGNETAN


Kutub Magnet dan Medan Magnet

Gambar 17. Pola garis-garis medan magnet pada yang dibentuk oleh serbuk-serbuk besi disekitar
sebuah magnet batang

Setiap magnet memiliki dua titik yang saling berseberangan satu sama lain dan titik ini
mampu menarik butiran-butiran besi. Titik-titik ini disebut “kutub-kutub” magnet, yaitu kutub
utara dan selatan. Sama dengan muatan-muatan listrik yang sejenis akan tolak-menolak dan
yang berlawanan akan saling tarik-menarik, maka kutub yang sejenis juga akan saling tolak
menolak dan yang tidak sejenis juga akan tarik-menarik. Sebuah magnet dapat dengan
mudah menarik serpihan besi karena adanya gaya-gaya disekitar magnet. Gaya-gaya ini
disebut “medan magnet“.
Walaupun medan magnet ini tidak dapat dilihat tapi kita dapat menampakkannya dengan
menaburkan serpihan-serpihan besi pada sepotong pelat kaca atau selembar kertas diatas
sebatang magnet dan disitu akan terlihat garis-garis yang menggambarkan bagaimana
bentuk garis-garis gaya pada magnet tersebut.
Pada gambar 17, sepotong gelas diletakkan pada sebuah magnet dan serbuk-serbuk besi
ditaburkan diatasnya. Ketika glass cover diketuk secara perlahan-lahan, serbuk-serbuk ini
akan bergerak dan membentuk suatu pola tertentu yang menggambarkan pola medan gaya
magnet yang ada disekitar magnet tersebut.
Medan ini terlihat seperti tersusun oleh garis-garis gaya yang bermula dari kutub utara
magnet, berjalan melintasi ruang disekitar magnet dan menuju kutub selatan magnet
sehingga membentuk suatu garis tertutup. Semakin besar ukuran magnet maka semakin
banyak garis-garis gaya yang terjadi dan area yang diliputi oleh medan magnet juga semakin
besar.

Garis Medan Magnet

12 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Gambar 18. Pola garis-garis gaya magnet

Setelah melihat medan magnet dengan menggunakan serbuk-serbuk besi, medan tersebut
digambarkan lagi dengan lebih jelas seperti pada gambar 18. Pada gambar ini, arah garis-
garis gaya diluar magnet adalah dari kutub utara magnet menuju kutub selatan magnet.
Didalam magnet sendiri, yang merupakan pembangkit medan magnet, arah garis-garis gaya
adalah dari utara ke selatan
Garis-garis Fluks Magnetik
Sekumpulan garis-garis gaya magnet yang dianggap mengalir keluar dari kutub utara magnet
disebut fluks magnetik. Kerapatan fluks adalah jumlah garis-garis gaya magnet persatuan
luas yang tegak lurus terhadap arah fluks. Satuannya adalah jumlah garis per sentimeter
persegi dalam sistem metrik atau jumlah garis per inchi persegi dalam satuan Inggris. Satu
garis per satu sentimeter persegi disebut satu gauss.

Gaya Magnet

Gambar 19 Lingkaran-lingkaran kecil gaya magnet

Garis-garis gaya magnet mampu melintasi semua bahan; tidak ada bahan yang dapat
menahan atau sebagai isolator terhadap gaya-gaya magnet. Namun, garis-garis fluks akan
lebih mudah melintasi bahan-bahan yang dapat dijadikan magnet daripada bahan-bahan
yang tidak. Bahan-bahan yang sulit dilintasi garis-garis fluks disebut memiliki “relukstansi
magnetik yang tinggi”. Udara adalah contoh bahan yang ber-reluktansi tinggi sedangkan besi
adalah contoh bahan yang ber-reluktansi rendah.
Jika arus listrik mengalir melalui seutas kawat maka akan tercipta garis-garis gaya magnet
disekitar magnet tersebut. Gambar 19 menunjukkan garis-garis gaya magnet yang terbentuk
disekitar kawat. Karena bentuk garis-garis gaya magnet ini melingkar, maka tidak ada titik
yang disebut kutub utara atau kutub selatan.

Gambar 20 Pola medan magnet yang melingkar

Namun, jika seutas kawat ini dililit menjadi kumparan, maka masing-masing medan magnet yang
melingkar tersebut akan saling menyatu. Hasilnya adalah sebuah pola medan magnet dengan
kutub utara dan selatan seperti yang ditunjukkan pada gambar 20.
Selama arus mengalir melalui kawat, maka ia akan bersifat seperti sebuah magnet batang.
Medan elektromagnetik akan selalu ada selama arus mengalir. Sayangnya, medan magnet
yang dihasilkan dengan seutas kawat lurus tidak menghasilkan kemagnetan yang cukup
untuk melakukan kerja. Untuk memperbesar medan elektromagnetik ini, kawat-kawat dapat
dililit sehingga membentuk sebuah kumparan. Besar kemagnetannya berbanding lurus
dengan banyaknya jumlah lilitan yang membentuk kumparan dan besarnya arus yang
mengalir melalui lilitan tersebut. Jika kumparan ini dililit disepanjang inti logam, misalnya besi,
maka besar kemagnetan akan sangat meningkat.
Jenis-jenis elektromagnet yang biasanya digunakan pada peralatan bergerak adalah relay-

APLTCL024 13
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

relay dan solenoid. Keduanya beroperasi berdasarkan prinsip elektromagnetik, namun


dengan cara kerja yang berbeda-beda.

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Gambar 21. Induksi Elektromagnetik

Fenomena terciptanya medan magnet dengan arus listrik juga bisa terbalik. Kita dapat
menciptakan arus listrik dengan menggunakan medan magnet dengan cara “menginduksi”
suatu tegangan pada sepotong penghantar. Cara ini dikenal sebagai proses “induksi
elektromagnetik” (gambar 21). Peristiwa induksi ini terjadi ketika seutas kawat (atau
penghantar) memotong garis-garis fluks suatu medan magnet. Apabila terjadi gerakan-
gerakan relatif antara kawat dan medan magnet (baik medan magnet yang bergerak atau
kawat yang bergerak), maka tegangan akan terinduksi didalam penghantar. Tegangan induksi
ini akan menghasilkan aliran arus. Katika gerakan berhenti, maka arus juga akan terhenti.
Jika seutas kawat bergerak melintasi medan magnet, seperti pada magnet sepatu kuda maka
akan timbul tegangan induksi.
Jika kawat dililit mejadi suatu kumparan, maka tegangan yang diinduksi akan semakin besar.
Metode ini adalah prinsip operasi yang digunakan pada sensor-sensor kecepatan, generator
dan alternator. Pada beberapa aplikasi, kawat-kawat tetap diam sedangkan magnet dibuat
berputar. Pada aplikasi lain, dibuat sebaliknya magnet diam sedangkan kawat-kawat
berputar.
Apabila gerakan-gerakan ini dibuat ke arah yang berlawanan maka arus juga akan mengalir
dengan arah berlawanan. Oleh karena itu, dengan membalik-balik gerakan akan dihasilkan
arus bolak-balik (Alternating Current = AC).
Pada keadaan sebenarnya, beberapa penghantar dililit menjadi suatu kumparan. Cara ini akan
meningkatkan efek induksi elektromagnetik sehingga mampu membangkitkan daya listrik yang
berguna dengan ukuran alat yang relatif lebih kompak. Pada generator, kumparan-kumparan dibuat
berputar sedangkan medan magnet tetap diam. Sedangkan pada alternator, medan magnet dibuat
berputar disekeliling kumparan-kumparan yang diam.
Besar tegangan induksi bergantung pada beberapa faktor berikut :
 Besar medan magnet
 Besar kecepatan relatif gerakan antara kumparan dan medan magnet
 Jumlah konduktor didalam kumparan
Ada tiga cara untuk membangkitkan tegangan dengan menggunakan induksi

14 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

elektromagnetik, yaitu :

 Pembangkitan tegangan (Generated Voltage)


 Induksi Diri (Self-Induction)
 Induksi Bersama (Mutual-Induction)

Generated Voltage (Pembangkitan Tegangan)

Gambar 22. Generator DC

Pada gambar 22, ditunjukkan sebuah generator arus searah (DC) sederhana yang
menggambarkan sebuah penghantar bergerak melintasi medan magnet yang diam untuk
menghasilkan tegangan dan arus. Sebuah kumparan yang berputar diantara kutub utara dan
selatan medan magnet.

Self-Induction (Induksi Diri)

Gambar 23. Self-Induction yang terjadi pada sebuah kumparan

Self-induction terjadi didalam kawat apabila arus yang mengalir didalam kawat tersebut
berubah. Arus yang mengalir didalam kawat menghasilkan medan magnet yang semakin
meningkat atau semakin menurun seirama dengan perubahan arus yang naik turun.
Akibatnya akan timbul tegangan induksi didalam penghantar. Gambar 23 menggambarkan
proses ini yang terjadi didalam sebuah kumparan.

APLTCL024 15
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Mutual Induction (Induksi Bersama)

Gambar 24. Mutual induction yang terjadi diantara dua buah kumparan

Mutual induction terjadi ketika suatu perubahan arus dalam suatu kawat mengiduksi
tegangan pada kawat didekatnya. Transformator adalah contoh alat yang bekerja
berdasarkan prinsip mutual induction. Gambar 24 menggambarkan dua buah induktor
yang berdekatan. Ketika arus AC mengalir melalui kumparan L1 maka medan magnet
yang melintasi kumparan L2 akan menginduksi tegangan dan menghasilkan arus yang
mengalir didalam kumparan L2.

16 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

TOPIK 2
Komponen-komponen Listrik
KABEL / WIRE
Jenis-jenis Kabel

Gambar 25

Kabel adalah penghantar untuk rangkaian-rangkaian listrik. Kabel sering juga disebut lead.
Kebanyakan kabel dibentuk dari helaian atau stranded yaitu kumpulan kawat-kawat kecil
yang dililit bersama-sama (Gambar 25).

Ada banyak jenis kabel yang digunakan dalam aplikasi-aplikasi otomotif, termasuk:

 Tembaga
Jenis yang paling umum. Kabel dari tembaga dapat berbentuk kabel tunggal. Akan tetapi,
biasanya terdiri dari helaian-helaian (stranded).

 Fusible link (kawat sekering)


Ini adalah perangkat pelindung rangkaian yang terbuat dari kawat yang lebih kecil daripada
rangkaian lainnya yang tujuannya untuk melindungi kabel dari beban yang berlebihan.

 Twisted/Shielded Cable
Sepasang kabel kecil, yang dililit bersama-sama dapat mengurangi interferensi gelombang
radio dan elektromagnetik banyak digunakan dalam rangkaian sinyal-sinyal komunikasi,
komputer, modul-modul kontrol elektronik dan komponen-komponen elektronik lainnya.

APLTCL024 17
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Wire Gauge

Di Amerika Serikat, rangkaian listrik dan elektronik dibuat dengan ukuran tertentu dan ukuran
panjang konduktor untuk menyediakan jalur-jalur untuk aliran arus juga dibuat dengan ukuran
tertentu pula. Ukuran kabel menentukan berapa banyak arus yang dapat dibawanya.

Ukuran kabel dapat mengikuti beberapa standar yang berbeda:

 Berdasarkan standar yang disebut American Wire Gauge (AWG) (biasanya cukup disebut
dengan istilah “gauge” kabel).
Berdasarkan standar metrik.

Tabel 3 – Tabel Konversi dari AWG ke Metrik Beserta Nilai Resistansinya

Resistansi
No. AWG Ø (inci) Ø (mm) Ø (mm)2
(Ohm/m)
4/0 = 0000 0.460 11.7 107 0.000161
3/0 = 000 0.410 10.4 85.0 0.000203
2/0 = 00 0.365 9.26 67.4 0.000256
1/0 = 0 0.325 8.25 53.5 0.000323
1 0.289 7.35 42.4 0.000407
2 0.258 6.54 33.6 0.000513
3 0.229 5.83 26.7 0.000647
4 0.204 5.19 21.1 0.000815
5 0.182 4.62 16.8 0.00103
6 0.162 4.11 13.3 0.00130
7 0.144 3.66 10.5 0.00163
8 0.128 3.26 8.36 0.00206
9 0.114 2.91 6.63 0.00260
10 0.102 2.59 5.26 0.00328

Ketika memperbaiki atau mengganti rangkaian kabel pada mesin, gunakanlah kabel dengan
ukuran dan panjang yang tepat. Tabel di atas mengilustrasikan besar resistansi untuk
berbagai ukuran konduktor.

Tabel 4-Dimensi dan resistansi kabel dalam ukuran AWG

Ukuran
American Profil Resistansi Resistansi *Maks
Profil Metrik
Wire Melintang (Ω/1000 (Ω/1000 Arus yang
Melintang Standar
Gauge (circular kaki @ meter @ Dianjurkan
(inci) Terdekat
(AWG) mil) 770F) 250C) (Amp)
(mm2)
22 0.0005 642 16.5 0.35 50 7
20 0.0008 1,020 10.4 0.5 36 11
- - - - 0.75 21 12
18 0.00127 1,620 6051 1 18 13
16 0.99203 2,580 4.09 105 12.3 15
14 0.00323 4,110 2.58 2.5 7.3 20
12 0.00817 6,530 1.62 4 4.4 24
10 0.00817 10,400 1.02 6 3.2 32
8 0.01296 16,500 0.64 10 1.75 59
6 0.0203 26,300 0.4 16 1.1 87
* Berdasarkan pada kenaikan temperatur maksimum 360F (200C) di atas temperatur sekitar

18 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Dalam Tabel 4 diasumsikan bahwa temperatur sekitar maksimum adalah 150 0F (650C).

CATATAN:
Anggap kabel PVC yang diisolasi adalah produk yang tahan panas sampai temperatur 185 0F
(850C ).

Ketika menggunakan AWG, ingatlah bahwa nomor-nomor gauge yang lebih kecil
menunjukkan ukuran-ukuran kabel yang lebih besar dan nomor-nomor gauge yang lebih
besar menunjukkan ukuran-ukuran yang lebih kecil.

Wiring Harness
Banyak kabel diikat bersama-sama dalam kelompok-kelompok dengan satu connector atau
lebih pada masing-masing ujungnya. Kelompok-kelompok ini disebut wire harness. Sebuah
harness dapat terdiri dari kabel-kabel yang memiliki rangkaian dari sistem yang berbeda-
beda. Contohnya adalah harness yang dimasukkan ke dalam headlight switch assembly,
yang terdiri dari kabel-kabel antara lain untuk lampu parkir, lampu belakang, dan lampu sorot
dekat dan jauh.

Gambar 26
Beberapa harness wire dibungkus dengan kabel (conduit) plastik atau kabel serat non-
konduktif (Gambar 26). Conduit berbentuk tabung yang dibelah membujur agar mudah
mencapai harness wire. Selain itu, ada juga harness wire yang dibungkus dengan tape. Klip
(plastik) dan clamp (logam) menghubungkan harness dengan mesin.

Skematik listrik Caterpillar memberikan lokasi-lokasi wire harness untuk membantu


memudahkan Anda mencari harness khusus pada suatu mesin. Gambar-gambar skematik
listrik Caterpillar akan dibahas kemudian.

APLTCL024 19
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

CONNECTOR

Gambar 27
Tujuan connector adalah untuk mengalirkan arus dari satu kabel ke kabel lainnya (Gambar
27). Untuk melakukan hal ini, connector harus memiliki bagian-bagian yang bertemu (plug
dan receptacle). Satu bagian dari pasangan ini menampung pin dan yang lainnya
menampung socket. Ketika kedua bagian ini dihubungkan, arus listrik akan mengalir.
Connector digunakan agar komponen-komponen dapat dilepaskan dengan mudah.

Keterangan Service Umum / General Service Comments


Dengan semakin meningkatnya penggunaan sistem elektronik dalam aplikasi-aplikasi
otomotif, melakukan servis pada connector menjadi tugas yang penting. Dengan semakin
meningkatnya penggunaan ini maka meningkat pula perawatan yang harus dilakukan
terhadap kabel, connector, pin dan socket. Faktor penting lainnya yang turut memberikan
kontribusi bagi peningkatan perbaikan adalah lingkungan yang buruk dimana connector
tersebut digunakan. Connector harus dapat beroperasi dalam kondisi yang sangat ekstrim,
baik itu kondisi yang panas, dingin, kotor, berdebu, lembab dan di antara bahan-bahan kimia.

20 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Gambar 28 Connector
Pin dan socket memiliki resistansi dan memberikan sedikit penolakan terhadap arus listrik
yang mengalir. Karena permukaan pin dan socket tidak mulus (terdiri dari tonjolan dan
lekukan), maka terdapat kondisi yang dikenal dengan istilah asperity (permukaan yang
kasar). Ketika bagian-bagian permukaan saling terkena kontak, sebenarnya hanya kira-kira
satu persen dari permukaan tersebut yang benar-benar bersentuhan terhadap satu sama lain
(Gambar 28).

Elektron dipaksa berkumpul di bagian puncak (lihat gambar 8), sehingga menciptakan
resistansi di antara bagian-bagian yang terkena kontak. Meskipun proses ini tampaknya tidak
terlalu signifikan terhadap pengoperasian kontrol elektronik, adanya resistansi di sepanjang
connector dapat menciptakan kegagalan fungsi dalam kontrol-kontrol elektronik.

Plating
Agar dapat mencapai tingkat resistansi minimum dalam pin dan socket, perhatian harus
diberikan terhadap cara, tekanan dan jenis logam yang digunakan dalam pembuatan pin dan
kontak. Timah adalah bahan yang cukup lunak untuk memungkinkan terjadinya “perataan
permukaan” tetapi logam ini memiliki resistansi yang relatif tinggi. Tembaga memiliki
resistansi yang rendah tetapi keras. Dalam upaya untuk meminimalkan resistansi dan
mengurangi asperity, kontak tembaga yang memiliki resistansi rendah dilapisi dengan timah.

Perataan permukaan terjadi ketika pin dan kontak dilapisi dengan timah. Ketika keduanya
dipasang bersama maka keduanya cenderung akan “saling menggosok” yang pada dasarnya
akan memuluskan sejumlah tonjolan dan lekukan yang tercipta oleh kondisi asperity. Logam-
logam lain, misalnya emas dan perak adalah bahan plating yang sangat bagus tetapi sangat
mahal untuk digunakan.

Contaminant

Contaminant adalah faktor lain yang turut memberikan kontribusi bagi adanya resistansi di
dalam connector. Beberapa kondisi buruk yang menggunakan bahan kimia, misalnya dapat
menyebabkan kegagalan fungsi akibat meningkatnya resistansi.

Para teknisi perlu waspada bahwa connector dapat dan memang bisa menyebabkan
banyak masalah diagnostik. Hal yang dianjurkan untuk dilakukan adalah kemungkinan
perlunya mengukur resistansi di antara bagian pasangan connector ketika mendiagnosa
kegagalan fungsi pada kontrol listrik. Juga, para teknisi perlu waspada bahwa saat
melepaskan dan memasang kembali connector selama proses troubleshooting dapat
memberikan informasi diagnosa yang salah.

