Anda di halaman 1dari 17

BAGIAN NEUROLOGI LAPORAN KASUS

FAKULTAS KEDOKTERAN SEPTEMBER 2017


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

LOW BACK PAIN

OLEH :
Sri Wahyuni, S.Ked
10542 0536 13

PEMBIMBING:
dr. Debby Veranico, M.Kes, Sp.S

DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa:

Nama : Sri Wahyuni, S.Ked.

NIM : 10542 0536 13

Judul Laporan Kasus : Low Back Pain

Telah menyelesaikan tugas laporan kasus dalam rangka kepaniteraan klinik


pada bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, September 2017

Pembimbing

dr. Debby Veranico,M.Kes, Sp.S


A. PENDAHULUAN

Low back pain adalah suatu sindrom klinik yang ditandai dengan

gejala utama rasa nyeri atau perasaan lain yang tidak enak di daerah tulang

punggung bagian bawah dan sekitarnya. Low back pain merupakan keluhan

yang sering dijumpai di tempat praktek sehari-hari, dan diperkirakan hampir

semua orang pernah mengalami nyeri punggung, paling kurang sekali semasa

hidupnya. Di Amerika Serikat diperkirakan lebih dari 15% orang dewasa

mengeluh nyeri punggung bagian bawah atau nyeri yang bertahan hampir dua

minggu.1 Data epidemiologi mengenai low back pain di lndonesia

diperkirakan 40% penduduk Provinsi Jawa Tengah berusia diatas 65 tahun

pernah menderita low back pain, prevalensi pada laki-laki l8,2% dan pada

wanita l3,6 %.2 Insiden berdasarkan kunjungan pasien ke beberapa rumah

sakit di lndonesia berkisar antara 3-17 %.2

Low back pain adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bagian

bawah, dapat merupakan nyeri lokal (inflamasi), maupun nyeri radikuler atau

keduanya.2 Nyeri yang berasal dari punggung bagian bawah dapat menjalar ke

daerah lain atau sebaliknya yang berasal dari daerah lain dirasakan di daerah

punggung bawah (referred pain). Walaupun nyeri punggung bagian bawah

jarang fatal, namun nyeri yang dirasakan menyebabkan pasien mengalami

disabilitas yaitu keterbatasan fungsional dalam aktifitas sehari-hari dan

banyak kehilangan jam kerja terutama pada usia produktif, sehingga

merupakan alasan terbanyak dalam mencari pengobatan. Tulang punggung


menerima beban lebih besar sebagai konsekuensi tugasnya untuk menjaga

posisi tegak tubuh, dan beban ini akan lebih banyak terkonsentrasi di bagian

bawah dari tulang punggung tersebut.3

Gejala yang dialami biasanya berupa nyeri di punggung ataupun di

sekitar ektremitas bawah yang biasanya bersifat terus-menerus ataupun hanya

timbul pada posisi tertentu serta juga sering diikuti dengan kekakuan dan

keterbatasan dalam melakukan gerakan.3

Low Back Pain dapat di sebabkan oleh trauma, infeksi, neoplasma,

dan degenerasi. Faktor risiko nyeri pinggang meliputi usia, jenis kelamin,

berat badan, etnis, merokok sigaret, pekerjaan, paparan getaran, angkat beban

yang berat yang berulang-ulang, membungkuk, duduk lama. Pada laki-laki

risiko nyeri pinggang meningkat sampai usia 50 tahun kemudian menurun,

tetapi pada wanita tetap terus meningkat. Peningkatan insiden pada wanita

lebih 50 tahun kemungkinan berkaitan dengan osteoporosis.1

B. LAPORAN KASUS

1. Identitas Pribadi

Nama : Ny. M

Usia : 72 tahun

Alamat : Jl. Badak No.7

Jenis Kelamin : Perempuan


2. Anamnesis

Seorang perempuan usia 72 tahun datang ke Rumah Sakit Pelamonia

tanggal 14 September 2017 dengan keluhan nyeri punggung bawah yang

menjalar sampai kedua tungkai sejak 2 bulan yang lalu yang semakin

memberat. Pasien mempunyai riwayat 2 tahun lalu dengan keluhan yang

sama dan mulai membaik setelah diobati. Pada 2 bulan sebelum masuk

rumah sakit pasien mengeluhkan nyeri punggung bawah setiap berjalan

dan semakin memberat seminggu sebelum masuk rumah sakit. Kualitas

nyeri berdasarkan skala VAS yaitu 7, nyeri bertambah saat berjalan atau

beraktivitas dan berkurang saat berbaring. BAB lancar dan BAK lancar.

Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus.

Riwayat trauma : Tidak ada

Riwayat demam : Tidak ada

Riwayat penyakit jantung : Tidak ada

Riwayat kolesterol tinggi : Tidak ada

Riwayat penyakit sebelumnya : Hipertensi, DM tipe II

Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada

3. Pemeriksaan Fisik

a. Tanda-tanda vital

1) TD : 170/70 mmHg 3) P : 18x/menit

2) N : 80x/menit 4) S : 36,2 0C
b. Pemeriksaan neurologis

1) GCS : E4M6V5

2) FKL : Dalam batas normal

3) Rangsang menings : Kaku kuduk (-), Kernig Sign (-)

4) Patrick : +/+

5) Kontra Patrick : +/+

6) Nn.Cr. : Pupil bundar isokor diameter 2,5 mm

RCL +/+ RCTL +/+

Tidak ada parese N.III, N.IV, N.VI,

N.VII, N.VIII, N.IX, N.X, N.XII

7) Motorik

P K T RF RP

N N 5 5 N N N N - -
↓ ↓ 4- 4- N N N N - -

8) Sensorik : Merasa tebal (seperti pakai kaos kaki)

pada kedua kaki.

9) Otonom : BAB dan BAK lancar

c. Diagnosa Kerja

Diagnosa klinis : Low Back Pain

Diagnosa topis : Corpus vertebralis


Diagnosa etiologi : et causa suspect osteoporosis

d. Planning

1) IVFD RL 20 tpm

2) Ketorolac 3 % 1 amp/TGC/drips

3) Neurobion 1 amp/hari/drips

4) Cameloc 15 mg 1x1

5) Glukosamin 1x1

6) Kapsul PDMM 2x1

7) Bonevell ½ amp dalam NaCl 0,9% 100cc

8) Pemeriksaan laboratorium (darah rutin, GDS, SGOT, SGPT,

Ureum, Kreatinin)

9) Foto Polos Lumbosacral AP/lateral

Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal 16-09-2017

 Darah rutin

o WBC : 7,86x103/uL

o RBC : 3,87 x106/uL

o HGB : 11,0 g/dL

o HCT : 33,3 %

o MCV : 86,0 fL
o MCH : 28,4 pg

o MCHC : 33,0 g/dL

o PLT : 233 x103/uL

o LED : 10,5 mm/jam

 Gula Darah Sewaktu : 160 mg/dl

 SGOT : 16,0 U/L

 SGPT : 9,0 U/L

 Ureum : 25,0 mg/dl

 Kreatinin : 0,9 mg/dl

Hasil Pemeriksaan Foto Polos Lumbosacral AP/Lateal :


Kesan:

 Spondylosis Lumbalis

 Muscle Spasme

 Osteoporosis

4. Diagnosa Akhir

Diagnosa klinis : Low Back Pain

Diagnosa topis : CV. L1-L5

Diagnosa etiologis : et causa Spondylosis Lumbalis

C. DISKUSI

Nyeri punggung bawah merupakan 1 dari 10 penyakit terbanyak di

Amerika Serikat dengan angka prevalensi berkisar antara 7,6-37 %. Puncak

insidensi nyeri punggung bawah adalah pada usia 45-60 tahun. Pada penderita

dewasa tua, nyeri punggung bawah dapat mengganggu aktivitas sehari-hari

pada 40% penderita, dan gangguan tidur pada 20% penderita. Sebagian besar

(75%) penderita akan mencari pertolongan medis, dan 25% diantaranya perlu

dirawat inap untuk evaluasi lebih lanjut.1

Sebagian besar nyeri punggung bawah disebabkan oleh penyakit yang

tidak serius dengan prognosis yang baik. Penyebab tersering adalah nyeri

punggung bawah pada penderita dewasa adalah : (1) lumbar sprain atau strain,
(2) degenerasi diskus dan faset, (3) herniasi diskus, dan (4) pada penderita

