Anda di halaman 1dari 8

Vol. 05 No.

02 Oktober 2009 ISSN 0216-9487

Jurnal Ilmiah

Konservasi
Hayati

Pontoscolex corethrurus F.Mull


DAFTAR ISI

Halaman

Efektivitas Ekstrak Daun Ubi Jalar Merah (Ipomoea batatas Poir) Terhadap 1-6
Bakteri Staphylococcus aureus Penyebab Penyakit Bisul Pada Manusia
Welly Darwis, Putjha Melati, Eni Widiyati, Rochmah Supriati

Uji Efektivitas Campuran Ekstrak Daun Serai Wangi (Andropogon nardus L.) dan 7-12
Minyak Atsiri Bunga Kenanga (Cananga odorata B.) Sebagai Bahan Aktif
Repellen Terhadap Nyamuk Aedes aegypti L.
Helmiyetti, Syalfinaf Manaf, Juliana H.S.

Pengaruh Pemberian Getah Buah Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap 13-20
Kemampuan Reproduksi Mencit (Mus Musculus BALB/C) Betina
Rochmah Supriati, Ketut Ranti, Bhakti Karyadi

Studi Preferensi Jumlah Cacing Tanah Lokal (Pontoscolex corethrurus) Terhadap 21-30
Beberapa Macam Media Pemeliharaan
Elita Fitriani, Darmi, Rizwar

Uji Efektifitas Minyak Atsiri Dari Daun Urang Aring (Eclipta prostrata L.) 31-37
Sebagai Bahan Aktif Losion Antinyamuk Aedes aegypti L.
Syalfinaf Manaf, Morina Adfa, Lina Minora, Helmiyetti

Pemanfaatan Limbah Organik Serat Perasan Buah Sawit (Elaeis guineensis J.) 38-44
Sebagai Media Pemeliharaan Beberapa Jenis Cacing Tanah
Darmi, Rosi Afridarmi, Rizwar, Syarifuddin
Konservasi Hayati Vol. 05 No. 02 Oktober 2009, hlm. 7-12
ISSN 0216-9487

UJI EFEKTIVITAS CAMPURAN EKSTRAK DAUN


SERAI WANGI (Andropogon nardus L.) DAN MINYAK ATSIRI BUNGA
KENANGA (Cananga odorata B.) SEBAGAI BAHAN AKTIF REPELLEN
TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti L.

Helmiyetti1, Syalfinaf Manaf1, Juliana H.S.1


1)
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Bengkulu
Jl. WR. Supratman, Gedung T UNIB Bengkulu
e-mail: helmiyetti-wuri@yahoo.com
Accepted, May 14th 2009; Revised, June 15th 2009

ABSTRACT

This research was aimed to know effective concentration of mixed of Andropogon nardus L.
leaves extract and essential oil of Cananga odorata B. flowers as an active ingredient of repellent
on Aedes aegypti L. mosquitoes. The research was carried out at Laboratory of Entomology and
Biological Control, University of Bengkulu since December 2006 until May 2007. Several steps
of the research were the Aedes aegypti L. mosquitoes rearing mass, making of Andropogon
nardus L. leaves extract, distilling of Cananga odorata B. flowers, making the mixed of
Andropogon nardus L. leaves extract and essential oil of Cananga odorata B., preeleminary test,
and effectivity test. Research design used Completely Randomized Design with 6 treatments and
4 replications, used 20 Aedes aegypti L. mosquitoes that had been fasted for 24 hours. Inhibitor
Concentration at 50% (IC50) was analyzed by Probits analysis, then analyzed by ANOVA and
followed by Duncan Multiple Range Test (DMRT). Preeleminary test resulted 2000 ppm for IC5
and 30000 ppm for IC90. Concentrations that were used to effectivity test, that is 8000 ppm,
13000 ppm, 18000 ppm, 23000 ppm, and 28000 ppm. The Probits analysis of effectivity test
resulted 19060.40 ppm of IC50. DMRT showed each treatment of mixed extract significantly
different statistically.

