C. Tujuan ........................................................................................................................ 3
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persoalan yang melibatkan model matematika sering muncul dalam berbagai
disiplin ilmu pengetahuan, seperti bidang Fisika, Kimia, Ekonomi, atau pada
rekayasa (enginering) seperti Teknik Sipil, Teknik Mesin, dan sebagainya.
Seringkali model matematika tersebut muncul dalam bentuk yang rumit atau tidak
dapat diselesaikan dengan metode biasa, sehingga solusi yang digunakan adalah
Metode Numerik. Metode Numerik adalah teknik yang digunakan untuk
memformulasikan persoalan matematik sehingga dapat dipecahkan dengan operasi
perhitungan.
Metode numerik digunakan karena model matematika yang sering muncul
adakalanya tidak dapat diselesaikan dengan metode analitik. Seperti halnya untuk
menentukan solusi dari persamaan (akar persamaan) yang berbentuk f(x) = 0.
Sebuah bilangan dianggap akar dari sebuah persamaan jika seandainya bilangan
tersebut dimasukkan ke dalam persamaan, maka nilai persamaan itu akan sama
dengan nol atau bisa dikatakan akar sebuah persamaan f(x) =0 adalah nilai-nilai x
yang menyebabkan nilai f(x) sama dengan nol. Persamaan yang bentuknya
sederhana seperti persamaan linier dan persamaan kuadrat dapat dengan mudah
diselesaikan secara analitik. Sehingga jika suatu persoalan sudah sangat sulit
atau tidak dapat menggunakan metode analitik, dapat digunakan metode numerik.
Metode numerik ini disajikan dalam bentuk algoritma-algoritma yang dapat
dihitung secara cepat dan mudah. Pendekatan yang digunakan dalam metode
numerik merupakan pendekatan analisis matematis, dengan tambahan grafis dan
teknik perhitungan yang mudah.
Ada 2 pendekatan yang dapat digunakan pada penyelesaian persamaan non linier
yaitu dengan metode tertutup dan metode terbuka. Metode tertutup (Bracketing
Method) adalah metode yang hanya membutuhkan 2 tebakan awal untuk
mengira-ngira akar dari sebuah persamaan. Sebuah fungsi sesuai
2
jenisnya akan berubah disekitar harga suatu akar. Akar sebenarnya dari persamaan
tersebut nantinya akan berada di antara 2 angka yang telah ditebak tersebut.
Sementara itu metode terbuka adalah metode yang tidak memerlukan batas
bawah dan batas atas pada perkiraan nilai awal. Karena hal itu, bila tebakan awal
tepat, maka hasilnya akan mendekati akar yang sesungguhnya dengan kecepatan
lebih cepat dari metode biseksi. Metode yang akan dibahas pada makalah ini
adalah metode terbuka yaitu metode Newton Raphson dan metode Secant.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, permasalahan yang akan dibahas dirumuskan sebagai
berikut:
C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
xi1 digunakan untuk menaksir nilai akar dari f(x) dan pendekatan
yang lebih baik untuk akar dari f(x). Metode ini banyak digunakan untuk akar
dari suatu persamaan.
5. Hitung nilai fungsi f(x) dan f ’(x) dengan menggunakan titik awal.
(ɛ).
8. Jika xi 1 xi , maka dipilih akar persamaan xi+1
1. Kelebihan
5
2. Kekurangan
6
D. Contoh Soal
Contoh soal 1
f(x) x 6 x 1 . Pada titik awal x0 = 1,5 dan ɛ = 0,0001.
Tentukan akar dari
Penyelesaian:
1. f(x) x 6 x 1
2. Titik awal x0 = 1,5
Iterasi selanjutnya dilakukan dengan mencari f(xi), f ’(xi), xi+1 dan seterusnya
sampai xi 1 xi , sehingga didapatkan data pada tabel berikut:
7
Tabel 3.1 Tabel kerja metode newton rapshon
8
iterasi dihentikan dan didapat nilai akar x yaitu xi+1 = 1,134724145.