yang lebih tua harus dipikirkan kemungkinan canalis stenosis atau fraktur

kompresi akibat osteoporosis.2

Faktor risiko nyeri pinggang meliputi usia, jenis kelamin, berat badan,

etnis, merokok sigaret, pekerjaan, paparan getaran, angkat beban yang berat

yang berulang-ulang, membungkuk, duduk lama, geometri kanal lumbal

spinal dan faktor psikososial.5 Pada laki-laki risiko nyeri pinggang meningkat

sampai usia 50 tahun kemudian menurun, tetapi pada wanita tetap terus

meningkat. Peningkatan insiden pada wanita lebih 50 tahun kemungkinan

berkaitan dengan osteoporosis. Lokasi untuk nyeri pinggang bawah adalah

daerah lumbal bawah, biasanya disertai penjalaran ke daerah-daerah lain,

antara lain sakroiliaka, koksigeus, bokong, kebawah lateral atau posterior

paha, tungkai, dan kaki.4

Low Back Pain menurut perjalanan kliniknya dibedakan menjadi dua yaitu :

A. Acute low back pain

Rasa nyeri yang menyerang secara tiba-tiba, rentang waktunya hanya

sebentar, antara beberapa hari sampai beberapa minggu. Rasa nyeri ini

dapat hilang atau sembuh. Acute low back pain dapat disebabkan karena

luka traumatic seperti kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat

hilang sesaat kemudian. Kejadian tersebut selain dapat merusak jaringan,

juga dapat melukai otot, ligament, dan tendon. Pada kecelakaan yang lebih

serius, fraktur tulang pada daerah lumbal dan spinal dapat masih sembuh
sendiri. Sampai saat ini penatalaksanan awal nyeri pinggang acute

terfokus pada istirahat dan pemakaian analgesik.2

B. Chronic low back pain

Rasa nyeri yang menyerang lebih dari 3 bulan atau rasa nyeri yang

berulang-ulang atau kambuh kembali. Fase ini biasanya memiliki onset

yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama. Chronic low back

pain dapat terjadi karena osteoarthritis, rheumatoidarthritis, proses

degenerasi discus intervertebralis dan tumor.2

Pada pasien ini yang berusia 72 tahun menderita nyeri punggung

bawah yang menjalar hingga kedua tungkai dan rasa tebal pada kedua kaki.

Nyeri yang dia rasakan sejak 2 bulan yang lalu sebelum masuk rumah sakit

tapi 2 tahun sebelumnya nyeri ini pernah terjadi.

Diagnosis nyeri punggung bawah memerlukan penggalian riwayat

penyakit dan pemeriksaan yang teliti. Anamnesis dan pemeriksaan yang teliti

akan mengarahkan pada etiologi (baik mekanik atau sekunder) nyeri

punggung bawah yang terjadi.8 Penilaian awal pada penderita nyeri punggung

bawah adalah untuk mengeksklusikan kemungkinan diagnosis banding

penyakit yang serius (memerlukan penanganan segera dan masif) yaitu tumor,

infeksi, dan fraktur.5

Kondisi tersebut dinamakan dengan "Red Flag" Low Back Pain

(LBP). Kondisi yang merupakan "Red Flag" (bendera merah) dari LBP (Low

Back Pain)2, adalah:


• Adanya sindroma kauda equina (terutama retensi urin, gejala dan tanda

neurologis bilateral, saddle anesthesia)

