Anda di halaman 1dari 10

IODIN

KIMIA ANORGANIK I

Kelompok : 1 (satu)
Anggota : 1. Indah Lestari (06101181621060)
2. Febi Triwenita (06101181621009)
3. Izzati (06101281621018)
4. Maya Lestari (06101181621052)
5. Fathul Arifin (06101181621001)

Dosen Pembimbing : Drs. M. Hadeli, L. M.Si


Maefa Eka Haryani, S.Pd., M.Pd.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI KIMIA PALEMBANG
2018
I. Nomor Percobaan : 6 (enam)
II. Nama Percobaan : Iodin
III. Tujuan Percobaan :
A. Tujuan Umum :
Mahasiswa memahami reaksi karakteristik iodin.
B. Tujuan Khusus :
Dalam melakukan kegiatan laboratoris mahasiswa mampu
a) Menjelaskan interaksi iodin terhadap berbagai kepolaran pelarut
b) Mengidentifikasi sifat redoks terhadap berbagai kation (Fe2+,Cu 2+, dan Hg 2+)
IV. Dasar Teori
Iod adalah padatan berkilauan berwarna hitam kebiru-biruan, menguap pada suhu
kamar menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Iod membentuk senyawa dengan
unsur, tapi tidak sereaktif halogen lainnya, yang kemudian menggeser iodida. Iod
menunjukan sifat-sifat menyerupai logam. Iod mudah larut dalam kloroform, karbon
tetraklorida, atau karbon disulfida yang kemudian membentuk larutan berwarna ungu
yang indah. Iod hanya sedikit larut dalam air.
Iod atau yodium yang sangat murni dapar diperoleh dengan mereaksikan kalium
iodida dengan tembaga sulfat. Ada 30 isitop yang sudah dikenali. Tapi hanya satu isotop
127 131
yang stabil, I yang terdapat di alam. Isotop buatan I, memiliki masa paruh waktu 8
hari, dan digunakan dalam proses penyembuhan kelenjar tiroid. Senyawa yang paling
umum adalah iodida dari narium dan kalium (KI), juga senyawa iodatnya (KIO 3).
Kekurangan iod dapat menyebabkan penyakit gondok.
Senyawa iod sangat penting dalam kimia organik dan sangat berguna dalam dunia
pengobatan. Iodida dan tiroksin yang mengandung iod, digunakan sebagai obat, dans
ebagi larutan KI dan iod dalam alkohol digunakan sebagai pembalut luar. Kalium iodida
juga digunakan dalam fotografi. Warna biru tua dengn larutan kanji merupakan
karakteristik unsur bebas iod. Karena iodin adalah unsur yang sangat reaktif seperti unsur
golongan halogen lainnya, maka ia tidak terdapat dalam keadaan bebas dialam,
melainkan bersenyawa dengan atom lain. Salah satunya adalah senyawa iodin yang yang
berikatan dengan perak yang ditemukan dalam jumlah sedikit di negara Mexico.
Iodin diekstrak dari rumput laut uaitu dengan cara membakarnya. Garam garam lain
seperti natrium klorida, kalium kllrida dan kalium sulfat dihilangkan dari garam iodin
sehingga menjadi murni. Kemudian garam iodin direaksikan dengan mangan dioksida
dan asam sulfat pekat sehingga reaksi ini menghasilkan gas iodin.
Reaksi yang terjadi :
2NaI + MnO + H+ ==> Mn2+ + 2H2O + I2

Di laboratorium kita bisa membuat iodin yaitu dengan memanaskan natrium iodida atau
kalium iodida dengan asam sulfat pekat dan mangan oksida.

