Anda di halaman 1dari 7

Olahraga adalah salah satu aktivitas menyenangkan bagi anak dengan segudang

manfaat. Jangan sia-siakan kesempatan emas untuk mengajarkan dan


memperkenalkan anak Anda pada dunia olahraga sedini mungkin. Bukan hanya
manfaat kesehatan, bahkan, mengajarkan anak olahraga sejak usia sekolah dasar
akan memberikan keterampilan lain yang mungkin tidak dimiliki teman-teman anak
Anda. Lalu, olahraga anak apa yang tepat untuk usia sekolah? Simak ulasannya di
sini.

Jenis olahraga anak sesuai usia


Usia 6-9

Rentang perhatian anak usia 6-9 tahun masih cenderung pendek. Pemberian
instruksi yang terlalu rumit akan lebih sulit dipahami. Anak membutuhkan petunjuk
yang singkat, jelas, dan sedikit demi sedikit. Olahraga yang membutuhkan strategi
khusus masih sulit diserap anak sehingga justru akan membuatnya bingung.
Sesuaikan juga dengan kemampuan motorik anak pada usia ini. Olahraga yang bisa
dilakukan antara lain:

 Lari
 Bermain bola
 Olahraga senam/ gimnastik
 Renang
 Olahraga bela diri

Pada usia ini, fokuslah pada teknik dan gerakan yang tepat. Teknik dan gerakan
yang tepat ini sangat penting sebagai dasar sebelum anak mengasah aspek-aspek
lainnya seperti kecepatan dan kekuatan. Dengan teknik dan gerakan yang tepat,
kekuatan dan kecepatan akan mengikuti.

Usia 10-12

Saat menginjak usia ini, kemampuan motorik, kemampuan berpikir, serta


kemampuan mengambil keputusan semuanya menjadi lebih baik dari 6-9 tahun.
Anak juga sudah mampu mengikuti arahan yang semakin lama semakin rumit dan
bisa mengingatnya dengan baik. Bahkan, anak sudah mulai bisa berpikir mengenai
strategi-strategi tertentu saat bermain.

Dengan kondisi ini, anak akan siap untuk melakukan olahraga yang lebih rumit. Baik
dari sisi instruksi maupun gerakannya. Olahraga anak di rentang usia ini antara lain:

 Sepak bola
 Bola basket
 Bola voli
 Bulu tangkis
 Baseball atau softball

Olahraga-olahraga yang disebutkan itu adalah olahraga yang selain semakin


kompleks juga mengharuskan anak untuk berinteraksi dengan teman atau lawan
mainnya.

Nah, jenis olahraga anak dengan kontak antar pemain ini memerlukan kematangan
dan kedewasaan. Mengapa? Melakukan olahraga ini rentan akan kontak fisik.
Misalnya anak bisa saja tertabrak, tersandung kaki teman, atau mungkin
mencederai temannya tanpa sengaja.

Tanpa kedewasaan yang cukup, si kecil akan kesulitan mengendalikan


emosinya. Sedangkan semakin dewasa usianya, anak dianggap lebih bisa
memosisikan egonya dengan baik.
Kombinasikan olahraga Anak Anda

Meskipun saat usia 10-12 tahun anak dianjurkan melakukan olahraga-olahraga yang berbeda
lagi dari sebelumnya, ini bukan berarti Anda harus memberhentikan seluruh aktivitas olahraga
yang sebelumnya sudah dilakukan. Anda bisa mengobinasikannya dengan jenis olahraga yang
baru jika memang ingin tetap mengajarkan jenis olahraga sebelumnya.

Contoh, dari kecil Anda mengajarkan berenang. Menginjak usia 10-12 tahun, kenalkan lagi
dengan jenis olahraga lainnya seperti bermain basket, bulu tangkis, atau bela diri. Terlalu fokus
pada satu olahraga saja akan membatasi keterampilan anak, menimbulkan kebosanan,
bahkan menimbulkan stres.

Semakin dewasa anak hingga memasuki usia di atas 12 tahun (SMP dan SMA) semua
olahraga bisa menjadi pilihan yang terbaik untuk anak. Dengan catatan, anak bisa menikmati
dan mengembangkan keterampilannya dalam olahraga tersebut.

Manfaat olahraga anak


Manfaat kesehatan dari berolahraga sejak kecil antara lain adalah:

 Menurunkan risiko obesitas atau kelebihan berat badan.