Beberapa jenis connector berikut ini digunakan di semua sistem listrik dan elektronik pada
mesin-mesin otomotif. Setiap jenis berbeda dalam cara service dan perbaikannya.

Jenis connector berikut akan dibahas dengan rinci:

 Vehicular Environment (VE) Connector


 Sure-Seal Connector
 Deutsch Connector (seri HD10, DT, CE dan DRC).

APLTCL024 21
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

VE Connector

Gambar 29
VE connector (Gambar 29) dahulu digunakan terutama sekali pada harness listrik mesin
Caterpillar awal dimana temperatur tinggi, jumlah kontak yang lebih besar atau kapasitas
pembawa arus yang lebih tinggi diperlukan.

Saat itu connector memerlukan peralatan pelepas logam khusus untuk melepaskan kontak.
Tapi peralatan ini dapat merusak mekanisme penguncian connector, apabila peralatan
tersebut diputar saat sedang melepaskan retaining clip.

Jangan menggunakan peralatan pelepas logam ini untuk jenis connector lainnya.

Setelah menjepit kabel pada kontak, hal yang dianjurkan untuk dilakukan adalah menyolder
kontak tersebut guna memberikan kontak listrik yang bagus. Sebaiknya selalul gunakan rosin
core solder pada setiap sambungan listrik.

Informasi khusus yang berhubungan dengan proses yang diperlukan untuk memasang
kontak-kontak pada VE connector (pin dan socket) terdapat dalam Instruksi Khusus:
Penggunaan Kelompok Peralatan VE Connector (Form SEHS8038).

Jenis connector ini tidak digunakan lagi untuk produk yang sekarang, tetapi mungkin masih
ada produk-produk lama yang menggunakannya dan memerlukan service oleh teknisi
lapangan/bengkel.

22 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Sure-Seal Connector

Gambar 30

Sure-seal connector digunakan secara luas pada mesin-mesin Caterpillar (Gambar 30).

Connector housing ini menyediakan ruang untuk pemasangan yang akurat di antara kedua
bagian pasangan, tetapi sebagai pengganti penggunaan guide key atau key way, bagian
badan connector dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat dimasukkan dengan pas.

Sure-seal connector terbatas hanya pada kapasitas 10 kontak (pin dan socket).

Part number untuk spare plug dan receptacle housing dan contact terdapat dalam Instruksi
Khusus: Using of 6V3000 sure seal kit (Form SMHS7531).

Gunakan peralatan khusus (6V3001) untuk menjepit contact dan mengupas kabel. Sure-Seal
Connector memerlukan penggunaan peralatan khusus 6V3008 untuk memasang contact.
Gunakan alkohol multiguna sebagai pelumas ketika memasang contact. Peralatan khusus ini
tidak diperlukan pada saat melepaskan pin contact.

Lubang apa pun di dalam housing yang tidak digunakan untuk contact assembly harus diisi
dengan Sealing Plug 9G3695. Sealing plug ini akan membantu mencegah uap lembab
memasuki housing.

APLTCL024 23
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Connector Seri Deutsch Heavy Duty (HD10)

Gambar 31
Konektor HD10 (lihat Gambar 31) adalah konektor thermoplastik berbentuk silinder yang
menggunakan kontak jenis crimp yang dapat dilepaskan dengan cepat dan mudah. Rangka
thermoplastik tersedia dalam konfigurasi-konfigurasi thread atau tanpa thread dengan
menggunakan contact yang dimasukkan berdasarkan pengaturan 3, 5, 6 dan 9.

Ukuran kontak adalah No. 16 dan dapat dipasang dengan kabel AWG No. 14, 16, dan No. 18.
HD10 menggunakan kontak campuran tembaga padat jenis crimp (ukuran No. 16) yang
memiliki kemampuan untuk membawa beban arus operasi yang tinggi secara berkelanjutan
tanpa mengalami kelebihan panas (overheating). Ujung kontak jenis ini di-crimp dengan
menggunakan peralatan Deutsch Crimp, Caterpillar part number 1U5805.

Prosedur-prosedur untuk membuat terminasi Deutsch konektor menyarankan bahwa TIDAK


DIPERLUKAN PENYOLDERAN apabila kontak-kontaknya telah dijepit dengan benar.
Prosedur untuk mempersiapkan kabel dan menjepit kontak adalah sama untuk semua
Deutsch connector dan dijelaskan dalam Instruksi Khusus: Servicing DT Connectors
(SEHS9615). Prosedur pelepasan berbeda dari konektor yang satu dengan konektor yang
lainnya dan akan dijelaskan dalam masing-masing bagian.

Perangkat untuk perbaikan Deutsch connector adalah perangkat dengan part number
4C3806.

24 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Konektor Seri Deutsch Transportation (DT)

Gambar 32
Connector DT (Gambar 32) adalah connector jenis thermoplastic yang menggunakan contact
jenis crimp yang dapat dilepaskan dengan cepat dan mudah serta tidak memerlukan
peralatan khusus. Housing-nya tersedia dalam beberapa konfigurasi yang menggunakan
susunan contact 2, 3, 4, 6, 8 dan 12. Ukuran kontak adalah No. 16 dan dapat dihubungkan
dengan kabel AWG No. 14, 16 dan 18.

Connector DT menggunakan kontak campuran tembaga padat jenis crimp (ukuran No. 16)
yang memiliki kemampuan untuk membawa beban arus operasi tinggi secara terus menerus
tanpa mengalami kelebihan panas (overheating), atau di-stamp dan dibentuk (harganya tidak
terlalu mahal). Kontak diterminasi crimp dengan menggunakan peralatan Deutsch Crimp,
Caterpillar part number 1U5804.

DT connector berbeda dengan Deutsch connector lainnya dalam hal bentuk dan
konstruksinya. DT berbentuk empat persegi panjang atau segitiga dan memiliki plug wedge
yang dapat diperbaiki, receptacle wedge dan silicone seal.

Larutan pembersih yang dianjurkan untuk digunakan pada semua Deutsch contact adalah
alkohol denatur.

Untuk penjelasan lebih rinci mengenai cara memperbaiki DT connector, lihat Instruksi
Khusus: Servicing DT Connector (SEHS9615).

Perangkat untuk memperbaiki DT connector adalah Caterpillar part No. 9U7246.

APLTCL024 25
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Caterpillar Environmental Connector (CE)

Gambar 33
CE connector adalah connector untuk aplikasi khusus (Gambar 33). Connector seri CE dapat
menampung antara 7 dan 37 kontak, konektor yang memiliki 37 kontak sering digunakan
pada berbagai modul kontrol elektronik. CE connector menggunakan dua peralatan untuk
membuat crimping.

Crimping tool untuk kontak ukuran No.4 – No.10 adalah 4C4075 Hand Crimp Tool Assembly,
sedangkan untuk kontak No.12 – No.18 menggunakan peralatan yang sama dengan yang
digunakan pada konektor Seri HD dan DT (1U5804).

Referensi SEHS9065

8T5319 Removal Tool GP

4C4075 Crimp Tool GP

1U5804 Crimp Tool GP

26 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Deutsch Rectangular Connector (DRC)

Gambar 34
DRC konektor (Gambar 34) memiliki housing thermoplastic empat persegi panjang dan
diisolasi lengkap. DRC paling cocok dan kompatibel dengan modul-modul kontrol elektronik
eksternal dan internal.

Konektor jenis in dirancang dengan jumlah terminal yang banyak. Jumlah terminasi kontak
yang tersedia adalah No. 24, No. 40 dan No. 70. Ukuran kontak adalah No. 16 dan dapat
dihubungkan dengan kabel AWG No. 16 dan No. 18.

Konektor jenis ini menggunakan kontak yang terbuat dari campuran tembaga jenis crimp
(ukuran No. 16) yang memiliki kemampuan untuk membawa beban arus operasi tinggi secara
terus menerus tanpa mengalami kelebihan panas (overheating) dan telah di-stamp serta
dibentuk (harganya tidak terlalu mahal). Kontak ini diterminasi dengan crimp dengan
menggunakan Deutsch Crimp Tool, Caterpillar part no. 1U5805.

Konektor ini memiliki kunci “clocking” agar pemasangannya benar dan dikencangkan dengan
aman oleh stainless steel jackscrew. Untuk memasang bagian-bagian konektor diperlukan
Wrench HEX berukuran 4 mm (5/32in). Torsi yang dianjurkan untuk mengencangkan
jackscrew adalah 25 in.pound.

CATATAN:
Prosedur pelepasan dan pemasangan konektor DRC sama dengan prosedur yang ada pada
seri HD10.

APLTCL024 27
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

TERMINAL

Gambar 35 Contoh terminal kabel


(a) terminal crimp jenis slide (c) crimp dan terminal yang disolder
(b) bullet connector

Ada beberapa jenis terminal yang sering digunakan. Beberapa jenis terminal, diperlihatkan
dalam Gambar 35. Kebanyakan terminal, baik yang asli maupun yang dapat diganti,
dihubungkan dengan ujung konduktor dengan cara dijepit atau disolder.

Gambar 36 – Perangkat peralatan crimping dan berapa jenis Terminal

28 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

MEMBENTUK SUATU HUBUNGAN LISTRIK TANPA PROSES


PENYOLDERAN
Ketika mengelupas kabel listrik dan menyambung konektor yang tidak perlu disolder, hal-hal
berikut harus dipertimbangkan.

Pemeriksaan Safety
 Jangan pernah menggunakan pisau tajam untuk membuka isolasi. Pisau tajam dapat
memotong kabel atau dapat menyebabkan cidera.
 Tang (Plier) untuk mengelupas kabel memiliki bagian pinggir yang tajam dan
memerlukan cengkeraman yang kuat. Berhati-hatilah agar tidak membuat kulit Anda
terjepit di antara rahang-rahangnya.
 Ketika melepaskan isolasi dari kabel, doronglah menjauh bukan ke arah badan Anda.

Hal-hal yang Harus Diperhatikan


 Kabel listrik yang digunakan dalam pemasangan harness kabel otomotif dibungkus
dengan lapisan isolasi plastik.

Ketika kabel listrik disambungkan dengan kabel-kabel lain atau dihubungkan pada suatu
terminal, isolasinya harus dilepaskan.
Peralatan untuk mengelupas kabel terdiri dari berbagai konfigurasi. Peralatan-peralatan ini
melakukan tugas yang sama. Jenis peralatan yang digunakan akan bergantung pada jumlah
dan jenis kabel listrik yang akan diperbaiki.
Terminal-terminal yang tidak perlu disolder memerlukan sambungan yang bersih dan
kencang, sehingga pastikan bahwa kabel dan sambungan bersih sebelum dipasang pada
terminal.
Gunakan sambungan yang ukurannya cocok dengan kabel.
 Jangan menggunakan side cutter, plier atau pisau untuk mengelupas kabel.
Penggunaan peralatan ini akan merusak beberapa dari strand kabel dan dapat
memutuskan kabel di dalam isolasi.
Untuk memastikan agar kabel tetap menyatu setelah dikelupas, puntirlah sedikit. Jangan
memuntir kabel terlalu banyak karena bila terpuntir terlalu banyak dapat menimbulkan
sambungan yang buruk antara kabel dengan terminal.
 Gunakan crimping tool yang benar untuk sambungan. Menggunakan jenis peralatan
yang salah akan menyebabkan sambungan memiliki cengkeraman yang tidak baik pada
kabel.

1. Memilih Terminal

APLTCL024 29
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Gambar 37

Ada beberapa jenis dan ukuran terminal kabel, tetapi prosedur untuk memasangnya
semuanya sama.

Diatas diperlihatkan crimp terminal jenis bullet (Gambar 37).

Gambar 38

Pastikan untuk memilih ukuran terminal yang benar untuk sebuah kabel tertentu dan juga
pastikan terminal tersebut memiliki tingkat voltase/amper yang benar untuk pekerjaan yang
akan dilaksanakan (Gambar 38).

2. Mengelupas Kabel

Gambar 39

Kelupaslah isolasi kabel dalam jumlah yang tepat dari (Gambar 39). Selalu gunakan
peralatan pengelupas yang benar dan dengan kondisi yang baik.

3. Selalu Menggunakan Stripping Tools yang benar

30 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Gambar 40
Tujuan penggunaan peralatan pengelupas kabel (stripping tools) adalah untuk
memungkinkan pengelupasan isolasi dari sekeliling kawat tembaga tanpa merusak kabel
atau tanpa menyebabkan cidera (Gambar 40).

Gambar 41
Menggunakan side cutter atau plier (Gambar 41) bisa berbahaya. Peralatan-peralatan ini
tidak terlalu efektif karena cenderung untuk memotong serabut-serabut kawat.

Gambar 42

Ini dikenal dengan istilah membentuk kawat seperti bentuk jari-jari (ringing the wire) (Gambar
42), yang dapat secara efektif mengurangi kapasitas pembawa arus pada kabel.

4. Pilihlah Gauge Hole yang Benar

APLTCL024 31
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Gambar 43

Menggunakan peralatan yang benar adalah jauh lebih aman dan lebih efektif.

Peralatan pengelupas kabel (wire stripper) dapat mengelupas isolasi dari berbagai ukuran
kabel. Pilihlah lubang di dalam stripper yang terdekat dengan diameter batang kabel yang
akan dikelupas. Pada wire stripper dalam Gambar 43 di atas, ukuran lubang alat pengelupas
kabel ditunjukkan pada rahangnya.

5. Memotong Isolasi / Cut the Insulation

Gambar 44
Tempatkan kabel di dalam lubang dan tutuplah rahang (jaw) dengan kuat di sekelilingnya
untuk memotong isolasi.

Apabila Anda telah memilih ukuran yang benar, maka wire stripper akan memotong isolasi
tetapi tidak sampai memotong kawat tembaga (Gambar 44).

Gambar 45

32 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Lepas isolasi seperlunya untuk melakukan pekerjaan. Isolasi yang dikelupas terlalu sedikit
mungkin tidak akan memberikan sambungan yang baik dan bila dikelupas terlalu banyak
dapat menyebabkan kabel mengalami hubung singkat dengan rangkaian-rangkaian lainnya
atau pada kabel ground. Mengelupas isolasi lebih dari 1,2 sentimeter (setengah inci)
sekaligus dapat juga meregangkan dan merusak batang kawat (Gambar 45).

6. Mengelupas Isolasi / Remove the Insulation

Gambar 46
Beberapa alat pengelupas kabel (stripper) memotong dan mengelupas isolasi secara
otomatis. Ada pula alat yang memotong dan sekaligus menahan kabel dengan kuat (Gambar
46). Ketika menggunakan stripper jenis ini, tariklah kabel dengan kuat untuk mengelupas
isolasi.

Gambar 47

Untuk memastikan agar helaian-helaian kabel tetap menyatu, puntirlah sedikit (Gambar 47).

7. Menempatkan terminal pada kabel

Gambar 48

Sambungan akan lebih baik apabila helaian-helaian kawat terpuntir sedikit sebelum
memasukkannya melalui terminal (Gambar 48). Ketika dijepit, keadaan ini akan
menghasilkan area kontak permukaan yang lebih luas antara terminal dengan kabel.

APLTCL024 33
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Akan tetapi, memasukkan kabel ke dalam terminal bisa menjadi sulit apabila semua kabel
hanya berupa helaian-helaian yang longgar.

Gambar 49

Oleh karena itu, puntirlah kabel secukupnya untuk membantu agar kabel dapat masuk
dengan mudah.

Tempatkan bullet atau terminal pada kabel (Gambar 49).

8. Jenis-jenis Terminal Alternatif

Gambar 50
Beberapa jenis crimp terminal tidak memiliki komponen isolasi yang dipasang padanya.

Jenis-jenis ini terdiri dari dua bagian dan insulator disediakan sebagai komponen terpisah
(Gambar 50). Dalam kasus seperti ini, selalu pastikan bahwa hanya bagian ‘core’ dari kabel
yang akan dijepit memanjang melalui ‘core wing’ di dalam terminal (Gambar 51).

Gambar 51

34 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

9. Memilih Crimping Anvil

Gambar 52
Gunakan perkakas untuk menjepit (crimping tool) yang benar untuk pin atau core crimping.
JANGAN menggunakan pliers. Pliers memiliki kecenderungan memotong sambungan dan
dapat menimbulkan kesulitan saat digunakan.

Pilihlah anvil yang benar pada peralatan untuk menjepit connector atau terminal yang dipilih.
Anvil ini biasanya diberi kode warna sehingga mudah untuk mencocokkan terminal dengan
ukuran anvil yang benar.

10. Menjepit / Crimping

Gambar 53
Jepitlah bagian ‘core’ terlebih dahulu. Tekanlah dengan kuat sehingga dapat diperoleh kontak
listrik yang baik, tetapi jangan menggunakan tenaga berlebihan karena ini dapat
membengkokkan pin atau terminal (Gambar 53).

Lalu jepitlah insulation wing atau bagian isolasi. Jepitan pada isolasi kabel ini adalah untuk
menahan kabel di tempatnya, bukan untuk kontak listrik, sehingga tidak perlu menjepit bagian
ini terlalu keras.

APLTCL024 35
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Gambar 54

Tariklah sedikit untuk memastikan bahwa sambungan akan kuat saat digunakan (Gambar
54).

SWITCH

36 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Gambar 55
Switch (Gambar 55) adalah perangkat yang digunakan untuk menyambung atau memutuskan
jalur arus listrik. Umumnya switch ditempatkan di antara dua konduktor (atau kabel). Ada
banyak jenis switch yang berbeda, misalnya Single-Pole Single-Throw (SPST), Single-Pole
Double Throw (SPDT), Double-Pole Single-Throw (DPST) dan Double-Pole Double-Throw
(DPDT).

Gambar 56
Juga ada banyak cara untuk mengoperasikan switch. Switch yang diperlihatkan dalam
Gambar 56 dioperasikan secara mekanis dengan menggerakkan tuas atau toggle pada
switch. Kadang-kadang, switch dihubungkan sehingga switch tersebut selalu membuka dan
menutup pada saat yang bersamaan. Dalam skematik, sistem ini diperlihatkan dengan
menghubungkan switch yang terhubung dengan garis putus-putus (DPST dan DPDT dalam
Gambar 56).

Switch jenis lain yang juga dioperasikan secara mekanis adalah limit switch dan pressure
switch. Kontak switch ditutup atau dibuka melalui cara-cara eksternal, misalnya tuas yang
menggerakkan limit switch atau yang digerakkan melalui tekanan.

