Allah) ?
Diposkan oleh Abu Al-Jauzaa' : di 07.30
Label: 'Aqidah
ََُُ٘ي
َ ٌ ذَ ْع
ْ َا ُم ْْ ُرَ ِح ت َ ٌُ ا ْا ُ يُ٘ا ا ْى
َ َّْ ج ُ نْٞ ًَ َعي ٌ َ َُُ٘ ُق٘ىَٝ ِٞ َ ّ ِثِٞ َ ن ُح َ َِ ال َ ٌ ا ْى
ُ ٕ َ اىَّر
ُ ِ ذَ َر َ٘فَّاِٝ
“(Yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat
dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum, masuklah kamu
ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan" [QS. An-Nahl :
32].
ََُُ٘ي َ َ ْعٝ َا مَاُّ٘ا َ ِ ُّ ُص تَٙٗ َ ْأَ اخ ا ْى
ُ َّْ جَ ٌ ْ ُٖ َحاخِ َفي َ ِلاى َّ َيُ٘ا اى َ َ ٍَّا اىَّر
ِ ِ آ ٍَ ُْ٘ا َٗ َعِٝ
“Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, maka
bagi mereka surga-surga tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa
yang telah mereka kerjakan” [QS. As-Sajdah : 19].
ََُُ٘ي َ ٌ ذَ ْعْ َا ُم ْْ ُرَ ِٕا ت َ َ٘ ِ ُ ِٜج َّْ ُح اىَّر
ُ ٗز ُْر َ ل ا ْىَ َٗذِ ْي
“Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang
dahulu kamu kerjakan” [QS. Az-Zukhruf : 72].
Baa‟ dalam kalimat „bimaa kuntum ta‟maluun/bimaa kaanuu ya‟maluun‟
adalah baa‟ sababiyyah, yang menunjukkan bahwa amal-amal shaalih
menjadi sebab pelakunya masuk ke dalam surga. Orang-orang yang Allah
matikan mereka dalam keadaan merugi, berharap diberi kesempatan hidup
kembali untuk beramal kebaaikan yang dengannya ia dapat masuk ke dalam
surga.
ٌ
ْ ِٖ ْ ٍَٗ ٕ َ٘ قَاالِ ُي َٖا
ِ ِِ َٗ َزاال ُ ح َ ِإَِّّ َٖا َمي
ٌ َ ْد َم
ُ َا ذَ َسم
َ ِٞصاىِحًئا ف
َ و َ َ ْعّٜ ِج ُعُِ٘ * ىَ َعي
ُ َ ِ بِ ا ْز
ّ ه َز
َ خ قَا َ ٌ ا ْى
ُ ْ٘ َ ُ ُٕ ح َد َ َ جا َا َ إِذَاَّٚحر َ
َُُ٘ ْث َعثُٝ ًِ ْ٘ َٝ َٚتَ ْس َش ٌ إِى
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang
kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku
kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shaleh terhadap
yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah
perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding
sampai hari mereka dibangkitkan” [QS. Al-Mukminuun : 99-100].
َُُْ٘ ِصاىِحًئا إَِّّا ٍُ٘ق
َ و
ْ َ
َ ج ْع َْا َّ ْع
ِ َ ْع َْا فَا ْز َ ٌ َزتَّ َْا َ ْت
ِ َ َٗ ل ْس َّا ْ ِٖ ّ ع ْْ َد َز ِت
ِ ٌ
ْ ِٖ
ِ ٗج ِس ٍَُُ٘ َّا ِم ُ ٘ ُز ُا ُ إِ ِذ ا ْىَٙٗىَ ْ٘ َذ َس
ْ َ
“Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang
yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka
berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka
kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal shalih,
sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin" [QS. As-Sajdah : 12].
Adapun dalil-dalil dari hadits Nabi shallallaahu „alaihi wa sallam sangatlah
banyak. Beliaushallallaahu „alaihi wa sallam sangat sering bersabda tentang
amal-amal shalih yang dapat menyebabkan pelakunya masuk ke dalam surga.
Diantaranya:
:ٌ ِ ْٞ َعي
َ َّٔ َٗ َ ي َ ُ َّٚصي َ ٜ َ ج ًئ َقا
ِ ّ ه ىِي َّْ ِث ُ " ََُّ َز ،ُٔ ْْ عَ ُٔ َّ اىيٜ َ ض َ َٝ ِِٜ َت
ِ ُّ٘ب َز ْ عَ
ِ ْٞ َعي
ٔ َ ُ َّٚصي َ ُّٜ ه اى َّْ ِثَ َٗ َقا،ُٔ َ ٍَا ى،ُٔ َ ٍَا ى:ه َ َقا َ ا ْىِْٜ ْد ِ ُيُٝ و
،َج َّْح ٍ ََ تِ َعَِّٜ ْ ِث ْس
،َ اى َّص َماجِٜ َٗ ُذ ْؤذ،َل َ ج
َّ ٌ اىِٞ ُ َٗ ُذق، ًئياْٞ ش َ ٔ ِ ِك تُ ش ِسْ ُذ َ َٗ َٔ َّب ٍَا ىَ ُٔ ذَ ْع ُث ُد اىي ٌ َ َز:ٌ
َ ََّٗ َ ي
"ٌ َ ح ِ اىس
َّ ِوُ َٗذَل
Dari Abu Ayyuub radliyallaahu „anhu : Bahwasannya ada seorang laki-laki
berkata kepada Nabi shallallaahu „alaihi wa sallam : “Beritahukanlah
kepadaku satu amalan yang dapat memasukkanku ke dalam surga”.
Seseorang berkata : “Apa yang ia miliki, apa yang ia miliki ?”.
