Anda di halaman 1dari 69

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas Lubuklinggau merupakan

salah satu perguruan tinggi yang ada di Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera

Selatan. Sekolah ini menghasilkan sumber daya manusia yang mampu bersaing

dalam dunia kerja dan telah menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas dari

tiap-tiap disiplin ilmu yang membidanginya. Salah satunya yaitu bidang

Manajemen dan Akuntansi yang menghasilkan tenaga kerja siap pakai dengan

keahlian yang dimiliki.

Salah satu syarat membuat Tugas Akhir pada kurikulum STIE MURA

Lubuklinggau baik jurusan Manajemen ataupun Akuntansi Harus telah

melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan. Maka diadakanlah kegiatan

Praktik Kerja Lapangan yang berlangsung selama 9 hari. Praktik kerja lapangan

ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengenal dunia kerja yang sebenarnya,

mempraktikkan teori yang didapatkan dari perkuliahan pada perusahaan yang

dikunjungi.

Pada proses PKL berlangsung penulis melaksanakan kegiatan kunjungan ke

Industri menengah atau UMKM yang bertujuan agar mahasiswa memiliki

kemampuan dan menambah wawasan tentang ekonomi kreatif dan kerakyatan


2

dalam dunia bisnis secara profesional untuk menyelesaikan masalah-masalah pada

bidang kompetensinya yang ada dalam dunia kerja dengan bekal ilmu yang

diperoleh selama masa kuliah sehingga mahasiswa dapat mempunyai nilai lebih

atau nilai jual dalam persaingan dunia kerja.

1.2. Tujuan

Praktik Kerja Lapangan bertujuan untuk memberi gambaran kepada

mahasiswa agar sebelumnya mereka telah memahami bagaimana dunia kerja dan

bagaimana cara mereka menghadapi dunia kerja tersebut. Tetapi dalam hal ini

tujuan lain dalam praktik kerja lapangan ini adalah :

1. Praktik kerja lapangan ini di dalam bidang pendidikan dapat menambah

wawasan dan mengembangkan ilmu pada setiap mahasiswa. PKL juga dapat

melatih keterampilan mahasiswa agar dapat bekerja lebih baik dan lebih

disiplin serta dapat memberi motivasi agar dapat melatih membuat laporan

dengan baik serta dapat bekerja secara efektif dan efisien.

2. Didalam bidang industri PKL memperkenalkan mahasiswa dalam dunia kerja.

PKL menumbuhkan minat mahasiswa agar menimbulkan ide-ide inovatif dan

dapat membuka lapangan pekerjaan dan tidak hanya mencari kerja di

perusahaan tetapi dapat menciptakan industri kecil yang inovatif dan membuka

lapangan pekerjaan.
3

1.3. Lokasi Kunjungan

Lokasi kunjungan kami meliputi kunjungan belajar dan kunjugan wisata.

Perjalanan kami dimulai dari Kota Lubuklinggau - Jakarta – Yogyakarta

mengunjungi beberapa tempat yakni :

Tabel 1.1
Lokasi Kunjungan

NO Kunjungan Belajar Kunjungan Wisata

1. SMESCO Indonesia (Jakarta) Taman Mini Indonesia Indah

Museum Bank Indonesia (Jakarta)

(Jakarta) Monas (Jakarta)

Kantor KPU (Jakarta) Kota Tua (Jakarta)

2. Kampus Universitas Pantai Prangtritis Jogja

Pembangunan Nasional Veteran Tebing Breksi Jogja

(UPN Veteran Yogyakarta) Candi Prambanan

UD Cristal TURI Candi Borobudur

Desa Wisata Krebet

Pasar Beringharjo
4

1.4. Bentuk Kegiatan

Bentuk kegiatan atau jadwal kegiatan yang mahasiswa lakukan adalah sebagai

berikut :

1. Mendengarkan paparan atau penjelasan dari para narasumber di berbagai

tempat kunjungan.

2. Diskusi dan tanya jawab dengan narasumber.

3. Melihat langsung kegiatan produksi diberbagai industri yang dikunjungi.

1.5. Manfaat Kegiatan

Manfaat kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini antara lain :

1. Mengetahui serta memahami pekerjaan di tempat kerja praktik.

2. Menyesuaikan diri dalam menghadapi lingkungan kerja setelah

menyelesaikan studinya.

3. Mengetahui atay melihat secara langsung penggunaan atau peran teknologi

terapan di tempat kerja praktik.

4. Menyajikan hasil-hasil yang diperoleh selama praktik kerja lapangan

dalam bentuk laporan.

5. Dapat mengembangkan hasil praktik kerja lapangan di dalam tugas akhir

sekolah tersebut.
5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Rangkaian Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

Tabel 2.1
Rangkaian Kegiatan

DAY TIME PROGRAM

Minggu, 20 Januari 2018


07.30 – 08.30 Peserta Standby di Kampus STIE Musi Rawas
Pemberangkatan Rombongan ke Kota Jakarta
08.30 – 12.00 menggunakan Bus
Pariwisata Cipta Karunia (8 Unit)
Istirahat Sholat dan Makan Siang di Rest Area.
Makan Siang disiapkan
1 12.00 – 13.30 dalam bentuk Nasi Box
Melanjutkan Perjalanan ke Jakarta via Pelabuhan
13.30 – 20.00 Bakahueni - Lampung
Istirahat Sholat dan Makan Malam di RM
Bukit Kemuning. Makan
20.00 – 21.30 Malam disiapkan dalam bentuk Prasmanan
21.30 – 00.30 Melanjutkan Perjalanan ke Jakarta via Pelabuhan
Bakahueni – Lampung
00.30 – 03.30 Penyeberangan Bakauheni – Merak
Melanjutkan Perjalanan ke Jakarta, Transit Rest di
03.30 – 05.30 Karang Tengah
Senin, 21 Januari 2018
Transit Sholat Shubuh, Mandi dan Sarapan di Rest
05.30 – 07.30 Area Tol Karang
Tengah
07.30 – 09.30 Perjalanan menuju Lokasi Wisata 1
Kegiatan Wisata 1 : Taman Mini Indonesia
09.30 – 11.00 Indah
2 11.00 – 12.00 Perjalanan menuju Lokasi Wisata 2
12.00 – 13.30 Kegiatan Wisata 2 : Monas
Perjalanan menuju Lokasi Wisata 3. Makan Siang
disajikan dalam
13.30 – 14.30 bentuk box
6

14.30 – 15.30 Kegiatan Wisata 3 : Kota Tua Jakarta


15.30 – 16.00 Perjalanan menuju Penginapan
16.00 – 17.00 Check In Penginapan di Hotel Plaza Mangga Dua
17.30 – 19.00 Sampai penginapan
19.00 – 20.00 Makan Malam di Penginapan
20.00 – 04.30 Istirahat di Penginapan
Selasa, 22 Januari 2018
04.30 – 06.00 Bangun Pagi – Sholat Shubuh – Mandi
Sarapan – Check Out Asrama Haji – Kembali ke
06.00 – 07.30 Bus masing-masing
07.30 – 09.00 Perjalanan menuju Lokasi Kunjungan Belajar
09.00 – 11.30 Kunjungan Belajar 1 : SMESCO
Perjalanan menuju Lokasi Kunjungan Belajar.
3 Makan Siang disajikan
11.30 – 13.00 dalam bentuk box
13.00 – 16.00 Kunjungan Belajar 2 : Museum Bank Indonesia
Perjalanan menuju Jogja melalui Jalur Pantura
16.00 – 18.00 Jawa.
Transit Istirahat, Sholat dan Makan Malam di RM.
18.00 – 20.00 Pringsewu Rest Area
102 Tol Cipali
Melanjutkan perjalanan menuju Jogja melalui Jalur
20.00 – 04.30 Pantura Jawa.
20.00 – 04.30 Istirahat di bus
Rabu, 23 Januari 2018
Transit Sholat Shubuh, Mandi dan Sarapan di
04.30 – 06.30 Local Resto
06.30 – 08.00 Perjalanan menuju Lokasi Kunjungan Belajar
KUNJUNGAN BELAJAR 3:
Kampus Universitas Pembangunan Nasional
08.00 – 12.00 Veteran: Makan siang disajikan
4 dalam bentuk Box
12.00 – 14.00 Perjalanan menuju Lokasi Wisata
14.00 – 17.00 Kegiatan Wisata 5 : Pantai Parangtritis Jogja
17.00 – 18.30 Perjalanan kembali ke Hotel
18.30 – 20.00 Makan Malam di Hotel

20.00 – 04.30 Istirahat di Hotel


Kamis, 24 Januari 2018
Bangun Pagi, Sholat Shubuh, Mandi dan Sarapan
04.30 – 07.30 di Hotel
07.30 – 08.30 Perjalanan menuju Lokasi Kunjungan Belajar

08.30 – 12.00 Kujungan Belahjar 4: UD CRISTAL TURI


Perjalanan menuju Lokasi Wisata. Makan siang
disajikan dalam bentuk
12.00 – 13.30 Box
13.30 – 15.30 Kegiatan Wisata 6 : Tebing Breksi Jogja
7

5
15.30 – 17.00 Perjalanan kembali ke Hotel
Jum’at, 25 Januari 2018
Bangun Pagi, Sholat Shubuh, Mandi dan Sarapan
04.30 – 07.30 di Hotel
Perjalanan menuju Lokasi Kunjungan Belajar
Kunjungan Belajar 5 :
07.30 – 08.30 Desa Wisata Krebet
Perjalanan menuju Lokasi Wisata. Makan siang
6 12.00 – 13.30 disajikan dalam bentuk
Box
13.30 – 16.30 Kegiatan Wisata 7 : Candi Prambanan
16.30 – 18.00 Perjalanan kembali ke Hotel
Sabtu, 26 Januari 2018
Bangun Pagi, Sholat Shubuh, Mandi dan Sarapan
04.30 – 07.30 di Hotel
Peserta Dipersilahkan Menuju Lokasi Malioboro
07.30 – 16.30 dan Pasar Beringharjo
untuk melakukan Observasi Pasar Secara
Mandiri.
7 Tidak Ada Service Makan Siang, dilakukan
secara Mandiri
16.30 – 18.00 Peserta sudah berada di Hotel
18.00 – 19.30 Makan Malam di Hotel
19.30 – 04.30 Istirahat di Hotel
Minggu, 27 Januari 2018
Bangun Pagi, Sholat Shubuh, Mandi dan Sarapan
04.30 – 07.00 di Hotel
07.00 – 08.30 Proses Check Out dan Loading Bagasi
Perjalanan menuju Lokasi Kunjungan Wisata
08.30 – 09.30 Belanja
09.30 – 11.00 Wisata Belanja Oleh-Oleh Khas Bakpia Jogja
8 11.00 – 13.00 Perjalanan menuju Lokasi Kunjungan Wisata
Wisata Borobudur. Makan Siang disajikan
13.00 – 16.00 dalam bentuk Box
16.00 – 19.00 Perjalanan menuju Jakarta
Transit Istirahat Sholat dan Makan Malam di Lokal
19.00 – 21.00 Resto
21.00 – 04.30 Melanjutkan Perjalanan menuju Jakarta
21.00 – 04.30 Istirahat di Bus Masing-Masing
Senin, 28 Januari 2018
Transit Istirahat Sholat, Mandi dan Sarapan di
04.30 – 07.30 Masjid Istiqlal Jakarta