 Meningkatkan kebugaran anak. Saat berolahraga, jantung dan paru-paru anak akan bekerja
lebih aktif sehingga fungsi kedua organ tersebut akan semakin efektif.
 Memicu pertumbuhan tulang dan otot anak.
 Meningkatkan koordinasi gerak dan keseimbangan tubuh.
 Mencegah anak dari penyakit metabolik yang disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik.
 Membentuk postur tubuh anak yang ideal.
 Memberikan kebiasaan hidup aktif sehingga ketika dewasa anak-anak lebih cenderung tertarik
untuk hidup aktif berolahraga.

Di samping manfaat kesehatan, keuntungan sosial dan psikologis jika anak sudah aktif
berolahraga sedini mungkin yaitu:

 Membuat anak semakin terasah mendengarkan dan mengikuti instruksi.


 Membantu anak belajar memimpin, bekerja sama, dan menjadi bagian dalam satu tim.
 Membuat anak paham artinya menang dan kalah adalah hal yang biasa.
 Meningkatkan kemampuan akademik anak. Olahraga membutuhkan penghafalan,
pengulangan, dan pembelajaran sehingga otak anak akan lebih aktif.
 Meningkatkan kemampuan sosial anak. Bergabung dengan tim olahraga akan memberikan
anak kesempatan bertemu dan menjalin relasi dengan orang-orang baru.
 Meningkatkan kedisiplinan anak. Jadwal latihan, tiap instruksi yang diberikan akan membentuk
kedisiplinan anak.
KOMPAS.com - Olahraga adalah salah satu aktivitas menyenangkan bagi anak dengan
segudang manfaat. Jangan sia-siakan kesempatan emas untuk mengajarkan dan
memperkenalkan anak pada dunia olahraga sedini mungkin. Bukan hanya manfaat
kesehatan, bahkan, mengajarkan anak olahraga sejak kecil akan memberikan keterampilan
lain yang mungkin tidak dimiliki teman-temannya. Lalu, olahraga apa yang tepat untuk
mereka? Baca juga : 6 Cara agar Si Kecil Suka Olahraga Usia 6-9 Perhatian anak usia 6-9
tahun masih cenderung pendek. Pemberian instruksi yang terlalu rumit akan sulit dipahami.
Anak membutuhkan petunjuk yang singkat, jelas, dan sedikit demi sedikit. Olahraga yang
membutuhkan strategi khusus masih sulit diserap anak sehingga justru akan membuatnya
bingung. Sesuaikan juga dengan kemampuan motorik anak pada usia ini. Olahraga yang
bisa dilakukan antara lain: Lari Bermain bola Olahraga senam/ gimnastik Renang Olahraga
bela diri Ilustrasi anak belajar berenang(FS-Stock) Pada usia ini, fokuslah pada teknik dan
gerakan yang tepat. Teknik dan gerakan yang tepat ini sangat penting sebagai dasar
sebelum anak mengasah aspek-aspek lainnya seperti kecepatan dan kekuatan. Dengan
teknik dan gerakan yang tepat, kekuatan dan kecepatan akan mengikuti. Baca juga : Lama
Olahraga yang Dianggap Efektif Usia 10-12 Saat menginjak usia ini, kemampuan motorik,
kemampuan berpikir, serta kemampuan mengambil keputusan semuanya menjadi lebih
baik. Anak juga sudah mampu mengikuti arahan yang semakin lama semakin rumit dan
bisa mengingatnya dengan baik. Bahkan, anak sudah mulai bisa berpikir mengenai strategi-
strategi tertentu saat bermain. Dengan kondisi ini, anak akan siap untuk melakukan
olahraga yang lebih rumit. Baik dari sisi instruksi maupun gerakannya. Olahraga anak di
rentang usia ini antara lain: Sepak bola Bola basket Bola voli Bulu tangkis Baseball atau
softball Ilustrasi bermain bola(SeventyFour) Olahraga-olahraga yang disebutkan itu selain
kompleks juga mengharuskan anak untuk berinteraksi dengan teman atau lawan mainnya.
Nah, jenis olahraga anak dengan kontak antar pemain ini memerlukan kematangan dan
kedewasaan. Mengapa? Melakukan olahraga ini rentan akan kontak fisik. Misalnya anak
bisa saja tertabrak, tersandung kaki teman, atau mungkin mencederai temannya tanpa
sengaja. Tanpa kedewasaan yang cukup, si kecil akan kesulitan mengendalikan emosinya.
Sedangkan semakin dewasa usianya, anak dianggap lebih bisa memosisikan egonya
dengan baik. Kombinasikan olahraga anak Meskipun saat usia 10-12 tahun anak dianjurkan
melakukan olahraga-olahraga yang berbeda dari sebelumnya, ini bukan berarti kita harus
memberhentikan seluruh aktivitas olahraga yang sudah dilakukan. Kita bisa
mengombinasikannya dengan jenis olahraga yang baru jika memang ingin tetap
mengajarkan jenis olahraga sebelumnya. Contoh, dari kecil kita mengajarkan berenang.
Menginjak usia 10-12 tahun, kenalkan lagi dengan jenis olahraga lainnya seperti bermain
basket, bulu tangkis, atau bela diri. Terlalu fokus pada satu olahraga saja akan membatasi
keterampilan anak, menimbulkan kebosanan, bahkan menimbulkan stres. Semakin
dewasa, hingga memasuki usia di atas 12 tahun (SMP dan SMA) semua olahraga bisa
menjadi pilihan yang baik untuk anak. Dengan catatan, anak bisa menikmati dan
mengembangkan keterampilannya dalam olahraga tersebut. Ilustrasi anak berlatih bela
diri(fotokostic) Manfaat kesehatan dari berolahraga sejak kecil antara lain adalah:
Menurunkan risiko obesitas atau kelebihan berat badan. Meningkatkan kebugaran anak.
Saat berolahraga, jantung dan paru-paru anak akan bekerja lebih aktif sehingga fungsi
kedua organ tersebut akan semakin efektif. Memicu pertumbuhan tulang dan otot anak.
Meningkatkan koordinasi gerak dan keseimbangan tubuh. Mencegah anak dari penyakit
metabolik yang disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik. Membentuk postur tubuh anak
yang ideal. Memberikan kebiasaan hidup aktif sehingga ketika dewasa anak-anak lebih
cenderung tertarik untuk hidup aktif berolahraga. Di samping manfaat kesehatan,
keuntungan sosial dan psikologis jika anak sudah aktif berolahraga sedini mungkin yaitu:
Membuat anak semakin terasah mendengarkan dan mengikuti instruksi. Membantu anak
belajar memimpin, bekerja sama, dan menjadi bagian dalam satu tim. Membuat anak
paham artinya menang dan kalah adalah hal yang biasa. Meningkatkan kemampuan
akademik anak. Olahraga membutuhkan penghafalan, pengulangan, dan pembelajaran
sehingga otak anak akan lebih aktif. Meningkatkan kemampuan sosial anak. Bergabung
dengan tim olahraga akan memberikan anak kesempatan bertemu dan menjalin relasi
dengan orang-orang baru. Meningkatkan kedisiplinan anak. Jadwal latihan, tiap instruksi
yang diberikan akan membentuk kedisiplinan anak. Video Pilihan Program Indonesia Pintar
untuk Minat dan Bakat Kami - Cerita Maiza, Rizqa, dan Rahmi EditorWisnubrata Sumber
Berita Terkait 15 Olahraga Kardio untuk Mereka yang Tidak Suka Lari Panduan Olahraga
Kardio 20 Menit, Tidak Perlu Pakai Alat Khusus Kurang Percaya Diri? Cobalah Olahraga
Teratur... Cara Memilih Jenis Olahraga yang Cocok Olahraga Kardio dan 10 Manfaat
Ajaibnya Bagi Tubuh TERKINI LAINNYA Tips Ajak Anak Balita Melakukan "Playdate" FEEL
GOOD 13/11/2018, 16:30 WIB Ivanka Trump Hingga Kate Middleton, Ini Gaya 3 Pesohor
