1691 2388 1 PB PDF
1691 2388 1 PB PDF
Tatalaksana Congenital Talipes Equino Varus (CTEV) pada Anak Usia 6 bulan
Abstrak
Congenital talipes equino varus merupakan kelainan bawaan pada kaki dan pergelangan kaki yang berupa deformitas
inversi, kombinasi equines dan varus dari kaki belakang, serta adduksi dari sendi subtalar dan midtarsal. Kondisi ini ditandai
dengan beberapa komponen, yaitu: inversi (putaran ke dalam) dan adduksi (deviasi ke dalam) kaki depan varus dari
kalkaneus (tumit inversi), equinus (plantar fleksi), kontraksi jaringan di sisi medial kaki, otot-otot eversi di sisi lateral kaki
tidak berkembang, otot- otot betis tidak berkembang, serta tidak menunjukkan perubahan terhadap koreksi pasif. Laporan
kasus dari seorang anak laki-laki berusia 6 bulan dengan keluhan kaki kanan pengkor ke arah dalam. Orang tua mengaku hal
ini sudah dialami pasien sejak lahir. Riwayat trauma disangkal. Pada pemeriksaan fisik, kesadaran kompos mentis, status
generalis ditemukan keadaan umum tampak sakit sedang. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital dapatkan nadi 88x/menit,
pernafasan 24 x/menit, suhu 36,7°C. Pada pemeriksaan lokalis kaki depan tidak dapat diabduksikan dan dieversikan, kaki
belakang tidak dapat dieversikan dari posisi varus. Ibu jari kaki terlihat relatif memendek. Bagian lateral kaki cembung,
bagian medial kaki cekung dengan alur atau cekungan pada bagian medial plantar bagian belakang equinus. Tumit tertarik
dan mengalami inversi, ada lipatan kulit transversal yang ada di bagian atas belakang sendi pergelangan kaki. Pada
pemeriksaan penunjang berupa foto polos didapatkan tampak gambaran seperti tangga dari tulang metatarsal pada
forefoot varus. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, pasien pada kasus ini
didiagnosis congenital talipes equinovarus (CTEV). Penatalaksanaan pada kasus ini adalah pembedahan.
Korespondensi: Alfianita Fadila alamat Jl. Sam Ratulangi Penengahan No.17 Bandarlampung, HP 085210835896, email
Alfianitafadila@gmail.com
laki dan perempuan adalah 2:1. Keterlibatan ditemukan, sangat fleksibel dan diduga akibat
bilateral didapatkan pada 30-50% kasus.1 jepitan intrauterin. Pada umumnya koreksi dapat
Etiologi dari CTEV tidak diketahui dengan dicapai dengan satu atau dua kali digips. Delayed
pasti, akan tetapi banyak teori mengenai etiologi treated clubfoot ditemukan pada anak berusia 6
CTEV, antara lain faktor mekanik intrauterin bulan atau lebih. Recurrent typical clubfoot
bahwa kaki bayi ditahan pada posisi equinovarus dapat terjadi baik pada kasus yang awalnya
karena kompresi eksterna uterus. Selain itu CTEV ditangani dengan metode Ponseti maupun
dikarenakan adanya defek neuromuskular, tetapi dengan metode lain.6,7 Relaps lebih jarang terjadi
banyak penelitian menyebutkan bahwa tidak dengan metode Ponseti dan umumnya
ditemukan adanya kelainan histologis dan diakibatkan pelepasan brace yang terlalu dini.
elektromiografik. Pada penelitian Irani dan Rekurensi supinasi dan equinus paling sering
Sherman menyebutkan bahwa pada kasus CTEV terjadi. Awalnya bersifat dinamik namun dengan
leher dari talus selalu pendek, diikuti rotasi berjalannya waktu menjadi fixed. Alternatively
bagian anterior ke arah medial dan plantar. treated typical clubfoot termasuk kaki pengkor
Mereka mengemukakan hipotesis bahwa hal yang ditangani secara operatif atau digips
tersebut dikarenakan defek dari plasma sel dengan metode non-Ponseti. Atypical clubfoot
primer.2 Pada clubfoot ligamen-ligamen pada sisi biasanya diartikan sebagai penyakit lain. Dengan
lateral dan medial ankle serta sendi tarsal sangat ponseti manajemen masalah yang timbul
tebal dan kaku, yang dengan kuat menahan kaki biasanya sulit dikoreksi. Yang dimasukkan dalam
pada posisi equines dan membuat navicular dan kategori ini antara lain rigid atau resistant
calcaneus dalam posisi adduksi dan inversi. atypical clubfoot dapat kurus atau gemuk. Kasus
Ukuran otot-otot betis berbanding terbalik dengan kaki yang gemuk lebih sulit ditangani.
dengan derajat deformitasnya. Pada kaki Kaki tersebut umumnya kaku, pendek, gemuk
pengkor yang sangat berat, gastrosoleus tampak dengan lekukan kulit yang dalam pada telapak
sebagai otot kecil pada sepertiga atas betis. kaki dan dibagian belakang pergelangan kaki,
Sintesis kolagen yang berlebihan pada ligamen, terdapat pemendekan metatarsal pertama
tendo dan otot terus berlangsung sampai anak dengan hiperekstensi sendi
berumur 3-4 tahun dan mungkin merupakan metatarsophalangeal. Deformitas ini terjadi pada
penyebab relaps (kekambuhan).3,4 bayi yang menderita kaki pengkor saja tanpa
Wynne dan Davis mengemukakan disertai kelainan yang lain.6,8 Syndromic clubfoot
bahwa adanya faktor poligenik mempermudah selain kaki pengkor ditemukan juga kelainan
fetus terpapar faktor-faktor eksterna (infeksi kongenital lain. Jadi kaki pengkor merupakan
Rubella, penggunaan Talidomide). Atlas dkk bagian dari suatu sindrom. Metode Ponseti tetap
menemukan adanya abnormalitas pada merupakan standar penanganan, tetapi mungkin
vaskulatur kasus-kasus CTEV. Didapatkan adanya lebih sulit dengan hasil kurang dapat diprediksi.
bloking vaskular setinggi sinus tarsalis. Pada bayi Hasil akhir penanganan lebih ditentukan oleh
dengan CTEV didapatkan adanya muscle wasting kondisi yang mendasarinya daripada kaki
pada bagian ipsilateral, dimana hal ini pengkor-nya sendiri.9 Tetralogic clubfoot seperti
kemungkinan dikarenakan berkurangnya perfusi pada congenital tarsal synchondrosis.
arteri tibialis anterior selama masa Neurogenic clubfoot berhubungan dengan
2,5
perkembangan. kelainan neurologi seperti meningomyelocele.
Beberapa jenis klasifikasi yang dapat Acquired clubfoot seperti pada Streeter
ditemukan antara lain: typical clubfoot Ini dysplasia.10,11
merupakan jenis clubfoot yang klasik hanya
menderita kaki pengkor saja yang sering Laporan Kasus
ditemukan. Umumnya dapat dikoreksi dengan Pasien laki-laki usia 6 bulan datang
casting dan manajemen dari Ponseti diantar orang tuanya pada tanggal 9 Januari
mengatakan bahwa hasil jangka panjangnya baik 2017 dengan keluhan kaki kanan dan kiri
dan sempurna. Yang dimasukkan jenis clubfoot pengkor. Orang tua mengaku hal ini sudah
ini diantaranya positional clubfoot. Sangat jarang dialami pasien sejak lahir. Riwayat trauma
memberikan respon minimal terhadap puluh delapan persen dari pasien dengan kasus
penatalaksanaan dengan pemasangan gips dan CTEV membutuhkan tindakan operatif lebih
dapat relaps walaupun berhasil dengan terapi lanjut. Rerata tingkat kekambuhan deformitas
manipulatif. Pada kasus ini dibutuhkan intervensi mencapai 25%, dengan rentang antara 10-50%.12
operatif. Penatalaksanaan pembedahan pada Hasil terbaik didapatkan pada anak-anak yang
anak usia kurang dari 5 tahun maka koreksi dioperasi pada usia lebih dari 3 bulan. Prognosis
dapat dilakukan hanya melalui prosedur jaringan pada kasus ini quo ad vitam bonam karena tidak
lunak. mengancam nyawa, quo ad functionam ad
The Pirani Scoring System, dapat bonam karena setelah dilakukan pembedahan
mengidentifikasi tingkat keparahan dan fungsi kaki pasien akan baik dan ad quo
memonitor perkembangan suatu kasus CTEV sanationam ad bonam karena jika telah
selama koreksi dilakukan. Sistem ini terdiri dari 6 dilakukan pembedahan maka aktivitas pasien
kategori, masing-masing 3 dari hindfoot dan dapat berjalan normal.
midfoot. Untuk hindfoot, kategori terbagi
menjadi tonjolan posterior/posterior crease (PC), Simpulan
kekosongan tumit/emptiness of the heel (EH), Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
dan derajat dorsofleksi yang terjadi/degree of fisik, dan pemeriksaan penunjang diagnosis pada
dorsiflexion (DF). Sedangkan untuk kategori kasus ini adalah Congenital Talipes Equino Varus.
midfoot, terbagi menjadi kelengkungan batas Penatalaksanaan pada pasien ini adalah
lateral/curvature of the lateral border (CLB), pembedahan. Prognosis pasien pada kasus ini
tonjolan di sisi medial/medial crease (MC) dan adalah ad bonam.
tereksposnya kepala lateral talus/uncovering of
the lateral head of the talus (LHT).2,4 Daftar Pustaka
Pada pemeriksaan didapatkan skor 0,5 yang 1. Staheli, Lynn. Clubfoot: Ponseti
berarti moderate curvature of lateral border. Management Third Edition [internet].
Batas lateral nampak menjauhi garis lurus. Batas Global Health Education Low-cosr
lateral nampak melengkung ringan. pada bagian Publications; 2009 [diakses tanggal 27
lateral talus didapatkan nilai 0,5 yang Maret 2017]; 4-8(3);175-193. Tersedia dari:
menunjukkan reduksi parsial nampak adanya www.global-help.org
satu atau dua lipatan kulit yang dalam dan pada 2. Faulks, S., Richard, B. Clubfoot treatment:
pemeriksaan posterior crease of ankle ponseti and french fungtional methods are
didapatkan skor 0,5 yang berarti didapatkan equally effective. Clinical orthopaedics and
satu atau dua lipatan kulit yang dalam yang tidak related research [internet]. 2009. [diakses
terlalu mempengaruhi kontur dari tumit. Dari tanggal 27 Maret 2017];467(5);1278-1282.
hasil pemeriksaan didapatkan skor 1,5 yang Tersedia dari: www.the journal of bone and
menunjukkan abnormal. join surgery.org.
Pada pemeriksaan radiologi didapatkan 3. Harris, E. Key Insight To Treating Talipes
gambaran fleksi plantar anterior kalkaneus Equinovarus. Podiatry [internet]. 2008.
sehingga sudut antara sumbu panjang tibia dan [diakses taggal 27 maret 2017];17(4);1-5.
sumbu panjang kalkaneus (sudut tibiocalcaneal) Tersedia dari: www.podiatry. com.
lebih besar dari 90°. Kaki depan supinasi varus 4. Patel, M. Clubfoot [internet]. Australia;
dan meningkatkan konvergensi dari basis 2017 [diperbarui tanggal 17 April 2017;
metatarsal. Pada pandangan lateral, tampak diakses tanggal 27 April 2017];467(5);1146-
gambaran seperti tangga dari tulang metatarsal 1153. Tersedia dari: www.emedicine.com.
pada forefoot varus. 5. Jain, S. Interobserver variability in Pirani
Sebagian besar kasus melaporkan tingkat Scoring system between the orthopedic
kepuasan setinggi 75-90%, baik dari segi surgeon. [internet]. Canada; 2017 [diakses
penampilan maupun fungsi kaki. Hasil yang tanggal 27 Maret 2017];51(1);81-85.
memuaskan didapatkan pada lebih dari 81% Tersedia dari: www.ubc.com.
kasus. Faktor utama yang mempengaruhi hasil 6. Richards, S., Faulks, S., Rathjen, K.,
fungsional adalah rentang gerakan pergerakan Johnston, C., Jones, S. 2009. A Comparison
kaki, dimana hal tersebut dipengaruhi oleh of Two Nonoperative Methods of Idiopathic
derajat pendataran kubah dari tulang talus. Tiga Clubfoot Correction: The Ponseti Method.
7. Docker., CE, Lewthwaite S, Kiely NT.Chen,. [internet]. 2009. [diakses tanggal 7 Agustus
Ponseti treatment in management clubfoot 2017];32(1):521-526. Tersedia dari:
of deformity [internet]. 2007 [diakses www.ncbi.nlm.nih.gov
tanggal 27 Maret 2017];89(5);510-512. 11. Gary, W. Interventions for congenital talipes
Tersedia dari: www.ncbi.nlm.nih.gov equinovarus (clubfoot). Pediatric Child
8. Banesan, A., Luximon, A., Benson, M., Health [internet]. 2015 [diakses tanggal 7
Theologis, T.Ponseti Method in Agustus 2017];20(6):307-308. Tersedia dari:
management of clubfoot under 2 years of www.ncbi.nlm.nih.gov
age [internet]. 2017 [diakses tanggal 27 12. Desai, L. Oprescu, F. Bracing in The
Maret 2017;20(12);6. Tersedia dari: treatment of children with clubfoot; Past,
www.ncbi.nlm.nih.gov present and future. Lowa orthopedic
9. Wim de Jong, Sjamsuhidajat, editor. Buku journal [internet]. 2010 [diakses tanggal 7
Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-2. EGC. agustus 2017];30:15-23. Tersedia dari
Jakarta;2015. www.ncbi.nlm.nih.gov
10. Culverwell,. AD, Tapping., CR.. Congenital
talipes equinovarus in Papua New Guenia