Reaksi :
2KI + MnO2 + 3H2SO4 ==> 2KHSO4 + I2 + MnSO4 + 2H2O

Di labkratorium, untuk mendeteksi adanya iodin biasanya kita menggunakan tepung


kanji. Iodin akan membentuk komplek berwarna biru laut jika ditambahkan tepung kanji.
Munculnya warna hijau laut ini dijadikan indikator untuk mengidentifikasi iodin

I. Alat dan Bahan :


a. Tabung uji (reaksi)
b. Kristal Iodin ( I2 )
c. Larutan I2 dalam KI
d. Diklorometana
e. Air
f. Larutan Cu(NO3)2 0,1 M
g. Larutan KI 1 M
h. Etanol (95 %)
i. Larutan Amilum / kanji
j. Kloroform
k. Larutan Fe(NO3)3 0,1 M
l. HgCl
II. Prosedur :
1. Tambahkan air 2 mL kedalam tabung uji reaksi yang berisi sebuah kristal (kecil) iodine,
kocok dan catat hasil amatan anda.
2. Tambahkan larutan KI, 1 M, 2 mL ke dalam tabung uji reaksi yang berisi sebuah kristal
(kecil) iodine, kocok dan catat hasil amatan anda.
3. Tambahkan etanol 2 mL kedalam tabung uji reaksi yang berisis sebuah kristal (kecil)
iodine, kocok dan catat hasil amatan anda.
4. Tambahkan kloroform 2 mL ke dalam tabung uji reaksi yang berisi sebuah kristal (kecil)
iodine, kocok dan catat hasil amatan Anda.
5. Tambahkan diklorometana 2 mL ke dalam tabung uji reaksi yang berisi sebuah kristal
(kecil) iodine, kocok dan catat hasil amatan Anda.
6. Tambahkan diklorometana 2 mL ke dalam tabung uji reaksi yang berisi larutan I3- (I2
dalam I-) 0,5 mL, kocok dan catat hasil Amatan Anda.
7. Tambahkan kloroform 2 mL ke dalam tabung uji reaksi yang berisi larutan I 3- (I2 dalam
I-) 0,5 mL , kocok dan catat hasil amatan Anda.
8. Ke dalam tabung uji reaksi yang berisi larutan I 3- (I2 dalam I- ) 0,5 mL tambahkan air 2
mL kemudian beberapa tetes larutan kanji (amilum) dan catat hasil amatan Anda.
9. Ke dalam tabung uji reaksi berisi larutan I3- (I2 dalam I- ) 0,5 mL, tambahkan tetes demi
tetes larutan KI (1 M) hingga 5 tetes, catat hasil amatan Anda.
10. Uji salah satu hasil reaksi kegiatan (9) diatas.
11. Ke dalam tabung uji reaksi berisi larutan 0,1 M Cu(NO3)2 1 mL tambahkan tetes demi
tetes larutan KI ( 1 M ) hingga tidak lagi terjadi endapan 5 tetes, dan catat hasil amatan
Anda.
12. Ke dalam tabung uji reaksi yang berisi larutan HgCl 2 0,1 M, 1 mL tambahkan tetes demi
tetes larutan KI ( 1 M ) hingga endapan yang terjadi larutan kembali (>1 mL), catat hasil
amatan Anda.