Kunjungan Belajar 6:
08.30 – 12.00 Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
8

Perbaikan Bus untuk Menuju ke Lubuklinggau


14.00 – 18.00 (di tempat transit pul bus)
20.00 Melanjutkan perjalanan menuju Lubuklinggau
9
Tiba di Lubuklinggau tanggal 30 Januari 2018

03.30 Tiba di Kampus STIE Lubuklinggau

2.2. Pembahasan Tempat Kunjungan Praktik Kerja Lapangan

2.2.1. Kunjungan Belajar

1. SMESCO Indonesia

Gambar 1. Gedung Smesco Indonesia


9

a. Sejarah SMESCO Indonesia

SMESCO merupakan kepanjangan dari "Small and Medium Enterprises

and Cooperatives", atau KUKM - Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

SMESCO Indonesia merupakan brand dari Lembaga Layanan Pemasaran

Koperasi dan UKM (LLP-KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM RI. LLP-

KUKM didirikan pada Maret 2007. SMESCO Indonesia saat ini menampung

berbagai aneka produk unggulan 34 provinsi diseluruh Indonesia. SMESCO

Indonesia mempunyai banyak produk yang diperlihatkan di dalam gedung

tersebut. Dengan ini maka produk tersebut dapat diperjual belikan dan dapat

menambah penghasilan bagi seseorang yang telah mempunyai produk tersebut.

SMESCO membantu proses marketing suatu produk di suatu daerah di indonesia,

dengan memberikan layanan promosi yang mencakup nasional maupun

internasional.

b. Visi dan Misi SMESCO Indonesia

Visi

Menjadi institusi profesional berskala internasional di bidang pemasaran

produk - produk Koperasi dan UKM Indonesia yang mampu menjadikan

SMESCO INDONESIA sebagai ikon pemberdayaan dan ikon industri kreatif

KUKM.
10

Misi

Menjadi lembaga dengan layanan profesional yang memfasilitasi mitra

usaha untuk menghasilkan produk-produk unggulan kelas dunia yang berkualitas

tinggi dan mempromosikan Indonesia kepada mitra usaha lokal maupun

internasional.

c. Tujuan SMESCO Indonesia

Tujuan pendirian LLP-KUKM adalah memberikan layanan promosi dan

pemasaran KUKM Indonesia yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai

pelaksana layanan: informasi pasar, sarana pemasaran, promosi produk dan

jaringan pemasaran serta distribusi produk KUKM, konsultasi pemasaran

peningkatan kemampuan manajemen dan teknik pemasaran, serta inkubasi

pemasaran.

d. Bentuk Usaha SMESCO Indonesia

Bentuk usaha yang ada di SMESCO Indonesia berupa barang-barang khas

daerah atau provinsi yang ada di Indonesia.

Ada 34 provinsi di Indonesia contohnya adalah provinsi Sumatera Selatan, disana

berbagai macam kain songket, makanan khas sumatera selatan dipertontonkan.

Ada lagi dari Provinsi Bali, dan bentuk usahanya bermacam-macam dari

makanan, pakaian, ataupun alat-alat perkakas dijual disini. Barang atau prosuk

dari Sabang sampai Merauke di promosikan agar semua touris ataupun


11

masyarakat lokal yang berkunjung dapat mengenal serta melihat ataupun membeli

produk asli indonesia dan bangga menggunakan produk asli Indonesia.

e. Lokasi SMESCO Indonesia

Gedung smesco yang berlokasi di Jalan Jenderal Gatot Subroto kav. 94,

Jakarta Selatan. Promosi dan display produk tepatnya terletak di lantai 1 dan 2

gedung ini.

2. Museum Bank Indonesia (BI)

Gambar 2. Lokasi Museum Bank Indonesia (BI) Jakarta

a. Sejarah Museum Bank Indonesia

Museum Bank Indonesia adalah museum yang memiliki sejarah panjang

di dunia perbankan Indonesia. Bangunan yang sudah berusia tua yang dilestarikan

menjadi cagar budaya ini letaknya berada di Kota Tua di Jakarta Barat. Tepatnya

di Jl. Pintu Besar Utara No.3, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Kota

Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. Dulunya bangunan Museum Bank Indonesia
12

adalah bangunan milik Hindia Belanda dengan nama Netherlands Indies Gulden

atau De Javasche Bank yang menjadi bank sentral milik Hindia Belanda. Setelah

Indonesia merdeka, pada tahun 1953, bank milik Hindia Belanda ini

dinasionalisasikan menjadi Bank Indonesia. Selain menyimpan sejarah sistem

perbankan di Indonesia, Museum Bank Indonesia juga menyimpan mata uang dari

zaman dulu.

Sejarah Museum Bank Indonesia Pada Masa Kolonial dan De Javasche

Bank Sebelum dibangun menjadi bank, area ini pernah menjadi gereja untuk umat

Protestan pada tahun 1625. Tapi pada tahun 1628 tempat ini dibongkar menjadi

tempat meriam raksasa waktu Sultan Agung memimpin puluhan ribu tentara

untuk menyerang Batavia. Penyerangan ini berhasil digagalkan. Seiring waktu,

tempat ini berubah menjadi rumah sakit.

Sejarah Museum Bank Indonesia tak lepas dari masa penjajahan Belanda

di Indonesia dan De Javasche Bank. De Javasche Bank terbentuk pada tahun 1828

sebagai bank sirkulasi milik Hindia Belanda dan bertanggung jawab mengurus

Gulden Hindia Belanda. Sebelum menjadi bank, bangunan ini dulu adalah rumah

sakit bernama Binnen hospital yang dibangun pada awal abad kedelapan balas dan

ditinggalkan pada tahun 1780 karena rumah sakit dipindahkan ke Weltevreden

(Weltevreden lokasinya kini di Sawah Besar, Jakarta Pusat). Bangunannya lalu

dijual ke firma dagang bernama Mac Quoid Davidson & Co pada tahun 1801.

Pada tahun 1831, De Javasche Bank membeli bangunan ini.


13

Bangunan tua rumah sakit dirobohkan di awal abad kedua puluh kemudian

didirikan bangunan baru yang didesain oleh Eduard Cuypers. Cuypers adalah

arsitek Belanda yang terkenal yang memiliki Biro Arsitek Eduard Cuypers &

Hulswit (kini berubah jadi Architecten & Ingeniursbureau Fermont-Cuypers).

Dengan gigih, Cuypers memasukkan elemen asli Indonesia di rancangannya dan

merencanakan lima tahap pembangunan. Bagian muka gedung diselesaikan pada

tahun 1909 dengan kombinasi arsitektur bergaya Neo-Renaisans dan ornamen ala

Jawa di detailnya. Bagian dalamnnya dirubah sedikit setelah renovasi pada tahun

1926.

Sejarah Museum Bank Indonesia Era Penjajahan Jepang. Dunia tenggelam

di era Perang Dunia Kedua dan di masa inilah Jepang berhasil menguasai Hindia

Belanda. Belanda terusir dan kini Hindia Belanda dikuasai Jepang. Tapi bank ini

tidak terkena pengaruh terlalu besar atas terusirnya Belanda. Masih berfungsi

sebagai bank sentral hingga kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Rupiah

pertama dicetak pada tahun 1944 di bawah pengawasan Jepang sebagai usaha

untuk menasionalisasi identitasnya.

Sejarah Museum Bank Indonesia Setelah Indonesia Merdeka. Perlu waktu

lima tahun agar Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia. Belanda yang tidak

mau mengakui kemerdekaan Indonesia merupakan penyebab pertempuran

surabaya dan penyebab terjadinya pertempuran ambarawa. Setelah Belanda

mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1950, Indonesia menahan keinginan

untuk mengubah De Javasche Bank menjadi bank sentral Indonesia. Baru setelah
14

dendam antara dua belah pihak bertambah, akhirnya Indonesia berhasil

menasionalisasi menjadi Bank Indonesia pada tahun 1963. Pada tahun 1962,

bangunan baru yang menjadi pusat bank sentral telah selesai. Bangunan tua ini

lalu ditinggalkan. Akhirnya pada tahun 2006, diubah menjadi museum dan dibuka

secara soft opening oleh Gubernur Bank Indonesia pada saat itu yaitu

Burhanuddin Abdullah. Kemudian pada peresmian tahap kedua atau grand

opening, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara formal membuka Museum

Bank Indonesia pada tanggal 21 Juli 2009.

b. Visi dan Misi Museum Bank Indonesia

Visi Museum Bank Indonesia

Visi yang ingin dicapai oleh Museum Bank Indonesia adalah menjadi

wahana sumber informasi tentang sejarah Bank Sentral Indonesia, dan komunikasi

kebijakan yang terpercaya, informatif, modern dan menarik yang dikelola secara

profesional.

Misi Museum Bank Indonesia

Menyediakan sarana edukasi kepada masyarakat secara menarik dengan

memanfaatkan teknologi informasi yang tepat guna mengenai:

 Fungsi dan peran Bank Indonesia dari waktu ke waktu


15

 Gedung cagar budaya milik Bank Indonesia dan benda-benda koleksi yang

terkait dengan sejarah Bank Indonesia, termasuk pelestariannya

 Ilmu pengetahuan ekonomi, moneter, dan perbankan yang diperlukan

masyarakat setempat

c. Tujuan Museum Bank Indonesia (BI)

Guna menunjang pengembangan kawasan kota lama sebagai tujuan wisata

di DKI Jakarta, maka sangat tepat apabila gedung BI Kota yang telah ditetapkan

sebagai bangunan cagar budaya oleh pemerintah, dimanfaatkan menjadi Museum

Bank Indonesia. Keberadaan museum ini nantinya diharapkan dapat seiring dan

sejalan dalam mendorong perkembangan sektor pariwisata bersama museum-

museum lain yang saat ini sudah ada di sekitarnya, seperti Museum Fatahillah,

Museum Wayang, Museum Keramik, dan Museum Bahari di daerah Pasar Ikan.