Beberapa jenis switch yang umum digunakan pada mesin-mesin Caterpillar adalah:

APLTCL024 37
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

 Toggle
 Rotary
 Rocker
 Push-On
 Pressure
 Magnetic
 Key Start
 Limit
 Cut-out

Beberapa switch lebih rumit daripada yang lainnya. Mesin-mesin Caterpillar menggunakan
switch magnetik untuk mengukur sinyal-sinyal kecepatan atau switch elektronik yang terdiri
dari komponen-komponen elektronik internal, misalnya transistor untuk menghidupkan dan
mematikan sinyal-sinyal jarak jauh (remote signal). Contoh dari switch lebih rumit yang
digunakan pada mesin-mesin Caterpillar adalah key start switch.

Gambar 57
Gambar 57 memperlihatkan skematik internal pada switch jenis key start. Jenis switch ini
mengontrol beberapa fungsi yang berbeda, misalnya sebagai posisi asesoris (ACC), posisi
pengoperasian (RUN), posisi menyalakan (START), dan posisi mati (OFF). Jenis switch ini
dapat mengontrol komponen-komponen lain dan/atau mengalirkan listrik ke beberapa
komponen pada saat yang bersamaan.

PELINDUNG RANGKAIAN

38 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Gambar 58
Sekering (fuse) dan fusible link adalah pelindung rangkaian. Apabila terdapat arus berlebihan
dalam rangkaian, akan menyebabkan panas dan panas inilah yang menyebabkan pelindung
rangkaian (switch protector) membuka sebelum terjadi kerusakan pada kabel.

Hal ini memiliki dampak yang sama seperti mematikan switch. Perhatikan bahwa pelindungan
rangkaian (Gambar 58) dirancang untuk melindungi kabel, bukan komponen-komponen lain.
Fuse dan circuit breaker dapat membantu mendiagnosa masalah-masalah yang terdapat
dalam rangkaian. Apabila pelindung rangkaian membuka secara berulang-ulang, maka ada
kemungkinan bahwa terdapat masalah listrik serius yang perlu diperbaiki.

Fuse

Gambar 59
Sekering (fuse) adalah pelindung rangkaian yang paling umum (Gambar 59). Sekering dibuat
dari potongan logam tipis atau kabel di dalam holder yang terbuat dari kaca atau plastik.

Jika aliran arus listrik menjadi lebih tinggi daripada kemampuan sekering, logam akan
meleleh dan rangkaian akan membuka. Sekering harus diganti setelah membuka.

Sekering diklasifikasikan berdasarkan jumlah amper yang dapat dialirinya sebelum membuka.
Sekering dari plastik dibuat dalam warna yang berbeda-beda untuk menunjukkan peringkat
sekering (fuse rating) dan tanda peringkat sekering juga dibentuk atau dicap pada bagian
atas sekering.

Fusible link adalah bagian pendek dari kabel yang diisolasi yang ukurannya lebih tipis
daripada kabel di dalam rangkaian yang dilindunginya. Kelebihan arus dapat menyebabkan

APLTCL024 39
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

kabel di dalam link meleleh. Seperti halnya dengan sekering, fusibel link harus diganti setelah
putus.

Fusible link lazim digunakan pada kabel penyalaan (ignition lead) dari terminal positif baterai.

Petunjuk untuk mengetahui bahwa fusible link telah putus dilakukan dengan menarik kedua
ujungnya. Apabila ujung tersebut meregang seperti karet gelang, maka kabel pasti sudah
meleleh dan link tidak lagi berfungsi dengan baik. (Isolasi fusible link adalah lebih tebal
daripada isolasi kabel biasa sehingga link yang meleleh dapat lengket pada isolasi tersebut
setelah putus.)

CATATAN:
Ketika mengganti fusible link, jangan menggunakan fusible link yang berukuran lebih panjang
dari 225 mm (kira-kira 9 inci). Kabel yang panjang cenderung menahan panas lebih lama dan
mungkin tidak akan putus pada spesifikasi yang ditentukan.

Circuit Breaker
Pemutus arus (circuit breaker) hampir sama dengan sekering. Akan tetapi, arus yang tinggi
akan menyebabkan circuit breaker mengalami “trip” sehingga membuka rangkaian. Circuit
breaker dapat diatur ulang secara manual setelah kondisi kelebihan arus diatasi.

Beberapa circuit breaker diatur ulang secara otomatis. Jenis ini disebut circuit breaker
“cycling”. Circuit breaker dipasang di dalam komponen-komponen Caterpillar, misalnya
switch untuk lampu depan.

Gambar 60
Thermal circuit breaker dengan tombol reset diperlihatkan dalam Gambar 60. Circuit breaker
jenis ini memiliki bimetal blade yang mengalirkan arus ketika contact tertutup. Akan tetapi,
apabila terjadi kelebihan beban, panas dari arus yang berlebihan akan menyebabkan bimetal
blade menjadi bengkok dan membuka contact untuk memutuskan rangkaian.

Spring toggle, yang biasanya membantu menjaga contact tetap tertutup, akan menjaga
contact terbuka dan rangkaian terputus meskipun bimetal blade akan mencoba
meluruskannya saat menjadi dingin. Ujung-ujungnya hanya akan menutup ketika tombol
ditekan untuk mengatur ulang circuit breaker. Circuit breaker jenis ini juga disebut circuit
breaker ‘non-cyling.’

40 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Gambar 61
Cycling circuit breaker terbuat dari strip yang terdiri dari dua potongan logam yang berbeda.
Arus listrik yang lebih tinggi daripada kapasitas circuit breaker membuat kedua logam
berubah bentuk secara tidak merata. Strip akan menjadi bengkok, dan sepasang contact
terbuka untuk menghentikan aliran arus. Ketika logam menjadi dingin, bentuknya akan
kembali seperti semula, dan menutup contact. Aliran arus dapat mengalir kembali (Gambar
61). Circuit breaker yang mengatur ulang secara otomatis disebut juga “cycling” karena circuit
breaker ini membuka dan menutup berdasarkan siklus sampai arus kembali pada tingkat
normal.

Gambar 62
Negative Temperature Coefficient (NTC) adalah jenis circuit breaker khusus yang disebut
thermistor (atau thermal resistor). NTC terbuat dari polymer yang memiliki daya hantar
konduksi. Dalam keadaan normalnya, material ini berbentuk kristal padat, dengan banyak
partikel-partikel karbon yang dipadatkan bersama. Partikel-partikel karbon memberikan jalur
konduksi bagi aliran arus. Ketika material dipanaskan, polymer mengembang, memisahkan
rangkaian-rangkaian karbon. Dalam keadaan yang mengembang ini ada beberapa jalur untuk
arus. Sebuah simbol skematik untuk NTC diperlihatkan dalam Gambar 62.

NTC adalah alat yang tidak memiliki bagian-bagian yang bergerak. Ketika terjadi trip, alat ini
tetap berada dalam keadaan ”rangkaian terbuka” (open circuit) selama voltase tetap
diaplikasikan pada rangkaian. NTC hanya akan mengatur ulang (reset) ketika voltase
dihilangkan dan polymer menjadi dingin.

APLTCL024 41
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

RELAY

Gambar 63 – Relay Sederhana


Relay adalah switch yang dikontrol oleh listrik. Relay terdiri dari electromagnetic coil,
sepasang contact, dan sebuah angker dinamo (armature). Armature adalah alat yang dapat
digerakkan yang memungkinkan contact membuka dan menutup. Gambar 63
memperlihatkan komponen-komponen yang biasanya terdapat dalam relay.

Ketika arus listrik dalam jumlah kecil mengalir di dalam coil, medan magnet yang timbul
menyebabkan kontak relay menutup, sehingga memberikan jalur arus yang lebih besar untuk
mengoperasikan komponen lainnya, misalnya, starter.

SOLENOID

Gambar 64 – Start Solenoid Sederhana

Solenoid adalah perangkat lain yang menggunakan daya elektromagnet. Seperti halnya
dengan relay, solenoid juga memiliki coil seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 64. Ketika
arus mengalir melalui coil, gaya magnet mendorong atau menarik core ke dalam coil
sehingga menciptakan gerakan-gerakan linear atau maju-mundur.

Solenoid digunakan untuk menghidupkan starter motor, atau mengontrol shift di dalam
transmisi otomatis.

42 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

RESISTOR

Gambar 65

Kadang-kadang perlu untuk mengurangi jumlah tegangan atau arus pada titik tertentu dalam
suatu rangkaian. Cara termudah untuk mengurangi tegangan atau arus yang disuplai pada
suatu beban adalah dengan meningkatkan resistansi. Hal ini dilakukan dengan menambah
resistor.

Resistor terdiri dari dua jenis:


 Tetap
 Variabel

Penggunaan resistor yang umum dalam rangkaian listrik adalah pada sistem audio dan
rangkaian pengontrol suhu, yang menggunakan beberapa resistor yang dipasang kabel untuk
mengubah-ubah voltase.

Resistor diklasifikasikan dalam ohm (untuk jumlah resistansi yang disediakan pada
rangkaian) dan watt (untuk jumlah panas yang dapat dipancarkannya).

Gambar 65 memperlihatkan bagan kode warna untuk mengidentifikasi resistor. Penentuan


nilai resistansi sebuah resistor ditentukan dengan melihat pada pita warnanya. Pita-pita
tersebut harus berada lebih dekat dengan satu ujung resistor daripada yang lainnya. Ujung
dengan pita-pita warna harus berada di sisi kiri saat dibaca. Pita-pita tersebut dibaca dari kiri
ke kanan.

Pita warna terakhir menunjukkan Toleransi Resistor (Resistor Tolerance), yang mengacu
pada berapa nilai resistor sesungguhnya yang dapat diubah-ubah dari peringkat yang telah
ditentukan, dengan perhitungan dalam bentuk persentase peringkat total.

Beberapa resistor tidak memiliki pita dalam posisi terakhir ini. Resistor semacam itu memiliki
toleransi 20% dari nilai resistansi. Beberapa rangkaian dirancang dengan nilai-nilai resistansi
yang sangat tepat dan tidak akan beroperasi dengan semestinya jika tidak dirancang dengan
nilai resistansi demikian. Oleh karena itu, resistor tidak boleh diganti dengan nilai toleransi
yang lebih tinggi.

APLTCL024 43
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Peringkat Resistor / Resistors Rating

Gambar 66

Karena resistor menahan aliran arus, friksi listrik meningkat di dalamnya. Hal ini dapat
menciptakan panas yang harus dapat dikeluarkan oleh resistor.

Panas yang berlebihan dapat mengubah resistor sehingga peringkat dan toleransinya tidak
lagi berada dalam kisaran yang telah ditentukan. Watt adalah ukuran jumlah daya yang dapat
ditahan oleh resistor. Semakin besar watt maka semakin panas yang dapat ditahan oleh
resistor. Gambar 66 memperlihatkan contoh jumlah watt pada resistor.

Agar rangkaian (circuit) dapat berfungsi dengan semestinya, resistor harus memiliki peringkat
watt dan juga peringkat resistansi yang benar. Resistor dan komponen-komponen lainnya
dapat mengalami kerusakan dengan adanya kelebihan aliran arus dan/atau panas apabila
peringkat resistansi atau watt tidak benar.

Jumlah watt resistor dengan komposisi karbon dapat diidentifikasi berdasarkan ukurannya.
Peringkat yang paling lazim adalah 1/10 watt, ¼ watt, ½ watt, 1 watt dan 2 watt.

Resistor juga diklasifikasikan berdasarkan berapa banyak Ohm resistansi yang dapat
diciptakannya.

44 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Resistor Variabel

Gambar 67

Jenis-jenis resistor yang dibahas sejauh ini adalah jenis yang nilainya tetap. Ini berarti bahwa
besar resistansinya tidak dapat diatur/disesuaikan. Resistor jenis lainnya adalah jenis variabel
(Gambar 67). Ini berarti bahwa resistansinya dapat diubah dengan mengatur kontrol. Kontrol
menggerakkan kontak pada permukaan resistor. Saat arus mengalir melalui bahan resistor
yang lebih besar, arus menurun. Saat arus mengalir melalui bahan resistor yang lebih kecil,
arus meningkat.

Jumlah perbedaan dan jumlah posisi resistansi bergantung pada bagaimana variabel resistor
dibentuk. Ada yang hanya memiliki dua nilai resistansi yang berbeda, sementara yang lainnya
memiliki kisaran yang tak terbatas antara nilai minimum dan maksimumnya.

Resistor variabel dapat berbentuk linear dan non-linear. Resistansi linear resistor meningkat
secara merata. Ketika kontrol diatur pada seperempat dari pergerakannya, resistansinya
meningkat menjadi seperempat dari nilai maksimumnya; ketika kontrol diatur hingga
setengah dari pergerakannya, resistansi meningkat menjadi setengah dari nilai
maksimumnya. Ada banyak jenis variabel resistor. Beberapa di antaranya disebut rheostat,
potentiometer atau thermistor.

Gambar 68

Rheostat (Gambar 68) biasanya memiliki dua terminal dan memungkinkan arus mengalir
dalam satu jalur. Pada mesin-mesin Caterpillar, rheostat digunakan untuk mengontrol tingkat
cahaya pada lampu-lampu instrumen.

APLTCL024 45
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Gambar 69

Jenis resistor variabel lainnya adalah potentiometer. Potentiometer memungkinkan dua jalur
untuk aliran arus dan dapat dikontrol baik secara manual maupun mekanis. Gambar 69
memperlihatkan potentiometer yang digunakan dalam sistem bahan bakar. Fuel sender
sebagai contoh mengukur nilai resistansi sistem khusus yang sesuai dengan kondisi sistem
tersebut. Resistansi output diukur pada modul tampilan utama dan nilainya sesuai dengan
kedalaman bahan bakar di dalam tangki.

Potentiometer, juga disebut pot, memiliki tiga terminal dan bekerja dengan membagi
tegangan di antara kedua kaki terminal. Potentiometer dapat juga dirancang untuk berfungsi
sebagai rheostat.

Thermistor

Thermistor (thermal resistor) adalah jenis resistor variabel yang beroperasi tanpa kontrol oleh
manusia. Thermistor dibuat dari karbon. Pada temperatur yang lebih tinggi resistansi dari
karbon berkurang, bukan bertambah. Sifat ini dapat bermanfaat dalam rangkaian-rangkaian
listrik tertentu. Elemen-elemen thermistor digunakan secara luas dalam sensor pada mesin-
mesin Caterpillar untuk mengukur temperatur sistem.

Resistor yang Gagal Berfungsi / Failed Resistor

Resistor jenis “tetap” berfungsi dengan mengalirkan arus dalam jumlah yang benar atau tidak
mengalirkan arus sama sekali, atau tidak membiarkan terlalu banyak arus mengalir. Variabel
resistor, sebaliknya, dapat memperlihatkan bagian rata (flat spot) dimana bagian-bagian yang
bergerak saling bergesekan terhadap satu sama lain dan menyebabkan keausan. Hal ini
dapat terlihat dengan jelas saat kurangnya respons di sebagian dari travel pada resistor.

46 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

KAPASITOR

Gambar 70
Kapasitor adalah perangkat yang dapat menyimpan muatan listrik, sehingga menciptakan
medan listrik yang selanjutnya dapat menyimpan energi. Pengukuran kemampuan
menyimpan energi ini disebut “capacitance”.

Dalam sistem-sistem listrik Caterpillar, capacitor digunakan untuk menyimpan energi, sebagai
timer circuit (supresi), dan sebagai filter (penghalusan). Metode-metode konstruksi bervariasi,
tetapi kapasitor sederhana dapat dibuat dari dua pelat bahan yang mengandung daya
konduksi yang dipisahkan oleh bahan isolasi yang disebut “dielektrik”. Bahan-bahan dielektrik
yang umum adalah udara, kertas, plastik dan keramik.

Penyimpanan Energi Kapasitor

Pada sejumlah rangkaian, kapasitor dapat menggantikan baterai. Apabila kapasitor


ditempatkan dalam rangkaian dengan sumber tegangan, arus mengalir dalam rangkaian
secara singkat sementara kapasitor “mengisi muatan”, yaitu elektron-elektron terakumulasi
pada permukaan pelat yang dihubungkan ke terminal negatif dan bergerak menjauh dari pelat
yang dihubungkan ke terminal positif. Hal ini berlanjut terus sampai muatan listrik pada
kapasitor dan sumber tegangan sama. Seberapa cepat hal ini terjadi bergantung pada
beberapa faktor, termasuk tegangan yang diaplikasikan dan ukuran kapasitor. Biasanya hal
ini berlangsung dengan cepat.

Ketika kapasitor dimuati dengan listrik pada potential yang sama dengan sumber tegangan,
arus listrik berhenti mengalir. Kapasitor kemudian dapat menahan muatannya ketika
sambungannya diputuskan dari sumber tegangan. Dengan dua pelat yang dipisahkan oleh
dielektrik, tidak ada tempat bagi elektron-elektron untuk pergi. Pelat negatif mempertahankan
elektron-elektronnya yang telah terakumulasi, dan pelat positif masih mengalami kekurangan
jumlah elektron. Beginilah cara kapasitor menyimpan energi.

Pengukuran Kapasitor

Kapasitor diukur berdasarkan satuan yang disebut “farad” (dilambangkan dengan simbol “F”).
Satuan ini menetapkan berapa banyak elektron yang dapat disimpan oleh kapasitor. 1 Farad
menyatakan jumlah elektron yang sangat banyak. Kapasitor diukur dengan satuan “micro-
farad” (F) (micro-farad adalah sepersejuta farad).

Selain diukur dalam satuan farad, kapasitor juga memiliki rating tegangan maksimum yang
dapat ditanganinya. Ketika mengganti kapasitor, jangan menggunakan kapasitor dengan
rating tegangan yang lebih rendah.

APLTCL024 47
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Ada tiga faktor yang menentukan kapasitas sebuah kapasitor:

 Luas pelat-pelat yang memiliki daya konduksi


 Jarak di antara pelat-pelat yang memiliki daya konduksi
 Bahan yang digunakan sebagai dielektrik.

Kapasitor yang bermuatan dapat mengirimkan energi simpanannya sama seperti yang dapat
dilakukan oleh baterai (meskipun penting untuk dicatat bahwa, tidak seperti baterai, kapasitor
menyimpan listrik, tetapi tidak menghasilkannya). Ketika digunakan untuk mengalirkan arus
walaupun dalam jumlah kecil, kapasitor memiliki potential untuk menyimpan tegangan sampai
beberapa minggu lamanya.

Total Capacitance

Gambar 71
Total Capacitance sebuah rangkaian bergantung pada bagaimana kapasitor dirancang dalam
rangkaian (Gambar 71). Jika kapasitor dalam bentuk paralel, total capacitance ditentukan
oleh rumus berikut:

CT = C1+C2+C3

Jika kapasitor dalam seri, total capacitance ditentukan oleh rumus berikut:

CATATAN:
Sebaiknya kedua terminal kapasitor dihubung-singkatkan sebelum menghubungkannya
dengan rangkaian atau meter. Cara ini akan menetralkan muatan listrik yang mungkin masih
tersisa.