Key words: Andropogon nardus L., Cananga odorata B., repellent

PENDAHULUAN melaksanakan program 3M yaitu menguras


Salah satu penyakit menular yang hingga saat bak mandi sesering mungkin, mengubur
ini belum ditemukan obatnya ialah penyakit sampah, dan menutup tempat penyimpanan air
Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit ini bersih. Pemerintah juga menjalankan kegiatan
disebabkan oleh virus dengue yang dibawa pengasapan. Kegiatan pengasapan juga dapat
oleh nyamuk Aedes aegypti L. sebagai mengakibatkan sesak nafas pada beberapa
vektornya Setiap tahun sebagian masyarakat orang.
Indonesia selalu terserang penyakit demam Upaya lain yang dilakukan oleh Pemerintah
berdarah. Berbagai upaya telah dilakukan oleh untuk mencegah penyebaran vektor penyakit
Pemerintah untuk mengurangi serangan demam berdarah yaitu dengan penggunaan
nyamuk vektor Aedes aegypti L., yaitu dengan insektisida sintetik, akan tetapi pemanfaatan

7
Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 05 No. 02 Oktober 2009 ISSN 0216-9487
insektisida sintetik memberikan dampak Saat ini belum ada penelitian mengenai
negatif terhadap lingkungan. pencampuran kedua tumbuhan tersebut
Melihat keadaan di atas maka diperlukan sebagai bahan aktif repellen, oleh karena itu,
bahan-bahan aktif biologis dari sumber daya maka perlu dilakukan suatu penelitian
hayati yang kaya akan berbagai jenis senyawa mengenai uji efektivitas campuran ekstrak
potensial untuk dikembangkan menjadi daun serai wangi (Andropogon nardus L.) dan
insektisida hayati (Natawigena, 1990). minyak atsiri bunga kenanga (Cananga
Insektisida hayati merupakan golongan odorata B.) sebagai bahan aktif repellen
metabolit sekunder yang relatif aman terhadap nyamuk Aedes aegypti L. . untuk
digunakan karena mudah didegradasi di alam. mengetahui konsentrasi efektif dari campuran
Beberapa sumber daya hayati yang ekstrak daun serai wangi dan bunga kenanga
mengandung bahan aktif biologis yang dapat sebagai repellent nyamuk Aedes aegypti L.
digunakan sebagai pengendali alternatif yaitu
tumbuhan kenanga (Cananga odorata B.) dan BAHAN DAN METODE
serai wangi (Andropogon nardus L.). Kedua Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6
tumbuhan ini memiliki bau yang harum dan bulan dari bulan Desember 2006 hingga Mei
mengandung senyawa-senyawa yang dapat 2007 yang dilakukan di Laboratorium
digunakan untuk menolak nyamuk. Senyawa Entomologi dan Pengendalian Biologis
yang terdapat pada tumbuhan serai wangi FMIPA Universitas Bengkulu.
yaitu sitronelol dan geraniol yang dapat
digunakan sebagai penolak nyamuk (Anonim, Tahapan penelitian
2006) dan senyawa yang terdapat pada a. Penyediaan Telur dan pemeliharan
kenanga, yaitu geraniol dan linalool juga Nyamuk Aedes aegypti L.
memiliki daya tolak terhadap nyamuk Telur nyamuk Aedes aegypti L. di dapatkan
(Anonim, 2005). dari Devisi Entomology NAMRU Jakarta.
Hal di atas juga didukung oleh penelitian Telur nyamuk ditetaskan dengan
yang dilakukan oleh Puspanegara (2006) menggunakan nampan plastik yang berisi
mengenai pengujian pengaruh ekstrak daun air sumur. Setelah telur tersebut menetas
serai wangi sebagai bahan aktif antinyamuk menjadi larva diberi makan ragi (Kurniati,
elektrik terhadap nyamuk Aedes aegypti L. 2004) dan dilakukan pemeliharaan hingga
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa menjadi imago.
ekstrak daun serai wangi memiliki daya b. Pembuatan Ekstrak Daun Serai wangi
repellen terhadap nyamuk Aedes aegypti L. Metode Maserasi (Harbone, 1987).
dengan konsentrasi efektif sebesar 109,08 c. Penyulingan Minyak Atsiri Bunga Kenanga
ppm, dan penelitian lainnya yang dilakukan Metode Destilasi Uap (Sunanto, 1993).
oleh Febrianti (2006) mengenai pengujian d. Pembuatan campuran ekstrak daun serai
minyak atsiri bunga kenanga sebagai bahan wangi dan minyak atsiri bunga kenanga
aktif antinyamuk elektrik terhadap nyamuk Ekstrak daun serai wangi dan minyak atsiri
Aedes aegypti L. menunjukkan bahwa minyak bunga kenanga dicampurkan dengan
atsiri bunga kenanga memiliki daya repellen perbandingan ekstrak daun serai wangi
terhadap nyamuk Aedes aegypti L. dengan dengan minyak atsiri bunga kenanga 1 : 1.
konsentrasi efektif sebesar 664,23 ppm. Campuran ini digunakan untuk pembuatan