• Trauma yang bermakna

• Kehilangan berat badan

• Riwayat kanker

• Demam

• Penggunaan obat-obat iv atau paparan HIV

• Penggunaan steroid

• Umur lebih dari 50 tahun atau kurang dari 20 tahun

• Nyeri berat yang tidak hilang saat malam hari

• Nyeri bertambah saat berbaring

Anamnesis pasien dengan nyeri punggung bawah harus mendeteksi

pula faktor risiko, aspek psikologis, dan psikososial penderita.6 Aspek

psikologis dan psikososial sangat besar perannya dalam terapi nyeri punggung

bawah.7 Sehingga bila tidak digali dan diterapi dengan adekuat akan dapat

menyebabkan terjadinya nyeri yang sukar untuk dikendalikan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa distress psikologis akan meningkatkan risiko terjadinya

nyeri punggung bawah sampai 2 kali lipat pada orang dewasa.

Pada penderita ini nyeri punggung bawah yang terjadi adalah nyeri

punggung bawah kronik.

Manifestasi klinis LBP berbeda-beda sesuai dengan etiologinya masing-

masing seperti beberapa contoh dibawah ini :


1. LBP akibat sikap yang salah

 Sering dikeluhkan sebagai rasa pegal yang panas pada pinggang, kaku

dan tidak enak namun lokasi tidak jelas.

 Pemeriksaan fisik menunjukkan otot-otot paraspinal agak spastik di

daerah lumbal, namun motalitas tulang belakang bagian lumbal masih

sempurna, walaupun hiperfleksi dan hiperekstensi dapat menimbulkan

perasaan tidak enak

 Lordosis yang menonjol

 Tidak ditemukan gangguan sensibilitas, motorik, dan refleks pada

tendon

 Foto rontgen lumbosacral tidak memperlihatkan kelainan yang

relevan.

2. Pada Herniasi Diskus Lumbal

 Nyeri punggung yang onsetnya perlahan-lahan, bersifat tumpul atau

terasa tidak enak, sering intermiten, walau kadang onsetnya mendadak

dan berat.

 Diperhebat oleh aktivitas atau pengerahan tenaga serta mengedan,

batuk atau bersin.

 Menghilang bila berbaring pada sisi yang tidak terkena dengan tungkai

yang sakit difleksikan.


 Sering terdapat spasme refleks otot-otot paravertebrata yang

menyebabkan nyeri sehingga membuat pasien tidak dapat berdiri tegak

secara penuh.

 Setelah periode tertentu timbul skiatika atau iskialgia.

3. LBP pada Spondilosis

 Kompresi radiks sulit dibedakan dengan yang disebabkan oleh protrusi

diskus, walaupun nyeri biasanya kurang menonjol pada spondilosis

 Dapat muncul distesia tanpa nyeri pada daerah distribusi radiks yang

terkena

 Dapat disertai kelumpuhan otot dan gangguan refleks

 Terjadi pembentukan osteofit pada bagian sentral dari korpus vertebra

yang menekan medula spinalis.

 Kauda ekuina dapat terkena kompresi pada daerah lumbal bila terdapat

stenosis kanal lumbal.

Langkah pertama adalah pemberian obat-obatan, untuk mengurangi

nyeri tanpa menghiraukan penyebab dasar low back pain. Obat yang diberikan

berupa golongan analgetik dimana golongan ini terdiri dari analgetik

antipiretik dan analgetik non-narkotik.9 Yang umum digunakan analgetik

antipiretik yang bekerja menghambat sintesa dan pelepasan endogenous pain

substance sehingga mencegah sensitisasi reseptor nyeri. Disamping itu

dikenal pula obat yang mempunyai potensi anti-inflamasi disamping analgetik


misalnya pirasolon dan derivat-derivat asam organik lainya dikenal sebagai

non steroidal anti-inflamatory drugs (NSAID). Untuk pengobatan

simptomatis lainnya, kadang memerlukan campuran antara obat analgesik,

anti inflamasi, OAINS, dan penenang.10

Untuk penanganan lanjutannya pada Low Back Pain dapat diberikan

rehabilitasi :

a. Low back pain oleh faktor mekanik akut

Tirah baring total disertai pemanasan setempat seperti infra merah,

kompres air hangat, bantal panas. Biasanya kesembuhan 4-5 hari.