III. Hasil Pengamatan :


NO PERLAKUAN HASIL PENGAMATAN
1 Kristal iodine + 2 mL air Terbentuk endapan Kristal iodine.
(TB)
2 Kristal iodine + 2 mL KI Kristal iodin ditambahkan KI (1M)
(1M) (metalik) ( tidak berwarna)
 Setelah direaksikan maka akan terbentuk larutan
berwarna cokelat
3 Kristal iodin + 2 mL Etanol Kristal iodin ditambahkan Etanol ( 95 %)
(95 %) (metalik) ( tidak berwarna)
 Setelah direaksikan maka akan terbentuk larutan
berwarna cokelat pekat dan tidak terbentuk
endapan
4. Kristal iodin + 2 mL Kristal iodin ditambahkan Kloroform
Kloroform (coklat) ( tidak berwarna)
 Setelah direaksikan maka akan terbentuk larutan
yang berwarna ungu tua/ ungu pekat
5. Kristal iodin + 2 mL Kristal iodin ditambahkan diklorometana
Diklorometana (coklat) ( tidak berwarna)
 Setelah direaksikan maka akan terbentuk larutan
yang berwarna ungu tua/ ungu pekat
6. 0,5 mL 13 + 2 mL I3 ditambahkan Diklorometaana
Diklorometana (hitam) ( tidak berwarna)
 setelah direaksikan maka pada larutan akan
terbentuk 2 lapisan dan warna berubah. Lapisan
bawah berwarna ungu dan atas berwarna cokelat.
7 0,5 mL I3 + 2 mL Kloroform I3 ditambahkan kloroform
(hitam) ( tidak berwarna)
 Setelah direaksikan maka akan terbentuk 2 lapisan
dan warna berubah. Lapisan bawah berwarna ungu
dan atas berwarna cokelat.
8. 0,5 mL I3 + 2 mL air + 0,5 mL I3 ditambahkan 2 mL air lalu
beberapa tetes amilum (hitam ) (tidak berwarna)
ditambahkan kembali dengan amilum
(putih keruh)
 setelah direaksikan maka pada larutan akan
terbentuk larutan berwarna orange muda dan terdapat
endapat berwarna hitam sedikit.
9. 0,5 mL I3 + KI 0,5 mL I3 ditambahkan 5 tetes KI
(hitam) (tidak berwarna)
 setelah direaksikan maka pada larutan akan
terbentuk larutan berwarna orange muda dan terdapat
endapan.
10 Percobaan 6 + Percobaan 11 Larutan bagian bawah berwarna ungu dan larutan
atas berwarna cokelat keruh dan terdapat endapan.
11. -2 mL Cu(NO3)2 + KI -2 mL Cu(NO3)2 ditambahkan KI
(biru) (tidak berwarna)
Terbentuk warna coklat dan terdapat endapan.
-2 mL Cu(NO3)2 + KI + -Membentuk 2 fase yaitu larutan bawah berwarna
amilum+ uji 6 ungu dan larutan atas terbentuk warna coklat dan
terdapat endapan.
12 -HgCl2 + KI 1 mL HgCl2 dan tetes demi tetes KI
(tidak berwarna) (tidak berwarna)
 Setelah direaksikan terbentuk warna orange dan
terdapat endapan
-HgCl2 + KI + amilum - Larutan menjadi tak berwarna.