8
Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 05 No. 02 Oktober 2009 ISSN 0216-9487
larutan stok dengan menggunakan aquades antinyamuk elektrik (matras uji) telah
sebagai pelarut. Konsentrasi larutan stok diberi campuran ekstrak serai wangi dan
yang dibuat sebesar 30000 ppm, lalu minyak atsiri bunga kenanga sebanyak 0,25
diencerkan menjadi 5 tingkatan ml dengan konsentrasi yang telah
konsentrasi, yaitu 2000 ppm, 9000 ppm, ditentukan sebagai perlakuan. Demikian
16000 ppm, 23000 ppm, dan 30000 ppm. pula pada kotak kedua dimasukkan 1 ekor
Kelima konsentrasi ini akan digunakan mencit dan madu yang dioles pada kertas
pada uji penjajagan dengan menggunakan saring yang digantung pada dinding
aquades sebagai kontrol. Campuran ekstrak kandang uji, kemudian alat antinyamuk
serai wangi dan minyak atsiri bunga elektrik (matras uji) dinyalakan dan diamati
kenanga akan diteteskan pada kapas jumlah nyamuk yang pindah ke kotak kiri
berukuran 1,5 x 2,5 cm sebanyak 0,25 ml setelah 30 menit. Pengujian juga dilakukan
dan dimasukkan ke dalam alat antinyamuk pada kotak kiri dengan cara yang sama agar
elektrik (matras uji) untuk digunakan pada data yang diperoleh lebih valid. Data hasil
saat perlakuan. pengamatan uji efektivitas akan dianalisis
e. Uji Penjajagan dengan menggunakan analisis probit untuk
Uji ini dilakukan untuk menentukan nilai mendapatkan IC50, yaitu kepekatan bahan
Inhibitor Concentration (IC) pada taraf 5% uji pada taraf 50% yang menyebabkan
(IC5) dan 90% (IC90). populasi hewan uji sebanyak 50%
f. Uji Efektivitas menghindar dari sumber bau (Koestoni,
Uji efektivitas ini dilakukan untuk 1985).
mengetahui nilai Inhibitor Concentration Uji efektivitas campuran ekstrak daun
pada taraf 50% atau IC50, yaitu konsentrasi serai wangi dan minyak atsiri bunga kenanga
yang mengakibatkan ketidakhadiran terhadap nyamuk Aedes aegypti L. dianalisis
nyamuk Aedes aegypti L. sebanyak 50% dengan menggunakan ANOVA, apabila
pada kotak perlakuan. Rancangan Fhitung > Ftabel, maka dilakukan uji lanjut
percobaan yang digunakan yaitu dengan menggunakan uji jarak ganda Duncan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 (Haeruman, 1972).
perlakuan dan 4 kali ulangan. Konsentrasi
yang digunakan berdasarkan konsentrasi HASIL DAN PEMBAHASAN
yang didapatkan dari uji penjajagan. 1. Uji penjajagan
Kandang uji terdiri atas 2 kotak, yaitu Setelah dilakukan uji penjajagan pengaruh
kotak kanan dan kiri, di antara kotak pemberian ekstrak daun serai wangi dan
tersebut dibuat sekat sebagai pemisah dan minyak atsiri bunga kenanga sebagai bahan
di bagian sekat dibuat lubang untuk aktif repellen elektrik terhadap nyamuk Aedes
perpindahan nyamuk. Pada kotak kanan aegypti L. (Lampiran 1), maka diperoleh nilai
dimasukkan 20 ekor nyamuk Aedes aegypti IC5 pada konsentrasi 2000 ppm dan IC90 pada
L., 1 ekor mencit (Mus muculus) sebagai konsentrasi 30000 ppm. Dari hasil uji
sumber makanan (darah) bagi nyamuk penjajagan ditentukan lima tingkatan
betina, madu yang dioles pada kertas saring konsentrasi yang akan digunakan pada uji
yang digantung pada dinding kandang uji efektivitas.
sebagai makanan nyamuk jantan, dan alat