LAMPU BOHLAM
Lampu bohlam terdiri dari elemen kawat pijar halus yang tahan terhadap temperatur tinggi
oleh arus listrik yang melewatinya. Hal ini akan menghasilkan cahaya. Kawat pijar dilindungi
oleh penutup kaca yang sama sekali hampa udara, tetapi mengandung inert gas dalam
jumlah kecil. Kawat pijar harus beroperasi dalam lingkungan yang bebas oksigen untuk
mencegahnya agar tidak mengalami oksidasi dan cepat terbakar.

48 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Jenis-jenis Lampu Bohlam

Gambar 72 – Jenis-jenis lampu bohlam


a. kawat pijar ganda dengan offset pin e. panel
b. kawat pijar (filament) tunggal f. panel tanpa penutup
c. quartz halogen g. Screw base (lampu bohlam tidak
d. festoon dibuat pada skala yang sama)

Berbagai jenis lampu bohlam diperlihatkan dalam Gambar 72. Lampu bohlam yang umum
memiliki penutup yang dipasang dengan brass cap. Cap ini dilengkapi dengan pin yang
memungkinkan lampu bohlam dipasang ke dalam bayonet socket. Beberapa lampu bohlam
memiliki dua kawat pijar, dan seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 72a di atas, pin di
dalam cap sering dibuat serong agar kawat pijar dapat dipasang dalam posisi yang benar.

Lampu bohlam festoon


Lampu bohlam ini terdiri dari silinder kaca kecil dengan kawat pijar yang dipasang pada metal
cap di masing-masing ujung (Gambar 72d). Lampu bohlam ini digunakan untuk penerangan
bagian dalam, lampu pelat nomor dan aplikasi-aplikasi serupa.

Lampu bohlam panel


Lampu ini terdiri dari lampu kecil yang digunakan terutama sekali untuk penerangan
instrumen dan lampu indikator (Gambar 72e). Sejumlah lampu bohlam panel memiliki
bayonet fitting jenis miniatur; sedangkan yang lainnya tidak memiliki metal cap dan dipasang
dengan didorong langsung ke dalam bulb socket (Gambar 72f). Kawat-kawat kecil pada
bagian dasar penutup kaca digunakan sebagai kontak.

Sealed Beam

Gambar 73 – Sealed Beam


a. Sealed beam untuk lampu depan ganda. b.Sealed beam berukuran lebih besar untuk lampu depan tunggal

Sealed beam digunakan untuk lampu depan dan memiliki reflector, lensa dan kawat pijar
yang disekat bersama sebagai satu unit (Gambar 73). Hal ini memiliki keuntungan dimana
uap air sama sekali tidak dapat masuk yang apabila masuk dapat merusak permukaan yang
memantul. Kawat pijar disediakan dengan volume gas yang lebih besar daripada lampu
bohlam biasa dan difokuskan dengan benar.

APLTCL024 49
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Lampu bohlam prefocus

Gambar 74 – Lampu depan semi-sealed beam


menggunakan lampu bohlam prefocus
Jenis lampu bohlam ini digunakan dengan lampu depan jenis semi-sealed, tetapi sekarang
telah digantikan dengan lampu bohlam sealed beam dan halogen. Pengaturannya
diperlihatkan dalam Gambar 74.

Lampu bohlam quartz halogen

Lampu bohlam ini digunakan untuk lampu depan dan lampu mengemudi. Lampu jenis ini
memiliki kwarsa kecil atau penutup kaca keras, yang diisi dengan tambahan gas halogen
khusus (Gambar 72c).

Dalam lampu bohlam biasa, bagian-bagian kecil dari kawat pijar menguap saat digunakan
dan uap ini mengendap pada penutup kaca sebagai lapisan hitam tipis. Penguapan juga
mengurangi ukuran kawat pijar yang pada akhirnya tidak dapat lagi mengalirkan arus dan
dengan demikian terbakar.

Akan tetapi, dalam lampu bohlam halogen, gas halogen mengendapkan material kawat pijar
yang menguap kembali ke kawat pijar lampu bohlam dan meningkatkan daya pakai lampu
bohlam. Temperatur yang lebih tinggi diperlukan untuk proses ini, dan oleh karena itu,
digunakan kwarsa atau penutup kaca keras. Temperatur yang lebih tinggi juga memberikan
cahaya yang lebih terang. Harus berhati-hati ketika memasang lampu bohlam halogen
kwarsa. Uap air dari tangan atau jari-jari yang bercampur dengan temperatur operasi yang
tinggi membuat kwarsa atau penutup kaca keras cenderung mengalami keretakan.

Jumlah watt pada lampu bohlam

Daya listrik diukur dengan watt. Oleh karena itu, jumlah watt sebuah lampu bohlam
melambangkan daya listrik dari lampu bohlam tersebut. Jumlah watt sebuah lampu bohlam
lampu depan yang rendah memiliki kira-kira 50 hingga 55 watt.

Satu watt sama dengan 1 volt x 1 amper. Oleh karena itu, daya listrik sebuah lampu bohlam
diketahui dengan mengalikan volt dan amper. Misalnya, sebuah lampu bohlam yang memiliki
tegangan 12 volt yang menarik arus 3 amper dari baterai maka lampu bohlam ini memiliki
daya 36 watt. Demikian pula, lampu bohlam 42 watt yang beroperasi dalam sistem 12 volt
akan menarik arus 3,5 amper dari sistem. Lampu bohlam dengan watt yang lebih tinggi akan
menyala lebih terang dan beroperasi pada temperatur yang lebih tinggi. Jumlah watt pada
lampu bohlam biasanya tertera di bagian logam dari lampu bohlam tersebut.

Candlepower (CP) lampu bohlam

Ini adalah ukuran penerangan sebuah lampu bohlam. Ukuran ini kadang-kadang digunakan
untuk lampu-lampu bohlam berukuran kecil. Misalnya, lampu instrumen dapat
dispesifikasikan sebagai lampu bohlam 2 CP.

50 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

INSTRUMEN
Ada sejumlah instrumen dan indikator yang digunakan dalam kendaraan otomotif. Instrumen,
yang beberapa di antaranya disebut sebagai alat pengukur (gauge) digunakan untuk
memberikan bacaan yang sesungguhnya misalnya besar tekanan, kecepatan dll, sementara
lampu indikator memberikan informasi dengan menggunakan lampu yang berada dalam
posisi menyala (On) atau mati (Off).
Beberapa indikator disebut juga sebagai lampu peringatan, tetapi terdapat sedikit sekali
perbedaan di antara lampu indikator dan lampu peringatan karena keduanya memiliki fungsi
yang serupa. Umumnya, indikator adalah lampu yang memperlihatkan apakah suatu unit
beroperasi atau tidak, sementara lampu peringatan digunakan untuk memperlihatkan kepada
pengemudi bahwa terdapat suatu masalah.

Selain peralatan visual, beberapa kendaraan memiliki sistem peringatan suara. Bunyi buzzer
atau suara musik digunakan untuk menarik perhatian pengemudi apabila pintu terbuka sedikit
atau lampu depan dalam keadaan menyala.

Ada sejumlah jenis instrumen dan alat pengukur yang berbeda, sepanjang yang menyangkut
operasi dasar, yaitu:

 Operasi magnetik
 Operasi thermal
 Operasi elektronik
 Operasi mekanis

Instrumen-instrumen dengan operasi magnetik


Dalam instrumen yang dioperasikan secara magnetik, dampak magnetik suatu arus listrik
melalui konduktor atau coil digunakan untuk mengoperasikan pointer pada suatu skala.
Ammeter dan voltmeter adalah unit dash, tetapi banyak alat pengukur, misalnya alat
pengukur bahan bakar dan alat pengukur temperatur, terdiri dari dua bagian: unit dash yang
dipasang di dalam panel instrumen, dan unit pengirim jarak jauh (remote sender unit) di
sejumlah bagian lainnya dalam kendaraan.

Contoh alat pengukur ini adalah:

 Alat pengukur temperatur magnetik


 Alat pengukur tekanan oli magnetik
 Voltmeter
 Ammeter

Instrumen dengan Operasi Thermal

Banyak alat pengukur otomotif dari jenis thermal (panas), yang beroperasi berdasarkan
dampak pemanasan suatu arus listrik. Alat pengukur thermal juga disebut sebagai alat
pengukur jenis bimetal karena alat pengukur ini beroperasi melalui pemanasan keping
bimetal yang menggerakkan pointer. Prinsip ini digunakan untuk alat pengukur bahan bakar
dan alat pengukur temperatur. Alat pengukur thermal memiliki dash unit dan sender unit.
Sender unit sama dengan yang digunakan pada instrumen-instrumen yang dioperasikan
dengan magnetik. Contohnya adalah:

 Alat pengukur bahan bakar thermal


 Alat pengukur temperatur thermal
 Alat pengatur voltase konstan

APLTCL024 51
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

 Alat pengukur temperatur

Instrumen Elektronik Digital

Gambar 75
Suatu panel instrumen dengan instrumen elektronik digital diilustrasikan dalam Gambar 75.
Panel memiliki alat pengukur bahan bakar, diode tachometer yang memancarkan sinar,
odometer dan trip meter, digital speedometer, alat pengukur temperatur dan sejumlah
indikator dan lampu peringatan.

Tampilan instrumen seluruhnya dalam bentuk elektronik, dengan fungsi-fungsi penanganan


mikroprosesor (komputer) untuk tampilannya. Sensor memberikan input pada mikroprosesor,
yang kemudian memberikan output yang benar untuk mengoperasikan instrumen.

Alat Pengukur Mekanis

Gambar 76
Beberapa alat pengukur dioperasikan dengan cara mekanis, meskipun untuk penggunaan
otomotif, alat pengukur jenis ini umumnya sudah digantikan oleh jenis-jenis alat pengukur
lainnya. Bourdon tube gauge adalah alat pengukur tekanan yang dapat digunakan sebagai
alat pengukur tekanan oli atau alat pengukur tekanan udara. Alat pengukur untuk air receiver
dan peralatan bengkel lainnya biasanya dari jenis ini.

Lampu Indikator dan Lampu Peringatan


Meskipun terdapat perbedaan yang jelas antara lampu indikator dan lampu peringatan,
keduanya memiliki fungsi yang serupa. Dalam beberapa kasus, lampu peringatan dapat
dianggap sebagai lampu indikator, dan begitu pula sebaliknya. Beberapa dari lampu ini
biasanya dalam keadaan ‘off’ dan menyala ketika terdapat kondisi-kondisi tertentu. Beberapa
yang lainnya biasanya dalam keadaan ‘on’ dan dimatikan ketika terdapat kondisi yang
berubah.

52 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Dalam sejumlah kasus, lampu indikator hanya merupakan lampu kecil yang ditambahkan
pada suatu rangkaian (circuit). Dalam hal ini tidak diperlukan switch tambahan karena lampu
indikator menyala setiap kali rangkaian tertentu beroperasi. Lampu indikator high-beam,
misalnya, menyala setiap kali lampu depan dinyalakan dalam posisi high beam. Lampu
indikator flasher, lampu indikator transmission overdrive dan lampu indikator melelehkan salju
pada jendela belakang adalah contoh-contoh lainnya.

Sejumlah lampu peringatan dioperasikan sesuai dengan switch-nya masing-masing. Choke


dan rem parkir memiliki switch yang berada dalam posisi ‘on’ ketika kontrol tertentu
dioperasikan. Tindakan ini menyalakan lampu peringatan yang tetap dalam posisi menyala
(‘on’) sampai kontrol tersebut dikembalikan pada posisi normal dan switch dimatikan.

APLTCL024 53
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

TOPIK 3
Rangkaian Listrik
KOMPONEN-KOMPONEN DASAR RANGKAIAN

Gambar 77

Rangkaian (circuit) adalah jalur bagi arus listrik. Arus mengalir dari satu ujung rangkaian ke
ujung rangkaian lainnya ketika ujung-ujung tersebut dihubungkan ke muatan positif dan
negatif (rangkaian tertutup). Ujung-ujung ini disebut “power” dan “ground”. Apabila terjadi
pemutusan di suatu tempat di dalam rangkaian maka arus listrik tidak dapat mengalir. Setiap
rangkaian listrik harus memiliki komponen-komponen berikut:

Sumber power
 Alat pelindung (sekering atau pemutus arus)
 Beban misalnya lampu
 Perangkat pengontrol (switch)
 Konduktor

Komponen-komponen ini dihubungkan bersama dengan konduktor untuk membentuk suatu


rangkaian listrik yang lengkap.

Aturan-aturan Umum Hukum Ohm

Pada tahun 1827 George Simon Ohm menetapkan dasar pemikiran matematika mengenai
listrik. Hukum Ohm adalah hukum dasar mengenai listrik yang menghubungkan kuantitas
voltase atau tegangan, arus dan resistansi di dalam suatu rangkaian.

Hukum Ohm menyatakan bahwa:

Aliran arus di dalam suatu rangkaian berbanding langsung dengan tegangan rangkaian
dan berbanding terbalik dengan resistansi rangkaian.

Ini berarti bahwa jumlah aliran arus di dalam suatu rangkaian bergantung pada berapa
banyak tegangan dan resistansi yang ada di dalam rangkaian. Karena kebanyakan rangkaian
listrik dalam mesin-mesin bergerak menggunakan sumber listrik berdaya 12 atau 24 Volt,
maka resistansi di dalam rangkaian menentukan arusnya.

‘Aliran’ arus melaksanakan tugasnya. Tegangan adalah ‘tekanan’ yang menggerakkan arus,
dan resistansi adalah yang menentang aliran arus.

Aturan-aturan yang diperlukan untuk memahami, memprediksi dan menghitung perilaku


rangkaian listrik dikelompokkan berdasarkan hukum yang berjudul “Hukum Ohm”. Dari
persamaan Hukum Ohm, aturan-aturan umum berikut berlaku:

54 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Asumsikan bahwa resistansi tidak berubah:


 Jika tegangan meningkat, arus naik
 Jika tegangan menurun, arus turun

Asumsikan bahwa tegangan tidak berubah:


 Jika resistansi meningkat, arus turun
 Jika resistansi menurun, arus naik

Rumus Hukum Ohm

Hukum Ohm dinyatakan sebagai rumus aljabar dimana:

“E” singkatan dari gaya elektromotif (Volt)


“I” singkat dari intensitas (Amper)
“R” singkatan dari resistansi (Ohm).

Gambar 78

Apabila dua bagian dari Rumus Hukum Ohm diketahui, maka bagian ketiga dapat dihitung.

Misalnya:

 Untuk mengetahui voltase atau tegangan, kalikan arus dengan resistansi (E = I x R)


 Untuk mengetahui arus, bagi tegangan dengan resistansi (I = E  R)
 Untuk mengetahui resistansi, bagi tegangan dengan arus (R = E  I).

Lingkaran Rumus Hukum Ohm

Gambar 79 Lingkaran Rumus Pemecahan Hukum Ohm

Lingkaran rumus Hukum Ohm adalah cara mudah untuk mengingat cara menghitung bagian
mana pun dari rumus. Untuk menggunakan lingkaran rumus tutuplah huruf yang tidak

APLTCL024 55
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

diketahui. Huruf-huruf lainnya memberikan rumus untuk mengetahui kuantitas yang tidak
diketahui.

Tegangan Tidak Diketahui

Gambar 80 Menghitung
voltase yang tidak
diketahui

Dalam rangkaian ini,


nilai tegangan sumber
tidak diketahui.
Resistansi beban
adalah 2 Ohm. Aliran
arus melalui rangkaian adalah 6 Amper. Karena tegangan tidak diketahui, maka rumus untuk
menghitung tegangan adalah arus dikalikan dengan resistansi. Jadi, kalikan 6 Amper dengan
2 Ohm maka akan didapat 12 Volt. Oleh karena itu, voltase sumber dalam rangkaian ini
adalah 12 Volt.

Resistansi Tidak Diketahui

Gambar 81 – Menghitung resistansi yang tidak diketahui


Dalam rangkaian ini, nilai resistansi tidak diketahui. Aliran arus melalui rangkaian adalah 6
Amper dan voltase sumber adalah 12 Volt. Rumus untuk menghitung resistansi adalah
tegangan dibagi dengan arus, yaitu 12 Volt dibagi 6 Amper sama dengan 2 Ohm. Oleh karena
itu, resistansinya di dalam rangkaian adalah 2 Ohm.

Arus Tidak Diketahui

Gambar 82 Menghitung arus yang tidak diketahui

Dalam rangkaian ini arus tidak diketahui. Resistansi beban adalah 2 Ohm dan tegangan
sumber adalah 12 Volt. Rumus untuk menghitung arus adalah tegangan dibagi dengan

56 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

resistansi. Jadi, 12 Volt dibagi dengan 2 Ohm adalah 6 Amper. Oleh karena itu, aliran arus
dalam rangkaian ini adalah 6 Amper.

METRIC PREFIX
Ketika mengukur sesuatu, angka untuk menyatakan ukuran atau kuantitas item yang sedang
diukur dapat diketahui. Angka-angka digunakan untuk menyatakan hasil dari perhitungan-
perhitungan sederhana. Selain menggunakan angka, unit atau ungkapan untuk menguraikan
apa yang dimaksud dengan angka tersebut selalu tersedia.

Unit Dasar

Unit dasar adalah unit standar, yaitu unit tanpa awalan (prefix). Volt, Ohm dan Amper adalah
unit-unit dasar primer yang digunakan dalam aplikasi-aplikasi listrik. Awalan (prefix)
ditambahkan pada unit dasar untuk mengubah unit pengukuran. Dalam sistem metrik hanya
ada beberapa unit dasar yang digunakan untuk pengukuran listrik.

Prefix

Angka-angka dasar dikalikan atau dibagi dengan faktor 10, bergantung pada apakah yang
diperlukan adalah angka yang lebih besar atau lebih kecil.

Nama adalah awalan dan ditempatkan pada awal unit dasar.

Misalnya:

Tegangan listrik 1500 Volt akan dinyatakan dalam pangkat 10 yaitu:

1.5 x 103 atau 1.5 x 1000 = 1500

Awalan k (untuk kilo) sama dengan 1000, sehingga pernyataan untuk 1500 Volt dinyatakan
sebagai 1.5 kV. (1.5 kilo volt).

Dalam aplikasi-aplikasi listrik dan elektronik kita bekerja dalam jumlah dalam kuantitas yang
sangat besar atau sangat kecil, sehingga penggunaan metrix prefix bermanfaat.

Tabel 5 – Metric Prefix

Prefix Simbol Pangkat dari 10


mega M 106
kilo k 103
mili m 10-3
mikro  10-6

Unit-unit sistem metrik terdiri dari sistem pengukuran yang diakui internasional di seluruh
dunia. Sistem ini disebut Sistem Unit Internasional (SI). Prefix yang paling lazim dalam
pengkajian teori listrik dasar adalah Mega (jutaan), Kilo (ribuan), Mili (per ribuan) dan Mikro
(per juta) (Tabel 5).