9
E. Pengertian Metode Secant
Metode secant merupakan salah satu metode terbuka untuk
menentukan solusi akar dari persamaan non linear. Metode secant
melakukan pendekatan terhadap kurva f(x) dengan garis secant yang
ditentukan oleh dua titik. Kemudian nilai akar selanjutnya adalah titik
potong antara garis secant dengan sumbu x. Berikut metode secant
ditunjukan secara grafis.
f(xi-1)
f(xi-
1)
f(xi)
Xi+1 xi-
xi 1
Gambar 1. Iterasi Metode Secant Secara Grafik
secant yang memotong kurva dan memotong sumbu x di xi+1 . Titik potong
perbandingannya yaitu:
BA CD
AE DE
1
Diketahui bahwa koordinat dari masing-masing titik tersebut yaitu:
Tabel 1. Koordinat dari titik pada gambar 1
Titik Koordinat
A ( xi-1 ,0 )
B ( xi-1 , f(xi-1) )
C ( xi , f(xi) )
D ( xi , 0 )
E ( xi+1, 0 )
f ( xi 1 ).( xi xi 1 ) f ( xi ).( xi 1 xi 1 )
f ( xi ).( xi 1 ) f ( xi 1 ).( xi )
( xi 1 )
f ( xi ) f ( xi 1 )
f ( xi ).( xi 1 ) f ( xi 1 ).( xi ) ( xi ). f ( xi ) ( xi ). f ( xi )
( xi 1 )
f ( xi ) f ( xi 1 )
( xi ). f ( xi ) f ( xi 1 ).( xi ) ( xi ). f ( xi ) f ( xi ).( xi 1 )
( xi 1 )
f ( xi ) f ( xi 1 )
( xi ){ f ( xi ) f ( xi 1 )} f ( xi ){( xi ) ( xi 1 )}
( xi 1 )
f ( xi ) f ( xi 1 )
( xi ).{ f ( xi ) f ( xi 1 )} f ( xi ).{( xi ) ( xi 1 )}
( xi 1 )
f ( xi ) f ( xi 1 ) f ( xi ) f ( xi 1 )
2
F. Algoritma Metode Secant
Algortima pada metode Secant yaitu:
1. Definisikan fungsi f(x)
2. Definisikan toleransi eror (εs)
3. Taksir batas atas xi dan batas bawah xi-1.
4. Tentukan f(xi) dan f(xi-1). Jika f(xi) = f(xi-1) maka iterasi tidak
dilanjutkan, tetapi jika f(xi) = f(xi-1) maka iterasi dilanjutkan.
5. Lakukan iterasi dengan menghitung nilai taksiran akar selanjutnya
dengan:
f ( xi )( xi xi 1 )
xi 1 xi
f ( x i ) f ( xi 1 )
6. Iterasi berhenti jika εrh ≤ εs, dengan:
xi1 xi
rh
xi1
xi 1 2 serta s 0,0005 .
Penyelesaian:
a. xi 1,6 dan xi 1 2
b. f ( xi ) f (1,6) 3,5536
f ( xi 1 ) f (2) 13
3
f ( x1 )( x1 x 0 )
x 2 x1
f ( x1 ) f ( x 0 )
(3,5536)( 0,4)
1,6
3,5536 13
1,42144
1,6
9,4464
1,6 0,150474255
1,449525745
d. Menghitung rh
xi 1 xi
rh
xi 1
1,449525745 1,6
1,449525745
0,103809
Karena s rh maka iterasi dilanjutkan.
4
Tabel hasil iterasi sebagai berikut:
i Ket
Karena pada iterasi ke 6 nilai rh memenuhi syarat rh ≤ s maka iterasi berhenti. Jadi akar dari f ( x) x 4 3 adalah 1.31607494
2. Tentukan solusi hampiran akar dari fungsi f ( x) x 3 6 x 2 11x 5,9
menggunakan metode secant. Gunakan tebakan awal xi 2,5 dan
Penyelesaian:
a. xi 2,5 dan xi 1 3,5
b. f ( xi ) f (2,5) 0,275
f ( xi 1 ) f (3,5) 1,975
xi 1 xi
rh
xi 1
2,622222222 2.5
2,622222222
0,04661
Karena s rh maka iterasi dilanjutkan.
6
Tabel hasil iterasi sebagai berikut:
i Ket
Karena pada iterasi ke 8 nilai rh memenuhi syarat rh ≤ s maka iterasi berhenti. Jadi akar dari f ( x) x 3 6 x 2 11x 5,9 adalah
1.000000432
BAB III
Kesimpulan
8
Daftar Pustaka
Serway, Raymond A & Jewett, John. 2014. FISIKA untuk Sains dan Teknik. Edisi
ke 6. Diterjemahkan oleh: Chriswan Sungkono. Jakarta: Salemba Teknika.
http://dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/4502211002138388192708November2 013.pdf
(diakses 5 November 2018)
http://eprints.binadarma.ac.id/926/1/ANALISIS%20ALGORITMA%20MATERI %207.pdf
(diakses 5 November 2018)