Beliau shallallaahu „alaihi wa sallam menjawab : “Agaknya yang ia tanyakan
penting baginya. Amal yang dapat memasukkanmu ke dalam surga adalah
engkau beribadah kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu
apapun, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung silaturahim”
[Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 1396 & 5982 & 5983 dan Muslim no. 13].
ِ ِ
، ً َ ِري، ًيَ ْو،ت
ُ َصَ ْح ْ فَأ، س َف ٍر، َ ِف،ِ و َسلَّ َم،َ َلَْيو،ُاهلل،صلَّى، ِّ ِالن، َ َع،ت
َ َِّب ُ ُكْن،:ل،َ َ ، ٍ َ َ ، ِ ْ ، ُ َ ا، ْ َ
،"،:ل،َ َ ، ِ َّالن، ِ َ ، ُِ ِ َُوي،َ َ َّا ْاَن، ُِيُ ْ ِ ل، ٍ َ َ ِ، ِْ ِ ْ َأ،اللَِّو،ول َ َ ُس، َي،:ت،ُ ْفَ ُل،ُ ِ َ، ُ َْو،َ ُِ نْو
ِ
،يم
ُ ُوت،َ ًشْيئ، َ ِِو،تُ ْش ِر ْك،وََل،َ اللَّ َو، ُ ُ ْ َت، َلَْي ِو،ُاللَّو،ُيَ َّ َره، ْ َ ، َلَى،ٌ ِ َلَي،ُوإَِّو،َ َ ِظي ٍم، ْ َ ، َِسأَلْت،
َ ْ ََل
،َ الَْ ْي، وَُ ُّج،َ َ َ َ َن،وم
ت ُل َّ ِْ ُوت،َ الل َ َة
ُ َوت،َ اللَك َة، َّ
Dari Mu‟aadz bin Jabal, ia berkata : “Aku pernah bersama Nabi shallallaahu
„alaihi wa sallam dalam satu perjalanan. Lalu suatu ketika aku berada di dekat
beliau dalam keadaan kami sedang dalam perjalanan. Aku bertanya : "Wahai
Rasulullah, beritahukan kepadakusatu amalan yang memasukkanku ke dalam
surga dan menjauhkanku dari neraka‟. Beliaushallallaahu „alaihi wa
sallam bersabda : „Sungguh engkau bertanya tentang sesuatu yang besar.
Padahal, ia sebenarnya mudah (dilakukan) bagi siapa saja yang dimudahkan
oleh Allah. Yaitu, engkau beribadah kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya
dengan sesuatu apapun, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa
Ramadlaan, dan menunaikan ibadah haji” [Diriwayatkan oleh Ahmad 5/231,
At-Tirmidziy no. 2616, An-Nasaa‟iy dalamAl-Kubraa no. 11394, dan Ibnu
Maajah no. 3973; dishahihkan oleh Al-Albaaniy dalamShahiih Sunan At-
Tirmidziy 3/42-43].
ِ ِ َ س،أَ ّن، وسى، َِأ،
"،َ َّااَن، َ ِ ْالَْ ْرَدي،صلَّى،
ْ َ َ د، َ ْ َ ،"،:ل،َ َ ،و َسلَّ َم،َ َلَْيو،ُاهلل،صلَّى،
َ اللَّو،ول َُ َ ُ َْ
Dari Abu Muusaa : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu „alaihi wa
sallam pernah bersabda : “Barangsiapa yang shalat pada dua waktu dingin
(Shubuh dan „Ashar), niscaya masuk surga” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy
no. 574 dan Muslim no. 635].
َّ ِِ ا ْ ًَئا ٍِاالَ ًئح إِٞ
َ ٔ ذِ ْ َع ًئح َٗذِ ْ ع
ِ َّ " إَُِّ ىِي:ه ِ ْٞ َُ َعي
َ َّٔ َٗ َ ي
َ ٌ قَا َّٚصي َ ٘ ُ ََُّ َز،ُٔ ْْ اىي َُّٔ َعِٜ
ِ َّه اىي
َ ٔ َ َس َج َزضْٝ ٕ َس ُ ِِٜ َت ْ َع
" جَّْ َحَ و ا ْى
َ َ ٕا َا
َ لا
َ ح ْ ِ َ ْ ٍَ حدًئا
ِ َٗا
Dari Abu Hurairah radliyallaahu „anhu : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu
„alaihi wa sallam pernah bersabda : “Sesungguhnya Allah mempunyai 99
(sembilan puluh sembilan) nama, seratus kurang satu. Barangsiapa yang
menghitungnya[1], niscaya ia masuk surga” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy
no. 6410 dan Muslim no. 2677].
Kemudian, timbul kemusykilan dengan adanya beberapa hadits yang
menyatakan amalan tidak menyebabkan seseorang masuk ke dalam surga,
diantaranya:
، ولك، اان، لو،أح ً ا، ي،َل،فإ و، إي كم،اهلل، ْح،لش ول، س،ك ت، الل ْل،أ لكم،:،أي
.الل ْل ت، ،حب ب، تف وهت،ال ت، وإمن،.و ْحتو،اهلل، ، ف
“Yaitu : amal-amal shaalih kalian yang menjadi sebab kalian diliputi rahmat.
Karena, tidak ada seorang pun yang masuk surga karena amalnya semata,
akan tetapi (ia masuk surga) karena rahmat dan karunia Allah. Hanya saja
perbedaan derajat dapat diperoleh berdasarkan amal-amal shaalihnya” [Tafsir
Ibni Katsiir, 7/239-240].
