Anda di halaman 1dari 7

[DENI KURNIA, M.T.

] March 13, 2015

Seting Fuse Bits


ATMEGA8535 dengan eXtreme Burner - AVR
step by step

Catatan :
Banyak software selain eXtreme Burner – AVR untuk melakukan setting Fuse Bits ini.
Diantaranya Khazama Programer, ProgISP, bahkan CodeVisionAVR. eXtreme Burner –
AVR dipilih karena user interface-nya mudah digunakan.

Pendahuluan

Saat kita membeli ATMEGA8535, biasanya mikrokontroler di-seting default dari pabrik.
Default-nya setingan ini terletak pada osilator internal sebesar 1 Mhz. Padahal untuk
mempercepat kinerja mikrokontroler ATMEGA8535, kita bisa memakai osilator eksternal
maksimum sebesar 16 Mhz.
Supaya kinerja mikrokontroler maksimal, maka kita dapat memasang osilator eksternal
berupa crystal sebesar 12 Mhz atau 16 Mhz. Disinilah seting fuse bit mikrokontroler
diperlukan. Software yang dapat digunakan salah satunya adalah eXtreme Burner-AVR .
Software ini cukup simpel, sehingga mudah digunakan untuk pemula sekalipun.

Untuk menyeting fuse bits pada ATMEGA8535, ikuti langkah sebagai berikut :

1. Siapkan USB Downloader, lalu hubungkan ke PC/Laptop.


2. Kalau belum ter-install driver-nya silahkan di-install dulu sampai driver ter-install.
3. Buka eXtreme Burner-AVR

Gambar 1. User Interface eXtreme Burner - AVR


4. Klik icon Read All

Politeknik Enjinering Indorama | Teknik Mekatronika


[DENI KURNIA, M.T.] March 13, 2015

Gambar 2. Memilih menu Read All pada eXtreme burner – AVR

5. Tunggu sampai proses seperti gambar 3 selesai.

Gambar 3. Proses pembacaan Fuse BIt

6. Klik Close, maka akan tampil nilai dari Fuse Bits. (lihat gambar 4)

Politeknik Enjinering Indorama | Teknik Mekatronika


[DENI KURNIA, M.T.] March 13, 2015

Gambar 4. Tampilan Low Fuse dan High Fuse

7. Perhatikan gambar 4. Low Fuse bernilai 0xE1 dan High Fuse bernilai 0xD9. Untuk
memudahkan pemahaman, kita lihat di datasheet ATMEGA8535 untuk Low Fuse :

Gambar 4. Datasheet Low Fuse

8. Apabila dibaca dari atas ke bawah 0b11100001, nilai biner ini sama dengan nilai hexa
0xE1 (coba hitung konversi biner ke hexa). Artinya nilai 0xE1 sama dengan nilai
default value di datasheet, sehingga dapat disimpulkan bahwa ATMEGA8535 ini
masih seting default dari pabrik yaitu untuk osilator internal 1 Mhz.

Politeknik Enjinering Indorama | Teknik Mekatronika


[DENI KURNIA, M.T.] March 13, 2015

9. Sama seperti Low Fuse, High Fuse pun secara default bernilai : 0xD9 (hexa). Nilai ini
sama dengan 0b11011001 (biner).

Gambar 5. Datasheet High Fuse

10. Supaya bisa memakai osilator eksternal, maka kita harus mengubah seting fuse bits
ini sebagai berikut :
Seting Default Pabrik Seting setelah diubah
Low Fuse 0xE1 Low Fuse 0xEF
High Fuse 0xD9 High Fuse 0xC9

Tabel 1. Seting Fuse Bits sebelum dan sesudah

11. Ganti nilai Low Fuse dan High Fuse kemudian beri tanda centang, trus klik Write.
(lihat gambar 6A)
12. Selesai.
Sekarang ATMEGA8535 siap digunakan.

Politeknik Enjinering Indorama | Teknik Mekatronika


[DENI KURNIA, M.T.] March 13, 2015

Gambar 6A. Proses Write Fuse Bits

Gambar 6b. Proses Write Fuse Bits Berhasil

Politeknik Enjinering Indorama | Teknik Mekatronika


[DENI KURNIA, M.T.] March 13, 2015

Penjelasan :
Apabila dikonversi menjadi biner 0xEF nilainya sama dengan 0b11101111, artinya
apabila mengacu ke datasheet ATMEGA8535 :
CKSEL3
CKSEL2
CKSEL1
Yang tadinya bernilai 0 menjadi 1 (coba perhatikan perbedaan gambar 7 dan 8)

Gambar 7. Seting low fuse sebelum diubah (default)

Gambar 8. Seting low fuse setelah diubah

Politeknik Enjinering Indorama | Teknik Mekatronika


[DENI KURNIA, M.T.] March 13, 2015

Selanjutnya berlaku juga untuk seting high fuse, apabila dikonversi menjadi biner
maka 0xC9 sama dengan 0b11001001.
Artinya :
CKOPT
Sebelumnya bernilai 1, menjadi 0 setelah seting dilakukan. (perhatikan perbedaan
gambar 9 dan 10)

Gambar 9. Seting high fuse sebelum diubah (default)

Gambar 10. Seting high fuse setelah diubah

SELESAI
Politeknik Enjinering Indorama | Teknik Mekatronika

Anda mungkin juga menyukai