Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara terpadat penduduk ke-4 di Dunia dengan jumlah
244.775.797 juta jiwa pada tahun 2012. Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) menyampaikan tahun ini penduduk Indonesia
diperkirakan akan mencapai 250 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,49% per
tahun. Jumlah penduduk yang sangat banyak ini telah mempersulit usaha peningkatan
dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Cara untuk menekan jumlah penduduk yaitu
dengan menjalankan program Keluarga Berencana (KB).1
Dalam Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya 12 indikator utama
untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga, salah satunya yaitu keluarga
mengikuti program KB. Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari
Agenda kelima Nawa Cita yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia.
Program Indonesia Sehat ditujukan kepada tercapainya keluarga-keluarga sehat.
Dalam Program Indonesia Sehat, upaya pencapaian prioritas pembangunan kesehatan
tahun 2015-2019 dilaksanakan dengan mendayagunakan segenap potensi yang ada
salah satunya yaitu keluarga yang merupakan unit terkecil pembangunan kesehatan.
Strategi operasional pembangunan kesehatan telah ditetapkan oleh Kementrian
Kesehatan melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK).
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.2
Berdasarkan data BKKBN tahun 2015, terdapat 29 juta peserta KB aktif atau
hanya sekitar 75,88% dari seluruh PUS (Pasangan Usia Subur). Data bulan Juli 2017
didapatkan hasil capaian peserta KB aktif di Jawa Tengah 78,94% dari total 6,8 juta
PUS sedangkan target provinsi adalah 80%. Di wilayah kerja Puskesmas Borobudur,
angka cakupan jumlah peserta KB aktif pada bulan Januari sampai Juli 2018 masih
rendah yaitu 58,33%, angka ini belum mencapai target yang ditetapkan Dinas
Kesehatan Kabupaten Magelang yaitu sebesar 80%. Berdasarkan data Program
Indonesia Sehat dengan Pendektan Keluarga (PIS-PK) dusun Karang Malang yang

1
terletak di Desa Wringinputih memiliki angka cakupan jumlah peserta KB aktif
rendah yaitu sebesar 61,90%.
Oleh karena itu, penulis mengangkat masalah rendahnya cakupan jumlah
peserta KB aktif di Dusun Karang Malang, Desa Wringinputih, Kecamatan
Borobudur, Kabupaten Magelang yang akan dibahas dalam laporan ini.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, didapatkan data bahwa cakupan jumlah
peserta KB aktif di Dusun Karang Malang, Desa Wringinputih, Kecamatan
Borobudur, Kabupaten Magelang pada bulan Januari sampai Juni 2018 masih rendah,
maka rumusan masalahnya adalah faktor apa saja yang dapat menyebabkan rendahnya
cakupan jumlah peserta KB aktif, bagaimana alternative pemecahan masalahnya dan
kegiatan apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan jumlah peserta KB aktif?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menganalisis dan mengidentifikasi penyebab rendahnya cakupan jumlah
peserta KB aktif di Dusun Karang Malang, Desa Wringinputih, Kecamatan
Borobudur, Kabupaten Magelang pada bulan Januari – Juli 2018 dan menyusun
rencana tindak lanjut dalam pemecahan masalah tersebut.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui faktor apa saja yang dapat menyebabkan rendahnya cakupan
jumlah peserta KB aktif di Dusun Karang Malang, Desa Wringinputih,
Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang pada bulan Januari – Juli 2018.
b. Mencari alternative pemecahan masalah bagi PUS yang belum menjadi
peserta KB aktif di Dusun Karang Malang, Desa Wringinputih, Kecamatan
Borobudur, Kabupaten Magelang pada bulan Januari – Juli 2018.
c. Menyusun rencana kegiatan dari alternative masalah yang terpilih

D. Manfaat
1. Memberikan data tambahan mengenai cakupan jumlah peserta KB aktif di
Dusun Karang Malang, Desa Wringinputih, Kecamatan Borobudur,
Kabupaten Magelang pada bulan Januari – Juli 2018.

2
2. Memberikan data mengenai tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku PUS
tentang program KB di Dusun Karang Malang, Desa Wringinputih,
Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang pada bulan Januari – Juli 2018.
3. Memberikan saran kepada Puskesmas Borobudur dalam pengambilan
keputusan mengenai program pelayanan KB.

Anda mungkin juga menyukai