Ibnu Hajar rahimahullah berkata:
َ َوَ ٕ َ٘ َع ُ ث ُ ْٞ ح
َ ِِْ ٍ َو َ ََُّ ا ْى َعَٚث َعيِٝحد َ َو ا ْى َ ح ْ ُٝ َُْ َ٘ ُٕ َٗ ج َ٘اب آ َ س َ ثِٝحد َ َح َٗا ْىٟٝا ْ ِْٞ ََع ت َ ا ْىِٜ فِٜظ َٖس ى
ْ ج ْ ََٝٗ
لو ح ٝ اَ ّ
ُ ْ َ َ َّ ِ َإٗ ، ٚ َ ى اعَ ذ
َ َّٔ ياى ٚ َ ىِ إ ٘ه َث
ُ ق ْ
ى ا س ٍ
ْ َ َأ
ف ل
َ ى
ِ ر
َ َ
م َُامَ َا
ذ إٗ
َِ . ًئ ٘ ْث
ق ٍ ُِ
ُ َ ْ َ ْ نٝ ٌ َ ى ا ٍ ح ْج
َ َّ َ ْ
ى ا ٘ه ا
ُ ُ ِو ٍ اعَ ْ
ى ا ٔ
ِ ت
ِ دِٞ ف ر
َ ْ َٝ
َ ِِ ا ْى َع
َو ْ ٍ ُٔ ََُّ٘ي
َ ذَ ْعٛ َ
ْ ) ََُُ٘ي َ ٌ ذَ ْع ْ َا ُم ْْ ُر َ ِجَّْح ت َ َق ْ٘ىٔ ( ُا ْا ُ يُ٘ا ا ْىَْٚ َ ْع َ َٚ َٗ َعي، ُٔ ْْ ٍِ َ ْقثَوٝ ِ
َ ٕرَا َف ْ َ َ ِح اىئَّ ى
ِ ََ حْ تِ َس
َ ا ْى
َق ُْث٘ه
“Dan yang nampak bagiku dalam penjamakan anatara ayat-ayat dan hadits
adalah jawaban yang lain, yaitu membawa makna hadits bahwa amal itu
sendiri tidak memberikan manfaat bagi pelakunya untuk masuk ke dalam
surga selama tidak diterima (oleh Allah). Jika demikian, maka perkara
diterimanya amalan oleh Allah ta‟ala hanya dicapai dengan rahmat Allah bagi
orang yang amalnya diterima. Oleh karena itu, makna firman Allah :
„Masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu
kerjakan‟ (QS. An-Nahl : 32), yaitu : yang engkau lakukan dari amal-amal
yang diterima (oleh Allah)” [Fathul-Baariy, 11/296].
Ibnu Rajab rahimahullah mengomentari hadits di atas:
ثة ىد ٘ه
ٌ ه َ َُّ األعَاٚو عيٌ ٞٔ اىٞ ٗف، ُ َع ْْ ُٔ تاألعَاه اىلَّاىححِٜ َ إرَاً ٍعا ٍذ َزض ِ ش َّد ِجٚه عي ُّ دٝ ٕٗرا
. ََُُ٘ي َ ٌ ذَ ْع
ْ َا ُم ْْ ُرَ ِٕا ت
َ َ٘ ْ
ُ ٗز ُر ُ َّ
ِ ِٜجَّْ ُح اىر ْ
َ ل اى ْ
َ َٗذِي: ٚ مَا قاه ذعاى، اىجَّْح
ٔ و تْفَ َ َُّ اىع- ٌعي ٗ - َئِ )) فاىَساا
َ ٌُ اىجَّْح تِع ُ و ح ٌد ٍْن َ ُ دٝ ِ ْ َ (( ى: ٌ َ َّٔ َٗ َ يِ ْٞ َ ُ َعيَّٚصي َ ُٔٗ ٍا ق٘ى
ٔٗفضي ٗاىعَو ّف ُ ٔ ٍِ زحَحُ ، ىرىل ًئ اثث - ٔٗزحَر ٔتفضي - ٔجعي َُّ ٘ى ح ْ
َّ اىج د
ٌ ح ٔت ُّ رحقٝ
. ٔٗزحَر و ٍِ فضو
ٌّ ثا ُتٖا م ٗ فاىجَّْ ُح، ٓ عثدٚعي
“Ini menunjukkan kuatnya perhatian Mu‟aadz radliyallaahu „anhu terhadap
amal-amal shalih. Dan dalam hadits tersebut terdapat dalil bahwa amal-amal
(shalih) merupakan sebab masuknya seseorang ke dalam surga, sebagaimana
difirmankan Allah ta‟ala : „Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu
disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan‟ (QS. Az-Zukhruf : 72).
Adapun sabda beliau shallallaahu „alaihi wa sallam : „Salah seorang di antara
kalian tidak akan masuk surga dengan sebab amalnya‟, maka dimaksudnya
adalah – wallaahu a‟lam – bahwa amal itu sendiri tidak membuat seseorang
berhak mendapatkan surga seandainya Allah – dengan karunia dan rahmat-
Nya – tidak menjadikannya (amal) sebab untuk itu. Dan amal itu sendiri
termasuk rahmat Allah dan karunia-Nya terhadap hamba-Nya. Maka, surga
dan sebab-sebabnya, semuanya termasuk karunia Allah dan rahmat-Nya”
[Jaami‟ul-„Ulul wal-Hikam, hal. 604-605].
Penjelasan para ulama di atas saling menguatkan dan melengkapi. Surga
bukanlah pengganti dari amal, karena ia tidak setara. Dzat amal ketaatan
tidak menyebabkan pelakunya masuk surga, tanpa rahmat dan karunia-Nya.