Tabel 6 –Prefix yang biasanya digunakan dalam dunia kelistrikan

mega ___M x 1,000,000 Contoh: 8MΩ x 1,000,000 = 8,000,000Ω


kilo ___k x 1,000 Contoh: 16kV x 1,000 – 16,000V
Mili ___m  1,000 Cointoh: 400mV  1,000 =.4 V
Mikro ___  1,000,000 Contoh: 36  1,000,000 =.000036A

APLTCL024 57
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Mega
Mega artinya satu juta dan disingkat dengan huruf besar “M”. Satu Mega ohm sama dengan
satu juta Ohm. Untuk mengubah nilai apa pun dari Mega ohm ke Ohm, pindahkan titik
desimal enam tempat ke kanan. Misalnya, 3.5 Mega ohm akan menjadi 3,500,000 Ohm.

Kilo

Kilo artinya seribu dan disingkat dengan huruf kecil “k”. Satu kilo ohm sama dengan 1,000
Ohm. Untuk mengubah nilai apa pun dari kilo-ohm ke Ohm, pindahkan titik desimal tiga
tempat ke kanan. Misalnya 0.657 kilo-ohm menjadi 657 Ohm.

Mili

Mili artinya seper seribu dan disingkat dengan huruf kecil “m”. Satu mili amper adalah seper
seribu amper. Untuk mengubah nilai apa pun dari miliamper ke Amper, pindahkan titik
desimal tiga tempat ke kiri. Misalnya, 0.355 miliamper akan menjadi 0.000355 Amper.

Mikro

Mikro artinya seper sejuta dan disingkat dengan simbol “”. Satu mikroamper adalah sama
dengan seper sejuta amper. Untuk mengubah nilai apa pun dari mikroamper ke Amper,
pindahkan titik desimal enam tempat ke kiri. Misalnya, 355 mikroamper adalah 0.000355
Amper.

DAYA / POWER
Daya adalah ukuran tingkat energi yang dihasilkan atau digunakan dan daya adalah cara lain
untuk mengukur rangkaian listrik. Rumus daya sama dengan rumus Hukum Ohm.

Dalam suatu engine, tingkat output tenaga kuda (output horsepower rating) adalah ukuran
dari kemampuannya untuk melakukan pekerjaan mekanis. Dalam peralatan listrik, daya
adalah ukuran tingkat dimana energi listrik diubah menjadi panas oleh elemen-elemen
resistive yang ada di dalam konduktor. Dalam rangkaian listrik, resistansi adalah yang
menggunakan daya listrik. Akan tetapi, ingatlah bahwa banyak jenis peralatan memiliki
resistansi seperti misalnya konduktor, insulator, resistor, coil dan motor. Banyak peralatan
listrik diklasifikasikan berdasarkan berapa banyak daya listrik yang digunakan, bukan berapa
banyak daya listrik yang dihasilkannya. Pemakaian daya dinyatakan dalam watt.

746 Watt = 1 tenaga kuda (horsepower)

Unit pengukuran untuk daya adalah Watt. Daya adalah produk arus dikalikan dengan
tegangan. Satu Watt sama dengan satu Amper dikalikan dengan satu Volt. Dalam suatu
rangkaian, apabila voltase atau arus meningkat, dayanya meningkat. Apabila arus turun, daya
turun. Hubungan antara daya, voltase dan arus ditentukan oleh Rumus Daya. Rumus dasar
untuk daya (power) adalah:

Daya = Arus x tegangan (P = I x V)


Watt = Amper x Volt (W = A x V)

Dalam setiap rangkaian, tegangan dikalikan dengan arus digunakan untuk mengetahui
beberapa banyak daya yang dipakai. Misalnya, sebuah hair dryer dapat menarik arus hampir
10 Amper. Voltase normal yang terdapat di dalam rumah tangga adalah kira-kira 240 Volt.
Dengan mengalikan 10 dengan 240 maka akan diketahui bahwa daya yang digunakan oleh
hair dryer adalah kira-kira 2400 watt atau 2.4 kW.

Mungkin pemakaian Watt yang paling lazim adalah pada lampu bohlam. Lampu bohlam
diklasifikasikan berdasarkan jumlah watt yang digunakan. Contoh lain dari peralatan yang
memiliki pemakaian watt adalah speaker, sejumlah motor dan kebanyakan peralatan rumah
tangga.

58 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

TEORI RANGKAIAN DASAR


Ada tiga jenis dasar rangkaian dan hukum yang berlaku bagi masing-masing dari jenis
rangkaian akan diulas:

 Rangkaian Seri
 Rangkaian Paralel
 Rangkaian Seri-Paralel

Rangkaian Seri / Series Circuit

Gambar 83 Rangkaian Seri


Rangkaian seri adalah jenis rangkaian yang paling sederhana. Dalam rangkaian seri, masing-
masing peralatan listrik dihubungkan ke peralatan listrik lainnya sedemikian rupa sehingga
hanya ada satu jalur untuk mengalirkan arus. Dalam rangkaian yang diperlihatkan dalam
Gambar 83, arus mengalir dari baterai (+) melalui sebuah sekering (alat pelindung) dan
switch (perangkat pengontrol) ke lampu (beban) dan kemudian kembali ke frame ground.
Semua peralatan dan komponen rangkaian dihubungkan dalam seri.

Aturan-aturan berikut berlaku bagi semua rangkaian seri:

Pada titik apa pun di dalam rangkaian, nilai arus adalah sama
Total resistansi rangkaian adalah sama dengan jumlah seluruh resistansi individual dan
disebut resistansi ekuivalen
Penurunan tegangan di semua beban rangkaian adalah sama dengan tegangan sumber yang
digunakan.

Cara mudah untuk menyatakan aturan yang berlaku pada rangkaian seri ini adalah :

 Tegangan total adalah JUMLAH dari semua penurunan tegangan


 Resistansi total adalah JUMLAH dari semua resistansi masing-masing
 Arus total adalah SAMA pada suatu titik tertentu dalam rangkaian.

Mengaplikasikan Aturan-aturan Ini / Applying the Rules

Gambar 84 Rangkaian Seri

Rangkaian dalam Gambar 84 terdiri dari berbagai peralatan dan komponen, termasuk
sumber daya 24 Volt. Karena dua dari nilai-nilai rangkaian diberikan, menghitung nilai yang
tidak diketahui adalah mudah, apabila hukum dasar rangkaian seri diaplikasikan.

APLTCL024 59
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Langkah pertama adalah menentukan total resistansi rangkaian. Rumus berikut digunakan
untuk mengetahui total resistansi:

Rt = R1 + R2 + R3
Rt = 3Ω + 3Ω + 6Ω = 12 Ohm

Karena tegangan untuk sumber daya yang diberikan adalah 24 Volt dan resistansi rangkaian
telah dihitung dengan hasil 12Ω, maka satu-satunya nilai yang masih tersisa untuk dihitung
adalah aliran arus. Total arus rangkaian dihitung dengan menggunakan Lingkaran Hukum
Ohm dan dengan menulis rumus berikut:

I=ER
I = 24V / 12Ω = 2 Amper

Langkah selanjutnya adalah memasukkan nilai untuk aliran arus ke dalam beban resistive.
Salah satu aturan untuk rangkaian seri menyatakan bahwa arus SAMA pada suatu titik
tertentu. Dengan menggunakan rumus E = I x R untuk setiap resistor maka akan diketahui
penurunan tegangan di masing-masing beban. Penurunan tegangan tersebut adalah:

E1 = 2A x 3Ω = 6V
E2 = 2A x 3Ω = 6V
E3 = 2A x 6Ω = 12V

Semua nilai rangkaian sekarang sudah dihitung. Dengan menggunakan Lingkaran Hukum
Ohm, periksalah masing-masing jawaban.

Rangkaian Paralel / Parallel Circuit

Gambar 85 Rangkaian Paralel


Rangkaian paralel adalah lebih rumit daripada rangkaian seri karena terdapat lebih dari satu
jalur untuk mengalirkan arus. Setiap jalur arus disebut cabang (branch). Karena semua
cabang dihubungkan pada terminal positif dan negatif yang sama, maka semua jalur ini
memiliki tegangan yang sama dan masing-masing cabang mengalami penurunan tegangan
dalam jumlah yang sama, terlepas berapa pun resistansi yang terdapat di dalam cabang.

Aliran arus di dalam masing-masing cabang bisa jadi berbeda, bergantung pada
resistansinya. Total arus di dalam rangkaian sama dengan jumlah arus dalam cabang. Total
resistansi selalu lebih sedikit daripada resistansi terkecil di dalam cabang mana pun.

Dalam rangkaian yang diperlihatkan dalam Gambar 85, arus mengalir dari baterai melalui
sekering dan switch, dan kemudian terbagi menjadi dua cabang, masing-masing memiliki
satu lampu. Masing-masing cabang dihubungkan ke frame ground.

60 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Aturan-aturan berikut berlaku untuk rangkaian paralel:

 Voltase di masing-masing cabang paralel adalah sama


 Total arus di masing-masing cabang adalah sama
 Total resistansi ekivalen sama dengan tegangan sumber dibagi dengan total arus,
dan SELALU lebih sedikit dibandingkan dengan resistansi terkecil di dalam satu
cabang.

Cara mudah untuk menyatakan aturan-aturan paralel adalah:

 Tegangan untuk semua cabang adalah SAMA


 Arus adalah JUMLAH dari arus masing-masing cabang
 Resistansi ekivalen adalah selalu LEBIH KECIL daripada resistansi terkecil di
masing-masing cabang.

Menerapkan Aturan-aturan / Applying the Rules

Gambar 86 Rangkaian

Rangkaian dalam Gambar 86 terdiri dari berbagai peralatan dan komponen, termasuk
sumber tegangan 24 Volt. Resistansi di setiap lampu diberikan bersama dengan nilai
tegangan sumbernya. Sebelum menerapkan hukum-hukum dasar rangkaian paralel perlu
untuk terlebih dahulu mengetahui resistansi ekivalen guna mengganti kedua cabang paralel 4
Ohm.

Langkah pertama dalam mengembangkan rangkaian ekivalen adalah dengan


mengaplikasikan aturan-aturan dasar untuk mengetahui total resistansi kedua cabang paralel.
Ingat bahwa total resistansi gabungan cabang adalah lebih kecil daripada resistansi terkecil
dari masing-masing cabang. Rangkaian di atas memiliki dua cabang paralel, masing-masing
dengan lampu yang memiliki resistansi 4Ω. Oleh karena itu, total resistansi adalah kurang
dari 4Ω. Rumus berikut digunakan untuk menghitung total resistansi.

1/Rt = 1/R1 + 1/R2 = ¼ +¼ = 0.25 + 0.25 = 0.5


Rt = 1  0.5 = 2 Ohm

Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, salah satu aturan untuk rangkaian paralel
menyatakan bahwa tegangan di semua cabang paralel adalah SAMA. Dengan daya 24 Volt
diaplikasikan pada masing-masing cabang, maka aliran arus masing-masing dapat dihitung
dengan menggunakan Hukum Ohm. Rumus I = E/R digunakan untuk menghitung arus di
masing-masing cabang yaitu 6 Amper. Dalam kasus khusus ini, aliran arus di masing-masing
cabang adalah sama karena nilai-nilai resistansi sama.

APLTCL024 61
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Menghitung Aliran Arus dalam Rangkaian Paralel / Solving Current Flow

Gambar 87 Rangkaian Paralel

Rangkaian yang diperlihatkan dalam Gambar 87 adalah contoh rangkaian arus searah (DC)
dengan tiga cabang paralel dan sebuah ammeter yang dihubungkan secara seri pada
cabang-cabang paralel (semua aliran arus di dalam rangkaian harus melewati ammeter).

Dengan mengaplikasikan aturan-aturan dasar untuk rangkaian paralel (tegangan di semua


cabang SAMA) maka nilai arus yang tidak diketahui di masing-masing cabang dapat dihitung
dengan menggunakan Lingkaran Hukum Ohm, dimana:

I =ER
I1 = E1  R1 = 24  4 = 6 Amper
I2 = E2  R2 = 24 + 4 = 6 Amper
I3 = E3  R3 = 24  4 = 6 Amper

Karena aliran arus di dalam cabang-cabang paralel adalah JUMLAH semua arus di cabang,
maka rumus untuk total arus adalah I t = I1 + I2 + I3 = 6 + 6 + 6 = 18 Amper. Dengan voltase
sumber diketahui 24 Volt dan total arus yang dihitung adalah 18 Amper maka total resistansi
rangkaian setelah dihitung adalah 1 Ohm. (Rt = E t  I t).

Rangkaian Seri-Paralel / Series – Parallel Circuits

Gambar 88 Rangkaian Seri-Paralel

Rangkaian seri-paralel yang diperlihatkan dalam Gambar 88 terdiri dari satu bagian seri dan
satu bagian paralel. Semua aturan yang dibahas sebelumnya mengenai rangkaian seri dan
paralel berlaku ketika mencari nilai-nilai rangkaian yang tidak diketahui. Meskipun beberapa
rangkaian seri-paralel tampak sangat rumit, pada dasarnya rangkaian ini dapat dihitung
dengan mudah dengan menggunakan metode yang logis. Tip-tip berikut akan membuat
perhitungan rangkaian seri-paralel tidak terlalu rumit.

Periksalah rangkaian dengan cermat dan kemudian tentukan jalur atau jalur-jalur yang dapat
dialiri arus melalui rangkaian sebelum kembali ke sumber.
Gambarlah kembali rangkaian rumit untuk disederhanakan tampilannya.
Ketika menyederhanakan rangkaian seri-paralel, mulailah pada titik terjauh dari sumber
tegangan. Gantilah kombinasi-kombinasi resistor seri-dan paralel langkah demi langkah.
Rangkaian seri-paralel (ekuivalen) yang digambar ulang dengan benar akan terdiri hanya
SATU resistor seri pada ujungnya.
Gunakan aturan-aturan seri sederhana untuk menghitung nilai-nilai yang tidak diketahui.

62 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Kembali ke rangkaian asli dan masukkan nilai-nilai yang sudah diketahui. Gunakan Hukum
Ohm untuk menghitung nilai-nilai lainnya.
Menghitung Soal Seri-Paralel

Gambar 89 Rangkaian Seri-Paralel

Rangkaian seri-paralel yang diperlihatkan dalam Gambar 89 memperlihatkan resistor 2Ω


dalam seri dengan sebuah cabang paralel yang terdiri dari resistor 6Ω dan resistor 3Ω. Untuk
menghitung soal ini Anda perlu menentukan resistansi ekuivalen untuk cabang paralel.
Dengan menggunakan rumus berikut, hitunglah resistansi ekuivalen (Re) paralel.

atau

Menerapkan Aturan-aturan / Applying the Rules

Gambar 90 Rangkaian Seri-paralel

Gambarlah kembali Gambar 90 dengan menyisipkan resistansi ekuivalen untuk cabang


paralel. Kemudian hitunglah total rangkaian dengan menggunakan aturan-aturan Hukum
Ohm sederhana untuk rangkaian seri.

Dengan menggunakan aturan-aturan untuk rangkaian seri, total resistansi rangkaian


sekarang dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Nilai sisanya yang belum diketahui adalah arus. Sekali lagi dengan menggunakan Lingkaran
Hukum Ohm, arus listrik dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Lihat rangkaian seri-paralel awal dan tempatkan nilai-nilai yang sudah diketahui.

Gambar 91 Rangkaian

Perhitungan rangkaian menunjukkan bahwa total aliran arus dalam rangkaian adalah 3
Amper. Karena semua aliran arus yang meninggalkan sumber harus kembali kita mengetahui

APLTCL024 63
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

bahwa 3 Amper harus mengalir melalui R1. Maka sekarang kita bisa menghitung turunnya
voltase pada R1 dengan menggunakan rumus E = I x R = 3A x 2Ω = 6 Volt

Apabila resistor R1 menggunakan 6 Volt, maka voltase sumber sisanya (6V) diaplikasikan
pada kedua cabang paralel. Dengan menggunakan Hukum Ohm untuk cabang paralel maka
diketahui bahwa 1 Amper mengalir melalui R2, dan 2 Amper mengalir melalui R3 sebelum
bergabung menjadi total arus rangkaian 3 Amper yang kembali ke bagian negatif dari sumber
power (Gambar 91).

Metode-metode Lain dan Tip-tip untuk Menghitung Rangkaian Seri-Paralel yang


Rumit

Gambar 92 Rangkaian Seri-Paralel yang Rumit


Sebagaimana dinyatakan sebelumnya, dengan memeriksa jalur secara seksama untuk aliran
arus dan kemudian menggambar kembali rangkaian dapat dengan mudah memecahkan
rangkaian-rangkaian yang rumit. Terlepas betapapun terlihat rumit suatu rangkaian, dengan
menggambar rangkaian yang sama (equivalent circuit) dan mengurangi rangkaian hingga
menjadi bentuk yang paling sederhana (rangkaian seri) maka akan menghasilkan informasi
yang diperlukan untuk disejajarkan dengan rangkaian asli.

Langkah 1:

Gambar 93 – Langkah 1

64 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Telusurilah aliran arus baterai dari bagian (+) ke baterai bagian (-). Semua arus yang
meninggalkan sumber tersedia di TP1 (test point 1). Di TP1 arus dibagi di antara dua cabang
paralel dan kemudian digabungkan kembali di TP2 sebelum mengalir melalui resistor seri R3
dan kembali ke ground. Sekarang jalur aliran arus telah diidentifikasi, langkah selanjutnya
adalah menggambar rangkaian serupa untuk cabang-cabang paralel.

Langkah 2:

Gambar 94 – Langkah 2
Dengan menggunakan Hukum Ohm hitunglah resistansi ekuivalen untuk cabang paralel. Ada
dua metode (rumus) yang tersedia untuk menghitung resistansi cabang paralel, yaitu:

1 1 1 R1 * R2
  atau (disebut product over sum method) Re 
Re R1 R2 R1  R2

Jika rangkaian hanya memiliki dua cabang, maka metode jumlah atas produk (product over
sum method) adalah rumus yang paling mudah.

Langkah 3:

Gambar 95 – Langkah 3

Gambarlah kembali rangkaian dengan mengganti nilai Re untuk melambangkan resistansi


ekuivalen. Rangkaian sekarang memiliki dua resistor dalam seri, yang diperlihatkan sebagai
Re dan R3. Selanjutnya sederhanakan rangkaian dengan menggabungkan Re dan R3
sebagai resistansi tunggal yang disebut Rt.

