Anda di halaman 1dari 3

Nama : Stenika Dora Iriani Aronggear Mata Kuliah : MSDM

Nim/ Kelas : 216.01.0111/ IV A4 Pagi Dosen : Subuh Hidayat, M.Sc

IMPLEMENTASI TEORI KEBUTUHAN MASLOW


DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Dalam artikel kali ini saya akan belajar dalam membahas Teori Kebutuhan Maslow,
sedikit saya bahas dalam artikel ini saya mempelajari beberapa hal dalam teori ini, teori
ini dibagi atas 5 tingkatan yang diantaranya adalah:
1. Kebutuhan Fisiologi
2. Rasa Aman
3. Kasih Sayang
4. Penghargaan
5. Aktualisasi Diri

Sebelum saya membahas lebih lanjut dalam artikel ini saya memohon izin terlebih
dahulu kepada Bapak Subuh Hidayat, M.Sc karena dalam hal ini saya belum paham betul
bagaimana cara menulis artikel yang berkualitas. Dalam artikel ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam perangkaian kata-kata dalam penulisannya sekiranya
bapak sebagai dosen mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia dapat memperbaiki
apa-apa yang terdapat dan letak kekurangannya mohon dimaafkan dalam penulisan artikel
singkat ini.

Teori Kebutuhan Maslow bermula ketika maslow melakukan observasi terhadap


perilaku monyet. Berdasarkan pengamatannya, didapatkan kesimpulan bahwa beberapa
kebutuhan lebih diutamakan dibandingkan dengan kebutuhan yang lain. Contohnya, jika
seseorang merasa haus maka dia akan mencari minuman untuk melepaskan dahaganya.
Seseorang dapat hidup seminggu tanpa makan, tetapi seseorang tersebut tidak dapat
bertahan hidup beberapa hari tanpa air karena kebutuhan air lebih kuat daripada
kebutuhan makanan. Dalam teori ini kebutuhan dasar manusia akan kehidupannya akan
meningkat, dari kebutuhan dasar akan sandang, pangan, papan, lalu kebutuhan fisiologis,
rasa aman, kasih sayang, penghargaan dan aktualisasi diri dalam kehidupan manusia
tersebut. Dalam tingkatan tersebut seseorang akan mencari kepuasan dalam menggapai
beberapa bagian tingkatan itu, jika seseorang tidak dapat memenuhi kepuasannya maka
dia tidak akan melanjutkan ke tingkatan berikutnya sampai dia merasa puas dengan
tingkatan tersebut. Menurut Maslow, pemuasan berbagai kebutuhan tersebut didorong
oleh dua kekuatan yakni motivasi kekurangan dan motivasi perkembangan. Motivasi
kekurangan bertujuan untuk mengatasi masalah ketegangan manusia karena berbagai
kekurangan yang ada. Sedangkan motivasi pertumbuhan didasarkan atas kapasitas setiap
manusia untuk tumbuh dan berkembang. Kapasitas tersebut merupakan pembawaan dari
setiap manusia.

Dalam artikel ini saya akan membahas tentang Teori Kebutuhan Maslow untuk
kehidupan sehari-hari. Sudah dijelaskan bahwa teori ini mempunyai 5 tingkatan yang
saling berkaitan. Dalam urutan pertama kita sebagai manusia mempunyai kebutuhan
fisiologis. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan paling dasar pada setiap manusia yakni
kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik. Kebutuhan tersebut merupakan
kebutuhan akan sandang pangan dan papan yaitu kebutuhan akan pakaian yang dipakai
untuk keseharian dalam beraktifitas, makanan untuk kebutuhan tenaga untuk menjalankan
aktifitas sehari-hari, serta tempat tinggal untuk berteduh dan beristirahat ataupun yang
lebih banyak kita gunakan yaitu oksigen untuk bernafas dalam kehidupan. Dalam
kebutuhan fisiologis inti tidak truntuk akan kebutuhannya saja tapi apakah manusia
tersebut punya rasa puas atas apa yang dilakukannya, contohnya seperti dalam memilih
makanan manusia yang lapar akan termotivasi untuk makan tetapi dalam hal ini bukan
makan untuk lapar yang mereka pikirkan tetapi citarasa yang mereka pilih untuk makanan
yang akan mereka makan. Seseorang yang sunguh-sungguh merasa lapar tidak akan
memperdulikan rasa, bau ataupun tekstur makanan yang dia makan.

Kebutuhan fisiologis berbeda dari kebutuhan-kebutuhannya yakni kebutuhan


fisiologis akan kebutuhan fisiologis yang satu-satunya terpuaskan sepenuhnya, atau
minimal bisa diatasi seperti manusia dapat merasakan cukup dalam aktivitas makan pada
titik ini, dan daya penggerak untuk makan akan hilang yaitu seseorang yang makan
dengan banyak dan dihidangkan lagi makanannya maka ia akan merasa mual melihat
makanan tersebut. Setelah kebutuhan fisiologis yang satu-satunya terpuaskan maka ada
satu lagi kebutuhan fisiologis yang khas dalam hakikat pengulangannya. Contohnya
seseorang yang sudah makan dan akhirnya mereka mengulangi makannya kembali dan
rasa pengulangan itu terus-menerus muncul dan tidak mengalami kepuasan.