Namun seseorang yang melakukan amal ketaatan, maka ia akan diliputi oleh
rahmat Allah, sebagaimana firman-Nya:
ِِٞ
َ ِْ ح ُ ِِ ا ْى
ْ َ َ ٍ ةٝ ِ ََّ َح اىي
ٌ ٔ ق َِس َ ح َ َ َٗ ح َٖا َٗا ْا ُع٘ ُٓ َ ْ٘ ًئفا
ْ َعًئا إَُِّ َز ِ ص
ْ ِِ تَ ْع َد إ األ ْزِِٜدٗا ف
ُ َٗ ُذ ْف
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat
dekat kepada orang-orang yang berbuat baik” [QS. Al-A‟raaf : 56].
َُُْ٘ ٍِ ْؤُٝ ا ِذ َْاَٝ ٌ ِت
ْ ٕ
ُ ِِٝ َ ٍا َف َ أَ ْم ُر ُث َٖا ِىيَّرٜ
َ ْؤ ُذَُ٘ اى َّصمَا َج َٗاىَّرُٝ َٗ َُُ٘ َّرقَٝ ِِٝ ْ ش
َ و
َّ د ُم
ْ َٗ ِ َعَِٜر
َ ح
ْ َٗ َز
“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku
untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang
yang beriman kepada ayat-ayat Kami” [QS. Al-A‟raaf : 156].
Kemudian, dengan rahmat Allah juga, dilipatgandakan pahala amal shalih –
meski sedikit – dan menjadikannya sebab pelakunya ke dalam surga.
Allah ta‟ala berfirman:
ْ َ ُٔ ّْ ِِ ىَ ُد
ًَئاِٞج ًئسا َعظ ِ ضَاُٝ ح َ َْ ًئح
ْ ٍ ِ ْؤخُٝ َٗ ع ْف َٖا َ ل
ُ َه ذَزَّ ٍج َٗإُِْ ذ
َ ٌِ ٍِ ْثقَا ْ َٝ
ُ ظي َٔ َّإَُِّ اىي
“Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar dzarrah,
dan jika ada kebajikan sebesar dzarrah, niscaya Allah akan
melipatgandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar” [QS.
An-Nisaa‟ : 40].
Bahkan hanya dengan rahmat dan karunia Allah lah, orang yang tidak pernah
beramal kebaikan sedikitpun - selain amal ketauhidan - dimasukkan ke dalam
surga setelah hangus terbakar di dalam neraka[2]. Allah lipatgandakan
amalan ketauhidan tersebut sehingga menyelamatkannya dari kekekalan
neraka.
Wallaahu a‟lam bish-shawwaab.
[abul-jauzaa – perumahan ciomas permai – 20072014 – 07:30].
[1] Tentang makna hadits ini, silakan baca artikel : Apa Makna “Menghitung Asmaaul-
Husnaa” Sebagaimana Dimaksud dalam Hadits ?.
][2 Yaitu hadits :
َسلَ َمَ ، ْ َ ،طَ ِء، ِ ْ ،يَ َ ٍ، ْ َ ،أَِ ، ِ
صْ َ ، ُ ْ ،ي َ َرةَ،َ ْ َ ،زيْ ، ِ ْ ،أ ْ ،ح َّ ثَِ َ
،ح ْف ُ ،س ي َ َ ،ل َ
ح َّ ثَِ ،سوي ُ ٍ ِ ،
ُ َْ ْ ُ َ َ
ِ ِ ِ
ص،الْ ُ ْ ِ نُو َن، ْ ِ ،النَّ ِ،فَ َوالَّذيْ َ ،ف ِ يِ،يَ هْ ِ ، َ ،ن ُك ْم، ِ َس ِي ْ
،اْلُ ْ ِ ِّ ٍ
ي ،رفو َ .........،: ،ح ََّّت،إاَا َ ،لَ َ
ِ،ل ْ َواِنِِ ْم،الَّ ِذي َ ِِ،ف،النَّ ِ،ني،لِلَّ ِو،يَ ْوَم،الْ ِيَ َ ِ ِِ ِِ َش َّ ،نَ َش َ ةً،لِلَّ ِو ِِ،ف،استِ ْ ل ِء ْ ِ ِ ،أ ٍ ِ
،اْلَ ِّق، ْ ،الْ ُ ْ ن َ ْ َ َح ،أ َ ُ ْ َ
،ص َوُ ُى ْمَ ،لَى، للُّجو َن َ،وََيُ ُّججو َن،فَيُ َ ُلَْ ،لُ ْم،أَ ْ ِر ُ واَ َ ، ْ َ ،رفْ تُ ْم،فَتُ َحَّرُم ُ لوُو َنَ َ ،نَ َ،ويُ َ يَ ُولُو َنََّ ،نَ َ ،ك ُوا،يَ ُ
ُ،ثَّ،يَ ُولُو َنََّ ،نَ َ َِ ، َ ،ي،فِ َيه ، ،س َ ْي ِو َ،وإِ ََلُْ ،كَتَ ْي ِو ُ
لف َ
ت،النَّ ،إِ ََلِ ْ ِ ، ِ
النَّ ،فَيُ ْخ ِر ُ و َنْ َ ،ل ً َ ،كث ًا، ْ َ ،أَ َ َذ ْ ُ
ِ
،دينَ ٍ،ٍْ َ ، ْ ِ ،فَأَ ْ ِر ُ وهُ،فَيُ ْخ ِر ُ و َنْ َ ،ل ً ، ول،ا ِ وا،فَ ،و ْ ُُت ِِ،فْ َ ،لِ ِو ِ ،ثْ َ َل ِ ِ أ ِ
َح ٌ ِ،مَّ ْ ،أََ ْرتَنَ ِ،و،فَيَ ُ ُ ْ ُ َ ْ َ َ ْ َ
لِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ف، ول،ا ْ ُوا،فَ َ ْ َ،و َ ْ ُُْت ِِ،فْ َ ،لِو ،ثْ َ َلْ ، َح ً اِ،مَّ ْ ،أََ ْرتَنَ ُ
ُ،ثَّ،يَ ُ ُ اُ،ثَّ،يَ ُولُو َنََّ ،نَ ََ ،لَْ َ ،ذ ْ ،ف َيه ،أ َ
َكث ً ُ
ِ ِ ِدينَ ٍ،ٍْ َ ، ْ ِ ،فَأَ ْ ِر ُ وهُ،فَيُ ْخ ِر ُ و َنْ َ ،ل ً َ ،كثِ ً ُ