TOPIK 4
Electrical Schematic
SCHEMATIC

APLTCL024 65
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Gambar 96

Skematik pada dasarnya adalah gambar-gambar garis yang menjelaskan bagiamana suatu
sistem berfungsi dengan menggunakan simbol-simbol dan garis-garis penghubung. Simbol-
simbol digunakan untuk melambangkan peralatan atau komponen-komponen baik dalam
sistem listrik dan elektronik yang sederhana maupun rumit. Simbol-simbol skematik
digunakan secara luas dalam terbitan-terbitan Caterpilar untuk mengidentifikasi masalah-
masalah yang berhubungan dengan listrik.

Skematik digunakan oleh para teknisi untuk mengetahui bagaimana suatu sistem berfungsi
dan untuk membantu dalam memperbaiki sistem yang telah mengalami kegagalan fungsi.

Simbol-simbol skematik memberikan banyak sekali informasi dalam ruang yang kecil dan
pembacaan simbol-simbol skematik memerlukan keterampilan dan latihan yang sangat tinggi.
Suatu metode langkah demi langkah yang logis dalam menggunakan diagram-diagram
skematik untuk troubleshooting dimulai dengan pemahaman teknisi tentang sistem yang
lengkap.

Fitur-fitur Skematik
Skematik listrik Caterpillar memiliki informasi yang sangat berharga. Informasi tersebut
dicetak pada bagian depan dan belakang skematik. Teknisi harus sangat terampil dalam
membaca dan menginterpretasikan semua informasi yang terkandung di bagian-bagian
skematik.

Beberapa fitur di depan skematik adalah:

 Kode-kode warna untuk mengidentifikasi rangkaian


 Kode-kode singkatan warna
 Keterangan simbol
 Informasi mengenai wiring harness
 Catatan dan kondisi-kondisi skematik
 Grid design untuk lokasi komponen

66 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

 Nomor-nomor part komponen

Garis-garis “berwarna” melambangkan rangkaian alat. Gunakan kode identifikasi warna yang
terletak di skematik untuk mengetahui rangkaian.

Garis-garis tebal “ganda” adalah untuk mengidentifikasi rangkaian dan komponen-komponen


yang terletak di pos operator.

Garis (hitam tipis) digunakan untuk mengidentifikasi alat, kawat, kabel atau komponen.

CATATAN:
Lihat keterangan simbol pada skematika.

Machine Electrical Schematic dengan Format Baru

Format Lama

Format Baru

Gambar 97

Sejumlah mesin Caterpillar menggunakan format baru untuk skematik sistem listrik. Format
baru tersebut disebut PRO/E dan memberikan informasi tambahan untuk kawat, connector,
komponen dan simbol sambungan.

Gambar 97 memperlihatkan format identifikasi kabel yang baru. Label mencakup identifikasi
rangkaian, nomor label kabel (169), kode identifikasi harness (H), nomor kabel dalam harness
(5), kode warna (PK) dan ukuran kabel (18).

CATATAN:
Kode-kode yang diperlihatkan adalah contoh dari sistem identifikasi yang baru. Lihat skematik
listrik yang sesuai untuk rincian lebih lanjut dan informasi yang akurat.

Connector

APLTCL024 67
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Format Lama

Format Baru

Gambar 98
Format identifikasi connector yang baru (Gambar 98) mencakup kode identifikasi harness (H),
mengidentifikasi assembly sebagai connector (C), mengidentifikasi nomor connector dalam
harness (7), dan mencantumkan part number connector (3E3382).

CATATAN:
Kode-kode yang diperlihatkan adalah contoh mengenai sistem identifikasi yang baru. Lihat
skematik listrik yang sesuai untuk rincian lebih lanjut dan informasi yang akurat.

Komponen-komponen
Format Lama

Format Baru

Gambar 99
Gambar 99 menunjukkan metode pemberian label komponen skematik yang lama dan
memperlihatkan nama yang jelas dan part number komponen. Skematik yang digambar
dalam format PRO/E berisikan huruf identifikasi harness (H), kode pemberian seri (P-12)
dimana “P” adalah singkatan dari “part” dan “1” melambangkan posisi harness (bagian nomor
“12” dalam harness “H”, dan nomor bagian komponen (113-8490).

CATATAN:
Kode-kode yang diperlihatkan adalah contoh mengenai sistem identifikasi yang baru. Lihat
skematik listrik yang sesuai untuk rincian lebih lanjut dan informasi yang akurat.

68 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Format PRO/E untuk sambungan-sambungan (splice) menggunakan dua titik penghubung


untuk menunjukkan di bagian mana kabel keluar. Simbol sambungan yang sebelumnya
hanya menggunakan titik (filled-in dot) untuk menunjukkan sambungan.

CATATAN:
Kode-kode yang diperlihatkan adalah contoh mengenai sistem identifikasi yang baru. Lihat
skematik listrik yang sesuai untuk rincian lebih lanjut dan informasi yang akurat.

Beberapa fitur di bagian belakang skematik mencakup:

Simbol-simbol dan identifikasi skematik harness dan kabel listrik


Simbol-simbol dan definisi skematik listrik
Bagan keterangan kabel
 Buku manual service listrik terkait
 Bagan lokasi harness connector
 Spesifikasi-spesifikasi switch mesin dalam posisi “off”
 Lokasi-lokasi harness connector dan komponen mesin, diidentifikasi sebagai garis
bayangan hitam mesin
 Daftar component identifier (CID) dan konversi kode flash
Bagan lokasi komponen
Spesifikasi-spesifikasi resistor dan solenoid
Daftar Failure Mode Identifier (FMI)

TOPIK 5
Digital Multimeter
APLTCL024 69
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

PENGENALAN TERHADAP DIGITAL MULTIMETER

Gambar 100 Digital Multimeter 9U7330

Topik ini mencakup fungsi-fungsi dasar dan pengoperasian digital mulimeter (Gambar 100).
Meskipun teknisi service dapat menggunakan analog multimeter dan mengetes lampu, digital
multimeter melaksanakan pengukuran-pengukuran yang lebih rumit pada sistem elektronik
yang lebih baru. Untuk mempermudah pekerjaan dengan angka-angka yang lebih besar,
digital multimeter menggunakan sistem metrik.

Digital multimeter adalah alat yang sangat akurat dan digunakan untuk mencari nilai yang
sangat tepat untuk besaran tegangan, arus atau resistansi. Digital multimeter diberi tenaga
oleh baterai alkalin 9 Volt dan dilindungi terhadap kotoran, debu dan uap air.

Gambar 101 Digital Multimeter 9U7330

Meter (Gambar 101) memiliki empat bagian utama:

 Liquid-crystal-display

Tombol tekan

 Switch dengan fungsi rotary dial


 Lead meter input

Liquid Crystal Display

70 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Gambar 102 Liquid crystal display pada Digital Multimeter

Tampilan kristal cair (LCD) pada meter (Gambar 102) menggunakan segmen-segmen
tampilan dan indikator. Bacaan digital ditampilkan pada tampilan 4000-count dengan indikasi
muatan kutub () dan penempatan titik desimal otomatis.

Ketika meter dihidupkan (ON), semua segmen tampilan dan indikator (annunciator) tampil
secara singkat selama pengetesan. Tampilan meng-update empat kali per detik, kecuali
ketika bacaan frekuensi dilakukan, maka update adalah tiga kali per detik.

Tampilan analog adalah pointer 32 segmen yang meng-update 40 kali per detik. Segmen-
segmen tampilan memiliki pointer yang “bergulung” di seluruh segmen yang menunjukkan
adanya perubahan pengukuran. Tampilan juga menggunakan indikator untuk menyingkat
berbagai status tampilan (display mode) dan fungsi-fungsi meter.

Tombol Tekan

Gambar 103 Tombol tekan pada digital multimeter

Tombol pada meter (Gambar 103) digunakan untuk melaksanakan fungsi-fungsi tambahan.

Topik ini akan mencakup hanya tombol kisaran (range button). Tombol-tombol tambahan
akan dicakup kemudian dalam kursus karena tombol-tombol ini berlaku untuk jenis
pengukuran yang dilakukan.

Ketika tombol dihidupkan untuk pertama kali dan pengukuran dilakukan, meter secara
otomatis memilih suatu kisaran dan menampilkan kata AUTO di bagian kiri atas. Dengan
menekan tombol kisaran maka akan menempatkan meter dalam mode kisaran manual dan
menampilkan skala kisaran di bagian kanan bawah. Setiap kali tombol kisaran ditekan,
bagian berikutnya akan ditampilkan. Tekan dan tahan tombol kisaran untuk kembali ke mode
kisaran auto (auto range mode).

Tombol berwarna kuning dapat digunakan untuk menerangi bagian belakang tampilan meter.

Rotary Switch

APLTCL024 71
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Gambar 104 Rotary Switch


Berbagai fungsi meter dipilih dengan memutar rotary switch pada meter (Gambar 104).
Setiap kali rotary switch digerakkan dari posisi OFF ke penyetelan fungsi, semua segmen dan
indikator tampilan menyala sebagai bagian dari pengetesan otomatis rutin. Dengan
menggerakkan meter sesuai dengan arah jarum jam dari tombol OFF, ketiga posisi pertama
pada rotary switch digunakan untuk mengukur voltase arus bolak balik (AC), voltase langsung
(DC) dan DC millivolt. Posisi atas digunakan untuk mengukur resistansi. Posisi berikutnya
akan memungkinkan meter untuk memeriksa diode. Dua posisi terakhir digunakan untuk
mengukur arus AC dan DC dalam Amper, mili-Amper dan mikro-Amper.

Meter Lead Input

Gambar 105 Multimeter Input Jack


Bergantung pada pengukuran yang akan dilakukan, meter lead harus ditempatkan dalam
terminal-terminal yang benar (Gambar 105). Perhatikan bagian dalam terminal-terminal input
diberi kode warna merah atau hitam. Lead positif dapat diarahkan pada input-input merah
mana pun.

COM atau terminal umum digunakan untuk sebagian besar pengukuran. Lead berwarna
hitam atau negatif akan selalu berada dalam terminal COM. Terminal input pertama, pada
bagian paling kiri meter adalah untuk mengukur Amper. Input ini dipasang fuse pada 10
Amper.

Posisi berikutnya ke kanan adalah untuk mengukur miliamper atau mikroamper. Tidak lebih
dari 400 miliamper dapat diukur ketika rotary switch berada dalam posisi ini. Apabila tidak
yakin mengenai amper suatu rangkaian, mulailah dengan lead berwarna merah pada meter
dalam input jack 10 amper (kisaran tertinggi).

Terminal input pada bagian kanan meter adalah untuk mengukur voltase, resistansi dan
pengetesan diode.

Overload Display Indicator

72 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Gambar 106 Overload Display


Saat melakukan pengukuran, tampilan OL akan terlihat (Gambar 106). OL menunjukkan
bahwa nilai yang sedang diukur berada diluar batas kisaran yang dipilih. Kondisi-kondisi
berikut dapat mengarah pada tampilan kelebihan beban (overload display):

 Dalam kisaran auto (auto-range), bacaan resistansi tinggi menunjukkan rangkaian


terbuka.
 Dalam kisaran manual (manual range), bacaan resistansi tinggi menunjukkan
rangkaian terbuka atau skala yang tidak benar dipilih

Dalam kisaran manual, bacaan voltase yang melampaui kisaran dipilih.

Input Terminal dan Batasan-batasan


Tabel 7

Fungsi Bacaan Min Bacaan Maks Input Maks


AC Volt 0.01mV 1000 V 1000 V
DC Volt 0.0001V 1000 V 1000 V
mVolt 0.01mV 400.0 mV 1000 V
Ohm 0.01 40.00 M 1000 V
AC/DC Amp 1.0mA 10.0 A 600 V
0.01mA 400.0 mA 600 V
mA/A
0.1 4000 A 600 V

Tabel 7 memperlihatkan fungsi-fungsi meter, bacaan tampilan minimum, bacaan tampilan


maksimum dan input maksimum untuk Digital Multimeter 9U7330.

Mengukur Tegangan AC/DC

APLTCL024 73
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Gambar 107 Digital Multimeter 9U7330


Ketika menggunakan multimeter untuk melakukan pengukuran voltase, penting untuk diingat
bahwa voltmeter harus selalu dihubungkan secara paralel dengan beban atau rangkaian
yang sedang dites. Keakuratan multimeter 9U7330 adalah kira-kira 0.01% dalam lima
kisaran voltase AC/DC dengan impedansi input kira-kira 10 mv ketika dihubungkan secara
paralel.

Untuk mengukur voltase, lakukan langkah-langkah berikut:

Pastikan rangkaian dalam keadaan menyala (ON).


 Tempatkan lead hitam meter pada COM input port dan lead merah meter pada
Volt/OHM input port.
Tempatkan rotary switch dalam posisi AC atau DC yang diinginkan.
 Tempatkan lead hitam meter pada bagian rendah (low) atau return side komponen
atau rangkaian yang sedang diukur
 Tempatkan lead merah meter pada bagian bertegangan tinggi (high) atau bagian
positif dari komponen atau rangkaian yang sedang diukur.

Mengukur Penurunan Tegangan

74 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Gambar 108 Mengukur penurunan tegangan


Perhatikan rangkaian dalam Gambar 108. Kabel pengetesan (test lead) dihubungkan secara
paralel pada beban rangkaian (circuit load). Dengan sumber daya 12 Volt yang dihubungkan
ke beban, meter harus membaca penurunan tegangan sama dengan tegangan sumber atau
12 Volt.

Apabila meter membaca penurunan tegangan kurang dari 12 Volt, ini menunjukkan bahwa
resistansi yang tidak diinginkan terdapat di dalam rangkaian. Suatu proses yang logis adalah
dengan mengukur penurunan tegangan di switch contact tertutup. Apabila terdapat bacaan
tegangan pada switch ini, maka ini menunjukkan bahwa switch contact mengalami
kerusakan, sehingga switch harus diganti.

CATATAN:
Dalam pengukuran yang sesungguhnya, bacaan meter tidak akan sama persis dengan
voltase sumber power, karena kabel masing-masing akan memberikan sedikit resistansi.
Dalam kebanyakan aplikasi praktek, penurunan voltase 0.1 Volt adalah angka yang dapat
diterima untuk kondisi-kondisi kabel rangkaian normal.

Digital multimeter 9U7330 adalah alat pengukur dengan resistansi tinggi. Ini berarti bahwa
alat pengukur ini tidak akan meningkatkan aliran arus secara signifikan di dalam rangkaian
yang sedang diukur. Pengukuran voltase harus selalu dilakukan dengan rangkaian dalam
keadaan memiliki power.

Digital Multimeter 9U7330 adalah ideal untuk digunakan dalam rangkaian-rangkaian yang
dikontrol oleh peralatan padat seperti komponen-komponen elektronik, komputer dan
mikroprosesor.

Mengukur Arus AC/DC

APLTCL024 75
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Gambar 109 Digital Multimeter 9U7330

Ketika menggunakan multimeter untuk melakukan pengukuran arus, meter probe harus
dihubungkan secara SERI dengan beban (load) atau rangkaian yang sedang dites. Untuk
mengubah di antara pengukuran arus bolak balik (AC) dan arus searah (DC), gunakan
tombol tekan BIRU (Gambar 109).

Ketika mengukur arus, internal shunt resistor pada meter akan menghasilkan tegangan di
terminal meter yang disebut “tegangan beban”. Arus yang dihasilkan tegangan beban ini
sangat rendah, tetapi bisa saja mempengaruhi ketepatan pengukuran.

Ketika mengukur aliran arus, multimeter Fluke 87 dirancang dengan resistansi rendah untuk
mencegah agar tidak menimbulkan dampak terhadap aliran arus di dalam rangkaian. Ketika
mengukur arus di dalam rangkaian, selalu mulai dengan lead merah multimeter di dalam Amp
input (10A fused) pada meter. Hubungkan lead merah ke dalam mA/A input hanya setelah
diketahui arus berada di bawah tingkat arus maksimum pada input mA/A (400 mA).

Meter memiliki “buffer” yang memungkinkannya untuk mengukur dengan cepat aliran arus
yang lebih tinggi dari 10A. Buffer ini dirancang untuk menangani “lonjakan” arus ketika
rangkaian dihidupkan pertama kali. Meter ini sebetulnya bisa membaca arus sampai 20
Amper untuk jangka waktu tidak lebih dari 30 detik.

CATATAN:
Lead harus selalu dihubungkan dalam SERI dengan beban atau rangkaian ketika mengukur
aliran arus.

Mengukur Arus

76 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Gambar 110 Mengukur Aliran Arus


Untuk mengukur arus (Gambar 110), lakukan langkah-langkah berikut:

 Tempatkan multimeter input lead berwarna hitam di dalam COM port dan input lead
merah di dalam A (Amp) port.
 Tempatkan Rotary Switch pada posisi mA/A
 Bukalah rangkaian yang akan dites, dianjurkan dengan “menarik” fuse, atau dengan
“membuka” switch.
 Tempatkan lead dalam SERI dengan rangkaian, sehingga amper rangkaian mengalir
melalui meter.
 Gunakan power pada rangkaian.

CATATAN:
Apabila aliran arus melampaui tingkat fuse di dalam meter, fuse akan “membuka”.

Mengukur Resistansi

APLTCL024 77
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Gambar 111 Mengukur Resistansi


Ketika menggunakan multimeter untuk mengukur resistansi (Gambar 111), adalah perlu untuk
mematikan daya listrik pada rangkaian dan membuang muatan semua capacitor sebelum
mencoba melakukan pengukuran di dalam rangkaian. Apabila masih terdapat tegangan
eksternal di seluruh komponen yang sedang dites, maka mustahil untuk mendapatkan
pengukuran yang akurat.

Digital multimeter mengukur resistansi dengan melewati arus yang sudah diketahui melalui
rangkaian atau komponen dan mengukur penurunan tegangan masing-masing. Meter
kemudian menghitung secara internal resistansi yang menggunakan rumus Hukum Ohm R =
E  I. Penting untuk diingat, resistansi yang diperlihatkan oleh meter adalah total resistansi
melalui semua kemungkinan jalur di antara dua pengetesan meter (meter probe). Agar dapat
mengukur sebagian besar rangkaian atau komponen secara akurat, maka perlu mengisolasi
rangkaian atau komponen dari jalur-jalur lain.

Selain itu, resistansi dari test lead dapat mempengaruhi keakuratan ketika meter berada pada
kisaran terendahnya (400 Ohm). Kesalahan yang diantisipasi adalah kira-kira 0.1 hingga 0.2
Ohm untuk pasangan test lead standar. Untuk mengetahui kesalahan yang sesungguhnya,
pasanglah test lead bersama dan bacalah nilai yang ditampilkan pada meter. Gunakan (REL)
mode pada 9U7330 untuk mengurangi secara otomatis resistansi lead dari pengukuran yang
sesungguhnya.

Untuk mengukur resistansi secara akurat, ikuti langkah-langkah berikut:

Pastikan daya pada rangkaian atau komponen dimatikan (OFF).


 Tempatkan lead merah di dalam jack yang berlabel Volt/Ohm dan lead hitam di dalam
jack yang bertanda COM.
 Tempatkan rotary selector di dalam posisi Ω.
 Tempatkan lead meter MENYILANG pada komponen atau rangkaian yang sedang
diukur.

CATATAN:
Penting untuk diingat agar jari-jari Anda tidak menyentuh bagian-bagian ujung meter lead
ketika melaksanakan pengukuran resistansi. Resistansi badan anda dapat mempengaruhi
pengukuran.

78 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

APLTCL024 79
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

TOPIK 6
Kegagalan Fungsi Rangkaian /
Circuit Fault
KEGAGALAN FUNGSI RANGKAIAN / CIRCUIT FAULT
Topik ini menguraikan kegagalan fungsi pada rangkaian seri, paralel dan seri-paralel.
Kegagalan fungsi pada rangkaian dapat diperlihatkan pada alat bantu pelatihan atau pada
kendaraan.

Ada beberapa cara dimana rangkaian dapat mengalami kegagalan fungsi:

 Terbuka (Open)
 Hubung singkat (Short)
 Rangkaian yang Dibumikan (Ground)
 Resistansi tinggi (High resistance)
 Intermittence

Terbuka (Open)

Gambar 112 Rangkaian Terbuka


Keadaan “terbuka” di bagian mana pun dalam suatu rangkaian dapat mengakibatkan tidak
ada aliran arus di dalam rangkaian seri atau bagian dari rangkaian paralel. Rangkaian yang
terbuka dapat diakibatkan oleh komponen yang mengalami kegagalan fungsi misalnya
switch, fuse, atau kabel putus serta connector rusak. Lokasi fisik rangkaian yang “terbuka”
menentukan bagaimana rangkaian akan terbaca.

Gambar 112 memperlihatkan switch yang berfungsi sebagai rangkaian yang terbuka,
sehingga tidak ada aliran melalui dua beban. Troubleshooting pada rangkaian yang terbuka
mudah dilakukan menggunakan multimeter dengan mengukur voltase sumber. Apabila
voltase sumber tersedia pada sambungan di depan switch dan tidak tersedia pada bagian
switch yang bermuatan, maka contact akan membuka. Apabila tersedia voltase pada bagian
beban (load side) maka perlu untuk terus memeriksa rangkaian sampai keadaan terbuka
teridentifikasi.

80 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Dalam rangkaian paralel, mengidentifikasi keadaan terbuka bergantung pada di mana lokasi
tersebut terjadi. Apabila terjadi di dalam kabel utama, maka tidak satu beban atau komponen
pun yang akan berfungsi. Akibatnya, semua cabang paralel tidak akan beroperasi. Selain itu,
keadaan terbuka di dalam jalur tanah kembali (return ground path) akan memiliki dampak
yang sama seperti keadaan terbuka di dalam kabel utama.

Gambar 113 Keadaan Terbuka (open) di Kabel Utama & Cabang Paralel
Apabila terjadi keadaan terbuka di salah satu cabang (branch) di bawah kabel utama, hanya
beban (load) yang terdapat pada cabang tersebut yang terkena dampak. Semua beban
cabang lainnya akan beroperasi secara normal. Gambar 113 memperlihatkan sebuah contoh
keadaan terbuka di dalam kabel utama dan dalam cabang paralel.

Ketika melakukan identifikasi pada rangkaian yang terbuka, hasilnya biasanya bahwa
komponen mengalami kegagalan fungsi. Karena kebanyakan rangkaian dilindungi dengan
sejenis fuse atau alat pelindung rangkaian, maka dianjurkan bahwa fuse atau alat tersebut
diperiksa secara visual. Apabila pemeriksaan visual tidak mengungkapkan adanya kondisi
terbuka, lepaskan alat tersebut dan lakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan bahwa
alat berfungsi dengan baik.

Kemungkinan besar tempat lainnya yang harus diperiksa untuk mengetahui keadaan terbuka
adalah pada komponen itu sendiri. Dengan menggunakan multimeter dan skematik listrik
akan mengetahui apakah sistem atau voltase sumber tersedia atau tidak. Apabila voltase
tidak tersedia pada komponen, langkah selanjutnya adalah menentukan perangkat listrik lain
apa, misalnya switch atau connector, yang tersedia di dalam jalur rangkaian. Pisahkan
peralatan tersebut, mulai dari lokasi termudah dan terus ke arah sumber voltase.

Hubung Singkat (Short)

Hubung singkat di dalam suatu rangkaian adalah hubungan listrik langsung di antara dua titik,
biasanya disertai dengan resistansi sangat rendah terhadap aliran arus. Hal ini sering kali
menjelaskan adanya hubungan listrik yang tidak diinginkan atau tidak benar dan dapat
menarik arus yang lebih tinggi daripada yang diharapkan. Dalam menjelaskan kegagalan
fungsi yang disebabkan oleh hubung singkat listrik, jenis-jenis hubung singkat biasanya
diidentifikasi sebagai “hubung singkat pada tanah” atau “hubung singkat pada daya”.

Hubung singkat pada tanah terjadi ketika aliran arus dihubungkan ke tanah sebelum
waktunya. Hal ini biasanya terjadi ketika isolasi kabel rusak dan konduktor benar-benar
terkena kontak dengan body mesin (machine ground). Dampak hubung singkat terhadap
tanah tergantung pada rancangan rangkaian dan lokasinya dalam kaitannya dengan
komponen-komponen rangkaian lainnya, misalnya peralatan pelindung, switch, beban, dll.

APLTCL024 81
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Gambar 114 Hubung singkat sebelum beban rangkaian

Gambar 114 memperlihatkan hubung singkat yang terjadi yang terletak setelah peralatan
pelindung dan switch, tetapi sebelum beban rangkaian (lampu). Dalam contoh ini, jalur
resistansi rendah ke tanah terjadi setiap kali switch dihidupkan dan voltase sumber tersedia.
Hasil dari jalur yang tidak diinginkan ini akan mengakibatkan sekering “putus” (atau pemutus
arus mengalami trip) ketika switch dihidupkan.

Gambar 115 Hubung singkat sebelum switch


Gambar 115 memperlihatkan hubung singkat ke tanah yang terjadi sebelum switch. Kondisi
ini sering disebut sebagai “hubung singkat mati” (dead short). Dalam situasi ini, sekering
(fuse) akan “putus” setiap kali voltase rangkaian dialirkan.

82 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Gambar 116 Hubung singkat sebelum alat pengontrol

Hubung singkat pada daya atau suplai daya terjadi ketika satu rangkaian dipasang pada
rangkaian lainnya (Gambar 116). Gejala-gejala hubung singkat terhadap daya listrik sekali
lagi tergantung pada lokasi hubung singkat. Akibat dari kondisi jenis ini umumnya
menyebabkan satu rangkaian atau kedua rangkaian tidak beroperasi dengan semestinya,
misalnya ada komponen yang dialiri listrik padahal tidak seharusnya demikian. Kabel-kabel
yang aus atau rusak biasanya merupakan akar penyebab dari kondisi ini. Juga, kondisi ini
jarang menyebalan peralatan pelindung “membuka” atau merusak komponen-komponen lain.

Rangkaian yang Dibumikan (Ground)


Rangkaian yang mengalami ground biasanya mengakibatkan komponen tidak berfungsi.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kondisi yang mengalami ground menunjukkan
bahwa rangkaian memiliki jalur yang tidak diinginkan ke rangka mesin. Sebagaimana telah
dinyatakan, dampak terhadap rangkaian ditentukan oleh di mana kondisi ground terjadi.

Resistansi Tinggi
Kegagalan fungsi pada rangkaian juga terjadi ketika tingkat resistansi menjadi terlalu tinggi.
Dampak terhadap rangkaian biasanya menyebabkan komponen-komponen tidak berfungsi
atau komponen tidak berfungsi sesuai dengan spesifikasi. Penyebab umum dari resistansi
tinggi adalah peningkatan korosi atau kotoran pada sambungan dan contact.

Intermittence
Kondisi intermittence terjadi ketika contact atau sambungan-sambungan menjadi longgar
atau ketika bagian-bagian komponen internal rusak. Masalah ini biasanya mengakibatkan
lampu berkelap-kelip, atau komponen-komponen berfungsi sebentar-sebentar. Masalah ini
biasanya disebabkan oleh adanya getaran atau mesin yang bergerak, dan tidak bisa
diidentifikasi dengan mudah karena kondisi ini cenderung membaik sendiri ketika mesin
dihentikan.

APLTCL024 83
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

TOPIK 7
Mematri / Soldering
MEMATERI / SOLDERING
Memateri adalah proses menyambung dua logam dengan menggunakan campuran pateri.

Meskipun sambungan listrik dapat dilakukan di antara dua kabel yang dijepit, mungkin hal ini
tidak sempurna atau cacat. Pematrian menciptakan sambungan listrik yang kuat dan dapat
diandalkan.

Proses pematrian bergantung pada pateri yang meleleh yang mengalir ke dalam semua cacat
yang terdapat pada permukaan logam yang akan dipateri. Ketika dua potong logam dipateri
bersama, lapisan tipis pateri menempel di antara kedua potong logam tersebut dan membuat
sambungan listrik.

Pateri adalah campuran antara timah dan timbal dan biasanya mengandung flux pateri.

Tindakan Pencegahan untuk Keselamatan


Soldering gun atau iron beroperasi pada temperatur yang cukup tinggi untuk menyebabkan
luka bakar yang serius. Patuhilah tindakan-tindakan pencegahan untuk keselamatan berikut:

1. Jangan sampai pateri panas tersemprot ke udara misalnya dengan menggerak-


gerakkan hot gun atau iron atau sambungan yang dipateri panas.
2. Pastikan untuk selalu memegang soldering gun atau iron pada gagang yang
berisolasi. Jangan memegang bagian logam yang tidak berisolasi.
3. Jangan membiarkan bagian logam dari soldering gun atau iron bertumpu atau
terkena kontak dengan bahan-bahan mudah terbakar. Bagian logam harus selalu
diletakkan pada tiang pateri (soldering stand) ketika tidak digunakan.
Jangan memakai pakaian yang terbuat dari nilon atau plastik. Pateri akan membakar dan
membuat pakaian dari jenis bahan ini berlubang.

4. Bagian ujung besi pateri (soldering iron tip) harus dalam keadaan sangat panas agar
dapat melelehkan pateri. Apabila terkena kontak dengan ujung pateri maka akan
menyebabkan luka bakar pada kulit.
Jangan menghirup asap yang keluar saat terjadi proses pematrian. Asap ini dapat
menyebabkan masalah sistem pernafasan.

5. Apabila soldering iron panas akibat aliran listrik, jangan menggunakannya saat berdiri
di dalam air atau alat pendingin mesin.
Jangan menggunakan pateri pada rangkaian listrik yang beraliran listrik.
Pastikan bahwa semua prosedur perundang-undangan dan keselamatan diri dipahami dan
dipatuhi ketika melaksanakan tugas-tugas pematrian.

SIFAT-SIFAT PATERI / PROPERTIES OF SOLDER


Pateri adalah logam campuran, yang terbuat dari campuran antara timah dan timbal dalam
perbandingan yang berbeda. Perbandingan ini biasanya ditandai pada berbagai jenis pateri
yang tersedia.

Pateri dengan perbandingan lebih banyak timah/timbal, tidak akan meleleh seketika. Pateri
jenis 50/50 mulai meleleh pada temperatur 183 0C (3610F), tetapi belum meleleh sepenuhnya

84 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

sebelum temperatur mencapai 2160C (4200F). Di antara dua temperatur ini, pateri berada
dalam keadaan plastik atau semi-cair.

Kisaran plastik pateri berbeda-beda, bergantung pada rasio timah dengan timbal. Pateri
dengan perbandingan 60/40 (60% timah / 40% timbal), kisarannya jauh lebih kecil daripada
untuk pateri 50/50. Pateri dengan rasio 63/37, yang dikenal sebagai pateri eutectic pada
dasarnya tidak memiliki kisaran plastik, dan meleleh hampir seketika pada temperatur 183 0C
(3610F).

Pateri yang paling umum digunakan untuk pematrian dengan tangan dalam pekerjaan
perbaikan listrik adalah jenis pateri dengan rasio 60/40 dan jenis pateri dengan rasio 63/37.
Karena kisaran plastik jenis 60/40, maka harus berhati-hati untuk tidak memindahkan
elemen-elemen sambungan selama masa pendinginan. Gerakan apa pun dapat
menyebabkan masalah yang dikenal sebagai sambungan yang terganggu (disturbed joint).
Sambungan yang terganggu memiliki tampilan yang kasar, tidak beraturan dan terlihat
kusam, tidak cerah dan tidak mengkilat. Sambungan pateri yang terganggu tidak dapat
diandalkan dan mungkin akan memerlukan pematrian ulang.

Wetting Action

Gambar 117 Wetting terjadi ketika pateri yang meleleh menembus


suatu permukaan dari tembaga, sehingga membentuk immediate bond.
Ketika pateri panas (hot solder) terkena kontak dengan permukaan tembaga, reaksi larutan
logam terjadi. Pateri menjadi larut dan menembus permukaan tembaga. Molekul-molekul
pateri dan tembaga bercampur untuk membentuk campuran baru, yaitu campuran yang
sebagian tembaga dan sebagian pateri. Reaksi larutan ini disebut wetting dan membentuk
pengikatan antar-logam di antara bagian-bagian logam (Gambar 117). Wetting hanya dapat
terjadi apabila permukaan tembaga bebas dari kontaminasi dan dari lapisan oksida yang
terbentuk ketika logam terkena udara. Pateri dan permukaan yang dikerjakan harus
mencapai temperatur yang diperlukan sebelum mencoba memateri.

Meskipun permukaan yang akan dipateri terlihat bersih, akan selalu ada kemungkinan lapisan
tipis oksida yang menutupinya. Agar penyatuan pateri dapat berjalan dengan baik, oksida di
permukaan harus dibersihkan saat berlangsung proses pematrian dengan menggunakan flux.

Flux

Sambungan-sambungan pateri yang baik hanya dapat diperoleh apabila permukaan yang
akan dipateri benar-benar bersih. Larutan dapat digunakan untuk membersihkan permukaan
sebelum melakukan pematrian tetapi ini tidak cukup karena oksidasi di atas permukaan
logam yang dipanaskan terbentuk dengan sangat cepat. Untuk mengatasi lapisan oksidasi
ini, maka perlu menggunakan bahan-bahan yang disebut flux. Flux terdiri dari rosin alami
atau sintetis dan kadang-kadang ditambah dengan bahan aditif kimia yang disebut activator.

APLTCL024 85
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Fungsi flux adalah untuk membersihkan oksida dan menjaganya tetap bersih selama proses
pematrian. Hal ini dicapai akibat reaksi flux yang sangat korosif pada temperatur leleh pateri
dan membuat flux mampu membersihkan oksida logam dengan cepat. Akan tetapi, dalam
keadaan tidak dipanaskan, rosin flux tidak korosif dan tidak memiliki daya konduksi sehingga
tidak akan mempengaruhi rangkaian. Adalah reaksi flux yang membersihkan/menghilangkan
oksida, dan juga mencegah terbentuknya oksida baru yang memungkinkan pateri membentuk
pengikatan intermetallic yang diinginkan.
Flux harus dilelehkan pada temperatur lebih rendah dari temperatur leleh pateri sehingga flux
dapat melakukan tugasnya sebelum terjadi pematrian. Flux menguap dengan sangat cepat
sehingga flux harus dilelehkan untuk dialirkan ke permukaan bagian yang dikerjakan dan
bukan hanya sekedar diuapkan oleh ujung hot iron untuk memberikan manfaat penuh dari
tindakan fluxing. Ada berbagai macam flux tersedia untuk banyak tujuan dan aplikasi. Jenis-
jenis yang paling lazim adalah: Rosin – Tidak perlu dibersihkan, Rosin – Dapat diaktifkan
dengan mudah dan larut dalam air.

Ketika digunakan, flux cair harus diaplikasikan dalam lapisan yang tipis dan merata pada
permukaan-permukaan yang disambung dan sebelum diberikan panas. Cored wire solder
dan solder paste harus ditempatkan dalam posisi sedemikian rupa sehingga flux dapat
mengalir dan menutupi sambungan-sambungan saat pateri meleleh. Flux harus diaplikasikan
sehingga tidak terjadi kerusakan pada bagian-bagian dan bahan-bahan di sekeliling.

Soldering Iron
Soldering iron dibuat dalam berbagai ukuran dan bentuk. Permukaan ujung soldering iron
harus terus menerus dilapisi dengan timah untuk memastikan agar dapat terjadi pemindahan
panas yang baik dan untuk menghindari pemindahan kotoran-kotoran pada sambungan
pateri.

Sebelum menggunakan soldering iron ujungnya harus dibersihkan dengan menyekanya


menggunakan sponge basah. Ketika tidak digunakan, iron (mata solder) harus tetap berada
dalam holder-nya dengan ujungnya dalam keadaan bersih dan dilapisi dengan pateri dalam
jumlah kecil.

Mengontrol Panas
Mengontrol temperatur soldering iron tip bukan merupakan unsur penting dalam pematrian.
Unsur penting adalah mengontrol siklus panas pekerjaan. Berapa cepat pekerjaan menjadi
panas, berapa panasnya, dan berapa lama pekerjaan tetap panas adalah unsur yang perlu
dikontrol untuk memastikan hasil sambungan pateri yang baik. Pemilihan ukuran batang
solder yang benar, dan ukuran tip atau mata solder yang benar, adalah faktor penting dalam
mengontrol panas.

Thermal Mass
Faktor pertama yang perlu dipertimbangkan ketika memateri adalah massa panas (thermal
mass) relatif dari sambungan yang akan dipateri. Massa ini dapat berbeda-beda pada kisaran
yang lebar.

Setiap sambungan memiliki massa panasnya masing-masing dan bagaimana gabungan


massa ini dibandingkan dengan massa iron tip (mata solder) akan menentukan waktu dan
kenaikan temperatur bagian yang dipateri.

Kondisi Permukaan
Faktor penting kedua ketika memateri adalah kondisi permukaan. Apabila ada oksida atau
contaminant lainnya yang menutupi pad atau lead, maka akan terdapat hambatan terhadap
aliran panas. Meskipun iron tip memiliki ukuran dan temperatur yang benar, iron tip ini
mungkin tidak dapat menyediakan panas yang cukup pada sambungan untuk melelehkan
pateri.

86 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Thermal Linkage

Gambar 118 Minimal thermal linkage akibat pateri


yang tidak cukup di antara pad dan soldering iron tip
Faktor ketiga yang perlu dipertimbangkan adalah thermal linkage. Ini adalah bidang kontak di
antara iron tip dan pekerjaan.

Gambar 118 memperlihatkan gambar soldering iron tip yang sedang memateri sebuah lead
komponen. Panas ditransfer melalui area kontak kecil di antara soldering iron tip dan pad.
Area thermal linkage ini adalah kecil.

