SOAL
1. Sejak awal tahun 2000an berkembang istilah pembelajaran sebagai pengganti kegiatan
belajar mengajar (KBM). Apa sesunguhnya perbedaan antara pembelajaran dan pengajaran?
Analisislah menurut sudut pandang psikologi pendidikan, khususnya menurut teori-teori baru
psikologi pendidikan atau psikologi pembelajaran! Apa pandangan Anda sendiri terhadap
istilah pembelajaran tersebut?
2. Dalam psikologi pendidikan terdapat berbagai perspektif yang perlu diperhatikan oleh setiap
pendidikan dalam praksis pendidikan dan pembelajaran. Apa perbedaaan psikologi
behavioristik, psikologi kognitif, dan psikologi humanistik dan bagaimana penerapannya
dalam praksis pendidikan atau pembelajaran? Jelaskan dengan menggunakan konsep dan teori
terbaru serta dengan memberikan contoh yang tepat secara kontekstual!
3. Dalam 20 tahun belakangan berkembang pemikiran untuk menerapkan Neurosains dalam
pendidikan di Indonesia. Jelaskan, apa yg dimaksud Neurosains dan bagaimana penerapannya
dalam pengembangan kurikulum dan prakis pembelajaran?
Pembelajaran adalah separangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar
siswa, dengan memperhitungkan kejadia-kejadian ekstrim yang berperan terhadap rangkaian
kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa (Winkel,1991).
Pengajaran mempunyai arti cara mengajar atau mengajarkan. (Purwadinata, 1967, hal 22).
Dengan demikian pengajaran diartikan sama dengan perbuatan belajar (oleh siswa) dan
Mengajar (oleh guru). Kegiatan belajar mengajar adalah satu kesatuan dari dua kegiatan yang
searah. yang dimaksudkan agar terjadi kegiatan secara optimal.
Sehingga dapt disimpulkan: Pengajaran ialah sesuatu tugasan dan aktiviti yang diusahakan
bersama oleh guru dan muridnya. Pengajaran ini adalah dirancangkan guru secara sisitematik
dan teliti untuk melaksanakannya dengan kaedah dan teknik mengajar yang sesuai,
membimbing, menggalak dan memotivasikan murid supaya mengambil inisiatif untuk
belajar, demi memperolehi ilmu pengetahuan dan menguasai kemahiran yang diperlukan
Namun dalam pemebelajaran dan pengajaran peran psikologi pendidikan ada disaitu,
memahami siswa sebagai pelajar, memahami prinsip dan teori pembelajaran, memilih
metode-metode pengajaran, menetapkan tujuan pembelajaran, menciptakan situasi
pembelajaran yang kondusif, memilih dan menetapkan isi pengajaran, membantu siswa yang
mendapat kesultan dalam pembelajaran, memilih alat bantu pengajaran, menilai hasil
pembelajaran, memaham kepribadian dan profesi guru, membimgbing kepribadian siswa.
Pandangan saya terhadap istilah pembelajaran: Merupakan istilah dan makna yang positif
dalam dunia pendidikan. Karena esensinya pembelajaran menekankan pada sisi proses yang
baik. Mulai dari perencanaan atau persiapan, bagaimana menekankan proses pembelajaran
yang berpusat pada anak (guru hanya sebagai pasilitator dan penengah), sampai pada evalusi
terhadap ketercapaian siswa. Selain itu pembelajaran erat sekali dengan teori-teori
pembelajaran yang digunakan dengan tujuan:
Secara etimologi : Adalah ilmu neural (neural science) yang mempelajari sistim syaraf,
terutama mempelajari neuron atau sel syaraf dengan pendekatan multidisipliner.
Secara terminologi: Adalah neurosains merupakan bidang ilmu yang mengkhususkan pada
studi saintifik terhadap sistim syaraf.
Brdasarkan beberapa referensi jurnal penelitian yang saya baca pada uumnya ilmu neurosains
lebih cendrung di integritaskan kepada pendidikan karakter.
Jika neurosains di integritaskan dalam kurikulum pendidikan maka Kurikulum berbasis
Neurosains adalah upaya membuat proses belajar sesuai dengan kerja otak manusia untuk
mengoptimalkan hasil belajar. Pendidikan karakter adalah salah satu sistem pendidikan yang
tidak lepas dari ilmu neurosauns. Integrasi neuosains dalam kurikulum bersifat holistic
(menyeluruh) mencakup intrakurikuler, kokurikuler maupun ekstrakurikuler.
Dalam aplikasinya di sekolah Penerapan kurikulum terintegrasi ini berupa program
pembelajaran yang mengacu pada model pembelajaran brain-based learning di ranah
intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Penerapan pada ranah intrakurikuler disebut
core program, pada kokurikuler disebut supportive program dan ekstrakurikuler. Dalam
prosesnya tahapan yang di jalani berupa Tahapan Pembelajaran Saintifik Terdiri dari 5M,
yaitu: mengamati, menanya, menalar, menganalisa, dan menyimpulkan. Tahapan
Pembelajaran Kontekstual Proses pembelajaran pada model ini siswa sebagai subyek
pembelajaran akan mengorelasikan apa yang dipelajari dengan konteks kehidupan,
Memperhatikan Kecerdasaan Majemuk, Memeperhatikan Gaya Belajar Siswa Penerapan
strategi pembelajaran dengan mempertimbangkan pada 3 kecenderungan gaya belajar siswa,
yaitu visual, auditori dan kinestetis, Pengembangan Mata Pelajaran untuk Memperkaya
Muatan Kurikulum, Penataan Kelas yang Dinamis, Penerapan pada Ranah Kokurikuler
Bertujuan untuk memperluas area aktif dalam otak yang disebut dengan istilah
neuroplastisitas, karena otak manusia akan terus berkembang sepanjang hayat. Contohnya
Hafalan Juzz ‘Ama, Pembelajaran dalam Bentuk Permainan yang Menyenangkan, Kearifan
Lokal sebagai Sumber Belajar. Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar dan
Leadership Program.