9
Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 05 No. 02 Oktober 2009 ISSN 0216-9487
2. Uji efektivitas
Tabel 1. Rata-rata daya repellen nyamuk Aedes aegypti L. dari uji Jarak Ganda Duncan’s
pengaruh pemberian ekstrak daun serai wangi (Andropogon nardus L.) dan minyak
atsiri bunga kenanga (Cananga odorata B.) setelah 30 menit
Konsentrasi campuran ekstrak daun serai
wangi dan minyak atsiri bunga kenanga Rata-rata daya repellen (%) Notasi
(ppm)
28000 81,25 a
23000 68,13 b
18000 55,00 c
13000 36,25 d
8000 13,12 e
0 1,25 f
Keterangan: angka-angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan
yang nyata

Dari uji efektivitas didapatkan nilai IC50 kemudian rangsangan ini diteruskan menuju
sebesar 19060,40 ppm, artinya dengan ke impuls saraf. Aroma ini diterjemahkan ke
konsentrasi ini telah dapat menyebabkan 50% dalam otak dan menyebabkan nyamuk
dari populasi nyamuk Aedes aegypti L. menghindar dari sumber yang mengeluarkan
menghindar dari sumber bau yang berasal dari aroma tersebut (Busvine, 1971 dan Pyson,
alat antinyamuk elektrik (matras uji) yang 1980 dalam Sastrodihardjo dan Esyanti, 1999).
diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa pada Daya repellen setiap konsentrasi berbeda
konsentrasi tersebut, campuran ekstrak daun nyata (Tabel 1), hal ini disebabkan karena tiap
serai wangi dan minyak atsiri bunga kenanga konsentrasi memiliki kemampuan yang
efektif sebagai repellen terhadap nyamuk berbeda dalam mempengaruhi hewan uji.
Aedes aegypti L. Konsentrasi yang tinggi yaitu 28000 ppm
Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa daya memiliki kemampuan yang lebih besar dalam
repellen antara perlakuan kontrol dan mempengaruhi hewan uji, yaitu sebesar
perlakuan lainnya berbeda nyata, berarti 81,25%. Konsentrasi yang rendah yaitu 8000
campuran ekstrak daun serai wangi dan ppm mempengaruhi hewan uji sebesar
minyak atsiri bunga kenanga yang digunakan 13,12%. Semakin tinggi konsentrasi yang
memiliki pengaruh terhadap hewan uji. Hal ini digunakan daya repellen akan semakin besar,
disebabkan oleh adanya kandungan bahan karena jumlah molekul minyak atsiri yang
aktif repellen pada campuran tersebut. Pada menguap lebih banyak sehingga jumlah
saat matras uji yang diberikan campuran molekul minyak atsiri yang terdeteksi oleh
ekstrak daun serai wangi dan minyak atsiri antene nyamuk lebih besar. Pada konsentrasi
bunga kenanga dipanaskan, senyawa-senyawa yang rendah, molekul-molekul minyak atsiri
yang terkandung di dalam campuran tersebut yang menguap lebih sedikit yang dapat
akan menguap dan mengeluarkan aroma yang dideteksi oleh antene nyamuk.
tidak disukai oleh nyamuk. Aroma ini Pada pengujian campuran ekstrak daun
terdeteksi oleh reseptor kimia pada nyamuk, serai wangi dan minyak atsiri bunga kenanga