Setelah kebutuhan fisiologis tercukupkan maka mucullah motivasi akan memuaskan


kebutuhan akan Rasa Aman. Kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman ini adalah kebutuhan
rasa aman dalam fisik dan juga psikis misalnya seseorang menginginkan agar dirinya
tidak diejek oleh orang lain, ataupun dalam kehidupan sehari-hari orang tersebut bisa
menjalankan aktifitasnya dengan damai tanpa takut ada kriminalitas yang terjadi pada
dirinya. Jika seseorang tersebut tidak mendapatkan rasa aman untuk dirinya sendiri maka
seseorang yang memiliki kebutuhan akan keteraturan dan stabilitas secara berlebihan
serta akan berusaha keras menghindari hal-hal yang bersifat asing dan yang tidak
diharapkannya. Dalam konteks lain saya sebagai mahasiswa juga termotivasi untuk
menginginkan rasa aman ketika saya berada di dalam kampus maka dari itu saya
mendapatkan rasa aman tersebut dari pertemanan yang tidak saling mengganggu satu
sama lain, dan kondisi yang aman dan tentram dalam kampus.

Setelah kebutuhan fisiologis dan kebutuhan rasa aman terpenuhi atau dalam
merasakan kepuasan maka muncullah motivasi untuk menuju tingkatan berikutnya yaitu
kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang. Dalam tingkatan ini kebutuhan akan rasa
memiliki dan kasih sayang adalah kebutuhan yang kompleks ketika naluri manusia ingin
memiliki pasangan dalam hidupnya, manusia yang ingin mempunyai cinta dalam
hidupnya. Cinta dalam kehidupan manusia adalah cinta untuk salaing menerima serta
memberi cinta kepada pasangannya, kepada keluarganya, kepada sahabatnya ataupun
teman-temannya. Dalam kehidupan saya sebagai manusia di dunia ini saya mendapatkan
banyak cinta dalam kehidupan, dalam konteks ini saya merasakan adanya kebuutuhan
akan rasa memiliki dan kasih sayag terhadap orang tua, pasangan, keluarga, serta teman-
teman saya untuk saling menerima dan memberi cinta satu sama lain, dalam hal ini saya
telah merasakan kepuasan akan kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang.

Kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, dan kebutuhan akan rasa memiliki
dan kasih sayang sudah tecukupi dan sudah memiliki kepuasan maka seseorang tersebut
akan memiliki motivasi untuk memenuhi kebutuhan akan penghargaan. Kebutuhan akan
penghargaan ini adalah kebutuhan akan memenuhi kebutuhan untuk dihargai. Contohnya
ketika saya berbicara di depan kelas di hadapan semua mahasiswa di kelas saya maka
saya akan memotivasi diri saya agar saya dapat memenuhi kebutuhan akan penghargaan
yaitu dihargai orang dan audience pun mendengar apa yang saya bicarakan di depan kelas
tersebut. Kebutuhan akan penghargaan ini juga bisa saya rasakan ketika saya mengikuti
perlombaan dalam bidang olahraga. Jika saya memenangkan perlombaan tersebut maka
saya mendapatkan reward atau penghargaan yang ditandai dengan sebuah mendali yang
dikalungkan kepada saya dari kepala daerah setempat. Dalam kebutuhan ini tingkat
kebutuhan akan penghargaan dapat dilaksanakan untuk semua manusia yang telah
merasakan kepuasan akan kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, dan
kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang serta kebutuhan akan penghargaan ini.

Setelah kebutuhuan akan penghargaan telah dirasakan dan mengalami kepuasan,


maka muncullah motivasi untuk kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan akan aktualisasi
diri adalah kebutuhan untuk membuktikan dan menunjukkan dirinya kepada orang lain.
Pada tingkatan terakhir ini, kebutuhan akan aktualisasi diri dengan mengembangkan apa
potensi yang dimiliki oleh seseorang dan menunjukkan semaksimal mungkin apa yang
dapat dia lakukan. Dalam hal ini saya selaku seseorang yang ingin selalu menunjukkan
apa yang saya bisa karena prestasi yang telas saya miliki dalam bidang tertentu dan saya
juga merasakan kepuasan akan hal itu. Karena dalam hal ini saya tidak hanya
membutuhkan motivasi/ dorongan dalam hidup saya, tetapi aktualisasi saya dapatkan
kareana kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan memiliki dan
kasih sayang, serta kebutuhan akan rasa ingin dihargai adalah wujud dari aktualisasi
dalam diri saya karena saya telah mendapatkan semuanya maka saya mendapatkan
kebutuhan yang kompleks dalam Teori Kebutuhan Maslow.

Teori kebutuhan maslow lengkap dalam konteks kehidupan saya sehari-hari adalah
saya akan memenuhi semua kebutuhan ini dalam kehidupan saya. Kehidupannya semua
sudah berjalan seperti apa yang dikatakan oleh teori ini, dalam teori tersebut muncul
motivasi dalam hidup saya agar saya dapat menjadi seorang manusia yang dapat
memenuhi segala kebutuhan dalam semua tingkatan dalam teori kebutuhan maslow,
karena dalam kehidupan kita pasti punya cita-cita dan tujuan yang terbaik untuk
kesuksesan dunia dan akhirat sesuai dengan jalan yang diridhai oleh Allah.swt, aamiin.
Tugas UTS ini merupakan tugas yang masih jauh dari kata sempurna dalam artikel yang
saya tulis ini, terimakasih atas ayoman bapak sebagai dosen saya dalam memberikan
materi yang sangat berguna untuk saya. Ada kiranya bapak memafkan segala kekurangan
yang ada dalam penulisan artikel ini terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai