Anda di halaman 1dari 36

PROPOSAL

STUDI KELAYAKAN
CALON APOTEK KASIH

Disusun Oleh:

Dewi Anisah, S.Farm.


1808020070

PROGRAM PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2018
STUDI 'KELAYAKAN
Rencana Pendirian “Apotek Kasih”
Jl. Jendral Sudirman, Bangkinang Kota, Kabupaten Kampar

A. Latar Belakang
Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan untuk mewujudkan
kesehatan masyarakat yang lebih baik, selain itu apotek merupakan tempat pengabdian
dan praktek utama bagi profesi apoteker dalam melakukan pekerjaan kefarmasian.
Pekerjaan kefarmasian yang dimaksud sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 51 tahun 2009 adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan
farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran,
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat,
bahan obat dan obat tradisional. Untuk itu apotek saat ini hendaknya menjadi sarana
untuk mewujudkan pelayanan kesehatan “Primary Health Care” terutama untuk
daerah-daerah di seluruh wilayah Indonesia yang belum memiliki sarana kesehatan
yang memadai atau Puskesmas ke Rumah Sakit agak sulit.
Bangkinang adalah ibukota Kabupaten Kampar yang merupakan salah satu kota
kecil di Pekanbaru Riau yang hingga saat ini masih tengah berbenah untuk menggapai
kemajuan pembangunan yang pesat seperti halnya kota-kota lain di Indonesia.
Ditetapkan pertama kali sebagai ibukota Kabupaten Kampar pada tahun 1985. Peluang
untuk mendirikan Apotek di Kota Bangkinang cukup besar, karena selain merupakan
jalur strategis perdagangan dan transportasi lintas propinsi, menurut sensus penduduk
tahun 2017, jumlah penduduk di Kecamatan Kampar sebesar 162.530 jiwa yang
tersebar dalam 9 kelurahan. Apotek Kasih direncanakan akan dibangun di Jalan Jendral
Sudirman yaitu poros/pusat dari Kota Bangkinang. Selain itu, bila diamati dari sisi
peluang persaingan, Kota Bangkinang belum banyak memiliki Apotek dan jarak antar
Apotek berjauhan, sehingga peluang bagi Apotek baru untuk lahir dan berkembang
masih terbuka lebar.
Sesuai dengan namanya, Apotek Kasih diharapkan akan menjadi sarana bagi
Apoteker-Apoteker yang ahli di bidang obat-obatan serta dengan penuh kasih
memberikan pelayanan kefarmasian, sehingga dengan keahlian/seni pengobatannya

2
tersebut akan mampu untuk memperbaiki kondisi pasien. Pelayanan kefarmasian yang
diberikan diharapkan dapat memuaskan pasien, baik dari segi pengobatan dan informasi
terkait pengobatannya serta dari segi harga obatnya. Selain itu, dengan keahlian yang
dimilikinya, apoteker dituntut agar selalu memberikan pelayanan yang baik dan
maksimal kepada pasien, sehingga pasien merasa aman dan nyaman untuk menjalin
hubungan kemitraan dengan komunitas kesehatan di Apotek.

B. Tujuan
Tujuan pendirian “Apotek Kasih”, antara lain :
1. Sebagai tempat Apoteker yang telah memiliki izin praktik melaksanakan fungsi
pengabdian profesinya
2. Sebagai tempat untuk memperkenalkan profesi Apoteker kepada masyarakat,
khususnya masyarakat kota Unaaha yang pengetahuannya terkait profesi Apoteker
belum memadai dengan menerapkan “No Pharmacist No Service” dan “Tanya
Obat, Tanya Apoteker”.
3. Sebagai tempat pelayanan kefarmasian/ perbekalan kefarmasian dan diharapkan
dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat yang rasional
dan praktik pengobatan sendiri yang berkualitas, aman dan terjangkau.

C. Visi dan Misi Apotek


1. Visi Apotek
Menjadi sarana pelayanan kefarmasian yang berorientasi pada pasien yang
bermutu dan berkualita, sehingga dapat memberikan pengobatan yang aman rasional
dan efektif bagi pasien, menjadi usaha yang dapat bersaing secara bisnis sehingga
menguntungkan bagi karyawan dan menjadi mitra pelayanan kesehatan bagi
masyarakat disekitar Apotek.
2. Misi Apotek
a. Memudahkan akses masyarakat ke sarana pelayanan kesehatan “Primary Health
Care”

3
b. Menyediakan obat, alat kesehatan dan perbekalan farmasi lainnya yang
berkualitas, aman dan terjangkau disertai pelayanan informasi obat dan
konseling yang tepat, lengkap dan mudah dipahami.
c. Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang tepat, ramah, informative dengan
menerapkan konsep “Pharmaceutical Care” secara professional..
d. Melakukan monitoring dan evaluasi penggunaan obat untuk penyakit
degeneratif.
e. Menciptakan rasa kepercayaan pasien/ masyarakat kepada profesi Apoteker.
f. Melakukan evaluasi kinerja apotek secara rutin dan menyeluruh serta berani
melakukan perubahan.

D. Nama dan Lokasi Apotek

Nama apotek : Apotek Kasih


Alamat Calon Apotek : Jl. Jendral Sudirman, kecamatan Kampar,
Kabupaten Kampar, Pekanbaru, Riau
Apoteker / Pemilik Modal : Dewi Anisah, S. Farm, Apt.
Jam Aktif : Jam 08.00- 22.00 WIB (buka setiap hari)
Luas Apotek : 20m x 12m
Tanah dan Bangunan : Sewa

E. Peta Lokasi

Keterangan:
- Lingkaran Merah : Lokasi Apotek Kasih
- Lingkaran Kuning : Apotek Berkah
- Lingkaran Biru : Apotek Rizky Farma 4
- Lingkaran Orange : Pasar Bangkinang
Lokasi Apotek Kasih berada di Jalan Jend. Sudirman, Kelurahan Bangkinang
kota, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar Propinsi Riau. Bangkinang memiliki luas
daerah 11,21 km2, dengan jumlah penduduk 162.530 jiwa, dan jumlah rumah tangga
sebanyak 6.209. Lokasi pendirian apotek ini sangat strategis karena berada di jalan
poros/utama kota Bangkinang, sehingga aksesnya sangat mudah. Lokasi tersebut adalah
daerah padat penduduk dan berdekatan dengan pasar modern yang menjadi pusat
perbelanjaan masyarakat Bangkinang. Selain itu, banyak terdapat pertokoan/ruko
sehingga setiap hari ramai akan masyarakat ataupun konsumen dari luar daerah tersebut.
Dua Apotek yang menjadi kompetitor Apotek Kasih adalah Apotek Berkah yang berada
di Kelurahan Kota Bangkinang dan Apotek Rizky Farma. Namun, jarak Apotek yang
cenderung berjauhan dan terpisah menjadi hal yang meminimalkan persaingan antar
Apotek, sehingga masing-masing Apotek kedepannya hanya akan fokus untuk
memudahkan dan memenuhi kebutuhan masyarakat disekitarnya terkait obat dan
bahkan tidak menutup kemungkinan dapat menjalin kerjasama bersama dalam hal
promosi dan peningkatan kesehatan masyarakat.

F. Desain Logo, Interor Dan Eksterior


a. Logo

APOTEK KASIH

5
b. Desain Interor dan Eksterior

Gambar 1 . Desain Interior Bagian “Apotek Kasih” Bagian Luar Depan dan Samping

Gambar 2. Desain Interior Bagian Pelayanan Resep, Non Resep (Swamedikasi), Tempat
Penyimpanan Obat (Etalase dan Rak Obat) “Apotek Kasih”

Gambar 3. Desain Interior Ruang Tunggu ““Apotek Kasih””

6
Gambar 4. Desain Interior Bagian-Bagian Ruang Apoteker (Konseling), Ruang Peracikan, Ruang
Karyawan, Gudang, dan Bagian Dalam “Apotek Kasih”

Gambar 5. Desain Interior Ruang Peracikan (Compounding) “Apotek Kasih”

Gambar 6. Desain Interior Ruang Apoteker (Konseling) “Apotek Kasih”

7
Gambar 7. Desain Interior Ruang Sholat “Apotek Kasih”

Gambar 8. Desain Interior Kamar Mandi “Apotek Kasih”

G. Produk
Produk yang disediakan di Apotek Kasih antara lain obat bebas, obat bebas terbatas,
obat keras, obat tradisional, kosmetik medic, alat kesehatan. Semua produk yang dijual
merupakan produk yang teregistrasi BPOM ataupun Dinas Kesehatan.

8
H. Analisa SWOT
Adapun analisis SWOT untuk apotek Apotek Kasih adalah sebagai berikut :
1. Kekuatan (Strengths):
Adapun hal-hal yang menjadi kekuatan kompetitif Apotek Kasih yang
akan didirikan adalah sebagai berikut :
a. Pelayanan berbasis islami dengan menerapkan konsep senyum, sapa dan
salam.
b. Sumber daya manusia yang kreatif, inovatif, dan berkompeten serta memiliki
semangat kerja yang tinggi.
c. Pelayanan yang cepat dengan konsep untuk obat racikan maksimal 25 menit.
d. Ketersediaan obat, bahan obat, alkes serta perbekalan farmasi lainnya di
apotek Apotek Kasih relatif disesuaikan kebutuhan masyarakat daerah tersebut
berdasarkan 10 penyakit terbanyak, dimana hal tersebut diharapkan mampu
mencapai customer satisfied, sehingga akan menaikan omset.
e. Sistem manajemen apotek dan komputerisasi yang baik untuk menunjang
pelayanan pharmaceutical care.
f. Bangunan yang baru yang sesuai dengan kebutuhan apotek.
g. Apotek yang bersih dan nyaman, disertai dengan TV, toilet, ruang tunggu, dan
parkir yang luas.
h. Letak apotek Apotek Kasih yang mudah dijangkau.
i. Apoteker Apotek Kasih menerapkan konsep pelayanan kefarmasian “No
Pharmacist No Service”.

2. Kelemahan (Weakness :)
a. Merupakan apotek baru yang belum dikenal oleh masyarakat sekitar dan
belum mempunyai langganan yang loyal.
b. Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri dan bukan suatu apotek
jaringan

9
3. Peluang (Opportunity):
a. Apotek terletak di pinggir jalan, dekat dengan Pasar, pemukiman masyarakat
dan merupakan Poros/pusat kota. Dimana, lokasi yang strategis ini menjadikan
potensi pasar Apotek Kasih cukup menjanjikan.
b. Adapun peluang berdasarkan potensi daerah serta konsumen target yang
berada di wilayah apotek ini antara lain :
 Letak/ lokasi apotek strategis dan mudah dijangkau karena dekat dengan
pemukiman penduduk, daerah pertokoan dan pasar. Jumlah penduduk cukup
padat yang berasal dari 2 kelurahan yaitu Kel. Bangkinang Kota dan Kel.
Airtiris, Tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakat relatif menengah dan
menengah keatas yang potensial sebagai konsumen yang loyal. Masyarakat
golongan ini mempunyai daya beli yang cukup tinggi, oleh karena itu
Apoteker harus mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik dan efektif
sehingga dapat menarik minat dan menciptakan keinginan serta kepuasan
konsumen.
 Jumlah pesaing disekitar Apotek Kasih terdapat dua Apotek yaitu Apotek
Berkah yang terletak ± 700 m dari lokasi calon Apotek dan Apotek Rizky
Farma ± 700 m dari lokasi calon Apotek, sehingga dilihat dari letaknya maka
calon Apotek masih bisa bersaing dengan Apotek kompetitornya.
c. Apotek menyediakan pemeriksaan (pengukuran) nilai tekanan darah (TD),
berat badan (BB), tinggi badan (TB), gula darah dan kolesterol.
4. Ancaman (Threaths)
Adapun ancaman yang dapat terjadi terutama datang dari kompetitor/pesaing,
berupa adanya apotek lain disekitar lokasi. Disekitar Apotek Kasih terdapat
dua Apotek yaitu Apotek Berkah yang terletak ± 700 m dari lokasi calon
Apotek dan Apotek Rizky Farma ± 700 m dari lokasi calon Apotek, sehingga
dilihat dari letaknya maka calon Apotek masih bisa bersaing dengan Apotek
kompetitornya.
I. Permodalan
Sumber dana Apotek Kasih berasal dari gabungan dana dari dua orang Apoteker,
yaitu Apoteker Penanggungjawab dan Apoteker Pendamping.

10
J. Sarana dan Perlengkapan
Tabel 1. Sarana & Prasarana Apotek
Sarana & Prasarana Jenis
Alat pembuatan, pengolahan, dan peracikan - Timbangan dan anak timbangan
- Mortir dan stamper
- Gelas ukur
- Becker glass
- Corong
- Thermometer
- Batang pengaduk
- Rak tempat pengeringan alat
Alat Perbekalan Farmasi - Botol berbagai ukuran
- Pot plastik berbagai ukuran
- Lemari pendingin
- Lemari dan rak untuk penyimpanan
obat
- Lemari untuk penyimpangan
narkotika dan psikotropika
Wadah Pembungkus dan pengemas - Etiket
- Kertas puyer
- Plastik klip
- Wadah pengemas dan pembungkus
untuk penyerahan obat (tas plastik)
Alat Administrasi - Blanko pemesanan obat (obat bebas,
narkotik, dan psikotropik)
- Blanko kartu stock obat
- Blanko salinan resep
- Buku defecta
- Buku-buku penunjang (Farmakope,
ISO atau MIMS, IONI, dll)
- Buku pembelian
- Buku penerimaan
- Buku pembukuan keuangan
- Buku pencatan penyerahan resep

11
- Kwitansi
- Alat‐alat tulis dan kertas
Perlengkapan Lainnya - Komputer
- Alat pemadam kebakaran
Kelengkapan Buku Pedoman - Buku Standar yang wajib :
Farmakope Indonesia edisi Terakhir
dan Kumpulan Peraturan Undang-
undang.
- Buku Lainnya : Buku MIMS/ ISO
Edisi terbaru, dan Farmakologi dan
Terapi.
K. Sumber Daya Manusia

Apoteker Pengelola Apotek


(APA)

Apoteker Pendamping
(APing)

TTK Administrasi

a) Job Describtion
1. Apoteker Pengelola Apotek (APA)
1) Memimpin, menentukan kebijaksanaan, dan melaksanakan pengawasan
serta pengendalian apotek sesuai UU yang berlaku.
2) Menyusun program kerja karyawan untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan.
3) Memberikan pelayanan serta informasi obat dan perbekalan farmasi
kepada pasien, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya.
4) Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk perkembangan
apotek.

12
5) Menguasai dan melaksanakan peraturan perundang-undangan farmasi
yang berlaku.
6) Membuat laporan realisasi data dan anggaran setiap bulan.
7) Membuat laporan penutupan buku.
8) Melakukan rekapitulasi buku penjualan tunai dihitung berdasarkan jumlah
resep dan rekapitulasi buku pembelian.
9) Membuat kebutuhan barang pada buku permintaan barang.
10) Membuat surat pesanan sesuai dengan data kebutuhan barang yang tercatat
pada buku permintaan barang dan pareto penjualan.
11) Membuat retur atau pengembalian barang bila terjadi kesalahan dalam
pengiriman barang.
2. Apoteker Pendamping (APING)
1) Melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban APA bila APA berhalangan
hadir selama jam kerja apotek.
2) Melaksanakan segala tindakan terutama dalam hal penting yang mendasar
dan strategis yang harus mendapat persetujuan dari APA.
3) Mengelola seluruh kegiatan di apotek sesuai dengan wewenang dan
petunjuk atau instruksi dari APA.

3. TTK
1) Mengatur penyimpanan obat dan penyusunan apotek.
2) Memberi harga pada setiap resep dokter yang masuk dan memeriksa
kelengkapan resep.
3) Meracik obat sesuai dengan resep dokter.
4) Menghitung dosis obat untuk racikan sesuai permintaan resep.
5) Menimbang, menyiapkan mengemas, dan memberi etiket obat yang akan
diserahkan pada pasien.
6) Memeriksa kebenaran obat sebelum diserahkan pada pasien.
7) Menyerahkan obat sekaligus memberi informasi lainnya mengenai obat
tersebut kepada pasien.

13
8) Membuat salinan resep bila diperlukan oleh pasien, bila obat hanya ditebus
sebagian atau resep diulang serta membuat kuitansi bila diperlukan.
9) Berpartisipasi dalam pelaksanaan dan pemeliharaan kebersihan di apotek.

4. Administrasi
1) Membantu apoteker dalam melaksanakan kegiatan dibidang administrasi
dan Inventory Control sesuai instruksi Apoteker.
2) Membantu Apoteker terhadap penataan dan kerapian pengarsipan resep,
nota, serta gudang sesuai instruksi.
3) Bertanggungjawab terhadap kebersihan dan keamanan dokumen dari
resiko kehilangan atau kerusakan.
4) Bertanggungjawab untuk mengumpulkan, mencatat, melaporkan, dan
mengarsipkan laporan dengan benar dan tepat waktu.
5) Bertanggungjawab sebagai kasir apotek
6) Bekerjasama dalam pelaksanaan dan pemeliharaan kebersihan di apotek.

b) Jumlah Karyawan
Sumber daya manusia yang ada meliputi :
 Apoteker Pengelola Apotek (APA) : 1 orang
 Apoteker Pendamping (APING) : 1 orang
 TTK : 2 orang
 Administrasi : 1 orang

c) Standar Operational Prosedur (SOP)


a. SOP Pelayanan OTC
1) Pasien datang ke apotek,
2) Apoteker menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien
obat apa yang dibutuhkan,
3) Apoteker terlebih dahulu menanyakan keluhan atau penyakit yang diderita
pasien, kemudian bantu pasien untuk mendapatkan obat yang tepat,

14
4) Apoteker menghitung harga dan meminta persetujuan pasien terhadap
nominal harga,
5) Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang diminta pasien sesuai
dengan permintaan meliputi: nama obat dan jumlah obat,
6) Berikan informasi tentang obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari,
waktu penggunaan obat, cara penggunaan, dan efek samping obat yang
mungkin timbul setelah penggunaan obat, dan jika diperlukan pengatasan
pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan,
7) Meminta pasien untuk menebus obatnya dikasir,
8) Ucapkan semoga lekas sembuh kepada pasien.

b. SOP Pelayanan OWA


1) Pasien datang ke apotek,
2) Apoteker menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien
obat apa yang dibutuhkan,
3) Apoteker terlebih dahulu menanyakan keluhan atau penyakit yang diderita
pasien, kemudian bantu pasien untuk mendapatkan obat yang tepat,
4) Tanyakan kepada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakan obat
tertentu dan bagaimana hasilnya (kondisi membaik atau bertambah parah),
5) Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak
memuaskan maka pilihkan obat lain yang sesuai dengan kondisi pasien,
begitu juga untuk pasien yang sama sekali belum pernah minum obat,
6) Apoteker menghitung harga dan meminta persetujuan pasien terhadap
nominal harga,
7) Setelah pasien setuju dengan harga obat, ambilkan obat.
8) Berikan informasi tentang obat meliputi: dosis, frekuensi pemakaian
sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan, dan efek samping obat
yang mungkin timbul setelah penggunaan obat, dan jika diperlukan
pengatasan pertama terhadap efek samping yang ditimbulkan,
9) Meminta pasien untuk menebus obatnya dikasir,
10) Ucapkan semoga lekas sembuh kepada pasien,

15
11) Buat catatan pengobatan pasien yang nantinya sebagai patient data reco
c. SOP Pelayanan Resep
1) Pasien datang membawa resep,
2) Apoteker menerima resep dari pasien dan menyapanya dengan ramah,
3) Apoteker melakukan skrining resep meliputi adminstrasi, farmasetik, dan
klinik,
4) Menghitung harga dan minta persetujuan pasien terhadap nominal harga,
5) Pasien diberi nomor antrian,
6) Tulis nomor struk (print out) pada resep dan satukan resep dengan print
out,
7) Cocokkan nama, jumlah dan kekuatan obat dalam resep dengan print out,
8) Siapkan obat sesuai dengan resep,
9) Jika obat racikan maka patuhi SOP meracik,
10) Buat etiket dan cocokkan dengan resep,
11) Teliti kembali resep sebelum diserahkan pada pasien termasuk salinan
resep dan kuitansi (jika diminta oleh pasien),
12) Perlihatkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat
meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara
penggunaan, dan efek samping obat yang mungkin timbul setelah
penggunaan obat, dan jika diperlukan pengatasan pertama terhadap efek
samping yang ditimbulkan,
13) Meminta pasien menebus obatnya di kasir,
14) Ucapkan semoga lekas sembuh,
15) Buat catatan pengobatan pasien

d. SOP Meracik
1) Siapkan alat yang akan digunakan dan bersihkan meja untuk meracik,
2) Buatlah instruksi meracik meliputi: no. resep, nama pasien, jumlah dan
cara mencampur
3) Siapkan etiket dan wadah obat, sertakan bersama obat dan instruksinya
untuk diracik,

16
4) Cucilah tangan bila perlu gunakan sarung tangan dan masker,
5) Siapkan bat sesuai resep dan cocokkan dengan yang tertera pada struknya,
6) Jika ada bahan yang harus ditimbang maka persiapkan lebih dahulu,
7) Bacalah instruksi meracik dengan seksama dan lakukan dengan hati-hati,
8) Pastikan hasil racikan sesuai dengan instruksinya,
9) Masukan dalam wadah yang telah disediakan dan beri etiket, kemudian
serahkan pada petugas lain untuk diperiksa dan diserahkan,
10) Bersihkan peralatan dan meja racik setelah selesai,
11) Cucilah tangan sampai bersih.

e. SOP Menimbang
1) Bersihkan timbangan sampai bersih menggunakan alkohol,
2) Setarakan timbangan terlebih dahulu sebelum mulai menimbang,
3) Ambil bahan-bahan sesuai dengan permintaan resep,
4) Ambil anak timbangan sesuai berat yang diminta dan letakkan pada piring
timbangan sebelah kiri (timbangan dalam keadaan off),
5) Bahan obat yang diminta diletakkan secukupnya pada piring timbangan
sebelah kanan,
6) Buka dan on-kan timbangan kemudian lihat apakah timbangan sudah
seimbang atau belum,
7) Bahan ditambah atau dikurangi sampai diperoleh timbangan yang seimbang
yang ditunjukkan oleh letak jarum pada posisi nol,
8) Ambil bahan yang sudah ditimbang kemudian diberi nama sesuai nama
yang tertera pada botol/ wadah persediaan bahan,
9) Cek ulang anak timbangan apakah berat yang diminta sesuai dengan resep,
kemudian dikembalikan ketempatnya,
10) Rapikan kembali tempat menimbang, dan buanglah sampah pada tempatnya

f. SOP Konseling Resep


1) Apoteker memanggil pasien sesuai dengan nomor antrian,

17
2) Apoteker menyesuaikan obat dengan data pasien, serta meminta waktu
pasien 15 menit untuk konseling penggunaan obat,
3) Jika pasien setuju antarkan pasien diruang konseling, jika pasien tidak
setuji ikuti SOP Pelayanan Resep,
4) Perkenalkan diri Anda sebagai Apoteker,
5) Menanyakan identitas pasien mencakup: Nama, alamat, BB, dan nomor
telepon
6) Mencocokkan obat dengan kondisi pasien dengan cara menanyakan pada
pasien tentang keluhan yang dialaminya dan yang dikatakan oleh dokter
sebelumnya,
7) Memberitahukan pada pasien tentang obat yang diberikan dan tujuan
penggunaan obat tersebut,
8) Memberikan informasi pada pasien tentang aturan penggunaan obat (dosis,
frekuensi, durasi, cara penggunaan),
9) Menanyakan kembali tentang semua informasi yang telah disampaikan
untuk memastikan bahwa pasien telah paham dan mengerti tentang aturan
penggunaan obat,
10) Memberitahukan pada pasien tentang ESO obat yang mungkin terjadi dan
cara penanganan yang mungkin bisa dilakukan oleh pasien terhadap efek
samping yang terjadi,
11) Menyarankan pasien untuk pergi ke dokter bila dirasa ESO cukup berat
dan mengganggu,
12) Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari atau
yang perlu dilakukan untuk menunjan keberhasilan terapi,
13) Memberi kesempatan pada pasien untuk menanyakan terkait
pengobatnnya,
14) Ucapkan semoga lekas sembuh kepada pasien,
15) Buat catatan pengobatan pasien sebagai Medication record.

g. SOP Penerimaan dan Penyimpanan Barang


1) Apoteker menyapa dengan ramah petugas PBF yang datang

18
2) Saat barang datang dari PBF, cek kesesuaian antara SP dengan faktur dan
barangnya (kecocokan tentang nama barang, bentuk, jumlah sediaan,
no.batch, dan tanggal ED),
3) Cek kondisi barang (rusak, pecah, dan tersegel atau tidak),
4) Faktur ditandatangani oleh apoteker atau asisten apoteker dilengkapi
dengan no SIK/SIA/NIP serta disertakan dengan stempel apotek,
5) Faktur diambil 1 lembar untuk arsip apotek,
6) Serahkan faktur kepada bagian administrasi untuk diedit di computer,
7) Cocokkan harga yang sudah ada di computer dengan harga yang tertera
pada faktur baru, apakah ada kenaikan atau tidak,
8) Tandatangani faktur yang telah diedit di computer,
9) Beri harga barang-barang/ obat bebas dan letakkan sesuai dengan
spesifikasinya. Untuk obat keras langsung disimpan dalam almari sesuai
dengan efek farmakologinya atau berdasarkan abjad,
10) Arsipkan faktur sesuai dengan nama PBF masing-masing.

h. SOP Pembayaran Obat


1) Tanyakan nama pasien atau cocokan nama pasien dengan yang tertera
pada etiket,
2) Serahkan obat kepada pasien dengan penegasan kembali harga, nama obat,
dan jumlah obat,
3) Ucapkan terimakasih telah mempercayai apotek kami dan semoga lekas
sembuh.

i. SOP Pemesanan Barang


1) Cek ketersediaan barang.
2) Catat barang yang kosong atau persediannya tinggal sedikit dalam buku
defekta.
3) Memilih PBF pemasok barang yang paling mengutungkan bagi apotek
4) Melakukan negosiasi mengenai harga, diskon, masa tenggang pembayaran
(tunai atau kredit).

19
5) Menyiapkan Surat Pesanan (SP) jika sudah tercapai kesepakatan dengan
PBF
6) Mengirimkan SP yang telah disetujui oleh APA ke PBF melalui fax, atau
diambil sendiri oleh salesman PBF.

j. SOP Penanganan Obat Mendekati Kadaluarsa


1) Cek buku kadaluarsa.
2) Tulis obat yang mendekati kadaluarsa beserta no. Batch.
3) Sisihkan obat yang mendekati kadaluarsa.
4) Cari faktur PBF yang mengirim obat tersebut.
5) Setelah jarak tempo waktu pengembalian obat sudah mendekati ED, maka
kembalikan ke PBF dengan membuat tanda terima.
6) Jika obat tidak dapat ditukar atau dikembalikan maka dipisahkan obat
tersebut secara fisik untuk dimusnahkan.

L. Waktu Pelayanan Resep


M. ANALISA KEUANGAN

1) Pengadaan Obat dan Kalkulasi Biaya yang Diperlukan


Perencanaaan pengadaan obat di Apotek Kasih berdasarkan metode
epidemiologi yaitu dengan mengacu pada 10 besar pola penyakit yang ada di
Kabupaten Kampar pada tahun 2017 dengan rincian sebagai berikut: (1) Infeksi
Saluran Pernafasan Bagian Atas (2) Diabetes militus (3) Hipertensi (4) Asma
(5) Gout (6) Konstipasi (7) Diare, (8) Gastritis (9) Alergi (10) Myalgia.
Berdasarkan data sensus tahun 2017, jumlah penduduk di kecamatan Kampar
sebesar 162.530 jiwa yang tersebar dalam 9 kelurahan.
Angka kesakitan = 10% x jumlah penduduk
= 10 % x 162.530
= 16.253
1
Jumlah penduduk sakit = x angka kesakitan
10

20
1
= 10 x 16.253
= 1.625
Diperkirakan apotek melayani 1.625pasien / tahun.

Untuk pola penyakit, jenis obat, dan kebutuhannya dapat dilihat pada tabel
berikut:

Harga Kebutuh
No Nama Penyakit Nama Obat Total Biaya
Perbox/Perbotol an/bulan

1 Infeksi Saluran Amoxsan Rp


2 box Rp 604.000
Pernafasan 500 mg 302.000
Bagian Atas Kotrimoksaz Rp
2 box Rp 23.566
(ISPA) ol 100 mg 11.783
Erysanbe
Rp
Chew 200 1 box Rp 123.000
123.000
mg
Erysanbe Dry Rp
5 botol Rp 85.650
Sirup 60 ml 17.130
Ciprofloxacin Rp
2 box Rp 186.400
500 mg 93.200
Klindamisin Rp
1 box Rp 120.600
150 mg 120.600
Bisolvon
Rp
Extra Sirup 5 botol Rp 197.000
39.400
60 ml
Bisolvon Rp
5 botol Rp 175.500
Kids 60 ml 35.100
Hufagrip
Rp
Pilek Sirup 5 botol Rp 90.295
18.059
60 ml

21
Hufagrip Flu Rp
5 botol Rp 100.455
Sirup 60 ml 20.091
Hufagrip BP Rp
5 botol Rp 95.760
Sirup 60 ml 19.152
Uni's Baby
Rp
Cough Syrup 15 botol Rp 75.000
5.000
60 ml
Ambroxol 30 Rp
1 box Rp 41.700
mg 41.700
2 Penyakit Captopril 25 Rp
1 box Rp 18.300
Kardiovaskular mg 18.300

Captopril Rp
1 box Rp 16.100
12,5 mg 16.100
Amlodipin 5 Rp
1 box Rp 127.900
mg 127.900
Amlodipin Rp
1 box Rp 219.100
10 mg 219.100
Propanolol Rp
2 box Rp 23.400
10 mg 11.700
Dopamet 250 Rp
1 box Rp 205.700
mg 205.700
Hidroklortiaz Rp
2 box Rp 55.000
id 25 mg 27.500
Digoxin 0,25 Rp
2 box Rp 47.400
mg 23.700
Spironolakto Rp
1 box Rp 152.500
n 10 mg 152.500
Furosemide Rp
1 box Rp 49.000
40 mg 49.000

22
Isosorbide
Rp
Dinitrate 5 2 box Rp 41.200
20.600
mg
Cardio
Rp
Aspirin 100 1 box Rp 184.000
184.000
mg
Rp
Simarc 2 mg 1 box Rp 193.000
193.000
Simvastatin Rp
1 box Rp 137.700
20 mg 137.700
Simvastatin Rp
1 box Rp 69.700
10 mg 69.700
Gemfibrozil Rp
1 box Rp 53.700
300 mg 53.700
3 Asma Salbutamol 4 Rp
2 box Rp 42.400
mg 21.200
Ventolin
Rp
Inhaler 200 3 box Rp 326.265
108.755
doses
Aminofilin Rp
2 box Rp 60.000
100 mg 20.000
4 Gout Allopuriol Rp
2 box Rp 255.000
300 mg 127.500
Rp
Ponstan 500 2 box Rp 67.800
33.900
Rp
Piracetam 2 box Rp 104.250
34.750
5 Diabetes Metformin Rp
5 box Rp 304.250
Mellitus (DM) 850 mg 60.850
6 Diare Oralit Rp 42 pcs Rp 63.000

23
1.500
Rp
Loperamid 3 box Rp 60.000
20.000
Tetrasiklin Rp
2 box Rp 132.200
500 mg 66.100
Microlax Rp
5 tube Rp 350.750
enema 5 ml 70.150
7 Konstipasi Dulcolax Rp
1 box Rp 152.340
tablet 5 mg 152.340
Mylanta liq Rp
3 botol Rp 41.295
50 ml 13.765
8 Gastritis Rp
Mylanta tab 2 botol Rp 138.360
69.180
Antasida
DOEN Rp
10 botol Rp 132.030
suspensi 60 13.203
ml
Rp
Promag 5 box Rp 35.075
7.015
Polysilane Rp
1 box Rp 42.000
chew 42.000
Ranitidin 150 Rp
5 box Rp 176.500
mg 35.300
Omeprazole Rp
5 box Rp 118.200
20 mg 23.640
Antalgin 100 Rp
3 box Rp 107.400
mg 35.800
9 Myalgia Tiriz
Rp
(Cetirizine 2 box Rp 102.600
51.300
HCl) 10 mg

24
10 Alergi Alleron Rp
3 box Rp 83.040
(CTM) 4 mg 27.680
Prednison 5 Rp
3 box Rp 68.400
mg 22.800
Loratadine Rp
5 box Rp 116.500
10 mg 23.300
Bedak Rp
5 Botol Rp 41.535
Salicyl 8.307
Caladine Rp
5 botol Rp 76.990
lotio 60 ml 15.398
Rp
Herocin 75 g 3 botol Rp 40.839
13.613
Rp
Insto 7,5 ml 3 botol Rp 42.606
14.202
11 Obat lain-lain Rp
Rohto 10 ml 3 botol Rp 38.934
12.978
Bethadine Rp
1 box Rp 25.956
solutio 5 ml 25.956
Paracetamol Rp
9 box Rp 144.000
500 mg 16.000
Detol liq 100 Rp
5 botol Rp 76.950
mg 15.390
Minyak kayu
Rp
putih cap 10 botol Rp 63.510
6.351
lang 15 ml
Bye-bye Rp
2 box Rp 163.200
fever 81.600
Rp
Salonpas 5 box Rp 193.350
38.670

25
Rp
Total 7.500.151

Keterangan :
- Pengadaan untuk 1 bulan pada tahun pertama Rp. 7,500,000
- Pengadaan untuk 1 tahun pertama adalah Rp. 7,500,000 x 12 bulan = Rp. 90,000,000

2) Rencana Anggaran Biaya Persiapan Pembuatan Apotek Tahun 2018

HARGA JUMLAH
NO URAIAN SAT. VOLUME
SATUAN HARGA
BIAYA SEWAAN DAN
I RENOVASI
Rp Rp
1,00
1 Sewa Bangunan Ls 10.000.000,00 10.000.000,00
Rp Rp
1,00
2 Biaya Renovasi Ls 50.000.000,00 50.000.000,00

Rp
Jumlah
60.000.000,00
PERLENGKAPAN
II APOTIK
Rp Rp
1 Etalase Kaca Unit 3,00 1.500.000,00 4.500.000,00
Rp Rp
2 Rak Obat Unit 3,00 1.800.000,00 5.400.000,00
Meja Kerja Apteker dan Rp Rp
3 Kursi Unit 1,00 1.791.000,00 1.791.000,00
Rp Rp
4 Meja Kasir Unit 1,00 410.000,00 410.000,00
Rp Rp
5 Meja Racik Unit 1,00 300.000,00 300.000,00
Rp Rp
6 Kursi Plastik Olymplast Unit 6,00 183.000,00 1.098.000,00
Rp Rp
7 Kursi Tunggu Set 2,00 1.300.000,00 2.600.000,00

26
Box Narkotik dan Rp Rp
8 Psikotropik Unit 1,00 600.000,00 600.000,00
Rp Rp
9 Komputer Unit 1,00 3.400.000,00 3.400.000,00
Kalkulator (Citizen SDC Rp Rp
10 868L) Unit 2,00 127.000,00 254.000,00
Printer ( Canono Pixma Rp Rp
11 MG2570) Unit 1,00 759.000,00 759.000,00
Rp Rp
12 ATK ( Bolpo, Buku dll ) Ls 1,00 60.000,00 60.000,00
Rp Rp
13 TV LED Polytron 21 Inch Unit 1,00 1.510.000,00 1.510.000,00
Rp Rp
14 Kulkas Polytron 2 Pintu Unit 1,00 2.800.000,00 2.800.000,00
Rp Rp
15 AC Samsung Unit 2,00 2.600.000,00 5.200.000,00
Rp Rp
16 Mesin Kasir Sharp XE A207 Unit 1,00 3.470.000,00 3.470.000,00
Papan Nama Apotek ( Neon Rp Rp
17 Box) Unit 1,00 1.250.000,00 1.250.000,00
Rp Rp
18 Alat Pemadam Kebakaran Unit 1,00 230.000,00 230.000,00
Rp Rp
19 Timbangan Berat Badan Unit 1,00 150.000,00 150.000,00
Rp Rp
20 Tensimeter Digital Unit 1,00 475.000,00 475.000,00
Alat Tes Gula, Kolesterol
dan Asam Rp Rp
21 Urat Unit 1,00 500.000,00 500.000,00
Rp Rp
22 Dispenser dan Galon Unit 1,00 160.000,00 160.000,00
Rp Rp
23 Lampu Philips 10 Watt Unit 10,00 38.500,00 385.000,00

Rp
Jumlah
37.302.000,00
PERLENGKAPAN
RACIK DAN
III PENUNJANG
Timbangan gram (Anak Rp Rp
1 Timbangan) Unit 1,00 1.600.000,00 1.600.000,00
Timbangan mg (Anak Rp Rp
2 Timbangan) Unit 1,00 1.600.000,00 1.600.000,00
Rp Rp
3 Gelas Ukur 250 ml Unit 1,00 65.000,00 65.000,00

27
Rp Rp
4 Gelas Ukur 100 ml Unit 1,00 32.500,00 32.500,00
Spatel Tanduk Plastik atau Rp Rp
5 Porselen Unit 3,00 8.000,00 24.000,00
Rp Rp
6 Batang Pengaduk Unit 3,00 7.000,00 21.000,00
Wadah Kemasan (Botol,
Perkamen, Kopi Resep, Rp Rp
7 Etiket, Plastik Obat Unit 1,00 120.000,00 120.000,00
Rp Rp
8 Spatel Logam Unit 3,00 32.500,00 97.500,00
Rp Rp
9 Mortir + Stemper Unit 2,00 100.000,00 200.000,00
Rp Rp
10 Corong Gelas Unit 2,00 20.000,00 40.000,00
Rp Rp
11 Termometer Suhu Unit 1,00 18.000,00 18.000,00
Rp Rp
12 Jam Dinding Unit 1,00 140.000,00 140.000,00
Tempat Sampah dan Alat Rp Rp
13 Kebersihan Unit 2,00 300.000,00 600.000,00
Rp Rp
14 Wastafel Unit 1,00 127.500,00 127.500,00
Rp
Jumlah
4.685.500,00
PERLENGKAPAN
IV ADMINISTRATIF
Rp Rp
1 Blanko Kwitansi Unit 2,00 100.000,00 200.000,00
Buku Defecta, Pesanan, Rp Rp
2 Penerimaan Faktur Unit 1,00 150.000,00 150.000,00
Rp Rp
3 Mims Terbaru Unit 1,00 35.000,00 35.000,00
Rp Rp
4 FI Ed III Unit 1,00 65.000,00 65.000,00
Rp Rp
5 Surat Pesanan Unit 1,00 750.000,00 750.000,00
Rp Rp
6 Kartu Stok , Catatan Resep 1,00 200.000,00 200.000,00
Rp
Jumlah
1.400.000,00
V BIAYA ELEKTRIKAL
Rp Rp
1 Instalasi Listrik titik 10,00 155.000 1.550.000,00
Rp Rp
2 Pas. Stop kontak Bh 4,00 24.500 98.000,00

28
Rp Rp
3 Pas. Saklar Bh 5,00 27.000 135.000,00
Rp Rp
4 Pas. Spot lampu Bh 10,00 55.000 550.000,00
Rp Rp
5 Genset Unit 1,00 1.490.000 1.490.000,00
Rp Rp
6 CCTV Bh 4,00 185.000 740.000,00
Rp
Jumlah
4.563.000,00
ANGGARAN
PENGADAAN OBAT

VI
Rp Rp
1 Pembelian Obat Bebas Ls 1,00 10.000.000 10.000.000
Pembelian Obat Bebas Rp Rp
2 Terbatas Ls 1,00 10.000.000 10.000.000
Rp Rp
3 Pembelian Obat Generik Ls 1,00 10.000.000 10.000.000
Rp Rp
4 Pembelian Obat Bermerek Ls 1,00 10.000.000 10.000.000
Rp Rp
5 Pembelian Obat Narkotik Ls 1,00 10.000.000 10.000.000
Rp Rp
6 Pembelian Obat Psikotropik Ls 1,00 10.000.000 10.000.000
Rp Rp
7 Pembelian Alat Kesehatan Ls 1,00 10.000.000 10.000.000
Rp Rp
8 Pembelian Kosmetik Ls 1,00 10.000.000 10.000.000
Rp Rp
9 Lain- Lain Ls 1,00 10.000.000 10.000.000
Rp
Jumlah
90.000.000,00
VII BIAYA PERIZINAN
Biaya Perizinan Daerah Rp Rp
1 Setempat Ls 1,00 100.000 100.000
Rp Rp
2 Biaya IzinSIUP Ls 1,00 100.000 100.000
Rp Rp
3 Biaya Izin SITU Ls 1,00 200.000 200.000
Rp Rp
4 Bayar Iuran ISFI 1 Tahun Ls 1,00 300.000 300.000
Rp Rp
5 Biaya Izin IMB Ls 1,00 600.000 600.000

29
Akta Notaris APA dan Rp Rp
6 APING Ls 1,00 1.000.000 1.000.000
Rp Rp
7 SIA dan SIKTTK Ls 1,00 65.000 65.000
Rp Rp
8 NPWP Ls 1,00 50.000 50.000
Rp
Jumlah
2.415.000,00
BIAYA KELENGKAPAN
VIII PEGAWAI
Rp Rp
Pcs 5,00
1 Seragam Karyawan 100.000 500.000
Rp Rp
Bh 5,00
2 Name tage 5.000 25.000
Rp Rp
Unit 1,00
3 Finger Print 550.000 550.000
Rp Rp
Bh 2,00
4 Stampel Apotek 30.000 60.000

Rp
Jumlah
1.240.000,00
Rp
Total Modal Operasional 201.605.500,00

Cadangan Modal Rp. 48.394.500,00

Rp.
Total Modal
250.000.000,00

30
Jenis Biaya Jumlah Biaya
Biaya Rutin Per Bulan (gaji masing - masing profesi)
A. Biaya Sumber Daya Manusia
 Jasa Apoteker Penanggung Jawab 1 Rp. 3.600.000
 Jasa Apoteker
 Jasa Tenaga Teknis Kefarmasian 1 Rp. 3.200.000
(Masing – masing TTK mendapat gaji / bulan = 2 Rp. 3.000.000
Rp 1.500.00)

3) Rencana Anggaran Gaji Pegawai dan Operasional Apotek Tahun 2018

31
 Admin 1 Rp. 1.300.000

Total Pengeluaran Rp. 11.100.000


B.Biaya Lain-Lain
 Biaya Listrik 1 Bln Rp. 200.000
 Biaya Air PDAM 1 Bln Rp. 50.000
 Biaya Telepon 1 Bln Rp. 100.000
 Biaya Pemeliharaan Sarana Prasarana 1 Bln Rp. 300.000

Total Pengeluaran Rp. 650.000

 Total Biaya Pengeluaran Per tahun


(Biaya Sumber Daya Manusia + Biaya lain-lain) x 12 bulan
= (Rp 11.100.000 + Rp. 650.000) x 12
= Rp 141.000.000

 Tambahan THR (1/2 x gaji) = Rp 5.500.000


 Total pengeluaran 1 tahun = Rp 146.500.000

4) Proyeksi Pendapatan 1 Tahun


1. Penjualan obat resep (untung 25%)
15 lembar x 30 hari x 12 bulan x Rp. 75,000 x 25% = Rp. 101, 250, 000
2. Penjualan obat bebas dan OWA (untung 25%) pendapatan perhari
30 hari x 12 bulan x Rp. 2,550,000 x 25 % = Rp. 229,500,000
3. Penjualan alat-alat kesehatan (untung 27%) pendapatan Rp. 500,000/hari
30 hari x 12 bulan x Rp. 500,000 x 27% = Rp. 48,600,000

4. Penjualan kosmetik (untung 20%) pendapatan Rp. 500,000/hari


30 hari x 12 bulan x Rp. 500,000 x 20% = Rp. 36,000,000
Total = Rp. 415,350,000
5) Pembelian atau Pengeluaran Rutin Tahun 1
1. Pembelian obat resep (margin 25%) = Rp. 25,312,500
2. Pembelian obat bebas dan OWA (25%) = Rp. 57, 375,000
3. Pembelian alkes (27%) = Rp. 13,122,000

32
4. Pembelian kosmetik (20%) = Rp. 7,200,000
Total = Rp. 103,009,500

6) Pajak
Pajak dihitung menggunakan pajak penghasilan final, yaitu 1% dari omset yang
masuk:
Pajak =1% x Omset 1 tahun
= 1% x Rp. 415,350,000
= Rp. 4,153,500

7) Pendapatan Bersih
Laba bersih = Pendapatan - Biaya rutin - Biaya pengadaan - Pajak
= Rp. 415,350,000 - Rp. 146.500.000- Rp. 103,009,500 -
Rp.4,153,500
= Rp. 161.687.000
Laba kotor = Pemasukan tahun pertama+ Pengeluaran tahun pertama
= Rp. 415,350,000 + Rp. 103, 009,500
= Rp. 518, 359,500

8) Perhitungan Payback Periode (PP)


Jumlah investasi
PP = Jumlah laba bersih/tahun × 1 tahun
Rp.250.000.000
= Rp.161.687.000 x 1 tahun

= 1,5 tahun

9) Perhitungan Return on Investment (ROI)


Laba bersih
ROI = Total investasi × 100%
Rp.161.687.000
= Rp.250.000.000 x 100%

= 64.67%

33
10) Perhitungan Break Even Point (BEP)
1
BEP = Biaya variabel × Biaya tetap
1−
Pendapatan

1
= Rp.103.009.500 x (146.500.000+4,153,500) 150653500
1−
415.350.000

= Rp. 200.339.765/tahun
= Rp. 16.694.980/bulan
= Rp. 556.499/hari

34
VI. PENUTUP

Demikian analisa yang disajikan pada Studi Kelayakan pendirian “Apotek


Kasih” di Jalan Jend. Sudirman, Kelurahan Bangkinang kota, Kecamatan Kampar,
Kabupaten Kampar Propinsi Riau.

Bangkinang, 22 Oktober 2018

Pemohon,
Calon Apoteker Pengelola Apotek

Dewi Anisah, S.Farm., Apt.


1608020200/UMP/2016

35
36

Anda mungkin juga menyukai