BI mengharapkan bahwa keberadaan Museum Bank Indonesia akan berarti

terwujudnya suatu museum bank sentral di Indonesia, yang mempunyai misi

untuk mencari, mengumpulkan, menyimpan, dan merawat benda-benda maupun

dokumen bersejarah yang saat ini dimiliki, sehingga menjadi suatu sosok yang

mempunyai nilai dan arti penting bagi masyarakat. Hal ini hanya akan dapat

terwujud apabila kita dapat menyajikan semuanya dalam bentuk yang mampu

memberikan informasi yang lengkap dan runtut, sehingga mudah dimengerti dan

dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat.


16

Museum BI juga diharapkan dapat menjadi wahana pendidikan dan

penelitian bagi masyarakat Indonesia maupun internasional tentang fungsi dan

tugas BI, di samping merupakan wahana komunikasi kebijakan dan rekreasi yang

bersifat edukatif. Dengan pencapaian tujuan-tujuan tadi, diharapkan Museum

BI dapat meningkatkan corporate image . Sepenuhnya disadari bahwa rencana

pembangunan museum ini bukanlah suatu gagasan yang sederhana, melainkan

suatu gagasan yang bersasaran ganda. Dengan segala keterbatasan dan kendala

yang ada, proses perwujudan Museum Bank Indonesia jelas membutuhkan

keuletan dan ketelitian. Mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan BI

mengenai permuseuman, maka kerjasama dengan para ahli dari berbagai bidang

diperlukan untuk bersama-sama mewujudkan gagasan ini secara menyeluruh dari

tahapan konsep sampai dengan pelaksanaan fisik nantinya. Museum BI juga

disajikan dalam website Bank Indonesia, sehingga memudahkan publik

dimanapun berada untuk melakukan virtual tour dan mempelajari informasi yang

disajikan di setiap ruangan Museum BI.

d. Bentuk Program Museum Bank Indonesia (BI)

Program Utama Museum Bank Indonesia :

 Jelajah Museum

Jelajah Museum adalah salah satu program bagi masyarakat guna memberikan

informasi mengenai fungsi dan peran Bank Indonesia sebagai Bank Sentral di
17

Indonesia, sekaligus wahana rekreasi yang edukatif. Sambil menyusuri bangunan

arsitektur yang bersejarah ini, pengunjung akan diajak untuk memahami

perjalanan Bank Indonesia dari masa ke masa. Untuk mengikuti acara ini peserta

wajib mendaftarkan diri terlebih dahulu.

 Diskusi / Seminar / Talk Show

Acara ini dirancang sebagai forum diskusi untuk membahas berbagai isu.

Museum BI dalam waktu-waktu tertentu menyelenggarakan seminar/talk show

dengan mengundang pembicara yang ahli di bidangnya, seperti : ahli

numismatika, sejarah, moneter, perbankan atau sistem pembayaran. Atau diskusi /

talk show mengenai isu terkait perkembangan kebijakan-kebijakan terkini BI,

serta seni, budaya dan heritage.

 Pameran Temporer

Pameran temporer ini diselenggarakan dalam rangka memperingati tema hari

Nasional, seperti: dalam rangka Hari Kartini, Hari Pendidikan Nasional, dan Hari

Pahlawan. Koleksi yang dipamerkan berupa koleksi numismatik yang disesuaikan

dengan tema pameran. Pameran dapat juga dilakukan bekerja sama dengan pihak

lain, berupa pameran seni dan budaya, seperti pameran fotografi, lukisan dan

pameran karya heritage nasional seperti batik dan tenun daerah.

e. Lokasi Museum Bank Indonesia (BI)

Museum Bank Indonesia terletak di Jl. Pintu Besar Utara No. 3, Jakarta

Barat ( Depan Stasiun Beos Kota).


18

3. Universitas Pembangunan Naional (UPN Veteran)

Gambar 3. Lokasi UPN Veteran Yogyakarta

a. Sejarah UPN Veteran Yogyakarta

Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" semula adalah

suatu lembaga pendidikan tinggi yang didirikan atas prakarsa para pejuang

kemerdekaan R.I dengan nama Akademi Pembangunan Nasional (APN)

"Veteran" yang didirikan dikota Yogyakarta, berdasarkan Surat Keputusan Mentri

Urusan Veteran nomor :139/Kpts/1965, tanggal 2 Oktober 1958.

Dalam rangka peningkatan APN "Veteran"' berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Urusan Veteran dan Demobilisasi nomor : 140/Kpts/1965, tanggal 30 Juli

1965, APN "Veteran" berubah namanya menjadi Perguruan Tinggi Pembangunan

Nasional (PTPN) "Veteran".

Pada tahun 1965 atas usul beberapa anggota Veteran yang berdomisili di

luar Yogyakarta terjadi pengintegrasian dari beberapa Perguruan Tinggi, yaitu


19

Universitas Veteran Nasional Surakarta menjadi PTPN "Veteran" cabang

Surakarta, akademi Perusahaan Veteran Surabaya menjadi PTPN "Veteran"

cabang Surabaya. Kemudian pada tahun 1967 menyusul Akademi Tekstil,

Akademi Bank dan Akademi Tatalaksana Pelayaran Niaga "Jos Soedarso" yang

bernaung di bawah Lembaga Pendidikan Kader Pembangunan (LPKP) yaitu suatu

lembaga pendidikan yang diusahakan dan diasuh oleh para anggota Veteran

di Jakarta, menjadi PTPN "Veteran" cabang Jakarta, dengan Surat Keputusan

Menteri Urusan Veteran dan Demobilisasi nomor : 09/Kpts/Menvet/1967 tanggal

21 Februari 1967. Dengan demikian PTPN "Veteran" tersebar di empat kota besar

yaitu Yogyakarta sebagai pusatnya, sedangkan Surakarta, Surabaya dan Jakarta

merupakan cabang-cabangnya.

Dalam perkembangan selanjutnya PTPN "Veteran" Surakarta yang hanya

terdiri dari 2 (dua) Fakultas yaitu Fakultas Geografi dan Fakultas Kedokteran,

berdasarkan Surat Keputusan Menhankam/Pangab nomor : Skep/B/503/V/1973

tanggal 22 Meni 1973, Fakultas Geografi dihapuskan, sehingga PTPN "Veteran"

cabang Surakarta tinggal 1 (satu) fakultas, yaitu Fakultas Kedokteran, inipun

akhirnya pada tahun 1975 bergabung dengan Universitas Negeri Sebelas

Maret (UNS) Surakarta.

LPKP yang semula menaungi ketiga Akademi yaitu Akademi Tekstil,

Bank dan Tatalaksana Pelayaran Niaga "Jos Soedarso" di Jakarta, adalah suatu

Lembaga yang berbadan Yayasan yang didirikan oleh anggota-anggota Veteran

Pejuang Kemerdekaan, dengan tujuan :


20

1. Untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para Veteran

Pejuang Kemerdekaan, alat-alat negara bebas tugas/pensiun dan tenaga-

tenaga muda lainnya untuk memperdalam pengetahuan dalam rangka

pembangunan masyarakat Indonesia.

2. Mempersiapkan tenaga-tenaga ahli kader pembangunan yang berjiwa

patriotik, sejiwa dengan makna pola pembangunan semesta, menuju

masyarakat Indonesia yang sentosa adil dan makmur.

Dengan dihapuskannya Departemen Transmigrasi, Veteran dan

Demobilisasi, yang semula adalah Departemen Urusan Veteran dan Demobilisasi,

pengelolaan PTPN "Veteran" selanjutnya bernaung di bawah Departemen

Pertahanan Keamanan/ABRI. Dalam rangka pengembangan PTPN "Veteran",

melalui Surat Keputusan Menhankam/Pangab nomor : Skep/1555/XI/1977

tanggal 5 November 1977, PTPN "Veteran" berubah namanya menjadi Unversitas

Pembangunan Nasional "Veteran". Berdasarkan Surat Keputusan bersama (SKB)

anatara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Pertahanan Keamanan

nomor :0307/0/1994, Kep/10/XI/1994 tanggal 29 November 1994, UPN

"Veteran" terhitung mulai tanggal 1 April 1995, mengalami perubahan dari status

Kedinasan menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Dengan perubahan tersebut

UPN "Veteran" yang semula pembinaannya bernaung di bawah Departemen

Hankam, beralih tanggung jawab pembinaannya ke Yayasan Kejuangan Panglima

Besar Sudirman (YKPBS) sesuai dengan Surat Keputusan Menhankam nomor :

Kep/03/II/1993 tanggal 27 Februari 1993.


21

Pada 6 Oktober 2014 Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran'

Yogyakarta kembali menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di bawah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang diresmikan oleh Presiden

Republik Indonesia ke-6, Bapak Prof Dr Susilo Bambang Yudhoyono di

Surabaya.

b. Visi dan Misi UPN Veteran Yogyakarta

Visi

Menjadi Universitas Pionir Pembangunan yang dilandasi jiwa bela negara

di era global

Misi

1. Menghasilkan lulusan yang berdaya saing global dan berjiwa bela negara

melalui pembelajaran berkualitas

2. Mengembangkan konsepsi ilmu pengetahuan, teknologi, sains dan

kemanusiaan melalui Pengembangan Program Studi/proses belajar

mengajar dan pengayaan keilmuan

3. Meningkatkan kualitas penelitian melalui program terencana, terintegrasi

dan berkelanjutan

4. Meningkatkan kualitas pengabdian kepada masyarakat melalui

penguatan kerjasama antar institusi pendidikan, industri serta pemerintah

5. Mengembangan tata kelola universitas yang baik melalui manajemen

mandiri, modern dan berkelanjutan dalam bidang SDM, keuangan,

Sarana dan Prasarana serta TIK yang terintegrasi


22

c. Tujuan UPN Veteran Yogyakarta

Tujuan UPN “Veteran” Yogyakarta:

Untuk Menunjang pembangunan nasional melalui bidang Pendidikan

tinggi dalam rangka terciptanya sumberdaya manusia yang unggul di era global

dengandilandasi jiwa bela negara

Tujuan Strategis :

1. Peningkatan kualitas lulusan yang memiliki daya saing global dan

berjiwa bela negara melalui pembelajaran berkualitas

2. Peningkatan kuantitas dan kualitas program studi dalam rangka

penguatan bidang Tridharma PT UPNVY dan berkontribusi bagi

terciptanya sumberdaya manusia yang unggul serta menunjang

pembangunan nasional

3. Peningkatan kualitas penelitian yang berorientasi kualitas luaran dan

daya saing bangsa, serta mendukung proses pembelajaran dan

pengabdian kepada masyarakat.