Bergaun Polkadot LOOK GOOD 13/11/2018, 14:21 WIB Makna SLogan "Excelsior" yang
Sering Dipakai Stan Lee FEEL GOOD 13/11/2018, 13:00 WIB Panduan Busana Pria untuk
Bepergian Naik Pesawat LOOK GOOD 13/11/2018, 11:38 WIB Komitmen Estee Lauder
untuk Tingkatkan Kesadaran Kanker Payudara FEEL GOOD 13/11/2018, 10:00 WIB Pose
"The Sussex Stance", Rahasia Meghan Selalu Tampil Langsing... LOOK GOOD
13/11/2018, 09:16 WIB Diet Keto, Mediterania, dan Vegan, Mana yang Terbaik untuk
Jantung? EAT GOOD 13/11/2018, 09:11 WIB Kualitas Tidur Berkurang karena Olahraga
Malam? FEEL GOOD 13/11/2018, 09:00 WIB Piranti Makan yang Indah untuk Jamuan
Istimewa EAT GOOD 13/11/2018, 08:00 WIB Hidup Lebih Tenang dengan Mengusir Pikiran
Negatif FEEL GOOD 13/11/2018, 06:17 WIB 4 Cara Mengikat Syal agar Tampil Keren, Pria
Wajib Tahu LOOK GOOD 12/11/2018, 18:18 WIB 7 Tips Aman Berolahraga Saat Musim
Hujan FEEL GOOD 12/11/2018, 16:16 WIB Penelitian Ungkap Kaitan Media Sosial dan
Depresi FEEL GOOD 12/11/2018, 15:05 WIB Pahami, Arti Penting Ayah yang Mengasuh
Anak... FEEL GOOD 12/11/2018, 14:57 WIB Bercerita di Lini Masa, Ini Tipsnya
BRANDZVIEW 12/11/2018, 14:46 WIB LOAD MORE TERPOPULER 1 Sejarah Hari Ayah
Nasional, Berawal dari Peringatan Hari Ibu Dibaca 62.461 kali 2 Pria Terseksi di Dunia Akui
Dirinya Punya Sisi "Nakal" Dibaca 48.600 kali 3 5 Kebiasaan Pakai Celana Dalam yang
Keliru Dibaca 14.570 kali 4 5 Kandungan Skin Care yang Bikin Kulit Makin Berminyak
Dibaca 14.241 kali 5 "Kedatangan" Meghan Markle, Ubah Hubungan Pangeran William dan
Harry Dibaca 12.810 kali NOW TRENDING Menkominfo Tegaskan Bakal Cabut Izin Bolt
dan Firstmedia 17 November Kata Dubes Arab Saudi untuk Indonesia soal Notifikasi
Eksekusi Mati Tuti Kronologi Satu Keluarga di Bekasi yang Tewas di Rumahnya Jokowi
Santap Bebek Goreng Pak Ndut Seharga 9,9 Dolar di Singapura Banyak yang Tak Lolos
SKD CPNS, Pemerintah Kaji Dua Opsi Kebijakan Baru Setelah Demokrat Bebaskan
Kadernya Tentukan Pilihan di Pilpres 2019... Motor Terbang Ini Dijual Rp 2 Miliar Stan Lee,
Sang Legenda Marvel, Meninggal Dunia SOCIAL BUZZ Kompas Klasika @KompasKlasika
Manfaatkan diskon Rp129.000 untuk berlangganan Kompas Digital Premium 6 bulan mulai
15 September–31 Maret 2019. Car…
https://t.co/OWkrKP5OO5https://t.co/Wdj0kRbsn0https://t.co/SKlYZeypey 7 h Kompas
Lifestyle @kompaslifestyle Inikah Mobil yang paling disayang orang Indonesia? Pilih jagoan
Anda sekarang https://t.co/vpKK7OYk4C #MPVSejutaUmat 8 h Kompas Klasika
@KompasKlasika Masih dalam rangka memeriahkan Hari Pahlawan, siapakah sosok
pahlawan yang menginspirasi dirinya? Ceritakan dengan…
https://t.co/dNUvEIx#KicauKeluargahttps://t.co/D3VBYrfEO4 9 h Kompas Lifestyle
@kompaslifestyle Solusi terbaik adalah meletakkan ponsel dan menghabiskan waktu
dengan orang-orang di sekitar kita. https://t.co/DsHvA3ICG8 21 h Kompas Lifestyle
@kompaslifestyle Ada cara yang bisa kita lakukan agar tetap bisa berolahraga dengan
aman di musim hujan https://t.co/G6ZHhmSvYV 21 h Close Ads X

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jenis Olahraga Anak Sesuai Usia dan
Perkembangannya", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/04/26/134733320/jenis-
olahraga-anak-sesuai-usia-dan-perkembangannya.

Editor : Wisnubrata

Anda mungkin juga menyukai