1
2
KONSENTRASI BELAJAR SISWA YANG SARAPAN PAGI
DENGAN YANG TIDAK SARAPAN PAGI PADA
MATA PELAJARAN F&B SERVICE
Abstract
The purpose of this research is to analyze whether there are differences of the
concentration of learning between the students who get breakfast and who miss
breakfast, especially in the subjects F&B Service class X Jasa Boga SMK 9 Padang.
This type of research is ex-postfacto with causal comparative form. The population in
this study is 64 people from class X competency skills of Jasa Boga that have taken
subjects F&B Service. The result of the research shows that, 61.5% of students who
get breakfast have a high concentration level learning, 53.8% of students who miss
breakfast lower concentration of learning and there are significant differences
between the concentration of students who get breakfast with students who miss
breakfast. The results showed that thitung 30 623 > ttable 2.8817 at Sig 0:05. It means
that there is a difference between the concentration of students who do not get
breakfast with the student who get breakfast. The concentration of students who get
breakfast are higher than students who miss it.
A. Pendahuluan
satu sekolah menengah kejuruan yang termasuk pada bidang keahlian pariwisata
(vocational high school) yang bertujuan untuk menghasilkan tamatan yang siap
SMK Negeri 9 Padang memiliki visi yaitu ungul dalam mutu berdasarkan
1
Wisudawati periode Juni 2013 1
2
Dosen Jurusan Kesejahteraan Keluarga
FT-UNP
2
tuntutan dunia kerja nasional serta internasional (KTSP SMK Negeri 9 Padang:
2009).
adalah kompetensi keahlian Jasa Boga, yang mana terdapat mata pelajaran F&B
banyak siswa yang tidak konsentrasi dalam belajar, hanya sebagian kecil saja
yang mampu berkonsentrasi dengan dengan baik. Konsentrasi adalah suatu upaya
segenap kekuatan perhatian pada situasi belajar”. Sejalan dengan itu Sumartno
perilaku dan fokus perhatian siswa untuk dapat memperhatikan dalam setiap
telah diberikan”.
segala hal terutama belajar. Apabila seorang siswa tidak dapat berkonsentrasi
saat belajar, maka dapat diketahui bahwa hasil yang mereka peroleh akan kurang
3
belajar siswa saat belajar tersebut terindikasi oleh: (1) siswa tidak bersemangat
dan mengantuk saat belajar; (2) siswa cenderung malas dan lesu saat demonstrasi
atau praktek di depan kelas; (3) siswa kurang berpartisipasi pada saat
materi yang disampaikan oleh guru; (5) siswa tidak mampu memberikan
sumbangan pikiran atau ide; dan (6) siswa tidak maksimal dan tidak bertanggung
karena hanya membuang tenaga, waktu dan biaya saja”. Berdasarkan hasil
wawancara yang penulis lakukan, siswa yang tidak konsentrasi dalam belajar
diduga karena tidak sarapan pagi. Diketahui bahwa sebagian siswa tidak sarapan
pagi sebelum berangkat ke sekolah, namun beberapa siswa yang lain sarapan
pagi ini mengakibatkan konsentrasi belajar yang berbeda pula. Hal ini dibuktikan
bahwa siswa yang sarapan pagi lebih fokus dalam memperhatikan pelajaran yang
disampaikan oleh guru, lebih tanggap dalam merespon pelajaran dan juga
cenderung lebih aktif. Sedangkan siswa yang tidak sarapan pagi, cenderung
diam, tidak fokus dalam memperhatikan pelajaran yang diterankan oleh guru dan
untuk berkonsentrasi dengan baik. Menurut Nirmala (2012: 30) “Sarapan pagi
merupakan pasokan energi untuk otak yang paling baik agar dapat berkonsentrasi
di sekolah. Ketika bangun pagi, gula darah dalam tubuh kita rendah karena
semalaman tidak makan. Tanpa sarapan yang cukup, otak akan sulit
Sarapan pagi bukan hanya sekedar mengisi perut, namun para ahli
meyakini sarapan pagi adalah fondasi kuat untuk memetik manfaat dalam meraih
Paling tidak ada dua manfaat yang bisa diambil kalau kita melakukan
sarapan pagi. Pertama, sarapan pagi dapat menyediakan karbohidrat
yang siap digunakan untuk meningkatkan kadar gula darah. Dengan
kadar gula darah yang cukup, gairah dan konsentrasi belajar di
sekolah bisa lebih baik sehingga berdampak positif terhadap prestasi
akademik di sekolah. Kedua, pada dasarnya sarapan pagi dapat
memberikan kontribusi penting akan beberapa zat gizi yang
diperlukan tubuh seperti protein, lemak, vitamin dan mineral.
Ketersediaan zat gizi ini bermanfaat untuk fungsinya proses fisiologis
dalam tubuh.