IV. Persamaan Reaksi :


1) H2O + I2(s)
2) KI(aq) + I2(s) K+ (aq) + I3-(aq)
3) C2H5OH(aq) + 1 1/2 I2(s) C2H4I(aq) + I2(g) + H2O(l)
4) CHCl3(aq) + 3KI(aq) CHI3(aq) + 3KCl(aq)
5) CH2Cl2(aq) + 2KI(aq) 2KCl(aq) + CH2I2(aq)
6) Fe(NO3)3(aq) + 3KI(aq) 3KNO3(aq) + FeI3(aq)
7) 2Cu(NO3)2(aq) + 4KI(aq) 4KNO3(aq) + 2CuI(s) + I2(g)
8) HgCl2(aq) + 2KI(aq) HgI2(aq) + 2KCl(aq)
V. Pembahasan
Praktikum kali ini melakukan percobaan mengenai uji iodin yang bertujuan agar dapat
mengetahui dan memahami mengenai reaksi karakteristik dari iodin, baik itu tentang interaksi
iodin terhadap berbagai kepolaran pelarut dan mengidentifikasi sifat redoks terhadap berbagai
kation. Percobaan yang dilakukan adalah mengamati perubahan yang terjadi pada larutan kristal
iodin ketika dicampurkan dengan larutan lain.
Pada tabung 1 yang berisikan kristal iodin yang berwarna abu-abu direaksikan dengan air
yang tidak berwarna menghasilkan larutan berwarna orange dan larutan iodin tersebut tidak larut.
Tabung 2, Kristal iodin yang berwarna abu-abu direaksikan dengan larutan kalium iodida yang
tak berwarna menghasilkan larutan yang berwarna cokelat kehitaman dan tidak terbentuk
endapan. Dengan adanya penambahan larutan KI ke dalam kristal iodida ini akan menyebabkan
terbentuk larutan yang mengandung ion triodida (I3-). Pada tabung 3, Kristal iodin yang
berwarna hitam tersebut direaksikan dengan etanol yang tak berwarna sehingga menghasilkan
larutan berwarna cokelat pekat dan tidak terbentuk endapan. Tabung 4, Kristal iodin yang
berwarna hitam direaksikan dengan kloroform yang menghasilkan warna ungu pekat. Tabung 5,
kristal iodin yang berwarna hitam direaksikan dengan Diklorometana yang tak berwarna
menghasilkan laarutan berwarna ungu pekat. Pada tabung 6, mereaksikan triiodida (I3-)yang
berwarna orange dengan Diklorometana yang berwarna bening menghasilkan Terbentuknya 2
lapisan yaitu pada bagian atas range dan bawah berwarna ungu. Pada tabung 7, menguji ion
triiodida ke dalam kloroform,Larutan triiodida (I3-) yang berwarna orange direaksikan dengan
Kloroform yang tak berwarna menghasikan terbentuknya 2 lapisan yaitu pada bagian atas
berwarna cokelat minyak dan pada bagian bawah berwarna ungu. Selanjutnya pada tabung 8,
mereaksikan ion triiodida (I3-) yang berwarna orange dengan air yang tak berwarna sehingga
menghasikan larutan yang berwarna orange,Larutan tersebut direaksikan dengan amilum
sehingga menghasilkan warna orange muda dan terdapat endapan. Kemudian tabung 9,
mereaksikan (I3-) yang berwarna orange dengan larutan KI yang tak berwarna menghasikan
larutan yang berwarna merah bata setelah ditambahkan 5 tetes KI larutan berubah warna menjadi
warna orange muda dan terdapat endapan. Tabung 10,dari uji nomor lima dan direaksikan
dengan uji tabung nomor sebelas,Pada uji tabung nomor 10 menghasilkan larutan berwarna
coklat dan terdapat banyak gelembung kecil yang berwarna hijau. Pada percobaan yang
selanjutnya, mereaksikan larutan Cu(NO3)2 yang berwarna Biru direaksikan dengan KI
menghasilkan warna coklat dan terdapat endapan pada saat ditambahkan 5 tetes KI. Percobaan
terakhir, dengan mereaksikan HgCl2 dan ditambahkan KI menghasilkan larutan berwarna orange
dan terdapat endapan. Setelah ditambahkan amilum larutan menjadi tak berwarna.
Dari berbagai macam percobaan tersebut terlihat hasil yang berupa terbentuknya dua lapisan
dan bahkan tiga lapisan. Hal tersebut dikarenakan kedua pereaksi yang direaksikan memiliki
kepolaran yang berbeda.

VI. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan, diantaranya sebagai berikut:
1. Kristal iodin dapat larut sebagian dalam pelarut nonpolar karena kepolaran iodin sangat
rendah.
2. Kristal iodin hanya sedikit larut dalam air.
3. Senyawa iodin dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya amilum.
4. Kelarutan Iodin tidak melarut dalam air karena iodin bersifat non polar dan air bersifat
polar.
5. Iodin berinteraksi dengan amilum menghasilkan warna kuning kecoklatan.
6. Hasil percobaan yang berupa dua lapisan atau tiga dikarenakan kedua pereaksi tersebut
berbeda kepolarannya.
7. Proses redoks dapat diketahui dari perubahan warna. Semakin tinggi atau pekat warna
yang dihasilkan maka akan semakin tinggi biloksnya.
DAFTAR PUSTAKA

Lisa. 2014. Iodin. (Online). http://chemistry.blogspot.co.id/2012/08/iodine. html. (Diakses pada


tanggal 19 oktober 2018).
Hadeli L, 2014. Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik I. Indralaya. FKIP KIMIA Universitas
Sriwijaya.
Sandika. 2012. Iodium. (Online). https://sandika.wordpress.com/2012/03/17/iodi um/ (Diakses
pada tanggal 19 oktober 2018).
Zulaiha,Zila. 2011. Laporan Praktikum Kimia Anorganik. (Online). http://zilazu
laiha.blogspot.com/2011/10/laporan-praktikum-kimiaanorganik_29.html (Diakses pada
tanggal 12 Oktober 2018).
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai