Anda di halaman 1dari 3

APLIKASI SONAR DAN PEMANFAATAN DI BIDANG KELAUTAN

Sonar sendiri pada awalnya diinspirasi dari lonceng bawah air yang digunakan untuk
mengukur kecepatan suara dalam air, kemudian berkembang dan dimanfaatkan dalam mendeteksi
gunung es yang ada dalam laut ketika kapal laut melintas. Seiring dengan perkembangan waktu,
sonar dimanfaatkan dalam perang dunia I untuk mendeteksi kapal selam. Semenjak itu sonar
benar-benar dikembangkan dan dimanfaatkan dalam dunia militer dan perang.
Sonar yang dikenal dalam dunia militer biasanya adalah sonar bouy. Sonar ini
dimanfaatkan pada heli anti kapal selam. Sonar ini bekerja dan digantung pada sebuah kabel dan
heli bergerak diatas perairan sambil menyeret sonar. Sonar ini digunakan untuk mencari posisi
kapal selam musuh. Selain itu sonar juga dimanfaatkan dalan penggunaan sebuah torpedo. Hal ini
bertujuan agar akurasi penebakan kapal musuh semakin tinggi dan tepat sasaran. Sonar yang
digunakan bisa sonar pasif maupun sonar aktif. Torpedo yang sudah dipasang perangkat sonar
antara lain torpedo jenis Mk 37. Sonar pada kapal selam biasanya dimanfaatkan untuk komunikasi
antar kapal selam atau kapal selam dengan kapal laut yang sepihak. Selain sonar, konunikasi di
bawah laut juga memanfaatkan laser inframerah. Alat ini juga digunakan dengan tujuan yang
hampir sama dengan sonar yaitu mengumpulkan informasi tentang lingkungan air, dari mendeteksi
tambang untuk pemetaan bawah dasar laut. Namun sebagian banyak orang lebih memilih teknologi
sonar dikarenakan energi yang digunakan tidak begitu besar serta tidak adanya efek radiasi dan
kenaikan suhu.

Kegunaan Sonar

a. Pengukuran Kedalaman Dasar Laut (Bathymetry)

Pengukuran kedalaman dasar laut dapat dilakukan dengan Conventional Depth Echo Sounder
dimana kedalaman dasar laut dapat dihitung dari perbedaan waktu antara pengiriman dan
penerimaan pulsa suara. Dengan pertimbangan sistim Sonarpada saat ini, pengukuran kedalaman
dasar laut (bathymetry) dapat dilaksanakan bersama-sama dengan pemetaan dasar laut (Sea Bed
Mapping) danpengidentifikasian jenis lapisan sedimen dibawah dasar laut.

b. Pengidentifikasian Jenis-jenis Lapisan Sedimen Dasar Laut (Subbottom Profilers)

Peralatan sonaryang mutahir dilengkapi dengan subbottom profilers dengan menggunakan


prekuensi yang lebih rendah dan sinyal impulsif yang bertenaga tinggi yang digunakan untuk
penetrasi kedalam lapisan sedimen dibawah dasar laut. Dengan adanya klasifikasi lapisan sedimen
dasar laut dapat menunjang dalam menentukkan kandungan mineral dasar laut dalam. Dengan
demikian teknologi akustik bawah air dapat menunjang esplorasi sumberdaya non hayati laut.

c. Pemetaan Dasar Laut (Sea bed Mapping)

Dengan teknologi sonardalam pemetaan dasar laut, dapat menghasilkan tampilan peta dasar laut
dalam tiga dimensi. Dengan teknologi akustik bawah air yang canggih ini dan dikombinasikan
dengan data dari subbottom profilers, akan diperoleh peta dasar laut yang lengkap dan rinci. Peta
dasar laut yang lengkap dan rinci ini dapat digunakan untuk menunjang penginterpretasian struktur
geologi bawah dasar laut dan kemudian dapat digunakan untuk mencari mineral bawah dasar laut.

d. Pencarian kapal-kapal karam didasar laut

Pencarian kapal-kapal karam dapat ditunjang dengan teknologi sonarbaik untuk untuk kapal yang
sebagian terbenam di dasar laut ataupun untuk kapal yang keseluruhannya terbenam dibawah dasar
laut. Dengan teknologi ini, lokasi kapal karam dapat ditentukan dengan tepat. Teknologi akustik
bawah air ini dapat menunjang eksplorasi dan eksploitasi dalam bidang Arkeologi bawah air
(Underwater archeology) dengan tujuan untuk mengangkat dan mengidentifikasikan kepermukaan
laut benda-benda yang dianggap bersejarah.

e. Penentuan jalur pipa dan kabel dibawah dasar laut.

Dengan diperolehnya peta dasar laut secara tiga dimensi dan ditunjang dengan data subbottom
profiler, jalur pipa dan kabel sebagai sarana utama atau penunjang dapat ditentrukan dengan
optimal dengan mengacu kepada peta geologi dasar laut. Jalur pipa dan kabel tersebut harus
melalui jalur yang secara geologi stabil, karena sarana-sarana tersebut sebagai penunjang dalam
eksplorasi dan eksploitasi di Laut.
f. Analisa Dampak Lingkungan di Dasar Laut

Teknologi akustik bawah air Sonar ini dapat juga menunjang analisa dampak lingkungan di dasar
laut. Sebagai contoh adalah setelah eksplorasi dan ekploitasi sumber daya hayati di dasar laut dapat
dilakukan, Sonardapat digunakan untuk memonitor perubahan-perubahan yang terjadi disekitar
daerah eksplorasi tersebut. Pemetaan dasar laut yang dilakukan setelah eksplorasi sumber daya
non-hayati tersebut, dapat menunjang analisa dampak lingkungan yang telah terjadi yang akan
terjadi .

Anda mungkin juga menyukai