Sarapan pagi sangat bermanfaat bagi setiap orang. Bogi orang dewasa,
bekerja dan meningkatkan produktivitas kerja. Bagi anak sekolah, sarapan pagi
sarapan pagi kadar gula darah akan meningkat sehingga mampu mengoptimalkan
sistem kerja otak agar dapat berkonsentrasi dengan baik. Diketahui bahwa
sebagian siswa ada yang sarapan pagi dan sebagian lagi tidak sarapan pagi.
Dengan adanya perbedaan konsumsi sarapan pagi pada siswa, tentunya akan
membuat konsentrasi belajar yang berbeda pula. Oleh karena itu, penulis merasa
sarapan pagi dengan yang tidak sarapan pagi pada mata pelajaran F&B Service
B. Metodologi Penelitian
komparatif atau hubungan sebab akibat. Dalam penelitian ini yang menjadi
populasi adalah siswa kelas X Jasa Boga SMK Negeri 9 Padang yang berjumlah
64 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 26 sampel (40,6% dari populasi
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu, konsentrasi belajar
siswa yang sarapan pagi dan siswa yang tidak sarapan pagi. Data sekunder yakni,
lokasi, jumlah siswa yang diperoleh dari data administrasi sekolah. Teknik
terhadap siswa kelas X Jasa Boga SMK Negeri 9 Padang dengan bantuan lembar
observasi yang berisi tentang aktifitas belajar siswa sesuai dengan indikator
konsentrasi belajar.
diklasifikasikan ke dalam dua kategori yaitu tinggi apabila total skor ≥ mean dan
rendah apabila total skor < mean. Kemudian dilakukan uji persyaratan analasis
untuk membuktikan data terdistribusi normal dan homogen. Apabila data sudah
1. Hasil Penelitian
Data diperoleh dari observasi pada siswa kelas X Jasa Boga SMK
Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa 61.5% siswa yang sarapan pagi
Hasil ini juga dapat dilihat pada diagram pie berikut ini:
38%
rendah
62%
tinggi
Data diperoleh dari observasi pada siswa kelas X Jasa Boga SMK
Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa 46.2% siswa yang tidak sarapan
Hasil ini juga dapat dilihat pada diagram pie di bawah ini:
46%
54% rendah
tinggi
dengan yang tidak sarapan pagi dapat dilihat melalui uji persyaratan
9
normal dengan nilai sig adalah 0.987 atau > 0.05 dan hasil uji
homogenitas menunjukkan nilai Sig untuk uji Levene adalah 1.128 >
0.05. Hal ini berarti data berasal dari populasi yang memiliki varians yang
Test Value = 0
95% Confidence Interval of
One-Sample Test
Sig. (2- Mean the Difference
dari ttabel : 2.8817 dengan nilai signifikan 0.000 (α < 0.05). Dapat
2. Pembahasan
sarapan pagi memiliki tingkat konsentrasi belajar yang tinggi. Hal ini
oleh Ahmad Faridi (2002) yang menunjukkan bahwa kadar glukosa siswa
yang sarapan pagi lebih tinggi dibandingkan yang tidak sarapan pagi.
akan mungkin mengingat materi yang disampaikan oleh guru. Siswa yang
menguasai bahan.
untuk itu, diperlukan perhatian orang tua dalam menjaga perilaku makan
yang lebih rendah, mempunyai daya ingat yang terbatas dan sering absen.
Bila dilihat dari hasil jawaban responden, 92% siswa tidak mampu
jelas dan dengan kalimat yang singkat dan jelas. 100% siswa tidak
guru, 81% siswa tidak mampu mengerjakan latihan sesuai prosedur yang
perilaku makan anak, agar mau sarapan setiap hari, sehingga mampu
dengan yang tidak sarapan pagi dengan nilai sig = 0.000. Sama halnya
tidak terlihat jelas dari jumlah siswa yang sarapan dan yang tidak, serta
1. Simpulan
memiliki tingkat konsentrasi belajar yang tinggi, 53.8 % siswa yang tidak
sarapan pagi memiliki tingkat konsentrasi belajar yang rendah dan terdapat
pagi dengan siswa yang tidak sarapan pagi dengan nilai thitung : 30.623 lebih
2. Saran
konsentrasi belajar dan hasil belajar yang baik, sehingga dapat merubah
Catatan: artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan Pembimbing I Dr.
Elida, M.Pd dan Pembimbing II Kasmita, S.Pd, M.Si.
Daftar Pustaka
Dinas Pendidikan. (2009). Kurikulum SMK Negeri 9 Padang Tahun Pelajaran 2009-
2010. Padang
Faridi, Ahmad. (2002). Hubungan Sarapan Pagi dengan Kadar Glukosa Darah dan
Konsentrasi Belajar Siswa Sekolah Dasar. Bogor. Institut Pertanian Bogor