4. Peningkatan kualitas pengabdian kepada masyarakat melalui Perluasan

dan peningkatan kualitas kerjasama eksternal dalam rangka

meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta pengembangan

IPTEKS

5. Pengembangan sistem manajemen universitas berdasarkan prinsip-

prinsip good university governance dan nilai-nilai institusi dalam rangka

menciptakan dan meningkatkan kualitas pelaksanaan Tridharma

perguruan tinggi
23

d. Bentuk Usaha UPN Veteran Yogyakarta

Badan Usaha UPN Veteran adalah sebuah perusahaan yang bekerja dalam

menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan layak bersaing di dunia kerja.

e. Lokasi UPN Veteran Yogyakarta

Lokasi UPN Veteran ialah di Jl. SWK No. 104, Ngoropoh, Condongcatur,

Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

4. UD CRISTAL TURI

Gambar 4. Lokasi UD CRISTAL TURI

a. Sejarah UD CRISTAL TURI

Erupsi gunung merapi pada tahun 2010 telah meluluhlantahkan daerah

Kecamatan Turi, Cangkringan dan beberapa kecamatan lainnya. Keadaan ini


24

membuat kondisi perekonomian masyarakat seolah berhenti total. Banyak warga

yang hanya berdiam diri dirumah ataupun pengungsian karena sawah maupun

ladangnya tertutup abu vulkanik.

Namun setelah kondisi dinyatakan aman, Sri Sujarwati (59), seorang

wanita asli desa Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman berupaya untuk bangkit dari

keterpurukan. Ia mengajak untuk membersihkan kebun, dan kembali mengolah

tanah agar tetap subur.

Kemudian dia mendrikan Home industri yaitu Cristal. Nama ini

merupakan singkatan dari Crisis Total. Ia bersama tetangganya berhasil membuat

aneka olahan dari salak. Kawasan Turi adalah pusat pertanian dan produksi salak

pondoh, sehingga bahan baku keripik salak yang berkualitas sangat mudah

didapatkan. Dengan bahan baku buah salak pondoh yang terbaik, hasil produksi

keripik salak buatan Keripik Salak Cristal sangat berkualitas. Taste buah salak

pondoh yang memang manis dan tidah pernah masam membuat rasa Keripik

Salak Cristal begitu lezat, manis, dan renyah. Kemasan Keripik Salak Cristal juga

sangat bagus, menggunakan aluminium foil yang membuat keripik salak terjaga

kualitas dan kerenyahannya. Namun Keripik Salak Crsital juga sering menerima

pesanan dengan model kemasan yang khas dan menarik seperti dengan besek atau

keranjang bambu yang dihias.


25

Keripik Salak Cristal telah melayani pesanan keripik salak dari berbagai

daerah di Indonesia, bahkan telah beberapa kali mengirim pesanan hingga ke luar

negeri. Karena kerenyahan dan kelezatannya membawa keripik salak produksi

Keripik Salak Cristal sering di pesan untuk menjadi hidangan snack ringan di

Istana Negara Jakarta. Selain keripik salak, Keripik Salak Cristal juga

mengembangkan produk olahan salak yang lain seperti Bakpia Salak Pondoh,

Geplak Salak Pondoh, Caramel Salak Pondoh, Wajik Salak Pondoh, dan Dodol

Salak Pondoh. Hidangan-hidangan ini dapat menjadi oleh-oleh khas dari Sleman

Yogyakarta

b. Visi dan Misi UD CRSTAL TURI

Visi :

Menciptakan kepedulian dan pengembangan terhadap produk lokal asli

Yogyakarta serta menciptakan lapangan kerja

Misi :

1. Merangkul sektor UKM ( Usaha Kecil Menengah ) untuk maju bersama

2. Menciptakan produk oleh-oleh alternative yang digemari konsumen

3. Mendorong UKM untuk melakukan penjualan.


26

c. Tujuan UD CRISTAL TURI

Tujuan Home Industri Salak Pondoh “CRISTAL” adalah :

1. Perusahaan oleh-oleh dengan pengelolaan yang baik

2. Penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya.

3. Penciptaan kepedulian dan pengembangan terhadap produk lokal, asli

Yogyakarta.

d. Bentuk Usaha UD CRISTAL TURI

Bentuk Usaha UD Cristal Turi adalah Home Industry atau perusahaan

perseorangan.

e. Lokasi UD CRISTAL TURI

Lokasinya berada di Desa Kembang Arum, Kecamatan Turi, Kabupaten

Sleman, Yogyakarta.

5. Desa Wisata Krebet Bantul “Sanggar Peni ”

Gambar 5. Desa Wisata Krebet Bantul “Sanggar Peni”


27

a. Sejarah Desa Wisata Krebet Bantul “Sanggar Peni”

Sanggar peni merupakan usaha batik kayu yang berdiri sejak tahun 1989.

Usaha batik kayu ini dirintis oleh Bapak Kemiskidi. Bapak Kemiskidi belajar

membuat topeng pada tahun 1977 saat masih duduk dibangku sekolah. Kemudian

pada tahun 1988 membuat topeng sendiri dirumah bersama-sama dengan adik dan

teman-teman yang juga masih belajar. Pada tahu 1993 Bapak Kemiskidi mencoba

untuk memproduksi produknya dengan teknik Finishing membatik. Sampai saat

ini Sanggar Peni terus memproduksi batik kayu dimana persentase batik kayu

lebih besar dibandingkan dengan produk yang dicat.

Dirintisnya sanggar kerajinan batik kayu ini memiliki banyak manfaat

antara lain sebagai berikut:

1. Memberikan nafkah/ penghasilan bagi bapak yang merintis dan bagi

masyarakat.

2. Mengembangkan daerah pariwisata. Daerah krebet tadinya bukan

merupakan daerah pariwisata, namun dengan berdirinya sanggar ini,

maka desa ini menjadi desa wisata.

3. Melestarikan kebudayaan batik kayu agar kebudayaan ini tidak hilang

dari masyarakat.

4. Memperkenalkan budaya batik kayu ini ke dunia internasional.

Sanggar batik kayu digolongkan ke dalam industri kecil. Ada dua alasan

umum yang mendukung pernyataan bahwa sanggar ini merupakan industri kecil

yaitu : pertama, karena sanggar ini merupakan suatu home industry atau industry

rumahanyang tidak memerlukan tempat yang sangat besar seperti pabrik. Kedua,
28

adalah karena semua proses pembatan yang berlangsung tidak menggunakan

messin, melainkan tangan manusia.

Sanggar peni yang kami kunjungi ini berlokasi di krebet sendang sari

pajangan, bantul. Di krebet ini tidak hanya terdapat satu sanggar batik kayu, tetapi

ada banyak sanggar batik kayu karena di daerah krebet sulit ditumbuhi oleh

tanaman pertanian sehingga masyarakat krebet tidak bisa mendapatkan

penghasilan dengan bertani. Oleh karena itu mereka membentuk sanggar batik

kayu.

Selanjutnya kita masuk dalam proses produksi di sanggar peni ini. Jenis

kayu yang dipakai adalah kayu sengon dan kayu miami.kayu yang sudah dipilih

dan baik untuk digunakan menjadi suatu barang/produk kemudian kayu tersebut

dipotong, setelah itu masuk kepada proses pengukiran. Pengukiran menggunakan

pisau ukir khusus dan dengan pola yang telah diinginkan.

Gambar 6. Proses Pengukiran


29

Setelah proses pengukiran maka dihaluskan dengan kertas amplas. Hal ini

dilakukan agar serabut-serabut halus pada kayu tidak merusak batik dan agar

permukaan kayu juga halus. Proses selanjutnya adalah proses membatik

menggunakan malam cair menggunakan canting.

Gambar 7. Proses Membatik

Proses pembatikan selesai tidak kurang dari 20 menit maka batik

pun sudah mengering. Setelah itu masuk ke tahap pewarnaan, pewarnaan

dilakukan dua kali yaitu pewarnaan keseluruhan dan pewarnaan hl-hal yang kecil

agar ada seni dalam membatik di kayu terlihat. Proses pewarnaan tersebut

dilakukan menggunakan bahan kimia dikarenakan jika menggunakan bahan alami

maka warna kurang menyatu pada kayu tersebut dan warna pun kurang menyala.
30

Proses disamping adalah proses

Pewarnaan. Dalam proses inilah

yang membuat batik lebih terlihat

dan membuat batik menjadi lebih

menarik.

Gambar 8. Proses pewarnaan

Gambar 9 adalah contoh hasil

Pewarnaan dalam batik kayu.

Dalam hal ini biasanya lebih banyak

Menggunakan warna yang terang

Karena lebih eyes catching.

Gambar 9. Hasil Pewarnaan

Setelah tahap pewarnaan selesai maka proses selanjutnya adalah

penjemuran. Biasanya proses ini menggunkan sinar matahari ataupun oven.

Setelah kering dan warna menyatu dengan kain maka proses akhir adalah

finishing atau packaging yaitu diberi pengkilat agar terlihat lebih menarik.
31

Semua proses produksi dilakukan dengan tangan tanpa mesin, jadi barang lebih

bernilai jual karena dibuat dengan tangan manusia yang kreatif.

b. Visi dan Misi Sanggar Peni

Visi

Membangun masyarakat Desa Krebet agar lebih kreatif dan inovatif dalam

kerajinan batik kayu, dengan itu mmasyakat dapat memperbaiki perekonomian

untuk kehidupannya.

Misi

1. Melestarikan batik kayu agar tidak menghilang dari masyarakat.

2. Memperbaiki perekonomian masyarakat sekitar desa.

3. Membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat yang ingiin belajar

membatik kayu.

4. Menghidupi budaya dan memperkenalkan batik kayu ke kancah

internasional.

c. Tujuan Sanggar Peni

Tujuan sanggar peni adalah memperbaiki perekonomian

masyarakat, membuka lowongan pekerjaan bagi yang ingin mempunyai

usaha sendiri, melestarikan budaya membatik kayu, dan

memperkenalkan batik kayu ke kancah internasional.


32

d. Bentuk Usaha Sanggar Peni

Bentuk Usaha Sanggar Peni Bentuk usahanya adalah perusahaan

perseorangan atau Home Industry.

e. Lokasi Sanggar Peni

Sanggar ini berlokasi di Jl. Krebet, RT.03, Pajangan, Sendangsari,

Bantul, Yogyakarta.