ول،اُ،ثَّ،يَ ُ ُ
َح ً ُ اُ،ثَّ،يَ ُولُو َنََّ ،نَ ََ ،لَْ َ ،ذ ْ ،ف َيه ِ،مَّ ْ ،أََ ْرتَنَ ،أ َ
ا ْ ِ ُوا،فَ َ ْ َ،و َ ْ ُُْت ِِ،فْ َ ،لِ ِو ِ ،ثْ َ َل،اَ َّةٍ،ٍْ َ ، ْ ِ ،فَأَ ْ ِر ُ وهُ،فَيُ ْخ ِر ُ و َنْ َ ،ل ً َ ،كثِ ً ُ
اُ،ثَّ،يَ ُولُو َنََّ ،نَ ََ ،لَْ َ ،ذ ْ ،
،شْئتُ ْم،{،إِ َّن،اللَّوَ ََ،ل، يث،فَ ْ رءوا،إِ ْن ِ ا،اْل ِ ِ ِ و،س ِي ٍ ْ ِ
َُ ل ِّ ُوِ ِ،بَ َذ َْ ول،إِ ْنََ ،لْ،تُ َي،يَ ُ ُ،اْلُ ْ ِ ُّج ا،وَك َن،أَُ َ ف َيه ْ َ ،ي ًر َ
ول،اللَّوَُّ َ ،ل َ،و َ َّ، ت، ْ ِ ،لَ ُ ْوُ،أَ ْ ًراِ َ ،ظي ً ،}،فَيَ ُ ُ يظْلِم ِ ،ثْ َ َلَ ،ا َّةٍ،وإِ ْن،تَك،ح نَ ً،ي ِ ْفه ،وي ْ ِ
َ ُ َ َ ُ َ َ َُ َ ُ
ِ ِ ِ ِ ِ
ض، ْ ،ً َ ْ َ ،النَّ ِ، ني،فَيَ ْ ِ ُ ،الراْح َ ت،اْل َ َ ا َك ُ َ،و َش َف َع،النَِّيُّجو َن َ،و َش َف َع،اْل ُ ْ نُو َن َ،وََلْ،يَْ َق،إََِّل،أَْ َح ُم َّ َش َف َ ْ
اْ،حَ ً ،فَيُ ْل ِي ِه ْم ِِ،فَ َ ،ه ٍر ِِ،ف،أ َْف َواهِ ْ
،ااَنَّ ِ،يُ َ ُل،لَوَُ َ ،ه ُر، ِجْ ِ ،ن َه ْ َ ،وً ََ ،لْ،يَ ْ َ لُواْ َ ،ي ًراُّ َ ،جطُ َ ، ْ َ ،دو ُ فَيُ ْخر ُ
َّج ِر، َ ،يَ ُكو ُن، ِ
،اْلَ َج ِر،أ َْو،إ ََل،الش َ ْ،حي ِ ،ال َّ ْي ِ ،أَََل،تَ َرْوَ َه ،تَ ُكو ُن،إِ ََل ْ ،اْلَِّ ُ ِِ،ف َِ
،ختُْر ُج ْ اْلَيَ ةِ،فَيَ ْخ ُر ُ و َنَ ،ك َ َ ْ
س،أُصي ِفر،وأُ ي ِ ر،و ،ي ُكو ُنْ ِ ،ن ه ،إِ ََل،الظِّ ِّ،ي ُكو ُن،أَ يض،فَ َ لُوا،ي ،س َ ِ إِ ََل َّ
ت،َّكُ ،كْن َ ول،اللَّوَ ،كأَ َ َ َُ َْ َ َ َ ،الش ْ ِ َ ْ ُ َ َ ْ ُ َ َ َ
،ى ََُل ِءُ ،تَ َ ءُ،اللَّ ِو،الَّ ِذي َ ، ،اْلو ِاُت،ي ِرفُهم،أَى ْ ِ ُّج ِ ِ ِ ِِ ِ ِِ
،ااَنَّ َ تَ ْر َىْ ،لَ ديَ َ َ ،ل،فَيَ ْخ ُر ُ و َنَ ،ك لل ْ لُ ِ،فِ َ ،ب ْم ََْ ُ َ ْ ُ ْ ْ ُ
ا،ااَنَّ َ،فَ َ َ ،أَيْتُ ُ وهُ،فَ ُه َو،لَ ُك ْم،
،اد ُ لُو ْ ول ْ ،ااَنَّ َِ،غَ ِْ ِ َ ، ٍ َ َ ،لُوهُ َ،وََلُ َّ َ ،ٍْ َ ،وهُ ُ
ُ،ثَّ،يَ ُ ُ أ َْد َ لَ ُه ْم،اللَّوُ ْ
،ى َذا،فَيَ ُولُو َن،يَ ، ِ ِِ ِ فَي ُولُو َنَّ ،نَ ،أَ ْ طَيت نَ ََ ، ،ل،تُ ِط،أ ِ
ول،لَ ُك ْمْ ،ن ي،أَْف َ َُ ْ ، ني،فَيَ ُ ُ
َح ً ا، ْ ،الْ َ لَ َ َْ َ ْ ْ َ َ َ
ِ ٍ
طَ ،لَْي ُك ْم َ ْ َ ،هُ،أََ ً ا َس َخ ُ
ي،فَ َ ،أ ْ ض َ ولَ ِ ، ،ى َذا،فَيَ ُ ُ ،ش ْيء،أَْف َ َُ ْ ، َي َ ََّنَ ،أ ُّج
Telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'iid, ia berkata : Telah menceritakan
kepadaku Hafsh bin Maisarah, dari Zaid bin Aslam, dari 'Athaa' bin Yasaar, dari Abu
Sa'iid Al-Khudriy secara marfu‟ : “…… Sehingga ketika orang-orang mukmin terbebas
dari neraka, maka demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, tidaklah salah seorang
dari kalian yang begitu gigih memohon kepada Allah di dalam menuntut al-haq pada
hari kiamat untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka. Mereka berseru :
„Wahai Rabb kami, mereka selalu berpuasa bersama kami, shalat bersama kami, dan
berhaji bersama kami.” Maka dikatakan kepada mereka : “Keluarkanlah orang-orang
yang kalian ketahui.” Maka bentuk-bentuk mereka hitam kelam karena terpanggang
api neraka, kemudian mereka mengeluarkan begitu banyak orang yang telah dimakan
neraka sampai pada pertengahan betisnya dan sampai kedua lututnya. Kemudian
mereka berkata : „Wahai Rabb kami, tidak tersisa lagi seseorang pun yang telah
engkau perintahkan kepada kami‟. Kemudian Allah berfirman : „Kembalilah kalian,
maka barangsiapa yang kalian temukan di dalam hatinya kebaikan seberat dinar,
maka keluarkanlah dia‟. Mereka pun mengeluarkan jumlah yang begitu banyak,
kemudian mereka berkata : „Wahai Rabb kami, kami tidak meninggalkan di dalamnya
seorangpun yang telah Engkau perintahkan kepada kami‟. Kemudian Allah berfirman :
„Kembalilah kalian, maka barangsiapa yang kalian temukan didalam hatinya kebaikan
seberat setengah dinar, maka keluarkanlah dia‟. Maka mereka pun mengeluarkan
jumlah yang banyak. Kemudian mereka berkata lagi : „Wahai Rabb kami, kami tidak
menyisakan di dalamnya seorang pun yang telah Engkau perintahkan kepada kami‟.
Kemudian Allah berfirman : „Kembalilah kalian, maka siapa saja yang kalian temukan
di dalam hatinya kebaikan seberat dzarrah, keluarkanlah‟. Maka merekapun kembali
mengeluarkan jumlah yang begitu banyak. Kemudian mereka berkata : „Wahai Rabb
kami, kami tidak menyisakan di dalamnya kebaikan sama sekali”. Abu Sa'iid Al-
Khudriy berkata : "Jika kalian tidak mempercayai hadits ini silahkan kalian baca ayat
:„Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika
ada kebajikan sebesar dzarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan
memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar‟ (QS. An-Nisaa‟ : 40). Allah lalu berfirman
: „Para Malaikat, Nabi, dan orang-orang yang beriman telah memberi syafa‟at.
Sekarang yang belum memberikan syafa‟at adalah Dzat Yang Maha
Pengasih‟. Kemudian Allah menggenggam satu genggaman dari dalam neraka. Dari
dalam tersebut Allah mengeluarkan suatu kaum yang sama sekali tidak pernah
melakukan kebaikan, dan mereka pun sudah berbentuk seperti arang hitam. Allah
kemudian melemparkan mereka ke dalam sungai di depan surga yang disebut dengan
sungai kehidupan. Mereka kemudian keluar dari dalam sungai layaknya biji yang
tumbuh di aliran sungai, tidakkah kalian lihat ia tumbuh (merambat) di bebatuan atau
pepohonan mengejar (sinar) matahari. Kemudian mereka (yang tumbuh layaknya biji)
ada yang berwarna kekuningan dan kehijauan, sementara yang berada di bawah
bayangan akan berwarna putih". Para sahabat kemudian bertanya : "Seakan-akan
engkau sedang menggembala di daerah orang-orang badui ?”. Beliau melanjutkan
:"Mereka kemudian keluar seperti mutiara, sementara di lutut-lutut mereka terdapat
cincin yang bisa diketahui oleh penduduk surga. Dan mereka adalah orang-orang yang
Allah merdekakan dan Allah masukkan ke dalam surga tanpa amalan yang pernah
mereka amalkan dan kebaikan yang mereka lakukan. Allah kemudian berfirman :
„Masuklah kalian ke dalam surga. Apa yang kalian lihat maka itu akan kalian miliki‟.
Mereka pun menjawab : „Wahai Rabb kami, sungguh Engkau telah memberikan
kepada kami sesuatu yang belum pernah Engkau berikan kepada seorang pun dari
penduduk bumi‟. Allah kemudian berfirman : „(Bahkan) apa yang telah Kami siapkan
untuk kalian lebih baik dari ini semua‟. Mereka kembali berkata : „Wahai Rabb, apa
yang lebih baik dari ini semua!‟. Allah menjawab : "Ridla-Ku, selamanya Aku tidak
akan pernah murka kepada kalian” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 302].
" :ٌ َ َّٔ َٗ َ ي ِ ْٞ َ ُ َعيَّٚصي َ ٔ ِ َّ٘ه اىي ُ ُ ه َز َ قَا:هَ قَا،جا ِت ٍس َ ِ ْ َع، ِسْٞ ح َّد َ َْا َ ُت٘ اىصُّ َتَ ، ٌسْٞ ٕ َ ،ح َّد َ َْا َ ُت٘ اى َّْض ِْس
َ ح َّد َ َْا ُش َ
َّ٘ه اىي َُّٔ َعص ُ َ ُقٝ ٌ َّ ُ ،ُٓ ٘ج َ
ُ اُ فَأ ْ ِس
ٍ ََ ِِِٝ إ ْ ٍح ٍ َِِ َ ْس َاىْ ٍح ٍ َّحث
َ هَ ٔ ٍِ ْثقَا ِ ِ َق ْيثٌِٜ ف ْ ج ْد ُذ
َ َٗ ِ ْ َ َ
َ ٕ ُث٘ا ْٗ ا ّْطَيِ ُق٘ا َف ُ َ ُقٞ َف.......
َ ا ْذ:٘ه
ِ ٌَّ ُع َرقَا ُا اىي
ٔ َع َّص ْ ِٖ ِزقَا ِتِٜة ف ُ ْن َرُٞ َف،َُٔ ض َعاف ْ َ َٗ ج٘ا
ُ ض َعافَ ٍَا َ ْ َس ْ َ ُ خ ِس ْ ُٞ َف:ه َ قَا،َِٜر َ ح ْ َٗ َزََُِٜ ُ ْ ِس ُ ِت ِع ْيٟا ْ ََّا:و َّ ج َ َٗ
" ِٞ
َ ّ َِٞ َ َٖا ا ْىَِٞ َُْ٘ ف
ِ ََّْٖ ج َ َ ْد ُ يَُُ٘ ا ْىٝ ٌ
َّ َ ُٞ َف،َجَّْح َّ ُ و
َّ ج
َ َٗ
Telah menceritakan kepada kami Abun-Nadlr : Telah menceritakan kepada kami
Zuhair : Telah menceritakan kepada kami Abuz-Zubair, dari Jaabir, ia berkata : Telah
bersabda Rasulullah shallallaahu „alaihi wa sallam : “……..Allah berfirman : „Pergilah
(ke neraka).Barangsiapa yang engkau dapati dalam hatinya iman seberat biji sawi,
keluarkanlah‟. Kemudian Allah berfirman : „Dan Aku sekarang akan mengeluarkan
(orang-orang beriman yang masih ada di dalam neraka) dengan ilmu-Ku dan rahmat-
Ku”. Nabi shallallaahu „alaihi wa sallam bersabda : “Lalu Allah mengeluarkan dalam
jumlah berlipat dari yang telah dikeluarkan, dan melipatkannya lagi jumlahnya. Lalu
ditulis di leher orang-orang tersebut : „orang-orang yang dibebaskan oleh Allah „azza
wa jalla (dari neraka)‟. Kemudian mereka masuk ke dalam surga, yang mereka itu
dinamai : Al-Jahannamiyyiin” [Diriwayatkan oleh Ahmad 3/325; sanadnya shahih].
Suhada di surga
Hadits Tirmidzi 1564
،س ٍ ََأ، ْ َ ، ٍ ْحَْي، ُ ْ َ ، َيَّ ٍش، ُ ْ ، َ ْك ِر،أَُو، َح َّثَن، َ وِف الْ ُك ِ ُّج،الْيَ ْرُو ِ ُّجي،َ طَلْ َح، ُ ْ ،َي ََي،
َْ ََح َّثَن
،فَ َ َل،ٍ َ َ ِطيئ،َّ ُك،يُ َكفُِّر،اللَِّو، ِ سِي، ِ
َ ِف،ِ ُ الْ َ ْت،و َسلَّ َم،َ َلَْيو،ُاللَّو،صلَّى،
ِ ُ س، َ َل،َ َل
َ اللَّو،ول َُ
،وِِف،ى ي ِ ،أَ و، َ َل، ال َّي،إََِّل،وسلَّم، لَي ِو،اللَّو،صلَّى،النَِِّب،فَ َ َل، ال َّي،إََِّل، ِ ِي
َ َ ُ َْ َ ََ َْ ُ َ ُّج َْ ُ ْ
،ُ َ ْ ِرفُو،َل،َ يبٌ َغ ِر،يث ٌ ِ ح،ا ُ َِوأ،َ و َ ِ ٍر،َ ُ ْجَرَة، ِ ْ ،ب
َ وَى َذ،َ َتَ َد َة، َِوأ،َ ىَريَْرَة، ِ ْ َك، ْ َ ،الَْ ب
، ْ َ ،َ إِ َْ ِي، َ ْ ، َ َّ َُم، ِ ِ ِ،إََِّل، ْك ٍر، َِأ،يث ِ ِ ح، ِ
ُت ُ ْو َسأَل،َ َ َل،الشَّْي ِخ،ى َذا، َ ح يث، َ ْ َ َ ْ
،صلَّى،َ َِّبِّ ِالن، ْ َ ،س ٍ ََأ، ْ َ ، ٍ ْحَْي،ُ يث َ ح،
ِ أَ اد،أََّو،أَ ى، َ َل،و،ي ِرفْو،فَلَم،يث
َ ََ ُ َ ُ َْ ْ
ِ ِ اْل،ا
َْ َى َذ
،إََِّل، َال ُّج ْي،إِ ََل،يَ ْرِ َع،أَ ْن،ُيَ ُ ُّجره،َِّااَن،
ْ ِ أ َْى، ْ ِ، ٌ َح َ أ،س َّ ِ َّ
َ لَْي، َ َل،ُأََّو،و َسل َم،َ َلَْيو،ُاللو
،ُ الش ِهي
َّ
gugur di jalan Allah dapat menghapuskan setiap dosa. Jibril kemudian berkata, Kecuali
hutang. Maka Nabi lalu bersabda:
Kecuali hutang. Abu Isa berkata, Dalam bab ini juga ada hadits dari Ka'b bin Ujrah, Jabir,
Abu Hurairah & Qatadah. Ini adl hadits gharib, kami tak mengetahui hadits ini
diriwayatkan oleh Abu Bakr kecuali dari jalur syaikh ini. Ia berkata, Aku bertanya kepada
Muhammad bin Isma'il tentang hadits ini, tetapi ia tak mengetahuinya. Ia (Muhammad bin
Isma'il) berkata, Menurutku yg ia (Yahya bin Thalhah) maksud adl hadits Humaid, dari
Anas, dari Nabi , beliau bersabda:
Tidak seorang pun dari penduduk surga yg senang untuk kembali ke dunia kecuali orang yg
mati syahid. [HR. Tirmidzi No.1564].