10
Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 05 No. 02 Oktober 2009 ISSN 0216-9487
ini didapatkan konsentrasi efektif sebesar terhadap nyamuk Aedes aegypti L. yaitu pada
19060,40 ppm. Dari hasil penelitian konsentrasi 19060,40 ppm
Puspanegara (2006) mengenai pengujian
pengaruh ekstrak daun serai wangi Saran
(Andropogon nardus L.) sebagai bahan aktif Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
antinyamuk elektrik terhadap nyamuk Aedes mengetahui bahan aktif yang terdapat pada
aegypti L. menunjukkan bahwa ekstrak daun campuran ekstrak daun serai wangi
serai wangi memiliki daya repellen terhadap (Andropogon nardus L.) dan minyak atsiri
nyamuk Aedes aegypti L. dengan konsentrasi bunga kenanga (Cananga odorata B.) yang
efektif sebesar 109,08 ppm, sedangkan hasil berpotensi sebagai repellen nyamuk Aedes
pengujian minyak atsiri bunga kenanga aegypti L.
(Cananga odorata B.) sebagai bahan aktif
antinyamuk elektrik terhadap nyamuk Aedes DAFTAR PUSTAKA
aegypti L. (Febrianti, 2006) menunjukkan Anonim. 1981. Demam Berdarah Diagnosa
bahwa minyak atsiri bunga kenanga memiliki dan Pengelolaan Penderita. Departemen
daya repellen terhadap nyamuk Aedes aegypti Kesehatan RI.: Jakarta.
L. dengan konsentrasi efektif sebesar 664,23 Anonim. 2005.Bunga Kenanga Refellen
ppm. Nyamuk Aedes aegypti. http//:www.
Dari perbandingan ketiga hasil penelitian republika. co.id. (12 Desember 2005).
di atas dapat diketahui bahwa setelah ekstrak Anonim. 2006. Serai wangi.
serai wangi dan minyak atsiri bunga kenanga http//:www.mardi.my.html. (5 Maret
dicampurkan, konsentrasi efektif yang 2006).
didapatkan dari pengujian ini lebih besar Abdillah, A.C. 2002. Membasmi Aedes
dibandingkan kedua penelitian sebelumnya. Aegypti dengan Ekstrak Serai.
Hal ini menunjukkan bahwa adanya suatu efek http://www.pikiran rakyat.com.htm. (5
yang ditimbulkan dari pencampuran kedua Mei 2006).
bahan tersebut. Pencampuran senyawa- Chairul. 1997. Kenanga dan Mengkudu Obat
senyawa dari kedua bahan tersebut diduga Hepatitis. http//:www. Artikel bebas. htm.
menimbulkan efek sinergistik. (12 Desember 2005).
Febrianti, F. 2006. Pengujian Minyak Atsiri
KESIMPULAN DAN SARAN Bunga Kenanga (Cananga odorata B)
Kesimpulan Sebagai Bahan Aktif Antinyamuk
Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan Elektrik terhadap Nyamuk Aedes aegypti
bahwa campuran ekstrak daun serai wangi L. Skripsi Sarjana (S1) FKIP Biologi
(Andropogon nardus L.) dan minyak atsiri UNIB. Bengkulu.
bunga kenanga (Cananga odorata B.) dapat Haeruman, H. 1972. Rancangan Percobaan
digunakan sebagai bahan aktif repellen Bagian Pertama. Departemen Manajemen
terhadap nyamuk Aedes aegypti L. Hutan Fakultas IPB. Bogor.
Konsentrasi efektif campuran ekstrak daun Harbone. 1987. Metode Fitokimia, Penuntun
serai wangi (Andropogon nardus L.) dan Cara Modern Menganalisis Tumbuhan.
minyak atsiri bunga kenanga (Cananga Diterjemahkan oleh Kosasih. Penerbit
odorata B.) sebagai bahan aktif repellen ITB. Bandung.

11
Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 05 No. 02 Oktober 2009 ISSN 0216-9487
Koestoni, M.T. 1985. Analisis Probit. Puspanegara, K. 2006. Pengaruh Pemberian
Pendugaan LD50 dan LC50 serta Metode Ekstrak Daun Serai Wangi (Cymbopogon
Perhitungannya Menurut Busvine-Nash nardus l.) sebagai Bahan Aktif
dan E.A. Heinrichs. Kelompok Peneliti Antinyamuk Elektrik terhadap Nyamuk
Hama. Balai Penelitian Hortikultura Aedes aegypti L. Skripsi Sarjana (S1)
Lembang. Lembang. FKIP Biologi UNIB. Bengkulu.
Kurniati,C. 2004. Uji Efektifitas Ekstrak Robinson, T. 1995. Kandungan Organik
Rimpang Kencur (Kaempferia galanga Tumbuhan Tinggi. ITB. Bandung.
L.) Terhadap Larva Nyamuk Aedes Sastrodihardjo, S dan R. Esyanti. 1999. Ruang
aegypti. Skripsi Sarjana (S1) FKIP Lingkup Insektisida dan Lingkungan. Uji
Biologi UNIB. Bengkulu. Daya Tolak dan Toksisitas Ekstrak Lada
Natawigena. 1990. Pengendalian Hama (Piper nigrum L) Terhadap Kumbang
Terpadu. CV.Amrico Bandung :Bandung. Beras (Sitophilus oryzae L).PAU Ilmu
Hayati-ITB: Bandung.
Sunanto, H.1993. Budidaya Bunga Kenanga.
Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

12
Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 05 No. 02 Oktober 2009 ISSN 0216-9487

Anda mungkin juga menyukai