6. Pasar Beringharjo

Gambar 10. Lokasi Pasar Beringharjo

a. Sejarah Pasar Beringharjo

Menurut sejarahnya, keberadaan Pasar Beringharjo tidak lepas dari

eksistensi Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Sultan HB I membangun sarana

perdagangan melalui pasar tradisional berupa deretan lapak-lapak saja. Wilayah


33

pasar ini dijadikan tempat transaksi ekonomi oleh rakyat Ngayogyakarta dan

sekitarnya.

Bermula dari deretan lapak-lapak, pasar tersebut kemudian berkembang

bersamaan dengan semakin ramainya ibu kota Kesultanan Yogyakarta. Pada

waktu Pemerintah Hindia Belanda mulai mengembangkan pemukiman orang

Belanda beserta fasilitas publik lainnya di sekitar kawasan pasar tersebut, yang

diikuti pula oleh orang-orang Tionghoa, Sultan HB I menangkap situasi tersebut

sebagai peluang untuk mengembangkan pasar yang masih sederhana tapi luas dan

ramai itu.

Pada tanggal 24 Maret 1925, Sultan HB I memberikan proyek

pembangunan los-los pasar kepada Perusahaan Beton Hindia Belanda

atau Nederlandsch Indisch Beton Maatschappij. Pada akhir Agustus 1925, 11

kios telah terselesaikan, dan kemudian yang lainnya menyusul secara berrtahap.

Pada akhir Maret 1926, pembangunan pasar bergaya arsitektur Art Deco selesai

dan mulai dipergunakan sebulan setelah itu.

Sebelum bernama Pasar Beringharjo, pasar ini lebih dulu populer atau

dikenal oleh masyarakat Yogyakarta dengan nama Pasar Gedhe. Nama Pasar

Gedhe diberikan karena pasar itu merupakan satu-satunya yang terbesar di seputar

Kota Yogyakarta pada waktu itu, serta satu-satunya pula yang terdapat di kawasan

jalan utama yang membentang dari depan Kraton sampai Tugu Pal Putih. Pada

masa kolonial Belanda, Pasar Gedhe ini pernah mendapatkan julukan

sebagai Passer Op van Java, yang mempunyai arti pasar terindah di Pulau Jawa.
34

Nama Beringharjo diberikan dan diresmikan oleh Sri Sultan

Hamengkubuwana IX. Kata “beringharjo”berasal dari gabungan dua kata dari

bahasa Jawa, yaitu bering dan harjo. Bering berarti pohon beringin,

dan harjo mempunyai arti kebesaran. Dengan demikian, Pasar Beringharjo dapat

diartikan sebagai tempat yang diharapkan mampu memberikan pengayoman bagi

masyarakat Yogyakarta, seperti layaknya pohon beringin yang dapat menjadi

peneduh dari sengatan matahari dan terpaan air hujan, yang di kemudian hari

diharapkan dapat memberikan kesejahteraan.

b. Visi dan Misi Pasar Beringharjo

Visi

Menjadi pasar induk yang modern dan pusat grosir untuk nasional dan

internasional.

Misi

1. Menjual Produk Unggulan yang berasal dari daerah setempat.

2. Memproritaskan produk dalam negeri

3. Memuliakan penjual dengan fasilitas yang baik

4. Menjual barang dengan harga yang bersahabat

5. Menjadikan pasar tempat wisata ataupun pusat belanja oleh-oleh

c. Tujuan Pasar Beringharjo

Tujuannya adalah menjadikan pasar beringharjo pusat grosir dan pasar

induk untuk nasional maupun internasional.


35

d. Bentuk Usaha Pasar Beringharjo

Bentuk usaha di pasar beringharjo adalah perusahaan perseorangan karena

didalam banyak pedagang yang menjual produk yang mereka buat sendiri. Tetapi

tak lain juga banyak pedagang yang menjual barang pabrik jadi bisa juga menjadi

usaha pabrik atau industri pabrik besar.

e. Lokasi Pasar Beringharjo

Lokasi pasar beringharjo ini di Jl. Margo Mulyo No.16 Ngupasn,

Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

7. Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Gambar 11. Kantor KPK (Jakarta)


36

a. Sejarah Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (biasa

disingkat KPK) adalah lembaga negara yang dibentuk dengan tujuan

meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak

pidana korupsi. KPK bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan

mana pun dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.[1] Komisi ini didirikan

berdasarkan kepada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002

mengenai Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.[2] Dalam pelaksanaan

tugasnya, KPK berpedoman kepada lima asas, yaitu: kepastian hukum,

keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, dan proporsionalitas. KPK

bertanggung jawab kepada publik dan menyampaikan laporannya secara terbuka

dan berkala kepada Presiden, DPR, dan BPK.

KPK dipimpin oleh Pimpinan KPK yang terdiri atas lima orang, seorang

ketua merangkap anggota dan empat orang wakil ketua merangkap anggota.

Pimpinan KPK memegang jabatan selama empat tahun dan dapat dipilih kembali

hanya untuk sekali masa jabatan. Dalam pengambilan keputusan, pimpinan KPK

bersifat kolektif kolegial.[1] Pada periode 2011-2015 KPK dipimpin oleh Ketua

KPK Abraham Samad, bersama 4 orang wakil ketuanya,

yakni Zulkarnaen, Bambang Widjojanto, Busyro Muqoddas, dan Adnan Pandu

Praja.

Pada tanggal 17 Desember 2015, Komisi Hukum DPR RI yang diketuai

oleh Azis Syamsuddin, menetapkan Agus Rahardjo sebagai Ketua KPK terpilih

periode 2015-2019 setelah sebelumnya melakukan dua kali voting. Agus berhasil
37

mendapatkan 53 suara. Sedangkan calon pimpinan KPK lainnya, Basaria

Panjaitan mendapatkan 51 suara, Alexander Marwata 46 suara, Saut

Situmorang 37 suara, dan Laode Muhammad Syarif 37 suara.

b. Visi dan Misi KPK

Visi

Bersama Elemen Bangsa, Mewujudkan Indonesia Yang Bersih Dari

Korupsi

Misi

Meningkatkan Efisiensi dan efektivitas penegakan hukum dan

menurunkan tingkat korupsi di Indonesia melalui koordinasi, Supervisi, Monitor,

Pencegahan, dan Penindakan dengan peran serta seluruh elemen bangsa.

c. Tujuan KPK

Memberantas Korupsi di seluruh Indonesia, agar indonesia menjadi negara

yang adil dan makmur.

d. Bentuk Instansi

Bentuk instansi adalah Instansi Pemerintahan.


38

e. Lokasi Kantor KPK

Lokasi kantor KPK berada di Jl. Kuningan Persada No. 4, Rt.01/RW.06

,Guntur, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota

Jakarta.

2.2.2. Kunjungan Wisata

1. Taman Mini IndonesiaIndah (TMII)

Gambar 12. Lokasi Teater Keong Mas TMII (Jakarta Timur)

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman

wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih

150 hektare atau 1,5 kilometer persegi ini terletak pada koordinat

6°18′6.8″LS,106°53′47.2″BT. Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan

bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari


39

masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam

anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka busana, tarian,

dan tradisi daerah.

Di samping itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang

menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung,

berbagai museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan Teater Tanah Airku),

berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMIII sebagai salah satu kawasan wisata

terkemuka di ibu kota.

2. Monumen Nasional (Monas) Jakarta

Gambar 13. Monumen Nasional (Monas)

Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu

Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan
40

untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesiauntuk

merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan

monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah

presiden Sukarno dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli1975. Tugu ini

dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat

perjuangan yang menyala-nyala. Monumen Nasional terletak tepat di tengah

Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.

Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Jakarta setelah

sebelumnya berkedudukan di Yogyakarta pada tahun 1950, menyusul pengakuan

kedaulatan Republik Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1949,

Presiden Sukarno mulai merencanakan pembangunan sebuah Monumen Nasional

yang setara dengan Menara Eiffel di lapangan tepat di depan Istana Merdeka.

Pembangunan Tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan

bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus

membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi penerus bangsa.

Pada tanggal 17 Agustus 1954, sebuah komite nasional dibentuk dan sayembara

perancangan Monumen Nasional digelar pada tahun 1955. Terdapat 51 karya

yang masuk, akan tetapi hanya satu karya yang dibuat oleh Frederich Silaban

yang memenuhi kriteria yang ditentukan komite, antara lain menggambarkan

karakter bangsa Indonesia dan dapat bertahan selama berabad-abad. Sayembara

kedua digelar pada tahun 1960 tetapi sekali lagi tak satupun dari 136 peserta yang

memenuhi kriteria. Ketua juri kemudian meminta Silaban untuk menunjukkan


41

rancangannya kepada Sukarno. Akan tetapi Sukarno kurang menyukai rancangan

itu dan ia menginginkan monumen itu berbentuk lingga dan yoni. Silaban

kemudian diminta merancang monumen dengan tema seperti itu, akan tetapi

rancangan yang diajukan Silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya sangat besar

dan tidak mampu ditanggung oleh anggaran negara, terlebih kondisi ekonomi saat

itu cukup buruk. Silaban menolak merancang bangunan yang lebih kecil dan

menyarankan pembangunan ditunda hingga ekonomi Indonesia membaik.

Sukarno kemudian meminta arsitek R.M. Soedarsono untuk melanjutkan

rancangan itu. Soedarsono memasukkan angka 17, 8 dan 45, melambangkan 17

Agustus 1945 memulai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ke dalam rancangan

monumen itu. Tugu Peringatan Nasional ini kemudian dibangun di areal seluas 80

hektare. Tugu ini diarsiteki oleh Frederich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai

dibangun 17 Agustus 1961.

3. Kota Tua Jakarta

Gambar 14. Lokasi Kota Tua Jakarta


42

Kota Tua Jakarta, juga dikenal dengan sebutan Batavia Lama (Oud

Batavia), adalah sebuah wilayah kecil di Jakarta, Indonesia. Wilayah khusus ini

memiliki luas 1,3 kilometer persegi melintasi Jakarta Utara dan Jakarta

Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka).

Dijuluki "Permata Asia" dan "Ratu dari Timur" pada abad ke-16 oleh

pelayar Eropa, Jakarta Lama dianggap sebagai pusat perdagangan untuk benua

Asia karena lokasinya yang strategis dan sumber daya melimpah.

Tahun 1526, Fatahillah, dikirim oleh Kesultanan Demak, menyerang

pelabuhan Sunda Kelapa di kerajaan Hindu Pajajaran, kemudian

dinamai Jayakarta. Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota

pelabuhan tradisional Jawa. Tahun 1619, VOC menghancurkan Jayakarta di

bawah komando Jan Pieterszoon Coen. Satu tahun kemudian, VOC membangun

kota baru bernama Batavia untuk menghormati Batavieren, leluhur bangsa

Belanda. Kota ini terpusat di sekitar tepi timur Sungai Ciliwung, saat ini

Lapangan Fatahillah.

Penduduk Batavia disebut "Batavianen", kemudian dikenal sebagai suku

"Betawi", terdiri dari etnis kreol yang merupakan keturunan dari berbagai etnis

yang menghuni Batavia. Tahun 1635, kota ini meluas hingga tepi barat Sungai

Ciliwung, di reruntuhan bekas Jayakarta. Kota ini dirancang dengan gaya Belanda

Eropa lengkap dengan benteng (Kasteel Batavia), dinding kota, dan kanal. Kota

ini diatur dalam beberapa blok yang dipisahkan oleh kanal [1]. Kota Batavia

selesai dibangun tahun 1650. Batavia kemudian menjadi kantor pusat VOC
43

di Hindia Timur. Kanal-kanal diisi karena munculnya wabah tropis di dalam

dinding kota karena sanitasi buruk. Kota ini mulai meluas ke selatan setelah

epidemi tahun 1835 dan 1870 mendorong banyak orang keluar dari kota sempit

itu menuju wilayah Weltevreden (sekarang daerah di sekitar Lapangan Merdeka).

Batavia kemudian menjadi pusat administratif Hindia Timur Belanda. Tahun

1942, selama pendudukan Jepang, Batavia berganti nama menjadi Jakarta dan

masih berperan sebagai ibu kota Indonesia sampai sekarang.

Tahun 1972, Gubernur Jakarta, Ali Sadikin, mengeluarkan dekret yang

resmi menjadikan Kota Tua sebagai situs warisan. Keputusan gubernur ini

ditujukan untuk melindungi sejarah arsitektur kota — atau setidaknya bangunan

yang masih tersisa di sana. Meski dekret Gubernur dikeluarkan, Kota Tua tetap

terabaikan. Banyak warga yang menyambut hangat dekret ini, tetapi tidak banyak

yang dilakukan untuk melindungi warisan era kolonial Belanda.

4. Pantai Parangtritis Jogja

Gambar 15.Pantai Parangtritis Jogja


44

Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di Yogyakarta

selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup, Krakal dan Glagah.

Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek

wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung-gunung pasir di

sekitar pantai, yang biasa disebut gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh

pihak Pemkab Bantul dengan cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun

pasar yang menjajakan souvenir khas Parangtritis.

Di Parangtritis ada juga ATV, kereta kuda & kuda yang dapat disewa

untuk menyusuri pantai dari timur ke barat. Selain itu Parangtritis juga merupakan

tempat untuk olahraga udara/aeromodeling.

5. Tebing Breksi Jogja

Gambar16. Tebing Breksi Jogja

Sebelum menjadi tempat wisata, lokasi Taman Tebing Breksi sebelumnya

adalah tempat penambangan batuan alam. Kegiatan penambangan ini dilakukan


45

oleh masyarakat sekitar. Di sekitar lokasi penambangan terdapat tempat-tempat

pemotongan batuan hasil penambangan untuk dijadikan bahan dekorasi bangunan.

Sejak tahun 2014, kegiatan penambangan di tempat ini ditutup oleh

pemerintah. Penutupan ini berdasarkan hasil kajian yang menyatakan bahwa

batuan yang ada di lokasi penambangan ini merupakan batuan yang berasal dari

aktivitas vulkanis Gunung Api Purba Nglanggeran. Kemudian lokasi

penambangan ditetapkan sebagai tempat yang dilindungi dan tidak diperkenankan

untuk kegiatan penambangan.

Setelah penutupan aktivitas tambang tersebut, masyarakat mendekorasi

lokasi bekas pertambangan ini menjadi tempat wisata yang layak untuk

dikunjungi. Tepatnya pada bulan Mei 2015, Tebing Breksi ini diresmikan oleh Sri

Sultan Hamengku Buwono X sebagai tempat wisata baru di Jogja.

6. Candi Prambanan

Gambar 17. Candi Prambanan


46

Prambanan adalah candi Hindu terbesar dan termegah yang pernah

dibangun di Jawa kuno, pembangunan candi Hindu kerajaan ini dimulai

oleh Rakai Pikatan sebagai tandingan candi Buddha Borobudur dan juga candi

Sewu yang terletak tak jauh dari Prambanan. Beberapa sejarawan lama menduga

bahwa pembangunan candi agung Hindu ini untuk menandai kembali

berkuasanya keluarga Sanjaya atas Jawa, hal ini terkait teori wangsa kembar

berbeda keyakinan yang saling bersaing; yaitu wangsa Sanjaya penganut Hindu

dan wangsa Sailendra penganut Buddha. Pastinya, dengan dibangunnya candi ini

menandai bahwa Hinduisme aliran Saiwa kembali mendapat dukungan keluarga

kerajaan, setelah sebelumnya wangsa Sailendra cenderung lebih

mendukung Buddha aliran Mahayana.

Hal ini menandai bahwa kerajaan Medang beralih fokus dukungan

keagamaanya, dari Buddha Mahayana ke pemujaan terhadap Siwa. Bangunan ini

pertama kali dibangun sekitar tahun 850 Masehi oleh Rakai Pikatan dan secara

berkelanjutan disempurnakan dan diperluas oleh Raja Lokapala dan raja Balitung

Maha Sambu. Berdasarkan prasasti Siwagrha berangka tahun 856 M, bangunan

suci ini dibangun untuk memuliakan dewa Siwa, dan nama asli bangunan ini

dalam bahasa Sanskerta adalah Siwagrha (Sanskerta:Shiva-grha yang berarti:

'Rumah Siwa') atau Siwalaya (Sanskerta:Shiva-laya yang berarti: 'Ranah Siwa'

atau 'Alam Siwa').

Dalam prasasti ini disebutkan bahwa saat pembangunan candi Siwagrha

tengah berlangsung, dilakukan juga pekerjaan umum perubahan tata air untuk
47

memindahkan aliran sungai di dekat candi ini. Sungai yang dimaksud

adalah sungai Opak yang mengalir dari utara ke selatan sepanjang sisi barat

kompleks candi Prambanan. Sejarawan menduga bahwa aslinya aliran sungai ini

berbelok melengkung ke arah timur, dan dianggap terlalu dekat dengan candi

sehingga erosi sungai dapat membahayakan konstruksi candi. Proyek tata air ini

dilakukan dengan membuat sodetan sungai baru yang memotong lengkung sungai

dengan poros utara-selatan sepanjang dinding barat di luar kompleks candi. Bekas

aliran sungai asli kemudian ditimbun untuk memberikan lahan yang lebih luas

bagi pembangunan deretan candi perwara (candi pengawal atau candi

pendamping).

Beberapa arkeolog berpendapat bahwa arca Siwa di garbhagriha (ruang

utama) dalam candi Siwa sebagai candi utama merupakan arca perwujudan

raja Balitung, sebagai arca pedharmaan anumerta dia. Kompleks bangunan ini

secara berkala terus disempurnakan oleh raja-raja Medang Mataram berikutnya,

seperti raja Daksa dan Tulodong, dan diperluas dengan membangun ratusan

candi-candi tambahan di sekitar candi utama.

Karena kemegahan candi ini, candi Prambanan berfungsi sebagai candi

agung Kerajaan Mataram, tempat digelarnya berbagai upacara penting kerajaan.

Pada masa puncak kejayaannya, sejarawan menduga bahwa ratusan

pendeta brahmana dan murid-muridnya berkumpul dan menghuni pelataran luar

candi ini untuk mempelajari kitab Weda dan melaksanakan berbagai ritual dan
48

upacara Hindu. Sementara pusat kerajaan atau keraton kerajaan Mataram diduga

terletak di suatu tempat di dekat Prambanan di Dataran Kewu.

7. Candi Borobudur

Gambar 18.Candi Borobudur

Borobudur adalah sebuah Candi Buddha yang terletak

di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kurang lebih

100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan

40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh

para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa

pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha

terbesar di dunia sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.

Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang

diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672

panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha.Borobudur memiliki koleksi
49

relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia. Stupa utama terbesar teletak di

tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar

72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila

dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra

mudra (memutar roda dharma).

Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai

tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai

tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi

menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha. Para peziarah

masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari

bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya

melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu

adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud),

dan Arupadhatu (ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya ini peziarah berjalan

melalui serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460

panel relief indah yang terukir pada dinding dan pagar langkan.

Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14

seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai

masuknya pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini

sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat

sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah

mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran

terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik
50

Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs

Warisan Dunia.

Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap

tahun umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara

berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia

pariwisata, Borobudur adalah objek wisata tunggal di Indonesia yang paling

banyak dikunjungi wisatawan.


51

2.3. Hasil Pembahasan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

2.3.1. Hasil Kunjungan Belajar Bidang Pendidikan

1. Kunjungan Belajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Kunjungan ke UPN Veteran yogyakarta oleh kami sangatlah

menyenangkan. Ketika kami sampai di UPN Veteran kami disambut baik dengan

mereka. Disana kami diarahkan menuju Ruang Seminar FEB UPN “Veteran”.

Kami disambut oleh wakil dekan bidang akademik, wakil dekan bidang

kemahasiswan, sekretaris jurusan manajemen, sekretaris jurusan akuntani, HMJ

Manajemen, dan Ketua RED. Dalam kesempatan ini Dr. Abdullah Hehamahua

SH, MH menyampaikan bahwa kami diharapkan dapat menambah wawasan

dalam proses pembelajaran, semangat bela negara dan dapat menimba

pengalaman dari FEB UPN Veteran ini.

Kunjungan ini sangat bermanfaat bagi kami, kami dapat bertukar pikiran

dengan mahasiswa disana, serta dosen kami pun juga dapat bertukar pikiran

tentang bagaimana menciptakan sumber daya manusia yang unggul dalam

bersaing di dunia kerja.

Karena alumni dari kampus UPN Veteran ini sudah banyak yang unggul dan

menang dalam bersaing di dunia kerja. Selain itu mereka memotivasi kami agar

kami dapat menjadi seorang pengusaha yang punya omset luar biasa setiap

bulannya. Karena jika kami bisa memanfaatkan SDA yang ada di daerah kami

maka kami bisa membuka lowongan pekerjaan di daerah kami. Belum lagi di

zaman sekarang ini banyak sekali sarjana yang pengangguran karena tidak tahu
52

mau kerja dimana setelah mereka lulus sarjana. Disini kami diberi pengalaman

bahwa setiap apa yang kalian mau lakukan pastikan bahwa itu dapat bermanfaat

bagi lingkungan sekitar.

Dalam ekonomi jika kita bisa menciptakan suatu lapangan pekerjaan kita

dapat mengurangi sedikit pengangguran yang ada, dan juga dapat menaikkan taraf

hidup seseorang agar tidak menjadi rakyat miskin tetapi naik tingkat dari

kemiskinan. Dengan demikian tingkat pendapatan perkapita meningkat dan

tingkat kemiskinan menurun serta tingkat pengangguran pun menurun. Dalam hal

ini kita dapat sedikit membantu perekonomian di negara kita Indonesia.

2. Kunjungan Belajar Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK )

Kunjungan kami ke kantor KPK merupakan suatu hal yang sangat

membanggakan untuk kami karena tidak lain orang lain belum tentu bisa

berkunjung kesana seperti kami. Sungguh ini merupakan suatu keberuntungan

untuk kami selaku mahasiswa/mahasiswi STIE MURA-LLG karena dari sini kami

bisa melihat secara langsung gedung yang selama ini hanya kami lihat di TV.

Sebelumnya kami berterimakasih kepada bapak Dr. Abdullah Hehamahua, SH,

MH karena telah memberikan kami kesempatan untuk berkunjung ke kantor ini.

Dalam kegiatan pembelajaran kami ini kami beruntung karena kami

mendapatkan banyak ilmu disini, terutama kami diajarkan korupsi mahasiswa itu

meliputi mencontek, menitip absen ataupun yang lainnya merupakan tindakan

korupsi. Kami menyadari bahwa hal itu tidak boleh dilakukan, karena itu adalah

bibit dari korupsi yang ada di negara ini.


53

Kami juga diajarkan tentang gratifikasi, gratifikasi adalah memberi hadiah

atas nama jabatan. Hal ini juga dilarang oleh negara karena tidak ada memberi

hadiah ketika kita sedang punya jabatan. Semua yang kita dapatkan dari gaji kita

merupakan hal yang pantas kita dapatkan dari kerja keras yang telah dilakukan,

dan jika seseorang tersebut masih belum puas maka mereka merupakan orang

yang serakah apalagi jika seseorang tersebut sampai mengambil yang bukan hak

mereka maka negeara akan merugi karena uang negara pun mereka ambil untuk

kepentingan mereka sendiri. Oleh karena itu mulai sekarang bina akhlak, bina diri

agar tidak melakukan korupsi dimanapun berada.

3. Kunjungan Belajar Museum Bank Indonesia

Kunjungan belajar kami ke Museum Bank Indonesia merupakan hal

yang sangat mengesankan. Museum Bank Indonesia yang terletak di Kawasan

Kota Tua Jakarta merupakan museum yang paling menarik menurut kami. Karena

di dalam museum banyak hal yang menakjubkan, kami berjalan dari masuk

smapai kemi keluar kamii jelajahi dan banyak sekali ilmu yang kami dapatkan.

Dari sini kami mendapatkan ilmu tentang sejarah uang dari zaman

penjajahan hingga zaman sekarang ini. Di mesum ini kami juga ditunjukkan emas

batang yang sebelumnya belum kami lihat. Disini kami termotivasi untuk menjadi

seorang pengusaha agar kami dapat punya emas seperti yang ada di Museum

Bank Indonesia.

Di museum bank indonesia ini juga dapat menambah rasa syukur kami

akan berkembangnya zaman menjadi lebih baik, belum lagi menambah wawasan
54

kami dan membuat kami melihat dunia lebih luas dan kami dapat belajar lebih

dari hanya sekedar membaca kami dapat melihat langsung dan menambah ilmu

pengetahuan kami mengenai uang dan perkembangan uang dari zaman ke zaman.

2.3.2. Hasil Kunjungan Belajar Bidang Industri

1. Kunjungan Belajar SMESCO Indonesia

Kunjungan belajar kami ke SMESCO Indonesia merupakan hal yang

paling berharga untuk kami, karena disana kami diperlihatkan berbagai macam

produk yang berasal dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia. Kunjungan

belajar ini menumbuhkan semangat untuk kami agar kami dapat berkreasi dengan

inovatif untuk menciptakan suatu produk unggulan yang bermanfaat untuk kami

dan lingkungan sekitar kami.

Ketika kami berada disana, kami diajak untuk berkeliling stand setiap

provinsi yang ada. Banyak sekali kerajinan tangan berupa tas, kain songket, kain

tenun, batik, pakaian wanita ataupun pria serta masih banyak lagi. Disana kami

diperlihatkan produk yang asli indonesia, tidak ada satupun produk luar negeri

disana.

Sama seperti kunjungan belajar di FEB UPN Veteran disini kami diajarkan

untuk mandiri dan lebih kreatif dalam membuat suatu produk yang punya nilai

guna. Karena jika kami dapat menciptakan suatu produk maka kami dapat

menjualnya serta kami dapat membuka usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Dengan hal itu maka kami dapat sedikit membuka lapangan pekerjaan bagi yang
55

niat untuk bekerja, dan kami bisa menaikkan taraf hidup diri sendiri dan

masyarakat dilingkungan sekitar.

Kami berterimakasih pada SMESCO Indonesia karena dapat

membangkitkan jiwa kami untuk berkreasi, dapat memotivasi kami untuk menjadi

mahasiswa yang produktif serta membuat kami menjadi seseorang yang penuh

dengan kreatifitas dan inovatif dan bangga akan produk Indonesia.

2. Kunjungan Belajar UD Cristal TURI

Kunjungan belajar kami ke UD Cristal Turi ini sangatlah bermanfaat untuk

kami. Disini kami banyak belajar tentang bagaimana memulai proses industri.

Home industry yang ada disana merupakan salah satu hove indurtry yang terkenal.

Kami berutnung dapat belajar langsung bagaimana cara menanam salak pondoh

dan bagaimana cara mengolah salak menjadi suatu produk.

UD Cristal Turi memberikan kami banyak pengalaman yang tak terduga

karena dalam proses produksi mereka masih banyak menggunakan tangan

manusia daripada mesin tetapi hasil dari produk tersebut sangatlah berkualitas

baik. Seperti contohnya keripik salah dari daging salak, kulitnya bisa dijadikan

teh, dan biijinya bisa dijadikan kopi itu adalah hal yang sangat hebat.

Ibu sri yang memberikan kami wawasn baru tentang apapun yang dia

kelola tentang salak, tanpa pamrih dia memberi kami ilmu dan kami sangat

bersyukur akan itu. Terimakasih kepada ibu karena semua ilmu yang bermanfaat

ini kami dapatkan secara cuma-cuma dari ibu. Setiap pengolahan dilakukan
56

dengan tangan kecuali pada proses menggoreng menggunkan frying pan yang

diberi dari pemerintah.

Dari sini kami belajar agar dapar berinovasi dan enimbulkan ide-ide baru

gara kelak kami dapat mempunyai suatu produk khas asli daerah kami yang

terkenal seperti UD Cristal Turi. Dengan demikian jika kami dapat menciptakan

yang baru maka kami dapat menjadi seorang yang berguna bagi lingkungan,

bangsa dan negara.

3. Kunjungan Belajar Desa Wisata Krebet

Di desa wisata krebet kami belajar banyak hal, yang terpenting tentang

kerajinan batik kayu. Di dalam desa wisata krebet tersebut kami berkunjung ke

sanggar peni yaitu sanggar batik kayu yang terkenal di jogja.

Sanggar batik kayu yang kami kunjungi ini mengajari kami proses

produksi dari suatu barang hasil prosuksi mereka. Kami diajari dari awal yaitu

proses pemilihan bahan lalu proses pemotongan, lanjut ke proses

pengukiran,setelah itu lanjut ke tahap penghalusan. Setelah halus permukaannya

maka lanjut proses pembatikkan. Setelah dibatik menggunakan malam dan

canting dilanjutkan dengan proses pewarnaan. Proses pewarnaan selesai maka

batik kayu tersebut dijemur atau dioven. Setelah itu batik kayu memasuki proses

finishing atau tahap akhir dan prosuk pun siap untuk dijual.

Disamping kami mendapatkan banyak wawasan baru, kami juga

mendapatkan banyak pengalaman serta motivasi tentang bagaimana cara


57

memasarkan produk tersebut. Kami banyak diberikan wawasan baru agar kami

lebih inovatif dalam membuat suatu ide baru yang kreatif.

2.3.3. Kunjungan Wisata

1. Kunjungan Wisata TMII

Taman mini indonesia indah (TMII) terletak di Jakarta Timur.

Perjalanan kami berkunjung di taman mini ini mengajarkan kami banyak hal dan

membuat kami merasa bahagia. Disana kami mempelajari tentang kebudayaan

indonesia. Sebagai contoh anjungan rumah adat dari semua provinsi yang ada di

indonesia ada disana. Kami banyak mengenal berbagai rumah adat yang ada di

indonesia dengan mudah, aman dan fleksibel.

Bukan hanya anjungan rumah adat tetapi disana ada juga berbagai macam

rumah ibadah seluruh umat yang ada di inonesia. Di indonesia diakui ada 6 agama

yaitu islam, protestan, katolik, konguchu, hindhu, dan budha. Kami bersyukur

karena kami telah berkkunjung ke taman mini ini. Dengan ini kami mendapatkan

banyak wawasan baru mengenai kebudayaan yang ada di indonesia. Selain

anjungan rumah adat dan rumah ibadah disana juga terdapat museum kaligrafi,

padepokan pencak silat, miniatur Moans serta miniatur pulau-pulau yang ada di

indonesia.

Tidak lain kami bisa berkeliling menggunakan sepeda, sepeda motor,

ataupun naik kereta gantung, bisa juga naik kereta biasa. Kami banyak
58

mendapatkan pengalaman bahwa indonesia merupakan negara yang penuh dengan

budaya.

2. Kunjungan Wisata Monumen Naional (Monas)

Kunjungan wisata kami ke monumen nasional merupakan suatu

kebanggan sendiri karena kami bisa sampai pada iconic ibukota negara Indonesia.

Tidak lengkap rasanya jika kami ke jakarta tetapi kami tidak mampir ke monas.

Monas atau Monumen Nasional adalah tugu yang sudah lama berdiri. Disana

pembangunan yang sangat rapi untuk kunjungan wisata adalah salah satu cara

yang harus dicontoh untuk menjadikan suatu tempat punya potensi kunjungan

wisata.

Kunjungan kami ke moas menambah wawasan baru untuk kami, kami

mengetahui bahwa setiap perjalanan para pahlawan kami sangatlah berharga.

Pembangunan Tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan

bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus

membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi penerus bangsa.