Gambar 119 Solder bridge memberikan thermal linkage untuk


mentransfer panas ke dalam pad dan lead komponen
Gambar 119 juga memperlihatkan gambar soldering iron tip yang sedang memateri lead
komponen. Dalam kasus ini, area kontak lebih besar dengan menempatkan pateri pada titik
kontak dalam jumlah kecil. Tip ini juga terkena kontak dengan pad dan komponen sehingga
meningkatkan thermal linkage lebih lanjut. Solder bridge ini memberikan thermal linkage dan
memastikan transfer panas secara cepat pada bidang pekerjaan.

Melakukan Pematrian / Applying Solder


Pada umumnya, soldering iron tip harus diaplikasikan pada titik massa maksimum
sambungan. Hal ini akan memungkinkan terjadinya peningkatan thermal yang cepat di
bagian-bagian yang dipateri. Pateri yang meleleh selalu mengalir dari area yang lebih
dingin ke area yang lebih panas.

Sebelum pateri diaplikasikan, temperatur permukaan bagian-bagian yang sedang dipateri


harus ditinggikan di atas titik leleh pateri. Jangan melelehkan pateri pada iron tip dan
membiarkannya mengalir ke permukaan yang lebih dingin dari temperatur didih pateri. Pateri
yang diaplikasikan pada permukaan yang bersih, diaplikasikan dengan flux dan yang
dipanaskan dengan benar akan meleleh dan mengalir tanpa kontak langsung dengan sumber
panas dan memberikan permukaan yang mulus dan rata, dan membentuk bagian pinggir
yang tipis. Pematrian yang tidak benar akan memperlihatkan bentuk yang lebih tebal, tidak
beraturan dan tidak rata. Agar memiliki sambungan pateri yang kuat, bagian-bagian yang
sedang dipateri harus ditahan di tempatnya sampai pateri menjadi padat.

APLTCL024 87
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Apabila memungkinkan, gunakan pateri pada bagian atas sambungan sehingga permukaan
sambungan dan bukan iron yang akan melelehkan pateri, yang akan memungkinkan gravitasi
membantu pateri mengalir. Memilih cored solder dengan ukuran diameter yang benar akan
membantu mengontrol jumlah pateri yang digunakan pada sambungan. Gunakan diameter
kecil untuk sambungan kecil, dan diameter besar untuk sambungan besar.

Pembersihan setelah Solder

Ketika diperlukan pembersihan, sisa flux harus dibersihkan secepat mungkin, tetapi tidak
boleh lebih dari satu jam setelah memateri. Sejumlah flux mungkin memerlukan tindakan
pembersihan yang lebih segera untuk mempermudah pembersihan yang memadai. Cara-
cara mekanis misalnya dengan menggoyang-goyangkan, menyemprot, menyikat dan
metode-metode aplikasi lainnya dapat digunakan bersama dengan larutan pembersih.

Larutan pembersih, larutan dan metode-metode yang digunakan tidak boleh mempengaruhi
bagian-bagian, sambungan, dan material yang sedang dibersihkan. Setelah melakukan
pembersihan, keringkan area yang dipateri dengan secukupnya, dengan memastikan bahwa
jari dan tangan tidak terkena kontak dengan permukaan yang panas.

Solder Ulang

Haruslah berhati-hati untuk menghindari perlunya melakukan pematrian ulang. Ketika perlu
melakukan pematrian ulang, standar-standar kualitas untuk sambungan yang dipateri ulang
harus sama dengan sambungan semula.

Sambungan pateri dalam keadaan dingin atau rusak biasanya hanya memerlukan
pemanasan ulang dan pengaliran kembali pateri dengan ditambah flux dalam jumlah yang
sesuai. Apabila pemanasan ulang tidak memperbaiki kondisi yang rusak, pateri harus
dibersihkan dan sambungan dipateri kembali.

Kualitas Pekerjaan / Quality of Work

Gambar 120 Pateri menyatu dengan permukaan yang


dipateri, sehingga membentuk sudut kontak yang kecil

Sambungan pateri harus memiliki bentuk yang mulus dan berkilau seperti satin. Sambungan
harus bebas dari goresan-goresan, ujung yang tajam, kerikil halus, longgar, memar, atau
pekerjaan-pekerjaan yang memberikan hasil buruk lainnya. Bekas-bekas probe dari test pin
dapat diterima asalkan tanda-tanda tersebut tidak mempengaruhi keutuhan sambungan
pateri.

Sambungan pateri yang dapat diterima harus memperlihatkan bukti adanya wetting dan
sambungan yang kuat ketika pateri menyatu dengan permukaan yang dipateri. Pateri harus
membentuk sudut kontak kecil, yang menunjukkan adanya penyatuan metalurgi dan
kesinambungan metalik dari pateri ke permukaan (Gambar 120).

Celah yang bersih dan mulus atau bagian permukaan tidak rata di fillet atau lapisan pateri
dapat diterima. Transisi yang mulus dari pad ke lead komponen harus terlihat jelas.

88 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Ketika memateri, ikutilah pedoman-pedoman berikut:


 Gunakan perkakas pemateri untuk memanaskan terminal atau clip. Perkakas ini akan
mentransfer panas melalui daya konduksi ke kabel, yang akan menjadi cukup panas
untuk melelehkan pateri. Jangan memanaskan pateri langsung.
 Pastikan bahwa terdapat solder fillet di antara core (konduktor) dan terminal atau clip,
tetapi tidak pada insulator apabila menggunakan clip. Pastikan bahwa pateri mencakup
konduktor yang terbuka, dan semua clip.
Apabila memateri di sekitar terminal, pastikan pateri mencakup konduktor, tetapi tidak semua
bagian konduktor. Mungkin akan membantu apabila memiringkan ujung terminal kabel yang
sedang diperbaiki sedikit ke atas untuk mencegah agar pateri tidak mengalir ke terminal.
Jangan menggunakan terlalu banyak pateri sehingga helaian kabel masing-masing tidak
terlihat.
Jangan membiarkan perkakas pemateri membakar terminal atau isolasi.
 Jangan meninggalkan ujung-ujung pateri yang tajam, ini dapat menyobek pita (tape)
yang digunakan untuk mengisolasi perbaikan.
Jangan meninggalkan helaian-helaian kabel menonjol dari titik yang disolder, atau menonjol
pada insulator.
Jangan memateri kabel di dalam rangakaian yang beraliran listrik. Selalu putuskan hubungan
daya listrik dari kabel dan kemudian lakukan perbaikan.

Perkakas / Tools

Perkakas berikut dianjurkan untuk digunakan ketika mempersiapkan dan memateri kabel atau
sambungan:

 Diagonal pliers, yang lazim disebut sebagai side cutter, digunakan untuk memotong
kabel lunak dan lead pada komponen-komponen. Perkakas ini tidak boleh digunakan
untuk memotong logam keras seperti besi atau baja.
 Long-nose atau needle-nose pliers, digunakan untuk menahan kabel sehingga ujung
yang dikelupaskan dapat dipuntir di sekeliling terminal post, dimasukkan ke dalam
terminal eye.
 Wire stripper digunakan untuk membuang isolasi dari kabel pengait (hook-up wire).
Ada berbagai jenis stripper, yang berkisar antara jenis sederhana yang terdapat pada
diagonal plier hingga stripper yang lebih otomatis dengan berbagai ukuran yang dapat
mengelupas isolasi dari berbagai diameter.
 Soldering iron adalah perkakas standar dalam industri yang digunakan untuk
memateri kabel bersama. Ada banyak jenis perkakas yang digunakan untuk tujuan ini,
misalnya soldering gun, jenis pensil, dll. Soldering iron diklasifikasikan berdasarkan
jumlah daya yang dikeluarkannya, yang dengan demikian juga diklasifikasikan secara
tidak langsung berdasarkan jumlah panas yang dapat dihasilkannya. Gun dengan voltase
100 hingga 125 Watt adalah ukuran soldering gun yang paling populer. Jenis pekerjaan
akan menentukan berapa ukuran iron yang harus digunakan.
 Heat sink digunakan untuk mencegah panas yang berlebihan (overheating) saat
memateri atau melepas patrian bagian-bagian elektronik yang sensitif terhadap panas.
Heat sink umumnya berupa clip yang dipasang pada lead di antara body suatu
komponen dan titik terminal dimana panas diaplikasikan. Perkakas ini menyerap dan
mengurangi jumlah panas yang dikonduksi oleh komponen.
 Desoldering tool adalah perkakas yang menyederhanakan pekerjaan membersihkan
lubang-lubang pateri dari pateri papan yang ditandai dengan goresan ketika lead
komponen dibersihkan dari lubang-lubangnya. Lubang-lubang tersebut harus bebas dari
pateri sebelum terminal komponen baru dapat dimasukkan.

APLTCL024 89
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Persiapan Kabel / Wire Preparation


Dua kabel atau lebih yang memberikan jalur daya konduksi untuk listrik harus dihubungkan
secara listrik. Ini berarti bahwa permukaan kabel yang tidak diisolasi pada satu kabel harus
dihubungan secara mekanis pada permukaan kabel lainnya yang tidak diisolasi. Untuk
memastikan bahwa kabel-kabel tidak terpisah, atau hubungan mengalami korosi, kabel-kabel
tersebut dipateri di bagian sambungan (junction).

Sebelum kabel-kabel dapat dihubungkan dan dipateri, kabel-kabel harus dipersiapkan


dengan benar. Hal ini melibatkan pengelupasan isolasi pada ujung-ujung kabel, sehingga
memberikan terminal lead yang dapat disambung terhadap satu sama lain atau ke terminal
post atau connector contact.

Setelah mengelupaskan isolasi, periksalah kabel apakah terdapat goresan dan perubahan
warna. Apabila kabel memiliki bentuk yang mengkilat dan tidak tergores atau rusak, maka
tidak diperlukan persiapan lebih lanjut. Apabila kabel memiliki bentuk yang kusam atau gelap,
maka harus dibersihkan sebelum dipateri.

Langkah terakhir sebelum mematri kabel adalah melaksanakan tugas yang disebut “tinning”.
Apabila menggunakan kabel-kabel yang terdiri dari helaian-helaian kabel, maka kabel harus
dipuntir dan ditempatkan pada ujung alat pemateri yang sudah dipanaskan dan dipanaskan
pada temperatur yang cukup sehingga kabel dapat melelehkan pateri.

Hubungan Mekanis / Mechanical Connection

Gambar 121
Beberapa dari connector yang lebih umum adalah post terminal dan splice. Gambar 121
memperlihatkan sambungan ke terminal post. Kabel harus dihubungkan dengan aman pada
post melalui ¾ hingga satu putaran penuh. Jangan memutar kabel pada post beberapa kali.
Ini adalah tindakan yang boros dan juga menyebabkan masalah apabila sambungan perlu
dipateri ulang.

Gambar 122

90 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Gambar 122 memperlihatkan sambungan yang lazim dilakukan pada terminal strip. Puntirlah
kabel sehingga membentuk kait (hook) dan masukkan hook ke dalam lubang pada terminal
strip.

Gambar 123
Apabila dua kabel akan disambung, prosedur yang dianjurkan adalah memuntir masing-
masing kabel dalam bentuk kait (hook). Gabungkan kedua hook dan gunakan pateri pada
sambungan. Hal yang dianjurkan untuk dilakukan adalah bahwa kabel-kabel dilakukan tinning
terlebih dahulu sebelum memateri. Gambar 123 memperlihatkan sambungan hook splice.

Gambar 124
Ketika menghubungkan komponen-komponen yang sensitif terhadap panas ke terminal post
atau terminal strip hal yang dianjurkan untuk dilakukan adalah menggunakan heat sink
device. Gambar 124 memperlihatkan heat sink yang dihubungkan di antara silicon diode dan
terminal post. Heat sink berfungsi sebagai beban panas (heat load) sehingga mengurangi
transfer panas ke diode.

CONTOH PROSEDUR PENYOLDERAN


Petunjuk-petunjuk yang Membantu / Helpful Hints
Pematrian yang baik adalah bagian dari keterampilan teknisi. Sambungan pateri harus kuat
secara mekanis agar tidak bergoyang atau bergetar yang dapat menyebabkan intermittence
pada listrik. Secara listrik, kontak pateri harus memiliki resistansi rendah untuk memberikan
transfer sinyal yang baik. Beberapa aturan pematrian dasar adalah sebagai berikut:

1. Soldering tip harus dilakukan tinning dan bersih.


2. Logam-logam yang akan dipateri harus bersih.
3. Topanglah sambungan secara mekanis apabila memungkinkan
4. Lalukan pra-tinning pada permukaan-permukaan besar sebelum mematerinya.
5. Gunakan pateri pada sambungan, bukan pada gun atau iron tip. Pateri harus
mengalir bebas dan memiliki benuk yang mengkilat dan mulus.
6. Gunakan hanya pateri dalam jumlah yang cukup untuk membuat sambungan yang
kuat.
7. Apabila flux tambahan digunakan, gunakan pada sambungan. Hanya rosin flux yang
harus digunakan pada sambungan-sambungan listrik.

APLTCL024 91
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

8. Lakukan pematrian dengan cepat dan jangan membiarkan komponen-komponen


atau isolasi terbakar atau mengalami kelebihan panas.
9. Gunakan pateri resin-core atau yang sejenis. Jangan menggunakan pateri acid-core
untuk sambungan listrik apa pun.

Langkah-langkah Prosedur / Procedure Steps


1. Keselamatan dan kehati-hatian

Gambar 125

Ketika menggunakan soldering iron, harus berhati-hati untuk memastikan agar tidak
terjadi luka bakar (Gambar 125).

Bagian ujung soldering iron harus cukup panas untuk melelehkan pateri logam.

Gambar 126
2. Menyambung: Persiapkan kabel-kabel yang akan disambung.

Gambar 127
Sementara soldering iron dipanaskan, buanglah isolasi pelindung dalam jumlah yang
sesuai dari kabel. Selalu gunakan perkakas pengelupas (stripping tool) yang benar dan
yang berada dalam kondisi yang baik.
Apabila sambungan akan disekat dengan heat shrink sleeve, potonglah bagian dari
material tubular ini cukup panjang untuk melapisi isolasi kabel di kedua sisi sambungan.
Masukkan di atas ujung salah satu kabel sebelum menyambungnya (Gambar 127).

92 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

3. Menyambung kabel secara mekanis

Gambar 128
Puntirlah kedua kabel untuk membuat sambungan mekanis yang baik di antara kedua
kabel (Gambar 128). Apabila terdapat kotoran di dalam pateri, dan kabel tidak langsung
saling menyentuh satu sama lain, ada kemungkinan bahwa sambungan adalah kuat
secara fisik tetapi mungkin tidak terdapat sambungan listrik yang baik.

Hal ini dikenal dengan istilah ‘sambungan kering’ (dry joint). Juga penting sekali bahwa
permukaan yang akan disambung dalam keadaan sangat bersih sebelum memateri atau
kalau tidak akan terdapat sambungan yang tidak baik. Tinning terhadap kabel masing-
masing sebelum dipateri akan membantu menghilangkan ‘sambungan kering’.

4. Menggunakan Solder pada sambungan

Gambar 129

Gunakan soldering iron untuk memanaskan kabel-kabel dan melelehkan sejumlah pateri.

Tempatkan soldering iron pada kabel-kabel yang disambung untuk memastikan hanya
pateri dalam jumlah yang cukup yang dipateri pada kabel. Berhati-hatilah untuk tidak
menggunakan pateri terlalu banyak. Apabila menggunakan terlalu banyak panas, maka
isolasi kabel akan meleleh (Gambar 129).

Gambar 130

APLTCL024 93
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Setelah selesai mematri, bersihkan sisa flux dari sambungan dengan kain lap dan larutan
pembersih (Gambar 130).

5. Membungkus sambungan

Gambar 131
Setelah sambungan listrik dibuat, dan telah cukup dingin, tempatkan insulator sleeve
cover pada sambungan.

Ada beberapa jenis sleeve. Jenis yang paling populer adalah sleeve yang membungkus
secara otomatis apabila didekatkan pada sebuah sumber panas (Gambar 131).

Gambar 132
Jenis lainnya terdiri dari lem yang ketika dipanaskan meleleh ke dalam dan menyekat
sambungan (Gambar 132 kiri).

Apabila tidak tersedia heat shrink sleeve, maka hal yang dapat dilakukan adalah
menyekat dan melindungi sambungan dengan electrical insulating tape (Gambar 132
kanan).

6. Terminal: Memeriksa panjang sambungan

Gambar 133
Untuk memateri kabel ke sebuah terminal connector, sambungan yang lebih baik akan
diperoleh apabila helaian-helaian kabel tidak terlalu terpuntir sebelum menempatkannya
pada terminal. Hal ini memberikan terminal permukaan yang lebih luas untuk terkena
kontak dengan kabel ketika dipateri.

94 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Akan tetapi, mungkin akan menjadi sulit untuk memasukkan kabel-kabel ke dalam
terminal apabila semuanya adalah helaian-helaian kabel yang longgar. Oleh karena itu,
puntirlah semuanya secukupnya (Gambar 133) untuk membantu memasukkan kabel
dalam keadaan bersih.

Gambar 134
Pasanglah bullet atau terminal pada kabel (Gambar 134) untuk memastikan bahwa
bagian kabel yang isolasinya sudah dikelupas tidak menonjol melebihi bahu terminal
yang diisolasi (Gambar 135). Lalu lepaskan bagian kabel dari terminal.

Gambar 135
7. Menggunakan Solder

Gambar 136
Lapisi kabel dengan lapisan pateri persiapan yang tipis. Tindakan ini disebut melakukan
‘tinning” pada kabel dan membantu membuat sambungan terakhir (Gambar 136).

Dengan menggunakan resin cored solder, maka tidak perlu mempersiapkan permukaan
dengan bahan-bahan flux karena ini sudah digabungkan ke dalam core pateri.

APLTCL024 95
© Caterpillar Australia Pty Ltd
FUNDAMENTAL ELECTRIC

Gambar 137

Masukkan kabel kembali ke dalam terminal (Gambar 137) dan tempatkan iron pada terminal
agar cukup panas untuk melelehkan lebih banyak pateri lagi di antara terminal dan kabel
yang sudah dilapisi pateri (Gambar 138). Berhati-hatilah agar tidak menggunakan pateri
terlalu banyak, dan apabila terminal terlalu panas maka isolasi kabel akan mulai meleleh.

Gambar 138

8. Menutupi terminal

Gambar 139
Setelah sambungan listrik dibuat, dan cukup dingin untuk memungkinkan ditangani lebih
lanjut, pasanglah insulator cover pada terminal (Gambar 139) dan sambungan ini siap
digunakan (Gambar 140)

Gambar 140

96 APLTCL024
© Caterpillar Australia Pty Ltd

Anda mungkin juga menyukai