b. Low back pain oleh faktor mekanik kronis

Pada keadaan ini hiperlordosis mendasari patofisiologis nyeri. Karena

itu tatalaksana ditujukan pada latihan-latihan untuk menghilangkan

hiperlordosis tersebut.3

D. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan neurologis, dan

pemeriksaan penunjang yaitu Foto Polos Lumbosacral AP/Lateral, maka

dapat disimpulkan bahwa pasien tersebut didiagnosa dengan Low Back Pain.

Low back pain adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bagian

bawah, dapat merupakan nyeri lokal (inflamasi), maupun nyeri radikuler atau

keduanya. Penyebab tersering adalah nyeri punggung bawah pada penderita

dewasa adalah : (1) lumbar sprain atau strain, (2) degenerasi diskus dan faset,
(3) herniasi diskus, dan (4) pada penderita yang lebih tua harus dipikirkan

kemungkinan canalis stenosis atau fraktur kompresi akibat osteoporosis.

Manifestasi klinis low back pain disesuaikan dengan penyebab yang

mendasari, seperti karena sikap/posisi tubuh yang salah sehingga

menimbulkan nyeri, akibat herniasi nucleus pulposus yang dapat menekan

radiks anterior dan atau posterior dari saraf, atau akibat spondilosis. Yang

dimana dapat meneyebabkan nyeri pada punggung yang dapat menjalar ke

ekstremitas. Obat yang diberikan berupa golongan analgetik dimana golongan

ini terdiri dari analgetik antipiretik dan analgetik non-narkotik. Yang umum

digunakan analgetik antipiretik yang bekerja menghambat sintesa dan

pelepasan endogenous pain substance sehingga mencegah sensitisasi reseptor

nyeri.
DAFTAR PUSTAKA

1. Yoshimoto T, Oka H, Katsuhira J, Fujii T, Masuda K, Tanaka S, et al. Prognostic


psychosocial factors for disabling low back pain in Japanese hospital workers.
2017;1–12.

2. Negrini N, Zaina F, Somano H, Atanasio T, Trevisan C. Rehabilitation of lumbar


spine disorder. Edisi ke-5. Lippincolt; 2010. p.186

3. Giuffre. The prevalence of low back pain in the eldery: a systematic review of
the literature. Diakses tanggal 20 September 2017. Diunduh dari :
http://journals.lww.com

4. Rodriguez-sanz D. Evaluation of Depression in Subacute Low Back Pain: A


Case Control Study. 2017;499–506.

5. Watanabe K, Sekiguchi M, Yonemoto K, Nikaido T. Bowel / bladder


dysfunction and numbness in the sole of the both feet in lumbar spinal stenosis e
A multicenter cross-sectional study. 2017;0–4.

6. Manchikanti L, Pampati V, Benyamin RM, Hirsch JA. Cost Utility Analysis of


Lumbar Interlaminar Epidural Injections In the Treatment of Lumbar Disc
Herniation, Central Spinal Stenosis, and Axial or Discogenic Low Back Pain.
2017;219–28.

7. Goubert D, Danneels L, Graven-nielsen T. Differences in Pain Processing


Between Patients with Chronic Low Back Pain, Recurrent Low Back Pain, and
Fibromyalgia. 2017;307–18.

8. Nicholl BI, Sandal LF, Stochkendahl MJ. Digital Support Interventions for the
Self-Management of Low Back Pain : A Systematic Review Corresponding
Author : 2017;19:1–21.

9. Goubert D, Danneels L, Graven-nielsen T. Differences in Pain Processing


Between Patients with Chronic Low Back Pain, Recurrent Low Back Pain, and
Fibromyalgia. 2017;307–18.

10. Sidharta, Priguna. Neurologi Klinis Dalam Praktek Umum. PT Dian Rakyat.
Jakarta, 2009.

Anda mungkin juga menyukai