3. Kunjungan Wisata Kota Tua

Kunjungan eisata kami ke kota tua merupakan suatu hal yang patut

dibanggakan. Karena kota tua merupakan pusat sejarah jakarta tempo doeloe.

Batavia adalah sebutan jakarta masa lalu. Sekarang jakarta sudah menjadi kota
59

metropolitan tetapi kota tua tetap menjadi kota tua yang masih memperhatikan

nuansa jakarta tempo doeloe.

Kota tua menyimpan banyak sejarah karena disana berbagai museum ada

disana contohnya museum Bank Indonesia, Museum Bank BRI, Museum Kantor

Pos indonesia ataupun museum lainnya. Dengan kata lain secara tidak langsung

kami akan menambah pengalaman serta wawasan yang baru karena kami telah

mengunjungi kota tua.

4. Kunjungan Wisata Pantai Prangtritis Jogja

Kunjungan wisata pantai parangtritis jogja yang sangat indah merupakan

kunjungan wisata yang sangat menarik untuk menghilangkan berbagai penat di

dada. Segala beban jika sudah melihat air laut maka semua terasa hilang. Kami

sangat suka ketika kami diajak kunjungan wisata.

Suasana pantai yang indah, ditambah lagi ada delman yagng disewakan

untuk keliling pantai, ada juga motor cross dan lainnya digunakan untuk

mengelilingi pantai. Kami sangat bahagia karena mendapat kesempatan untuk

berkunjung kesini. Kami juga bersyukur karena pada kesempatan ini kami dapat

berwisata sekaligus menambah wawasan kami akan pentingnya fasilitas yang

diadakan di setiap tempat wisata. Jika tempat wisatanya punya fasilitas yang oke

maka wisatawan pun akan datang berkunjung, begitupun sebaliknya.


60

5. Kunjungan Wisata Tebing Breksi Jogja

Kunjungan kami ke tebing breksi jogja juga tidak kalah mengesankan.

Disini kami diajak untuk naik tebing yang tingginya lumayan dan ketika kita

sampai diatas melihat jogja dari atas tebing sangatlah indah. Tebing ini

merupakan bekas pertambangan tetapi hebatnya pemerintah karena telah

menjadikan tempat ini menjadi tempat wisata yang tidak pernah sepi pengunjung.

Wisata ini sangatlah menarik karena punya ciri khas tersendiri. Mereka beda dari

yang lain karena disini hanya terdapat satu tebing yang besar dan punya pesona

yang luar biasa jika terlihat dari bawah dan jika kita mendaki sampai atas juga

punya pesona yangsangat indah.

Tebing breksi akan menjadi kenangan indah untuk kami, karena kami

mendapatkan banyak pengalaman terutama dibidang pendidikan, bahwa tidak

semua bekas pertambangan tidak berguna, jika kita bisa membuat suatu inovasi

baru maka sesuatu yang tidak berguna akan indah dan mempunyai nilai guna

tersendiri jika kita berniat serta bersungguh-sungguh untuk membuat seseuatu

tersebut untuk punya daya tarik tersendiri.

6. Kunjungan Wisata Candi Prambanan

Kunjungan wisata kami ke candi prambanan merupakan hal yang sangat

menyenangkan untuk kami. Disini kami belajar banyak budaya dari indonesia.

Susunan batu yang sangat cantik menjadi simbol bahwa indonesia adalah negara

yang kreatif dari dulu hingga sekarang.


61

Di candi prambanan kami belajar bagaimana cara memuliakan pengunjung

yang datang dengan fasilitas yang diberikan. Dari fasilitas toilet yang sangat

bersih, lalu petugas yang ramah dan sopan, serta pintu masuk dan pintu keluar

yang rapih dan sangat fleksibel. Semua teratur dan terpusat pada kerapian,

kebersihan serta kenyamanan pengunjung. Kami sangat bangga dengan segenap

pengunjung yang menjaga kebersihan, kenyaman serta yang lainnya.

Disana kami juga banyak bersyukur karena betapa banyaknya budaya

indonesia yang patut untuk dilestarikan demi kesejahteraan warga negara

indonesia itu sendiri. Karena jika pelayanan baik maka pengunjung banyak yang

datang otomatis pemasukan daerah tersebut akan meningkat sehingga tingkat

pengangguran pun menurun.

7. Kunjungan Wisata Cnadi Borobudur

Kunjungan wisata Borobudur sama halnya dengan candi prambanan

karena kami mengunjungi situs budaya yang ada di indonesia. Candi borobudur

adalah candi agama budha. Candi ini punya banyak cerita sejarah tentang agama

busha.

Candi borobudur mempunyai fasilitas yang tak kalah dari candi

prambanan, disana juga mengutamakan pelayanan suatu tempat wisata. Jika kita

melakukan pelayanandengan baik maka pengunjung akan merasa puas. Perasaan

puas ini yang akan membuat mereka menceritakan pengalamannya untuk

berkunjung juga ke candi tersebut. Jika pengunjung yang datang meningkat maka
62

pendapatan daerah dari sektor pariwisata tersebut akan meningkat. Kami sangat

bersyukur karena telah diberi kesempatan untuk berkunjung ke candi yang penuh

dengan cerita dari kebudayaan negeri kami Indonesia.

2.3.4. Hasil Observasi Pasar Secara Mandiri

1. Observasi Pasar Beringharjo

Dari data yang kami dapatkan dari hasil observasi, Pasar Beringharjo

mempunyai budaya yang unik yang mana sebagai rutinitas mereka untuk

menjadikan ciri khas tersendiri, yaitu antara lain pada hari selasa pagi pasar

beringharjo selalu tutup, dan ini dilakukan setiap 35 hari sekali. Setelah itu setiap

hari kamis pon dilakukan kerja bakti untuk membersihkan pasar, seperti

memungut sampah-sampah yang berserakan di sekitar pasar. Ini ditunjukkan

untuk menjaga pasar agar tetap bersihagar pengunjungakan betah ketikaberada di

pasar dan akan selalu berkunjung kesini secara terus menerus.

Untuk memperkenalkan pasar kepada masyarakat lura daerah Yogyakarta

mereka menggunakan media cetak ataupun media elektronik sebagai media untuk

menggunggah artikel atau foto-foto yang berkaitan dengan pasar. Setiap

pengunjung harus berfoto ketika dipasar dan mengunggah foto tersebut ke sosial

media dengan menyebutkan pasar beringharjo sebagai keterangan tempat tersebut.

Dengam demikian masyarakat yang merasa penasaran, dan kemungkinan akan


63

mengunjungi pasar di kemudian hari. Pada tahun 2009 pasar beringharjo meraih

juara 1 adipura sebagai pengelolaan pasar tradisional terbaik.

Sistem pemasaran di pasar beringharjo menggunakan sistem marketing

tradisional. Toko-toko yang ada di emperan sudut pasar selalu

menawarkanberbagai macam produk, dan mereka menawarkan produk secara

tradisional kepada setiap pengunjung atau wisatawan yang datang. Produk yang

ditawarkan banyak macamnya, antara lain batik, perabotan rumah tangga,

assesoris pengantin, souvenir, fashion kaos oblong jogja ataupun yang lainnya

yang terutama khas dari jogja.

Setiap toko di pasar beringharjo membayar uang sewa yang berbeda-beda

sesuai dengan besar kecilnya lahan yang dipakai untuk berjualan. Setiap harinya

penjual memberikan retribusi kepada pihak pengelola pasar untuk kepentingan

umum pasar, seperti pembayaran pajak, listrik dan lain-lain. Observasi secara

mandirii ini menjadikan kami untuk lebih berani berinteraksi kepada banyak

orang, mengerti akan seluk beluk pasar tradisional dan kebetulan pasar

beringharjo ini adalah pasar tradisional yang bernuansa modern.


64

BAB III

PENUTUP

3.1. Simpulan

Kesimpulan dari laporan praktek kerja lapangan ini adalah :

1. Menambah wawasan untuk mahasiswa tentang ekonomi kreatif dan

kerakyatan dalam dunia bisnis secara profesional untuk menyelesaikan

masalah-masalah di bidang kompetensinya yang ada dalam dunia kerja,

dengan bekal ilmu yang diperoleh selama kuliah dan Praktik Kerja

Lapangan (PKL).

2. Menumbuhkan minat mahasiswa agar dapat berwirausaha dengan efektif

dan efisien.

3. Dapat memberikan masukan-masukan kepada STIE-MURA LLG dalam

upaya perbaikan kurikulum dari sistem pembelajaran.

4. Membuka pola pikir yang kreatif, inovatif, penuh inisiatif, bertanggung

jawab dan siap memasuki persaingan dalam dunia kerja.

5. Dengan hal ini mahasiswa dapat mengerti persaingan didunia usaha juga

harus diperhatikan, seperti bagaimana proses produksinya, cara

promosinya dan cara membuat pelanggan tertarik akan suatu produk

tersebut.
65

3.2. Saran

Adapun saran-saran yang dapat kami ambil dari hasil praktik

kerja lapangan ini antara lain :

1. Memberi kesempatan kepada kami untuk mengikuti pendidikan atau

pelatihan yang ada di daerah sekitar tempat tinggal, agar kami dapat

menunjukkan prestasi kerja kami yang lebih baik lagi.

2. Mahasiswa dapat kerja secara langsung agar mereka lebih memahami

bagaimana proses di lapangan dan dapat menambah tanggung

jawabmahasiswa agar lebih efektif dan efisien.


66

DAFTAR PUSTAKA

Diakses di https://www.smescoindonesia.com/tentang-kami-smesco/ pada

tanggal 11 Februari 2019

Diakses di http://mh.mentormicrobank.org/smesco/ pada tanggal 11 Februari

2019

Diakses di https://sejarahlengkap.com/bangunan/sejarah-museum-bank-indonesia

pada tanggal 12 Februari 2019

Diakses di https://www.bi.go.id/id/tentang-bi/museum/tentang/latar-

belakang/Contents/Default.aspx pada tanggal 12 Februari 2019

Diakses di https://www.kpk.go.id/id/tentang-kpk/sekilas-kpk pada tanggal 12

Februari 2019

Diakses di https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Mini_Indonesia_Indah pada

tanggal 12 Februari 2019

Diakses di https://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur pada tanggal 12 Februari

2019
67

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Foto Kegiatan Kunjungan

a. Gedung SMESCO Indonesia

b. Desa Wisata Krebet “Sanggar Peni”


68

c. UD Cristal Turi

d. Pasar Beringharjo
69

e. Gedung SMESCO Indonesia

f. Foto Perjalanan menuju Jakarta

Anda mungkin juga menyukai