Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi Konvensional
yoghurt)
1. Judul : Bioteknologi Konvensional
2. Tujuan :
1) Untuk mengetahui proses pembuatan yoghurt yang baik dan benar, sehingga
menghasilkan yoghurt yang berkualitas baik.
2) Untuk mengetahui secara lebih tentang cara kerja bioteknologi dalam pembuatan
yoghurt serta manfaatnya.
3) Untuk mengetahui peranan bakteri dalam bidang pangan.
3. Landasan Teori :
Bioteknologi berasal dari bahasa latin, yaitu bio yang berarti hidup, tehnos yang
berarti teknologi dan logos yang berarti ilmu. Yang berarti ilmu yang menerapkan
prinsip-prinsip biologi yang dimanfaatkan untuk kepentingan manusia.
Yoghurt adalah hasil dari bioteknologi yang berbahan air susu yang di
pada protein susu sehingga membuat yoghurt lebih padat serta memiliki tekstur
dan aroma yang khas. Istilah yoghurt itu sendiri berasal dari bahasa Turki, yang
berarti susu asam. Yoghurt didefinisikan sebagai bahan makanan yang berasal dari
susu dengan bentuk menyerupai bubur atau es krim, yang rasanya asam. B e b e r a p a
sebagai berikut :
pembusuk yang terdapat dalam bahan baku sehingga dapat memberikan lingkungan
yang steril dan kondusif untuk pertumbuhan kultur starter. Selain itu juga untuk
denaturasi dan koagulasi protein whey sehingga dapat meningkatkan viskositas dan
tekstur yoghurt.
2) Inokulasi
mencapai suhu inkubasi, yaitu 40-490C dan kemudian dilakukan penambahan starter
starter yogurt ini dilakukan dalam berbagai tingkatan persentase 2-5%. Tingkat
3) Fermentasi
Setelah proses inkulasi, dilakukan proses inkubasi. Suhu harus diatur pada
kisaran suhu kamar, yang merupakan kondisi optimum dalam proses fermentasi. Pada
(penggumpalan).
4) Refrigerasi
bersuhu 4-50C, karena apabila dibiarkan terlalu lama pada suhu inkubasi maka
produksi asam akan semakin meningkat dan terbentuk rasa pahit. Yogurt dapat
5. Langkah Kerja :
1) Menuangkan susu sapi murni ke dalam gelas kimia sebanyak 1 L.
2) Memanaskan 1 L susu sapi murni di atas lampu spirtus.
3) Mengukur suhu susu sapi tersebut hingga suhu 700 C dengan menggunakan
termometer.
4) Setelah suhunya sampai 700 C, kita mengangkat atau memindahkannya ke atas meja
dan mematikan lampu spirtus.
5) Mendinginkan susu sapi murni tersebut hingga suhunya turun menjadi 400 C.
6) Menuangkan bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus ke
dalam gelas ukur hingga 50 ml. dengan masing-masing ukuran 25 ml/bakteri.
7) Setelah suhu susu sapi murni menjadi 400 C, kita memasukkan bakteri Streptococcus
thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus dan mengaduknya hingga rata.
8) Setelah rata, kita memindahkan ke dalam toples yang sudah dibersihkan dan
dikeringkan
9) Lalu kita diamkan pada suhu kamar selama 24 jam.
10) Setelah 24 jam, kita mengamati warna, rasa dan bau dari perubahan susu tersebut.
11) Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
12) Agar lebih menarik, kita bisa menambahkan essence (sirup atau pasta)
13) Lalu kita menyimpannya di dalam lemari es atau bisa langsung kita nikmati.
6. Tabel Pengamatan
8. Kesimpulan
Bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu
dalam proses produksi barang dan jasa. Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan,
bioteknologi juga mengalami perkembangan semakin pesat dan prosesnya semakin
canggih. Manfaat dari bioteknologi itu sendiri sangat banyak dikarenakan
menggunakan bakteri yang menguntungkan.
Yoghurt merupakan susu asam hasil fermentasi dari susu. Makanan ini mengandung
dua jenis probiotik (bakteri baik untuk tubuh) yakni Lactobacillus dan
Bifidobachterium. Yoghurt memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Fermentasi merupakan bentuk tertua dari bioteknologi Minuman beralkohol (bir,
anggur, tuak), Makanan terfermentasi (keju, yoghurt, tape, tempe, petis, terasi).
Lactobacillus lebih berperan dalam pembentukan aroma, sedangkan streptococcus
lebih berperan dalam pembentukan cita rasa.
http://pusparisa.blogspot.co.id/2013/02/bioteknologi-konvensional-pembuatan.html