َ ْ ُّج، ٍ َدين،
ِّ اللْى ِر،
، ِ ْ ا، ْ َ ،ي ِ ِ ، ِرو، ،َ َ ي ي ن، ،س ْفي ُن، َح َّثَن، ر، َِأ، ا، َح َّثَن
ْ ْ َ ْ َ ْ َُ ُ ْ َ ُ َ ََ ُ ُ ْ َ
،ُّجه َ ِاء
َ الش،اح ِ ِ
َ أَْ َو،إ َّن، َ َل،و َسلَّ َم،َ َلَْيو،ُاللَّو،صلَّى،
ِ َ س،َن
َ اللَّو،ول
ِِ ٍِ ِ ْ َك
ُ َ َّ أ،أَ يو، ْ َ ، َ لك، ِ ْ ،ب
، ٌ َ ح، ٌ ِ ح،ا
َ يث َ ى َذ،ى
ِ ِ ْ شج ِر،
َ َ ي،أَُو، َ َل، َّااَن،
ِ ْ َثَِر،َ ِ،تَ لُق، ْ ٍر، ٍ َط،ِِف
َ َ أ َْو، َّااَن، ْ ُْ ُ ْ
،ٌ ص ِح
يح َ
Sesungguhnya ruh para syuhada berada bersama burung-burung hijau yg menempel pada
buah-buahan surga, atau beliau mengatakan, 'pepohonan surga'. Abu Isa berkata, Hadits ini
derajatnya hasan shahih.
[HR. Tirmidzi No.1565].
ِ ِ
، ِ ْ ،َي ََي، َ ٍ َ َّش، ُ ْ ، ُ َّ َُم،
َْ ْ َ ،الْ ُ َ َك، ُ ْ ، َل ُّجي، َأَ ْ َ َر، ُ َ َر، ُ ْ ، ُثْ َ ُن، َح َّثَن، ُ ََح َّثَن
، َلَْي ِو،ُاللَّو،صلَّى، ِ َ س،َن ِ ِ ِ ِ
َ اللَّو،ول ُ َِأ، ْ َ ،أَِيو، ْ َ ،الْ ُ َ ْيل ِّي، َ ٍر، ْ َ ، ٍ َكث، َِأ
ُ َ َّ أ،ىَريَْرَة،
ِ ْ يَ ْ ُ لُو َن،ٍَثََ ث،أ ََّوُل، َلَ َّي،ض
، َ َ َحْ أ، ٌ ْ َ و،َ ِّف ٌ و َف،َ ٌ ش ِهي،
ٌ ُ تَ َف،يف َ َ َّااَن، َ ُ ِر، َ َل،َو َسلَّ َم
،ٌ َ ح،
َ يثٌ ِ ح،ا َ ى َذ،ى
ِ ِ ِ ِ َو،اللَِّو،ِ د َة
َ َ ي،أَُو، َ َل،ل َ َواليو،ل َح َ َ ََ
Aku diperlihatkan tiga golongan yg akan masuk surga pertama kali; orang yg mati syahid,
orang yg menjaga diri dari hal yg diharamkan, & seorang budak yg baik dalam beribadah
kepada Allah serta taat kepada tuannya. Abu Isa berkata, Hadits ini derajatnya hasan. [HR.
Tirmidzi No.1566].
، طيئ، ك، نو،يكفر،د و، ، طرة،أول، ن، ل ل،ست، الشهي،ي طى،(،:ااذا ي،يس
،وَيلى، ال، ذاب، و، اْلك،الفلع، ، وي،ال ني، اْلو، ،ويلوج، اان، ، ه،ويرى
ح،ح يث،:،اْل وط،ش يب،و ل، حن، ، أْح، ن،)،اِلَي ن، حل
Dari Qais Al Judzami: ( orang yang syahid diberikan enam perkara sejak
pertama darahnya menetes: diampuni seluruh dosanya, diperlihatkan
tempatnya dalam surga, dinikahkan dengan hurul ‘ain (bidadari surga),
diamankan dari goncangan terdahsyat pada hari kiamat, diamankan dari
siksa kubur, dipakaikan kepada pakaian keimanan) Musnad Imam
Ahmad bin Hanbal, berkata Syu’aib Al Arnauth: hadits hasan.
Dari Abu Sa’id dan Abu urairah radhiallahu anhuma: bahwa Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( tidaklah menimpa seorang muslim
suatu penyakit, atau kesulitan, atau kesedihan bahkan kegelisahan pun
kecuali Allah menggugurkan dengannya kesalahannya ) HR Muslim.